Anda di halaman 1dari 52

BAB I

PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Proses persalinan normal merupakan proses lahirnya bayi dengan serangkaian
kejadian yang dipersepsikan menakutkan dan menimbulkan rasa sakit yang luar
biasa. Sebagian ibu juga merasa trauma dengan proses persalinan pertamanya
karena berbagai macam kesulitan dan rasa nyeri saat persalinan sehingga mereka
enggan untuk merencanakan mempunyai anak kembali.Beberapa hal diatas
membuat ibu hamil merasakan kecemasan yang hebat menjelang kelahiran
bayinya. Penelitian ini bertujuan Menganalisa pengaruh teknik hypnobirthing
terhadap penurunan tingkat kecemasan pada ibu hamil dalam menghadapi
persalinan.1

Ibu primipara biasanya mengalami rasa kecemasan yang tinggi dalam


menghadapi proses persalinan, hal tersebut dapat mempengaruhi kekuatan
kontraksi ibu untuk mendorong janin keluar selama proses persalinan. Persalinan
dapat berjalan lancar jika ibu mampu menyelaraskan antara pernafasan dengan
kontraksi uterus yang dirasakan, hal tersebut dapat dilakukan jika ibu dalam
kondisi yang rileks. Aplikasi hipnosis dalam obstetri saat ini menjadi trend,
khususnya dalam merencanakan persalinan yang fisiologis tanpa disertai gangguan
psikologis seperti cemas yang berlebihan.2

Keberhasilan sebuah proses persalinan sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik


ibu dan bayi, kondisi psikis maupun penolong yang membantu proses persalinan.
Bila salah satu dari faktor tersebut ada yang tidak sesuai bisa terjadi masalah
dalam proses persalinan, baik terhadap ibu atau bayinya. Hal ini sangat penting,
mengingat beberapa kasus kematian ibu dan bayi diakibatkan oleh tidak
terdeteksinya secara dini adanya salah satu dari faktor-faktor tersebut, sehingga
terjadi keterlambatan penanganan. Bila persalinan dimulai, interaksi antara

1
passanger, passage, power, dan psikis harus sinkron untuk terjadinya kelahiran
pervaginam spontan.3

Hypnobirthing sering disebut juga dengan Hipnosis Persalinan. Hypnosis


adalah perubahan keadaan kesadaran, dimana subyek melakukan apa saja yang
diperintahkan oleh penghipnosis. Hypnobirthing merupakan metode relaksasi yang
mendasarkan pada keyakinan bahwa ibu hamil bisa mengalami persalinan melalui
insting dan memberikan sugesti bahwa melahirkan itu nikmat. 4

II. Tujuan
1. Untuk mengetahui Tentang Gentlebirth pada ibu bersalin
2. Untuk mengetahui Tentang Hypnobirthing pada ibu bersalin
III. Manfaat
Merupakan bahan pembelajaran, sumber pengetahuan dan pengalaman.
Diharapkan mahasisiwi kebidanan untuk mengerti dan memahami tentang
Gentlebirth ( Hypnobirthing ) sehingga dapat menambah pemahaman mahasiswa
tentang Gentlebirth ( Hypnobirthing )

BAB II

2
Tinjauan Kasus

I. Gentle birth
A. Pengertian Gentle birth

Gentle birth adalah melahirkan nyaman tanpa rasa sakit, metode


persalinan yang tenang, lembut, santun, dan memanfaatkan semua semua
unsur alami dalam tubuh seseorang manusia. Penolong dan pendamping
harus membantu dengan tenang dan suara yang lembut, sehingga pada saat
bayi lahir, suasana di sekelilingnya tenang, heninng, dan penuh kedamaian.
Hal ini bertujuan agar ibu tetap dapat mempertahankan kondisi relaksasi
yang dalam (meditative) selama persalinan berlangsung.4

Gentle birth membutuhkan persiapan sejak masa kehamilan. Baik


persiapan fisik maupun metal calon ibu. Persiapan fisik meliputi latihan
pernapasan, olahraga ringan, pijat, dan konsmusi makanan sehat. Mental ibu
pun perlu dipersiapkan dengan rutin melakukan relaksasi hypnobirthing,
meditasi, afirmasi positif, dan menjaga ketenangan jiwanya. Persiapan
mental ibu menjadi hal penting yang akan mempengaruhi kesuksekan
metode ini. Pada dasarnya persalinan gentle birth adalah persalinan yang
penuh kelembutan, bebas dari intervensi, dan minim trauma baik pada ibu
maupun bayi baru lahir. 4
B. Keuntungan Gentle Birth
1. Bagi Ibu.4
a. Ibu merasa lebih puas dan diberdayakan.
b. Ibu tidak merasakan trauma baik dalam proses kehamilan hingga
pertolongan persalinan.
c. Ibu dapat bersalin dengan tenang dan bebas dari ketakutan dan
kecemasan.
d. Ibu dapat “berkuasa” dan memegang kendali penuh atas dirinya dan
tubuhnya sendiri.

3
e. Ibu dapat mengelola dan mengendalikan rasa sakit ketika kontraksi.
f. Kurang atau bahkan tidak ada intervensi medis dalam persalinan.
g. Ibu lebih siap mental dan spiritual sehingga risiko postpartum blues
sangat minim, bahkan tidak ada.
h. ASI ibu lancar.
i. Ibu dapat melewati persalinan dengan nyaman, tenang, bahkan tanpa
rasa sakit.
j. Ibu terlindungi dari intervensi medis yang tidak perlu.
k. Proses persalinan pun lebih lancar karena ibu sangat relaks dan tenang.
2. Bagi Bayi.4
a. Dilahirkan kedunia dapat menjadi suatu pengalaman berat bagi para
bayi. Dengan persalinan gentle birth yang menggunakan metode water
birth, hangatnya air membantunya untuk mempermudah dalam masa
transisi dari jalan lahir ke luar dunia luar karena air yang hangat
tersebut menyerupai air ketuban yang sangat akrab baginya, lembut
dan tenang.
b. Bayi sedikit sekali mendapatkan trauma, dan ini sangat baik bagi
perkembangan psikologisnya nanti.
c. Bayi lebih pintar, lebih tenang, dan dapat bekerjasama dengan ibunya.
3. Bagi Ayah dan Keluarga.4
a. Merasa lebih puas.
b. Mereka merasa diberdayakan dan hubungan bonding antara ayah, ibu,
dan anak sudah terjalin erat sejak dalam kandungan dan ini sangat
berdampak positif pada pola pengasuhan kelak.

B. Kunci Mendapatkan Persalinan Gentle Birth


1. Perlunya Persiapan

4
Pendidik dalam hal ini bidan dapat membantu ibu hamil belajar
tentang proses kehidupan, desain kehamilan, dan proses persalinan
dengan sikap positif dan penuh harapan. Ketika seorang ibu hamil diberi
dukungan dan panduan informasi, ia akan mampu mengembangkan harga
diri dan kepercayaan diri.7
Persiapan yang dianjurkan antara lain mengikuti kelas hypnobirthing,
yoga, taichi, senam hamil, dan program pregnancy class lainnya. Dalam
proses kehamilan dan persiapan persalinan sangat penting bagi pasangan
untuk menentukan dan menyusun birth plan atau perencanaan persalinan.
Dengan demikian, ibu hamil akan mendapatkan pengalaman positif dalam
persalinan.7
2. Lingkungan yang Meyakinkan dan Menenangkan
Seorang ibu bersalin memiliki reseptor oksitosin 8 kali lebih tinggi dan
sensitive daripada saat tidak hamil. Selain oksitosin, tubuh ibu bersalin
juga mengeluarkan endorphin yang memberikan ketenangan dan
kenyamanan saat proses persalinan dan pengalaman ikatan batin. Ketika
merasa nyaman, bebas, gangguan, dan percaya diri di lingkungan yang
aman, otak akan menuntunnya melalui proses persalinan dengan sealami
mungkin.7
Bayi bergantung pada reaksi ibunya terhadap proses persalinan dan
kelahiran sebagai indicator keselamatannya. Jadi, apabila ibu menghadapi
proses persalinan dengan tenang dan relaks, tentu bayi pun merasakan hal
yang sama.
3. Kebebasan Bergerak
Seorang ibu yang sedang menghadapi proses persalinan harus dapat
memilih setiap posisi yang mereka inginkan dan membuat dirinya nyaman
selama persalinan. Dalam gentle birth bidan atau dokter harus mampu
memfasilitasi semuanya. Dengan kebebasan bergerak dan posisi
persalinan yang bebas, dapat membantu sirkulasi ibu menjadi lebih baik,

5
ini akan membantu otot-ototnya bekerja lebih efisien. Selain kebebasan
bergerak, ibu juga berhak memilih posisi yang paing nyaman ada saat
melahirkan.7
4. Tenang
Suasana sunyi dan tenang untuk bersalin dapat membantu dalam
mengurangi stress ibu bersalin dan bayi yang akan dilahirkan. Biasanya
dengan melakukan relaksasi hypnobirthing selama proses persalinan atau
memperdengarkan musik-musik relaksasi yang menenangkan.7
5. Cahaya yang Remang-remang
Kunci lain untuk menjaga ketenangan saraf parasimpatis adalah
penerangan yang rendah. Selama proses kelahiran, cahaya yang redup
menyediakan lingkungan yang paling nyaman untuk ibu dan bayi. Cahaya
redup menciptakan suasana santai.7
6. Dukungan yang Terus-menerus Selama Persalinan
Dalam proses persalinan gentle birth, ibu bersalin benar-benar
diberikan dukungan oleh orang-orang yang mencintai dan dicintainya.7
7. Percayai Kekuatan Alam
Alam selalu memiliki kecepatan sendiri dalam serangkaian siklus. Ibu,
ayah, dan keluarga harus mempercayai kekuatan alam, mempercayai
tubuh, dan mempercayai kekuatan bayi. Serta membiarkan mereka bekerja
sama secara harmonis dalam proses persalinan.7
8. Napas Pertama
Pada saat bayi mengambil napas pertama, sirkulasi janin dengan cepat
diubah untuk sirkulasi bayi. Dibutuhkan waktu bagi bayi untuk
menyesuaikan diri dengan banyak sensasi baru yang kuat.7

9. Belaian atau Sentuhan Pertama

6
Kontak kulit bayi dengan kulit ibu memiliki efek menenangkan yang
kuat pada bayi baru lahir. Menyentuh dan memijat bayi yang baru lahir
bermanfaat bagi ibu dan bayi. Reaksi dan insting ibu pertama kalinya
adalah mencium dan menyentuh ringan bayi dengan ujung jarinya. Dalam
beberapa saat pertama dari kelahiran, tubuh ibu akan mengalami
kebahagiaan yag luar biasa.7
II. Hypnobirthing
A. Pengertian Hypnobirthing
Hypnobirthing berasal dari bahasa Yunani hypnos yang berarti tidur
atau pikiran tenang dan birthing yang berarti proses kehamilan sampai
melahirkan. Hypnobirthing adalah upaya alami menanamkan niat kepikiran
bawah sadar untuk menngahadapi persalinan dengan tenang dan sadar.
Hypnobirthing merupakan sugesti yang dilakukan pada ibu hamil dengan cara
mengusap bagian bawah payudaranya hingga perut, terlebih saat bayinya
bergerak-gerak sambil mengucapkan kalimat-kalimat positif yanng dapat
membangun kecerdasan otak pada anak.7 Hypnobirthing sering disebut juga
dengan hipnosis persalinan, yaitu uapaya penggunaan hipnosis untuk
memperoleh persalinan yang lancar, aman dan nyaman. Hypnobirthing
merupakan metode relaksasi yang mendasarkan pada keyakinan bahwa ibu
hamil bisa mengalami persalinan melalui insting dan memberikan sugesti
bahawa melahirkan itu nikmat.4
B. Sejarah Hypnobirthing
Hipnosis dalam bahasa Yunani berarti tidur, bukan benar-benar tidur,
tapi suatu kondisi saat seseorang berada dalam alam bawah sadar. Berawal
dari Franz Anton Mesmer (Austria, 1734-1815) dengan magnetisme-nya yang
sering disebut ”animal magnetism”/ mesmerisme, mengenalkan ilmu hipnosis.
Dilanjutkan pada pertengahan abad ke-19 oleh James Braid (1795-1860), yang
pertama kali menggunakan kata hipnotisme untuk menggantikan istilah
mesmerisme. Dalam perkembangan sejarah ilmu hipnosis dunia kesehatan,
sejak tahun 1890 Dr. Grantley Dick Read mengembangkan dan menerapkan

7
ilmu hipnosis dalam ilmu kebidanan dengan program yang disebut ”childbirth
without fear”. Penemuan ini kemudian dilanjutkan oleh Marie F. Mongan
sejak tahun 1959 dengan program hypnobirthing.8
C. Manfaat Hypnobirthinga.
1. Untuk Ibu Hamil, adalah : mengurangi rasa sakit, mengurangi
kemungkinan adanya komplikasi kehamilan, proses persalinan akan
berjalan aman dan lancar dan relatif lebih cepat, mengurangi kemungkinan
dilakukan episiotomi, ibu akan lebih merasakan ikatan batin dan emosi
terhadap janin, ibu merasakan ketenangan dan kenyamanan proses
melahirkan, ibu akan lebih dapat mengontrol emosi dan perasaannya,
mencegah kelelahan yang berlebih saat melakukan proses persalinan, bayi
yang lahir tidak akan kekurangan oksigen sehingga menjadi lebih sehat.7
2. Untuk Janin. Ada dua keuntungan yang dapat dirasakan oleh janin ketika
ibu hamil mengikuti proses hypnobirthing, yaitu: getaran tenang dan damai
juga akan dirasakan oleh janin yang merupakan dasar dari perkembangan
jiwanya (spiritual quotient), pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan
tenang akan memberikan hormon-hormon yang seimbang kejanin melalui
plasenta.8
3. Untuk Suami. Ada pun manfaat hypnobirthing, bagi suami adalah: menjadi
lebih tenang dalam mendampingi proses persalinan, emosi suami akan
menjadi lebih stabil dalam kehidupan sehari-hari, memperbaiki dan
memperkuat hubungan dan ikatan batin antara istri, suami, serta janin yang
dikandung, aura positif dan tenang yang dimiliki suami/ pendamping
persalinan akan mempengaruhi aura ibu yang bersalin dan orang-orang
disekitarnya.8
4. Untuk Bidan dan Dokter. Hypnobirthing juga mempunyai keuntugan bagi
para tenaga kesehatan terlebih bidan atau dokter, diantaranya: dapat lebih
fokus dan tenang dalam menghadapi ibu bersalin yang emosinya labil,
bidan dan dokter menjadi lebih tenang dalam membantu pertolongan
proses persalinan, emosi bidan/dokter menjadi lebih stabil dalam

8
kehidupan sehari-hari, aura positif dan tenang yang dimiliki oleh
bidan/dokter sangat mempengaruhi aura ibu bersalin dan orang-orang
disekitarnya, dapat menjadi program unggulan dari pelayanan BPS/RS/RB,
bidan/dokter memiliki kompetensi, serta bidan/dokter dapat melakukan
tindakan medis ringan/sedang kepada klien tanpa mengurangi rasa nyaman
klien.8
D. Teknik Relaksasi Hypnobirthing.
Hypnobirthing terdiri dari berbagai macam teknik relaksasi yang dapat
digunakan oleh para ibu saat bersalin. Teknik Hypnobirthing disini meliputi :
Teknik konsentrasi pikiran, teknik relaksasi dengan pernafasan, teknik
relaksasi dengan visualisasi, berkomunikasi dengan janin, teknik
Hypnobirthing semasa hamil, dan teknik pernafasan pada proses persalinan.7
1. Konsentrasi Pikiran Sebelum mulai mempraktikan Hypnobirthing, anda
perlu melatih cara pikiran anda berkonsentrasi. Karena, makin mudah anda
berkonsentrasi dan berfokus, makin lancar pula proses latihan
Hypnobirthing. Berikut adalah cara – cara dan praktik yang bisa anda coba
guna melatih konsentrasi dan focus pikiran.7
a. Teknik Pendulum
Jika anda sudah memiliki pendulum, gunakan saja. Jika belum,
anda bisa membuatnya sendiri. Ambillah seutas benang yang agak tebal
atau tali yang tidak terlalu besar, dengan panjang 15-20 cm. Ikatkan
benda seperti klip, batu kerikil, atau cincin pada ujung benang atau tali
tersebut, lalu mulailah melatih konsentrasi anda :7
1) Peganglah ujung tali dengan jemari tangan anda dengan bagian yang
berat berada dibawah sehingga akan mendapatkan sebuah pendulum
yang menggelantung.7
2) Tariklah nafas panjang agar pikiran dapat rileks dan terfokus pada
pendulum. Tutuplah mata anda saat menarik nafas jika perlu.7
3) Bicaralah dan niatkan pada tataran alam bawah sadar anda bahwa
anda akan memasuki ala bawah sadar saat ini.7
4) Hilangkan semua hal yang ada disekeliling anda, jangan pikirkan hal
lain.7

