ABSTRAK
ii
ABSTRACT
Anxiety is an emotion that describes people's fears during a pandemic due to the
spread of the Covid-19 virus and widespread social restrictions. Symptoms of
anxiety that many experience include irrational fears, sleep disturbances, feelings
of tension and irritability, which can cause a number of health impacts, one of
which is an increase in blood pressure in society. The purpose of this study is to
describe anxiety in hypertensive patients during the Covid-19 pandemic. In this
research method used descriptive research with a quantitative approach with a
total of 30 respondents, and the sampling technique used purposive sampling.
Data collection was carried out by filling out anxiety questionnaires and
measuring blood pressure to determine blood pressure levels. The results showed
that the majority of respondents' anxiety during the Covid-19 pandemic was in the
severe category, and the majority occurred in stage 1 hypertension sufferers, so
that the anxiety of hypertension sufferers was due to broad restrictions that had an
impact on the economic sector. . community. This can be caused by several
factors such as economic factors, education and exposure to viruses that cause
death. By causing anxiety and high blood pressure, it can not only reduce people's
income, but also increase anxiety due to the increase in children's education costs
because children have to study online during the Covid-19 pandemic.
iii
4
BAB I
PENDAHULUAN
dan sering disebut silent killer (Whelton et al., 2018). Menurut World Health
orang, yang berarti pada tahun 2015, setiap sepertiga orang di dunia akan
akan terus meningkat dan mencapai 1,5 miliar orang pada tahun 2025 dengan 9,
Indonesia sekitar 32,2% (Rahaheng et al., 2019). Pada saat yang sama, sekitar 11
juta orang tinggal di provinsi Jawa Timur, dimana 8,83% adalah laki-laki dan
sebanyak 5.404 orang pada tahun 2013 (Sari dan Susanti, 2016). Data Puskesmas
Kecamatan Ponorogo diketahui jumlah kasus hipertensi sebanyak 875 (Sari dan
kondisi yang muncul setelah Kabupaten Ponorogo masuk kategori zona merah
(Widiharti et al., 2020). Dampak dari kondisi tersebut juga sangat mempengaruhi
pekerjaan rumah tangga (Fenti Hikmawati et al., 2019). Selain itu, pemerintah
Hikmawati et al., 2019). Kondisi ini menimbulkan efek ketakutan dan kecemasan
pada seluruh warga (Fenti Hikmawati et al., 2019). Selain itu, informasi terkait
penyebaran virus Covid-19 melalui berbagai media seperti televisi, surat kabar,
tabloid dan media sosial seperti Facebook, Whatsapp, Instagram dan lain-lain juga
2019) .
Kecemasan yang bersifat sementara tetapi terus berlanjut tanpa ada upaya
Indonesia sebagian besar menderita hipertensi (Widiharti et al., 2020). Tentu tidak
kemampuan berpikir baik proses berpikir maupun isi pikiran (Pramana et al.,
2016). Kondisi ini juga dapat melemahkan kekebalan tubuh dan melemahkan
gejala yang lebih parah dan berujung pada kematian (Guslinda et al., 2020). ).
dengan orang (Setyawan, 2017). Gejala kecemasan yang diketahui antara lain
5
kekhawatiran/ketakutan irasional terhadap kejadian, gangguan tidur, ketegangan
dan mudah tersinggung, sering mengeluh tentang gejala ringan atau ketakutan dan
pembuluh darah perifer dan curah jantung, yang merangsang aktivitas saraf
simpatis (Setyawan, 2017). Stres ini dapat berkaitan dengan pekerjaan, kelas
perilaku dan perasaan yang mempengaruhi pemikiran dan motivasi keluarga untuk
6
tenaga kesehatan disebabkan oleh ketakutan anggota keluarganya terpapar Covid-
19 (Pasongli dan Malinti, 2021). Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan
1. Tujuan umum
khususnya terkait dengan “Deskripsi kecemasan pada pasien hipertensi pada masa
19.
7
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu wawasan penelitian
masyarakat.
8
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tersebut bisa nyata atau imajiner. Hal ini juga didukung oleh pandangan
Freud bahwa kecemasan disebabkan oleh ancaman yang nyata dan yang
2021).
dua yaitu faktor yang dapat dikontrol dan faktor yang tidak dapat
dikontrol. Faktor yang tidak dapat dikontrol antara lain genetik, usia, jenis
kelamin dan etnis. Kemudian faktor yang dapat dikontrol adalah obesitas,
stroke, penyakit ginjal stadium akhir atau bahkan kematian (Adrian et al.,
2019).
tekanan sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg.
adalah peningkatan tekanan yang terus menerus di dalam arteri, dimana tekanan
darah sistoliknya 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastoliknya minimal 90
10
mmHg (Kurniawan, 2018). Hipertensi adalah tekanan darah sistolik lebih dari
140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua
tinggi jangka panjang dapat merusak ginjal, jantung, dan otak jika tidak terdeteksi
dini dan ditangani dengan tepat. Hipertensi adalah peningkatan kronis tekanan
menjadi 2 golongan.
1. Hipertensi Primer
penyebab utamanya. Faktor yang mempengaruhi salah satunya faktor genetik dan
2. Hipertensi Sekunder
dapat menimbulkan faktor risiko seperti tinggi gula, kolestrol, tri glicerida dan
11
2.3 Konsep Pandemi Covid 19
sebelumnya tidak teridentifikasi pada manusia (Plotkin, 2019.) Saat ini ada
serta tanda umum antara lain gejala gangguan pernafasan akut seperti
sesak nafas, demam serta batuk (Plotkin, 2019). Waktu inkubasi terlama
oleh hewan yang sakit atau hewan yang menggigit manusia, melainkan
sebutan pasar basah (Plotkin, 2019). Di pasar seperti itu, hewan tanah liat
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
literatur atau studi pustaka untuk mengetahui gambaran kecemasan pada pasien
dimana yang mencari bahan atau sampling dibeberapa jurnal, buku, dan internet
13
14
Definisi operasional variabel penelitian ini dijelaskan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3.1 Definisi operasional variabel penelitian tentang Hubungan kecemasan terhadap hipertensi di masa pandemi Covid-19.
14
15
15
3.5 Pengumpulan Data
Desember 2022.
berikut:
Langkah ini dilakukan setelah kode respon dan hasil observasi sudah
a. Kecemasan
Skor:
Kriteria:
b. Hipertensi
a. Data Umum
- Usia lansia
- Jenis Kelamin
- Pendidikan
- Pekerjaan
- Status Perkawinan
berikut:
a. Analisa Univariat
17
18
secara umum, analisis ini hanya memberikan distribusi dan persentase masing-
2018).
Tujuan etika ilmiah adalah menghormati hak asasi manusia dan martabat
manusia sebagai ilmuwan, memberikan yang terbaik dan bersikap adil. Pada
dasarnya etika penelitian adalah adil (justice), baik (bermanfaat) dan respect
(menghargai orang). Adil berarti perlakuan yang sama terhadap subjek, termasuk
hak dan nilai moral subjek. Baik berarti segala sesuatu yang dilakukan peneliti
18
BAB 1V
Gambaran umum tempat penelitian, data hasil yang meliputi data umum
Covid-19 RT03 Desa Jiwut. Hasil penelitian dari data umum dan data khusus
berikut:
19
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa karakteristik sample
a. Kuesioner Kecemasan
kecemasan masyarakat RT03 Desa Jiwut bulan Juli 2022 (n = 30) mayoritas
20
21
kejadian hipertensi masyarakat RT03 Desa Jiwut bulan Juli 2022 (n = 30)
4.2 Pembahasan
hipertensi grade 1 dimana hipertensi yang paling banyak di alami oleh responden.
Kecemasan adalah salah satu penyakit kejiwaan yang paling umum pada orang
2021). Orang yang cemas memiliki risiko lebih tinggi terkena hipertensi
dibandingkan dengan orang yang tidak cemas (Istiana et al., 2021). Sebaliknya,
mereka yang tidak hipertensi (Istiana et al., 2021). Selain itu, banyak penderita
yaitu panik (Istiana et al., 2021). Selain itu, kecemasan pasien hipertensi pada
masa Covid-19 disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah sektor
21
22
menerapkan strategi hemat biaya diharapkan ekonomi keluarga tetap berjalan dan
kebutuhan keluarga tercukupi (Husaenie dan Aisyah, 2020). Namun di sisi lain,
Terutama bagi para orang tua yang homeschooling anaknya, membebankan biaya
anak, dimana anak-anak saat ini belajar di rumah, apalagi dengan pendidikan
rendah sehingga orang tua khawatir tidak dapat mengontrol pembelajaran anaknya
di sekolah (Widiharti et al., 2020). ). Sementara itu, orang tua yang bekerja
kerja, termasuk beban kerja yang berlebihan dan tekanan yang ekstrim, juga
yang tidak terkontrol dengan baik, salah satunya hipertensi. Mereka takut akan
22
23
bosan di rumah bersama anak-anak (Widiharti et al., 2020). Selain itu, ada
ancaman eksternal yang terkait dengan keadaan psikologis yang dapat memicu
atau budaya.
dan Purqoti, 2020). Kecemasan kematian dapat dilihat pada perilaku seperti
ketakutan akan kematian atau saat-saat mendekati kematian (Rayani dan Purqoti,
2020). Hal ini tergambar dari fenomena kematian yang disebabkan oleh COVID-
19 (Rayani dan Purqoti, 2020). Tidak lazim untuk memprediksi orang mana yang
bisa terinfeksi dan juga menyebabkan kematian (Rayani dan Purqoti, 2020).
mental masyarakat (Rusman et al., 2021). Liputan berita yang berulang di saluran
media yang berbeda juga meningkatkan stres dan depresi masyarakat selama
2021).
beberapa faktor seperti faktor ekonomi, pendidikan, dan paparan virus yang
faktor usia dan status kecemasan. Bertambahnya usia dan status kecemasan
23
24
menyebabkan risiko terkena hipertensi menjadi meningkat. Hal ini terjadi karena
24
25
BAB V
5.1 Kesimpulan
Sedangkan kecemasan itu terjadi mayoritas pada penderita hipertensi grade 1. Hal
ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti alasan keuangan, pendidikan, dan
pendidikan anak yang bertambah karena anak-anak harus belajar secara daring
5.2 Saran
cara berfikir positif dan rutinkan olahraga agar tidak menimbulkan kenaikan
25
26
27