Anda di halaman 1dari 7

Promosi Kesehatan Mental Menggunakan Media Sosial (Instagram) Bagi Kalangan

Remaja Di Masa Pandemi Covid-19


Muhammad Ibnu Aksol M, Muhammad Ali Sodik
IIK STRADA Indonesia
akslibnu@gmail.com , alisodik2012@gmail.com

Abstrak
Sejak akhir 2019, pandemi Covid-19 dialami oleh berbagai negara termasuk di Indonesia.
Langkah-langkah pencegahan penyebaran pandemi Covid-19 berdampak pada adanya
pembatasan aktivitas fisik serta kebijak penyelenggaraan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bagi
siswa mulai dari jenjang sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Tujuan penelitian ini adalah
mendapatkan gambaran kesehatan mental remaja selama pandemi Covid-19 dan peran faktor-
faktor sosiodemografi dalam memengaruhi kesehatan mental remaja. Kesehatan jiwa terdiri
dari beberapa jenis kondisi yang secara umum dikategorikan dalam kondisi sehat, gangguan
kecemasan, stres dan depresi. Hal tersebut dikarenakan terdapat beberapa factor dan
tantangan selama pembelajaran. Kondisi inilah yang mengakibatkan timbulnya konflik batin
dan tekanan yang di rasakan para remaja sehingga mengganggu kesehatan mental mereka.
Data menunjukkan bahwa penggunaan media digital khususnya media sosial (Instagram)
semakin meningkat, terutama semenjak pandemi Covid- 19, khususnya di kalangan remaja.
Selain itu, berbagai studi juga telah memperlihatkan keterkaitan antara penggunaan media
digital dan kesehatan mental remaja. Dengan demikian, promosi kesehatan dengan
memanfaatkan media digital khususnya melalui aplokasi Intagram akan berperan penting
dalam mengelola kesehatan mental remaja.
Kata kunci: Covid 19, Remaja, Kesehatan Mental, Media sosial

Abstract
Since the end of 2019, the Covid-19 pandemic has been experienced by various countries,
including Indonesia. Measures to prevent the spread of the Covid-19 pandemic have an
impact on the limitation of physical activity as well as the policy of implementing Distance
Learning (PJJ) for students from elementary school to university. The purpose of this study
was to obtain an overview of adolescent mental health during the Covid-19 pandemic and the
role of sociodemographic factors in influencing adolescent mental health. Mental health
consists of several types of conditions that are generally categorized into healthy conditions,
anxiety disorders, stress and depression. This is because there are several factors and
challenges during learning. This condition results in the emergence of inner conflicts and
pressures felt by teenagers so that it interferes with their mental health. Data shows that the
use of digital media, especially social media (Instagram) is increasing, especially since the
Covid-19 pandemic, especially among teenagers. In addition, various studies have also shown
a link between the use of digital media and adolescent mental health. Thus, health promotion
by utilizing digital media, especially through the application of Instagram, will play an
important role in managing adolescent mental health.
Keywords: Covid 19, Youth, Mental Health, Social Media

Latar Belakang daring. Berbagai penelitian menunjukkan


bahwa wabah penyakit seperti wabah
Pandemi Covid-19 terjadi secara
SARS pada 2003, H1N1 pada 2009 dan
menyeluruh di berbagai negara. Covid-19
Ebola pada tahun 2014 dapat
merupakan penyakit menular yang
memengaruhi kesehatan mental. Dampak
disebabkan oleh virus corona yang baru
psikologis yang dikaitkan dengan wabah
ditemukan pada akhir 2019. Sebagian
penyakit diantaranya adalah depresi (Ko,
besar orang yang terinfeksi virus corona
Yen, Yen, & Yang, 2006), stress dan
akan mengalami penyakit pernapasan
kecemasan (Taha, Matheson, & Anisman,
ringan hingga sedang dan sembuh tanpa
2014), serta gangguan stress pasca-trauma
memerlukan perawatan khusus. Covid-19
(Shultz, Baingana, & Neria, 2015).
pertama kali dikonfirmasi di kota Wuhan,
Permasalahan psikologis yang terjadi
Cina pada 31 Desember 2019. kemudian
sebagai dampak dari bencana terkait
menyebar ke berbagai negara hingga pada
kesehatan tidak hanya berdampak pada
tanggal 11 Maret 2020, Organisasi
orang dewasa, tetapi juga pada anak-anak
Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan
dan remaja. Berbagai bentuk gangguan
Covid-19 dalam kategori Pandemi (WHO,
yang muncul sebagai dampak dari
2020). Penyebaran Covid-19 juga terjadi di
menghadapi pandemi yang disebutkan
Indonesia, dengan kasus pertama pada
diatas termasuk pada permasalahan
tanggal 1 Maret 2020. Kasus Covid-19 di
distress psikologis dan disfungsi sosial.
Indonesia sendiri mengalami peningkatan
Distress psikologis sendiri didefinisikan
yang cukup signifikan. Dari data pada 30
sebagai keadaan emosional yang ditandai
Juni 2020, jumlah kasus terkonfirmasi di
dengan depresi (kehilangan minat,
Indonesia adalah 56.385 kasus dengan
kesedihan dan keputusasaan) dan gejala
jumlah kematian mencapai 2.876 (Gugus
kecemasan (tegang dan gelisah). Penelitian
Tugas Percepatan Penanganan Covid-19).
mengenai dampak pandemi Covid-19
Berbagai upaya dilakukan untuk menekan
terhadap kesehatan mental telah dilakukan
penyebaran Covid-19. WHO menghimbau
di beberapa negara dengan metode daring
penerapan beberapa protokol kesehatan
melalui Form yang disebar pada media
yang cukup ketat seperti menggunakan
sosial atau pada platform survey online.
masker, mencuci tangan dan pembatasan
Adanya pembatasan sosial dan aktivitas
sosial dan aktivitas fisik. Di beberapa
fisik serta ditutupnya sekolah bagi remaja
negara seperti Cina, Italia, Spanyol,
menjadi faktor yang dapat memengaruhi
Malaysia dan Filipina menerapkan sistem
kesehatan mental remaja. Kesehatan
Lockdown. Negara-negara tersebut
Mental didefinisikan sebagai suatu
menutup akses masuk maupun keluar dari
keadaan kesejahteraan dimana individu
negara tersebut. Sedangkan di Indonesia
menyadari kemampuannya sendiri, dapat
pemberlakuan protokol kesehatan dimulai
mengatasi tekanan hidup yang normal,
sejak pertengahan Maret 2020. Selain itu,
dapat bekerja secara produktif dan
Pemerintah melalui Kementerian
bermanfaat serta mampu memberikan
Pendidikan dan Kebudayaan juga
kontribusi ke komunitasnya. Kesehatan
mengumumkan bahwa kegiatan belajar
mental penting bagi remaja terutama
mengajar di sekolah ditutup, serta
berhubungan dengan kurangnya kualitas
menetapkan pembelajaran melalui media
tidur, kesulitan fokus, sering lupa dan Kesehatan mental adalah suatu hal yang
dapat membuat remaja demotivasi dalam sangatlah penting. Kesehatan mental juga
belajar sehingga menjadikan belajar merupakan salah satu faktor yang
kurang. Penelitian ini bertujuan untuk berpengaruh terhadap kesehatan jasmani
memberikan edukasi melalui promosi kita. Pengertian dari kesehatan mental ada
kesehatan menggunakan media sosial yaitu bermacam-macam tergantung dari sudut
Instagram karena media tersebuat banyak pandang ahlinya, antara lain: 1) Kesehatan
diakses oleh banyak orang terutama mental yaitu dimana seseorang terbebas
kalangan remaja yang pada masa sekarang dari gelaja penyakit atau gangguan
ini rentan mengalami stres terutama di era kejiwaan,
pandemi Covid 19 ini. Banyaknya
2) Kesehatan mental adalah wujud dari
kegiatan yang dibatasi dengan berbagai
keharmonisan antara fungsi-fungsi jiwa.
aturan pemerintah yang ketat sehingga
Untuk mengukur kesehatan mental sendiri
banyaknya remaja yang merasa tertekan
tidaklah mudah, tidak seperti mendeteksi
dan rawan mengalami stres dan ketakutan
penyakit pada biasanya. Dampak dari
akan pandemi Covid 19 yang menyebar
pandemi pada kesehatan remaja antara lain
cukup cepat.
yaitu Dampak psikis
• Pada dasarnya remaja adalah masa-masa
Masalah perubahan di mana remaja banyak
mengalami rasa cemas, stress, takut, dan
Ditutupnya sekolah dan dibatalkannya
mood swing. Bahkan sebelum pandemi.
berbagai aktivitas penting, banyak remaja
kehilangan beberapa momen besar di • Pandemi menambah intensitas stress saat
kehidupan mereka — dan juga momen masa peralihan remaja ini.
keseharian seperti mengobrol dengan
• Pada saat pandemi, kecemasan dan
teman dan berpartisipasi di sekolahnya.
depresi meningkat pada remaja.
Para remaja menghadapi situasi baru ini
bukan tidak hanya dengan kecewa, namun • Pandemi memaksa remaja untuk
juga kecemasan dan perasaan terisolasi dijauhkan dari interaksi sosial, fisik, dan
yang membebani, terhadap perubahan edukasi yang normal.
hidup akibat wabah yang secara
cepat. Saat kesehatan mental remaja • Remaja jadi banyak berinteraksi lewat
tertekan, bisa dilihat tanda-tandanya online, termasuk media sosial dan game
seperti terlihat tidak bersemangat, nafsu online.
makannya berkurang, pola tidurnya • Remaja terisolasi dengan dunia luar dan
terganggu/susah tidur, dan juga khawatir teman-temannya. Sementara mereka juga
yang berlebihan. Hal imi dikarenakan harus di rumah terus karena menghindari
kurangnya edukasi pada para remaja virus.
mengenai informasi yang beredar di masa
pandemi ini sehingga menyebabkan -masalah mental pada remaja saat pandemi
gangguan kesehatan mental terutama stres. 1. stres
Reaksi tubuh terhadap perubahan yang
Tinjauan pustaka memerlukan respon atau adaptasi. Tubuh
bereaksi terhadap perubahan tersebut
secara fisik, mental, dan emosional. Kita
bisa merasakan stres dari lingkungan, - Lakukan sesuatu untuk orang lain
tubuh, atau pikiran kita sendiri.
- Dukung teman atau keluarga yang
2. depresi membutuhkan
Suatu gangguan yang ditandai dengan Artikel ini dibuat untuk mengatasi
suasana hati yang terus tertekan dan permasalahan kesehatan mental terutama
membuat kehilangan minat pada aktivitas pada remaja yang pada masa sekarang ini
yang biasanya dilakukan sehingga kualitas banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan
hidup menurun secara signifikan. secara daring baik sekolah,kuliah, dan
apapun kegiatan yang berhubungan dengan
3. anxiety
suasana ramai terus dibatasi dan dipeketat
Gangguan kesehatan mental yang ditandai oleh pemerintah. Dampak dari hal tersebut
dengan perasaan khawatir, cemas, atau yaitu banyaknya remaja yang mengakses
takut yang cukup kuat untuk mengganggu hiburan atau bertemu sapa dengan teman-
aktivitas sehari-hari. temannya melalui media digital yaitu
media sosial terutama Instagram untuk
Strategi sehat mental untuk remaja : menghibur diri mereka pada era pandemi
1. Strategi self-care ini, disamping itu dengan diaksesnya
media sosial Instagram ini memberikan
- Menjaga tubuh dampak yang positif hingga dampak yang
- Tidurcukup negatif, dampak positif penggunaan media
sosial ini antara lain kita dapat terhubung
- Melakukanolahragarutin dengan teman kita yang jauh waupun
- Makansehat dalam keadaan pandemi. Dan dampak
negatif dari media sosial ini yaitu kita
- Hindarirokok,narkoba,alkohol menjadi jarang berinteraksi dengan orang
- Batasilihatsocialmedia dirumah kita karena terlalu terfokus
kepada media sosial. Oleh karena itu
- Bersantaidanberistirahat mengenai kasusu tersebut artikel ini
bertujuan untuk memberikan promosi
Menjaga pikiran
kesehatan atau edukasi kesehatan mental
- Tetapmelakukanrutinitas melalui platform intagram ini karena
aplikasi ini banyak diakses terutama oleh
- Batasibacaberita
para remaja sehinggah dengan adanya
- Tetapusahakansibuk edukasi kesehatan mental ini dapat
membantu para remaja dalam
- Fokuspadahalyangpositif
menyeimbangkan antara media sosial dan
- Lakukankegiatanmeningkatkan interaksi sosial agar tidak mudah stres dan
cemas karena di era pandemi ini banyak
spiritual keadaan yang berubah terutama pada
- Tentukan prioritas dan goal kecil kegiatan sehari-hari.

tiap hari
Terhubung dengan orang lain Pembahasan

- Koneksi virtual: zoom, video call, Di era pandemi wabah COVID-19


telepon, chat sekarang kita dituntut untuk bekerja
maupun menjalani kegiatan akdemik diri dalam mengendalikan berbagai
seperti sekolah dan perkuliahan dari rintangan dan menggunakan potensi diri.
rumah, walau sebagian besar individu juga Dalam menyesuaikan diri terhadap
terpaksa mau tidak mau harus bekerja lingkungan, masalah, maupun hal-hal baru
secara langsung seperti biasa. Mengutip diperlukan sebuah proses serta usaha dan
salah satu isi dari buku Menulis di Kala apabila kita gagal dalam menyesuaikan
Badai Covid-19 yang disunting oleh Prof. diri tentu saja dapat menimbulkan
Dr. Drs. Ersis Warmansyah Abbas, BA, kesehatan mental yang terganggu dan
M.Pd. dan Ibu Neka Erlyani, S.Psi, M.Psi., berujung pada stres.
bahwa pandemi wabah COVID-19 tidak
Menjaga kesehatan mental dengan cara
hanya menyerang fisik tetapi juga
melakukan penyesuaian diri bisa diawali
menyerang psikis. Terutamanya sebagai
oleh menumbuhkan mindset dan motivasi.
mahasiswa, tuntutan tugas akademik ada
Di masa pandemi sekarang mahasiswa
saja saatnya terasa berat oleh mahasiswa.
dihadapkan dengan yang namanya kuliah
Bisa jadi dirasa tugas tersebut ada di luar
daring. Namanya saja daring, jelaslah
batas kemampuan sang mahasiswa dan
suasana yang sangat berbeda dari kuliah
menambah stres bukan malah membantu
biasanya dimana kita bisa mendengarkan
menjaga kesehatan mental. Tidak hanya
materi secara langsung dan bertatap muka
tugas akademik, faktor lain yaitu
dengan dosen pemateri. Suasana yang
terbatasnya kegiatan bersosialisasi yang
berbeda itu pula dapat menimbulkan
dijalani sekarang juga turut andil dalam hal
motivasi yang menurun. Walau terkesan
kesehatan mental maupun psikis. Dengan
lebih santai, kemungkinan timbulnya stres
bercengkrama, sharing, atau
tetap saja tidak bisa diindahkan.
bersendagurau bersama teman maupun
Pemahaman materi saat kuliah daring
bermacam individu lain memungkinkan
dirasa lebih lamban dan tidak sepenuhnya
kita untuk mendapat tambahan energi
masuk ke memori serta pikiran. Belum lagi
positif, insight, serta motivasi dalam diri
jikalau kita dihadapkan dengan kendala
yang mana bisa membantu dalam hal
peliknya bermedia online seperti faktor
menjaga kesehatan mental.
device yang tidak memadai dan jaringan
Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk yang tidak stabil. Hal-hal seperti itulah
menjaga kesehatan mental di masa yang menjadi faktor menurunnya mood
pandemi yaitu dengan melakukan serta motivasi berujung dengan
penyesuaian diri dengan apa yang terjadi kemungkinan pikiran negatif seperti
di lingkungan sekarang. Penyesuaian diri menyalahkan diri sendiri, merasa bodoh,
perlu dilakukan untuk mendapatkan dan sebagai. Pikiran-pikiran tersebutlah
keharmonisan dan keselarasan antara yang dapat menimbulkan stres, namun
tuntutan lingkungan dengan tuntutan di kembali lagi dengan mindset di masing-
dalam diri. Yang mana bahwa seseorang masing individu. Kita harus berusaha
harus menerima hal-hal ketika ia tidak menghindari perasaan dan pemikiran
mempunyai kontrol akan keadaan. negatif tersebut, belajar menerima keadaan
Penyesuaian diri yang baik diukur dari dan mengikuti arus ‘jalani saja’. Aspek
seberapa baik seseorang mengatasi setiap religiusitas juga sangat membantu dalam
perubahan yang terjadi dalam hidupnya. membangun mindset/motivasi dalam
Penyesuaian diri adalah aspek mental menghindari stres.
penting dan sangat berkaitan dengan
keyakinan seseorang terhadap kemampuan
Menjalani hobi sebagai escape dari menjadi faktor produktivitas kita dalam
kesibukan dan pemikiran sehari-hari yang menjalani sebuah pekerjaan.
menumpuk. Melakukan hobi membantu
meningkatkan mood dan positivitas serta
melepaskan tekanan stres. Menulis Kesimpulan
contohnya, tidak perlu menuangkan hal-
hal yang berat dalam sebuah tulisan. Di masa pandemi yang serba sulit ini tidak
Menulis bebas seperti menuangkan hanya ketahanan fisik, tapi ketahanan
perasaan, menjabarkan sisi positif atau hal psikis juga turut diuji. Kesehatan mental
yang bisa disyukuri membantu kita untuk merupakan salah satu faktor utama
memupuk bahan bakar berupa energi yangmendukung kita supaya bisa melalui
positif. Menulis juga bisa berupa menulis keadaan yang serba sulit ini. Dalam
di otak. Menulis di otak dalam arti menjaga kesehatan mental kita bisa
menginput informasi melalui pancaindra, melakukan penyesuaian diri dengan cara
nyata ataupun abstrak, termasuk yang kita mengatur pola pikir dan juga
pikirkan, rasakan, bahkan ”lamunkan” menumbuhkan motivasi. Selain itu
(game Abbas, 2020). Hobi lain seperti berpegang teguh dengan aspek religiusitas
melukis, bermain, menyanyi, menari, juga sangat berpengaruh dalam
berolahraga, dll. Namun ingat dalam meningkatkan pola pikir yang positif. Hal
menjalankan hobi dalam bentuk escape lainnya yaitu hobi. Hobi membantu kita
dari kesibukan janganlah berlebihan untuk melepaskan stres. Selain dari diri
karena kita tetap harus fokus ke tujuan sendiri, kondisi lingkungan dan orang-
utama dan pencapaian yang kita sudah orang sekitar juga menentukan kondisi
diatur. Beralih dari pengaruh yang mental health dan pendekatan edukasi
ditumbuhkan diri sendiri, faktor lainnya melalui promosi kesehatan menggunakan
yaitu lingkungansekitar. Sebisa mungkin media sosial sangat penting karena
hindarilah circle yang toxic. Lingkungan banyaknya remaja yang mengakses media
sekitar seperti ruang lingkup rumah- sosial terutama instagram saat era pandemi
keluarga dan pertemanan mempengaruhi ini memungkinkan sangat nermanfaat
kesehatan mental tergantung dari cara kita untuk menjadi pengingat mereka mengenai
berinteraksi dan respon akan satu sama pentingnta kesehatan mental dan kondisi
lain serta bagaimana cara kita menerima imun tubuh saat pandemi seperti sekarang
serta memaknainya apakah akan menjadi ini.
positif atau negatif. Sekali lagi kembali
ditekankan bahwa menjaga mental health
adalah hal yang sangat penting. Kesehatan Daftar pustaka
mental mempengaruhi kesehatan fisik. Bukhori, B. (2006). Kesehatan mental
Kesehatan mental berpengaruh terhadap mahasiswa ditinjau dari religiusitas dan
keputusan yang akan kita ambil, pastinya kebermaknaan
setiap keputusan berdampak apa yang akan
terjadi kedepannya. Selain itu, kesehatan hidup. Psikologika: Jurnal Pemikiran dan
mental seorang individu juga Penelitian Psikologi, 11(22), 93-106
memengaruhi suasana lingkungan Ananda, S. S. D., & Apsari, N. C. (2020).
sekitarnya. Kesehatan mental membantu MENGATASI STRESS PADA REMAJA
kita untuk menggali potensi-potensi dan SAAT
PANDEMI COVID-19 DENGAN Fitria, L., & Ifdil, I. (2020). Kecemasan
TEKNIK SELF TALK. Prosiding remaja pada masa pandemi Covid -19.
Penelitian dan Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan
Indonesia, 6(1), 1.
Pengabdian kepada Masyarakat, 7(2), 248-
https://doi.org/10.29210/120202592
256.
Verma, R., Balraha, Y., & CS, G. (2011).
Darmawanti, I. (2012). Hubungan antara
Role of developmental and biological
tingkat religiusitas dengan kemampuan
determinants. Ind Psychiatry J, 4–10.
dalam
https://doi.org/10.4103/0972-6748.98407
mengatasi stres (coping stress). Jurnal
Karina, Z., & Sodik, M. A. (2018).
Psikologi Teori dan Terapan, 2(2), 102-
Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap
107.
Kesehatan.
Sprang, G., & Silman, M. (2013).
Awan, I., & Sodik, M. A. (2018).
Posttraumatic stress disorder in parents
Diskriminasi dan Kesehatan Mental.
and youth after health- related disasters.
Disaster Medicine and Public Health Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar
Preparedness, 7(1), 105–110. metodologi penelitian. Literasi Media
https://doi.org/10.1017/dmp.2013.22 Publishing
.

Anda mungkin juga menyukai