Anda di halaman 1dari 24

Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang penelitian, tujuan dan

tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, serta uraian TKT penelitian yang
diusulkan.
RINGKASAN
Kasus covid-19 di Indonesia per tanggal 08 Agustus 2021 mencapai 3.666.031 jiwa

terkonfirmasi terpapar virus corona, 107.096 jiwa dinyatakan meninggal dunia akibar

terpaparnya virus ini dan terdapat 3.084.702 jiwa dinyatakan sembuh (Kemenkes RI, 2021).

Menurut WHO, Ibu hamil dan janin termasuk ke dalam populasi yang beresiko tinggi selama

wabah penyakit menular (6)Kasus Covid-19 pada ibu hamil di Indonesia berdasarkan data

dari satgas Covid-19 yaitu mencapai 7,1% ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 dari seluruh

kasus dengan jumlah kematian mencapai 0,3% (3). Menurut Perkumpulan Obstetri dan

Ginekologi Indonesia (POGI) mencatat terdapat 536 ibu hamil terkonfirmasi terpapar Covid-

19 dan sekitar 3% dari jumlah tersebut dinyatakan meninggal dunia, data ini dikumpulkan

sejak April 2020 sampai April 2021 (4). Menurut data Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi

Indonesia (POGI) Jakarta, 13,7% perempuan hamil lebih mudah terinfeksi Covid-19,

dibandingkan mereka yang tidak hamil, sehingga hal ini menyebabkan timbulnya kecemasan

pada ibu hamil mengenai pandemi ini (5). Wanita hamil merupakan kelompok yang rentan

mengalami gangguan kesehatan khususnya penyakit infeksi dikarenakan adanya perubahan

fisiologi tubuh dan mekanisme respon imun di dalam tubuhnya. Menurut data Perkumpulan

Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Jakarta, 13,7% perempuan hamil lebih mudah

terinfeksi Covid-19, dibandingkan mereka yang tidak hamil, sehingga hal ini menyebabkan

timbulnya kecemasan pada ibu hamil mengenai pandemi ini (10).

Tahapan penelitian ini adalah tahap 1 (awal penelitian), mulai dari studi pendahuluan,

menentukan topik penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, urgensi penelitian, dan

studi literatur, dilanjutkan pengumpulan data. Tahap 2 (pengolahan dan analisis data), dalam
tahap ini data yang sudah terkumpul berupa data primer dan sekunder akan dilakukan analisis,

selanjutnya dilakukan pembahasan dan ditarik kesimpulan serta saran. Tahap 3 (tahap akhir),

berupa diseminasi hasil penelitian seta publikasi hasil penelitian ke dalam jurnal nasional

terakreditasi/ber ISSN dan menghasilkan buku ajar ber ISBN.

Kata kunci maksimal 5 kata

Kata Kunci : Depresi, Kualitas Hidup, Pasca BencanaAnxiety, Pregnancy, Covid-19,


Preventive

Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan permasalahan
yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi penelitian. Pada bagian ini perlu dijelaskan
uraian tentang spesifikasi khusus terkait dengan skema.
LATAR BELAKANG
Menurut WHO per tanggal 6 Agustus 2021 didapatkan dari 6 benua di dunia terdapat
200.840.180 kasus terkonfirmasi dengan Covid-19, termasuk jumlah kematian akibat Covid-
19 mencapai 4.265.903 jiwa (1). Di Indonesia kasus Covid-19 semakin meningkat dan
menyebabkan masyarakat cemas dengan keadaan ini. Kasus covid-19 di Indonesia per tanggal
08 Agustus 2021 mencapai 3.666.031 jiwa terkonfirmasi terpapar virus corona, 107.096 jiwa
dinyatakan meninggal dunia akibar terpaparnya virus ini dan terdapat 3.084.702 jiwa
dinyatakan sembuh (2).
Kasus Covid-19 pada ibu hamil di Indonesia berdasarkan data dari satgas Covid-19
yaitu mencapai 7,1% ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 dari seluruh kasus dengan jumlah
kematian mencapai 0,3% (3). Menurut Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia
(POGI) mencatat terdapat 536 ibu hamil terkonfirmasi terpapar Covid-19 dan sekitar 3% dari
jumlah tersebut dinyatakan meninggal dunia, data ini dikumpulkan sejak April 2020 sampai
April 2021 (4). Menurut data Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI)
Jakarta, 13,7% perempuan hamil lebih mudah terinfeksi Covid-19, dibandingkan mereka yang
tidak hamil, sehingga hal ini menyebabkan timbulnya kecemasan pada ibu hamil mengenai
pandemi ini (5).
Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yaitu asmariyah, Novianti dan
Suriyanti tahun 2021 tingkat kecemasan ibu hamil pada masa pandemi Covid-19 dengan
jumlah responden 108 ibu hamil ini didapatkan hasil bahwa ibu hamil yang tidak mempunyai
kecemasan sebesar 3.7%, ibu hamil yang memiliki kecemasan ringan sebesar 39.8%, ibu
hamil dengan kecemasan sedang mencapai 37.0%, ibu hamil dengan kecemasan berat
sebesar 19.4% dan tidak ada ibu hamil yang mengalami kecemasan dengan kategori panic
(0%) (6).
Kecemasan ibu hamil selama masa pandemi Covid-19 ini mengganggu rencana
kehamilan dan meningkatkan kecemasan sebagian besar ibu hamil, yang mempertanyakan
mengenai dampak dari virus Covid-19 ini terhadap kelahiran bayi. Sebagian ibu hamil merasa
cemas dan takut terinfeksi Covid-19 dan tidak dapat memeluk bayinya. Untuk menghindari
terpapar dari Covid-19 maka dilakukannya pencegahan penularan virus ini (6).
Sikap pencegahan Covid-19 pada ibu hamil ini dapat dipengaruhi dari pihak
keluarga, masyarakat serta media informasi yang menyampaikan terkait Covid-19. Sikap
pencegahan penularan Covid-19 yaitu dengan cara memakai masker medis lalu dilapisi
dengan masker kain, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau menggunakan hand
sanitizer, menjaga jarak dan mengkonsumsi vitamin yang aman selama kehamilan sesuai
anjuran bidan atau dokterIndonesia merupakan negara kepulauan yang rawan bencana.
Bencana dapat disebabkan karena kejadian alam atau ulah manusia. Salah satu bencana alam
yang sering terjadi di Indonesia adalah banjir. Walaupun tidak banyak memakan korban jiwa,
namun banjir dapat menyebabkan terganggunya stabilitas social, kesehatan, dan ekonomi.(4)

Banjir dapat menyebabkan kerusakan yang meluas, mengakibatkan hilangnya nyawa


dan rusaknya property pribadi dan infrastruktur kesehatan. Data WHO menunjukan antara
tahun 1998-2017 mempengaruhi lebih dari 2 miliar orang di dunia. Serta 80-90% dari kasus
bencana alam dalam kurun waktu 10 tahun terakhir adalah banjir. (5)

Pada Tahun 2013 – 2016 Indonesia mengalami 7.835 kejadian banjir. Kejadian
tersebut menyebabkan 2294 orang meninggal, 623 orang hilang, 9.187 orang terluka,
1.799.211 orang mengungsi, 8.460.772 orang terdampak, 52.396 rumah rusak berat, dan
133.662 rumah rusak ringan. Indonesia khususnya pulau Jawa mengalami 509 kejadian
banjir yang menyebabkan 201 orang meninggal, 84 orang hilang, 322 orang terluka,
92.678 orang mengungsi, 971.602 orang terdampak, 4.515 rumah rusak berat, dan 15.420
rumah rusak ringan. Dan Jawa Barat juga mengalami 56 kejadian banjir di tahun yang
sama. Banjir tersebut menyebabkan 15 orang meninggal, 2 orang terluka, 9.557 orang
mengungsi, 730.967 orang terampak, 48 rumah rusak berat, dan 154 rumah rusak ringan.(4)

Daerah Bogor memiliki curah hujan yang tinggi, hal ini adalah salah satu resiko
terjadinya bencana banjir. Data dari BPBD didapatkan, kejadian banjir di daerah Bogor
sebanyak 28 kasus pada tahun 2017, 53 kasus pada tahun 2018, 32 kasus pada tahun 2019, 36
kasus pada tahun 2020. Di tahun yang sama, hujan deras yang cukup lama menyebabkan
sungai Cikaniki meluap, hal ini menyebabkan banjir bandang di Kecamatan Nanggung.
Perkiraan kerugian materil tidak dapat di prediksi, namun dampaknya sangat besar mengingat
banyak rumah warga yang hancur terbawa arus. Masalah kesehatan dan ekonomi juga
mempengaruhi masyarakat yang terdampak pasca banjir bandang. (6)

Bencana alam dan kesehatan mental sangat berkaitan, hal ini disebabkan karena
korban mengalami kehilangan anggota keluarga dan keterpurukan ekonomi pasca bencana.
Akibat bencana dapat mempengaruhi keluarga secara keseluruhan. Anggota keluarga dapat
memperlihatkan gejala-gejala yang mengarah pada traumatis sekunder, hal ini terjadi terutama
pada anak-anak. Hasil penelitiannya yaitu apabila orang tua mengalami post traumatic stress
disorder (PTSD) setelah terjadi banjir akan berpengaruh terhadap kondisi kejiwaan anaknya.
Anak perempuan lebih rentan terkena PTSD dibanding laki-laki, namun tidak ada perbedaan
pada kasus depresi dan anxietas.(7)

Penelitian lain mengatakan bahwa adanya hubungan antara kecemasan dengan


kejadian banjir. Walaupun pada saat ini banjir sudah dapat di prediksi, namun rasa kecemasan
yang dialami para korban tetap saja muncul. Bahkan beberapa korban mudah merasa cemas
ketika hujan deras terjadi. Hal ini membuktikan tidak hanya berdampak pada aktifitas, social
dan ekonomi, namun banjir juga dapat berakibat pada kesehatan mental seseorang. (8)

Hasil studi Makwana di tahun 2019 menyatakan bahwa bencana juga mempengaruhi
kualitas hidup dan psikologi baik individu maupun masyarakat. Penanganan pasca bencana
dapat membantu masyarakat melewati masa sulit sehingga terjadi kestabilan kualitas hidup
masyarakat tetap dapat di pertahankan. (9)
Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dalam
bidang yang diteliti. Bagan dapat dibuat dalam bentuk JPG/PNG yang kemudian disisipkan
dalam isian ini. Sumber pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan mengutamakan hasil
penelitian pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini. Disarankan penggunaan sumber
pustaka 10 tahun terakhir.
TINJAUAN PUSTAKA
a. State of The Art

Judul Jurnal Pembahasan


Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Pada Masa Hasil Penelitian:
Pandemi Covid-19 Di Kota Bengkulu Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat
Peneliti: Asmariyah, Novianti, Suriyanti kecemasan ibu hamil pada masa pandemi
Lokasi: Bengkulu Covid-19 dapat disimpulkan bahwa ada
Tahun: 2021 hubungan tingkat kecemasan dengan pandemi
Nama Jurnal: Journal of Midwifery Covid-19 pada ibu hamil.
DOI: https://doi.org/10.37676/jm.v9i1.1341
Alasan menjadi tinjauan penelitian:
Pembahasan mengenai adanya hubungan
tingkat kecemasan dengan pandemic covid
memperkuat penelitian ini
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Trimester Hasil Penelitian:
III Terhadap Pencegahan Covid-19 Secara statistic terdapat hubungan antara
Peneliti: Rosmalia Dewi, Retno Widowati pengetahuan dengan perilaku pencegahan
Dan Triana Indrayani covid-19 namun pengetahuan tidak
Lokasi: Bandung mempengaruhi sikap mereka terhadap
Tahun: 2020 pencegahan covid-19.
Nama Jurnal: Health Informastion Jurnal
Penelitian Alasan Menjadi Tinjauan Penelitian:
DOI: https://doi.org/10.36990/hijp.v12i2.196 Pembahasan mengenai sikap pencegahan
terhadap covid pada ibu hamil yang tidak
berhubungan dengan pengetahuan menambah
landasan teori dalam penelitian ini.
Perilaku Pencegahan Penularan Covid-19 Hasil Penelitian:
Pada Ibu Hamil Tingkat pengetahuan ibu hamil di Kecamatan
Peneliti: Lilik Nur Indah Sari Dan Irwan Ngargoyoso sebagian besar pada kategori
Budiono kurang (47,6%), sedangkan sikap pada
Lokasi: Semarang kategori positif (52,4%), paritas pada kategori
Tahun: 2021 rendah (77,1%), dukungan tenaga kesehatan
Nama Jurnal: Indonesia Journal of Public dan dukungan keluarga pada kategori baik
Health and Nutrition (63,8%) dan (50,5%), sebagian besar sebagian
DOI: 10.15294/ijphn.v1i1.45433 besar ibu hamil terpapar informasi tentang
Covid-19 (98,1) dan perilaku ibu hamil
sebagian besar baik (57,1%). Tidak ada
hubungan antara dukungan tenaga kesehatan
dan keterpaparan informasi dengan perilaku
pencegahan penularan COVID-19 pada ibu
hamil, namun terdapat hubungan antara
tingkat pengetahuan, sikap, paritas, dan
dukungan keluarga dengan perilaku
pencegahan penularan Covid-19 pada ibu
hamil.

Alasan menjadi tinjauan penelitian:


Pembahasan mengenai pengetahuan dan sikap
ibu hamil terhadap covid-19 memperluas
landasan teori pada penelitian ini

Tabel 1. State of The Art


Berdasarkan Tabel1. State of The Art di atas menunjukkan bahwa depresi pasca bencana
dapat mempengaruhi kualitas hidup individu.sikap pencegahan dipengaruhi oleh tingkat
keccemasan.
b. Roadmap Penelitian

Bagan 1. Roadmap Penelitian

Berdasarkan Bagan 1. Roadmap Penelitian menunjukkan bahwa penelitian ini terkait


ilmu keperawatan jiwa komunitas…………………….. mengenai masalah depresi tingkat
kecemasan yang berkaitan dengan kualitas hidup pasca bencanasikap pencegahan
penularan covid-19 pada ibu hamil. Luaran yang ditargetkan dalam penelitian ini berupa
publikasi jurnal nasional terakreditasi/ber ISSN/prosiding dan buku ajar ISBN.

c. Tinjauan Teori
[1. Kecemasan

a. Definisi Kecemasan
Kecemasan adalah suatu perasaan tidak tenang yang samar-samar karena

adanya rasa takut dan tidak nyaman yang disertai suatu respons (penyebab tidak

spesifik atau tidak diketahui oleh diri sendiri). Perasaan takut dan tidak menentu

sebagai sinyal yang menyadarkan bahwa peringatan tentang bahaya akan datang dan

memperkuat diri sendiri mengambil suatu tindakan dalam menghadapi ancaman.

Kejadian dalam hidup seperti menghadapi tuntutan, persaingan, serta bencana dapat

membawa dampak terhadap kesehatan fisik dan psikolgis. Salah satu dampaknya

yaitu timbulnya kecemasan atau ansietas (7).

b. Etiologi kecemasan

Secara umum terdapat dua teori mengenai faktor penyebab timbulnya kecemasan,

yaitu faktor predisposisi dan faktor prepitasi.

1) Faktor Predisposisi Kecemasan

Menurut Stuart (1998) dalam (7) terdapat beberapa teoru mengenai kecemasan

atau ansietas, yaitu :

a) Faktor Biologis

Otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepine. Reseptor ini

dapat membantu dalam mengatur ansietas. Penghambat GABA (Gamma

Aminobutyric Acid) juga berperan utama dalam mekanisme biologis

berhubungan dengan ansietas sebagaimana halnya dengan endorfin. Ansietas

mungkin disertai dengan gangguan fisik dan selanjutnya menurunkan

kapasitas seseorang untuk mengatasi stresor.


b) Faktor Psikologis

(1) Pandangan psikoanalitik

Ansietas adalah konflik emosional yang terjadi antara dua elemen

kepribadian yaitu id dan superego. Id mewakili dorongan dalam insting

dan impuls primitif, sedangkan superego mencerminkan hati nurani dan

dikendalikan oleh norma budaya. Ego berfungsi menengahi tuntutan dari

dua elemen yang bertentangan dan fungsi ansietas adalah mengingatkan

ego dalam situasi yang bahaya.

(2) Pandangan Interpersonal

Ansietas muncul dari perasaan takut terhadap penolakan interpersonal.

Ansietas berkaitan dengan perkembangan trauma, seperti perpisahan dan

kehilangan, yang menimbulkan kelemahan pada individu. Inidividu yang

merasakan harga diri rendah mudah mengalami perkembangan ansietas

yang berat.

(3) Pandangan Perilaku

Ansietas merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu yang

mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang

diinginkan. Ahli dari teori perilaku menganggap bahwa ansietas sebagai

dorongan yang dipelajari berdasarkan keinginan dari diri sendiri untuk

menghindari kesedihan atau suatu penderitaan. Individu yang terbiasa

hidup dengan rasa ketakutan berlebihan lebih sering menunjukkan ansietas

dalam kehidupan selanjutnya.

c) Sosial Budaya
Ansietas merupakan hal yang biasa ditemui dalam keluarga. Faktor

ekonomi dan latar belakang pendidikan berpengaruh terhadap terjadinya

ansietas.

2) Faktor Presipitasi

Faktor presipitasi dibedakan menjadi berikut.

a) Ancaman terhadap integritas individu meliputi ketidakmampuan fisiologis

yang akan terjadi atau adanya penurunana kemampuan dalam melakukan

aktivitas sehari-hari.

b) Ancaman terhadap sistem diri dapat membahayakan identitas, harga diri, dan

fungsi sosial yang terintegrasi seseorang.

c) Pengukuran Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil

The American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) pada tahun

2015 telah merekomendasikan kepada para tenaga kesehatan untuk melakukan

skreening mengenai kecemasan dan depresi pada ibu hamil minimal 1x selama masa

kehamilannya dengan menggunakan alat ukur yang sudah terstandarisasi dan

tervalidasi (8).

Salah satu jenis alat ukur tingkat kecemasan yaitu berupa kuesioner dengan

judul Perinatal anxiety screening scale (PASS). Perinatal anxiety screening scale

(PASS) merupakan suatu kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti di Australia

Barat yang terdapat 31 pernyataan untuk mengukur tingkat kecemasan pada wanita

hamil. PASS juga merupakan instrument untuk self-report yang dibuat untuk

skrinning masalah kecemasan pada wanita hamil dan postpartum (< 1 tahun). PASS

ini awalnnya dikembangkan oleh Somerville pada tahun 2013 dengan 393 wanita
hamil (9). 31 pernyataan dalam PASS ini dikembangkan berdasarkan kriteria

klasifikasi internasional yaitu International Statistical Classification of Diseases and

Related Health Problems-ICD 10 pada tahun 1992 dan Diagnostic and Manual of

Mental Disorders-DSM-5 pada tahun 2013 untuk berbagai gangguan kecemasan (10).

Pernyataan pada PASS yang terdiri dari 31 pernyataan ini terbukti valid dan reliable.

PASS terdiri dari 4 subdimensi skala yaitu kecemasan akut dan gangguan penyesuain,

kecemasan umum dan ketakutan yang spesifik, perfeksionisme, kontrol serta trauma,

dan kecemasan social. Dalam uji reliabilitas dan validitas didapatkan koefisien Alpha

Cronbach tiap subdimensi yaitu 0.90, 0.89, 0.86 dan 0.87. Jawaban pada tiap

pernyaataan yaitu “tidak pernah”, “kadang-kadang”, “sering” dan “hampir selalu”

dengan skor 0,1,2 dan 3 (9).

d) Kecemasan Ibu Hamil Terhadap Covid-19

Kecemasan selama kehamilan merupakan hal yang biasa terjadi pada ibu

hamil sejak karna kurangnya dukungan keluarga, pengetahuan serta lingkungan.

Kecemasan dalam kehamilan adalah suatu keadaan emosional yang berfokus pada

kekhawatiran wanita hamil. Kehamilan dapat menyebabkan adanya perubahan pada

fisik, psikis dan stressor bagi wanita hamil. Perubahan ini disebabkan karena adanya

perubahan hormone yang mempermudah janin dalam pertumbuhan dan

perkembangan sampai kelahirannya (11).

a. Sikap Ibu Hamil Terhadap Pencegahan Covid-19


Sikap adalah reaksi atau respon seseorang yang tidak terbuka dalam menerima

rangsangan atau objek. Gejala dari sikap tidak dapat dilihat secara langsung, tetapi

hanya dapat dijelaskan melalui perilaku terlebih dahulu yang tertutup (12).

Berdasarkan penelitian Luo & Yin (2020), yaitu menjelaskan dalam

pelaksanaan manjemen kesehatan khusunya pencegahan Covid-19 pada ibu hamil,

hamper seluruh responded sudah melakukan manajemen kesehatan dengan baik. di

Cina juga, ibu hamil mengetahui risiko terparah akibat dari Covid-19, ibu hamil

tersebut sebisa mungkin mematuhi dan mempunyai sikap yang positif terhadap

pelaksanaan pencegahan Covid-19, karena ibu hamil tersebut merasa khawatir akan

berdampak pada bayinya (12).

Beberapa sikap yang ibu hamil harus lakukan atau dimiliki mengenai

pencegahan penularan Covid-19, yaitu sebagai berikut (13) :

1) Yakin bahwa Covid-19 adalah penyakit menular yang berbahaya, namun suatu

saat akan berhasil dikendalikan

2) Tetap berada di rumah, beribadan dan bekerja dari rumah

3) Keluar rumah wajib menggunakan masker kain/masker medis dan membawa

handsanitizer

4) Saat melakukan pemeriksaan kehamilan, wajib menggunakan masker medis

5) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 40-60 detik f. Tidak boleh

menyentuh wajah, hidung, mata dengan tangan sebelum mencuci tangan

6) Langsung mandi serta tidak menyentuh apapun setelah keluar dari rumah,

termasuk memeluk anak/keluarga


7) Menunda kunjungan ke rumah saudara atau teman dan menunda kunjungan ke

rumah saudara atau teman

8) Mematuhi protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19

9) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat diterapkan selama pandemi Covid-19.]

DEPRESI

1. Definisi
Depresi merupakan kondisi emosional yang biasanya ditandai dengan kesedihan yang
amat sangat, perasaan tidak berarti dan bersalah, menarik diri dari orang lain, dan
tidak dapat tidur, kehilangan selera makan, hasrat seksual, dan minat serta
kesenangan dalam aktivitas yang biasa dilakukan (8).
2. Gejala Depresi
1) Gejala Fisik
a. Gangguan pola tidur
b. Menurunnya tingkat aktifitas
c. Menurunnya efisiensi kerja
d. Menurunnya produktivitas kerja
e. Mudah merasa letih dan sakit
2) Gejala Psikis
a. Kehilangan rasa percaya diri
b. Sensitif
c. Merasa diri tidak berguna
d. Perasaan bersalah
e. Perasaan terbebani
3) Gejala Sosial
Lingkungan akan bereaksi terhadap perilaku orang yang depresi tersebut pada
umumnya negatif (mudah marah, tersinggung, menyendiri, sensitif, mudah letih,
mudah sakit) (8).
3. Faktor Penyebab Depresi
a. Faktor Fisik
1) Faktor genetik
Seseorang yang dalam keluarganya diketahui menderita depresi berat
memiliki resiko lebih besar menderita gangguan depresi daripada
masyarakat pada umumnya.

2) Susunan kimia otak dan tubuh


Beberapa bahan kimia di dalam otak dan tubuh memegang peranan yang
besar dalam mengendalikan emosi kita. Pada orang yang depresi ditemukan
adanya perubahan dalam jumlah bahan kimia tersebut.

3) Faktor usia
Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa golongan usia muda yaitu
remaja dan orang dewasa lebih banyak terkena depresi.

4) Gender
Wanita dua kali lebih sering terdiagnosis menderita depresi daripada pria.

5) Gaya hidup
Tingginya tingkat stress dan kecemasan digabung dengan makanan yang
tidak sehat dan kebiasaan tidur serta tidak olahraga untuk jangka waktu
yang lama dapat menjadi faktor beberapa orang mengalami depresi.

6) Penyakit fisik
Beberapa penyakit menyebabkan depresi karena pengaruhnya terhadap
tubuh. Penyakit yang mempengaruhi hormon dapat menyebabkan depresi.

7) Obat-obatan
Beberapa obat-obat untuk pengobatan dapat menyebabkan depresi. Namun
bukan berarti obat tersebut menyebabkan depresi, dan menghentikan
pengobatan dapat lebih berbahaya daripada depresi.

8) Obat-obatan terlarang
Obat-obatan terlarang telah terbukti dapat menyebabkan depresi karena
memengaruhi kimia dalam otak dan menimbulkan ketergantungan.

9) Kurangnya cahaya matahari (8).


b. Faktor Psikologis
1) Kepribadian
Ada individu-individu yang lebih rentan terhadap depresi, yaitu yang
mempunyai konsep diri serta pola piker yang negatif, pesimis, juga tipe
kepribadian introvert.

2) Pola pikir
Beberapa orang yang rentan terhadap depresi tidak mengakui kesuksesan
dan berfokus pada kegagalan-kegagalan mereka.

3) Harga diri
Depresi menyebabkan ketidakmampuan untuk berhubungan dengan orang
lain dan diterima dalam kelompok sosial yang menyebabkan perasaan
rendahnya self-esteem.

4) Stres
Kematian orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, pindah rumah, atau
stres berat yang lain dianggap dapat menyebabkan depresi.

5) Lingkungan keluarga
Akibat psikologis, sosial, dan keuangan yang ditimbulkan oleh kehilangan
orang tua yang lebih penting daripada kehilangan itu sendiri.

6) Penyakit jangka panjang


Ketidaknyamanan, ketidakmampuan, ketergantungan, dan ketidakamanan
dapat membuat seseorang cenderung menjadi depresi (8).

4. Alat Ukur Depresi


The Beck Depression Inventory (BDI-II) merupakan alat tes yang digunakan untuk
membantu mengungkapkan tingkat depresi seseorang. BDI-II terdiri dari 21 aitem
untuk menaksir intensitas depresi pada orang yang sehat maupun sakit secara fisik.
Setiap aitem terdiri dari empat pernyataan yang mengindikasikan gejala depresi
tertentu. Gejala-gejala tersebut yaitu mengenai kesedihan, pesimisme, kegagalan
masa lalu, kehilangan kesenangan, perasaan bersalah, perasaan hukuman, tidak
menyukai diri, kegawatan diri, pikiran atau keinginan untuk bunuh diri, menangis,
agitasi, kehilangan minat, keraguan, tidak berharga, kehilangan energi, perubahan
pola tidur, lekas marah, perubahan nafsu makan, kesulitan konsentrasi, kelelahan dan
kehilangan ketertarikan untuk melakukan hubungan seks.
Kategori (8).
normal : nilai skor 0
Depresi Ringan : nilai skor 1-5
Depresi sedang : nilai skor 6-14
Depresi berat : nilai skor > 14.

KUALITAS HIDUP
1. Definisi
Kualitas hidup didefinisikan sebagai persepsi individu dari posisi mereka dalam
kehidupan dalam konteks budaya dan sistem nilai di mana mereka tinggal dan dalam
hubungannya dengan tujuan mereka, harapan, standar dan kekhawatiran (9).
2. Faktor yang mempengaruhi kualitas hidup :(9)
a. Kontrol, berkaitan dengan control terhadap perilaku yang dilakukan oleh
seseorang, seperti pembahasan terhadap kegiatan untuk menjaga kondisi tubuh.
b. Kesempatan yang potensial, berkaitan dengan seberapa besar seseorang dapat
melihat peluang yang dimilikinya.
c. Keterampilan, berkaian dengan kemampuan seseorang untuk melakukan
keterampilan lain yang mengakibatkan ia dapat mengembangkan dirinya, seperti
mengikuti suatu kegiatan atau kursus tertentu.
d. Sistem dukungan, termasuk didalamnya dukungan yang berasal dari lingkungan
keluarga, masyarakat maupun sarana-sarana fisik seperti tempat tinggal atau
rumah yang layak dan fasilitas-fasilitas yang memadai sehinga dapat menunjang
kehidupan.
e. Kejadian dalam hidup, hal ini terkait dengan tugas perkembangan dan stress
yang diakibatkan oleh tugas tersebut.
f. Sumber daya, terkait dengan kemampuan dan kondisi fisik seseorang.
g. Perubahan lingkungan, berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada
lingkungan sekitar seperti rusaknya tempat tinggal akibat bencana.
h. Perubahan politik, berkaitan dengan masalah Negara seperti krisis moneter
sehingga menyebabkan orang kehilangan pekerjaan/mata pencaharian.
i. Depresi

3. Cara Ukur Kualitas Hidup


Instrumen yang dipakai untuk mengukur kualitas hidup sangat banyak sekali,
salah satu diantaranya adalah World Health Organization Quality of Life
(WHOQOL) Kuesioner WHO-Qol BREEF dengan 15 item pertanyaan dengan
kategori:
Cut of point < 50 = kualitas hidup buruk
>50 = kualitas hidup baik (10).

Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 600 kata.
Bagian ini dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah
dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram alir
dapat berupa file JPG/PNG. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang
jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang ditargetkan.
Di bagian ini harus juga mengisi tugas masing-masing anggota pengusul sesuai tahapan
penelitian yang diusulkan.
METODE
a. Diagram Alir Penelitian
Tahapan proses yang akan dilakukan dalam penelitian ini digambarkan dalam
diagram alir sebagai berikut :

Mulai

Studi Pendahuluan
Tahap Awal Penelitian

Menetukan Topik

Ketua dan
Menetukan Rumusan Permasalahan anggota
Peneliti

Menetukan Tujuan Dan Urgensi Penelitian

Studi literatur :
Tahap Pengolahan dan analisa data

Penelitian: Buku, Jurnal, Studi Kasus


Data Primer: Pengumpulan
Kuesioner data BDI dan
WHOQOLKuesioner PASS dan sikap
Data Sekunder: Jumlah populasi masyarakat

Ketua dan
Anggota
Analisa data :
Peneliti
Univariat: Distribusi Frekuensi
Bivariat : chi squareKendall Tau
Tahap

Diseminasi hasil Penelitian


Pembahasan
Kesimpulan dan Saran Ketua dan
Akhir

Bagan 2. Diagram Alir Penelitian Anggota


Publikasi : Peneliti
Berdasarkan Bagan 2 diagram alir di atas,
Buku Ajar ISBN maka tahapan dalam penelitian ini
Jurnal Nasional ber ISSN
meliputi 3 tahap, antara lain: Selesai
1. Tahap 1(awal penelitian), mulai dari studi pendahuluan, menentukan topik
penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, urgensi penelitian, dan studi
literatur, dilanjutkan pengumpulan data.
2. Tahap 2 (pengolahan dan analisis data), dalam tahap ini data yang sudah
terkumpul berupa data primer dan sekunder akan dilakukan analisis,
selanjutnya dilakukan pembahasan dan ditarik kesimpulan serta saran.
3. Tahap 3 (tahap akhir), berupa diseminasi hasil penelitian seta publikasi hasil
penelitian ke dalam jurnal nasional terakreditasi/ber ISSN dan menghasilkan
buku ajar ber ISBN.

b. Metodologi Penelitian

Jenis penelitian menggunakan metode survey deskriptif analitik kuantitatif dengan


pendekatan cross sectional.9 Populasi dalam penelitan ini berjumlah 4043
responden. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan tekhik total
sampling dengan jumlah sampel sebanyak 4043 responden. Alat yang digunakan
dalam pengumpulan data adalah lembar checklist analisa data yang digunakan
adalah analisa univariat dan bivariat (Kendall Tau) dengan program SPSS (14)(11).

Prosedur pelaksanaan penelitian meliputi:

1. Persiapan Administrasi
a) Peneliti mengajukan surat izin survei penelitian yang dikeluarkan oleh
STIKes Wijaya Husada Bogor dan di ajukan kepada Camat Nanggung
Kabupaten BogorBPM Sri Wartini, AMD.Keb.
b) Bidan Sri Wartini, AMD.Keb Camat Nanggung memberikan izin kepada
peneliti untuk penelitian.
2. Pelaksanaan Penelitian
a) Setelah mendapatkan surat izin penelitian maka peneliti menemui
masyarakat yang terdampak banjir dengan membagikan kuesioner BDI
dan WHOQOLPASS dan Sikap menggunakan google form.
b) Setiap data yang telah didapatkan kemudian ditabulasi untuk di analisis
datanya.
Teknik analisa data menggunakan uji chi squarekendall tau (14)(11).

Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan memperbolehkan
penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.
JADWAL

Bulan
No Nama Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pengumuman pengusulan usulan
2. Pengusulan usulan
3. Penilaian usulan
4. Pengumuman usulan yang
5. Kontrak
didanai
6. Pelaksanaan
7. Laporan kemajuan
8. Monitoring dan Evaluasi
9. Laporan akhir
10. Seminar Hasil/penilaian luaran

Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

DAFTAR PUSTAKA

1. WHO. Corona Virus Disease (COVID-19). world health organization. 2020.


2. Kemenkes RI. Infeksi Emerging Kemenkes RI. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. 2021.
3. Satgas Covid-19. Data Sebaran Covid-19. 2021. p. 1.
4. POGI. Covid-19 Pada Ibu Hamil. Pogi.or.id. 2021.
5. Rohmah MK, Nurdianto AR. Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pada Wanita
Hamil dan Bayi: Sebuah Tinjauan Literatur. Med Hosp 2020. 2020;7:329–36.
6. Asmariyah, Novianti, Suriyanti. PREGNANT WOMEN ANXIETY LEVELS IN THE
PANDEMIC TIME COVID-19 IN. J Midwifery. 2021;9(1):1–8.
7. Yusuf A, Fitriyasari P.K R, Nihayati HE. KEPERAWATAN. 1st ed. Ganiajri F, editor.
jakarta: salemba medika; 2015. 366 p.
8. Astarini A. Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Pada Masa Pandemi Covid-19.
Repository Poltekkes Denpasar. Poltekkes Denpasar; 2021.
9. Yazıcı E, Mutu Pek T, Uslu Yuvacı H, Köse E, Cevrioglu S, Yazıcı AB, et al. Perinatal
Anxiety Screening Scale validiy and reliability study in Turkish (PASS-TR validity and
reliability). Psychiatry Clin Psychopharmacol. 2018;29(4):609–17.
10. dos Barros MN, Aguiar MM, Carvalho F, Macedo A, Pereira AT. COVID-19 Fear Scale -
Validation and adaptation for the perinatal period. J Hum Growth Dev. 2021;31(1):9–17.
11. Siallagan D, Lestari D. Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan Berdasarkan Status
Kesehatan, Graviditas Dan Usia Di Wilayah Kerja Puskesmas Jombang. Indones J
Midwifery. 2018;1(2):104–10.
12. Dewi R, Widowati R, Indrayani T, Studi P, Terapan S, Jakarta UN, et al. Pengetahuan dan
Sikap Ibu Hamil Trimester III terhadap Pencegahan Covid-19. Skripsi. 2020;12:11.
13. Widiastini L. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Pencegahan
Coronavirus Disease 19. Repository Poltekkes Denpasar. Poltekkes Denpasar; 2021.
14. Notoadmodjo S. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012.

]1. Republik Indonesia. Penanggulangan Bencana [Internet]. 24 Indonesia; 2007. Available


from: https://bnpb.go.id/ppid/file/UU_24_2007.pdf
2. I K. Kenali Tanda-Tanda Bencana. Jakarta: ANDI; 2017.
3. Siswanto I. Pendidikan Resiko Bencana Bahaya Banjir. Jakarta: Salemba Medika; 2017.
4. BNPB. Data dan Informasi Bencana Indonesia [Internet]. 2016. Available from:
http://dibi.bnpb.go.id
5. World Health Organization. Floods [Internet]. 2020. Available from:
https://www.who.int/health-topics/floods#tab=tab_1
6. BPBD Kota Bogor. Riwayat Kejadian Bencana [Internet]. Bogor; 2021. Available from:
https://bpbd.kotabogor.go.id/riwayat
7. Kurnia R. Bencana banjir, Penyebab, Akibat, dan Penanggulangannya. Depok: Arya
Duta; 2013.
8. Johari J, Marzuki NA. Relating Stress, Anxiety and Depression among Flood
Victims’Quality of Life in Malaysia: A Theoretical Perspective. Int J Soc Sci Humanit.
2013;3(6):543–7.
9. Makwana N. Disaster and its impact on mental health: A narrative review. Fam Med
Prim Care [Internet]. 2019; Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6857396/
10. Dadang H. Manajemen Stress, Cemas, dan Depresi. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2013.
11. Hastono SP. Kualitas Hidup Lanjut Usia. Jakarta: Raja Grafindo; 2016.
12. World Health Organization. Measuring Quality of Life [Internet]. Switzerland; 2015.
Available from: https://www.who.int/tools/whoqol
13. Notoadmodjo S. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012.
.

Anda mungkin juga menyukai