Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/355183799

PENTINGNYA MENJAGA KESEHATAN MENTAL PELAJAR PADA


MASA PANDEMI COVID-19

Article · October 2021

CITATIONS
READS
0
1,375

1 author:

Putu Panca Saptiani


Universitas Negeri Semarang
1 PUBLICATION 0 CITATIONS

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

PENTINGNYA MENJAGA KESEHATAN MENTAL PELAJAR PADA MASA PANDEMI COVID-19 View project

All content following this page was uploaded by Putu Panca Saptiani on 12 October 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PENTINGNYA MENJAGA KESEHATAN MENTAL
PELAJAR PADA MASA PANDEMI COVID-19
Danang Setyo A¹, Fernanda Sasmita², Putu Panca S³, Susi Anjari Haryan D⁴
Program Studi Farmasi, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

ABSTRAK

World Health Organization (WHO, 2001), menyatakan bahwa kesehatan mental merupakan kondisi
dari kesejahteraan yang disadari individu, yang di dalamnya terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola
stres kehidupan yang wajar, untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta berperan serta di
komunitasnya. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa kesehatan mental adalah suatu hal yang sangat penting
dalam menciptakan kehidupan yang sehat secara menyeluruh. Namun saat ini beberapa orang masih belum
menyadari pentingnyamenjagakesehatan mental, apalagi di era pandemi Covid-19 seperti ini. Masalah-masalah
yang ditimbulkan dari pandemi ini juga sangat banyak yang dapat memicu terganggunya mental seseorang,
salah satunya adalah gangguan mental pelajar. Menjaga kesehatan mental pelajar di masa pandemi Covid-19
sangatlah penting untuk menunjang produktivitas dan kualitas kesehatan fisik.

Kata kunci: kesehatan mental, covid-19, pandemi, pelajar

ABSTRACT

The World Health Organization (WHO, 2001), states that mental health is a state of well-being that is
realized by individuals, in which there are abilities to manage normal stresses of life, to work productively and
productively, and to participate in their communities. So it can be concluded that mental health is a very
important thing in creating a healthy life as a whole. However, at this time some people still do not realize the
importance of maintaining mental health, especially in this era of the Covid-19 pandemic. The problems caused
by this pandemic are also very many that can trigger a person's mental disorders, one of which is students
mental disorders. Maintaining the mental health of students during the Covid-19 pandemic is very important to
support productivity and the quality of physical health.

Keywords: mental health, covid-19, pandemic,


students Pandemi ini tidak hanya terjadi di
Indonesia, melainkan hamper menyeluruh di dunia.
PENDAHULUAN Pandemi covid-19 sangat berpengaruh terhadap
semua kalangan masyarakat. Dampak buruk dari
Indonesia kini sedang dilanda pandemi, pandemi ini pun cukup banyak seperti, kematian,
yaitu pandemi covid-19. Pandemi Covid-19 ini sulitnya mencari pekerjaan, pemutusan hubungan
masuk ke Indonesia pada awal bulan Maret tahun kerja, memaksa sebagian anak putus sekolah
2020. Virus Covid- 19 berasal dari Wuhan, China, karena kendala biaya, sulitnya mendapatkan
yang menyerang imun dan system pernafasan layanan kesehatan, dan masih banyak lagi. Hal
sehingga mengakibatkan infeksi saluran pernafasan tersebut membuat orang-orang merasa mudah putus
ringan sampai infeksi saluran pernafasan berat yang asa dalam menjalani kehidupan, rasa putus asa
mungkin bias menyebabkan kematian. Virus ini tersebut membuat mental banyak orang terganggu.
sangat mudah menular melalui droplet atau Padahal kesehatan mental adalah hal penting yang
percikan air liur penderita. Gejala umum ketika harus dijaga dalam menjalankan kehidupan. Mental
seseorang terkena virus COVID- 19 di antaranya yang sehat menandakan bahwa hidup seseorang
adalah demam, batuk, flu, kehilangan penciuman, juga sehat. Di masa pandemic ini seharusnya kita
gangguan indera perasa, badan pegal linu dan tidak hanya menjaga kesehatan fisik saja melainkan
mudah kelelahan. Tetapi ada juga orang yang juga menjaga kesehatan mental. Kesehatan mental
positif COVID- 19 tetapi tidak menumbulkan penting dijaga untuk mewujudkan kesehatans ecara
gejala. Hingga saat ini, bulan Agustus 2021, jumlah menyeluruh. Kesehatan mental yang tidak dijaga
kasus yang positif COVID- 19 di Indonesia akan menyulitkan diri sendiri, keluarga,
masyarakat, bahkan pemerintah. Oleh karena itu
penting bagi kita semua untuk menjaga kesehatan
masih terus meningkat dan tidak sedikit pula angka mental di masa pandemi ini.
kematian di Indonesia akibat COVID- 19.
Pandemi COVID-19 tentu memberikan dan 2 responden SMP
permasalahan yang cukup serius dan tidak bisa
dianggap remeh bagi kesehatan mental masyarakat.
Merebaknya pandemi tidak hanya mempengaruhi
kesehatan fisik seseorang tetapi juga memiliki
'dampak psikologis pada seseorang.' Namun,
kesehatan mental adalah sesuatu yang sering
diabaikan dibandingkan dengan kesehatan fisik.
Pandemi mempengaruhi psikologi, keadaan mental,
dan neurologi di samping bidang kehidupan sosial,
ekonomi, dan politik. Terutama bagi para pelajar
dan/atau mahasiswa. Terlebih, di masa pandemi ini
beban yang mereka rasakan juga cukup berat, tak
kalah dengan masyarakat umum atau bukan pelajar
dan mahasiswa. Meskipun pembelajaran daring
menjadi salah satu solusi untuk pendidikan, namun
hal tersebut mempunyai banyak kekurangan dan
kendala yang menyebabkan para pelajar
mengalami gangguan kesehatan mental contohnya Tabel 1.
mengalami stress. Tingkatan Pelajar

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan metode


kuantitatif, yaitu menggunakan metode survey yang
dilakukan dengan cara responden mengisi kuisioner
yang telah disediakan. Karena di masa pandemic
mengalami keterbatasan interaksi, peneliti
menggunakan media kuisioner online untuk
memperoleh data yang diinginkan. Terdapat 5 jenis
pertanyaan dalam kuisioner yang akan digunakan
sebagai penelitian. Terdapat 40 responden yang
mengisi kuisioner terkait kondisi mental masing-
masing responden selama masa pandemi covid-19.
Data-data hasil penelitian kemudian dikumpulkan
lalu dilakukan reduksi data sehingga peneliti
mendapatkan hasil yang diinginkan mengenai Tabel 2. Keefektifan pembelajaran daring
keadaan kesehatan mental pelajar atau mahasiswa
di masa pandemi covid-19.

HASIL
Hasil penelitian dengan survey
menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah
mahasiswa, dengan jumlah 36 responden
mahasiswa, 2
responden SMA/SMK,

Tabel 3. Stress yang dialami responden


Kendala dalam pembelajaran daring 4. Mampu menghadapi dan mensiasati
kegagalan hidup
Meskipun setiap orang memiliki standar
Hasil yang berbeda tentang kesehatan mental, namun
secara umum terdapat beberapa ciri seseorang
Opsi % dapat dikatakan memiliki kesehatan mental yang
Jumlah baik. Ciri-ciri tersebut adalah :
1. Memiliki perasaan bahagia dan
Jaringan 40,00 16
kepuasan dalam menjalani kehidupan.
Tidak memahami 52,50 21 2. Memiliki semangat hidup.
3. Memiliki kemampuan untuk
Materi merealisasikan diri.
4. Memiliki perhatian kepada diri sendiri
Sakit Mata 7,50 3 dan orang lain.
5. Memiliki kepercayaan diri yang baik
Tabel 4. Kendala pembelajaran daring Sebuah penelitian terhadap 2.330 anak
usia sekolah yang diterbitkan dalam JAMA
Pediatrics Journal dan dilakukan di Hubei China
menunjukkan bahwa anak usia sekolah yang
mengalami proses belajar akibat Covid-19
menunjukkan beberapa tanda adanya tekanan
emosional. Faktanya, studi lanjutan dari
pengamatan ini menunjukkan bahwa 22,6% anak
yang diamati memiliki gejala depresi dan 18,9%
mengalami kecemasan. Hasil survei yang dilakukan
pemerintah Jepang juga menunjukkan hasil serupa,
yakni 72% anak-anak Jepang merasa stres akibat
Covid19.
Hal serupa juga terjadi di Amerika Serikat.
Investigasi yang dilakukan oleh Centre for Disease
Control (CDC) menunjukkan 7,1% anak-anak
dalam kelompok usia 3 hingga 17 tahun telah
didiagnosis dengan kecemasan, dan sekitar 3,2%
pada kelompok usia yang sama menderita depresi.
Bahkan, penelitian lainnya menunjukkan bahwa
isolasi akibat Covid-19 ini menyebabkan kondisi
Tabel 5. Kondisi mental responden terkait kesehatan mental anak-anak berkebutuhan khusus,
pembelajaran di masa pandemi seperti ADHD, ASD, dan disabilitas lainnya
semakin buruk. Di Indonesia, penerapan kebijakan
PEMBAHASAN pembatasan kegiatan pembelajaran di sekolah ini
Kesehatan mental adalah suatu keadaan tentunya berdampak signifikan pada kesehatan
mental atau psikologis yang menunjukkan mental para siswa meskipun dengan tingkatan yang
kemampuan seseorang untuk melakukan bervariasi.
penyesuaian atau memecahkan masalah yang ada Sebagian besar siswa mengalami depresi
dalam diri sendiri (internal) maupun di lingkungan dan stres. Depresi merupakan masalah kesehatan
eksternal (eksternal). Kesehatan mental mengacu yang serius yang menyebabkan penurunan
pada pemikiran, perasaan, dan tindakan yang produktivitas di perguruan tinggi atau pekerjaan,
efisien dan efektif untuk mengatasi tantangan dan kognitif, psikomotor, kehilangan inisiatif, dan
tekanan hidup. apatis (Nagaraja, Reddy, Ravishankar, Jagadisha &
Kesehatan mental yang baik dalam diri Muninarayana, 2015). Depresi di kalangan
seseorang menunjukkan bahwa fungsi-fungsi mahasiswa sangat umum dan tersebar luas di
mental dalam diri seseorang bekerja secara seluruh negeri. Depresi ditandai dengan suasana
optimum yang dapat menyebabkan orang tersebut : hati yang kosong, perasaan sedih, disertai dengan
1. Mampu melakukan kegiatan yang perubahan somatik dan kognitif yang secara
produktif signifikan mempengaruhi kemampuan individu
2. Mampu melakukan hubungan untuk berfungsi dengan baik.
interpersonal yang efisien dan efektif Stres adalah ketidakmampuan seseorang
dengan orang lain menghadapi ancaman mental, fisik, emosional dan
3. Mampu menyesuaikan diri dengan spiritual yang secara bersamaan dapat
perubahan hidup mempengaruhi kesehatan fisik orang tersebut.
Selain itu, stres juga diartikan sebagai persepsi kesehatan mental pelajar di masa pandemi Covid-
yang dimiliki seseorang terhadap situasi atau 19 sangatlah penting untuk menunjang
kondisi yang ada di lingkungannya. Istilah stres produktivitas dan kualitas kesehatan fisik. Selain
juga mengacu pada keadaan tegang tubuh ketika itu, kesehatan mental pelajar yang tidak baik akan
mencoba untuk beradaptasi dengan kesulitan dalam menyebabkan dampak yang serius, misalnya
kegiatan sehari-hari, dan keadaan tidak nyaman di pelajar akan menyelesaikan masalah dengan cara
mana orang tersebut merasakan tuntutan keadaan yang salah, seperti makan berlebihan, memakai
sebagai menyusahkan atau di luar kemampuan narkoba, pergaulan bebas, dan mengkonsumsi
mereka untuk memenuhi tuntutan tersebut. Stres alkohol. Dampak yang paling parah adalah putus
adalah segala sesuatu yang dapat mengancam sekolah, ada juga pelajar yang mengakhiri
homeostasis dan keseimbangan dalam kehidupan hidupnya karena merasa tidak mampu menghadapi
seseorang. situasi yang dihadapi di masa pandemi ini.
Kelompok kami melakukan suatu Kondisi ini apabila tidak diatasi, tentunya
peneletian dengan survey pada tanggal 7 September akan menyebabkan hal yang lebih fatal. Salah satu
2021 sengan rentan waktu 1 jam. Penelitian dengan contoh kasus pernah terjadi di Indonesia pada 17
survey ini diisi oleh 40 responden, 36 responden Oktober 2020 tepatnya di Kabupaten Gowa,
dari mahasiswa, 2 responden dari jenjang Sulawesi Selatan. Seorang remaja siswi kelas 2
pendidikan SMA/SMK, dan 2 responden dari SMA yang nekat mengakhiri hidupnya dengan
jenjang pendidikan SMP. Sebanyak 37 menenggak racun rumput. Diduga remaja tersebut
responden( 92,5 %) merasa bahwa pembelajaran mengalami depresi akibat tekanan pembelajaran
daring selama pandemi sangat tidak efektif dan 3 jarak jauh yang dialaminya. Sebelum meminum
responden (7,5 racun tersebut, ia sempat mengeluh kepada
%) merasa bahwa pembelajaran daring selama temannya bahwa dia mengalami kesulitan dalam
pandemic sangat efektif. mengakses tugas belajar di sekolah akibat sinyal di
Terkait dengan kesehatan mental pelajar area rumahnya yang tidak baik. Hal ini merupakan
saat pembelajaran di masa pandemi, terdapat 5 bukti nyata bahwa anak dan remaja yang
responden (12,5 %) merasa kondisi mentalnya mengalami pembatasan aktivitas belajar di rumah
sangat buruk, 17 responden (42,5 %) merasa adalah kelompok rentan mengalami gangguan
