Anda di halaman 1dari 2

Diskusi 1 Kriminologi

Soal :

Dalam perkembangannya ilmu tentang kriminologi tidak dapat berdiri


sendiri dan memerlukan ilmu lain salah satunya adalah sosiologi

Diskusikan:

Menurut saudara jelaskan hubungan/keterkaitan antara kriminologi


dengan sosiologi.

Jawaban :

Mohon Ijin menanggapi


Korupsi adalah istilah yang berasal dari bahasa Latin corruptio dari kata kerja corrumpere
yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok, mencuri, maling.
Menurut kamus Oxford, pengertian korupsi adalah perilaku tidak jujur atau ilegal, terutama
dilakukan orang yang berwenang.

Perilaku korupsi di Indonesia sangat terkait erat dengan dimensi penyuapan, pengadaan
barang dan jasa, serta penyalahgunaan anggaran yang umumnya dilakukan oleh pihak
swasta dan pegawai pemerintahan.

Tanggapan saya terhadap penghukuman dan pembinaan sebagai perwujudan reaksi sosial
formal atas kejahatan korupsi yang terjadi di Indonesia saat ini, antara lain :
• Adanya penghukuman dan pembinaan sebagai perwujudan reaksi sosial formal atas
kejahatan korupsi merupakan hal yang sangat bagus dan harus dipertahankan.
• Adanya penghukuman dapat menyebabkan para pelaku kejahatan jera terhadapat
kejahatan yang dilakukan, dan dapat menyebabkan calon pelaku kejahatan tersebut
menjadi takut melakukan kejahatan tersebut.
• Adanya pembinaan dapat memberikan pandangan serta pembelajaran yang lebih baik
terhadap para pelaku kejahatan.
Solusi yang dapat dilakukan atas kejahatan korupsi yang terjadi di Indonesia saat ini, antara
lain :
• Membangun generasi muda yang paham tentang pentingnya mencegah tindak korupsi.
• Membuat pusat layanan pengaduan tindak korupsi.
• Memberikan hukuman yang dapat menimbulkan efek jera agar tidak korupsi tidak terulangi
kembali pada masa yang akan datang.
• Partisipasi Indonesia pada gerakan anti korupsi dan anti pencucian uang di kancah
internasional.
• Penguatan kapasitas badan penegak hukum atau komisi anti korupsi.
Terimakasih atas perhatianya

Menurut saya korupsi sebagai kejahatan serius yang harus diberantas dengan tegas. Saya
mendukung penghukuman dan pembinaan terhadap para koruptor sebagai perwujudan
reaksi sosial formal atas tindakan mereka. Saya juga percaya bahwa solusi jangka panjang
untuk mengatasi korupsi adalah dengan melakukan reformasi sistem dan pemberantasan
korupsi secara menyeluruh. Secara objektif, sistem peradilan di Indonesia perlu terus
diperbaiki untuk memberikan keadilan bagi seluruh masyarakat dan menghindari adanya
perlakuan khusus terhadap mereka yang memiliki kekuasaan atau uang.pemerintah
Indonesia telah melakukan upaya-upaya untuk menangani korupsi dan memperketat sistem
hukum dalam rangka pemberantasan tindak pidana korupsi, seperti dengan pembentukan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan berbagai regulasi terkait.

Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi dalam upaya pemberantasan korupsi di
Indonesia, seperti lemahnya pengawasan dan penegakan hukum, serta masih adanya
lingkungan yang memungkinkan terjadinya korupsi. Oleh karena itu, selain dengan upaya
hukum dan penjara, solusi yang ditawarkan juga perlu melibatkan aspek-aspek pencegahan,
seperti pendidikan etika, transparansi dalam pengelolaan keuangan publik, dan penguatan
sistem pengawasan dan pengendalian internal,memperkuat sistem pengawasan dan
pencegahan korupsi, meningkatkan transparansi dalam penggunaan anggaran dan sumber
daya publik, memberikan penghargaan bagi pegawai negeri dan institusi yang mengungkap
tindakan korupsi, serta memperbaiki kesejahteraan pegawai negeri untuk mengurangi risiko
terjadinya perbuatan korupsi.
Referensi:
M. Kemal Darmawan (2021) " Teori Kriminologi". Universitas Terbuka. Tangerang Selatan

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh, saya Muhammad Aswangga Aryaguna


NIM 044642018 dari program studi S1 Ilmu Hukum UPBJJ-UT Jakarta mohon izin
menanggapi forum diskusi ini.

Kenapa masih terjadi korupsi oleh orang-orang yang memiliki jabatan khususnya dalam
pemerintah. Wewenang umumnya disertai dengan hak pemegang wewenang. Bilamana
seseorang memiliki sifat selalu merasa kurang, maka akan muncul rasa rakus atau serakah.
Rasa ingin lebih inilah yang dituruti pelaku korupsi sehingga menuntaskannya dengan cara
korupsi, merugikan hak banyak pihak demi kepentingan pribadi. Sifat selalu merasa kurang
merupakan faktor internal penyebab korupsi.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah korupsi ini adalah
menerapkan sanksi biaya sosial korupsi bagi koruptor. Koruptor harus membayar seluruh
biaya sosial yang diakibatkan dari tindakannya, sampai memiskinkan koruptor. Penerapan
pembebanan biaya sosial korupsi sangat dimungkinkan alasannya karena penanganan
tindak pidana korupsi diatur melalui perundang-undangan khusus, sesuai asas lex spesialis
derogate legi generali. Menurut asas tersebut, sepanjang memenuhi syarat, ketidaklaziman
atau bahkan kekurangsesuaian dengan asas-asas umum, memungkinkan dilakukan revisi.
Dengan cara ini, tidak ada lagi pelaku korupsi yang bisa hidup mewah dari hasil
kejahatannya selepas dari penjara. Hal ini sesuai dengan asas hukum asas malis non
expediat malos esse, yaitu pelaku kejahatan tidak boleh menikmati hasil kejahatannya.
Membebankan biaya sosial korupsi kepada koruptor, tidak hanya diharapkan bisa
mengganti kerugian negara tapi juga mengembalikan rasa keadilan di tengah masyarakat.
Cara ini juga akan memberikan efek jera, sehingga tidak ada lagi orang yang berani korupsi
dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.

Sekian atas tanggapan yang saya sampaikan dalam forum diskusi ini, Wasalamualaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh.

Anda mungkin juga menyukai