Anda di halaman 1dari 16

IX.

UPAYA PENCEGAHAN &


PEMBERANTASAN KORUPSI DI
LINGKUNGAN MASYARAKAT
SERTA UPAYA
PEMBERANTASAN KORUPSI DI
INDONESIA

taslimdj@gmail.com
Pembahasan
·Konsep Pemberantasan Korupsi
di Indonesia;
· Upaya Penanggulangan Kejahatan
(Korupsi) dengan menggunakan Hukum
Pidana;
·Berbagai Strategi dan
Upaya Pemberantasan Korupsi
di Indonesia
Pendahuluan

Korupsi masih menjadi masalah yg kompleks


di banyak negara, termasuk Indonesia.
Indonesia merupakan negara dgn indeks
persepsi korupsi yg tinggi.
Periode tahun 2014 sampai sekarang, perkara
korupsi yg ditangani KPK sebanyak 618 kasus.
Transparency International Indonesia telah
merilis Indeks Persepsi Korupsi yg
menunjukkan posisi Indonesia di peringkat 96
dari 180 negara pada awal tahun 2022.
Korupsi di Indonesia erat kaitannya dgn aspek
suap, pengadaan barang & jasa, serta
penyalahgunaan dana yg lazim dilakukan
oleh pihak swasta & pegawai pemerintah.
Oleh karena itu, upaya anti korupsi sangat
penting.
Pemberantasan korupsi tdk cukup hanya
dengan satu komitmen.
Komitmen ini harus diterjemahkan ke dalam
strategi pengurangan korupsi yg
komprehensif.
Upaya pencegahan korupsi dpt dilakukan
secara preventif, terdeteksi & jera.
Selain merusak sendi2 kehidupan berbangsa &
bernegara, korupsi juga merusak sistem
perekonomian. Akibatnya, apa yg tersisa utk
membuat negara kita kaya masih belum kita bisa
mencapai kemakmuran & kesejahteraan.
Semua potensi itu tampaknya tidak ada artinya.
Pelayanan publik yg buruk,
tingkat kesehatan yang rendah,
pendidikan yang tidak memadai,
tingkat kecemasan masyarakat, dll.
Banyak indikator negara sejahtera lainnya belum
tercapai.
Dgn kata lain, harapan Indonesia, negara impian
masih jauh dari harapan.
9.1. Konsep Pemberantasan Korupsi
di Indonesia
Konsep Pemberantasan
Pemberantasan tindak pidana korupsi dlm bentuk konsep adalah hasil
gagasan/ide/pemikiran yg pernah dikemukakan & menjadi wacana sebagai
salah satu alternatif dlm melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi.
Pemberantasan tindak pidana korupsi makin menjadi pusat perhatian setelah
memasuki era reformasi.
Segala potensi & daya upaya dikerahkan utk memberantas tindak pidana
korupsi yg telah masif & membudaya, dgn menyusun peraturan perundang-
undangan khusus, membentuk komisi khusus pemberantas korupsi,
membentuk peradilan khusus tindak pidana korupsi, melakukan reformasi
birokrasi, melakukan penegakan hukum, melakukan kampanye antikorupsi,
& daya upaya lainnya.
Membersihkan negara dari tindak pidana korupsi membutuhkan strategi,
peraturan perundang-undangan yg jelas, integritas, komitmen, kerja sama,
dukungan, waktu & kesabaran agar dapat diberantas sampai ke akar-
akarnya.
Strategi Memberantas Korupsi di Indonesia
Sebagian besar orang berpendapat bahwa dgn memberikan
hukuman yg seberat-beratnya bagi pelaku koruptor adalah
upaya yg paling tepat.
Korupsi ibarat penyakit selalu menyerang perekonomian secara
perlahan & pasti serta menempel pada semua aspek bidang
kehidupan masyarakat sehingga sangat sulit diberantas, & tidak
cukup hanya dgn sanksi hukum yg berat saja.
Ada banyak strategi upaya pemberantasan korupsi yg dpt
dilakukan suatu negara atau organisasi baik dlm hubungnannya
sosio-politis, sosio-ekonomis, sosio-kultural, serta konteks
lainnya.
Pemberantasan korupsi juga harus disesuaikan dgn
karakteristik masyarakat maupun organisasi yg dituju.
Setiap negara, masyarakat maupun organisasi harus mampu
mencari cara sendiri untuk menemukan solusi pemberantasan
korupsi dgn tepat.
Sumber :Tim Penulis Buku Pendidikan Antikorupsi, PENDIDIKAN ANTIKORUPSI UNTUK PERGURUAN TINGGI,Edisi
Revisi. (Jakarta: Kemenristekdikti, 2018).
Strategi Memberantas Korupsi di Indonesia
Optimisme yg kuat seharusnya tumbuh di kalangan
masyarakat terhadap upaya pemberantasan korupsi.
Regulasi anti korupsi harus lebih baik, institusi pemberantasan
korupsi harus diperkuat, partisipasi masyarakat serta kontrol
publik lewat media masa merupakan inidikator2 yg harus
ditingkatkan agar upaya pemberantasan korupsi di Indonesia
semakin baik.
Ada 4 faktor yg bisa menumbuhkan rasa optimis terhadap
keberhasilan pemberantasan korupsi;
a) Regulasi yg semakin banyak,
b) Adanya berbagai institusi yg mendukung
pemberantasan korupsi,
c) Faktor pasrtisipasi dari masyarakat,
d) Adanya kontrol media
Denny Indrayana: Harus Optimis Korupsi Bisa Diberantas – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,” accessed
March 29, 2022,
Dalam meningkatkan optimisme, diperlukan strategi
dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia

Pertama Kedua Ketiga


Langkah Represif
Langkah Perbaikan Sistem Langkah Edukasi & Kampanye
Langkah represif ini adalah upaya
mendorong transparansi Edukasi & kampanye adalah penindakan hukum utk menyeret
penyelenggara negara, seperti strategi pembelajaran pendidikan koruptor ke Pengadilan.
yg dilakukan KPK menerima antikorupsi dgn tujuan Sebagian kasus korupsi dapat
pelaporan LHKPN (laporan membangkitkan kesadaran terungkap dari pengaduan
harta kekayaan masyarakat mengenai dampak masyarakat.
penyelenggara negara) & korupsi, mengajak masyarakat Keberadaan Informasi dlm kasus
gratifikasi. untuk terlibat dalam gerakan korupsi sangat penting utk
Memberikan rekomendasi
pemberantasan korupsi, serta ditindaklanjuti KPK. Tahapan yg
kepada kementerian &
membangun perilaku & budaya dilakukan adalah:
lembaga terkait untuk
melakukan langkah2 antikorupsi. a) Penanganan laporan pengaduan
perbaikan. Tidak hanya bagi mahasiswa & masyarakat (KPK melakukan
Memodernisasi pelayanan masyarakat umum, namun mulai proses verifikasi dan penelaahan)
public dgn online & sistem anak usia dini, taman kanak2, & b) Penyelidikan
pengawasan yg terintegrasi sekolah dasar. c) Penyidikan
agar lebih transparan & efektif. d) Penuntutan
e) Eksekusi
4 tipe kebijakan pemberantasan korupsi dilakukan di
berbagai negara menurut Carolien Klein Haarhuis

