Anda di halaman 1dari 11

DOI: http://dx.doi.org/10.32419/jppni.v7i1.

310

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT STRES


TENAGA KESEHATAN SELAMA MASA PANDEMI COVID-19
DI PUSKESMAS

Fithrotunnada Fortuna*, Ahsan, Niko Dima Kristianingrum


Program Studi Ilmu Keperawatan,
Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, Jawa Timur
*) E-mail: fithrotunnadafortuna@gmail.com

ABSTRAK
World Health Organization (WHO) mendeklarasikan status pandemi virus Covid-19. Virus tersebut tidak hanya
menyebabkan masalah fisik, tetapi juga masalah psikologis, seperti halnya stres, yang kerap terjadi pada tenaga kesehatan,
sebagai frontliner dalam menghadapi pandemi. Sehingga penting untuk mencari dan menganalisis koping yang tepat
untuk mengatasi hal tersebut dengan tujuan untuk mengurangi tingkat stres dan mengoptimalkan pelayanan. Tujuan
penelitian: Untuk menganalisis hubungan antara tingkat stres dan dukungan keluarga pada tenaga kesehatan selama
masa pandemi Covid-19. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Peneliti mengambil sampel
dengan teknik total sampling, dengan total responden sejumlah 35 orang, menggunakan instrumen perceived stress
scale (PSS) dan dukungan keluarga yang telah valid dan reliabel. Data dianalisis dengan uji korelasi rank Spearman.
Hasil: dukungan keluarga paling besar berada pada kategori tinggi (62,9%) dengan mean tertinggi berada pada domain
emosional sebesar 13,06. Sebanyak 57,1% responden mengalami stres sedang. Analisis hubungan dukungan sosial dan
tingkat stres didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar –0,569 dan p value 0,000. Diskusi: Semakin tinggi dukungan
keluarga, akan semakin rendah tingkat stres yang dirasakan oleh tenaga kesehatan. Kesimpulan: Keluarga dengan
anggota keluarga seorang tenaga kesehatan sebaiknya memberikan dukungan dalam bekerja, terutama dalam bentuk
dukungan sosial. Selain untuk mengurangi tingkat stres pada tenaga kesehatan, dukungan ini juga diharapkan dapat
membantu tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan secara maksimal.
Kata Kunci: Covid-19, dukungan keluarga, puskesmas, stres, tenaga kesehatan

Correlation Between Family Support and Health Workers’ Stress During the Covid-19 Pandemic at Public Health
Centre

ABSTRACT
The World Health Organization (WHO) declared the status of the Covid-19 virus pandemic. The virus does
cause not only physical problems but also psychological problems, such as stress, which often occurs in health workers,
who are the front liners in dealing with a pandemic. Therefore, it is crucial to identify and analyze the proper coping
to overcome this issue to reduce stress levels and optimise services. Objective: To analyze the correlation between
stress levels and family support for health workers during the Covid-19 pandemic. Methods: This research used a
cross-sectional design. Researchers took samples using total sampling technique, with 35 respondents, using the valid
and reliable perceived stress scale (PSS) and family support instruments. Data were analyzed by Spearman’s rank
correlation test. Results: Most family support was in the high category (62.9%), with the highest mean being in the
emotional domain at 13.06. 57.1% of respondents experienced moderate stress. The analysis of the correlation between
social support and stress levels obtained a correlation coefficient of -0.569 and a p-value of 0.000. Discussion: The
higher the family support, the lower the health workers’ stress level. Conclusion: Families with family members who
are health workers should support their work, especially in the form of social support. In addition to reducing stress
levels for health workers, this support is also expected to help health workers provide maximum service.
Keywords: Covid-19, family support, public health centre, stress, health workers
JPPNI Vol. 07/No.01/April-Juli 2022

LATAR BELAKANG dan kemampuan beradaptasi yang berbeda-


Severe acute respiratory syndrome beda dalam menghadapi situasi krisis. Ada yang
coronavirus 2 (SARS-CoV-2) atau virus adaptif dalam menghadapi situasi krisis, ada
corona diketahui menyebar dengan cepat di juga yang maladaptif (Munawar & Choudry,
beberapa bagian dunia. Oleh karena itu, sejak 2020; Direktorat Jenderal Pencegahan dan
11 Maret 2020, World Health Organization Pengendalian Infeksi Kemenkes RI, 2020;
(WHO) menyatakan status penyebaran virus WHO, 2020c). Tidak hanya terjadi pada
corona sebagai pandemi. Dari 3 juta kasus pada masyarakat umum, tenaga kesehatan juga
28 April 2020, kasus corona meningkat per 3 dinilai berisiko tinggi mengalami stres sebagai
Oktober 2020 hingga 3,6 juta kasus, dengan frontliner dalam masa pandemi. Menurut
total kematian 1.024.675 jiwa (case fatality National Geographic Indonesia (2020), terdapat
rate/CFR 4,6%). Kemudian, tercatat kasus kurang lebih 66% dari 644 tenaga kesehatan
sembuh 24,1 juta jiwa. Sementara di Indonesia, terdeteksi mengaIami kecemasan, 55% stres,
setelah kasus pertama yang tercatat pada 2 dan 23,5% mengalami depresi karena pandemi
Maret 2020, per 3 Oktober tercatat 300.000 Coronavirus. Zeng dkk. (2020) menyebutkan
orang terkonfirmasi positif virus corona. dalam penelitiannya bahwa dukungan
Menurut Gugus Tugas Covid-19 Indonesia, keluarga adalah contoh untuk membangkitkan
jumlah kematian akibat Covid-19 meningkat optimisme dalam masa pandemi. Arias-de la
dari 4,89% menjadi 6,68% pada Mei 2020, Torre dkk. (2019) juga menjelaskan bahwa
dan diprediksi akan terus meningkat (WHO, faktor penting untuk bertahan dalam masa sulit
2020a; Wibowo, 2020; Direktorat Jenderal adalah dengan adanya support system seperti
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dukungan keluarga.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia/ Dukungan keluarga merupakan support
Kemenkes RI, 2020; Coronavirus Resource system yang baik dan dapat mengurangi adanya
Center, John Hopkins University of Medicine, tekanan psikologis. Selain itu, dukungan
2020). keluarga juga dapat meningkatkan kualitas
Dilihat dari cepatnya penyebaran dan hidup. Menurut Martiani dan Lestari (2020),
tingginya angka positif kejadian, Covid-19 dukungan sosial sangat memengaruhi stres.
tidak hanya merugikan secara fisik, tetapi juga Dengan adanya dukungan sosial, tenaga
merugikan sektor perekonomian, kesehatan, kesehatan dapat menemukan alternatif cara
pendidikan, dan sosial budaya. Zhao dan coping dalam menghadapi stres.
Huang (2021) menjelaskan bahwa dampak Dukungan sosial dibagi menjadi
dari pandemi Covid-19 menyebabkan empat domain, yaitu dukungan emosional,
berbagai masalah fisik, masalah psikologis, penghargaan, instrumental, dan informasi.
seperti halnya stres. Stres yang ditimbulkan Sementara itu, stres dapat didefinisikan sebagai
oleh kecemasan selama pandemi umumnya sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam
disebabkan oleh beberapa ketakutan seperti kehidupan sehari-hari. Faktor internal stres
takut jatuh sakit, kehilangan mata pencaharian, meliputi keyakinan dan persepsi diri sendiri,
ingin melepaskan diri dari situasi yang terjadi, sedangkan faktor eksternalnya meliputi
hingga perasaan tidak berdaya (WHO, 2020b). hubungan sosial dengan orang lain hingga
Kecemasan hingga depresi pada seseorang juga ekspektasi peran (Atziza, 2015).
diperparah oleh pemberitaan di media massa Pencegahan Covid-19 digencarkan mulai
dan beredarnya scam atau berita bohong. dari pelayanan kesehatan primer, dalam hal ini
Setiap individu pasti memiliki ketahanan adalah puskesmas. Pada modul Petunjuk Teknis

44
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Stres Tenaga Kesehatan

Pelayanan Puskesmas pada Masa Pandemi kriteria inklusi. Tenaga kesehatan tersebut
Covid-19 yang diterbitkan oleh Kemenkes RI terdiri atas dokter, perawat, bidan, penyuluh
(2020), puskesmas bertugas untuk melakukan kesehatan, apoteker, asisten apoteker, ahli
prevensi berupa komunikasi, informasi, dan gizi, dan perekam medis yang tinggal dengan
edukasi (KIE) dan pemantauan tempat umum keluarga dan bersedia mengikuti penelitian.
bersama lintas sektor dan tokoh masyarakat. Kriteria inklusi pada penelitian ini ialah tenaga
Selain itu, puskesmas juga bertugas mendeteksi kesehatan yang bertugas di Puskesmas Kepanjen
dengan surveilans influenza like illness (ILI) selama pandemi Covid-19 dan tinggal bersama
dan pneumonia melalui Sistem Kewaspadaan keluarga, subjek yang dimaksud mampu dan
Dini dan Respon (SKDR), pemantauan bersedia menjadi responden. Tenaga kesehatan
pelaku pejalan dari wilayah/negara terjangkit, yang dimaksud meliputi dokter, perawat, bidan,
serta contact tracing pada orang dekat kasus, penyuluh kesehatan, apoteker, sanitarian,
pasien dalam pengawasan (PDP), dan pelaku asisten apoteker, ahli gizi, dan perekam medis.
perjalanan serta kontaknya. Tugas terakhir Penelitian ini menggunakan kuesioner
ialah memberikan respons yang terintegritas dukungan keluarga yang diadaptasi dari
dalam memberikan layanan kesehatan selama penelitian Nurwulan (2017) untuk mengetahui
pandemi Covid-19. Hal tersebut dilaksanakan dukungan keluarga kepada responden.
berintegrasi dengan gugus tugas tingkat rukun Kuesioner dukungan keluarga terdiri atas 15
warga (RW) atau relawan desa. pertanyaan dengan pilihan jawaban selalu (4),
Hasil studi pendahuluan melalui sering (3), kadang-kadang (2) dan tidak pernah
wawancara secara online di Puskesmas (1) untuk jawaban favourable. Sementara
Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa itu, untuk pilihan pertanyaan unfavourable,
Timur menunjukkan bahwa sebagai fasilitas jawabannya adalah selalu (1), sering (2),
pelayanan kesehatan primer yang menangani kadang-kadang (3), dan tidak pernah (4).
pandemi Covid-19 dari tracing hingga Interpretasi datanya adalah skor < 20 terhitung
mengawasi pasien isolasi mandiri, terdapat mendapat dukungan keluarga rendah, 21–39
beberapa keluhan stres pada tenaga kesehatan sedang, dan skor > 40 tinggi. Kuesioner ini telah
yang bertugas. Selain itu, Puskesmas diujikan validitas dan reliabilitasnya. Hasil uji
Kepanjen belum memiliki layanan atau validitasnya adalah 0,486-0,856 sedangkan
program psikososial pada petugas kesehatan. hasil uji reliabilitasnya adalah 0,920.
Sehingga peneliti tertarik untuk menganalisis Selain kuesioner dukungan keluarga, penelitian ini juga
lebih lanjut, mengenai hubungan antara menggunakan kuesioner perceived stress
dukungan keluarga dengan tingkat stres dalam scale (PSS) untuk mengukur tingkat stres dan
menghadapi pandemi COVID-19 pada tenaga kuesioner dukungan keluarga. Kuesioner PSS
kesehatan di Puskesmas Kepanjen, Kabupaten dibuat oleh Cohen, Kamarck, dan Mermelstein
Malang, Provinsi Jawa Timur. (1983). Pada awalnya, kuesioner ini terdiri
atas 14 item, kemudian dimodifikasi menjadi
METODE 10 item pada tahun 1988 (Khalili dkk., 2017).
Penelitian ini merupakan penelitian non- Kuesioner yang terdiri atas 10 pertanyaan
experimental dengan desain cross sectional. kemudian diterjemahkan dalam berbagai
Pengambilan data penelitian dilakukan pada 20 bahasa dan digunakan di beberapa negara
Mei sampai 30 Juni 2021. Peneliti menggunakan dan budaya. Kuesioner tersebut menyediakan
total sampling, dengan perolehan sampel 35 pilihan jawaban tidak pernah (0), hampir tidak
orang tenaga kesehatan yang sesuai dengan pernah (1), kadang-kadang (2), sering (3), dan

45
JPPNI Vol. 07/No.01/April-Juli 2022

sangat sering (4). Teknik skoring-nya ialah 0,80.


dengan menjumlahkan hasil jawaban dan Pengambilan data dilakukan secara online
mencari rata-ratanya. dengan pertimbangan agar memudahkan sampel
Interpretasi datanya ialah responden dalam pengisian form, fleksibel dikerjakan, dan
berada pada kategori stres ringan jika mendapat mengurangi intensitas tatap muka karena masih
skor ≤ 13, kategori sedang dengan skor antara pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini
14–26, dan kategori stres tinggi jika skor juga tidak membahayakan dan tidak berisiko
berada dalam rentang 27–40. Kuesioner ini meningkatkan penularan Covid-19 karena
teruji valid tingkat sedang dan reliabel (alpha dilakukan secara online.
Cronbach 0,78) (Baik dkk., 2019). Peneliti Penelitian ini telah lolos uji etik dengan
menggunakan PSS versi bahasa Indonesia yang nomor 277/HRECC.FODM/VI/2021 yang
telah diterjemahkan oleh Purnami dan Sawitri dikeluarkan oleh Komisi Etik Fakultas
(2019) dengan hasil uji validitasnya 0,69–0,82 Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Data
dan uji reliabilitas yang tergolong baik, yaitu dianalisis secara univariat dan bivariat. Uji

Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin, profesi, pendidikan,


lama bekerja, status pernikahan, dan jumlah keluarga yang tinggal bersama (n=35)
No Karakteristik Jumlah (n) Persentase (%)
20–29 tahun 4 11,4
30–39 tahun 17 48,6
1. Usia
40–49 tahun 8 22,9
50–59 tahun 6 17,1
Laki-laki 4 11,4
2. Jenis kelamin
Perempuan 31 88,6
Dokter 2 5,7
Perawat 17 48,6
Bidan 11 31,4
Penyuluh
1 2,9
3. Profesi Kesehatan
Ahli gizi 1 2,9
Apoteker 1 2,9
Asisten apoteker 1 2,9
Perekam medis 1 2,9
Sarjana 10 28,6
4. Pendidikan
Diploma 25 71,4
< 10 tahun 14 40,0
5. Lama bekerja 10 tahun 5 14,3
> 10 tahun 16 45,7
Menikah 32 91,4
6. Status pernikahan Janda/duda 1 2,9
Belum menikah 2 5,7
Jumlah keluarga < 2 orang 9 25,7
7. yang tinggal 2 orang 17 48,6
bersama > 2 orang 9 25,7

46
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Stres Tenaga Kesehatan

Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan dukungan keluarga pada tenaga kesehatan


di Puskesmas Kepanjen (n = 35)
No Dukungan Keluarga f %
1. Rendah 10 28,6
2. Sedang 3 8,6
3. Tinggi 22 62,9
Total 35 100,0

Tabel 3. Rata-rata skor dukungan keluarga pada masing-masing domain

No Domain Dukungan Keluarga Mean

1. Dukungan emosional 13,06


2. Dukungan instrumental 11,91
3. Dukungan informasi 11,77
Dukungan penghargaan 8,77

Tabel 4. Tingkat stres selama masa pandemi Covid-19


Tingkat Stres f %
Ringan 15 42,9
Sedang 20 57,1
Tinggi 0 0
Total 35 100,0

Tabel 5. Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat stres pada tenaga kesehatan
selama masa pandemi Covid-19 di Puskesmas Kepanjen
Tingkat Stres Total Koef P Value
Dukungan Ringan Sedang Tinggi
Keluarga
f
f (%) f (%) f (%)
(%)
Rendah 0 0 10 28,6 0 0 10 28,6
Sedang 1 2,9 2 5,7 0 0 3 8,6
Tinggi 14 40,0 8 22,9 0 0 22 62,9 –0,569 0,000

47
JPPNI Vol. 07/No.01/April-Juli 2022

yang digunakan pada penelitian ini ialah uji DISKUSI


korelasi Spearman. Penelitian ini menunjukkan adanya
hubungan dukungan keluarga dengan
HASIL
tingkat stress. Tingkat stres sedang banyak
Dari karakteristik responden (Tabel 1) dipengaruhi oleh rendahnya dukungan
diketahui bahwa persentase paling banyak keluarga. Pada penelitian ini, sebanyak 10
berusia 30–39 tahun (48,6%), berjenis kelamin responden mengalami stres sedang dengan
perempuan (88,6%), dan berprofesi sebagai tingkat dukungan keluarga yang rendah. Selain
perawat (48,6%) dengan persentase paling itu, 14 responden yang mengalami stres ringan
besar berpendidikan terakhir diploma sebanyak ternyata mendapatkan dukungan keluarga yang
25 orang (71,4%). Tabel 2 menunjukkan tinggi. Oleh karena itu, terbukti bahwa korelasi
distribusi responden berdasarkan dukungan antara dukungan keluarga dan tingkat stres
keluarga pada tenaga kesehatan. Dari Tabel adalah negatif. Hasil analisis menunjukkan
2 diketahui bahwa dukungan keluarga paling koefisien korelasi –0,569 dengan interpretasi
besar berada pada kategori tinggi (62,9%). berkorelasi kuat. Dengan demikian, semakin
Kemudian, dari skor dukungan keluarga, tinggi kategori dukungan keluarga yang
data dianalisis berdasarkan domain dukungan diterima oleh responden, kategori stres yang
keluarga (Tabel 3). Dari tabel tersebut diketahui dirasakan akan semakin ringan.
bahwa mean tertinggi berada pada domain Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian
emosional sebesar 13,06. Analisis tingkat stres Pradini (2020) melaporkan bahwa dukungan
tenaga kesehatan ditampilkan di Tabel 4. sosial keluarga tidak memiliki hubungan
Dari tabel tersebut diketahui bahwa lebih dengan tingkat stres. Adanya perbedaan antara
dari setengah responden, yaitu sejumlah 20 hasil penelitian ini dengan penelitian Pradini
responden (57,1%) mengalami stres sedang. (2020) kemungkinan disebabkan oleh adanya
Analisis hubungan dukungan keluarga perbedaan dari segi karakteristik responden.
dengan tingkat stres ditampilkan di Tabel 5. Penelitian Pradini (2020) menggunakan
Dari Tabel 5 diketahui bahwa terdapat 28,6% responden petani tembakau. Selain itu,
responden yang menerima dukungan keluarga penelitian tersebut melaporkan bahwa jam kerja
rendah dengan stres sedang, sebanyak 2,9% respondennya yang sudah lama menyebabkan
menerima dukungan keluarga sedang dengan mereka lebih terbiasa dalam menghadapi
stres ringan, sebanyak 5,7% responden dengan stressor.
dukungan keluarga tinggi dan mengalami stres Hamid (2018) menjelaskan dalam
ringan sebanyak 40,0%, dan sisanya 22,9% penelitiannya bahwa dukungan keluarga erat
mengalami stres sedang. Berdasarkan uji kaitannya dengan stres dengan hasil penelitian
Spearman rank, terlihat bahwa p value adalah korelasi negatif. Dukungan keluarga berkaitan
0,000. Artinya, terdapat hubungan antara erat dengan stres (Margiani & Ekayati, 2013;
dukungan keluarga dengan tingkat stress. r Paususek, Bidjuni, & Lolong, 2015). Mencari
hitung sebesar –0,569, artinya hubungan antara dukungan keluarga juga disebut sebagai
dukungan keluarga dan tingkat stres adalah sebuah faktor yang cukup signifikan dalam
negatif dan berkorelasi kuat. Dengan demikian, mengurangi gangguan psikologis seperti stres
semakin tinggi dukungan keluarga, semakin (Cai dkk., 2020). Melalui dukungan keluarga,
rendah tingkat stres yang dirasakan. individu dapat memperoleh kenyamanan fisik
dan psikis dari keluarga dan orang-orang di
lingkungannya sehingga individu tersebut

48
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Stres Tenaga Kesehatan

merasa bahwa dirinya diperhatikan (Mongi, dan memberi semangat untuk bekerja selama
2012). pandemi. Selain itu, keluarga juga tidak
Dikutip oleh Hastuti (2020), ketika satu menghibur ketika responden merasa sedih. Hal
individu merasa bahwa dirinya diterima oleh ini juga dibahas dalam penelitian Retnowati
lingkungan sekitarnya seperti halnya keluarga, dan Satyabakti (2015) yang melaporkan bahwa
individu tersebut akan lebih bersifat positif responden tidak mendapat dukungan keluarga
dan menghargai diri sendiri. Oleh karena itu, dengan kategori baik sering kali disebabkan
individu tersebut memiliki kemampuan lebih oleh kurang baiknya hubungan antaranggota
untuk mereduksi stres yang dirasakan. Selain keluarga, merasa kurang mendapat informasi,
itu, dukungan keluarga dapat meningkatkan dan merasa tidak terpenuhi kebutuhannya.
adaptasi seseorang, mengurangi kecemasan, Sementara itu, responden dengan dukungan
dan menstabilkan emosi seseorang (Friedman, keluarga kategori tinggi dalam penelitian
1998; Syafitri, 2015). saat ini ditandai dengan keluarga yang tetap
Pada penelitian ini, dukungan keluarga memerhatikan kondisi responden, terutama
yang paling tinggi rata-ratanya ialah dukungan ketika bekerja selama pandemi Covid-19.
emosional. Rata-rata responden dengan Pada penelitian ini didapatkan hasil 20
dukungan emosional yang tinggi merasa responden mengalami stres dengan kategori
bahwa keluarganya selalu mendampingi ketika sedang. Jika dilihat dari hasil kuesioner, tingkat
dibutuhkan, selalu memerhatikan kondisi stres sedang dipengaruhi oleh perasaan bahwa
responden ketika bekerja selama pandemi responden merasa kurang mampu menangani
Covid-19, selalu berusaha menyediakan masalah-masalah pribadi yang dialami. Hal ini
waktu ketika responden ingin bercerita, dan diperkuat oleh penelitian Paususeke, Bidjuni,
membantu responden melakukan aktivitas dan Lolong (2015) yang menyebutkan bahwa
dalam kehidupan sehari-hari. stres terjadi karena seseorang merasa tidak
Hasil tersebut sejalan dengan penelitian memiliki kemampuan untuk mengatasi suatu
Adoe (2015) yang melaporkan bahwa bahwa hal yang tidak sesuai dengan keinginannya.
dukungan sosial dalam keluarga berkontribusi Selain itu, dari hasil kuesioner penelitian ini
sebesar 3,76% dalam mengatasi masalah juga didapatkan data bahwa stres yang terjadi
psikologis seperti cemas dan stres. Jika dilihat disebabkan responden kurang merasa senang
dari data demografi, rata-rata responden dengan akan hal yang dijalani dan merasa banyak
dukungan keluarga tinggi berstatus menikah, hal berjalan tidak sesuai dengan keinginan.
yaitu sebanyak 21 orang. Pada penelitian Sebagaimana disebutkan oleh Zvolensky dkk.
Retnowati dan Satyabakti (2015) juga (2015), terdapat interaksi yang dinamis antara
disebutkan bahwa hubungan status pernikahan peristiwa kehidupan yang terjadi dengan
dengan dukungan keluarga menghasilkan p kejadian stres.
value sebesar 0,003. Jika ditelisik dari segi demografis, pada
Dukungan keluarga kategori rendah penelitian ini juga didapatkan data bahwa
pada penelitian ini ditandai dengan keluarga kejadian stres didominasi oleh tenaga kesehatan
yang tidak berusaha menyediakan waktu saat dengan profesi perawat dan responden yang
responden ingin bercerita, tidak menyediakan berjenis kelamin perempuan. Zhu dkk. (2020)
fasilitas jika dibutuhkan, tidak membantu juga menyebutkan bahwa stres selama pandemi
biara pengobatan ketika responden sakit, tidak banyak dirasakan oleh perawat dengan kasus
memberi pujian ketika responden melakukan lebih dari seribu responden jika dibandingkan
suatu pencapaian, serta tidak mendukung dengan tenaga kesehatan lain. Pada penelitian

49
JPPNI Vol. 07/No.01/April-Juli 2022

tersebut, hal tersebut dikaitkan dengan waktu ini juga diharapkan dapat membantu tenaga
shift dan beban kerja perawat yang harus kesehatan dalam memberikan pelayanan secara
bersinggungan dengan berbagai masalah fisik maksimal.
dan psikis.
Penelitian Rudianto (2020) melaporkan DAFTAR PUSTAKA
bahwa stres pada tenaga kesehatan di RS X Adoe, C. M. O. (2015). Hubungan Dukungan
Yogyakarta didominasi oleh perawat dengan Sosial Keluarga dengan Stres Kerja
jenis kelamin perempuan. Selain karena pada Perawat di RSUD Wirosaban
perawat lebih sering bersinggungan dengan Yogyakarta [Undergraduate thesis].
pasien, perempuan juga lebih mengedepankan Fakultas Psikologi, Universitas Kristen
perasaan atau emosi (Setiawati & Uyun, 2015). Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah,
Jika dilihat dari faktor usia, stres banyak terjadi Indonesia.
pada responden berusia 30–39 tahun. Pada usia Arias-de la Torre, J., Fernandez-Villa, T.,
tersebut, responden masih memasuki kategori Molina, A. J., Amezcua-Prieto, C.,
dewasa muda dan rentan mengalami stres Mateos, R., Cancela, J. M., Delgado-
karena sedang mengalami fase transisi dan Rodriguez, M., …, Martin, V. (2019).
penyesuaian diri (Hurlock, 1986). Sementara Psychological distress, family support
itu, faktor demografi lainnya pada penelitian and employment status in first-year
ini tidak dianalisis. university students in Spain. Int J
Penelitian ini memiliki beberapa Environ Res Public Health, 16(7):
keterbatasan, di antaranya jumlah sampel yang 1209.
sedikit, bervariasinya latar belakang responden, Atziza, R. (2015). Faktor-Faktor yang
dan variabel lain yang mungkin berhubungan Mempengaruhi Kejadian Stres
dengan hasil penelitian tidak dianalisis. Oleh dalam Pendidikan Kedokteran.
karena itu, perlu dilakukan penelitian lanjutan Jurnal Agromed Unila, 2(3): 317-320.
untuk mengonfirmasi temuan penelitian ini Baik, S., Fox, R. S., Mills, S. D., Roesch, S. C.,
Sadler, G. R., Klonoff, E. A., Malcarne,
dengan jumlah sampel yang lebih besar, latar
V. L. (2019). Reliability and validity
belakang responden yang lebih homogen, dan
of the perceived stress scale-10 in
penambahan variabel penelitian. Penelitian
Hispanic americans with English or
berikutnya juga perlu menggunakan instrumen
spanis language preference. Journal of
yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya.
Health Psychology, 24(5): 628-639.
Cai, H., Tu, B., Ma, J., Chen, L., Fu, L., Jiang,
SIMPULAN
Y., Zhuang, Q. (2020). Psychological
Penelitian ini menyimpulkan bahwa impact and coping strategies of frontline
bahwa terdapat hubungan antara dukungan medical staff in Hunan between January
keluarga dan tingkat stres daIam menghadapi and March 2020 during the outbreak
pandemi COVID-19 pada tenaga kesehatan of coronavirus disease 2019 (COVID)
di Puskesmas Kepanjen. Berdasarkan hasil in Hubei, China. Medical Science
penelitian ini disarankan untuk keluarga dengan Monitor, 26: 1–16.
anggota keluarga seorang tenaga kesehatan, Cohen, S., Kamarck, T., Mermelstein, R.
alangkah lebih baiknya jika memberikan (1983). A global measure of perceived
dukungan dalam bekerja, terutama dalam bentuk stress. J. Health Soc. Behav: 385-396.
dukungan sosial. Selain untuk mengurangi Coronavirus Resource Center, John Hopkins
tingkat stres pada tenaga kesehatan, dukungan University of Medicine. (2020).

50
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Stres Tenaga Kesehatan

Covid-19 Dashboard by the Center pandemi COVID-19. Retrieved from


for Systems Science ang Engineering https://infeksiemerging.kemkes.
(CSSE) at John Hopkins Univeristy. go.id/download/Petunjuk_Teknis_
Retrieved from https://coronavirus.jhu. Pelayanan_Puskesmas_Pada_Masa_
edu/map.html Pandemi_COVID-19.pdf
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Khalili, R., Nir, M. S., Ebadi, A., Tavallai,
Pengendalian Penyakit Kemenkes RI. A., Habibi, M. (2017). Validity
(2020). Pedoman Dukungan Kesehatan and reliability of the Cohen 10-item
Jiwa dan Psikososial pada Pandemi Perceived Stress Scale in patients with
(DKJPS) Covid-19. Retrieved from chronic headache: Persian version.
https://covid19.kemkes.go.id/protokol- Asian J Psychiatr, 26: 136-140.
covid-19/pedoman-dukungan- Margiani, K., & Ekayanti, I. G. A. A. N.
kesehatan-jiwa-dan-psikososial-pada- (2013). Stres, Dukungan Keluarga dan
pandemi-covid-19. Agresivitas pada Istri yang Menjalani
Friedman, M. (1998). Family nursing theory Pernikahan Jarak Jauh. Persona: Jurnal
& practice (Alih Bahasa: Ina Debora R. Psikologi Indonesia, 2(3):191-198.
L., Yoskin Asy, Yasmin Asih, Setiawan, Martiani, & Lestari, S. (2020). Pengelolaan
Monica Ester). Jakarta: ECG. (Buku Stress pada Tenaga Kesehatan
asli terbit tahun 1998). (Nakes). Buletin KPIN, 6(7).
Hamid, H. (2018). Hubungan Dukungan Retrieved from https://buletin.k-pin.
Keluarga dengan Stress Kerja org/index.php/arsip-artikel/597-
Tenaga Kerja Indonesia di Luar pengelolaan-stress-pada-tenaga-
Negeri. Fakultas Psikologi kesehatan-nakes
Universitas Muhammadiyah Malang Munawar, K. & Choudhry, F. R. (2020).
[Undergraduate thesis]. Fakultas Exploring stress coping strategies of
Psikologi, Universitas Muhammadiyah frontline emergency health workers
Malang, Jawa Timur, Indonesia. dealing Covid-19 in Pakistan: A
Hastuti, M. (2020). Pengaruh dukungan qualitative inquiry. American Journal
Keluarga dan Lingkungan kerja of Infection Control, 49(3): 286-292.
Terhadap Stres Kerja yang Dialami Mongi, R. A. (2012). Gambaran Persepsi
Dosen dan Pegawai di Fakultas Penderita tentang Penyakit Kusta dan
Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Dukungan Keluarga pada Penderita
PARE PARE [Undergraduate thesis]. Kusta di Kota Manado. Retrieved from
Program Studi Bimbingan Konseling https://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/
Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab dan uploads/2012/10/Rilauni-Mongi.pdf
Dakwah, Institut Agama Islam Negeri Nurwulan, D. (2017). Hubungan Dukungan
(IAIN) Parepare, Sulawesi Selatan, Keluarga dengan Tingkat Kecemasan
Indonesia. pada Pasien Pre Anestesi dengan
Hurlock, E B. (1986). Developmental Tindakan Spinal Anestesi di RSUD
psychology: a life span approach (Alih Sleman [Undergraduate thesis).
Bahasa: Soedjarwo, Istiwidayanti, Politeknik Kesehatan Kementerian
Sijabat, R. M). Jakarta: Erlangga. Kesehatan Yogyakarta, Yogyakarta,
(Buku asli terbit tahun 1968). Indonesia.
Kemenkes RI. (2020). Petunjuk teknis Paususeke, L J., Bidjuni, H., Lolong, J.
pelayanan puskesmas pada masa (2015). Hubungan Dukungan Keluarga

51
JPPNI Vol. 07/No.01/April-Juli 2022

dengan Tingkat Stres pada Mahasiswa Gresik. Jurnal Psikosains, 10(1): 25-
dalam Penyusunan Skripsi di Fakultas 43.
Kedokteran Program Studi Ilmu Wibowo, A. (2020). Kasus Covid-19 di
Keperawatan Unsrat Manado. Jurnal Indonesia Bertambah Jadi 686.
Keperawatan UNSRAT, 3(2): 1-7. Retrieved from https://bnpb.go.id/
Pradini, S. A. (2020). Hubungan Dukungan berita/kasus-covid19-di-indonesia-
Sosial Keluarga dengan Stres Kerja bertambah-jadi-686
pada Petani Tembakau di Kecamatan WHO. (2020a). Mental health and psychosocial
Kalisat Kabupaten Jember. Jurnal considerations during the COVID-19
Pustaka Kesehatan, 8(1): 24-30. outbreak. Retrieved from https://www.
Purnami, C. T., & Sawitri, D. R. (2019). who.int/publications/i/item/WHO-
Instrumen “Perceive Stress Scale” 2019-nCoV-MentalHealth-2020.1.
Online Sebagai Alternatif Alat WHO. (2020b). Pelayanan Kesehatan Berbasis
Pengukur Tingkat Stress Secara Komunitas Termasuk Penjangkauan
Mudah dan Cepat. Prosiding Seminar dan Kampanye dalam Konteks Pandemi
Nasional Kolaborasi Pengabdian COVID-19: Panduan Interim Mei 2020.
Kepada Masyarakat UNDIP-UNNES Retrieved from https://www.who.int/
2019: 311-314. Retrieved from http:// docs/default-source/searo/indonesia/
proceedings.undip.ac.id/index.php/ covid19/who-2019-ncov-comm-
semnasppm2019/article/view/119# health-care-2020-1-eng-indonesian-
Retnowati, N. & Satyabakti, P. (2015). final.pdf?sfvrsn=42bf97f9_2
Hubungan Dukungan Keluarga WHO. (2020c). Psychological First Aid:
dengan Kualitas Hidup Penderita Guide for field workers (Alih Bahasa:
Diabetes Mellitus di Puskesmas Fakultas Psikologi Universitas
Tanah Kalikedinding. Jurnal Berkala Airlangga). Retrieved from
Epidemiologi, 3(1): 57-68. https://apps.who.int/iris/bitstream/
Rudianto, Y. (2020). Faktor-faktor Individual handle/10665/44615/9789241548205-
yang Berhubungan dengan Tingkat ind.pdf?sequence=592&isAllowed=y
Stres pada Karyawan RS X Yogyakarta Zeng, S., Hu, X., Zhao, H. & Stone-
pada Masa Pandemi Covid-19 MacDonald, A. K. (2020). Examining
[Undergraduate thesis]. Fakultas the relationships of parental stress,
Farmasi, Universitas Sanata Dharma, family support and family quality of
Yogyakarta, Indonesia. life: A structural equation modeling
Setiawati, R., & Uyun, Z. (2015). Hubungan approach. Research in Developmental
antara kecenderungan emosional Disabilities: 96: 103523.
dengan agresi remaja [Undergraduate Zhao, T., Fu, Z., Lian, X., Ye, L., Huang, W.
thesis]. Fakultas Psikologi, Universitas (2021). Exploring emotion regulation
Muhammadiyah Surakarta, Jawa and perceived control as antecedents
Tengah, Indonesia. of anxiety and its consequences during
Syafitri, A. (2015). Pengaruh Tingkat Covid-19 full remote learning. Front
Dukungan Sosial Keluarga terhadap Psychol, 12: 675910.
Tingkat Kecemasan Menjelang Zhu, Z., Xu, S., Wang, H., Liu, Z., Wu,
Pensiun pada Karyawan Perusahaan J., Li, G., Miao, J., …, Wang, W.
X di Kecamatan Kebomas Kabupaten (2020). COVID-19 in Wuhan:
Gresik. Universitas Muhammadiyah Sociodemographic characteristics and

52
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Stres Tenaga Kesehatan

hospital support measures associated


with the immediate psychological
impact on healthcare workers. Eclinical
Medicine, 24; 24: 100443.
Zvolensky, M., Kotov, R., Schechter, C. B.,
Gonzalez, A., Vujanovic, A., Pietrzak,
R. H., …, Luft, B. J. (2015). Post-
disaster stressful life events and WTC-
related posttraumatic stress, depressive
symptoms, and overall functioning
among responders to the World Trade
Center disaster. Journal of Psychiatric
Research, 61: 97-105.

53

Anda mungkin juga menyukai