Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEBIDANAN

PADA ANAK “S” USIA 3 TAHUN DENGAN

INFEKSI SALURAN KEMIH DI PUSKESMAS MAYANG

I. PENGKAJIAN

Hari / Tanggal : Rabu, 02 Oktober 2020

Jam : 08.00 WIB

Tempat : Puskesmas Mayang

A.Data Subjektif

1. Identitas / Biodata Pasien

Nama : By. S

Umur : 3 Tahun

Tgl Lahir : 14 Juni 2017

Jeniskelamin : Perempuan

Anak : ke-1

Alamat : Jln. Kampung salam

2. Biodata Orang Tua:

Nama Ibu : Ny. R

Umur : 25 tahun

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT
Alamat : Jln. Kampung salam

3. Alasan datang :Ibu mengatakan ingin memeriksakan bayinya

4. Keluhan utama : Ibu mengatakan anaknya demam, sering mengompol,

nyeri perut dan sering buang air kecil.

5. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat Kesehatan Terdahulu

Ibu mengatakan anaknya tidak pernah sakit sebelumnya

b. Riwayat Kesehatan Sekarang

Ibu mengatakan anaknya demam, sering mengompol, nyeri perut dan

sering buang air kecil.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat

seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes mellitus, TBC, asma

6. Riwayat Kelahiran

a. Tanggal Lahir : 14 Juni 2017

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. BB Lahir : 3600 gram

d. PB Lahir : 48 cm

e. LK Lahir : 32 cm

f. LD Lahir : 33 cm

g. LILA Lahir : 10 cm

h. AS Lahir : 9-10
i. Refleks Lahir : Refleks moro (+), Refleks rooting (+) , Refleks grap

(+), Refleks sucking (+), Refleks tonik neck (+)

7. Riwayat Imunisasi

HB POLIO BCG DPT CAMPAK DT


1 2 3 4 1 2 3 4 √ 1 2 3 √ 1 2
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -

8. Riwayat Perkembangan
Tengkurap umur : 3 bulan

Merangkak umur : 8 bulan

Berjalan umur : 11 bulan

9. Pola Pemenuhan Kebutuhan

a. Pola Nutrisi : Anak F diberikan ASI dari lahir

b. Pola Eliminasi : BAB 1x sehari, feses lunak, bau khas

BAK 8-12x sehari, warna jernih

c. Pola Aktifitas : Bermain bersama orang tuanya

d. Pola Istirahat : Siang ±2 jam, malam ± 10 jam

e. Personal Hygiene : Mandi 2x sehari, ganti baju 2-3x sehari, keramas tiap

mandi

B. Data Objektif

1. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan Umum Lemah

b. Antopometri
 BB : 10 kg

 PB : 92,5 cm

 LK : 47 cm

 LLA : 13 cm

c. Tanda – tanda Vital

 Suhu : 37,6°c

 RR : 40 x/ menit

2. Kemampuan Motorik Halus

Mengenal wajah-wajah anggota keluarga dan takut pada orang asing

3. Kemampuan Motorik Kasar

Dapat berjalan, melompat dan berlari

4. Kemampuan Bahasa & Penggunaan

- Mengeluarkan suara beraturan

- Menyanyi.

5. Status Present

a. Kepala : Bersih, rambut hitam tipis, tidak ada benjolan

b. Mata :Bersih, simetris, konjungtiva tidak pucat, sclera

tidak ikterus

c. Hidung : Bersih, simetris, tidak ada polip

d. Mulut :Bersih, tidak ada hipersalivasi, tidak ada epulis,

tidak ada stomatitis, bibir lembab, lidah bersih

e. Telinga : Bersih, simetris,tidak ada serumen


f. Leher :Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada

pembesaran kelenjar tyroid

g. Dada : Simetris, tidak ada pembengkakan, ada batuk

h. Abdomen : Tidak ada benjolan

i. Genetalia : tidak ada kelainan

j. Anus : Terdapat lubang anus

k. Ekstremitas : Jari lengkap, tidak ada kelainan

l. Kulit : Bersih, turgor baik, tidak ada oedema, tidak ada

kelainan

6. Data Penunjang

Dilakukan Uji Laboratorium

leukosituria ≥52,8/Ml dilanjutkan Pengambilan spesimen urine untuk

melihat jumlah kuman didapatkan jumlah kuman pada urine yaitu (105

koloni/ml).

II. INTEPRETASI DATA

Diagnosa

Bayi S usia 3 Tahun dengan Infeksi Saluran Kemih

Datuk data subyektif

- Ibu mengatakan anaknya demam, sering mengompol, nyeri perut dan

sering buang air kecil.

Data Obyektif
- Keadaan umum lemah

- Kesadaran composmentis

- Vital sign : N :- S: 37,6°C RR: 40x/menit

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Potensial terjadinya komplikasi

ANTISIPASI    :

·         penanganan segera ISK dengan memberikan Antibiotik

IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA

Memberikan pemasangan infus dan melakukan kateterisasi

V. INTERVENSI

Tanggal 02 Oktober 2020

Jam 09.10 WIB

1. Menyapa ibu

2. Beritahu ibu mengenai hasil pemeriksaan yang telah dilakukan

3. Melakukan pengambilan specimen urine untuk melakukan uji sensitivitas

antibiotic

4. Beritau ibu cara melakukan personal hygiene yang baik dan benar

5. Berikan antibiotic setelah dilakukan uji sensitivitas

6. Pantau jumlah leukosituria

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal 02 Oktober 2020

Jam 09. 20 WIB


9.20 Menyapa ibu

09.23 Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaan yang telah dilakukan

09.27 Pengambilan Spesimen urine untuk melakukan uji sensitivitas

antibiotic yaitu:

1. Mengambil dari kateter dengan jumlah 30-60ML lalu lakukan

pengujian untuk mengetahui mikroorganisme yang menyebabkan

infeksi saluran kemih.

2. Dilanjutkan dengan uji sensitivitas antibiotik. Uji sensitivitas

antibiotik dilakukan dengan metode difusi Kirby Bauer agar

menggunakan cakram antibiotik yang distandarisasikan. Diameter

daerah bening diukur dengan skala millimeter dan menggunakan

tabel Clinical Laboratory. Sensitivitas kuman terhadap antibiotik

ditentukan oleh diameter zona hambat yang terbentuk dalam

millimeter (mm). Semakin besar diameter maka semakin terhambat

pertumbuhan kuman.

13.32 Mengajarkan cara melakukan personal hygiene dengan menyiram air

kearah depan kebelakang setelah buang air kecil dan buang air besar.

Ganti celana dalam jika lembab atau basah.

13.40 Berikan terapi obat Antibiotik Ciprofloxacin

20.20 Melakukan pemantauan leukosituria setiap 8 jam


VII EVALUASI

Tanggal 02 Oktober 2020

Jam 22.00 WIB

1. Terjalin komunikasi yang baik antara bidan dan ibu bayi

2. Ibu mengetahui kondisi bayinya saat ini

3.  Sudah dilakukan pengambilan specimen urine dan uji sensitivitas

antibiotic

4. Ibu sudah mengetahui cara melakukan personal hygiene

5. Sudah diberikan terapi obat antibiotic Ciprofloxacin

6. Melakukan pemantauan leukosituria setiap 8 jam


PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN

PADA ANAK “S” USIA 3 TAHUN DENGAN

INFEKSI SALURAN KEMIH DI PUSKESMAS MAYANG

A. Subjektif (S)

1. Ibu mengatakan anaknya demam, sering mengompol, nyeri perut dan

sering buang air kecil.

B. Objektif (O)

1. Keadaan umum lemah

2. Kesadaran komposmentis.

3. Mengukurtanda-tanda vital.

Pernafasan : 40 x/menit.

Suhu : 37,5ºC

Berat badan : 10 kg

C. Assesment (A)

Bayi “F” umur 3 Tahun dengan masalah Infeksi saluran kemih

D. Planning (P)

1. Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaan yang telah dilakukan

2. Pengambilan Spesimen urine untuk melakukan uji sensitivitas antibiotic

yaitu:
a. Mengambil dari kateter dengan jumlah 30-60ML lalu lakukan

pengujian untuk mengetahui mikroorganisme yang

menyebabkan infeksi saluran kemih.

b. Dilanjutkan dengan uji sensitivitas antibiotik. Uji sensitivitas

antibiotik dilakukan dengan metode difusi Kirby Bauer agar

menggunakan cakram antibiotik yang distandarisasikan.

Diameter daerah bening diukur dengan skala millimeter dan

menggunakan tabel Clinical Laboratory. Sensitivitas kuman

terhadap antibiotik ditentukan oleh diameter zona hambat yang

terbentuk dalam millimeter (mm). Semakin besar diameter

maka semakin terhambat pertumbuhan kuman.

3. Mengajarkan cara melakukan personal hygiene dengan menyiram air

kearah depan kebelakang setelah buang air kecil dan buang air besar.

Ganti celana dalam jika lembab atau basah.

4. Berikan terapi obat Antibiotik Ciprofloxacin

5. Melakukan pemantauan leukosituria setiap 8 jam

Anda mungkin juga menyukai