Anda di halaman 1dari 15

MEMAHAMI HAK ASASI

MANUSIA DAN PENEGAKAN


HUKUM
KELOMPOK

1. ARCHILEUS GRANDI JEMAT ( 2022013026 )


2. SESARIUS WARA ( 2022013027 )
3. GEMPAR BAGUS PUTRO WICAKSONO ( 2022013028 )
4. IKLIL HELMI ( 2022013029 )
RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Hak Asasi Manusia (HAM)?
2. Bagaimana kontribusi Mahasiswa dalam memahami Hak Asasi Manusia
(HAM) dan Penegakan Hukum yang ada di Indonesia?
3. Bagaimana dampak yang terjadi jika pelaksanaan Hak Asasi Manusia tidak
sejalan dengan penegakan hukum di Indonesia?
4. Bagaimana efektivitas penegakan hukum dalam melindungi hak asasi manusia
di Indonesia?
5. Apa saja tantangan yang dihadapi dalam upaya melindungi hak asasi manusia
dan memastikan penegakan hukum yang adil di Indonesia?
6. Apa saja upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat dalam
meningkatkan perlindungan hak asasi manusia dan penegakan hukum di
Indonesia?
7. Bagaimana peran lembaga internasional seperti PBB dan organisasi hak asasi
manusia lainnya dalam memperjuangkan hak asasi manusia dan penegakan
hukum di Indonesia?
Pengertian Hak Asasi Manusia dan Penegakkan Hukum

HAM atau Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat
pada setiap manusia hanya karena ia adalah manusia, yang harus diakui,
dihormati, dan dilindungi oleh negara dan masyarakat, tanpa diskriminasi
apapun. Hak asasi manusia mencakup hak-hak sipil, politik, ekonomi,
sosial, dan budaya.
Penegakan hukum adalah proses pelaksanaan hukum oleh pihak
berwenang untuk memastikan kepatuhan terhadap undang-undang dan
peraturan yang berlaku di suatu negara atau wilayah. Penegakan hukum
dapat dilakukan oleh pihak kepolisian, pengadilan, jaksa, dan lembaga
penegak hukum lainnya.
Kontribusi mahasiswa dalam memahami Hak Asasi
Manusia (HAM) dan Penegakkan Hukum di Indonesia

1. Mengembangkan kesadaran dan pemahaman tentang HAM: Mahasiswa


dapat mempelajari dan membahas HAM dalam kelas, seminar, dan forum
diskusi. Hal ini dapat membantu mereka memahami konsep HAM dan
pentingnya menjaga hak-hak tersebut.
2. Mendorong diskusi dan debat: Mahasiswa dapat mendorong diskusi dan
debat tentang isu-isu HAM yang muncul di Indonesia. Dengan demikian,
mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan untuk mempertanyakan,
berbicara dan mengungkapkan pendapat mereka dengan cara yang baik dan
benar.
3. Menyuarakan isu HAM: Mahasiswa dapat menjadi suara yang
memperjuangkan hak-hak asasi manusia yang terabaikan atau dilanggar.
Mahasiswa dapat melakukan demonstrasi, kampanye, dan aksi yang
mendukung hak-hak asasi manusia.
4. Berpartisipasi dalam pemantauan HAM: Mahasiswa dapat menjadi anggota
kelompok pengawas HAM yang memantau dan melaporkan pelanggaran HAM.
Dengan cara ini, mereka dapat membantu memperkuat perlindungan dan
penegakan HAM di Indonesia.
5. Menjadi agent of change: Mahasiswa dapat menjadi agen perubahan untuk
meningkatkan kesadaran dan penegakan HAM di masyarakat. Mereka dapat
berkontribusi dalam pembangunan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera
melalui partisipasi dalam kegiatan sosial, politik, dan budaya.
Dampak yang terjadi jika pelaksanaan Hak Asasi Manusia
(HAM) tidak sejalan dengan Penegakkan Hukum di Indonesia

1. Pelanggaran HAM: Jika penegakan hukum tidak berjalan dengan baik, maka dapat
terjadi pelanggaran HAM oleh pihak-pihak yang kuat terhadap yang lemah. Hal ini dapat
memicu konflik dan kekerasan, yang dapat membahayakan masyarakat secara
keseluruhan.
2. Ketidakadilan dan ketidakpercayaan terhadap sistem hukum: Jika pelaksanaan
HAM tidak sejalan dengan penegakan hukum, maka akan terjadi ketidakadilan dalam
masyarakat. Masyarakat dapat kehilangan kepercayaan mereka terhadap sistem hukum
dan pemerintah. Hal ini dapat mengancam stabilitas dan keamanan negara.
3. Keterbelakangan ekonomi: Jika HAM tidak dihormati, maka hak-hak ekonomi dan
sosial tidak dapat direalisasikan. Ini dapat menghambat pembangunan sosial dan ekonomi
negara, serta menghambat kemajuan masyarakat.
4. Ketidakseimbangan kekuasaan: Jika pelaksanaan HAM tidak sejalan dengan
penegakan hukum, maka terdapat risiko bahwa kekuasaan akan terpusat pada pihak-pihak
yang kuat, dan masyarakat yang lemah tidak memiliki hak yang sama. Hal ini dapat
memperburuk ketidakadilan dan memperkuat kesenjangan sosial.
Pelaksanaan Penegakkan Hukum dalam melindungi
Hak Asasi Manusia (HAM)
Meskipun Indonesia memiliki undang-undang dan lembaga yang bertugas untuk
melindungi HAM, tetapi masih terdapat berbagai permasalahan dalam penegakan
HAM di Indonesia, antara lain:
1.Kelemahan dalam sistem peradilan: Masalah korupsi, rendahnya kualitas hakim
dan ketidakadilan dalam putusan pengadilan seringkali menjadi kendala dalam
penegakan hukum di Indonesia.
2.Kurangnya kesadaran tentang HAM: Di Indonesia, masih banyak orang yang
tidak memahami HAM dan pentingnya melindunginya. Oleh karena itu, seringkali
muncul masalah dalam penegakan HAM karena tidak adanya dukungan dan
partisipasi dari masyarakat.
3.Tindakan pelanggaran HAM oleh aparat keamanan: Serangan terhadap
wartawan, aktivis, dan warga sipil yang dilakukan oleh aparat keamanan masih
terjadi. Hal ini menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap aparat
keamanan dan menimbulkan konflik.
4. Permasalahan dalam implementasi aturan dan kebijakan: Beberapa
aturan dan kebijakan yang berkaitan dengan HAM belum sepenuhnya
diimplementasikan dengan baik. Hal ini menyebabkan banyak kasus
pelanggaran HAM yang tidak terselesaikan.
5. Lemahnya koordinasi antara lembaga-lembaga terkait: Kurangnya
koordinasi antara lembaga yang bertugas dalam melindungi HAM menyebabkan
kasus pelanggaran HAM seringkali tidak terdeteksi atau terlewatkan.
Untuk meningkatkan efektivitas penegakan HAM di Indonesia, diperlukan beberapa
upaya, antara lain:
1. Meningkatkan kualitas peradilan: Dibutuhkan upaya untuk meningkatkan kualitas
hakim dan menegakkan hukum secara adil dan transparan.
2. Peningkatan kesadaran masyarakat: Perlunya mengedukasi masyarakat tentang
pentingnya HAM dan bagaimana cara melindunginya. Hal ini dapat dilakukan melalui
kampanye dan sosialisasi di media sosial, TV, dan radio.
3. Penguatan peran dan kapasitas lembaga-lembaga yang bertugas dalam
melindungi HAM: Seperti Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM),
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Komisi Yudisial (KY).
4. Peningkatan koordinasi antara lembaga-lembaga terkait: Perlunya memperkuat
koordinasi antara lembaga-lembaga terkait dalam melindungi HAM, seperti
kepolisian, kejaksaan, dan hakim.
5. Penguatan pemahaman dan implementasi aturan dan kebijakan: Pemerintah
harus memastikan bahwa semua aturan dan kebijakan yang berkaitan dengan HAM
diimplementasikan secara tepat dan efektif.
Tantangan yang dihadapi dalam upaya melindungi Hak
Asasi Manusia (HAM) dan memastikan Penegakkan
Hukum di Indonesia adil
1. Kekuasaan yang Terpusat: Masalah yang sering dihadapi adalah kekuasaan
yang terpusat pada pihak-pihak tertentu, sehingga pihak-pihak tersebut dapat
memanipulasi penegakan hukum sesuai dengan kepentingan mereka.
2. Korupsi: Korupsi adalah masalah besar dalam sistem penegakan hukum di
Indonesia. Banyak kasus penegakan hukum yang dipengaruhi oleh korupsi,
mulai dari kasus kecil hingga kasus besar seperti korupsi di level nasional.
3. Kurangnya Sumber Daya: Sistem peradilan di Indonesia seringkali kurang
mendapat dukungan sumber daya yang memadai, baik dari segi tenaga ahli,
sarana dan prasarana, serta anggaran yang memadai. Hal ini memengaruhi
kemampuan penegak hukum untuk menyelesaikan kasus-kasus dengan cepat
dan efektif.
4. Masalah Budaya dan Sosial: Masalah budaya dan sosial juga dapat
mempengaruhi upaya penegakan hukum di Indonesia. Beberapa contohnya
adalah ketidakpercayaan terhadap sistem peradilan, diskriminasi, dan
kurangnya kesadaran akan hak asasi manusia.
5. Perlindungan terhadap Pelaku Kejahatan: Perlindungan terhadap pelaku
kejahatan juga menjadi masalah dalam upaya penegakan hukum di Indonesia.
Beberapa undang-undang dan regulasi yang ada memberikan perlindungan yang
berlebihan bagi pelaku kejahatan, sehingga menghambat upaya penegakan
hukum.
6. Keterbatasan Dalam Pelaksanaan Sanksi: Dalam upaya penegakan hukum,
sanksi merupakan salah satu upaya untuk memberikan efek jera kepada pelaku
kejahatan. Namun, keterbatasan dalam pelaksanaan sanksi oleh aparat penegak
hukum, baik dalam hal kapasitas maupun dalam hal kualitas dapat
mempengaruhi efektivitas penegakan hukum di Indonesia.
Upaya yang telah dilakukan Pemerintah dan Masyarakat
dalam upaya meningkatkan Hak Asasi Manusia (HAM)
dan Penegakkan Hukum di Indonesia
1. Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Pemerintah dan berbagai organisasi
masyarakat telah mengadakan kampanye dan program-program pendidikan yang
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak asasi manusia dan
pentingnya penegakan hukum yang adil.
2. Reformasi Hukum: Pemerintah Indonesia telah melakukan reformasi hukum yang
cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir, antara lain melalui penyusunan UU
No. 16/2019 tentang Penyelenggaraan Hukum Nasional, yang bertujuan untuk
memperkuat dan meningkatkan sistem peradilan di Indonesia.
3. Penguatan Lembaga Hukum: Pemerintah telah melakukan penguatan lembaga-
lembaga hukum seperti kejaksaan, kepolisian, dan pengadilan melalui program
reformasi hukum, pelatihan dan peningkatan kualitas tenaga hukum serta pembenahan
sistem pengawasan dan akuntabilitas.
4. Kolaborasi dengan Organisasi Internasional: Pemerintah Indonesia juga melakukan
kolaborasi dengan berbagai organisasi internasional, seperti PBB dan ASEAN, untuk
memperkuat perlindungan hak asasi manusia dan penegakan hukum di Indonesi
5. Pembentukan Ombudsman: Pemerintah Indonesia telah membentuk lembaga
Ombudsman, yang bertugas untuk melindungi hak-hak rakyat, memberikan
perlindungan terhadap penyalahgunaan kekuasaan, serta memberikan pelayanan
publik yang baik dan berkeadilan.
6. Pengadilan Hak Asasi Manusia: Pemerintah juga telah membentuk
pengadilan hak asasi manusia di Indonesia, yang khusus menangani kasus-kasus
pelanggaran hak asasi manusia.
7. Masyarakat Berpartisipasi: Masyarakat juga berperan aktif dalam upaya
meningkatkan hak asasi manusia dan penegakan hukum di Indonesia, seperti
melalui pengawasan dan pelaporan atas pelanggaran hak asasi manusia, serta
mengadakan aksi-aksi damai sebagai bentuk penolakan atas pelanggaran hak
asasi manusia.
Peran Lembaga internasional seperti PBB dan Organisasi
Hak Asasi Manusia lainnya dalam meperjuangakan Hak
Asasi Mansuia (HAM) dan Penegakan Hukum di
Indonesia
1. Monitoring: Lembaga internasional melakukan monitoring terhadap situasi hak asasi manusia
dan penegakan hukum di Indonesia, termasuk melalui laporan tahunan dan kunjungan ke
lapangan untuk meninjau situasi hak asasi manusia dan penegakan hukum di Indonesia.
2. Advokasi: Lembaga internasional juga melakukan advokasi dan kampanye untuk
memperjuangkan hak asasi manusia dan penegakan hukum di Indonesia, baik melalui
pengarahan publik maupun melalui kampanye yang lebih khusus seperti kampanye untuk
mengakhiri praktik penyiksaan dan penahanan ilegal.
3. Kerja sama dengan pemerintah: Lembaga internasional seperti PBB dan organisasi hak asasi
manusia lainnya bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan penegakan
hukum dan melindungi hak asasi manusia di Indonesia. Kerja sama ini dilakukan melalui
program pelatihan, bantuan teknis, dan pendanaan untuk proyek-proyek yang mendukung
penegakan hukum dan perlindungan hak asasi manusia di Indonesia.
4. Pengawasan: Lembaga internasional juga memantau tindak lanjut dari pemerintah Indonesia
terhadap rekomendasi-rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh lembaga internasional, seperti
rekomendasi dari Komisi Hak Asasi Manusia PBB dan Komite Anti-Penyiksaan PBB.

Anda mungkin juga menyukai