Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MENJELASKAN EPB UNTUK MENINGAKATKAN KESELAMATAN PASIEN

OLEH

NAMA-NAMA KELOMPOK 4
1. NESLY M. E. TANAEM
2. MARIA A.P. LAMAN
3. BURHAN KAWALI
4. MARDILIUS WUNDO LERO
5. BACEBA BURAEN
6. NILDA LIUFETO
7. MELKISEDEK TANONI
8. ARU R. KAPA’AN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANTHA


KUPANG
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan
karunia_Nya  kami diberikan kesehatan dan kesempatan sehinnga bisa meyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.

Di dalam makalah ini kami menyadari banyak terdapat kekurangan. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar menjadikan makalah ini
lebih baik lagi. kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Kupang, 28 November 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar......................................................................................................................2

Daftar isi................................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................4

A. Latar belakang................................................................................................................4
B. Tujuan..............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................6
A. Evidence Based Practice (EBP) Untuk Meningkatkan Keselamatan Pasien............6
B. Pelaksanaan EBP keperawatan.....................................................................................7
C. Implikasi EBP bagi perawat..........................................................................................8
D. Pentinnya EBP.................................................................................................................8
E. Hambatan untuk mengganakan EBP...........................................................................8

BAB III PENUTUP...............................................................................................................10

A. Kesimpulan......................................................................................................................10
B. Saran................................................................................................................................10
Daftar pustaka ......................................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sejarah evidence dimulai pada tahun 1970 ketika Archie Cochrane menegaskan perlunya
mengevaluasi pelayanan kesehatan berdasarkan bukti-bukti ilmiah (scientific evidence).
Sejak itu berbagai istilah digunakan terkait dengan evidence base, di antaranya evidence base
medicine (EBM), evidence base nursing (EBN), dan evidence base practice (EBP). Evidence
Based Practice (EBP) merupakan upaya untuk mengambil keputusan klinis berdasarkan
sumber yang paling relevan dan valid. Oleh karena itu EBP merupakan jalan untuk
mentransformasikan hasil penelitian ke dalam praktek sehingga perawat dapat meningkatkan
“quality of care” terhadap pasien. Selain itu implementasi EBP juga akan menurunkan biaya
perawatan yang memberi dampak positif tidak hanya bagi pasien, perawat, tapi juga bagi
institusi pelayanan kesehatan. Sayangnya penggunaan bukti-bukti riset sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan klinis seperti seorang bayi yang masih berada dalam tahap
pertumbuhan.

Evidence Based Practice (EBP), merupakan pendekatan yang dapat digunakan dalam
praktik perawatan kesehatan, yang berdasarkan evidence atau fakta. Selama ini, khususnya
dalam keperawatan, sering kali ditemui praktik-praktik atau intervensi yang berdasarkan
“biasanya juga begitu”. Sebagai contoh, penerapan kompres dingin dan alkohol bath masih
sering digunakan tidak hanya oleh masyarakat awam tetapi juga oleh petugas kesehatan,
dengan asumsi dapat menurunkan suhu tubuh lebih cepat, sedangkan penelitian terbaru
mengungkapkan bahwa penggunaan kompres hangat dan teknik tepid sponge meningkatkan
efektivitas penggunaan kompres dalam menurunkan suhu tubuh.

Merubah sikap adalah sesuatu yang sangat sulit, bahkan mungkin hal yang sia-sia. Orang tidak
akan bisa merubah adat orang lain, kecuali orang-orang di dalamnya yang merubah diri

4
mereka sendiri. Tetapi meningkatkan kesadaran, dan masalah kesehatan di masyarakat, akan
meningkatkan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan. Tentu pelayanan yang
paling efektif & efisien menjadi tuntutan sekaligus tantangan besar yang harus di cari
problem solving-nya.

Penggunaan evidence base dalam praktek akan menjadi dasar scientific dalam
pengambilan keputusan klinis sehingga intervensi yang diberikan dapat
dipertanggungjawabkan. Sayangnya pendekatan evidence base di Indonesia belum
berkembang termasuk penggunaan hasil riset ke dalam praktek. Tidak dapat dipungkiri bahwa
riset di Indonesia hanya untuk kebutuhan penyelesaian studi sehingga hanya menjadi
tumpukan kertas semata.

B. TUJUAN
Untuk memahami Evidence Based Practice (EBP) dalam keperawatan

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Menjelaskan Evidence Based Practice (EBP) Untuk Meningkatkan Keselamatan


Pasien

EVIDENCE BASED PRACTICE (EBP) bukan merupakan konsep yang baru didunia
keperawatan. Memang kalau dilihat sejarahnya, konsep EBP ini diambil dari ilmu
kedokteran yang selanjutnya di adopsi dan disesuaikan dengan ilmu keperawatan, tapi
keduanya memiliki fondasi yang sama dengan tujuan yang juga tidak jauh berbeda.

EBP menjadi sangat penting akhir-akhir ini karena isu patient centered care yang
semakin banyak digaungkan di dunia kesehatan dan keperawatan. Proses keperawatan
yang dimiliki oleh perawat dan juga petugas kesehatan lainnya dititikberatkan dan
berfokus hanya pada pasien dan semua keputusan yang berhubungan dengan kesehatan
dan perawatan pasien hanya diletakkan di tangan pasien. Artinya, pasien memiliki hak
penuh untuk menentukan nasip perawatan kesehatannya sendiri berdasarkan hasil diskusi
dengan tenaga kesehatan yang profesional.

Tujuan dari EBP adalah tiada lain dan tiada bukan adalah untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan, meningkatkan pelayanan yang selalu mendahulukan keselamatan
pasien dan pada akhirnya membantu untuk menurunkan hospital costs.

EBP bukan merupakan satu-satunya langkah atau metode untuk memberikan pelayanan
yang maksimal dan berkualitas. Tapi, EBP dapat dikatakan sebagai salah satu langkah yang
dapat menjamin pelayanan keperawatan yang diberikan oleh perawat adalah berkualitas,
tepat sasaran dan memang didasarkan oleh studi yang kredibel dan dapat dipercaya.

6
EBP sendiri dapat diartikan sebagai sebuah proses yang digunakan untuk memanfaatkan
atau menggunakan evidence atau bukti (Research dan quality improvement), decision making
dan nursing expertise untuk membimbing dalam pemberian asuhan keperawatan atau
pelayanan yang holistic kepada pasien.

EBP pada dasarnya sangat diperlukan untuk dapat mencapai patient outcomes,
menghindari intervensi yang tidak perlu dan tidak sesuai dan tentu saja
mengurangi/menghindari komplikasi hasil dari perawatan dan juga pengobatan.

B. Pelaksanaan EBP Pada Keperawatan

1) Mengakui status atau arah praktek dan yakin bahwa pemberian perawatan
berdasarkan fakta terbaik akan meningkatkan hasil perawatan klien.
2) Implementasi hanya akan sukses bila perawat menggunakan dan mendukung
“pemberian perawatan berdasarkan fakta”.
3) Evaluasi penampilan klinik senantiasa dilakukan perawat dalam penggunaan EBP.
4) Praktek berdasarkan fakta berperan penting dalam perawatan kesehatan.
5) Praktek berdasarkan hasil temuan riset akan meningkatkan kualitas praktek,
penggunaan biaya yang efektif pada pelayanan kesehatan.
6) Penggunaan EBP meningkatkan profesionalisme dan diikuti dengan evaluasi yang
berkelanjutan.
7) Perawat membutuhkan peran dari fakta untuk meningkatkan intuisi, observasi pada
klien dan bagaimana respons terhadap intervensi yang diberikan. Dalam tindakan
diharapkan perawat memperhatikan etnik, sex, usia, kultur dan status kesehatan.

7
C. Imp]ikasi ImplikasiEBPBagi Perawat
Peran perawat melayani penting dalam memastikan dan menyediakan praktik
berbasis fakta. Mereka harus terus-menerus mengajukan pertanyaan, “Apa fakta
untuk intervensi ini?” atau “Bagaimana kita memberikan praktik terbaik?” dan
“Apakah ini hasil terbaik yang dicapai untuk pasien, keluarga dan perawat?” Perawat
juga posisi yang baik dengan anggota tim kesehatan lain untuk mengidentifikasi
masalah klinis dan menggunakan bukti yang ada untuk meningkatkan praktik.
Banyak kesempatan yang ada bagi perawat untuk mempertanyakan praktik
keperawatan saat itu dan penggunaan bukti untuk melakukan perawatan lebih efektif.

D. Pentingnya EBP
Mengapa EBP penting untuk praktik keperawatan :
1)    Memberikan hasil asuhan keperawatan yang lebih baik kepada pasien
2)    Memberikan kontribusi perkembangan ilmu keperawatan
3)    Menjadikan standar praktik saat ini dan relevan
4)    Meningkatkan kepercayaan diri dalam mengambil keputusan
5)    Mendukung kebijakan dan rosedur saat ini dan termasuk menjadi penelitian
terbaru
6)    Integrasi EBP dan praktik asuhan keperawatan sangat penting untuk
meningkatkan kualitas perawatan pada pasien.

E. Hambatan Untuk Menggunakan EBP


Hambatan dari perawat untuk menggunakan penelitian dalam praktik sehari-hari telah
dikutip dalam berbagai penelitian, diantaranya (Clifford &Murray, 2001) antara lain :
1)    Kurangnya nilai untuk penelitian dalam praktek
2)    Kesulitand alam mengubah praktek
3)    Kurangnya dukungan administratif
4)    Kurangnya mentor berpengetahuan

8
5)    Kurangnya waktu untuk melakukan penelitian
6)    Kurangnya pendidikan tentang proses penelitian
7)    Kurangnya kesadaran tentang praktek penelitian atau berbasis bukti
8)    Laporan Penelitian/artikel tidak tersedia
9)    Kesulitan mengakses laporan penelitian dan artikel
10)    Tidak ada waktu dalam bekerja untuk membaca penelitian
11)    Kompleksitas laporan penelitian
12)    Kurangnya pengetahuan tentang EBP dan kritik dari artikel
13)    Merasa kewalahan

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan konsep evidence based practice di atas, dapat disimpulkan


bahwa ada 3 faktor yang seacara garis besar menentukan tercapainya pelaksanaan praktek
keperawatan yang lebih baik yaitu, penelitian yang dilakukan berdasarkan fenomena yang
terjadi di kaitkan dengan teori yang telah ada, pengalaman klinis terhadap suatu kasus, dan
pengalaman pribadi yang bersumber dari pasien.

Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, maka di harapkan pelaksanaan pemberian


pelayanan kesehatan khususnya pemberian asuhan keperawatan dapat di tingkatkan terutama
dalam hal peningkatan pelayanan kesehatan atau keperawatan, pengurangan biaya (cost
effective) dan peningkatan kepuasan pasien atas pelayanan yang diberikan.

Namun dalam pelaksanaan penerapan evidence based practice ini sendiri tidaklah mudah,
hambatan utama dalam pelaksanaannya yaitu kurangnya pemahaman dan kurangnya
referensi yang dapat digunakan sebagai pedoman pelaksanaan penerapan EBP itu sendiri.

B. SARAN

Dalam pemberian pelayanan kesehatan khususnya asuhan keperawatan yang baik, serta
mengambil keputusan yang bersifat klinis hendaknya mengacu pada SPO yang dibuat
berdasarkan teori-teori dan penelitian terkini. Evidence  based practice dapat menjadi
panduan dalam menentukan atau membuat SPO yang memiliki landasan berdasarkan teori,
penelitian, serta pengalaman klinis baik oleh petugas kesehatan maupun pasien.

10
DAFTAR PUSTAKA

Cullum, N.  Users’ Guides to the Nursing Literature: An Introduction.  Evid Based Nurs
2000 3: 71-72.

DiCenso A, Cullum N, Ciliska D.  Implementing Evidence-Based Nursing: Some


Misconceptions.  Evid Based Nurs 1998 1: 38-39.

Ellen Fineout-Overholt RN, PhD and Linda Johnston RN, PhD. 2011. Teaching EBP:
Implementation of Evidence: Moving from Evidence to Action.

Holleman G, Eliens A, van Vliet M, Achterberg T.  Promotion of evidence-based Practice by


Professional Nursing Association: Literature Review.  Journal of Advance Nursing 53(6),
702-709.

Lavin MA, Krieger MM, Meyer GA, et al.  Development and Evaluation of Evidence-Based
Nursing (EBN) Filters and Related Databases.  J Med Libr Assoc 93(1) January 2005.

MacGuire J.M.  Putting Nursing Research Findings Into Practice: Research Utilization as
an Aspect of the Management of Change.  Journal of Advanced Nursing 1990: 15, 614-
620.

11

Anda mungkin juga menyukai