Tipe pertama Tipe kedua Tipe ketiga Tipe keempat


Dgn menciptakan Menciptakan situasi dimana Dgn melakukan reformasi
Dgn mengurangi
pemerintahan yg transparan & masyarakat bisa memilih ke hukum & peradilan. Reformasi
ketergantungan masyarakat dilakukan dgn merancang
akuntabel dgn mengurangi mana meminta berbagai jenis
terhadap kekuasaan negara pelayanan publik. peraturan perundang-
berbagai bentuk diskresi yg undangan yg dapat
terutama dari pejabat publik Kesempatan masyarakat
sering dilakukan oleh pejabat memberikan kepastian bahwa
dlm berbagai bidang memilih, bisa membuat
ada sanksi hukum bagi pelaku,
publik.
kehidupan, misalnya dgn birokrasi bersaing dlm meningkatkan
melaksanakan deregulasi memberikan pelayanan, maka profesionalisme aparat
berbagai modus yg penegak hukum, memastikan
ekonomi, mengurangi mengarah kepada korupsi dpt bahwa peradilan harus bebas
monopoli negara utk berkurang. Prakondisi adalah dari campur tangan pihak
memberikan pelayanan, pemberian gaji atau upah yg eksekutif & pembentukan
melaksanakan reformasi tinggi pd pejabat atau pelayan lembaga independen utu
pajak dll. publik agar tdk menerima memberantas korupsi.
suap.
9.2. Upaya Penanggulangan Kejahatan
(Korupsi) dengan menggunakan Hukum Pidana
Menggunakan Hukum Pidana
Mencermati perkembangan tindak pidana korupsi, baik dari sisi kuantitas maupun
dari segi kualitas, maka tdk berlebihan jika dikatakan bahwa korupsi di Indonesia
bukan merupakan kejahatan biasa (ordinary crime) melainkan merupakan
kejahatan yg sangat luar biasa (ektraordinary crime).
Dikaji dari sisi akibat & dampak negatif yg sangat merusak tatanan kehidupan
bangsa Indonesia sejak pemerintahan Orde Baru sampai saat ini, jelas bahwa
perbuatan korupsi merupakan perampasan hak ekonomi & hak sosial rakyat
Indonesia.
Perkembangan korupsi di Indonesia masih tergolong tinggi, sementara
pemberantasannya masih sangat lamban, dimana Korupsi di Indonesia sudah
merupakan virus flu yg menyebar keseluruh tubuh pemerintahan sejak tahun
1960an.
Langkah2 pemberantasannya pun masih tersendat-sendat sampai sekarang.
Korupsi berkaitan pula dengan kekuasaan karena dgn kekuasaan itu penguasa
dapat menyalahgunakan kekuasaannya utk kepentingan pribadi, keluarga &
kroninya.
Sumber: Romli Atmasasmita, Sekitar Masalah Korupsi,Aspek Nasional dan Aspek Internasional, Bandung, Mandar Maju, 2004i
Menggunakan Hukum Pidana

Sesuai dgn hasil penelitian yg dilakukan oleh Transparancy International &


Political and Economic Risk Consultancy yg berkedudukan di Hongkong,
Indonesia selalu menempati kedudukan yg rawan sepanjang menyangkut
korupsi. Bahkan, harus diakui bahwa korupsi di Indonesia sudah bersifat
sistemik dan endemik sehingga tidak hanya merugikan keuangan negara,
tetapi juga melanggar hak2 sosial & ekonomi masyarakat secara luas.
Korupsi di Indonesia sudah merembes ke segala aspek kehidupan, ke semua
sektor & segala tingkatan, baik di pusat maupun daerah, penyebabnya
adalah korupsi yg terjadi sejak puluhan tahun yg lalu dibiarkan saja
berlangsung tanpa diambil tindakan yg memadai dari kaca mata hukum.
Cukup banyaknya peraturan perundang-undangan mengenai korupsi yg
dibuat sejak tahun 1957, sebenarnya memperlihatkan besarnya niat bangsa
Indonesia utk memberantas korupsi hingga saat ini, baik dari sisi hukum
pidana material maupun hukum pidana formal (hukum acara pidana).
Namun demikian, masih ditemui kelemahan yg dapat disalahgunakan oleh
pelaku korupsi utk melepaskan diri dari jerat hukum.
Penegakan Hukum Pidana melibatkan minimal 3 faktor

Pertama Kedua Ketiga


Faktor aparat atau badan Faktor kesadaran hukum
Faktor perundang-undangan
penegak hukum
mendorong transparansi
penyelenggara negara, seperti Langkah represif ini adalah upaya
yg dilakukan KPK menerima Edukasi & kampanye adalah penindakan hukum utk menyeret
pelaporan LHKPN (laporan strategi pembelajaran pendidikan koruptor ke Pengadilan.
harta kekayaan antikorupsi dgn tujuan Sebagian kasus korupsi dapat
penyelenggara negara) & membangkitkan kesadaran terungkap dari pengaduan
gratifikasi. masyarakat mengenai dampak masyarakat.
Memberikan rekomendasi korupsi, mengajak masyarakat Keberadaan Informasi dlm kasus
kepada kementerian & untuk terlibat dalam gerakan korupsi sangat penting utk
lembaga terkait untuk pemberantasan korupsi, serta ditindaklanjuti KPK. Tahapan yg
melakukan langkah2 membangun perilaku & budaya dilakukan adalah:
perbaikan. antikorupsi. a) Penanganan laporan pengaduan
Memodernisasi pelayanan masyarakat (KPK melakukan
public dgn online & sistem Tidak hanya bagi mahasiswa &
masyarakat umum, namun mulai proses verifikasi dan penelaahan)
pengawasan yg terintegrasi b) Penyelidikan
agar lebih transparan & efektif. anak usia dini, taman kanak2, &
c) Penyidikan
sekolah dasar. d) Penuntutan
e) Eksekusi
9.3. Berbagai Strategi & Upaya Pemberantasan
Korupsi di Indonesia
Strategi & Upaya Pemberantasan Korupsi
Memberantas korupsi di Indonesia bukan pekerjaan mudah & perlu kerja
berkelanjutan yg melibatkan semua pihak.
Ada 3 strategi pemberantasan korupsi yg tengah dijalankan di Indonesia,
KPK menyebutnya: Trisula Pemberantasan Korupsi.
Trisula Pemberantasan Korupsi memiliki 3 strategi utama, yaitu Penindakan,
Pencegahan, & Pendidikan.
Sula Penindakan menyasar peristiwa hukum yg secara aktual telah
memenuhi unsur tindak pidana korupsi sesuai undang-undang. Sula ini tdk
hanya mengganjar hukuman penjara & denda bagi para pelaku korupsi, tapi
juga memberikan efek jera bagi para korupsi & masyarakat.
Sula Pencegahan adalah perbaikan sistem utk menutup celah-celah
korupsi, dilengkapi oleh sosialisasi & kampanye antikorupsi melalui Sula
Pendidikan.
Trisula Pemberantasan Korupsi KPK:
1 Sula Penindakan
Sula Penindakan adalah strategi represif KPK dlm menyeret koruptor ke meja hijau, membacakan
tuntutan, serta menghadirkan saksi2 & alat bukti yg menguatkan. Strategi ini terdiri dari beberapa
tahapan, yaitu penanganan laporan aduan masyarakat, penyelidikan, penyidikan, penuntutan, hingga
eksekusi.
2 Sula Pencegahan
Sula Pencegahan mencakup perbaikan pd sistem sehingga meminimalisasi terjadinya tindak
pidana korupsi. Pd strategi ini, KPK akan melakukan berbagai kajian utk kemudian
memberikan rekomendasi kpd kementerian/lembaga terkait utk melakukan langkah
perbaikan. Dii antara perbaikan yg bisa dilakukan misalnya, pelayanan publik yg dibuat
transparan melalui sistem berbasis online/sistem pengawasan terintegrasi. KPK juga
mendorong penataan layanan publik melalui koordinasi & supervisi pencegahan (korsupgah),
serta transparansi penyelenggara negara (PN).

3 Sula Pendidikan
Melalui Sula Pendidikan, KPK ingin membangkitkan kesadaran masyarakat
mengenai dampak korupsi, mengajak masyarakat terlibat dlm gerakan
pemberantasan korupsi, serta membangun perilaku & budaya antikorupsi. Salah
satu bentuk konkret edukasi anti korupsi adalah diterbitkannya
Permenristekdikti No.33 Thn. 2019 ttg Kewajiban Penyelenggaraan Pendidikan
Anti Korupsi (PAK) di PT Melalui Peraturan Menteri ini, perguruan tinggi
negeri/swasta wajib mengadakan matkul pend. antikorupsi utk para
mahasiswanya.
Thank You
For Your Attention

taslimdj@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai