Anda di halaman 1dari 10

ANTI KORUPSI DAN PERAN

SERTA MASYARAKAT

Di Susun Oleh :
Kelompok 7
1. Indriyani Suntara (220607128)
2. Naura Suci Nabila (220607133)
3. Tirana (220607149)
4. Wardah (220607152)
• Istilah korupsi diturunkan dari bahasa Latin corruptio
yang berarti hal merusak, godaan, bujukan, atau
kemerosotan. Kata kerjanya adalah corrumpere
A. Anti Korupsi (corrumpo, saya menghancurkan) yang berarti
menimbulkan kehancuran, kebusukan, kerusakan,
kemerosotan. Bahasa Latin juga menamai pelaku
korupsi dengan corruptor. Bahasa Indonesia pun
menamai pelaku korupsi dengan koruptor. (Priyono,
2018: 22).
Saat ini, korupsi telah mendapat perhatian dunia sehingga semua
negara berkepentingan untuk memberantasnya. Pada tanggal 9-11
Desember 2003 Konferensi Tingkat Tinggi PBB di Merida, Meksiko
mengeluarkan Konvensi PBB Antikorupsi.
Konferensi ini melibatkan 141 negara. Konvensi tersebut
bertujuan untuk meningkatkan dan memperjuangkan tindakan
pencegahan dan pemberantasan korupsi secara lebih efektif dan
efisien; juga untuk meningkatkan dan memudahkan serta mendukung
kerjasama internasional dan bantuan teknis dalam upaya mencegah
korupsi.
Peran serta masyarakat tersebut dalam Pasal 41 UU Tipikor
dapat diwujudkan dalam bentuk-bentuk sebagai berikut :
a. Hak mencari, memperoleh, dan memberikan iaformasi
adanya dugaan telah terjadi tindak pidana korupsi;
b. Hak untuk memperoleh pelayanan dalam mencari,
B. Peran Serta Masyarakat memperoleh dan memberikan informasi adanya dugaan telah
terjadi tindak pidana korupsi kepada penegak hukum yang
dalam Upaya Pencegahan dan menangani perkara tindak pidana korupsi;
Pemberantasan Tindak c. Hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung
jawab kepada penegak hukum yang menangani perkara
Pidana Korupsi tindak pidana korupsi
d. Hak untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang
laporannya yang diberikan kepada penegak hukum dalam
waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari;
e. Hak untuk memperoleh perlindungan hukum melaksanakan
haknya sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan c;
C. Upaya Pemerintah Beberapa hal yang harus dilakukan
Dalam Mengoptimalkan dalam upaya optimalisasi
Pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi
Pemberantasan Tindak yaitu sebagai berikut :
Pidana Korupsi
1. Upaya pencegahan
2. Upaya penindakan
a. Upaya Pencegahan

1. Penguatan
kelembagaan
2. Penguatan 3. Mengefektifkan
pembentukan hukum
kelembagaan keterpaduan sistem
atau peraturan
penegakan hukum. peradilan pidana.
perundang-
undangannya.

4. Mengoptimalkan
Sistem Pengasan Intra 5. Penguatan 6. Penguatan
Pemerintah (SPIP) dan kelembagaan kelembagaan
Aparatur Pengawasan manajemen Aparatur pengelolaan reformasi
Intern Pemerintah Sipil Negara (ASN). birokrasi nasional.
(APIP).
Beberapa upaya pencegahan yang perlu dioptimalkan lagi dalam rangka mencegah
terjadinya tindak pidana korupsi, antara lain sebagai berikut :

a. Penguatan Integritas dan Etika Penyelenggara


Negara
b.Optimalisasi Program Reformasi Birokrasi
c. Optimalisasi Keterbukaan Informasi Publik
d.Optimalisasi Pendidikan dan Kampanye
Antikorupsi
e. Optimalisasi Pelaporan LHKPN
• Upaya penindakan dilakukan melalui sebuah proses
penegakan hukum. Beberapa tahun terakhir,
penindakan perkara korupsi memang sudah
b. Upaya berjalan dengan semarak seiring dengan
banyaknya kasus korupsi yang diusut oleh
Penindakan kepolisian, kejaksaan, dan KPK Dari sisi pelaku,
banyak di antara tokoh ber-pengaruh dan dekat
dengan kekuasaan yang harus duduk di kursi
pesakitan.
Untuk meningkatkan keberhasilan upaya penindakan dalam pemberantasan tindak pidana korupsi, perlu
optimalisasi hal-hal sebagai berikut :

a.Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan


b.Optimalisasi Penanganan Perkara
c.Optimalisasi Penyelamatan Kerugian
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai