Anda di halaman 1dari 7

GAMBARAN KECEMASAN REMAJA PADA MASA

PANDEMI COVID-19

(LITERATURE REVIEW)

KARYA TULIS ILMIAH

FRISTY NUR AMALIA FLORANTI

P17210181010

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENSKES MALANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN MALANG

2020
GAMBARAN KECEMASAN REMAJA PADA MASA PANDEMI COVID-19

(LITERATURE REVIEW)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ansietas merupakan gangguan alam perasaan (affective) yang ditandai

dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan

berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan pendapat lain bahwa ansietas adalah

perasaan was-was, khawatir, atau tidak nyaman seakan-akan terjadi sesuatu

yang dirasakan sebagai ancaman (Suhandayani, 2010; Dewi, 2012). Banyak

faktor yang menyebabkan terjadinya ansietas, antara lain konflik

interpersonal, faktor psikososial seperti ancaman pada kemampuan diri, faktor

perkembangan, dan faktor-faktor lainnya.

Menurut Nursalam (2016), ancaman pada kemampuan diri/ tidak percaya

diri seperti kurangnya pengalaman akan lebih banyak menimbulkan

kecemasan pada seseorang. Hal ini didorong oleh faktor lain yaitu faktor

perkembangan seperti menghadapi usia remaja dimana mereka akan lebih

banyak mengalami kecemasan daripada orang yang memiliki usia lebih tua

darinya karena cakupan pengetahuan dan pengalama yang tidak seluas orang

dewasa.
Kecemasan yang terjadi pada remaja biasanya disebabkan karena tahapan

perkembangan yang didalamnya termasuk konsep diri yang dapat

mempengaruhi ide, pikiran, kepercayaan, emosi dan pandangan remaja

tersebut dalam menghadapi suatu situasi yang penuh ketidakpastian (Fallis,

2013). Salah satu contoh situasi yang penuh ketidakpastian adalah pandemi

Covid-19 yang dialami saat ini.

Corona Virus Disease-2019 atau Covid-19 sendiri adalah jenis virus baru

yang ditemukan pada tahun 2019 dan belum pernah diidentifikasi menyerang

manusia sebelumnya. Virus ini disebabkan oleh Virus SARS CoV-2.

Penyakit ini menyebar dengan cepat, menjadi pandemic, dan telah

menginfeksi lebih dari 200 negara didunia. (Fitria & Ifdil, 2020). Kondisi

seperti ini dapat menjadi faktor pemicu ansietas dari semua kalangan

terutama pada masa remaja.

Beberapa faktor yang menyebabkan ansietas pada remaja di masa

pandemi Covid-19 adalah kurangnya informasi mengenai kondisi

sebenarnya, pemberitaan yang terlalu heboh di media masa ataupun media

sosial, kurangnya membaca literasi terkait dengan penyebaran dan

mengantisipasi penularan corona virus (Fitria & Ifdil, 2020). Tidak sedikit

remaja yang mendapat informasi tidak benar dan cenderung salah tentang

pandemi Covid-19 ini hingga menyebabkan kesalahpahaman dan

menyebabkan remaja menjadi panik.

Fitria (2020) dalam penelitiannya tentang ansietas remaja pada masa

pandemi Covid-19 menemukan bahwa sejumlah 75 dari 139 remaja atau


sekitar 54% remaja mengalami ansietas berat. Kecemasan ini terjadi pada

remaja dikarenakan minimnya pengetahuan yang detail mengenai pandemi

Covid-19 yang diketahui oleh remaja. Hal ini berkesinambungan dengan

pendapat dari Purwanto et al. (2020) yang menyatakan bahwa kemungkinan

besar penyebab ansietas pada segala kalangan terutama remaja disebabkan

karena kurangnya informasi yang diterima oleh remaja terkait pandemi covid-

19 ini.

Selain informasi yang diterima remaja mengenai pandemi Covid-19

terbatas atau tidak benar, terdapat hal lain yang mendorong remaja

mengalami kecemasan seperti yang dinyatakan oleh Zaharah & Kirilova,

(2020) bahwa yang ada didalam pikiran remaja adalah virus Covid-19 ini

sangat berbahaya yang apabila seseorang telah terpapar maka akan sulit untuk

sembuh dan bahkan tidak sedikit yang dinyatakan meninggal. Selain itu,

pemberitaan yang begitu ramai di media massa maupun di media sosial

ditambah dengan kurangnya kesadaran untuk membaca literasi mengenai

penyebaran dan pencegahan dari virus Covid-19 secara mendalam. Dampak

yang ditimbulkan dari ansietas pada remaja juga bermacam macam, salah

satunya seperti berkurangnya tingkat konsentrasi atau fokus pada remaja.

Muyasaroh (2020), berpendapat bahwa pemberitaan Covid-19 yang

terus muncul dapat mengganggu fisik dan psikis, juga kebiasaan sehari-hari

pada remaja. Secara tidak sengaja, remaja setiap hari harus mendengar kabar-

kabar tersebut dan memikirkan bagaimana cara untuk melindungi diri agar

tidak terpapar virus ini dan menyebabkan fokus dan konsentrasi remaja untuk

belajar pembelajaran sekolah menjadi terpecah.