9
5) Lalu, perlahan bukalah mata anda, tetaplah dalam kondisi terfokus.7
6) Tariklah nafas panjang dan hembuskan dengan perlahan dan tenang.7
7) Dengan pikiran yang tenang, niatkan pendulum untuk bergerak
perlahan – lahan, ke kanan ke kiri, ke depan-belakang, atau berputar
kekanan lalu ke kiri, tetapi jangan lupa untuk tetap mempertahankan
kondisi relaks dan terfokus pada anda.7
8) Cobalah beberapa saat, niatkan pendulum untuk bergerak sesuai niat
hati anda, baik itu arah maupun kecepatannya.7
9) Ketika anda telah mencapai kondisi relaks dan terfokus yang
mendalam, pendulum akan bergerak sesuai yang diniatkan oleh suara
hati anda.7
10) Lakukan latihan relaksasi dan focus ini untuk beberapa saat. -Jika
anda telah selesai, niatkan dengan pikiran agar pendulum bergerak
makin perlahan hingga akhirnya berhenti.7
11) Tunggu beberapa saat sampai pendulum berhenti sesuai dengan
yang diniatkan.7
12) Ketika pendulum telah berhenti, tariklah nafas panjang kedalam,
lalu kembalikan kesadaran anda ke lingkungan sekitar.7
b. Teknik Bola Energi Teknik ini digunakan untuk melatih focus dan
konsentrasi dengan merasakan adanya gelombang energi yang
mengelilingi tubuh anda. Anda tidak memerlukan alat Bantu apapun
dalam melakukan latihan ini. Ikuti langkah – langkah berikut :8
1) Ambillah posisi duduk yang paling nyaman untuk anda.8
2) Niatkan bahwa anda hendak rileks.8
3) Pejamkan mata dan tariklah nafas dengan menggembungkan perut
anda (nafas perut), kemudian hembuskan perlahan – lahan.8
4) Mulailah memusatkan pikiran anda pada energi di tangan sebelah
kanan.8
5) Rasakan adanya energi yang mengalir ditangan kanan anda, jadilah
energi itu sendiri, bernafaslah seiring kehadiran energi yang anda
rasakan.8
6) Arahkan perhatian pada tangan kiri anda, dan lakukan hal yang sama
dengan apa yang anda lakukan pada tangan kanan anda. Tetaplah

10
memejamkan mata dan bernafaslah dalam – dalam dengan rileks dan
teratur.8
7) Pusatkan pikiran dan angkatlah kedua tangan anda secara perlahan.
8) Katupkan kedua telapak tangan tepat di depan dada anda.
9) Rasakan adanya energi yang mengalir dan mulai berbentuk
disekeliling tangan anda.
10) Setelah beberapa saat (sesuka anda) cobalah menarik kedua tangan
anda agar menjauh, tetapi jangan terlalu lebar.
11) Lalu pertemukan kembali kedua telapak tangan anda di depan
dada.
12) Ulanngi irama ini beberapa kali hingga anda dapat merasakan
adanya gelombanng atau energi lain yang tak terlihat berada diantara
anda kedua telapak tangan anda. Saat anda hendak mempertemukan
kedua telapak tangan, akan ada suatu energi yang menghalangi
sehingga kedua telapak tangan tidak dapat bertemu.8
13) Tenangkan pikiran anda agar energi ini terbentuk makin besar,
dengan menarik tangan anda dan kembali berusaha
mempertemukannya.8
14) Ulangi gerakan ini beberapa kali hingga anda merasa cukup.
Jangan lupa untuk bernafas dalam, yakni bernafas dengan perut, dan
tetap terfokus. -Jika anda ingin meyudahi geraka ini, niatkan bahwa
anda hendak berhenti.
15) Perlahan – lahan kembalikan posisi tangan anda yang rileks di sisi
tubuh -Tariklah nafas panjang dan embuskan beberapa kali.
16) Kembalikan pikiran anda dan kembalikan sadar pada lingkungan
sekitar anda.
17) Bukalah mata anda.
c. Teknik menggerakkan lengan Teknik ini melatih focus dan knsentrasi
dengan meminta alam bawah sadar atau pikiran anda untuk
menggerakkan lengan anda. Latihan ini mirip dengan latihan
menggerakkan pendulum dengan pikiran, hanya saja alat Bantu yang
digunakan adalah lengan anda sendiri. -Ambillah posisi duduk yang

11
paling nyaman untuk anda -Berkonsentrasilah dan niatkan bahwa anda
hendak rileks.8
1) Pejamkan mata dan tariklah nafas dengan menggembungakn perut
anda (nafas perut), kemudian embuskan nafas perlahan – lahan.
2) Tunggulah beberapa saat dengan tetap bernafas dalam dan teratur.
3) Mulailah latihan dengan mengatak niat pada alam bawah sadar
bahwa anda ingin lengan anda bergerak demi ketenangan dan
kesehatan.
4) Tetap lemaskan lengan anda sambil terus memberitahu alam bawah
sadar anda tentang hal itu.
5) Berfokuslah, berkonsentrasilah, hilangkan dunia luas dan pikiran
yang biasa memenuhi kepala anda, bernafaslah secara teratur dan
rileks.
6) Rasakan bahwa ada suatu energi yang menggerakkan lengan anda.
7) Biarkan energi tersebut bergerak sesuai dengan anda yang tenang dan
sehat. Jangan ditahan dan jangan dilawan.
8) Biarkan lengan anda bergerak sekalipun tidak beraturan, lalu coba
katakana sesuai niat anda bahwa lengan anda akan bergerak keatas,
ke bawah, ke kanan, kekiri, ke dada, ke wajah, ke perut dan
seterusnya.
9) Kendalikan ke mana gerakan lengan liat niat anda. Ingat, ikuti saja
gerakan tersebut dan jangan keluarkan tenaga sama sekali untuk
menggerakkan lengan anda.
10) Biarkan energi menyelaraskan diri dengan alam bawah sadar
untuk menuntun arah gerakan lengan anda.
11) Setelah anda merasa latihan ini cukup, katakana dengan suara hati
bahwa anda hendak menyudahi latihan ini dan perlahan – lahan
biarkan lengan anda berhenti bergerak.
12) Setelah lengan berhenti bergerak, tariklah nafas panjang
beberapa kali untuk mengakhiri latihan.
13) Kembalikan pikiran anda dan kembalilah sadar akan
lingkungan sekitar anda.

12
BAB III
ASKEB VARNEY
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NORMAL
DI RUANGAN BERSALIN RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes
KOTA KUPANG

I. Pengkajian

Tanggal : 01 Juni 2019

Tanggal MRS : 01 Juni 2019

Jam : 07.45 wita

Tempat : RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes

A. Data Subjektif

1. Biodata

Nama istri : Ny. R. Nama Suami : Tn. Y.

Umur : 30 tahun Umur : 33 tahun

13
Agama : K. Protestan Agama : K. Protestan

Suku/Bangsa : Sabu/Indonesia Suku/Bangsa : Sabu/Indonesia

Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Tukang ojek

Penghasilan :- Penghasilan :-

Alamat Rumah : Bolok Alamat Rumah: Bolok

2. Keluhan Utama : ibu mengatakan merasa nyeri perut bagian bawah menjalar
kepinggang yang semakin sering disertai dengan pengeluaran lender dan darah.

3. Riwayat Menarche

a. Menarche : 14 tahun

b. Siklus : 28 hari

c. Lamanya darah : 3-4 hari

d. Sifat darah : encer

e. Nyeri haid : ada (kadang-kadang)

f. HPHT : 20-08-2018

4. Riwayat Menikah

a. Stasus pernikahan : syah

b. Lamanya menikah : 5 tahun

c. Umur pada saat nikah : 25 tahun

14
5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
No Tgl/Thn Jenis UK Penolong Tempat Penyulit Keadaan JK BB
Persalinan Persalinan Bayi
1. 13-09-2012 Spontan Aterm Bidan RS - LH Laki- 2500
Pervaginam lak
2. 6-12-2014 Spontan Aterm Bidan RS - LH peremp 3100
Pervaginam uan
3. Ini G3P2A0AH2 -

6. Riwayat kehamilan sekarang

a. Pergerakan janin dirasakan sejak : UK 16 minggu

b. ANC berapa kali : 2 kali (tidak teratur)

c. TempatANC : Puskesmas Bolok

d. Obat yang pernah dikonsumsi : SF, Vit.C, Kalk

7. Riwayat Kesehatan

Penyakit yang pernah diderita :

a. Jantung : tidak ada

b. Hipertensi : tidak ada

c. Hepatitis : tidak ada

d. Jiwa : tidak ada

e. Campak : tidak ada

f. Malaria : tidak ada

g. HIV/AIDS : tidak ada

15
h. Pernah operasi : tidak ada

i. Lain – lain : tidak ada

8. Riwayat kesehatan keluarga dan penyakit terdahulu

a. Jantung : tidak ada

b. Hipertensi : tidak ada

c. Hepatitis : tidak ada

d. Jiwa : tidak ada

e. Campak : tidak ada

f. Malaria : tidak ada

g. HIV/AIDS : tidak ada

h. Pernah operasi : tidak ada

i. Lain – lain : tidak ada

9. Riwayat keluarga berencana

a. KB yang pernah digunakan : tidak pernah

b. Lamanya : tidak pernah

c. Efek samping : tidak pernah

d. Alasan berhenti : tidak pernah

10. Latar belakang budaya

16
a. Kebiasaan melahirkan ditolong oleh : bidan

b. Pantangan makanan : tidak ada

c. Kepercayaan yang berhub. dengan persalinan : tidak ada

d. Kepercayaan yang berhub. dengan nifas : tidak ada

11. Keadaan psikososial

Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan : Ibu dan keluarga senang
terhadap kehamilan ini

Dukungan keluarga :Mengantarkan ibu


periksa hamil

Kehamilan direncanakan : ya

Jenis persalinan yang diharapkan : Normal

Pengambil keputusan dalam keluarga : Suami dan istri

12. Pola aktivitas sehari – hari

a. Diet atau nutrisi

1) Jenis makanan pokok : nasi

2) Porsinya : 1 piring

3) Lauk pauk : sayur, ikan, tahu

4) Minum air dan susu : ya

5) Keluhan : tidak ada

17
b. Pola eliminasi

1) BAK Frekuensi : 5 kali/hari

Bau : Khas urin

2) BAB Frekuensi : 1 kali/hari

Bau : Khas feses

c. Pola istirahat

1) Tidur siang : 1 -2 jam/hari

2) Tidur malam : 7 -8 jam/hari

3) Keluhan : tidak ada

d. Kebersihan diri

1) Mandi : 2 kali/hari

2) Sikat gigi : 2 kali/hari

3) Ganti pakaian dalam : 2 kali/hari

4) Ganti pakaian luar : 2 kali/hari

5) Perawatan payudara :dilakukan sebelum mandi


menggunakan baby oil dan bersihkan kapas

e. Aktivitas seksual

1) Apakah ada perubahan pola hubungan seksual

TM I : ada

18
TM II : ada

Keluhan : tidak ada

2) Apakah ada penyimpangan atau kelainan seksual : tidak ada

f. Kebiasaan hidup

1) Rokok : tidak pernah

2) Konsumsi obat terlarang : tidak pernah

3) Minum kopi : ya

B. Data Objektif

1. Pemeriksaan umum

a. Keadaan umum : baik

b. Kesadaran : composmentis

c. Bentuk tubuh : lordosis

d. Ekspresi wajah : meringis kesakitan

e. Tanda – tanda vital

TD : 120/70 mmHg

Suhu : 36,3 ˚C

Nadi : 84 x/menit

RR : 21 x/menit

19
f. TB : 159 cm

g. BB sebelum haml :-

h. BB saat hamil : 64 kg

i. LILA : 24 cm

2. Pemeriksaan fisik

a. Inspeksi

1) Kepala : tidak ada kelainan

2) Rambut : bersih, tidak rontok

3) Wajah

a. Bentuk : oval

b. Pucat : tidak ada

c. Cloasma gravidarum : tidak ada

d. Oedema : tidak ada

4) Mata

a. Conjungtiva : merah muda

b. Sclera : putih

c. Oedema : tidak ada

5) Mulut dan Gigi

20
a. Mukosa bibir : lembab

b. Stomatis/sariawan : tidak ada

c. Caries gigi : tidak ada

d. Karang gigi : tidak ada

6) Leher :tidak ada pembengkakan kelenjar limfe,


tidak ada, tidak pembendungan vena jugularis dan tidak ada
pembesaran kelenjar tyroid

7) Dada

a. Bentuk : simetris

b. Aerola mamae : hyperpigmentasi ka+/ki+

c. Puting susu :menonjol, bersih, colostrum ka+/ki+

8) Abdomen

a. Bentuk :membesar sesuai masa kehamilan

b. Linea : ada (nigra)

c. Striae : ada

d. Bekas luka operasi : tidak ada

9) Vulva, vagina dan anus

a. PPV : ada, lendir dan darah

21
b. Varises : tidak ada

c. Haemorid : tidak ada

10) Ekstermitas

a. Bentuk : simetris kanan dan kiri

b. Varises : tidak ada

c. Oedema : tidak ada

b. Palpasi

1) Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar


limfe, tidak ada pembendungan vena jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe

2) Dada : tidak ada pembengkakan pada mamae

3) Perut :membesar sesuai masa kehamilan

a) Leopold I : tinggi fundus uteri 3 jari bawah


prosesus xiphoideus (31 cm), pada fundus teraba lunak, tidak
melenting.

b) Leopold II : pada perut ibu bagian kanan teraba


keras, datar, memanjang seperti papan, dan pada bagian kiri
teraba bagian terkecil janin.

c) Leopold III : pada perut ibu bagian bawah teraba


bulat, keras, melenting

22
d) Leopold IV : kepala sudah masuk PAP (divergen),
penurunan 3/5

4) Mc. Donald : 31 cm, TBBA : 3100 gram

5) Kontraksi

Frekuensi : 2 kali dalam 10 menit lamanya 20 detik

Intesitas : kuat

Irama : teratur

6) Auskultasi : DJJ + terdengar jelas, kuat dan teratur pada


bagian kanan bawah pusat ibu dengan frekuensi 140x/menit

7) Perkusi : Refleks patella kiri +/kanan +

8) Pemeriksaan dalam

Tanggal : 01-06-2019

Jam : 08.00 wita

Oleh : Bid. Ledy

a) Vulva : tidak ada kelainan

b) Vagina : tidak ada kelainan

c) Portio : tebal, lunak

d) Pembukaan : 4 cm

e) Kantong ketuban : utuh

23
f) Bagian terendah : kepala

g) Posisi : UUK kiri depan

h) Molase : tidak ada

i) Turun hodge : II

9) Pemeriksaan penunjang

Laboratorium :

 Darah

 Hb : 11,4 gr%

 Malaria :-

 VDRL :-

 Golongan darah :B

 Urin

 Reduksi :-

 Albumin :-

10) Pemeriksaan khusus

 USG : tidak dilakukan

 Rontgen : tidak dilakuka

24
II Analisa Masalah dan Diagnosa

Diagnosa Data Dasar


Ibu G3P2A0AH2, UK 40 + DS : Ibu mengatakan mau melahirkan,hamil anak
5 hari, janin tunggal hidup, ketiga, tidak pernah keguguran, pergerakan anak
intra uterin, intrauterin, dirasakan sejak umur kehamilan 4 bulan, ibu
presentasi kepala, inpartu mengeluh nyeri pada pinggang menjalar ke perut
kala 1 fase aktif keadaan bagian bawah dan keluar lendir darah dari jalan lahir
umum ibu dan janin baik. sejak tanggal 01-06-2019 jam 01.00 wita, serta ibu
membawa surat rujukan dari Pustu Bolok dengan
diagnosa perpanjangan kala I fase aktif, VT tanggal
01-06-2019 dengan hasil : Vulva/Vagina tidak ada
kelainan, portio tebal, pembukaan 4 cm, KK utuh,
bagian terendah kepala, penurunan kepala 3/5, TH II,
His 2 kali dalam 10 menit lamanya 20 detik dan DJJ
140x/menit.
HPHT : 20-08-2018
DO : TP : 27-05-2019
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 110/80 mmHg
Suhu : 36,6 ˚C
Nadi : 84 x/menit
RR : 19 x/menit
Pemeriksaan Fisik
a. Mata

25
Inspeksi : conjungtiva merah muda, sclera putih,
oedema tidak ada.
b. Dada
Inspeksi : bentuk simetris, aerola ada
hiperpigmentasi, puting susu menonjol, colostrum
ada.

c. Abdomen
1) Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi, ada
linea nigra.
2) Palpasi
Leopold I : tinggi fundus uteri 3 jari bawah
procesus xyphoideus, pada fundus teraba bulat,
lunak dan tidak melenting.
Leopold II : pada perut bagian kanan ibu teraba
keras, datar, memanjang seperti papan dan perut
ibu bagian kiri teraba bagian terkecil janin.
Leopold III : pada bagian bawah rahim ibu
teraba bulat, keras dan melenting serta tidak
dapat di goyangkan lagi.
Leopold IV : kepala sudah masuk PAP
(divergen), penurunan kepala 3/5
Mc Donald :
TFU : 31 cm TBBA : 3100 gram
His : 2 kali dalam 10 menit lamanya 20 detik.
3) Auskultasi
DJJ + terdengar jelas, kuat dan teratur dibawah
pusat ibu bagian kanan dengan frekuensi 140
x/menit.
4) Pemeriksaan dalam
Tanggal 01-06-2017 Jam : 08.00 wita
VT : V/V tidak ada kelainan, portio tebal lunak,
pembukaan 4 cm, kantong ketuban utuh, letak

26
kepala, molase tidak ada, TH II
5) Pemeriksaan laboratorium
Darah :
Golongan darah : B
Hb : 11,4 gr%

III Antisipasi Masalah Potensial

Pada ibu yaitu : infeksi, sepsis puerperalis, perdarahan, kelelahan ibu, shock.
Pada janin : asfiksia akibat partus lama, infeksi, trauma celebri.

IV Tindakan Segera

1. Observasi keadaan umum, DJJ, His dan nadi.

2. Anjurkan ibu untuk tidur miring kiri.


V Perencanaan
Tanggal : 01-06-2019 Jam : 08.00 wita
Diagnosa : Ibu G3P2A0AH2 UK : 40 + 5 hari, janin tunggal, hidup, intrauterin,
presentasi kepala, inpartu kala 1 fase aktif, keadaan umum ibu dan janin baik.
1. Lakukan salam terapeutik pada klien

R/ dengan melakukan pendekatan terapeutik akan lebih memberikan rasa


saling percaya antara bidan dan pasien.

2. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan

R/ menjelaskan hasil pemeriksaan agar ibu dan keluarga mengerti tahu


tentang kondisinya saat ini.

3. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.

27
R/ Lingkungan yang aman dan nyaman merupakan tindakan pencegahan
infeksi dan menjaga privacy pasien serta asuhan sayang ibu.

4. Berikan dukungan psikologi pada ibu dan libatkan keluarga dalam proses
persalinan.

R/ Dapat membantu mengurangi rasa cemas ibu.

5. Ajarkan keluarga untuk masase/pemijatan pada punggung ibu.

R/ Masase dilakukan untuk melancarkan peredaran darah dan mengurangi


rasa nyeri pada ibu.

6. Ajarkan ibu teknik relaksasi dengan menarik nafas panjang bila ada his.

R/ agar oksigen tidak terhambat dengan menahan nafas.

7. Anjurkan ibu untuk tidur miring.

R/ tidur miring mengurangi tekanan pada venacava inferior, sehingga tidak


menganggu aliran darah dan sirkulasi O2 dari ibu ke janin.

8. Anjurkan ibu untuk makan dan minum saat tidak ada kontraksi.

R/ Makan dan minum yang cukup selama persalinan memberi energi dan
mencegah dehidrasi yang memperlambat kontraksi.

9. Anjurkan ibu untuk tidak menahan kencing.

R/ Kandung kemih yang penuh dapat menyebabkan partus macet, ibu


tidak nyaman, meninggalkan resiko perdarahan persalinan, mengganggu
jika ada pelaksanaan distosia bahu.

10. Lakukan kolaborasi dengan dokter.

R/ Memudahkan dalam pemberian asuhan tindakan yang dilakukan

28
11. Siapkan alat dan bahan untuk pertolongan persalinan.

R/ dapat mempermudah penolong untuk melakukan pertolongan persalinan.

12. Observasi kemajuan persalinan menggunakan partograf.

R/ pemantauan yang dilakukan merupakan tolak ukur untuk menentukan


tindakan yang akan diberikan.

13. Lakukan pertolongan persalinan sesuai 60 langkah APN.

R/ dapat membantu penolong dalam menerapkan asuhan yang tepat.

14. Lakukan teknik hypnobrithing untuk mengurangi rasa sakit dan mengalihkan
perhatian ibu

R/ memberitahu kepada ibu bahwa proses persalinan yang dialami ibu


adalah proses yang alami dan itu akan dialami oleh semua wanita.

15. Pendokumentasian pada lembar evaluasi, status pasien, register dan


pengisian partograf.

R/ sebagai bahan evaluasi untuk penanganan selanjutnya.

VI Pelaksanaan
Tanggal : 01-06-2019 Jam : 08.00 wita
Diagnosa : Ibu G3P2A0AH2 UK : 40 + 5 hari, janin tunggal, hidup,
intrauterin, presentasi kepala, inpartu kala 1 fase aktif, keadaan umum ibu dan
janin baik.
1. Melakukan salam terapeutik kepada pasien serta membina hubungan yang
baik dengan pasien agar merasa nyaman dan timbul rasa percaya antara
bidan dengan pasien.
M/ telah terjalin hubungan yang baik antara bidan dan pasien

29
2. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan yaitu vulva vagina tidak
ada kelainan, portio tebal lunak, pembukaan 4 cm, kantong ketuban utuh,
letak kepala, molase tidak ada, TH II.

M/ ibu dan keluarga mengerti dengan informasi yang diberikan.

3. Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman dengan menjaga ruangan


tetap bersih dan menutup pintu untuk menjaga privacy pasien
M/ lingkungan yang aman dan nyaman sudah dipersiapkan.
4. Memberikan dukungan psikologi pada ibu serta libatkan keluarga dalam
proses persalinan sebagai asuhan sayang ibu untuk mengurangi rasa cemas
ibu.
M/ ibu dan keluarga mengerti dan menerima penjelasan yang diberikan.
5. Mengajarkan keluarga untuk masase/pemijatan pada punggung ibu.

M/ Keluarga membantu ibu melakukan masase.

6. Mengajarkan dan menganjurkan ibu untuk melakukan teknik relaksasi


dengan menarik nafas panjang melalui hidung kemudian dihembuskan
pelan – pelan melalui mulut bila his timbul dan libatkan keluarga untuk
lakukan teknik relaksasi saat his timbul dan libatkan keluarga untuk
lakukan teknik relaksasi saat his agar rasa nyeri dirasakan berkurang
dengan cara menekan daerah lumbal V (pinggang) ibu saat his.
M/ ibu mngerti dan menerima anjuran yang diberikan.
7. Menganjurkan untuk tidur miring kiri dan kaki bagian bawah lurus dan
kaki bagian bawah lurus dan kaki bagian atas dilipat untuk mencegah
gangguan sirkulasi darah dan O2 dari ibu ke janin.
M/ ibu mengerti dan menerima anjuran yang diberikan.
8. Menganjurkan ibu untuk tetap makan dan minum selama proses persalinan
yaitu makan nasi, tempe, sayuran, serta minum air putih atau teh hangat
untuk mencegah terjadinya dehidrasi.

30
M/ ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran yang diberikan.
9. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan air kencing yang dapat
menghambat penurunan kepala janin.
M/ ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran yang diberikan.
10. Menyiapkan alat dan bahan sesuai saff yaitu : Saff 1 : Partus set :
handscone 2 pasang, klem steril 2 buah, gunting tali pusat 1 buah, gunting
episiotomy 1 buah, kasa secukupnya,pengikat tali pusat 1 buah, ½ cocher 1
buah, heacting set : pinset anatomis dan pinset chirurgis 1 buah, nalfuder 1
buah, benang cadgut, tampon, handscone, handscone 1 pasang dan kasa
secukupnya, kasa sublimat, air DTT, betadine, hand zanitizer, obat – obatan
(oxytocin, lidocain, salepmata, vitamin K, ergometrin/matergin), dispo 5cc,
3cc, 1cc, funduscope, pita ukur/pita cm.
 Saff 2 : wadah berisi air chlorine 1% untuk cuci sarung tangan bekas
pakai, tempat plasenta yang dialasi plastik, sarung tangan steril dan
kateter steril, thermometer, stetoscope.
 Saff 3 : perlengkapan bayi, perlengkapan ibu, APD (alat pelindung diri)
M/ alat, bahan dan obat – obatan pada troli telah lengkap sesuai Saff.
11. Mengobeservasi pembukaan serviks, penurunan kepala dan tekanan darah
setiap 4 jam, suhu tiap 2 jam, nadi tiap 30 menit DJJ dan kontraksi tiap 10
menit dengan hasil pemeriksaan.

31
Jam His dalam 10’’ DJJ Tensi Suhu Nadi VT

Berapa Lamanya
kali
08.00 2 kali 20’’ 140 110/80 36,6 84 V/V tidak ada
kelainan, portio
tebal lunak,
pembukaan 4 cm,
kantong ketuban
utuh, letak kepala,
molase tidak ada,
TH II
08.30 2 kali 20’’ 140 80
09.00 2 kali 20’’ 140 80
09.30 2 kali 20’’ 139 79
10.00 2 kali 25’’ 138 82
10.30 2 kali 25’’ 140 82
11.00 2 kali 25’’ 142 84
11.30 2 kali 25’’ 142 78
12.00 3 kali 25’’ 140 78 V/V tidak ada
kelainan, portio
tebal lunak,
pembukaan 4 cm,
kantong ketuban
utuh, letak kepala,
molase tidak ada,
TH II
12.30 3 kali 30’’ 138 82
13.00 3 kali 30’’ 138 80
13.30 3 kali 30’’ 140 80
14.00 4 kali 35’’ 142 79
14.30 4 kali 35-40’’ 138 84
15.00 4 kali 40’’ 140 83
15.30 4 kali 40’’ 140 84
16.00 4 kali 45’’ 145 110/80 85 V/V tidak ada
kelainan, portio
tidak teraba,
pembukaan
lengkap,kantong
ketuban pecah
32
spontan, letak
kepala, molase
tidak ada,TH IV
12. Menolong persalinan sesuai 60 langkah APN

Melihat Tanda dan Gejala Kala Dua

Mengamati tanda dan gejala persalinan kala dua : ibu mempunyai


keinginan untuk meneran, ibu merasa tekanan yang semakin meningkat
pada rektum dan/atau vagina, perineum menonjol, vulva – vagina dan
sfingter anal membuka.

Menyiapkan Pertolongan Persalinan


Memastikan perlengkapan, bahan, dan obat-obatan esensial siap digunakan.
Mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan menempatkan tabung suntik
steril sekali pakai didalam partus set.

Mengenakan baju penutup atau celemek yang bersih.

Melepaskan semua perhaiasan yang dipakai dibawah siku, mencuci kedua


tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan
tangan dengan handuk satu kali pakai/pribadi yang bersih.

Memakai sarung tangan dengan DTT atau steril semua pemeriksaan dalam.

Mengisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik (dengan memakai


sarung tangan desinfeksi tingkat tinggi atau steril) dan meletakkan kembali
dipartus set/wadah desinfeksi tingkat tinggi atau steril tanpa
mengontaminasi tabung suntik.

Memastikan Pembukaan Lengkap dengan Janin Baik

33
Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati – hati dari
depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang sudah
dibasahi air desinfeksi tingkat tinggi. Jika mulut vagina, perineum atau
anus terkontaminasi oleh kotoran ibu, membersihkannya dengan seksama
dengan cara menyeka dari depan ke belakang.

Membuang kapas atau kasa yang terkontaminasi dalam wadah yang benar.
Mengganti sarung tangan jika terkontaminasi (meletakkan kedua sarung
tangan tersebut dengan benar di dalam larutan dekontaminasi).

Dengan menggunakan teknik antiseptik, melakukan pemeriksaan dalam


untuk memastikan bahwa pembukaan serviks sudah lengkap. Bila selaput
ketuban belum pecah, sedangkan pembukaan sudah lengkap, lakukan
amniotomi.

Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang


masih memakai sarung tangan ke kotor ke dalam larutan klorin 0,5% dan
kemudian melepaskannya dalam keadaan terbalik serta merendamnya di
dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Mencuci tangan

Memeriksa Denyut Jantung Janin (DJJ) setelah kontraksi berakhir untuk


memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (100-180x/menit).

Menyiapkan Ibu dan Keluarga untuk Membantu Proses Pimpinan


Meneran

Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik.
Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai dengan
keinginannya.

Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran.

34
Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat
untuk meneran.

Persiapan Pertolongan Kelahiran Bayi

Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm, letakkan
handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi.

Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, dibawah bokong ibu.

Membuka partus set.

Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.

Menolong Kelahiran Bayi

Saat kepala membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm, lindungi perineum


dengan satu tangan yang dilapisi kain tadi, letakkan tangan yang lain di
kepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan tidak menghambat pada
kepala bayi, membiarkan kepala keluar perlahan – lahan. Menganjurkan
ibu untuk meneran perlahan – lahan atau bernapas cepat saat kepala lahir.

Dengan lembut menyeka muka, mulut, hidung bayi dengan kain atau kasa
yang bersih.

Memeriksa lilitan tali pusat ; lilitan tali pusat tidak ada.

Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara


spontan.

Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan di


masing – masing sisi muka byi. Menganjurkan ibu untuk meneran saat
kontraksi berikutnya. Dengan lembut menariknya ke arah dan ke arah luar
hingga bahu anterior muncul dibawah arkus pubis dan kemudian dengan

35
lembut menarik ke arah atas dan ke arah luar untuk melahirkan bahu
posterior.

Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi


berada di bagian bawah ke arah perineum, membiarkan bahu dan lengan
posterior lahir ke tangan tersebut. Mengendalikan kelahiran siku dan
tangan bayi saat melewati perineum, gunakan lengan bawah untuk
menyangga tubuh bayi saat dilahirkan. Menggunakan tangan anterior untuk
mengendalikan siku dan tangan anterior bayi saat keduanya lahir.

Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada diatas dari
punggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya saat punggung kaki lahir.
Memegang kedua mata kaki bayi dengan hati – hati membantu kelahiran
kaki.

Penanganan Bayi Baru Lahir

Tanggal : 01-06-2019 Jam : 16.30 wita

Bayi lahir spontan, letak belakang kepala, lahir langsung menangis, jenis
kelamin laki – laki.

Menilai bayi dengan cepat, kemudian meletakkan bayi diatas perut ibu
dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya .

Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan biarkan
kontak kulit ibu – bayi. Lakukan suntikan oksitosin

Menjepit tali pusat menggunakan klem kira – kira 3 cm dari pusat bayi.
Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan
memsang klem kedua 2 cm dari klem pertama.

Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting dan
memotong tali pusat di atar dua klem tersebut.

36
Mengeringkan bayi, mengganti handuk yang basah dan menyelimuti bayi
dengan kain atau selimut yang bersih dan kering, menutupi bagian kepala,
membiarkan tali pusat terbuka.

Oksitosin

Meletakkan kain yang bersih dan kering. Melakukan palpasi abdomen


untuk menghilangkan kemungkinan adanya bayi kedua.

Memberi tahu kepada ibu bahwa ia akan disuntik.

Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi, berikan suntikan oksitosin 10


unit IM di gluteus atau ½ atas paha kanan ibu bagian luar, setelah
mengaspirasinya telerbih dahulu.

Peregangan Tali Pusat Terkendali

Memindahkan klem pada tali pusat.

Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada di perut ibu, tepat di atas
tulang pubis, dan menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi
kontraksi dan menstabilkan uterus. Memegang tali pusat dan klem dengan
tangan yang lain.

Menunggu uterus berkontraksi dan kemudian melakukan penegangan ke


bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang berlawanan
arah pada bagian bawah uterus dengan cara menekan uterus ke arah atas
dan belakang (dorso kranial) dengan hati – hati untuk membantu mencegah
terjadinya inversio uteri.
Jam : 16.35 wita
Plasenta lahir spontan

Setelah plasenta lahir, meminta ibu untuk meneran sambil menarik tali
pusat ke arah bawah dan kemudian ke arah atas, mengikuti kurva jalan
lahir sambil meneruskan tekanan berlawanan ke arah pada uterus.

37
Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta
dengan menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan dua
tangan dan dengan hati – hati memutar plasenta hingga selaput ketuban
terpilin. Dengan lembut perlahan melahirkan selaput ketuban tersebut.

Pemijatan Uterus

Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase uterus,
meletakkan telapak tangan di fundus dan melakukan masase dengan
gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi.

Menilai Perdarahan

Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin
dan selaput ketuban untuk memastikan bahwa plasenta dan selaput ketuban
lengkap dan utuh. Meletakkan plasenta di dalam kantung plastik atau
tempat khusus.

Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera


menjahit yang mengalami perdarahan aktif : tidak ada luka perineum.

Melakukan Prosedur Persalinan

Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan baik.

Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan ke dalam larutan


klorin 0,5%.

Menempatkan klem tali pusat desinfeksi tingkat tinggi atau steril atau
mengikatkan tali desinfeksi tingkat tinggi dengan simpul mati sekeliling
tali pusat sekitar 1 cm.

Mengikat satu lagi simpul mati di bagian putar yang berseberangan dengan
simpul mati yang pertama.

38
Melepaskan klem bedah dan meletakkannya ke dalam larutan klorin 0,5%.

Menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian kepalanya. Memastikan


handuk dan kainnya bersih dan kering.

Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian ASI.

Melanjurkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam.

Mengajarkan pada ibu/keluarga bagaimana masase uterus dan memeriksa


kontraksi uterus.

Mengevaluasi kehilangan darah.

Memeriksa tekanan darah, nadi dan keadaan kandung kemih setiap 15


menit selama satu jam pertama pascapersalinan dan setiap 30 menit selama
jam kedua pascapersalinan.

Kebersihan dan Keamanan

Menempatkan semua peralatan di dalam larutan klorin 0,5% untuk


dekontaminasi. Mencuci dan membilas peralatan setelah dekontaminasi.

Membuang bahan – bahan yang terkontaminasi ke dalam tempat sampah


yang sesuai.

Membersihkan ibu dengan menggunakan air desinfeksi tingkat tinggi.


Membersihkan cairan ketuban, lendir, dan darah. Membantu ibu memakai
pakaian yang bersih dan kering.

Memastikan bahwa ibu nyaman. Membantu ibu memberikan ASI.


Menganjurkan keluarga untuk memberikan ibu minuman dan makanan
yang diinginkan.

Mendekontaminasi daerah digunakan untuk melahirkan dengan larutan


klorin 0,5% dan membilas dengan air bersih

39
Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan 0,5%, membalikkan
bagian dalam ke luar dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama
10 menit.

Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir.

Dokumentasi

Melengkapi partograf.

VII Evaluasi

Tanggal : 01-06-2019 Jam : 16.30 wita

Bayi lahir spontan, lahir langsung menangis, tonus otot baik, kulit kemerahan,
jenis kelamin laki – laki.

Tanggal : 01-06-2019 Jam : 16.35 wita

Plasenta lahir lengkap dan utuh

Tanggal : 01-06-2019 Jam : 16.45 wita

Pemantauan TTV ibu dan bayi tiap 15 menit jam pertama dan 30 menit jam
kedua.

Tanggal : 01-06-2019 Jam : 17.30 wita

Melakukan pengukuran antropometri BB : 3500 gram, PB : 50 cm, LK : 34


cm, LD : 35 cm, LP : 32 cm, pemberian salap mata dan vit. K secara IM pada
paha kiri.

Jam : 18.30, Pemberian HBO secara IM pada paha kanan.

40
PENGAWASAN SEPULUH (P 10)

NAMA PASIEN : Ny. R UMUR : 30 tahun


ALAMAT : Sobak TGL MASUK: 1 Juni 2019
NO. RM : 292984 JAM : 07.45 WITA
DIAGNOSA :

TGL 01 Juni 2019 JAM 07:45 WITA MULAI : 08.05 WIB

TENS BUNDLE
TGL JAM SUHU NADI RR VT PPV DJJ KK HIS
I RING
01- 08.0 110/7 370 C 126x/ 28x/m Ø: 2 cm, lendir 140x/m, (+) 3x1 Tidak ada
06- 5 0 m efficement Darah teratur 0
2019 20 % “35-
45”

011.0 110/80 370 C 110x/ 28x/m Ø: 3 cm, lendir 140x/m, (+) 4x1 Tidak ada
5 m efficement Darah teratur 0
20 % “35-
45”
15.0 100/8 370 C 110x/ 36x/m Ø: 6 cm, lendir 141x/m, (-) 4x1 Tidak ada
5 0 m efficement Darah teratur 0
20 % “35-
45”
17.0 110/80 370 C 110x/ 38x/m Ø: 8 cm, lendir 142x/m, (-) 4x1 Tidak ada
0 m efficement Darah teratur 0
20 % “40-
45”
0
22.3 110/80 37 C 128x/ 34x/m Ø: 10 cm, Darah (-) 5x1 Tidak ada
0 m efficement 0
20 % “45-

41
50”

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal Jam Data Dasar Paraf


01-06-2019 20.30 wita S : Ibu mengatakan merasa mules pada perut bagian bawah.

O : Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmentis, TTV : TD : 110/60 mmHg, S :


36,5˚C, N : 82x/m, RR : 20x/m.

Kontraksi uterus baik, TFU 2 jari bawah pusat, lochea rubra,


1 kali ganti pembalut, kandung kemih kosong.

A : P4A0AH4 Post Partum 2 jam

P:

1. Menginformasikan pada ibu dan keluarga tentang hasil


pemeriksaan, TTV, dalam batas normal, keadaan umum
ibu baik.

2. Menjelaskan tandan bahaya nifas seperti perdarahan


lewat jalan lahir, keluar cairan berbau dari jalan lahir,
demam, bengkak dimuka, tangan atau kaki, disertai sakit
kepala dan atau kejang, nyeri atau panas didaerah
tungkai, dan payudara bengkak, berwarna kemerahan dan
sakit.

3. Menganjurkan ibu untuk segera memberitahukan petugas

42
kesehatan bila mengalami salah satu tanda bahaya.

4. Mengajak ibu untuk mobilisasi.

5. Menganjurkan ibu untuk berkemih bila rasa ingin


berkemih.

6. Menganjurkan ibu untuk minum obat sesuai dosis :


Amoxcilin 500mg X tablet/ 3x1, SF 200mg X tablet/ 1x1,
Paracetamol 500mg X tablet/ 3x1, Vit.C 50mg X tablet/
1x1, Vit.A 1x1.

S : Ibu mengatakan merasa mules pada perut bagian bawah.


07.00 wita
02-06-2019
O : Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmentis, TTV : TD : 110/80 mmHg, S :


37˚C, N : 79x/m, RR : 18x/m.

Kontraksi uterus baik, TFU 2 jari bawah pusat, lochea rubra,


1 kali ganti pembalut, kandung kemih kosong.

A : P4A0AH4 Post Partum 1 hari

P:

1. Menginformasikan pada ibu dan keluarga tentang hasil


pemeriksaan, TTV dalam batas normal.

2. Menganjurkan ibu untuk minum obat sesuai dosis :


Amoxcilin 500mg X tablet/ 3x1, SF 200mg X tablet/
1x1, Paracetamol 500mg X tablet/ 3x1, Vit.C 50mg X

43
tablet/ 1x1, Vit.A 1x1.

3. Mengajarkan ibu untuk tetap melakukan perawatan luka


perineum dengan cara membersihkan area genitalia
dengan air bersih dari arah vagina ke anus setiap kali
mandi, BAB dan BAK lalu keringkan dengan kain atau
tissue kering dan bersih, mengganti pembalut setiap kali
BAB/BAK atau minimal 3 x/hari, tidak membubuhi
apapun pada area genitalia.

4. Menganjurkan ibu makan teratur, seperti nasi, sayuran


hijau, lauk, pauk (ikan, daging, tahu, tempe).

5. KIE tentang ASI eksklusif yaitu pemberian ASI saja


tanpa makanan tambahan apapun selama 6 bulan
pertama. Pemberian ASI eksklusif mempunyai banyak
fungsi ibu dan bayi, memberikan kekebalan tubuh
secara alami kepada bayi, mempererat hubungan batin
antara ibu dan bayi serta berfungsi sebagai KB alami
08.00 wita untuk ibu.

03-06-2019

S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan.

O : KU : Baik
Kesadaran : Composmentis, TTV : TD : 110/70 mmHg, S :
36,6˚C, N : 82x/m, RR : 19x/m.
Kontraksi uterus baik, TFU 2 jari bawah pusat, lochea

44
rubra, 1 kali ganti pembalut, kandung kemih kosong.

A : P4A0AH4 Post Partum 2 hari

P:

1. Menginformasikan pada ibu dan keluarga tentang hasil


pemeriksaan, TTV dalam batas normal.

2. Menjelaskan pada ibu tanda bahaya bayi baru lahir


seperti bayi tidak mau menyusu, kejang – kejang, lemah,
sesak napas, bayi merintih atau menangis terus menerus,
tali pusat kemerahan, berbau dan bernanah, kulit dan
mata bayi kuning, dan diare lebih dari 3x/hari.

3. Menjelaskan pada ibu cara merawat tali pusat bayi


dengan cara selalu mencuci tangan dengan air mengalir
sebelum dan sesudah memegang bayi, kemudian jangan
memberikan apapun pada tali pusat, bila tali pusat kotor
atau basah, cuci dengan air bersih kemudian keringkan
dengan kain bersih.

4. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI pada bayinya


sesering mungkin yaitu setiap 2 jam dan minimal ASI
diberikan 10 – 12 kali dalam sehari.

5. Menganjurkan ibu makan teratur seperti nasi , seperti


nasi, sayuran hijau, lauk pauk (ikan, telur, daging, tahu,
tempe).

6. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.

7. Menganjurkan ibu untuk minum obat sesuai dosis

45
Amoxcilin 500mg X tablet/ 3x1, SF 200mg X tablet/ 1x1,
Paracetamol 500mg X tablet/ 3x1, Vit.C 50mg X tablet/
1x1, Vit.A 1x1.

Ibu pulang, keadaan umum : baik, kesadaran : composmentis,


TTV : TD : 110/80 mmHg, S : 36,3˚C, N : 84x/m, RR : 18x/m.
Kontraksi uterus baik, TFU : 2 jari bawah pusat, lochea rubra.

Keadaan umum bayi : baik, TTV : S : 37, HR : 138x/m, RR :


46x/m, BAB/BAK +/+.

BAB IV
TELAAH JURNAL

PENGARUH HYPNOBIRTHING TERHADAP KALA I PERSALINAN DI


KLINIK PRATAMA MULIA MEDICA KABUPATEN KUANTAN
SINGINGI

Alternatif alami yang bisa dilakukan ibu hamil untuk membuat jiwa menjadi
lebih tenang dengan energi positif dan membantu meringankan rasa sakit dan cemas
pada saat kontraksi serta mempercepat proses persalinan adalah dengan teknik
rileksasi dan hypnobirthing (Karwanto dan Supriati., 2010).

46
Metode ini dipatenkan dan dipopulerkan oleh Marie F. Mongan pada tahun
2007. Seperti metode hypnosis yang lainnya, metode ini digunakan untuk
mengendalikan pikiran ibu dan memasukan sugesti positif dalam pikiran ibu,
sehingga dapat memberikan perasaan rileks pada ibu, peningkatan rasa kesejahteraan
pada ibu dapat mendorong proses fisiologis persalinan. Marie F. Mongan
mengaplikasikan teknik-teknik pernafasan dan filosofi spiritual yang dipadukan
dengan hypnosis untuk membantu proses persalinan bayi secara normal dengan baik
dan sempurna (Andriana, 2010). Dampak positif pada ibu yang melaksanakan terapi
Hypnobirthing saat persalinan dapat memperlancar proses persalinan (kala I dan II
lebih lancar) hasil penelitian yang dilakukan Mahmuda (2013), bahwa kelompok
yang dilakukan hypnobirthing rata-rata lama persalinannya adalah 2.47 jam, hal ini
menunjukkan bahwah ibu hamil yang dilakukan Hypnobirthing persalinannya
semakin cepat dari pada ibu hamil yang tidak dilakukan Hypnobirthing.

HYPNOBIRTHING MENINGKATKAN TOLERANSI NYERI DAN


MENURUNKAN KECEMASAN IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF

Teknik relaksasi lain yang dapat diterapkan untuk meningkatkan toleransi


nyeri dan menurunkan kecemasan adalah metode relaksasi hypnobirthing.
Hypnobirthing merupakan metode relaksasi alamiah yang dipergunakan untuk
menghilangkan rasa takut, panik, tegang dan berbagai tekanan lain yang menghantui
ibu dalam proses persalinan sehingga ibu dapat mentoleransi nyeri yang dirasakan
(Abidin, 2007).
Kuswandi (2007) dalam Andriana (2007) menyebutkan bahwa relaksasi
hypnobirthing merupakan suatu metode baru yang dikhususkan untuk wanita hamil

47
dengan melakukan relaksasi mendalam, bertujuan untuk mempersiapkan proses
kelahiran normal yang lancar, nyaman dengan rasa sakit yang minimum. Hampir 80%
dari ibu hamil yang melakukan relaksasi hypnobirthing selama kehamilan di Klinik
Pro-V dan RS Bunda Jakarta tidak mengalami kesulitan untuk mengontrol nyeri dan
kecemasan saat persalinan (Kuswandi, 2007 dalam Andriana, 2007).
Proses hypnobirthing bekerja berdasarkan kekuatan sugesti. Proses ini
menggunakan afirmasi positif, sugesti dan visualisasi untuk menenangkan tubuh,
memandu pikiran, serta mengendalikan nafas. Metode ini tidak memiliki potensi efek
samping terhadap bayi, mampu menghadirkan rasa nyaman, rileks dan aman
menjelang kelahiran, menurunkan stres serta ketakutan dan kekhawatiran menjelang
kelahiran, membuat ibu tetap pada kondisi terjaga dan sadar (Andriana, 2007).
Metode relaksasi hypnobirthing yang berupaya untuk meningkatkan toleransi
nyeri dan menurunkan respons kecemasan pada ibu inpartu kala I fase aktif di RSUD
Wangaya Denpasar belum pernah dilakukan secara khusus. Hal inilah yang membuat
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh metode
relaksasi hypnobirthing terhadap toleransi nyeri dan respons kecemasan pada ibu
inpartu kala I fase aktif.

PENGARUH HYPNOBIRTHING TERHADAP INTENSITAS NYERI


PERSALINAN PRIMIPARA

Metode nonfarmakologi untuk menurunkan nyeri tidak berpotensi


menimbulkan efek bahaya bagi ibu dan bayi. Beberapa manfaat tehnik
nonfarmakologi selain menurunkan nyeri persalinan juga mempunyai sifat non-
invasif, sederhana, efektif, dan tanpa efek yang membahayakan. Metode farmakologi
dalam persalinan umumnya ditemukan dilapangan lebih efektif dalam penurunan
nyeri daripada metode nonfarmakologi, meskipun demikian, metode tersebut tetap

48
lebih mahal dan juga menimbulkan efek bahaya. Metode nonfarmakologi selain lebih
murah, aman, tanpa efek samping juga tidak membutuhkan waktu dan tenaga khusus
seperti pada manajemen farmakologi (Bobak, 2004). Salah satu metoda
nonfarmakologi yang dapat digunakan oleh perawat untuk menurunkan nyeri
persalinan adalah penggunaan hipnosis dalam persalinan atau disebut juga
hypnobirthing.

HYPNOBIRTHING EFFECT ON THE LEVEL OF PAIN IN LABOR

Ulfa (2013) mengatakan bahwa ada perbedaan dalam skor rata-rata nyeri
persalinan antara kelompok yang menggunakan hypnobirthing dan mereka yang tidak
menggunakan teknik hypnobirthing. Penerapan teknik hypnobirthing dalam proses
persalinan memiliki efek pada tingkat nyeri persalinan. Ibu yang menerima
hypnobirthing selama persalinan mengalami tingkat nyeri persalinan yang lebih
rendah dibandingkan dengan ibu yang tidak menerima hypnobirthing selama
persalinan (Ulfa, 2013).

The Effectiveness of Hypnobirthing in Reducing Anxiety Level During Delivery

Pengaruh hypnobirthing terhadap ibu hamil dikatakan cukup berhasil dalam


menurunkan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan. Hypnobirthing
mengajarkan ibu hamil untuk menyatu dengan gerak ritme tubuh yang alami saat
menjalani proses melahirkan, membiarkan tubuh mampu berfungsi sebagaimana
seharusnya sehingga rasa sakit menghilang (Mongan, 2015).

49
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Bagi wanita hamil, apalagi yang baru pertama kali menjalani kehamilan,
kekhawatiran, kecemasan, dan ketakutan selama hamil dan saat menghadapi
persalinan, sering menghinggapi hati dan fikiran mereka.
Metode Hypno-birthing merupakan salah satu tehnik otohipnosis
(selfhypnosis) atau swasugesti, dalam menghadapi dan menjalani kehamilan serta
perisiapan melahirkan sehingga para wanita hamil mampu melalui masa
kehamilan dan persalinannya dengan cara yang alami, lancar, dan nyaman (tanpa

50
rasa sakit). Dan yang lebih penting lagi adalah untuk kesehatan jiwa dari bayi yang
di kandungnya.
Metode Hypno-birthing ini di kembangkan berdasarkan adanya keyakinan
bahwa dengan persiapan melahirkan yang cukup, calon ibu dan pendampingnya
saat persalinan akan dapat melalui pengalaman melahirkan yang aman, tenang,
nyaman dan memuaskan jauh dari rasa takut dan cemas yang menimbulkan
ketegangan dan rasa sakit. Dan tentunya tujuan yang akhir yng ingin dicapai yaitu
persalinan normal apalagi jika bisa dilalui tanpa rasa sakit. Bidan sebagai penolong
angka persalinan normal terbesar tentunya sangat merasakan manfaat dari
hipnobirthing ini.

B. Saran

1. Bidan sebagai tenaga kesehatan yang competen dalam menangani persalinan


normal sudah selayaknya mengikuti perkembangan trend dan issue kebidanan
terkini dengan mngikuti pelatihan Hpnobirthing.

2. IBI sebagai lembaga yang menaungi para bidan sebaiknya menfasilitasi para
angotanya untuk pengembangan hipnobirthing dalam prakek bidan sehari-hari

DAFTAR PUSTAKA

1. ILMIASIH, Reny. Pengaruh Teknik Hypnobirthing Terhadap Tingkat


Kecemasan Ibu Hamil Pada Masa Persiapan Menghadapi Persalinan. Research
Report, 2017.
2. SARIATI, Yuseva. Pengaruh Hypnobirthing terhadap Tingkat Kecemasan Ibu
Bersalin dan Lama Persalinan. Jurnal Ilmiah Bidan, 2016, 1.3: 35-44.
3. Llewellyn-Jones. 2012. Fundamental Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : EGC.
4. Anik, Maryunani. 2010. Nyeri Dalam Persalinan Teknik dan Cara
Penangananya. Jakarta: TIM .
5. Rohani.at all. (2011). Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta:
Salemba Medika.

51
6. Asrinah et al(2010). Asuhan Kebidanan Masa Persalinan. Yogyakarta : Graha
Ilmu.(Hal : 8)
7. Chandyy,M.D. (2011).Petunjuk-Petunjuk Mudah Melahirkan Tanpa Rasa
Sakit. Jogjakarta : Buku Biru.
8. Aprilia, Y. 2010. Hipnostetri : Rileks, Nyaman, dan Aman Saat Hamil &
Melahirkan. Jakarta : Gagas Media.

52

Anda mungkin juga menyukai