kondisi mentalnya tidak baik, 15 responden ( 37,50 kesehatan mental.
%) merasa kondisi mentalnya netral, 2 responden Ada banyak cara yang dapat dilakukan
(5 %) merasa kondisi mentalnya baik, dan 1 pelajar untuk mengatasi gangguan mental.
responden (2,5 %) merasa kondisi mentalnya Diantaranya yaitu :
sangat baik. 1. Istirahat yang cukup
Kesehatan mental pelajar dan/atau 2. Menjaga kesehatan fisik
mahasiswa mengalami gangguan disebabkan oleh 3. Memiliki pola hidup sehat
beberapa hal, salah satunya adalah stress karena 4. Memperbanyak teman
pelajar berusaha untuk menyesuaikan diri, 5. Mengenali emosi diri sendiri
mempertahankan nilai yang baik, merencanakan 6. Membangun sikap asertif
sesuatu untuk masa depan, dan kecemasan yang Sikap asertif adalah kemampuan untuk
berlebihan. Pelajar juga menghadapi banyak beban mengomunikasikan sesuatu hal kepada
akademik, seperti harus memahami materi dengan orang lain dengan tetap menjaga dan
baik, aktif saat pembelajaran, aktif menjawab menghargai orang lain.
pertanyaan saat pembelajaran, persaingan dengan 7. Memiliki hobi atau kegemaran, hobi atau
teman sekelas, dan memenuhi harapan guru serta kegemaran dapat meningkatkan hormone
orang tua. Dari survey, terdapat 34 (85 %) dari 40 bahagia di dalam tubuh
responden yang merasa stress selama pembelajaran Peran pendidik juga sangat penting dalam
daring di masa pandemi Covid-19. Mayoritas menjaga kesehatan mental pelajar. Terdapat
responden merasa stress karena kendala jaringan beberapa strategi, diantaranya:
sinyal, keterbatasan kuota, dan merasa kesulitan 1. Pendidik dapat memastikan bahwa peserta
menyerap dan memahami materi yang diberikan didik memperoleh waktu istirahat yang
oleh guru atau dosen. Responden juga mengalami cukup dengan cara jadwal sekolah disusun
kendala lain seperti penyimpanan device yang secara ergonomis.
penuh, waktu belajar yang tidak efektif, banyak 2. Pendidik dapat memastikan bahwa peserta
tugas, mengantuk saat daring, tidak memiliki didik memperoleh asupan makanan dan
banyak teman, pusing ketika terlalu lama menatap gizi yang baik.
layar, dan lainnya. 3. Pendidik dapat memastikan bahwa peserta
Gangguan kesehatan mental pelajar didik tidak mengkonsumsi alcohol, kafein
dan/atau mahasiswa biasanya ditandai oleh yang berlebihan, dan zat adiktif lain
perasaan sedih, perasaan cemas, merasa tertekan, karena dapat mengganggu kondisi fisik
sering menangis, mudah putus asa, mengisolasi dan psikologis.
diri, bahkan juga melewatkan kelas. Menjaga
4. Pendidik dapat memastikan bahwa peserta
didik dan komponen-komponen sekolah
lain memperoleh aktifitas fisik secara
teratur.
5. Pendidik dapat memastikan bahwa peserta
didik dan komponen-komponen lain
memiliki kesempatan untuk melakukan
kegiatan yang membuat rilek dan senang.
6. Pendidik dapat memastikan bahwa peserta
didik dan komponen-komponen sekolah
lainnya dapat memperoleh kegiatan yang
dapat memenuhi kebutuhan spiritual.
7. Pendidik dapat membantu peserta didik
dan komponen-komponen sekolah lain
membuat daftar masalah yang mereka
hadapi dan membuat prioritas pemecahan
masalah.
8. Pendidik dapat memastikan bahwa peserta
didik dan komponen-komponen sekolah
lain memperoleh banyak teman yang dapat
mengembangkan emosi dan sikap positif
dalam memandang hidup.
9. Pendidik dapat memastikan bahwa peserta
didik dan komponen-komponen sekolah
lainnya yang menghadapi gangguan
kesehaan mental yang serius untuk dapat
memperoleh bantuan profesional.

