Anda di halaman 1dari 13

Upaya, Strategi dan

peran mahasiswa
dalam pemberantasan
korupsi
Korupsi dapat terjadi jika ada peluang, keinginan, dan
bobroknya sistem pengawasan dalam waktu yang
bersamaan.
Korupsi dapat dimulai dari mana saja, misalnya suap
ditawarkan pada seorang pejabat; atau sebaliknya
seorang pejabat, meminta atau bahkan dengan cara
memaksa meminta uang pelicin.
Orang yang menawarkan suap karena ia menginginkan
sesuatu yang bukan haknya dan ia menyuap pejabat
supaya pejabat itu mengabaikan peraturan.

Keinginan korupsi dapat timbul karena kemiskinan, tetapi peluang


untuk melakukan korupsi dapat dibatasi dengan merumuskan
strategi yang realistis.
Upaya PemberantasanKorupsi
Upaya Pencegahan
Upaya Penindakan
Upaya Edukasi
Upaya Penggunaan TI
UPAYA PENCEGAHAN
Menanamkan semangat nasionalisme yang positif
dengan mengutamakan pengabdian pada bangsa dan
negara.
Melakukan penerimaan pegawai berdasarkan prinsip
keterampilan teknis.
Para pejabat dihimbau untuk mematuhi pola hidup
sederhana dan memiliki tanggung jawab yang tinggi
Menciptakan aparatur pemerintahan yang jujur dan
disiplin kerja yang tinggi.
Sistem keuangan dikelola oleh para pejabat yang
memiliki tanggung jawab etis tinggi dan dibarengi
sistem kontrol yang efisien.
Upaya Penindakan
Semenjak KPK berdiri pada tahun 2002; Upaya penindakan yang
dilakukan oleh KPK terhadap tindak pidana korupsi merupakan upaya
yang tidak main-main dan tidak pandang bulu.

Siapapun yang terindikasi melakukan tindak pidana korupsi akan


ditindak oleh lembaga independen ini tanpa terkecuali.

Dalam melaksanakan tugasnya, KPK membutuhkan peranan lembaga


peradilan dalam menegakkan keadilan di Indonesia terutama yang
berkaitan dengan tindak pidana korupsi.

Penindakan yang dilakukan pemerintah melalui KPK terhadap pelaku


tindak pidana korupsi dimaksudkan agar memberikan efek jera kepada
para pelakunya dan secara tidak langsung memberikan shock therapy
pada orang-orang yang berniat untuk melakukan tindak pidana korupsi .
Upaya Edukasi
Dilakukan melalui proses pendidikan, tujuannya sebagai
upaya membangun karakter bangsa di era globalisasi
untuk memberantas pertumbuhan budaya korupsi yang
dapat merugikan kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.
Melalui proses edukasi, masyarakat diberikan
pendidikan anti korupsi sejak dini agar masyarakat sadar
betul akan bahaya korupsi bagi negara.

Sebagai masyarakat yang mencintai Indonesia, sudah


sepantasnya kita menanamkan budaya anti korupsi sedini
mungkin di dalam kehidupan sehari-hari kita agar kita
terhindar dari bentuk-bentuk tindakan korupsi yang semakin
hari semakin merajelela.
Upaya dengan penggunaan TI
Penegak hukum di Indonesia: Kepolisian, Kejaksaan,
dan Komisi Pemberantasan Korupsi sama-sama diberi
kewenangan melakukan penyadapan.

Para penegak hukum tidak bisa sekehendak


hatinya menggunakan instrumen yang sensitif ini.

Penyadapan hanya dapat dilakukan setelah ada surat


tugas yang ditandatangani Pimpinan KPK yang
menganut kepemimpinan kolektif di antara lima
komisionernya. Sedangkan keputusan untuk melakukan
penyadapan didasarkan pada kebutuhan untuk
memperkuat alat bukti dalam kegiatan penyelidikan.
Tiga Strategi Pemberantasan Korupsi
Pemberantasan korupsi membutuhkan kesamaan pemahaman
mengenai tindak pidana korupsi. Agar pemberantasan berjalan
lebih efektif, maka hendaknya ketiga strategi harus dilakukan
secara bersamaan antara lain :
1. Represif adalah Upaya penindakan hukum untuk menyeret
koruptor ke pengadilan
2. Edukasi dan kampanye adalah Strategis pembelajaran
pendidikan anti korupsi dengan tujuan membangkitkan
kesadaran masyarakat mengenai dampak korupsi
3. Perbaikan sistim ;
 Mendorong transpransi penyelenggara Negara
 Memberikan rekomendasi kepada kementrian dan lembaga
terkait untuk melakukan langkah-langkah perbaikan
 Memodernisasi pelayanan public dengan online dan sistim
pengawasan yang teritegrasi agar lebih transparan dan efektif.
Peran Mahasiswa dalam Pemberantasan Korupsi
1. Moralitas
Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa diharapkan
memiliki kemampuan interpersonal yang lebih tinggi
sehingga memiliki moral, rasa peduli dan rasa
bertanggung jawab untuk turut memajukan Negara
Indonesia dengan memberantas korupsi.

2. Identifikasi korupsi
Mahasiswa (khususnya hukum dan ekonomi) memiliki
kemampuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa
suatu tindakan korupsi lebih baik daripada masyarakat
pada umumnya. Mahasiswa memiliki pengetahuan
mengenai standar standar identifikasi dan analisis korupsi
dari segi finansial maupun hukum.
3. Pelaporan
Seorang mahasiswa yang telah mengidentifikasi adanya tindakan
korupsi oleh suatu entitas, cenderung berhasil melaporkan
tindakan korupsi tersebut kepada pemerintah karena mahasiswa
dianggap memiliki suara yang lebih didengarkan oleh pemerintah
dan mampu menekan pemerintah.

4. Generasi masa depan


Ketika mahasiswa yang memiliki moralitas tinggi dan memiliki
kemampuan interpersonal tinggi sehingga tindakan korupsi
diharapkan dapat ditekan bahkan dihapuskan karena adanya
kesadaran dalam diri mahasiswa untuk turut memajukan Negara
dengan tidak melakukan korupsi.

Kualitas professional maupun interpersonal yang


ditanamkan pada mahasiswa saat ini diharapkan mampu
untuk memberantas korupsi yang terus menggerogoti
I N G A T ..!!!
40% dana APBNper tahun (yang hilang)
=
Sekolah gratis sampai perguruan tinggi,
Biaya kesehatan gratis,
Perumahan murah,
Listrik murah,
Modal usaha rakyat,
Air bersih siap minum,
Transportasi umum bagus,
Jalanan dan jembatan bagus,
Fasilitas umum dan sosial bagus,
Jaminan sosial bagi seluruh rakyat,
Hutang negara bisa diselesaikan.
Dan lain-lain yang tentunya akan semakin mensejahterakan
masyarakat, yang pada akhirnya meningkatkan martabat bangsa
QUOTE
Berjalanlah jangan berlari. Karena
hidup adalah perjalanan dan
bukannya pelarian.
(nnname)
Selamat datang generasi
muda anti-korupsi
Indonesia akan lebih
baik jika tanpa korupsi

Anda mungkin juga menyukai