Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KASUS

Disusun guna memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan tugas Mata

Kuliah Pendidikan Anti Korupsi

Oleh

NUR HALIMAH

17.20.2780

PROGRAM STUDI S1-ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN ( STIKES )

CAHAYA BANGSA BANJARMASIN

TAHUN AKADEMIK 2020


Intruksi :

Pelajari buku ajar hal 103-117

1. Model kebijakan preventif yang diterapkan oleh UNCAC silakan komentari pertanyaan
dan pertanyaan pada KOTAK pada hal 111 berikan pendapat anda sesuai yang anda
ketahui dan rasakan
2. Transparacy international (TI) tugasnya mempublikasikan hasil2 penelitian ttg korupsi
termasuk menerbitkan INDEKS PERSEPSI KORUPSI (IPK) Negara2 didunia
pertanyaanya IPK Indonesia masuk uruttan/rengking berapa ( tahun 2018-2020)
3. Sebutkan minimal 3 negara dan apa nama organisasi Anti Korupsinya
Jawab
1. •Model kebijakan preventif yg telah diterapkan UNCAC sangatlah bagus, untuk
indonesia sendiri kebijakan ini harus lebih di kritisi lagi khususnya strategi
pemberantasan korupsi di Indonesia yang sampai saat ini belum membuahkan hasil
secara signifikan. Buktinya, meskipun sudah banyak pejabat yang diadili, masih banyak
pejabat lain yang belum jera melakukan tindak korupsi. Setelah beberapa tahun banyak
kebijakan dan instrumen anti korupsi yg sudah diterapkan di Indonesia, namun masih
muncul problem-problem pemberantasan korupsi. Selain itu, Institusi yang bertugas
menjaga dan memelihara hukum seperti kepolisian, parlemen, partai politik, dan
peradilan justru menjadi lembaga-lembaga terkorup. Dukungan politik di parlemen juga
dinilai juga masih lemah ditunjukkan adanya belum adanya perangkat undang-undang
anti korupsi yang lebih tegas.•Yg dapat dilakukan untuk mengefektifkan kompenen
tersebut misalnya menciptakan sebuah susunan kehidupan masyarakat yang bersih,
diperlukan sebuah sistem pendidikan anti korupsiyang berisi tentang sosialisasi
bentuk-bentuk korupsi, cara pencegahan dan pelaporan serta pengawasan terhadap
tindak pidana korupsi. Sebagai upaya untuk menumbuhkan generasi yang bersih dan
anti korupsi. Sebagaimana diatur tentang upaya pencegahan terhadap tindak pidana
korupsi dalama Pasal 13 UU No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi yaitu : dalam melaksanakan tugas pencegahan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 huruf d, Komisi Pemberantasan Korupsi berwenang
melaksanakan langkah atau upaya pencegahan sebagai berikut :
a.Melakukan pendaftaran dan pemeriksaan terhadap laporan harta kekayaan
penyelenggaranegara
b.Menerimalaporan dan menetapkan status gratifikasi
c.Menyelenggarakan program pendidikan antikorupsipada setiap jenjang pendidikan
d.Merancang dan mendorong terlaksananya program sosialisasi pemberantasan tindak
pidanakorupsi
e.Melakukan kampanye antikorupsi kepada masyarakat umum
f.Melakukan kerja sama bilateral atau multilateral dalam pemberantasan tindak
pidana korupsi.
Pencegahan korupsi masih terjadi secara masif dan sistematis. Praktiknya bisa
berlangsung dimanapun, di lembaga negara, lembaga privat, hingga di kehidupan sehari-
hari. Melihat kondisi seperti itu, maka pencegahan menjadi layak didudukkan
sebagai strategi perdananya. Melalui strategi pencegahan, diharapkan muncul
langkah berkesinambungan yang berkontribusi bagi perbaikan ke depan.Pendidikan
antikorupsi membentuk kesadaran akan bahaya korupsikemudian bangkit
melawannya. Untukitu harus adanya upaya yang sistematis dari penegak hukum dan
masyarakat untuk mencegah pelaku menjadi jera terhadap perbuatan korupsi
sehingga kedepannya ada upaya dari pencegahan yang dimulai sejak dini agar
dimasa nanti saat seseorang sudah memegang wewenang tidak
menyelewengkan wewenangnya untuk melakukan kejahatan korupsi.•Dalam kampanye
masih kurangnya transparansi keuangan dalam partai politik sehingga tidak semua kader
mengetahuinya, hanya jabatan tertinggi seperti ketua dan bendahara yang mengetahui
soal pengelolaan dana di partainya. Hal itu, jelas bisa menimbulkan korupsi. Parpol
masih kerap bermain dengan uang, apalagi untuk menduduki jabatan yang strategis dalam
partai. Karena itu, setiap partai penting untuk berbenah. Harus ada kejelasan /
keterbukaan mengenai transparansi sumber donasi dan pola pengeluaran kampanye
pemilu dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku, pemilih tidak hanya akan tahu siapa
saja yang berkontribusi dan kontribusinya kepada peserta pemilu, tetapi juga akan dapat
mengetahui siapa penyumbang terbesar dana kampanye peserta pemilu. Sehingga,
korupsi dalam dunia politik tidak berlanjut di tingkat selanjutnya, terutama di masa
pemilu. Diindonesia transparasi publik masih cenderung sulit ditemukan. Misalnya,
dalam mengakses pelayanan publik, masyarakat seringkali di kecewakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Misalnya, tidak diterbikannya sertifikat tanah padahal
semua syarat sudah terpenuhi, buruknya pelayanan tenaga medis di rumah sakit, adanya
penundaan terhadap pengurusan izin mendirikan bangunan, tidak mendapatkan pelayanan
dalam pengurusan kartu keluarga, adanya ‘pungutan liar’ oleh oknum pelayanan publik,
dan banyak lainnya.
Semua hal tersebut mencerminkan minimnya transparansi publik untuk didapatkan
masyarakat. Hal ini lah yang membuat masyarakat kebingungan untuk mengadukan
persoalan pelayanan publik yang di hadapi, sehingga masyarakat dalam menghadapi
kendala dalam mengakses pelayanan publik tersebut, semala ini cendrung mengambil
“jalan pintas”, yakni dengan cara mengurus diwakilkan oleh ‘Calo’ atau memberikan
kepada penyelnggara pelayanan publik agar urusan dapat segera selesai.Oleh karena itu,
perlu untuk sarana untuk mengeimplementasikan dan memaksimalkan salah satu prinsip
good governance di Indonesia, agar masyarakat dapat menyampaikan pengaduan secara
tepat dan ditindaklanjuti secara benar. Oleh karena itu, penulis membahas tentang cara
memaksimalkan good governance di Indonesia.Hal tersebut merupakan masalah besar
dalam menghilangkan korupsi di negeri ini, walaupun jumlahnya kecil hal tersebut apa
bila terus-menerus terulang bisa terciptanya korupsi dalam jumlah yang besar. Oleh
karena itu perlu dilakukan langkah nyata dalam penanggulangan nya yakni untuk
membuat layanan unit pengaduan dengan aplikasi digital sehingga dapat memudahkan
masyarakat dalam mengakkses layanan penganduan tersebut. dan masyarakat juga bisa
mengkontrol tindakan-tindakan penyelenggara pelayanan publik dan mendapatkan
transparansi. Dengan ini hal tersebut sebagian upaya menciptakan pemerintahan yang
baik, bersih efisien serta sekaligus merupakan implementasi prinsip demokrasi yang perlu
ditumbuhkembangkan dan di aplikasikan guna mencegah dan menghpuskan
penyalahgunaan wewenang oleh aparatur penyelenggara negara dan pemerintah.•Di
Indonesia sendiri rekrutmen pegawai negeri sipil selalu ada setiap tahunnya, di berbagai
bidang. Namun rekrutmen tersebut tidak dibarengi dengan transparansi instansi yang
dituju kepada masyarakat. Sebenarnya tidak hanya itu yang menjadi faktor penyebab
korupsi yang terjadi selama ini menggrogoti uang negara. Menyedihkan lagi uang
tersebut merupakan hasil dari pembayaran pajak masyarakat.Tindak korupsi dalam
penerimaan CPNS seringkali luput dari pengawasan dari KPK, kerapian dan kejelian para
koruptor dalam bermain menjadi salah satu bukti bahwa tindak korupsi dalam lingkungan
ini masih aman untuk dilakukan para koruptor/oknum PNS.Kasus korupsi dalam ruang
lingkup CPNS sudah menjadi rahasia umum lagi. Banyak fakta ditemukan dalam
masyarakat. Ketidakseimbangan antara posisi yang dibutuhkan dengan yang melamar
sebagai pegawai menjadi salah satu proses awal kegiatan korupsi. Kursi PNS yang jelas-
jelas tidak ada, dipaksa menambah atau saling rebut. Kejadian tersebut pastinya
dimanfaatkan oleh oknum untuk memperkaya diri, karena adanya kesempatan dan uang
besar.Memang benar sulit untuk menghilangkan nama korupsi dalam tatanan kehidupan
masyarakat. Kita hanya mampu mengawasi dan memberikan masukan terkait peran serta
yang harus kita berikan. Biarkan kita serahkan semuanya kepada aparat. Namun terlepas
apakah aparat yang terkait sudah melakukan dengan baik atau belum itu menjadi momok
juga bagi kita. Akhir-akhir ini penggalakan untuk memperketat sistem tersebut sudah
berjalan baik.• di Indonesia banyak lembaga pemerintah dan peradilan sudah menerapkan
kode etik. Kode etik merupakan bagian dari hukum positif tertulis, tetapi perlu diketahui
bahwa kode etik profesi tidaklah sama dengan undang-undang, keberlakuan kode etik
profesi semata-mata berdasarkan kesadaran moral anggota profesi, berbeda dengan
undang-undang yang bersifat memaksa dan dibekali sanksi berat, seorang ahli profesi
yang melanggar kode etik profesi menerima sanksi dan atau denda dari induk organisasi
profesinya. Sedangkan pelanggaran terhadap aturan hukum atau undang-undang
dihakimi/diadili oleh lembaga peradilan yang berwenang untuk itu. Sehingga diharapkan
dengan banyaknya penerapan kode etik diberbagai lembaga dapat mendorong dan
mengawasi perilaku penyelenggara negara dalam menjalankan kekuasaan yang diberikan
kepadanya.• untuk Pelayanan publik dimulai dari akte kelahiran, surat identitas diri,
pelayanan kesehatan dasar, pendidikan, keamanan dan ketertiban, hak-hak untuk hidup
secara adil, surat-menyurat merupakan kebutuhan dasar. Yang menjadi persoalan ialah
seringkali pada saat kita membutuhkan layanan yang cepat, yang didapatkan malah
sebaliknya. Lamban, berbelit-belit dan dalam situasi seperti inilah yg membuat
masyrakat kurang puas dengan kinerja pemerintah. Misalkan saja pada pelayanan
dirumah sakit masih banyak warga golongan kurang mampu yg mendapatkan bantuan
kesehatan serta proses yg diterapkan sangat sulit untuk dilakukan oleh orang awam.
Untuk pelayanan PLN maupun PDAM sudah baik diindonesia karena sudah banyak
masy. yg mendaptkan pelayanan ini. Namun untuk pelayanan asuransi bagi kaum miskin
masih belum maksimal karena masih ada beberapa masy yg belum mendapatkan asuransi
tsb. Sehingga masih banyak pelayanan yg harus dibenahi oleh pemerintah saat ini.•
Seperti yg kita ketahui dimasa ini telah terjadi pandemi virus covid 19 yg telah menyebar
diseluruh dunia. Menurut data yg dilaporkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi)
memerintahkan kepada semua Kementerian/Lembaga serta Pemerintah Daerah untuk
memangkas rencana belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang tidak prioritas. Satu, Pangkas
anggaran tidak prioritas pada APBN dan APBD. “Banyak sekali ini yang tidak prioritas
pangkas dulu. Anggaran-anggaran perjalanan dinas, belanja rapat-rapat, pembelian
barang-barang yang tidak prioritas dipangkas".Dua, Program-program bantuan langsung
masyarakat, segera semuanya diimplementasikan seawal mungkin, baik itu Program
Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar, dan
Kartu Sembako.“Kemudian juga kartu pra kerja harus segera cepat dimulai. Ini juga
untuk selain memberikan scalling dan upscalling, juga untuk mengatasi hal yang
berkaitan dengan PKH,”.Tiga, Dana Desa, agar segera direalisasikan dan hal ini telah
disampaikan kepada Menteri Desa, Menteri Dalam Negeri, seluruh Kepala Daerah, juga
Kepala Desa, terutama untuk yang berkaitan dengan program Padat Karya Tunai serta
membantu penanganan Covid-19 harus diperbanyak.Empat, Program Padat Karya Tunai
di semua Kementerian dan Lembaga harus diperbanyak seperti program Padat Karya
Tunai di berbagai Kementerian dan Lembaga harus diperbanyak. Satu dua Kementerian
sudah mulai, tapi perlu diperbanyak di semua Kementerian lagi.Lima, realokasi anggaran
juga difokuskan untuk membantu insentif ekonomi bagi pelaku usaha dan khususnya
UMKM serta sektor informal, ini penting sekali tolong digarisbawahi UMKM dan sektor
informal.Enam, ketersediaan likuiditas dalam negeri, kemudian harus dipantau setiap saat
terhadap sistem keuangan dan mitigasi risiko sekomprehensif mungkin, sedetail
mungkin.Tujuh, BI fokus terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, menjaga inflasi agar
terkendali, dan mempercepat berlakunya ketentuan penggunaan rekening rupiah di dalam
negeri.Delapan, di bidang perbankan, kepada OJK untuk lebih fokus pada kebijakan
stimulus ekonomi yang memberikan kemudahan dan keringanan bagi kelompok-
kelompok terdampak, khususnya UMKM dan sektor informal.Sembilan, Penyaluran
KUR (Kredit Usaha Rakyat) lebih diintensifkan lagi dan dieksekusi sebanyak-
banyaknya.Setelah menerapkan kinerja tersebut diharapkan bisa meratakan
perekonomian indonesia terlebih lagi pada masa pandemi covid 19 ini.
2. Pada tahun 2018 indeks persepsi korupsi di Indonesia berada diskor 38 dan rangking 89
sedangkan pada 2-19 indeks persepsi korupsi di Indonesia berada di skor 40 dan rangking
85

3.
 Independent commission against corruption ( ICAC) merupakan lembaga
pemberantasan korupsi di Negara Hongkong
 National counter corruption commission ( NCCC) merupakan lembaga
pemberatasan korupsi di Negara Thailand
 Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB) merupakan lembaga
pemberantasan korupsi di Negara Singapura

Anda mungkin juga menyukai