Selain dapat mengurangi konsentrasi dan fokus remaja, ansietas dapat

merubah emosi pada remaja yang belum bisa dikontrol dengan baik menjadi

mudah marah. Ansietas yang dialami tiap remaja juga dapat memicu emosi

ini. Oleh karena itu, ansietas pada remaja pada masa pandemi ini tidak bisa

dibiarkan atau dinilai menjadi hal yang biasa,

Kondisi ansietas pada remaja yang dibiarkan dapat menimbulkan

masalah pada istirahat tidur, perkembangan kognitif remaja, dan perubahan

emosi yang tidak terkontrol. Bahkan, ansietas jangka panjang tidak baik

untuk system kardiovaskular, kesehatan jantung, dan dapat menimbulkan

kepanikan. Oleh karena itu Fuad & Budiyono, (2012) menyatakan bahwa ada

beberapa hal yang dapat membantu mereduksi ansietas diantaranya yaitu

dengan membawa peran kedua orang tua untuk mendampingi, memotivasi,

dan memberikan pengarahan yang betul mengenai penyebaran dan

pencegahan virus Covid-19 ini. Dengan bantuan dari orang tua yang

merupakan orang terdekat dari remaja diharap mampu membantu remaja

untuk menambah informasi yang tepat dan benar tentang virus Covid-19 ini.

Selain kedua orang tua berperan amat penting dalam mengatasi ansietas

remaja pada masa pandemi Covid-19, melakukan latihan nafas dalam,

imagery, hypnosis lima jari, spiritual, dan pendekatan Cognitive Behaviour

Therapy (CBT) juga dapat membantu mengatasi ansietas. Dengan melakukan

beberapa kegiatan tersebut, banyak remaja yang mampu mengatasi perasaan

khawatir, cemas, takut, dan emosi yang didapat dari respon ansietas yang

dialaminya (Afriyanti et al., 2018)


Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan kajian

Ansietas Pada Remaja Pada Masa Pandemi Covid-19.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah gambaran ansietas pada remaja pada masa pandemi Covid-19?

1.3 Tujuan

Mengetahui gambaran ansietas pada remaja pada masa pandemi covid-19.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penilitian dapat dijadikan sebagai salah satu masukan dalam

pengembangan ilmu keperawatan jiwa yang berkaitan dengan

kecemasan yang terjadi pada remaja dan masa pandemi Covid-19.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian dapat membantu penanganan pada asuhan keperawatan

pada klien terutama remaja yang mengalami kecemasan pada masa

pandemi Covid-19.

1.4.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Pedoman dan referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya

yang masih berkaitan dengan penelitian ansietas pada remaja pada masa

pandemi Covid-19.
Afriyanti, F. N., Mustikasari, & Susanti, H. (2018). Pengaruh Cognitive
Behaviour Therapy ( Cbt ) Terhadap Ansietas. JOurnal of Islamic, 3, 1–6.
Dewi, E. Y. (2012). Konsep Ansietas. 8–33.
Fitria, L., & Ifdil, I. (2020a). Kecemasan remaja pada masa pandemi Covid -19.
Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 6(1), 1.
https://doi.org/10.29210/120202592
Fitria, L., & Ifdil, I. (2020b). Kecemasan remaja pada masa pandemi Covid -19.
6(1), 1–4. https://doi.org/https://doi.org/10.29210/120202592
Fuad, M., & Budiyono, A. (2012). Pola Kelekatan di Kalangan Santri Usia
Remaja Awal ( Studi Kasus di Pondok Pesantren Anwarussholihin Pamujan
Teluk , Banyumas ). 3, 25–35.
Muyasaroh, H. (2020). Kajian Jenis Kecemasan Masyarakat Cilacap dalam
menghadapi Pandemi Covid 19. LP2M UNUGHA Cilacap, 3.
http://repository.unugha.ac.id/id/eprint/858
Nursalam, 2016, metode penelitian, & Fallis, A. . (2013). Anxiety. Journal of
Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Santoso, P. B., Wijayanti, L. M., Choi, C.
H., & Putri, R. S. (2020). Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19
Terhadap Proses Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. EduPsyCouns:
Journal of Education, Psychology and Counseling, 2(1), 1–12.
https://ummaspul.e-journal.id/Edupsycouns/article/view/397
Suhandayani. (2010). Penelitian Hubungan Tingkat Ansietas dengan Infeksi
Saluran Pernafasan Akut pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Andalas
Angkatan 2015-2016. 7(3), 319–324.
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/download/880/735
Zaharah, Z., & Kirilova, G. I. (2020). Impact of Corona Virus Outbreak Towards
Teaching and Learning Activities in Indonesia. SALAM: Jurnal Sosial Dan
Budaya Syar-I, 7(3). https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i3.15104

Anda mungkin juga menyukai