KESIMPULAN
Banyak pelajar mengalami gangguan
kesehatan mental di masa pandemic Covid 19,
khususnya mengalami stress karena beban
akademik. Menjaga kesehatan mental pelajar di
masa pandemi Covid-19 sangatlah penting untuk
menunjang produktivitas dan kualitas kesehatan
fisik. Banyak hal yang dapat dilakukan agar tetap
produktif di masa pandemi dan menghilangkan rasa
kecemasan, stress, dan jenuh supaya bisa
membiasakan diri dengan kondisi pandemi saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
10. Salsabila, N. A. (n.d.). MENJAGA
1. Agarwala, A., & Saluja, M. (2021). KESEHATAN MENTAL DI MASA
Vantage. Journal of Thematic Analysis, PANDEMI.
2(1), 67–85.
11. Zulfia, I., Meilinda, M., Ilma, N.,
2. Barmola, K. (n.d.). Religiosity spirituality Muskhafiyah, S., Studi Bimbingan dan
and mental health of students. Konseling Islam, P., Dakwah dan
https://www.researchgate.net/publication/ Komunikasi, F., Sunan Ampel Surabaya,
333774788 U., & koresponden, P. (2021). Kesehatan
Mental Remaja Pada Masa Pandemi. In
3. Bautista, A. G. M., & Manuel, E. S. Counseling As Syamil: Vol. I (Issue 01).
(2020). Mental Health of Students in the
Philippines during Pandemic: An 12. Rice, V. H. (Ed.). (2011). Theories of
assessment. Journal of Humanities and stress and its relationship to health. In
Education Development, 2(5), 316–323. Rice, H. V. (Eds.), Handbook of stress,
https://doi.org/10.22161/jhed.2.5.2 coping, and health: Implications for
nursing research,
4. FRĄCKOWIAK-SOCHAŃSKA, M.
(2020). MENTAL HEALTH IN THE 13. Maia, B. R., & Dias, P. C. (2020). Anxiety,
PANDEMIC TIMES. Society Register, depression and stress in university
4(3), 67–78. students: The impact of COVID-19.
https://doi.org/10.14746/sr.2020.4.3.03 Estudos de Psicologia (Campinas).
5. Hasanah, U., Luthfiatil Fitri, N., 14. Y Levani · (2021). Stress dan Kesehatan
Keperawatan dan Profesi Ners, I., Tinggi Mental di Masa Pandemi COVID-19
Ilmu Kesehatan Kendal, S., Laut, J., & http://journal.um-
Kendal, A. (n.d.). DEPRESI PADA surabaya.ac.id/index.php/Pro/article/downl
MAHASISWA SELAMA MASA PANDEMI oad/7848/3703
COVID-19.
15. Hanurawan Fattah. (2012). Strategi
6. Khaiyom, J. H. A. (2020). Managing Pengenbangan Kesehatan Mental di
mental health in pandemic covid-19 and Lingkungan Sekolah
movement control order. Malaysian
Journal of Medical Sciences, 27(4), 147– 16. WHO. (2020). Clinical Management of
153. COVID-19 [Internet]. World Health
https://doi.org/10.21315/mjms2020.27.4.1 Organization; May. Tersedia pada:
4 https://www.who.int/publications/i/item/cl
inical-management-of-covid-19
7. Kotera, Y. (n.d.). Mental health in a
pandemic Structured self-monitoring of 17. Argyle, M. 2000. Physchology of
blood glucose in non-insulin treated type 2 Happiness. London: Routledge.
diabetes: a systematic review and meta-
analysis of randomised controlled trials 18. Hanurawan, F.2005. Psikologi Sosial
View project. Terapan dan Masalah-Masalah Sosial.
https://www.researchgate.net/publication/ Yogyakarta: UAD Press
344499675
19. Mayer, J.D. 1999.Emotional Intelligence.
8. Levani, Y., Hasanah, U., & Popular or Scientific Phsychology? APA
Fatwakiningsih, N. (n.d.). Stress dan Monitor. 30, 50-60.
Kesehatan Mental di Masa Pandemi
COVID-19. Strickland, B.R. (Ed.). 2001. Gale Encyclopedia of
Psychology. Farmington Hills, M.I.: Gale
9. Ridlo, I. A. (2020). Pandemi COVID-19 Groups.
dan Tantangan Kebijakan Kesehatan
Mental di Indonesia. INSAN Jurnal
Psikologi Dan Kesehatan Mental, 5(2),
162.
https://doi.org/10.20473/jpkm.v5i22020.1
62-171

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai