Anda di halaman 1dari 47

ISSN2354-7642

Indonesian Journal of Nursing and Midwifery JOURNAL NERS


Tersedia online pada: AND MIDWIFERY INDONESIA
http://

Depresi Prenatal Pada Masa Pandemi COVID-19 : Scoping Review


Yakayum1, Cesa Septiana Pratiwi1
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
1

Email : yakayumkiki1997@gmail.com

A B S T R A K
Latar Belakang: Covid-19 telah banyak menimbulkan masalah kesehatan psikologis terutama pada kelompok rentan ibu
hamil yang beresiko lebih tinggi mengalami depresi. Tujuan: Menggali bukti ilmiah kebidanan terkait gejala depresi
prenatal pada masa pandemi covid-19. Desain: : Scoping review yang disusun dengan mengadopsi ceklist PRISMA Extension
for Scoping Review (PRISMA-ScR). Metode: Penulis Scoping review menggunakan langkah-langkah Arksey dan O’Malley,
Pencarian artikel menggunakan tiga database PubMed, Science Direct, dan Wiley yang mencakup dari Januari 2019 sampai
2021. Penilaian kualitas artikel dengan menggunakan instrumen Mixed Methods Appraisal Tool (MMAT) Version 2018.
Hasil: Dari 400 artikel terdapat 8 artikel yang relevan yang berasal dari 7 negara yang berbeda, dengan metode penelitian
cross sectional, cohort study dan mixed method. Hasil di sajikan dalam empat tema yaitu peningkatan gejala depresi prenatal di
masa pandemi covi-19, faktor resiko gejala depresi, dampak pandemi terhadap gejala depresi pada ibu hamil dan faktor
protektif. Studi ini mengungkaplan bahwa pandemi covid-19 menyebabkan peningkatan gejala depresi pada ibu hamil,
pembatasan sosial juga menjadi faktor pendukung peningkatan gejala depresi pada ibu hamil. beberapa faktor resiko di
sebabkan oleh pelayanan kesehatan, akses leyanan kesehatan, dukungan sosial, status ekonomi, status pendidikan dan status
pekerjaan. Kesimpulan: Studi ini menunjukan adanya peningkatan kejadian depresi pada ibu hamil di era pandemic Covid
19. Hasil temuan ini dapat memberikan informasi penting untuk tujuan klinis seperti menerapkan skrining proses dan
intervensi yang ditujukan untuk mengurangi dampak pandemi covid-19.

Kata kunci : Ibu Hamil, Pandemi Covid-19, Depresi.

A B S T R A K
Background: Covid-19 has many positive psychological health problems, especially in vulnerable groups of pregnant women
who at risk higher depression. Objective: Explain scientific evidence of obstetrics related to symptoms of prenatal depression
in povemi pvemi Covid-19. Design :: Scoping review is compiled by adopting the prismlistic checklist for Scoping review
method: The script of the user uses the Arksey and O'Malley steps, the search articles using three Published, Science Direct,
and Wiley databases that include from January 2019 to 2021. Quality assessment by article Mixed Methods Appraisal Tool
(MMAT) Version 2018. Results: of 400 articles are 8 relevant articles coming from 7 different countries, with cross sectional
research methods, cohort studies and mixed methods. The results in the Self-in the theme are an increase in prenatal depression
symptoms in the Covid-19 pandemic, the risk factor of depression symptoms, the impact of pandemic to symptoms of
depression in pregnant women and protective factors. The study united that the Covid-19 pandemic caused an increase in
depression symptoms in pregnant women, social restrictions also become a supporting factor of increased depression
symptoms in pregnant women. Several risk factors are caused by health services, access to healthy lesanan, social support,
economic status, educational status and job status. Conclusion: This study shows an increase in depression incidence in
pregnant women in the Pandemic Covid-19. These findings can provide important information for clinical objectives such as
implementing process screening and interventions devoted to reducing the impact of Covid-19 pandemic.

Keywords: Pregnant women, Pandemic Covid-19, Depression.

Info Artikel:
Artikel dikirim pada
Artikel diterima pada
Orcid : https://orcid.org/0000-0002-3034-6016
PENDAHULUAN
Covid-19 saat ini menjadi sebuah pandemi yang gejala depresi, 6.8 % mengalami kecemasan, 2.4 %
terjadi di banyak negara di seluruh dunia (WHO, 2020). mengalami ketidaknyamanan fisik, 2,6 % mengalami
Berdasarkan data Worldometer per tanggal 07 Februari insomnia, dan 0.9 % mengalami Post- Traumatic Stress
2021, kasus Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia Disorder (PTSD) (Zhou et al.,, 2020). Dibandingkan
terkonfirmasi sebanyak 106.684.623 jiwa dengan total dengan wanita yang tidak hamil, wanita yang hamil
kematian sebanyak 2.327.249 jiwa dan sebanyak mungkin memiliki lebih banyak kesempatan untuk kontak
78.383.960 jiwa dinyatakan sembuh. Sementara di dengan tenaga kesehatan walaupun tetap masih sangat
Indonesia terdapat sebanyak 1.157.837 jiwa dengan total terbatas pada pandemic ini (Zhou et al., 2020)
kematian 31.556 dan 949.990 yang dinyatakan sembuh Depresi menduduki peringkat ke-4 sebagai penyakit
(Worldometer, 2020). Hampir semua layanan kesehatan yang mengancam masyarakat di dunia, dalam kurun
terdampak oleh penyakit ini, termasuk pelayanan waktu 10 tahun terakhir prevalensi kejadian depresi di
kesehatan maternal dan neonatal baik secara akses dunia meningkat 18,4% (WHO, 2020). Sekitar 10%
maupun kualitas (Kemenkes RI, 2020). dari wanita hamil di seluruh dunia mengalami gangguan
Wanita hamil dan janinnya merupakan populasi mental, terutama depresi. Negara berkembang memiliki
berisiko tinggi selama wabah penyakit menular. angka depresi yang lebih tinggi yaitu 15,6%, selama
Perubahan fisiologis dan mekanis pada kehamilan secara kehamilan (WHO, 2014). Gejala depresi pada
umum meningkatkan kerentanan terhadap infeksi, kejadian gangguan mental dan emosional di Indonesia
terutama jika sistem kardiorespirasi terpengaruh, dan yaitu sebesar 6% (Kemenkes RI, 2020). Kejadian depresi
dapat menyebabkan gagal napas pada ibu hamil di Indonesia pada perempuan sebesar 22,3 % dan laki-laki
(Dashraath et al., 2020). Kehamilan adalah keadaan imun sebesar 21,4% (Kemenkes RI, 2020). Dampak depresi
yang terganggu, dan perubahan adaptif biologis selama pada Ibu hamil yaitu gangguan perkembangan
kehamilan dapat membuat wanita lebih rentan terhadap janin, menimbulkan risiko perdarahan, menyebabkan
infeksi virus pernapasan, seperti influenza, sindrom Abortus , Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan
pernapasan akut parah (SARS), dan sindrom pernapasan kelahiran prematur (Kusuma, 2019). Periode kehamilan
Timur Tengah (MERS) (Luo et al., 2020). dan persalinan pada wanita menempatkan mereka pada
Pembatasan sosial mengakibatkan kurangnya kondisi yang rentan terjadinya gangguan psikologis,
dukungan sosial untuk banyak wanita hamil karena meskipun depresi prenatal telah jauh ada sebelum
mereka terpisah dari orang yang mereka cintai (Ali et al., pandemi. Namun, selama pandemi ini keterbatasan akses
2020). Dukungan sosial membantu wanita hamil dengan wanita hamil untuk mendapatkan pelayanan kehamilan
stresor kehidupan mereka. Dukungan sosial yang tidak dan dapat diperburuk oleh kurangnya dukungan sosial dan
konsisten merupakan salah satu faktor risiko yang keluarga secara langsung dapat meningkatkan masalah
signifikan untuk depresi pada wanita hamil (Negron et al., kesehatan psikologis wanita hamil (Bender et al., 2020).
2013). Dalam situasi normal diperkirakan secara global Isolasi, sosial, dan perubahan ekstrim dalam kehidupan
sekitar 10% ibu hamil menderita gangguan jiwa, terutama sehari-hari dapat meningkatkan risiko depresi di antara
depresi dan bahkan lebih tinggi (16%) di negara populasi yang rentan seperti wanita hamil. Oleh karena
berkembang (Zeng et al., 2020) Hal ini dapat diperburuk itu, scoping review ini berguna untuk mengetahui dan
selama pandemi COVID-19 ketika wanita hamil mungkin memahami bagaimana Covid-19 mampu mempengaruhi
memiliki akses yang terbatas ke layanan kesehatan kodisi pdikologis ibu hamil. Adapun pertanyaan pada
mental. Di Cina, sebanyak 5.3% ibu hamil mengalami scoping review ini adalah “Bagaiman bukti penelitian
terkini terkait dengan Dampak Pandemi Covid-19 Review / comment article, Artikel opini, Dokumen
Terhadap Gejala Depresi pada Ibu Hamil?” laporan /draf kebijakan / pedoman dari WHO / organisasi
Tujuan dalam scoping review ini adalah untuk formal tertent. Kata kunci yang digunakan (Pregnan*)
menggali bukti ilmiah kebidanan terkini terkait tentang OR (pregnant women) OR (antenatal) OR (prenatal) AND
prevalensi gejala depresi pada ibu hamil di masa pandemi (covid-19) OR (pandemic) OR (sars-cov) OR
Covid-19, faktor penyebab gejala depresi prenatal pada (coronavirus) AND (Depression*). Pada langkah 1,
ibu hamil di masa pandemi Covid-19, upaya ibu hamil pencarian terstruktur dilakukan di database PubMed,
mengatasi gejala depresi prenatal di masa pandemi Covid- Science direct, Wiley. Semua artikel diunduh dan
19, akses layanan kesehatan pada ibu hamil dengan gejala dimasukan ke dalam Mendeley untuk kemudian di
depresi di masa pandemi Covid-19 dan sumber dukungan lakukan skrining duplikasi dan kesesuaian artikel dengan
pada ibu hamil dengan gejala depresi di masa pandemi tujuan review.
Covid-19.
METODE
Artikel ini merupakan scoping review yang
bertujuan untuk memetakan evidence based dan
mengidentifikasi kesenjangan ataupun perbedaan antar
penelitian secara ilmiah (Fulpagare et al., 2019). Studi
review ini berfokus pada gejala depresi prenatal pada
masa pandemi covid-19 dan dipandu oleh metode
berbasis bukti untuk scoping review dengan mengadopsi
dari framework Arksey dan O’Malley (2005), yang terdiri
dari 5 Tahap 1: Mengidentifikasi pertanyaan penelitian,
Tahap 2: mengidentifikasi artikel yang relevan, Tahap 3:
seleksi artikel, Tahap 4: data charting, Tahap 5:
kombinasi data, merangkum dan menyajikan hasil
kemudian menggunakan PRISMA-ScR checklist untuk
panduan dalam penyusunan scoping review (Tricco et al.,
2018)
Identifikasi Artikel- pencarian dan screening awal GAMBAR 1 Diagram alir PRISMA-Scr
pemilihan studi (diadaptasi dari Tricco et al.,
(Langkah 1) 2018).
Strategi pencarian didiskusikan antar penulis Pemilihan sumber bukti (Langkah 2 dan 3)

sebelum memutuskan langkah sumber informasi, strategi Pada Langkah 2, 540 artikel didapatkan dari

pencarian, dan pemilihan bukti ilmiah. Dalam beberapa pencarian database yaitu PubMed sebanyak 150 Artikel,

waktu terakhir, jumlah studi mengenai gejala depresi pada Science Direct sebanyak 196 Artikel, dan Wiley sebanyak

ibu hamil di masa pandemi meningkat sehingga penulis 194 Artikel, yang di skrining berdasarkan judul dan

membatasi inklusi di antaranya: artikel primer, diterbitkan abstrak, menandai setiap artikel dengan note dengan

tahun 2019-2021, menggunakan bahasa Ingris, fokus menggunakan Mendeley. Setelah didiskusikan dengan

membahas tentang gejala depresi pada ibu hamil di masa kelompok, maka didapatkan 14 artikel yang akan

pandemi Covid-19, artikel original, artikel dari semua dimasukan kedalam Langkah 3.

negara. Kriteria eksklusi artikel yang yaitu mengenai


Pada Langkah 3, tim mendiskusikan untuk
melakukan pemetaan atau analisa artikel dari 14 artikel
tersebut, membaca artikel lengkap dan disesuaikan
dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Setelah itu,
didapatkan hasil 6 artikel yang dikeluarkan dan 8 artikel
yang dimasukan.
Data Charting
Data charting digunakan untuk menggolongkan
beberapa poin atau bagian dari artikel seperti judul
penelitian, tujuan penelitian, desain penelitian, jumlah
sample, dan hasil atau temuan dari penelitian tersebut.
Setelah dianalisis dan dievaluasi dari beberapa point
diatas maka hasil pengumpulan dari ekstraksi data sesuai
dengan judul Scoping review pada pada tabel
Table 1. Data Charting
No Tittle/Author/ Year Country Aim Type of research Data Participant Result
Collection

1. Pregnant Women’s American Tujuan dari Mixed Method wawancaraa Responden dalam Hasil dari data Kualitatif menunjukan ibu hamil di masa
Experiences During penelitian ini adalah yaitu penelitian Kuisioner penelitian ini sebanyak pandemi memiliki kekhawatiran terhadaap kehamilan
the COVID-19 untuk mengetahui kualitatif dan 324 ibu hamil. Usia ibu dan persalinan, yang terbagi dalam tiga kategori yaitu
Pandemic: A Mixed pengalaman ibu kuantitatif 18-45 tahun ketakutan dan kecemasan, emosi campur aduk, dan rasa
Method Exploration hamil dengan depresi Ibu hamil di masa sedih atau rasa takut kehilangan. partisipan juga
of Prenatal prenatal selama pandemi mengungkapkan Kurangnya dukungan rumah sakit
Depression (Amy M. pandemi COVID-19 saat ini tinggal di pada saat persalinan membuat partisipan merasa cemas
Claridge. et al. 2021) Menggunakan desain Amerika Serikat, dan dan dan takut akan dipisahkan dari bayinya, kurangnya
A1 penelitian Mixed Mahir dalam bahasa dukungan sosial, adanya perubahan status pekerjaan
Method. Inggris atau Spanyol yang menjadi masalah finansial menambaha kesedihan
pada partisipan.
Kemudian hasil dari data Kuantitatif menunjukan nilai
rata-rata skor Edinburgh Postnatal Depression Scale
(EPDS) lebih dari 10 yang menunjukan adanya gejala
depresi pada ibu hamil dimasa pandemi-covid19.
2. Elevated depression Canada Tujuan dari Kuantitatif Cohort Kuisioner Responden dalam  Studi ini menunjukkan (peningkatan depresi dan
and anxiety penelitian ini adalah Study penelitian ini berjumlah kecemasan di masa covid) peningkatan gejala depresi
symptoms among untuk menentukan 1987 ibu hamil. tinggal dimana 37,0% peserta memiliki gejala depresi yang
pregnant individuals prevalensi gejala di Kanada, dapat meningkat secara klinis dengan nilai rata-rata Skor di
during the COVID- kecemasan dan membaca dan menulis atas 13 dan 46,3% peserta memiliki gejala kecemasan
19 pandemic depresi pada ibu bahasa Inggris, dan telah yang cukup tinggi (skor-T 60-69), dan 10,3% gejala
(Catherine Lebela. et hamil selama dipastikan hamil <35 kecemasan yang sangat meningkat (skor-T>70). 56,6%
al. 2021)A2 pandemi COVID-19 minggu total memiliki gejala kecemasan yang meningkat secara
dan mengidentifikasi klinis.
faktor yang terkait  Adanya hubungan dukungan sosial dengan peningkatan
dengan tekanan gejala depresi dan kecemasan pada ibu hamil (p<0.002).
psikologis. Faktor2 yang berhubungan dengan peningkatan gejala
depresi dan kecemasan.
Peluang untuk gejala depresi dan kecemasan meningkat
secara klinis oleh pelayanan kesehatan dimana sebagian
besar responden (89%) mengatakan bahwa di masa
pandemi terjadi perubahan dalam pelayanan ibu hamil
nilai dari masing-masing pertanyaan dari Skala 0-100
adalah: 36%, penurunan kualitas pelayanan prenatal,
35% responden mengubah rencana kelahiran karena
pandemi, termasuk tempat bersalin (11%), dukungan
(25%), 74% mengalami kesulitan mengakses layanan
kesehatan dan 9% melaporkan bahwa mereka tidak dapat
mengakses layanan konseling psikologis dan
Kekhawatiran terkait COVID-19 dan ketegangan
hubungan pasangan, tetapi tidak karena kehilangan
pekerjaan. Kehilangan pekerjaan tidak meningkatkan
kemungkinan gejala depresi dan kecemasa yang
meningkat secara klinis. Untuk gejala depresi dan
kecemasan, efek terbesar adalah isolasi sosial. Hasil uji
regresi logistik binomial menunjukkan hubungan yang
signifikan antara sebagian besar faktor COVID-19
dengan gejala depresi dan kecemasan.
3. Prenataland Postnatal Switzerland Tujuan dari Kuantitatif Cohort Kuesioner Responden 130 ibu hamil Hasil penelitian menunjukan tingkat depresi pada ibu
Anxiety and penelitian ini adalah Study usia 18-35 tahun hamil meningkat setelah melahirkan dimana skor >11
Depression in untuk mengukur sebelum adalah 16,92% dan sesuda melahikan 40,0%.
Mothers during the perubahan terjadinya Hal ini dipicu kurangnya kecenderungan untuk melihat
COVID-19 Pandemic kecemasan dan gejala ke depan dengan harapan, menyalahkan diri sendiri atas
(Joanna Baran. et al. depresi prenatal dan kegagalan, merasa cemas dan gelisah tanpa alasan yang
2021)A3 postnatal pada masa jelas, dan peningkatan perasaan kewalahan dalam situasi
pandemi dan untuk tertentu. Juga sangat signifikan bahwa perempuan lebih
menilai faktor-faktor sering merasa kesepian, sedih, dan menangis.
apa yang secara Tingkat kecemasan pada ibu hamil meningkat setelah
signifikan melahirkan dimana nilai 15-20 (severe anxiety) sebelum
mempengaruhi hamil 21.54% sedangkan setelah melahirnakan 29.23%.
munculnya gejala Dapat dikatakan bahwa setelah melahirkan, para wanita
depresi dan menilai diri mereka lebih gugup, tidak dapat berhenti
kecemasan pada ibu khawatir, dengan kesulitan untuk bersantai. (gejala
hamil di masa depresi )
pandemi. Dalam kasus gejala depresi dan kecemasan, ada banyak
faktor yang mempengaruhi, dilaporkan pada wanita
dengan pendidikan tinggi (p <0,001), dengan status
sosial ekonomi rata-rata (p=0,004),
Ini menunjukan adanya hubungan tingkat gejala depresi
dan kecemasan pada masa pandemi dengan status
pendidikan dan status sosial ekonomi.
4. Longitudinal study Austria Penelitian ini Kuantitatif Cohort Kuesioner Responden 210, 105  Hasil menunjukkan peningkatan progresif dalam gejala
on prenatal bertujuan untuk Study pada kelompok ibu hamil depresi dalam 50 hari pertama isolasi sosial atau
depression menganalisis secara dan 105 ibu tidak hamil tindakan menjaga jarak pada kedua kelompok, dan
and anxiety longitudinal sebagai kelompok sedikit penurunan setelah sekitar 150 hari.
during the COVID-1 keberadaan dan kontrol.. Usia 18-45  Penelitian ini melaporkan bahwa 32,7% responden
9 pandemic perjalanan indikator tahun, Kehamilan menunjukkan tingkat depresi sedang hingga berat pada
(Hernán López. et al. kecemasan dan tunggal. gelombang 3 ketika isolasi diperpanjang. Tingkat ini
2021)) A4 depresi pada wanita menurun menjadi 29,6% dalam 150 hari.
hamil dan tidak hamil  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecemasan
dan untuk meningkat dari waktu ke waktu hingga gelombang 3
mengidentifikasi efek pada wanita hamil dan tidak hamil. Namun, untuk ibu
dari tindakan isolasi hamil, peningkatannya lebih tinggi (p < 0,001).
atau tindakan  Hasil sosiodemografi dari pengukuran Anova
menjaga jarak menunjukkan bahwa tidak ada variabel sosiodemografi
yang memiliki efek signifikan pada depresi dan
kecemasan, dalam ukuran temporal desain longitudinal
(p <0,05).
5. Factors associated Turkey Tujuan dari Kuantitatif studi Kuesioner Responden 497 wanita Berbagai dampak pandemi COVID-19 terhadap ibu
with antenatal penelitian ini adalah cross-sectional hamil antara Mei dan Juli hamil di Turki antara lain: 60,4%, ibu hamil
depression during the untuk mengetahui 2020, berusia >18 tahun, mengungkapkan Kekhawatiran tidak dapat
COVID-19 (SARS- pengaruh pandemi bisa berbahasa Turki, menyelesaikan kehamilan yang sehat karena COVID-19,
CoV2) pandemic: A COVID-19 terhadap tidak memiliki penyakit 63,9% responden menyatakan takut melahirkan di rumah
cross-sectional study gejala depresi psikiatri, dan bersedia sakit selama pandemi COVID-19, dan 61,4%
in a cohort of Turkish antenatal pada ibu mengikuti penelitian. melaporkan bahwa mereka telah mengurangi frekuensi
pregnant women. hamil Turk. pemeriksaan antenatal karena COVID-19. (dampak)
(Korukcu, et al. 77,3% ibu hamil melaporkan bahwa media sosial dan
2021) A5 program berita terkait COVID-19 meningkatkan tingkat
kekhawatiran mereka.
Skor EPDS menunjukan adanya peningkatan gejala
depresi pada masa kehamilan di mana nilai rata-rata skor
EPDS yaitu 13.7 Dengan meningkatnya trimester
kehamilan, maka skor rata-rata depresi antenatal juga
meningkat (F=4,069, p<0,02).
6. The prevalence and China Tujuan penelitian Kuantitatif studi Kuesioner Responden Sebanyak  Prevalensi depresi pada prenatal adalah 35,40%.
risk factors of yaitu untuk cross-sectional 2.201 kehamilan dalam Dibandingkan dengan kelompok postnatal adalah
depression in prenatal mengetahui waktu 8 minggu setelah 31,25%. kelompok prenatal memiliki usia yang lebih
and postnatal women bagaimana prevalensi melahirkan;warga negara muda yaitu: (30,34 ±3,93 tahun vs 29,93 ±3,92 tahun,
in China with the depresi pada prenatal China berusia di atas 18 lebih banyak mual dan muntah selama kehamilan
outbreak of Corona dan postnatal di tahun; tidak lebih dari 4 (70,1% vs 77,5%, lebih banyak kehamilan
Virus Disease 2019 China setelah kehamilan; berpengaruh pada mobilitas (50,4% vs 71,2%, kurang
(Chuanxiao Lia. et al. merebaknya COVID- tidak ada penyakit diperhatikan (94,6% vs 92,9%, dan lebih banyak
2019) A6 19 kemudian, faktor somatik. kekhawatiran atau ketakutan melahirkan (27,0 % vs.
apa yang mungkin 48,1%.
menjadi faktor risiko  Berdasarkan hasil uji Chi-squared, menunjukkan
depresi di masa perbedaan yang signifikan antara kelompok prenatal
pandemi. dan kelompok postnatal.
 faktor-faktor yang berhubungan dengan depresi di
masa pandemi yaitu kekhawatiran atau ketakutan saat
melahirkan, Kerabat atau teman terinfeksi COVID-19,
Kecemasan dan Insomnia.
7. Anxiety, depression, Turkey Penelitian ini Kuantitatif studi Kuesioner Responden sebanyak 403 Prevalensi kecemasan dan depresi pada ibu hamil selama
and related factors in bertujuan untuk cross-sectional ibu hamil yang berusia di pandemi COVID-19 masing-masing adalah 64,5% dan
pregnant women mengkaji prevalensi atas 18 tahun, bersedia 56,3%.
during the COVID- kecemasan dan mengisi survei online, Skor kecemasan HADS dan depresi HADS secara
19 pandemic in depresi serta faktor- tidak memiliki riwayat signifikan lebih tinggi pada wanita hamil yang tingkat
Turkey: A web-based faktor terkait pada gangguan psikologis, dan pendidikannya kurang dari 9 tahun, tidak bekerja, tidak
cross-sectional study. ibu hamil selama tidak menggunakan obat melakukan aktivitas fisik, dan perokok (p<.0,05). Selain
(Kahyaoglu. et al. masa pandemi psikiatri itu, ibu hamil yang memiliki penyakit kronis memiliki
2021) coronavirus disease skor kecemasan HADS (13) dan depresi HADS (14)
A7 2019 (COVID-19). yang lebih tinggi. Risiko depresi pada ibu hamil yang
mengalami ketidak nyamanan saat mengunjungi rumah
sakit atau dokter untuk kunjungan tindak lanjut adalah
6,61 kali (95% CI: 3,43-12,75) dibandingkan dengan ibu
hamil yang tidak mengalami ketidaknyamanan dengan
kunjungan tersebut (p< .001). Selain itu, risiko depresi
pada wanita hamil yang tidak memiliki informasi tentang
efek COVID-19 pada kehamilan adalah 8,87 kali (95%
CI: 4,23-18,59) lebih tinggi dibandingkan pada wanita
hamil yang memiliki informasi. (p<.001).
8. The impact of the Mexico Tujuan dari Kuantitatif studi Kuesioner Sebanyak 549 ibu hamil Hasil pada skala stres yaitu dari 478 responden terdapat
COVID-19 pandemic penelitian ini adalah cross-sectional mengisi survei online 33,2% responden memiliki skor di atas 27. Sedangkan
on depression and untuk menilai tingkat yang tersedian di nilai rata-rata skala depresi adalah 24. Untuk EPDS,
stress levels in depresi dan stres pada platform online Survey nilai rata-rata skor EPDS adalah 9 poin. Dari 478
pregnant women: a ibu hamil Meksiko Monkey dan dari 594, responden terdapat 17,5% peserta memiliki skor di atas
national survey selama pandemi terdapat 478 responden 14 poin. Stres dan depresi menurut usia ibu dan usia
during the COVID- COVID19 kehamilan menunjukkan peningkatan yang signifikan
19 pandemic in dari skor PSS dan EPDS antara trimester selanjutnya
Mexico (p=001).
(Mariana Baltazar. et
al. 2020) A8
Critical Appraisal (Langkah 4) Metode penelitian yang digunakan yaitu Cross Sectional
Penulis menggunakan tools Mixed Methods (A5,A6,A7,A8), 3 artikel dengan metode Cohort Study
Appraisal Tool (MMAT), untuk menilai artikel. Skor (A2,A3,A4), 1 artikel dengan metode penelitian Mixed
kualitas keseluruhan dari studi berkisar antara 60% Method (A1).
hingga 100%, dengan nilai median 80%. Berdasarkan Peningkatan gejala depresi ibu hamil di masa pandemi
critical appraisal yang dilakukan 8 Artikel dengan kualitas Covid-19
sangat baik. Adapun artikel penelitian yang berkualitas Satu studi menunjukan bahwa gejala depresi pada ibu
sangat baik yaitu artikel A1 di mana atikel ini memiliki hamil meningkat setelah adanya pandemi Covid-19
score MMAT 100%, artikel yang memiliki kualitas dimana sebelum pandemi Covid-19 berkisar antara 7,8%
penilaian paling rendah yaitu terdapat pada artikel 6 dan hingga 22,3% sedangkan setelah pandemi berkisar antara
7. Pada artikel 6 menggunakan metode penelitian cross 56,3% hingga 64,5% . Dalam Artikel A5 juga
(A7)

sectional study artikel ini memiliki skor MMAT 60% di menjelaskan peningkatan gejala depresi pada ibu hamil
mana sampel yang di gunakan terlalu kecil sehingga dimasa pandemi dikarenakan adanya pembatasan sosial
tidak mewakili dari populasi. Pada artikel 7 memiliki skor dimana peningkatan progresif gejala depresi terlihat
MMAT 60% artikel ini juga tidak menjelaskan besaran dalam 50 hari pertama isolasi sosial yaitu 32,7% dan
sampel yang di gunakan sehingga tidak di ketahui apakah sedikit menurut setelah 150 hari yaitu 29,6%. Dalam srudi
sampel telah memenuhi target populasi. ini juga menjelaskan bahwa pembatasan sosial
Berdasarkan metode penelitian, terdapat 4 artikel memberikan pengaruh yang lebih besar pada ibu hamil
dengan metode penelitian Cross Sectional, 3 artikel untuk mengalami gejala depresi di bandingkan dengan
dengan metode Cohort Study, 1 artikel dengan metode ibu yang tidak hamil.
penelitian Mixed Method yang memiliki 5 pertanyaan Faktor resiko gejala depresi pada ibu hamil di masa
yang berbeda-beda dengan 3 kategori jawaban yaitu Ya, pandemi
No, dan Can't tell. Artikel penelitian yang digunakan pada Faktor resiko gejala depresi pada ibu hamil meliputi
scoping review ini berasal dari beberapa negara maju dan faktor biologis/obstetri yaitu, usia kehamilan, usia ibu
berkembang. Artikel yang termasuk dalam Negara maju yang lebih mudah, ibu hamil dengan penyakit kronis dan
yaitu Amerika A1, Canada A2, Switzerland A3 dan faktor psikososial diantaranya pendidikan yang rendah
Austria A4 sedangkan yang berasal dari negara yaitu kurang dari 9 tahun, perubahan rencana persalinan,
berkembang yaitu Turkey A5 dan A7, China A6 dan sulit mengakses layanan kesehatan dan psikologis,
Mexico A8. Berdasarkan pencarian dari 3 database, kurangnya dukungan sosial dari keluarga, tidak
Artikel scoping review ini tentang gejala depresi pada ibu melakukan aktifitas fisik, media sosial dan program
hamil di masa pandemi banyak dilakukan di daerah maju berita Covid-19 dimana sebagian besar berita yang
dan berkembang. dipublikasikan tentang COVID-19 terdengar sangat
HASIL menyedihkan dan terkadang berita dikaitkan dengan
Gejala depresi prenatal…(di masukan) Artikel diberi rumor yang menyebabkan tingkat depresi meningkat
nomor dari A1-A8 dan didapatkan 4 tema yaitu ketika seseorang terus-menerus terpapar berita COVID-19
Peningkatan gejala depresi prenatal di masa pandemi (A1,A2,A3,A5,A6,A7,A8). Dalam Artikel A4
Covid-19, faktor resiko gejala depresi, dampak pandemi menjelaskan bahwa pendidikan dan kondisi ekonomi
terhadap gejala depresi pada ibu hamil dan faktor bukan merupakan faktor yang berhubungan dengan
protektif. Artikel yang digunakan untuk scoping review peningkatan gejala depresi di masa pandemi ini,
ini diambil dari 4 Negara Maju dan 3 Negara dikarenakan pada Artikel A4 responden terdiri dari ibu
Berkembang. Berdasarkan metode penelitian, 4 artikel hamil dengan tingkat pendidikan tinggi, memiliki kondisi
ekonomi yang baik, memiliki dampak keuangan negatif yang baik akan mendorong perilaku kesehatan yang
yang rendah dari pandemi, dan sebagian besar tinggal di positif, meningkatkan perasaan yang positif dan
pusat kota, sehingga tingkat pendidikan dan atatus meningkatkan regulasi emosi dan secara tidak langsung
ekonomi bukan merupakan faktor resiko gejala depresi akan mengurangi ketakutan pada ibu hamil (Giesbrecht et
pada ibu hamil di masa pandemi. al., 2013).
Dampak pandemi terhadap gejala depresi pada ibu Faktor resiko gejala depresi pada ibu hamil di
hamil antaranya usia kehamilan, pada trimester kedua ibu hamil
Temuan dari Artikel A5, menjelaskan berbagai dampak memiliki kecenderungan yang lebih tinggi terhadap gejala
pandemi COVID-19 terhadap ibu hamil di antaranya depresi di bandingan dengan trimester satu dan tiga
Kekhawatiran tidak dapat menyelesaikan kehamilan yang (Masyuni 2019). Pada ibu hamil trimester kedua lebih
sehat karena COVID-19, takut melahirkan di rumah sakit sering mengkhawatirkan kesehatan mereka selama
selama pandemi COVID-19 karena takut terinfeksi, pandemic Covid-19. Kekhawatiran ini meliputi
mengurangi frekuensi pemeriksaan antenatal karena kekhawatiran akan kesehatan janin yang akan
COVID-19. dilahirkanya serta perawatan anak- anaknya. Beberapa
Faktor Potektif bentuk tindakan kekhawatiran berupa isolasi diri, bekerja
Temuan dari Artikel A1,A5,A6,A7 menjelaskan faktor dari rumah/work from home, pembelian massal
protektif terhadap depresi ibu hamill akan sangat rendah (makanan, pembersih tangan, perlengkapan mandi, bahan
jika ibu mendapatkan kenyamanan saat melakukan bakar dan pelindung diri (Corbett et al., 2020) . Usia ibu
kunjungan, memiliki informasi terkait risiko depresi pada hamil kurang dari 20 tahun memiliki resiko lebih tinggi
ibu hamil dan informasi yang jelas tentang covid-19, mengalami gejala depresi dibandingkan dengan kelompok
memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, melakukan usia lebih dari 35 tahun dan pada kelompok usia 20-35
aktifitas fisik secara teratur, memiliki dukungan sosial tahun (Masyuni 2019). Menurut BKKBN, usia 20-25
serta memiliki status keuangan yang baik. tahun merupakan usia yang ideal bagi wanita dan telah
PEMBAHASAN matang secara biologis dan psikologis . Penelitian yang di
Tujuan scoping review ini memberikan wawasan lakukan oleh Mantiri dkk menjelaskan bahwa pernikahan
tentang gejala depresi pada ibu hamil dimasa pandemi yang terjadi pada usia kurang dari 20 tahun akan
dimana temuan scoping review tentang peningkatan meningkatkan risiko terjadinya gejala depresi pada ibu
gejala depresi pada ibu hamil menunjukan adanya hamil. Pendidikan juga merupakan faktor penting yang
peningkatan gejala depresi yang di sebabkan oleh Covid- terkait dengan perkembangan gejala depresi selama
19. Pada populasi umum sebanyak 32,6% hingga 45% kehamilan dan bahwa ibu hamil dengan tingkat
penduduk yang terpapar Covid-19 mengalami gangguan pendidikan rendah atau kurang dari sekolah menengah
depresi. (Kemenkes RI, 2020). Peningkatan gejala depresi memiliki risiko tinggi mengembangkan gejala depresi
juga di karenakan adanya pembatasan sosial yang dapat (Chen et al., 2019). dimana tingkat pendidikan ini
menyebabkan hilangnya dukungan sosial, kesedihan berpengaruh terhadap pola pikir, dan wawasan dalam
karena berpisah dari orang yang dicintai, perubahan menangani masalah-masalah yang dihadapi oleh ibu
rutinitas sehari-hari, dan pembatasan kebebasan, kondisi hamil (Masyuni 2019).
ini dapat menyebabkan peningkatan depresi prenatal Media sosial dan program berita terkait Covid-19
(Berthelot et al. 2020; Zhou et al., 2020) .Dukungan menjadi faktor resiko dari gejala depresi pada ibu hamil
sosial menjadi salah satu penentu penting untuk dimana informasi yang salah dan laporan palsu tentang
kesehatan fisik dan kesejahteraan psikologis terutama saat Covid-19 dapat memperburuk gejala depresi pada ibu
kehamilan (Schetter et al, 2012). Dimana hubungan sosial hamil (Zhou et al., 2020). Maraknya informasi yang
beredar di media sosial mengenai penderitaan virus Salah satu upaya ibu hamil dalam mengatasi gejala
Corona terkadang membuat seseorang yang membacanya depresi di masa pandemi Covid-19 yaitu dengan
tidak nyaman bahkan merasa was-was, ditambah dengan melakukan aktifitas fisik dimana penelitian yang di
beberapa berita hoax atau berita yang tidak pasti lakukan oleh Poon et al (2020) menyebutkan bahwa
kebenarannya, dapat menambah rasa cemas yang ada aktifitas fisik dapat menurunkan gejala depresi pada ibu
(Nasrullah 2020). Kesiapan fasilitas kesehatan bagi hamil. Aktivitas teratur selama kehamilan telah terbukti
pemeriksaan kehamilan di masa pandemi COVID-19 memiliki efek perlindungan pada perkembangan gejala
menjadi faktor kunci bagi akses ibu hamil terhadap depresi (Xian T et al, 2019). Ibu hamil yang menjadi ibu
pelayanan kesehatan (McDonnell et al., 2020). Kondisi rumah tangga (yaitu, menganggur) selama kehamilan
pandemi Covid-19 yang belum berakhir ditambah adanya memiliki resiko dengan perkembangan gejala depresi
kebijakan baru secara tidak langsung berdampak terhadap (Xian T et al, 2019).
sistem layanan kesehatan maternal di tingkat primer, KEKUATAN DAN KETERBATASAN
sekunder maupun tersier. Beberapa tenaga kesehatan Kekuatan Scoping review ini menggunaan tahapan
seperti dokter maupun bidan menjalani isolasi mandiri penulisan scoping review yang divalidasi yaitu
akibat terpapar Covid-19 pada saat melakukan pelayanan menggunakan ceklist PRISMA-ScR dan alat untuk
sehingga menyebabkan rumah sakit, Puskemas maupun melakukan penilaian kualitas artikel berupa tool Mixed
Praktik Mandiri Bidan tutup dan menghentikan Methods Appraisal (MMAT).
pelayanannya karena kekurangan sumber daya manusia Keterbatasan Scoping review ini yang pertama
(Suhargono et al, 2020). Studi sebelumnya telah tinjauan hanya mencakup Artikel yang diterbitkan dalam
menemukan proporsi yang signifikan dari wanita hamil bahasa Inggris; itu mengecualikan hasil yang diperoleh di
yang mempertimbangkan perubahan substansial pada tempat lain dimana bahasa yang dapat memberikan
pelayanan kesehatan pada rencana persalinan mereka pemahaman yang lebih luas tentang gejala depresi pada
karena pandemi COVID-19 (Beeson et al., in press; ibu hamil dimasa pandemi covid-19, yang kedua artikel
Gildner & Thayer, 2020). Pada masa pandemi COVID yang di akses adalah artikel open access dan full teks
19, ibu hamil dan keluarga merasa khawatir untuk yang dapat membatasi hasil pencarian dari scoping review
melakukan pemeriksaan rutin ke petugas kesehatan ini.
disebabkan masifnya penularan COVID 19 yang KESIMPULAN
menyebabkan pengurangan pemeriksaan kehamilan pada Pandemi Covid-19 memberikan dampak negatif pada
ibu hamil (Tristanti 2020). World Health Organization ibu yang merupakan kelompok rentan mengalami masalah
(WHO) sangat menyarankan agar setiap ibu hamil psikologis, pandemi covid-19 menyebabkan peningkatan
melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali gejala depresi pada ibu hamil dimana faktor resiko gejala
pertemuan yaitu satu kali pada trisemester depresi pada ibu hamil yaitu adanya pembatasan sosial
pertama, satu kali pada trisemster kedua dan dua sulit mengakses layanan kesehatan, dukungan sosial,
kali pada trisemester ketiga. Tujuan pemeriksaan status ekonomi, status pendidikan dan status pekerjaan.
kehamilan adalah mengetahui dan mencegah sedini Aktifitas fisik terbukti dapat menjadi salah satu upaya
mungkin kelainan yang dapat timbul, meningkatkan yang di lakukan ibu hamil untuk mengurangi dampak
dan menjaga kondisi badan ibu dalam menghadapi gejala depresi. Hasil temuan ini dapat memberikan
kehamilan, persalinan, dan menyusui, serta informasi penting untuk tujuan klinis seperti menerapkan
menanamkan pengertian pada ibu tentang pentingnya skrining dan intervensi yang ditujukan untuk mengurangi
penyuluhan yang diperlukan wanita hamil (Kemenkes dampak pandemi covid-19.
RI 2019).
changes of pregnant women during the COVID-19

REKOMENDASI pandemic’, European Journal of Obstetrics and

Rekomendasi Penelitian selanjutnya adalah Gynecology and Reproductive Biology, 249, pp.

perlu adanya penelitian terkait program dan 96–97. doi: 0.1016/j.ejogrb.2020.04.022.

penatalaksanaan depresi pada ibu hamil dan peran tenaga Dashraath, P., Wong, J. L. J., Lim, M. X. 

kesehatan terkait gejala depresi pada ibu hamil. K., Lim, L. M., Li, S., Biswas, A., 

PENDANAAN Choolani, M., Ma ar, C., & Su, L.  L.  (2020). 

Pelaksanaan Literature Review ini tidak Coronavirus  disease  2019  (COVID-19) 

mendapatkan dana dari manapun. pandemic  and  pregnancy.  American  Journal  of 

UCAPAN TERIMAKASIH Obstetrics and Gynecology, 222(6),  521–531.  h

Terima kasih kepada Universitas 'Aisyiyah ps://doi.org/10.1016/ j.ajog.2020.03.021

Yogyakarta serta seluruh pihak yang telah mendukung Fulpagare, P. H., Saraswat, A., Dinachandra, K., Surani,

dan berkontribusi dalam penyusunan artikel. N., Parhi, R. N., Bhattacharjee, S., Somya, S.,
Purty, A., Mohapatra, B., Kejrewal, N., Agrawal,

DAFTAR PUSTAKA N., Bhatia, V., Ruikar, M., Gope, R. K., Murira, Z.,

Ali,  N.  A.,  &  Feroz,  A.  S.  (2020).  Maternal  mental  De Wagt, A., & Sethi, V. (2019). Antenatal Care

health amidst  the  COVID-19  pandemic.  Asian  Service Utilization Among Adolescent Pregnant

Journal  of  Psychiatry,  54,  102261.  h Women–Evidence From Swabhimaan Programme

ps://doi.org/10.1016/j.ajp. 2020.102261 in India. Frontiers in Public Health, 7 (December).

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana. https://doi.org/10.3389/fpubh.2019.00369

BKKBN : usia pernikahan 20-21 tahun. Diakses Gildner, T. E., & Thayer, Z. M. (2020). Birth plan

pada 3 November 2017 pada alterations among American women in response to

https://www.bkkbn.go.id/detailpost/ bkkbn-usia- COVID-19. Health Expectations, 23, 969–971.

pernikahan-ideal-21- 25-tahun https://doi.org/10.1111/hex.13077

Beeson, T., Claridge, A. M., Wojtyna, A., Rich, D., Lebel, C. et al. (2020) ‘Elevated depression and anxiety

Larson, A., & Minks, G. (in press). Pregnancy and among pregnant individuals during the COVID-19

childbirth expectations among a convenience pandemic’, (July). doi: 10.31234/osf.io/gdhkt.


sample of U.S. residents during the COVID-19 López-Morales, H., del Valle, M. V., Canet-Juric, L.,
pandemic. Department of Health Sciences, Central Andrés, M. L., Galli, J. I., Poó, F., & Urquijo, S.
Washington University. (2021). Mental health of pregnant women during
Berthelot N, Lemieux R, Garon-Bissonnette J et al (2020) the COVID-19 pandemic: A longitudinal study.
Uptrend in distress and psychiatric symptomatology Psychiatry Research, 295, 113567.
in pregnant women during the coronavirus disease h>ps://doi.org/10.1016/j.psychres. 2020.113567
2019 pandemic. Acta Obstet Gynecol Scand Luo, Y., & Yin, K. (2020). Management 
99:848–855. https:// doi. org/ 10. 1111/ aogs. 13925 of pregnant women infected with  COVID-19.  The 
Chen Y, Li Z, Zhang YY, Zhao WH, Yu ZY. Maternal Lancet.  Infectious  Diseases,  20(5),  513–514.  h
health care management during the outbreak of ps:// doi.org/10.1016/S1473- 3099(20)30191-2
coronavirus disease 2019. J Med Virol . Kemenkes. (2020). Gugus tugas percepatan penanganan
2020;92(7):731‐739. covid-19, salah satu respons pemerintah perlambat
https://doi.org/10.1002/jmv.25787 penyebaran corona.
Corbett, G. A. et al. (2020). Health anxiety and behavioural Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020).
Pedoman kesiapsiagaan menghadapi coronavirus (2020) ‘Analisis Kematian Maternal Selama
disease (COVID-19). Direkorat Jenderal Pandemi Covid-19 di Jawa Timur’, in Sutrisno,
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, 1–88. Romdhoni, A. C., and Andrianto (eds) Memahami
Kusuma, R. (2019). Karakteristik Ibu Yangmengalami Perilaku Covid-19 di Jawa Timur Suatu Tinjauan
Depresi Postpartum. Jurnal Ilmiah Universitas Multidisiplin. 1st edn. Surabaya: Airlangga
Batanghari Jambi, 19(1), 99-103. University Press, pp. 139–157.
Mantiri SI, James F., Erwin GK. Hubungan antara usia Tricco AC, Lillie E, Zarin W, O'Brien KK, Colquhoun H,
waktu menikah dengan kejadian kekerasan dalam Levac D, et al. PRISMA Extension for Scoping
rumah tangga di manado periode September 2012- Reviews (PRISMAScR): Checklist and
Agustus 2013. Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Explanation. Ann Intern Med. 2018;169:467–473.
dan Medikolegal RSUP Prof DR. R.D. Kandou doi: 10.7326/M18-0850.
Manado. 2013. Diakses pada 3 November 2017 dari World Health Organization (WHO). (2020). Coronavirus
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.p disease 2019 (COVID19) Situation Report – 84.
hp/eclinic/article/view/4398 World Health Organization.
Masyuni, P. U. S., Nata, I. W. S., & Aryani, P. Kejadian https://doi.org/10.1001/jama.2020.2633
Depresi Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Worldometer.  (2020).  Coronavirus  Update  (Live)  - 
Puskesmas 1 Negara, Kabupaten Jembrana Tahun Worldometer.  Worldometer.Info.  h ps://
2017. www.worldometers.info/ coronavirus/
Nasrullah, N., & Sulaiman, L. Analisis Pengaruh Covid- Xian T, Zhuo L, Dihui H, Xiaoni Z. Influencing factors
19 Terhadap Kesehatan Mental Masyarakat Di for prenatal stress, anxiety, and depression in early
Indonesia. Media Kesehatan Masyarakat pregnancy among women in Chongqing, China. J
Indonesia, 20(3), 206-211. Affect Disord. 2019;253:292‐302. https://doi.
Negron,  R.,  Martin,  A.,  Almog,  M.,  Balbierz,  A.,  &  org/10.1016/j.jad.2019.05.003
Howell,  E.  A.  (2013). Social Support During the  Zbozinek, T.D., Rose, R.D., Wolitzky-Taylor, K.B.,
Postpartum  Period: Mothers’Views  on  Needs,  Sherbourne, C., Sullivan, G., Stein, M. B., Roy-
Expectations,  and  Mobilization  of  Support.  Byrne, P.P., Craske, M.G., 2012. Diagnostic
Maternal and Child Health Journal,  17(4),  616– overlap of generalized anxiety
623.  h ps://doi.org/ 10.1007/s10995-012-1037-4 Zeng, L.-N., Chen, L.-G., Yang, C.-M., 
Pradana, A. A., Casman, C., & Nur’aini, N. (2020). Zeng, L.-P., Zhang, L.-Y., & Peng, 
Pengaruh Kebijakan Social Distancing pada Wabah T.-M. (2020). Mental health care  for  pregnant 
COVID-19 terhadap Kelompok Rentan di women  in  the  COVID-19  outbreak  is  urgently 
Indonesia. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia : needed. Women and Birth, January.  h
JKKI, 09(02), 61–67. ps://doi.org/10.1016/j.wombi. 2020.03.009
https://doi.org/10.22146/JKKI.55575 Zhou S-J, Zhang L-G, Wang L-L, Guo Z-C, Wang J-Q,
Rollè, L., Giordano, M., Santoniccolo, F., & Trombetta, Chen J-C, et al. Prevalence and socio-demographic
T. (2020). Prenatal Attachment and Perinatal correlates of psychological health problems in
Depression: A Systematic Review. International Chinese adolescents during the outbreak of COVID-
Journal of Environmental Research and Public 19. Eur Child Adolesc Psychiatry. 2020;29:1–10
Health, 17(8).
https://doi.org/10.3390/ijerph17082644
Suhargono, M. H., Laksana, M. A. C. and Habibie, P. H.
LAMPIRAN
A. Menentukan Keyword

Keyword Boolean Operation, Trucation

Ibu Hamil: (pregnan*) OR (pregnant women) OR (antenatal) OR (prenatal) AND

Pandemi Covid-19 (covid-19) OR (pandemic) OR (sars-cov) OR (coronavirus) AND


Gejala Depresi (Depression symptom)
Prenatal

B. Bukti Pencarian Artikel (Screenshot)


1. PubMed,

2. Science Direct
3. Wiley

C. Bukti Penggunaan Referencing manager tool (Screenshot)


Mandeley

D. Prisma Flow Chart

Data Base
Ident

PubMed = 150
ific
ati
on

Wilay =194
Science Direct =196 Artikel duplikat yang dihapus
Total : 540 (n=13)
1.1.
Scree
nin

Artikel diskrining menggunakan judul dan


g

Artikel dihapus karena tidak relevan


abstrak (n= 527 )
(n=484)
1.2.

Full text articles exclude, with reasons


bili
Eligi

ty

(n= 32)
Artikel dengan teks lengkap dinilai - Study design =3
kelayakannya (n=43) - kesimpulan tidak relevant = 6
- artikel review = 10
1.3.

- perbedaan subjek = 5
ded
Inclu

Artikel memenuhi kriteria study


(n=8)
1.4.
E. Dokumentasi Data Extraction dan data charting

No Author/ Country Objective Metode Findings


Tahun/Coding

1. Pregnant Women’s American Tujuan dari Desain penelitian : Mixed Method Hasil dari data Kualitatif
Experiences During penelitian ini adalah yaitu penelitian kualitatif dan menunjukan ibu hamil di
the COVID-19 untuk mengetahui kuantitatif masa pandemi memiliki
Pandemic: A Mixed pengalaman ibu Populasi penelitian 443 Tehnik kekhawatiran terhadaap
Method Exploration hamil dengan depresi sampling dalam penelitian ini kehamilan dan persalinan,
of Prenatal prenatal selama menggunakan random sampling. yang terbagi dalam tiga
Depression pandemi COVID-19 Sampel dalam penelitian ini kategori yaitu ketakutan
(Amy M. Claridge. Menggunakan desain sebanyak 324 ibu hamil yang dan kecemasan, emosi
et al. 2021) A1 penelitian Mixed memenuhi kriteria campur aduk, dan rasa sedih
Method. Kriteria Inklusi penelitian atau rasa takut
a. Usia ibu 18-45 tahun kehilangan(gejala atau
b. Ibu hamil di masa pandemi peasaan yang di alami) .
c. saat ini tinggal di Amerika partisipan juga
Serikat, dan mengungkapkan
d. Mahir dalam bahasa Inggris atau Kurangnya dukungan rumah
Spanyol sakit pada saat persalinan
Penggumpulan data kualitatif membuat partisipan merasa
menggunakan wawancara semi- cemas dan dan takut akan
terstruktur yang mencakup 12 dipisahkan dari bayinya,
pertanyaan di antaranya: gambaran kurangnya dukungan sosial,
kehamilan dan sistem keluarga, adanya perubahan status
rencana persalinan, kekhawatiran pekerjaan yang menjadi
tentang kehamilan atau persalinan, masalah finansial
kekhawatiran setelah persalinan, menambaha kesedihan pada
informasi yang di peroleh selama partisipan.(faktor penyebab)
hamil, dukungan keluarga, dan Kemudian hasil dari data
tanggapan ibu terkait kebijakan dan Kuantitatif menunjukan
penyedia layanan kesehatan. Data nilai rata-rata skor
kuantitatif menggunakan kuesioner Edinburgh Postnatal
Edinburgh Postnatal Depression Depression Scale (EPDS)
Scale (EPDS) yang menggunakan lebih dari 10 yang
skala 4 poin untuk melihat sejauh menunjukan adanya gejala
mana responden mengalami gejala depresi pada ibu hamil
depresi, Item-item kemudian dimasa pandemi-covid19.
dijumlahkan untuk menciptakan
skor komposit (α = 0,90), di mana
skor yang lebih tinggi menunjukkan
gejala yang lebih depresi.
Umumnya, skor 10 atau lebih
menunjukkan gejala depresi
prenatal.
2. Elevated depression Canada Tujuan dari Penelitian ini meregrut ibu hamil Studi ini menunjukkan
and anxiety penelitian ini adalah di seluruh kanada melalui media (peningkatan depresi dan
symptoms among untuk menentukan sosial Twitter, Facebook, dan kecemasan di masa covid)
pregnant individuals prevalensi gejala Instagram yaitu sebanyak 2.225 peningkatan gejala depresi
during the COVID- kecemasan dan responden, 238 di keluarkan karna dimana 37,0% peserta
19 pandemic depresi pada ibu data tidak valid (peserta tidak memiliki gejala depresi
(Catherine Lebela. et hamil selama memberikan persetujuan dan yang meningkat secara
al. 2020) A3 pandemi COVID-19 kehamilan mereka berada di luar klinis dengan nilai rata-rata
dan mengidentifikasi kisaran 1-35 minggu), sehingga Skor di atas 13 dan 46,3%
faktor yang terkait sampel dalam penelitian ini peserta memiliki gejala
dengan tekanan berjumlah 1987 responden di mana kecemasan yang cukup
psikologis. Kriteria inklusi adalah: tinggal di tinggi (skor-T 60-69), dan
Kanada, dapat membaca dan 10,3% gejala kecemasan
menulis bahasa Inggris, dan telah yang sangat meningkat
dipastikan hamil <35 minggu. (skor-T>70). 56,6% total
Pengambilan data mengguanakan memiliki gejala kecemasan
kuesioner, Gejala depresi ibu dinilai yang meningkat secara
menggunakan kuesioner Edinburgh klinis.
Postnatal Depression Scale Adanya hubungan dukungan
(EPDS), Skor 0-30. Skor di atas 13 sosial dengan peningkatan
menunjukan gejala depresi klinis gejala depresi dan
pada ibu hamil dengan diagnosa
gangguan depresi. Kuesioner kecemasan pada ibu hamil
Promis Anxiety Adult short form (p<0.002).( faktor protektif)
dengan 7-item di gunakan untuk Faktor2 yang berhubungan
menilai gejala kecemasa Skor-T 60- dengan peningkatan gejala
69,9 dianggap sebagai gejala depresi dan kecemasan.
kecemasan sedang, skor di atas 70 Peluang untuk gejala
dianggap sebagai gejala kecemasan depresi dan kecemasan
berat. Kemudian kuesioner adaptasi meningkat secara klinis oleh
dari penelitian King dan Laplante, pelayanan kesehatan
2015 untuk menilai faktor-faktor dimana sebagian besar
terkait COVID-19. Kuesioner responden (89%)
dukungan sosial menggunakan mengatakan bahwa di masa
social support effectiveness pandemi terjadi perubahan
questionnaire (SSEQ). dalam pelayanan ibu hamil
Bivariate correlations di gunakan nilai dari masing-masing
untuk melihat hubungan antara pertanyaan dari Skala 0-100
gejala kesehatan mental dan adalah: 36%, penurunan
dukungan sosial. Regresi logistik kualitas pelayanan prenatal,
binomial multivariat digunakan 35% responden mengubah
untuk menentukan hubungan antara rencana kelahiran karena
faktor terkait COVID-19 pandemi, termasuk tempat
(kehilangan pekerjaan, isolasi bersalin (11%), dukungan
sosial) dan kekhawatiran (25%), 74% mengalami
(kekhawatiran tentang ancaman kesulitan mengakses
terhadap kehidupan sendiri, bahaya layanan kesehatan dan 9%
pada bayi, dan pelayanan melaporkan bahwa mereka
kesehatan) semua variabel diukur tidak dapat mengakses
dari skala 0 (tidak terdapat layanan konseling
perubahan) sampai 100 (terdapat psikologis dan
perubahan). Ambang batas Kekhawatiran terkait
signifikansi ditetapkan pada COVID-19 dan ketegangan
p<0,0028. hubungan pasangan, tetapi
tidak karena kehilangan
pekerjaan. Kehilangan
pekerjaan tidak
meningkatkan kemungkinan
gejala depresi dan kecemasa
yang meningkat secara
klinis. Untuk gejala depresi
dan kecemasan, efek
terbesar adalah isolasi
sosial. Hasil uji regresi
logistik binomial
menunjukkan hubungan
yang signifikan antara
sebagian besar faktor
COVID-19 dengan gejala
depresi dan kecemasan.

3. 1. Prenatal and Switzerland Tujuan dari Penelitian Kuantitatif, Hasil penelitian


Postnatal penelitian ini adalah Penelitian ini dilakukan pada menunjukan tingkat depresi
Anxiety and untuk mengukur periode Juli hingga September pada ibu hamil meningkat
Depression in perubahan terjadinya 2020. Populasi dalam penelitian ini setelah melahirkan dimana
Mothers during kecemasan dan sebanyak 328 ibu hamil dan 130 skor >11 sebelum adalah
the COVID-19 gejala depresi responden memenuhi kriteria 16,92% dan sesuda
Pandemic prenatal dan penelitian. melahikan 40,0%. Hal ini
(Joanna Baran. et postnatal pada masa Pengambilan data mengguanakan dipicu kurangnya
al. 2021) A4 pandemi dan untuk kuesioner. Kuesioner Edinburgh kecenderungan untuk
menilai faktor-faktor Postnatal Depression Scale (EPDS) melihat ke depan dengan
apa yang secara terdiri dari 10 pertanyaan. Jawaban harapan, menyalahkan diri
signifikan diberi skor dengan skala 0 sampai sendiri atas kegagalan,
mempengaruhi 3. Selain itu, untuk menghindari merasa cemas dan gelisah
munculnya gejala bias urutan pilihan jawaban, pada tanpa alasan yang jelas, dan
depresi dan beberapa pertanyaan, jawaban peningkatan perasaan
kecemasan pada ibu disusun berdasarkan skor 0, 1, 2, 3, kewalahan dalam situasi
hamil di masa dan sisanya 3, 2, 1, 0. Skor di atas tertentu. Juga sangat
pandemi. 11 menunjukan adanya gejala signifikan bahwa
depresi. perempuan lebih sering
Kuesioner Generalized Anxiety merasa kesepian, sedih, dan
Disorders GAD-7, Subjek menangis.
penelitian akan diberikan skala Tingkat kecemasan pada ibu
yang berisi 7 item dan dijawab hamil meningkat setelah
dengan memberikan nilai 0-3. melahirkan dimana nilai 15-
Peniliaian tersebut menunjukkan 0 20 (severe anxiety) sebelum
(tidak sama sekali), 1 (hanya hamil 21.54% sedangkan
beberapa hari), 2 (lebih dari 1 setelah melahirnakan
minggu) dan 3 (hampir setiap hari). 29.23%. Dapat dikatakan
GAD-7 dengan rentang skor 0-20 bahwa setelah melahirkan,
yang menggambarkan tingkat para wanita menilai diri
kecemasan individu. Kriteria mereka lebih gugup, tidak
tingkat kecemasan meliputi, 0-4 dapat berhenti khawatir,
(minimal anxiety), 5-9 (mild dengan kesulitan untuk
anxiety), 10-14 (moderate anxiety) bersantai. (gejala depresi )
dan 15-20 (severe anxiety). Dalam kasus gejala depresi
Uji Chi digunakan untuk menilai dan kecemasan, ada banyak
tingkat depresi prenatal dan faktor yang mempengaruhi,
postnatal dan kecemasan pada ibu dilaporkan pada wanita
hami, uji-T digunakan untuk dengan pendidikan tinggi (p
melihat hubungan antara tingkat <0,001), dengan status
kecemasan atau depresi dengan sosial ekonomi rata-rata
status pendidikan dan status sosial (p=0,004),
ekonomi. Ini menunjukan adanya
hubungan tingkat gejala
depresi dan kecemasan pada
masa pandemi dengan status
pendidikan dan status sosial
ekonomi.
4 2. Longitudinal Austria Penelitian ini Sampel dalam penelitian ini adalah Hasil menunjukkan
study on prenatal bertujuan untuk wanita di wilayah argentina dengan peningkatan progresif
depression menganalisis secara banyak sampel 210, 105 pada dalam gejala depresi
and anxiety longitudinal kelompok ibu hamil dan 105 ibu dalam 50 hari pertama
during the COVI keberadaan dan tidak hamil sebagai kelompok isolasi sosial atau tindakan
D-19 pandemic perjalanan indikator kontrol. Kriteria inklusi penelitian. menjaga jarak pada kedua
(Hernán López. kecemasan dan Usia 18-45 tahun, Kehamilan kelompok, dan sedikit
et al. 2021) A5 depresi pada wanita tunggal penurunan setelah sekitar
hamil dan tidak Kriteria eksklusi adalah 150 hari.
hamil dan untuk penggunaan obat psikotropika atau Penelitian ini melaporkan
mengidentifikasi steroid selama kehamilan, bahwa 32,7% responden
efek dari tindakan konsumsi alkohol dan/atau obat- menunjukkan tingkat
isolasi atau tindakan obatan terlarang, dan memiliki depresi sedang hingga
menjaga jarak. diagnosis psikopatologis sebelum berat pada gelombang 3
pandemi. ketika isolasi
Prosedur penelitian Survei diperpanjang. Tingkat ini
diunggah di Google Formulir dan menurun menjadi 29,6%
disebarluaskan melalui jejaring dalam 150 hari.
sosial melalui prosedur Hasil penelitian
pengambilan snowball sampling. menunjukkan bahwa
Peserta menjawab empat survei kecemasan meningkat dari
pada waktu yang berbeda selama waktu ke waktu hingga
pandemi. Survei pertama gelombang 3 pada wanita
(gelombang 1) dilakukan antara hamil dan tidak hamil.
hari kedua dan kelima karantina, Namun, untuk ibu hamil,
dan memberikan skor dasar untuk peningkatannya lebih
penelitian. Gelombang 2 tinggi (p < 0,001).
berlangsung 12 hingga 21 hari (penekananya bukan karna
setelah SPCI (Social, Preventive covid tetapi juga karna
and Compulsory Isolation) dimulai; lowkdown)
dengan demikian, ia menilai hasil Hasil sosiodemografi dari
awal dan segera dari tindakan pengukuran Anova
isolasi. Gelombang 3 penelitian
dilakukan setelah 47 hingga 51 hari menunjukkan bahwa tidak
isolasi;. Terakhir, survei keempat ada variabel
(gelombang 4) dilakukan 138 sosiodemografi yang
hingga 147 hari setelah dimulainya memiliki efek signifikan
isolasi. pada depresi dan
Pengumpulan data menggunakan kecemasan, dalam ukuran
kuesioner. Kuesioner untuk menilai temporal desain
gejala depresi menggunakan Beck longitudinal (p <0,05). (
Depression Inventory-II (BDI-II)
terdiri dari 21 item, yang masing-
masing mewakili gejala seperti
kesedihan, menangis, perubahan
nafsu makan, rasa bersalah, dan
pesimisme. Alat ukur untuk melihat
kecemasan menggunakan State-
Trait Anxiety Inventory (STAI)
Terdiri dari 40 item yang menilai
kecemasan, terbagi kedalam dua
dimensi kecemasan yaitu  state
anxiety dan trait anxiety yang setiap
dimensinya memiliki 20 item
responden diminta untuk menjawab
dalam rentang dari 0 hingga 3.
Pada data sosiodemografi
Pertanyaan tertutup diterapkan
untuk mengeksplorasi usia, tingkat
pendidikan, jumlah anak, wilayah
geografis, isolasi, pengaruh
ekonomi akibat pandemi, dan jika
mereka menerima psikoterapi.
Khusus pada wanita hamil, terdapat
dua tambahan yaitu usia kehamilan
dan adanya penyakit atau
komplikasi medis. Tes chi-square
digunakan
menganalisis perbedaan
sosiodemografi antar kelompok
(tingkat pendidikan, jumlah anak,
dan tingkat pengaruh ekonomi
akibat pandemi) p > 0,05). Uji
Anova digunakan untuk menguji
efek pandemi berulang. terhadap
gejala depresi dan kecemasa pada
dua kelompok. Uji Anova juga di
gunakan untuk menilai efek
sosiodemografi pada depresi dan
kecemasan.

5 Factors associated Turkey Tujuan dari Dalam studi cross-sectional ini, Berbagai dampak pandemi
with antenatal penelitian ini adalah Data penelitian dikumpulkan dari COVID-19 terhadap ibu
depression during untuk mengetahui 497 wanita hamil antara Mei dan hamil di Turki antara lain:
the COVID-19 pengaruh pandemi Juli 2020, data dikumpulkan 60,4%, ibu hamil
(SARS-CoV2) COVID-19 terhadap melalui survei online yang terdiri mengungkapkan
pandemic: A cross- gejala depresi dari Formulir Informasi Pribadi dan Kekhawatiran tidak dapat
sectional study in a antenatal pada ibu Skala Edinburgh Postnatal menyelesaikan kehamilan
cohort of Turkish hamil Turk. Depression Scale (EPDS). Tautan yang sehat karena COVID-
pregnant women. untuk kuesioner online dikirim ke 19, 63,9% responden
(Korukcu, et al. wanita hamil yang melakukan menyatakan takut
2021) A8 pemeriksaan di rumah sakit melahirkan di rumah sakit
universitas di wilayah Mediterania selama pandemi COVID-19,
Turki, Pasien yang diikutsertakan dan 61,4% melaporkan
dalam penelitian ini adalah mereka bahwa mereka telah
yang berusia >18 tahun, bisa mengurangi frekuensi
berbahasa Turki, tidak memiliki pemeriksaan antenatal
penyakit psikiatri, dan bersedia karena COVID-19.
mengikuti penelitian. Pasien (dampak)
dikeluarkan jika mereka telah 77,3% ibu hamil
didiagnosis dengan COVID-19 atau melaporkan bahwa media
diduga positif. sosial dan program berita
Kuesioner Edinburgh Postnatal terkait COVID-19
Depression Scale (EPDS) terdiri meningkatkan tingkat
dari 10 item dengan skala Likert 4 kekhawatiran mereka.
poin. Skor total berkisar dari 0 Skor EPDS menunjukan
hingga 30, dengan skor 13 adanya peningkatan gejala
menunjukan risiko tinggi depresi depresi pada masa
yang memerlukan tindak lanjut kehamilan di mana nilai
klinis. Analisis bivariat, dugunakn rata-rata skor EPDS yaitu
untuk menentukan skor rata-rata 13.7 Dengan meningkatnya
dari variabel independen, trimester kehamilan, maka
menggunakan uji-t. Untuk skor rata-rata depresi
mengetahui faktor sosiodemografi, antenatal juga meningkat
emosional, dan kesehatan yang (F=4,069, p<0,02).
mempengaruhi gejala depresi,
digunakan model regresi linier
berganda.

6 3. The prevalence China Tujuan penelitian Studi cross-sectional yang  Prevalensi depresi pada
and risk factors yaitu untuk dilakukan di Beijing, Wuhan dan prenatal adalah 35,40%.
of depression in mengetahui Lanzhou, Cina dari 28 Februari Dibandingkan dengan
prenatal and bagaimana hingga 26 April 2020. Sebanyak kelompok postnatal
postnatal women prevalensi depresi 2.201 peserta direkrut ketika adalah 31,25%. kelompok
in China with the pada prenatal dan memenuhi kriteria berikut: prenatal memiliki usia
outbreak of postnatal di China a. Selama kehamilan atau dalam yang lebih muda yaitu:
Corona Virus setelah merebaknya waktu 8 minggu setelah (30,34 ±3,93 tahun vs
Disease 2019 COVID-19 melahirkan; 29,93 ±3,92 tahun, lebih
(Chuanxiao Lia. kemudian, faktor apa b. warga negara China berusia di banyak mual dan muntah
et al. 2019) A10 yang mungkin atas 18 tahun; selama kehamilan (70,1%
menjadi faktor risiko c. tidak lebih dari 4 kehamilan; vs 77,5%, lebih banyak
depresi di masa d. tidak ada penyakit somatik. kehamilan berpengaruh
pandemi. Kuesioner penilaian disampaikan pada mobilitas (50,4% vs
4. melalui sebuah platform survei 71,2%, kurang
online yang berlokasi di Changsha, diperhatikan (94,6% vs
Shanghai, Cina. Kuesioner Patient 92,9%, dan lebih banyak
Health Questionnaire (PHQ- 9) kekhawatiran atau
untuk menilai depresi, yang berisi 9 ketakutan melahirkan
item dimana Skor total 0-4. "tidak (27,0 % vs. 48,1%.
ada depresi", 5-9 "depresi ringan",  Berdasarkan hasil uji Chi-
10-14 "depresi sedang", 15-19 squared, menunjukkan
"depresi sedang hingga berat", dan perbedaan yang signifikan
20-27 "depresi berat. Prevalensi antara kelompok prenatal
depresi dianalisis dengan χ2 test. dan kelompok postnatal.
Uji chi-Square untuk variabel  faktor-faktor yang
kategori membandingkan berhubungan dengan
perbedaan variabel demografis dan depresi di masa pandemi
klinis antara kelompok prenatal dan yaitu kekhawatiran atau
kelompok postnatal Selanjutnya, ketakutan saat melahirkan,
melakukan analisis regresi logistik Kerabat atau teman
untuk menilai faktor mana yang terinfeksi COVID-19,
secara signifikan mempengaruhi Kecemasan dan Insomnia.
depresi di masa pandemi.
7. Anxiety, depression, Turkey Penelitian ini Studi cross-sectional ini dilakukan Prevalensi kecemasan dan
and related factors in bertujuan untuk pada 403 ibu hamil menggunakan depresi pada ibu hamil
pregnant women mengkaji prevalensi survei berbasis web. Penelitian selama pandemi COVID-19
during the COVID- kecemasan dan dilakukan pada 403 ibu hamil yang masing-masing adalah
19 pandemic in depresi serta faktor- berusia di atas 18 tahun, bersedia 64,5% dan 56,3%.
Turkey: A web- faktor terkait pada mengisi survei online, tidak Skor kecemasan HADS dan
based cross-sectional ibu hamil selama memiliki riwayat gangguan depresi HADS secara
study. masa pandemi psikologis, dan tidak menggunakan signifikan lebih tinggi pada
(Kahyaoglu. et al. coronavirus disease obat psikiatri. wanita hamil yang tingkat
2021) 2019 (COVID-19). Survei terdiri dari tiga bagian: pendidikannya kurang dari 9
A11 bagian pertama berisi pertanyaan tahun, tidak bekerja, tidak
tentang sosiodemografi dan melakukan aktivitas fisik,
karakteristik klinis, bagian kedua dan perokok (p<.0,05).
5. berisi pertanyaan tentang Selain itu, ibu hamil yang
pengetahuan dan sikap tentang memiliki penyakit kronis
COVID-19, dan bagian ketiga memiliki skor kecemasan
berisi 14 item kuesioner Hospital HADS (13) dan depresi
Anxiety And Depression Scale HADS (14) yang lebih
(HADS). tinggi.
 Bagian pertama yaitu data (pentingnya memberikan
sosiodemografi dan klinis usia, kenyamanan dan kunjungan
tingkat pendidikan (<9 tahun, 9 dan memberikan informasi
tahun), status pekerjaan selama Risiko depresi pada ibu
kehamilan, usia kehamilan, hamil yang mengalami
adanya penyakit kronis, aktivitas ketidak nyamanan saat
fisik secara teratur (seperti mengunjungi rumah sakit
berjalan kaki). atau senam hamil) atau dokter untuk kunjungan
dan merokok selama kehamilan. tindak lanjut adalah 6,61
 Bagian kedua tentang kali (95% CI: 3,43-12,75)
Pengetahuan dan sikap ibu hamil dibandingkan dengan ibu
tentang COVID-19 dievaluasi hamil yang tidak mengalami
menggunakan enam pertanyaan ketidaknyamanan dengan
dengan dua pilihan (ya atau kunjungan tersebut
tidak): (1) Apakah Anda (p< .001). Selain itu, risiko
mengalami ketidaknyamanan saat depresi
mengunjungi rumah sakit atau pada wanita hamil yang
dokter untuk kunjungan tidak memiliki informasi
kehamilan Anda? (2) Apakah tentang efek COVID-19
Anda mengunjungi rumah sakit pada kehamilan adalah 8,87
secara teratur untuk kunjungan kali (95% CI: 4,23-18,59)
kehamilan Anda? (3) Apakah lebih tinggi dibandingkan
Anda mengikuti aturan isolasi pada wanita hamil yang
selama kunjungan kehamilan? (4) memiliki informasi.
Apakah dokter/perawat/bidan (p<.001).(
mengikuti aturan isolasi selama
kunjungan kehamilan? (5)
Apakah Anda memiliki informasi
tentang dampak COVID-19
terhadap kehamilan? (6) Apakah
dokter/perawat/bidan memberikan
informasi rinci tentang dampak
COVID-19 terhadap kesehatan
ibu dan janin?
 Bagian ketiga untuk mengetahui
skala kecemasan dan depresi
menggunakan kuesioner HADS-
anxiety dan HADS-depression
yang terdiri dari 14 item, Skor
HADS-anxiety dan HADS-
depression diperoleh dengan
menjumlahkan item subskala.
Wanita hamil dengan skor
kecemasan HADS 8
diklasifikasikan mengalami
kecemasan, sedangkan mereka
yang memiliki skor depresi
HADS 8 diklasifikasikan
mengalami depresi.

8. The impact of the Mexico Tujuan dari Penelitian cross-sectional, berbasis Hasil pada skala stres yaitu
COVID-19 penelitian ini adalah web ini dilakukan pada wanita dari 478 responden terdapat
pandemic on untuk menilai tingkat hamil dari sepuluh negara bagian 33,2% responden memiliki
depression and stress
depresi dan stres Meksiko antara 5 Mei dan 12 Juni skor di atas 27. Sedangkan
levels in pregnant
women: a national pada ibu hamil 2020. Sebanyak 549 ibu hamil nilai rata-rata skala depresi
survey during the Meksiko selama mengisi survei online yang adalah 24. Untuk EPDS,
COVID-19 pandemi COVID19 tersedian di platform online Survey nilai rata-rata skor EPDS
pandemic in Mexico Monkey dan dari 594, terdapat 478 adalah 9 poin. Dari 478
(Mariana Baltazar. et responden yang memenuhi kriteria. responden terdapat 17,5%
al. 2020) A8
kriteria inklusi penelitian yaitu peserta memiliki skor di atas
wanita hamil yang melakukan 14 poin. Stres dan depresi
pemeriksaan kehamilan di rumah menurut usia ibu dan usia
sakit umum dan swasta. Survei kehamilan menunjukkan
dirancang pada platform online peningkatan yang signifikan
Survey Monkey yang terdiri dari dari skor PSS dan EPDS
tiga bagian: Riwayat ibu, Perceived antara trimester selanjutnya
Stress Scale (PSS scale) skor 27 (p=001).
atau lebih pada PSS scale
menunjukan tingkat stres yang
tinggi, dan Edinburgh’s Postnatal
Depression Scale (EPDS) skor 14
atau lebih pada EPDS menunjukan
tingkat depresi. Hubungan antara
skala PSS dan skor depresi dengan
usia ibu dan kehamilan dinilai
menggunakan koefisien korelasi
Pearson.

Critical Appraisal : Mixed Methods Appraisal Tool (MMAT) Version 2018


1. Judul Artikel : Prenatal and Postnatal Anxiety and Depression in Mothers during the COVID-19 Pandemic

Category of Responses
Methodological quality criteria Yes No Can’t tell Comments
study
designs
Screening questions S1. Are there clear research questions? ✓ Ya, pertanyaan penelitian jelas yaitu dan untuk
(for all types) menilai faktor-faktor yang secara signifikan
mempengaruhi munculnya gejala depresi dan
kecemasan pada ibu hamil.
S2. Do the collected data allow to address ✓ Ya, bahwa pengumpulan datanya
the research questions? menggunakan kuesioner, di mana kuesioner
itu merupakan instrumen yang biasa
digunakan untuk penelitian kuantitatif.
Dan penelitian ini telah melampirkan
kuesioner yang di gunakan pada penelitian ini
sehingga peneliti dapat memastikan
kuesioner dapat menjawab pertanyaan peneliti.

Further appraisal may not be feasible or appropriate when the answer is ‘No’ or ‘Can’t tell’ to one or both screening
questions.
1. Quantitative 4.1. Is the sampling strategy relevant to ✓ No , Karena sampel dipilih dengan cara
Descriptive address the research question?
purposive sampling , kriteria penelitian
kuantitatif dalam pengambilan sampel
harusnya mengguanakan probability sampling
misalnya randem sampling yaitu pengambilan
sampel secara acak.
✓ Ya, karena sampel dalam penelitian ini adalah
ibu hamil dengan banyak populasi 320
4.2. Is the sample representative of the sedangkan besar sampel yaitu 130 responden
target population? dimanaTingkat response rate adalah 90%. dan
Tingkat, non-response rate adalah 10% ini
telah memenuhi target dari populasi
4.3. Are the measurements appropriate? ✓ Ya, pengukuran sesuai untuk menjawab
pertanyaan penelitian yaitu menggunakan alat
ukur kuesioner karakteristik responden dan
kuesioner standar: Edinburgh Postnatal
Depression Scale (EPDS) dan Generalized
Anxiety Disorders GAD-7 untuk menilai
hubungan antara usia, pendidikan, status sosial
ekonomi, jenis persalinan dengan gejala
depresi dan kecemasan pada ibu hamil.
4.4. Is the risk of nonresponse bias low? ✓ Ya, karena Kuesioner pada penelitian ini telah
di uji validitas dan reabilitas terlebih dahulu
sebelum melakukan penelitian.

4.5. Is the statistical analysis appropriate to ✓ Tidak, Analisis statistik pada penelitian ini
answer the research question? tidak sesuai Untuk menjawab pertanyaan
penelitian karna pada penelitian ini untuk
menilai hubungan antara usia, pendidikan,
status sosial ekonomi, jenis persalinan dengan
tingkat kecemasan dan depresi menggunakan
uji Wilcoxon uji ini kurang tepat untuk
menjawab pertanyaan penelitian.
Uji yang tepat untuk menilai faktor-faktor
yang secara signifikan mempengaruhi
munculnya gejala depresi dan kecemasan pada
ibu hamil menggunakan analisis Multivariat
Regresi Logistik.

.
Total 4/5 (80%)

2. Judul Artikel : Pregnant Women’s Experiences During the COVID-19 Pandemic: A Mixed Method Exploration of Prenatal
Depression

Category of Responses
Methodological quality criteria Yes No Can’t Comments
study designs
tell
Screening questions S1. Are there clear research ✓ Ya pertanyaan penelitian jelas yaitu untuk mengetahui
(for all types) questions? pengalaman ibu hamil dengan depresi prenatal selama
pandemi COVID-19.
S2. Do the collected data allow to ✓ Ya, karna penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
address the research questions? pengalaman ibu hamil dengan depresi prenatal selama
kehamilan, maka metode pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara karna sesuai untuk melihat
pengalaman dimana metode wawancara yang digunakan
pada penelitian ini adalah wawancaa semi structure yang
sangan cocok dengan tujuan penelitian namun tidak secara
detail menyebutkan pertanyaan wawancara peneliti.
Kemudian mengguanakan Kuesioner untuk memperkaya
temuan penelitian di mana kuesioner Edinburgh postnatal
depressin (EPDS) dalam penelitian ini telah di lampirkan.
Sehingga hal inimerupakan bukti bahwa peneliti telah
merancang penelitian ini dengan tepat karna telah
menjawab pertanyaan penelitian.

Further appraisal may not be feasible or appropriate when the answer is ‘No’ or ‘Can’t tell’ to one or both screening
questions.
4. Mixed methods 5.1. Is there an adequate rationale ✓ Ya, Desain penelitian Mixed methods memungkinkan
for using a mixed methods design to peneliti untuk mengumpulkan data terkait pengalaman ibu
address the research question? hamil dengan depresi prenatal selama pandemi COVID-19,
mengguanakan data kualitatif dan kuantitatif dengan
menggunakan alat ukur wawancara dan Kuesioner untuk
memperkaya temuan penelitian.
5.2. Are the different components of ✓ Ya, penelitian ini merupakan penelitian Mixed methods
the study effectively integrated to dimana tujuan penelitian ini untuk melihat pengalam ibu
answer the research question? hamil dengan depresi prenatal selama pandemi COVID-19
menggunakan Wawancara kualitatif semi-terstruktur
mencakup 12 pertanyaan yang mencakup beberapa konteks
yaitu: Deskripsi kehamilan dan sistem keluarga, rencana
persalinan saat ini, kekhawatiran tentang kehamilan atau
persalinan, kekhawatiran tentang periode pascapersalinan,
informasi dan strategi dukungan, dan saran untuk pembuat
kebijakan dan penyedia layanan kesehatan. Sedangkan
Penelitian kuantitatif bertujuan untuk memperkaya data
dengan melihat gejala depresi menggunakan 10 item
Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS; Cox et al.,
1987) yang menggunakan 4 skala untuk mencerminkan
sejauh mana responden mengalami serangkaian gejala
selama seminggu kemudian. Item-item dijumlahkan untuk
membuat skor komposit (α = 0,90), di mana skor yang lebih
tinggi menunjukkan gejala depresi.
5.3. Are the outputs of the ✓ Ya, dimana data kualitatif dan kuantitatif telah di
integration of qualitative and perlihatkan yaitu dari hasil wawancara didapatkan responde
quantitative components adequately mengungkapkan berbagai emosi dan kekhawatiran terkait
interpreted? kehamilan dan perencanaan kelahiran selama pandemi
COVID-19, yang terbagi dalam tiga kategori besar:
ketakutan dan kecemasan, emosi campur aduk, dan rasa
sedih atau kehilangan. Sedangkan data kuantitatif
menjelaskan Gejala Depresi Pada Responden dimana
responden melaporkan gejala depresi tingkat sedang. Rata-
rata, wanita melaporkan gejala yang konsisten dengan
depresi prenatal (M = 10,39, SD = 5,82), dengan 56,3% (n
= 213) melaporkan gejala depresi pada tingkat klinis (yaitu,
pada atau lebih dari 10). Dan telah didiskusikan dengan
baik.

5.4. Are divergences and ✓ Ya, karna penelitian telah memperlihatkan sinkronisasi
inconsistencies between quantitative antara hasil kualitatif dan kuantitatif di mana temuan pada
and qualitative results adequately penelitian kualitatif menjelaskan adanya gejala depresi pada
addressed? ibu hamil di masa pandemi kemudian di kuatkan oleh
temuan kuantitatif yang menjelaskan adanya gejala depresi
pada tingkat klinis pada ibu hamil.

5.5. Do the different components of ✓ Ya, karna karakteristik dari kedua metode sudah menjawab
the study adhere to the quality pertanyaan penelitian dimana pertanyaan penelitian yaitu
criteria of each tradition of the melihat pengalaman ibu hamil prenatal dimasa pandemi-
methods involved? covid-19. Untuk melihat pengalaman menggunakan metode
penelitian kualitatif dengan menggunakan wawancara untuk
menggumpulkan data pengalaman ibu hamil kemudian
metode penelitian kuantitatif untuk memperkaya temuan
dari kualitatif dimana pada penelitian kuantitatif melihat
tinggkat gejala depresi pada ibu hamil di masa pandemi
covid_19.

Total 5\5 (100%)

3. Judul Artikel : Factors associated with antenatal depression during the COVID-19 (SARS-CoV2) pandemic: A cross-sectional study
in a cohort of Turkish pregnant women.

Category of study Responses


Methodological quality criteria Yes No Can’t tell Comments
designs
Screening questions S1. Are there clear research questions? ✓ Ya, pertanyaan penelitian jelas yaitu :
(for all types) a. Apakah ada hubungan yang signifikan
secara statistik antara riwayat obstetri dan
depresi antenatal selama pandemi COVID-
19?
b. Apakah ada hubungan yang signifikan
secara statistik antara kecemasan dan
ketakutan ibu hamil akibat COVID-19 dan
depresi antenatal?
S2. Do the collected data allow to ✓ Ya, bahwa pengumpulan datanya menggunakan
address the research questions? kuesioner, di mana kuesioner itu merupakan
instrumen yang biasa digunakan untuk
penelitian kuantitatif.
Dan penelitian ini menggunakan kuesioner
Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS)
yang terdiri dari 10 item dengan skala Likert 4
poin. Skor total berkisar dari 0 hingga 30,
dengan skor 13 menunjukan gejala depresi.

Further appraisal may not be feasible or appropriate when the answer is ‘No’ or ‘Can’t tell’ to one or both
screening questions.
3. Quantitative non- 3.1. Are the participants representative ✓ Ya, karena Populasi dalam penelitian adalah
Randomized of the target population?
ibu hamil sebanyak 650 sedangkan besar
sampel yaitu 497 dimana Kriteria inklusi
penelitian >18 tahun, bisa berbahasa Turki,
tidak memiliki penyakit psikiatri, dan bersedia
mengikuti penelitian dan Kriteria eksklusi
penelitian diagnosis dengan COVID-19 atau
diduga positif. Dari 650 tingkat response rate
adalah 76%, Tingkat, non-response rate adalah
24%. ini telah memenuhi target dari populasi

3.2. Are measurements appropriate Ya, pengukuran sesuai untuk menjawab


regarding both the outcome and ✓ pertanyaan penelitian yaitu menggunakan
intervention (or exposure)? Formulir Informasi Pribadi dan kuesioner
standar: Edinburgh Postnatal Depression Scale
(EPDS) untuk menilai hubungan antara riwayat
obstetri dan depresi antenatal selama pandemi
COVID-19 dan untuk menilai hubungan antara
kecemasan dan ketakutan ibu hamil akibat
COVID-19 dan depresi antenatal
3.3. Are there complete outcome data? ✓ Ya, semua responden mengisi 10 item yang ada
di Edinburgh Postnatal Depression Scale
(EPDS) dengan skala Likert 4 poin. Skor total
berkisar dari 0 hingga 30, dengan skor 13
menunjukan risiko tinggi depresi yang
memerlukan tindak lanjut klinis.
3.4. Are the confounders accounted for ✓ Tidak, dalam penelitian ini tidak
in the design and analysis?
mempertimbangkan variabel penggagu
3.5. During the study period, is the ✓ Ya, intervensi di lakukan selama proses
intervention administered (or exposure
occurred) as intended? penelitian yaitu melakukan pengukuran pada
responden dengan mengunakan Edinburgh
Postnatal Depression Scale (EPDS) untuk
melihat tingkat depresi dan melakukan tindak
lanjut untuk resiko depresi pada ibu hamil di
masa pandemi.
Total : 4/5 (80%)

4. Judul Artikel : Elevated depression and anxiety symptoms among pregnant individuals during the COVID-19 pandemic.

Category of Responses
Methodological quality criteria Yes No Can’t tell Comments
study
designs
Screening questions S1. Are there clear research questions? ✓ Ya, pertanyaan penelitian jelas yaitu dan untuk
(for all types) menilai hubungan antara gejala depresi dan
kecemasan dengan dukungan sosial selama
pandemi COVID-19, faktor yang secara
signifikan mempengaruhi munculnya gejala
depresi di masa pandemi covid-19?
S2. Do the collected data allow to address ✓ Ya, bahwa pengumpulan datanya
the research questions? menggunakan kuesioner, di mana kuesioner
itu merupakan instrumen yang biasa
digunakan untuk penelitian kuantitatif.
Dan penelitian ini telah melampirkan
kuesioner yang di gunakan pada penelitian ini
sehingga peneliti dapat memastikan
kuesioner dapat menjawab pertanyaan peneliti.

Further appraisal may not be feasible or appropriate when the answer is ‘No’ or ‘Can’t tell’ to one or both screening
questions.
1. Quantitative 4.1. Is the sampling strategy relevant to ✓ No, penelitian ini tidak menyebutkan metode
descriptive address the research question?
pengambilan sampel, sehingga peneliti tidak
dapat mengetahui apakah metode sampel yang
digunakan sudah sesuai dengan penelitian
kuantitatif.
✓ Ya, karena sampel dalam penelitian ini adalah
ibu hamil dengan banyak populasi 2.225
responden, 238 di keluarkan karna data tidak
4.2. Is the sample representative of the valid (peserta tidak memberikan persetujuan
target population? dan kehamilan mereka berada di luar kisaran
1-35 minggu), sehingga sampel dalam
penelitian ini berjumlah 1987 responden ini
telah memenuhi target dari populasi.
4.3. Are the measurements appropriate? ✓ Ya, pengukuran sesuai untuk menjawab
pertanyaan penelitian yaitu menggunakan alat
ukur kuesioner Edinburgh Postnatal
Depression Scale (EPDS) untuk menilai gejala
depesi, Kuesioner Promis Anxiety Adult
short form untuk menilai gejala kecemasa,
kuesioner adaptasi dari penelitian King dan
Laplante, 2015 untuk menilai faktor-faktor
terkait COVID-19 dan Kuesioner dukungan
sosial menggunakan social support
effectiveness questionnaire (SSEQ) untuk
menilai dukungan sosial pada ibu hami.

4.4. Is the risk of nonresponse bias low? ✓ Ya, karena Kuesioner pada penelitian ini telah
di uji validitas dan reabilitas terlebih dahulu
sebelum melakukan penelitian.
4.5. Is the statistical analysis appropriate to ✓ Ya, Analisis statistik sesuai untuk menjawab
answer the research question? pertanyaan penelitian dimana Bivariate
correlations di gunakan untuk melihat
hubungan antara hubungan antara gejala
depresi dan kecemasan dengan dukungan
sosial. Regresi logistik binomial multivariat
digunakan untuk menentukan hubungan antara
faktor terkait COVID-19.
Total : 4/5 (80%)

5. Judul Artikel : Longitudinal study on prenatal depression and anxiety during the COVID-19 pandemic.

Category of Responses
Methodological quality criteria Yes No Can’t tell Comments
study
designs
Screening questions S1. Are there clear research questions? ✓ Ya, pertanyaan penelitian jelas yaitu dan untuk
(for all types) menilai bagaimana tingkat depresi dan
kecemasa selama tindakan isolasi atau
tindakan menjaga jarak.
S2. Do the collected data allow to address ✓ Ya, bahwa pengumpulan datanya
the research questions? menggunakan kuesioner, di mana kuesioner
itu merupakan instrumen yang biasa
digunakan untuk penelitian kuantitatif.
Dan penelitian ini telah menjelaskan beberapa
pertanyaan yang ada di kuesioner penelitian
seperti pertanyaan mengenai kesedihan,
menangis, perubahan nafsu makan, rasa
bersalah, dan pesimisme. Sehingga peneliti
dapat memastikan kuesioner yang digunakan
sesuai untuk menjawab pertanyaan.
Further appraisal may not be feasible or appropriate when the answer is ‘No’ or ‘Can’t tell’ to one or both screening
questions.
1. Quantitative 4.1. Is the sampling strategy relevant to ✓ Ya, pengambilan sampel dalam penlitian ini
descriptive address the research question?
menggunakan metode snowball sampling ini
sesuai dengan penelitian kuantitatif.
✓ Tidak, karena penelitian ini tidak
menyebutkan besaran populasi dan hanya
4.2. Is the sample representative of the
menyebutkan besar sampel yaitu 210, dimana
target population?
105 pada kelompok ibu hamil dan 105 ibu
tidak hamil sebagai kelompok kontrol.
4.3. Are the measurements appropriate? ✓ Ya, pengukuran sesuai untuk menjawab
pertanyaan penelitian yaitu menggunakan alat
ukur Kuesioner untuk menilai gejala depresi
menggunakan Beck Depression Inventory-II
(BDI-II), State-Trait Anxiety Inventory (STAI)
untuk melihat gejala kecemasan dan
Kuesioner karakteristik sosiodemografi untuk
mengeksplorasi usia, tingkat pendidikan,
jumlah anak, wilayah geografis, isolasi,
pengaruh ekonomi akibat pandemi, dan jika
mereka menerima psikoterapi. Khusus pada
wanita hamil, terdapat dua tambahan yaitu
usia kehamilan dan adanya penyakit atau
komplikasi medis.
4.4. Is the risk of nonresponse bias low? ✓ Ya, karena Kuesioner pada penelitian ini telah
di uji validitas dan reabilitas terlebih dahulu
sebelum melakukan penelitian.
4.5. Is the statistical analysis appropriate to ✓ Ya, Analisis statistik sesuai untuk menjawab
answer the research question? pertanyaan penelitian dimana Tes chi-square
digunakan menganalisis perbedaan
sosiodemografi antar kelompok (tingkat
pendidikan, jumlah anak, dan tingkat pengaruh
ekonomi akibat pandemi), Uji Anova
digunakan untuk menguji efek isolasi.
terhadap gejala depresi dan kecemasa pada
dua kelompok.

Total : 4/5 (80%)


6. Judul Artikel : The prevalence and risk factors of depression in prenatal and postnatal women in China with the outbreak of Corona
Virus Disease 2019.

Category of study Responses


Methodological quality criteria Yes No Can’t tell Comments
designs
Screening questions S1. Are there clear research questions? ✓ Ya, pertanyaan penelitian jelas yaitu :
(for all types) a. bagaimana prevalensi depresi pada
wanita prenatal dan postnatal China
setelah merebaknya COVID-19?
b. Faktor apa yang mungkin menjadi
faktor risiko depresi?

S2. Do the collected data allow to ✓ Ya, bahwa pengumpulan datanya menggunakan
address the research questions? kuesioner, di mana kuesioner itu merupakan
instrumen yang biasa digunakan untuk
penelitian kuantitatif.
Dan penelitian ini menggunakan kuesioner .
Kuesioner Patient Health Questionnaire (PHQ-
9) untuk menilai depresi.
Further appraisal may not be feasible or appropriate when the answer is ‘No’ or ‘Can’t tell’ to one or both
screening questions.
3. Quantitative non- 3.1. Are the participants representative ✓ Tidak, Populasi dalam penelitian ini yaitu 2.201
Randomized of the target population?
ibu hamil, jumlah sampel tidak di sebutkan
sehingga peneliti tidak dapat mengetahui
apakah sampel telah memenuhi target populasi.
3.2. Are measurements appropriate Ya, pengukuran sesuai untuk menjawab
regarding both the outcome and ✓ pertanyaan penelitian yaitu menggunakan
intervention (or exposure)? Kuesioner Patient Health Questionnaire (PHQ-
9) untuk menilai depresi.
3.3. Are there complete outcome data? ✓ Ya, semua responden mengisi Kuesioner
Patient Health Questionnaire (PHQ- 9) untuk
menilai depresi, yang berisi 9 item dimana Skor
total 0-4. "tidak ada depresi", 5-9 "depresi
ringan", 10-14 "depresi sedang", 15-19 "depresi
sedang hingga berat", dan 20-27 "depresi berat..
3.4. Are the confounders accounted for ✓ Tidak, dalam penelitian ini tidak
in the design and analysis?
mempertimbangkan variabel penggagu
3.5. During the study period, is the ✓ Ya, intervensi di lakukan selama proses
intervention administered (or exposure
occurred) as intended? penelitian yaitu melakukan pengukuran pada
responden dengan mengunakan Kuesioner
Patient Health Questionnaire (PHQ- 9) untuk
menilai gejala depresi.

Total : 3/5 (60%)

7. Judul Artikel : Anxiety, depression, and related factors in pregnant women during the COVID-19 pandemic in Turkey: A web-
based cross-sectional study.

Responses
Category of study Yes No Can’t tell Comments
Methodological quality criteria
designs
Screening questions S1. Are there clear research questions? ✓ Ya, pertanyaan penelitian jelas yaitu :
(for all types) a. bagaimana prevalensi kecemasan dan
depresi selama pandemi?
b. Faktor apa yang menjadi faktor risiko
terjadinya kecemasan dan depresi selama
pandem ?
S2. Do the collected data allow to address ✓ Ya, bahwa pengumpulan datanya menggunakan
the research questions? kuesioner, di mana kuesioner itu merupakan
instrumen yang biasa digunakan untuk penelitian
kuantitatif.
Dan penelitian ini menggunakan kuesioner.
penelitian ini telah menjelaskan isi dari kuesioner
dimana kuesioner ini terbagi 3 bagian yang pertama
menilai data sosiodemografi, kedua tentang
Pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang COVID-19
dievaluasi menggunakan enam pertanyaan dengan
dua pilihan (ya atau tidak) dan bagian ketiga untuk
mengetahui skala kecemasan dan depresi
menggunakan kuesioner Hospital Anxiety And
Depression Scale (HADS). Sehingga peneliti dapat
melihat apakah metode pengumpulan data telah
menjawab pertanyaan penelitian.

Further appraisal may not be feasible or appropriate when the answer is ‘No’ or ‘Can’t tell’ to one or both screening
questions.
3. Quantitative non- 3.1. Are the participants representative of ✓ No, Tidak, dalam penelitian ini tidak
Randomized the target population?
mempertimbangkan variabel penggagu
3.2. Are measurements appropriate Ya, pengukuran sesuai untuk menjawab pertanyaan
regarding both the outcome and ✓ penelitian yaitu menggunakan Kuesioner
intervention (or exposure)? sosiodemografi, untuk menilai usia, tingkat
pendidikan (<9 tahun, 9 tahun), status pekerjaan
selama kehamilan, usia kehamilan, adanya penyakit
kronis, aktivitas fisik secara teratur (seperti berjalan
kaki). atau senam hamil) dan merokok selama
kehamilan.
Kuesioner tentang Pengetahuan dan sikap ibu hamil
tentang COVID-19 dan kuesioner Hospital Anxiety
And Depression Scale (HADS) untuk mengukur
skala kecemasan dan depresi pada ibu hamil.

3.3. Are there complete outcome data? Ya, semua responden mengisi Kuesioner tentang
sosiodemografi, untuk menilai usia, tingkat
pendidikan (<9 tahun, 9 tahun), status pekerjaan
selama kehamilan, usia kehamilan, adanya penyakit
kronis, aktivitas fisik secara teratur (seperti berjalan
kaki). atau senam hamil) dan merokok selama
kehamilan.
Kuesioner tentang Pengetahuan dan sikap ibu hamil
tentang COVID-19 yang terbagi dalam 6
pertanyaan dan kuesioner Hospital Anxiety And
Depression Scale (HADS) untuk mengukur skala
kecemasan dan depresi pada ibu hamil dimana
HADS 8 diklasifikasikan mengalami kecemasan dan
depresi.
3.4. Are the confounders accounted for in ✓ Tidak, penelitian ini tidak menjelaskan bagaimana
the design and analysis?
mengendalikan variabel pengganggu dalam
penelitian.
3.5. During the study period, is the ✓ Ya, intervensi di lakukan selama proses penelitian
intervention administered (or exposure yaitu melakukan pengukuran pada responden
occurred) as intended?
dengan mengunakan Kuesioner sosiodemografi,
untuk menilai usia, tingkat pendidikan (<9 tahun, 9
tahun), status pekerjaan selama kehamilan, usia
kehamilan, adanya penyakit kronis, aktivitas fisik
secara teratur (seperti berjalan kaki). atau senam
hamil) dan merokok selama kehamilan.
Kuesioner tentang Pengetahuan dan sikap ibu hamil
tentang COVID-19 dan kuesioner Hospital Anxiety
And Depression Scale (HADS) untuk mengukur
skala kecemasan dan depresi pada ibu hamil.

Total : 3/5 (60%)

8. Judul Artikel : The impact of the COVID-19 pandemic on depression and stress levels in pregnant women: a national survey during the
COVID-19 pandemic in Mexico

Category of study Responses


Methodological quality criteria
designs Yes No Can’t tell Comments
Screening questions S1. Are there clear research questions? ✓ Ya, pertanyaan penelitian jelas yaitu bagaimana
(for all types) tingkat depresi dan stres pada ibu hamil selama
pandemi COVID19?
S2. Do the collected data allow to address ✓ Ya, bahwa pengumpulan datanya menggunakan
the research questions? kuesioner, di mana kuesioner itu merupakan
instrumen yang biasa digunakan untuk penelitian
kuantitatif.
Pengumpulan data pada penelitian ini di lakukan
melalui Survei yang dirancang pada platform online
Survey Monkey yang terdiri dari tiga bagian:
Riwayat ibu, kuesioner Perceived Stress Scale (PSS
scale) dan Edinburgh’s Postnatal Depression Scale
(EPDS). Sehingga peneliti menyimpulkan metode
pengambilan data ini tepat untuk menjawab
pertanyaan penelitian.
Further appraisal may not be feasible or appropriate when the answer is ‘No’ or ‘Can’t tell’ to one or both screening
questions.
3. Quantitative non- 3.1. Are the participants representative of ✓ Ya, karena sampel dalam penelitian ini adalah ibu
Randomized the target population? hamil dengan banyak populasi 549yang mengisi
survei online yang tersedian di platform online
Survey Monkey, sedangkan besar sampel yaitu 478
responden dimana tingkat response rate adalah
96.1%. Ini telah memenuhi target dari populasi.

3.2. Are measurements appropriate Ya, pengukuran sesuai untuk menjawab pertanyaan
regarding both the outcome and ✓ penelitian yaitu menggunakan Riwayat ibu,
intervention (or exposure)? kuesioner Perceived Stress Scale (PSS scale) untuk
menilai tingkat stres dan Edinburgh’s Postnatal
Depression Scale (EPDS) untuk menilai tingkat
depresi ibu hamil.

3.3. Are there complete outcome data? ✓ Ya, semua responden mengisi Kuesioner tentang
Riwayat ibu, kuesioner Perceived Stress Scale (PSS
scale) skor 27 atau lebih pada PSS scale
menunjukan tingkat stres yang tinggi, dan
Edinburgh’s Postnatal Depression Scale (EPDS)
skor 14 atau lebih pada EPDS menunjukan tingkat
depresi.
3.4. Are the confounders accounted for in ✓ Tidak, penelitian ini tidak menjelaskan bagaimana
the design and analysis?
mengendalikan variabel pengganggu dalam
penelitian.
3.5. During the study period, is the ✓ Ya, intervensi di lakukan selama proses penelitian
intervention administered (or exposure yaitu melakukan pengukuran pada responden
occurred) as intended?
dengan mengunakan Kuesioner Perceived Stress
Scale (PSS scale) dan Edinburgh’s Postnatal
Depression Scale (EPDS)

Total : 4/5 (80%)

Anda mungkin juga menyukai