Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN TERHADAP SIKAP

REMAJA AKIBAT PANDEMI COVID-19 PADA SISWA


SMA NEGERI 12 PADANG TAHUN 2022
Carolline Pasaribu
1
Keperawatan, STIKes Alifah Padang, Jl. Khatib Sulaiman, Padang, KodePos 25134, Indonesia
Email: charollinepasaribu03@gmail.com
ABSTRAK
Pandemi Covid-19 merupakan wabah dunia yang berkembang menjadi pandemi global
yang dapat menyerang sistem pernapasan. Akibat pandemi ini, timbul kecemasan dari semua
masyarakat termasuk remaja salah satunya adalah takut karna mereka tidak tahu apakah orang
disekitar mereka sehat atau tidak sehingga mereka juga menghindari keramaian atau pertemuan
yang mengundang banyak orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
tingkat kecemasan dengan sikap remaja dalam menghadapi pandemi Covid-19 pada siswa SMA
Negeri 12 Padang Tahun 2022.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study yang
telah dilakukan dari tanggal 25 Juli – 01 Agustus 2022. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
siswa-siswi SMA Negeri 12 Padang yang berjumlah 789 siswa, yang terdiri dari kelas X 11 lokal
dan XI 10 lokal dengan teknik pengambilan sampel adalah simpel random sampling berjumlah 89
siswa. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Data dianalisa menggunakan analisa univariat
dan bivariat dengan uji statistik Chi-Square.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lebih dari separoh 68,5% responden memiliki sikap
positif dan kurang dari separoh 49,4% responden memiliki tingkat kecemasan sedang dalam
menghadapi pandemi Covid-19. Adapun analisa bivariat didapati terdapat hubungan yang
signifikan antara tingkat kecemasan dengan sikap siswa dengan nilai (p value = 0,002).
Dapat disimpulkan terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan sikap remaja
dalam menghadapi Covid-19 pada remaja siswa di SMA Negeri 12 Padang. Diharapkan kepada
guru-guru untuk lebih aktif dalam memberikan edukasi kepada siswa terkait Covid-19 dengan hal
yang positif sehingga siswa tersebut dapat melakukan hal-hal positif dimasa pandemi Covid-19.
Kata Kunci :Covid-19, Kecemasan, Sikap Remaja
ABSTRACT
The Covid-19 pandemic is a global epidemic that has developed into a global pandemic that
can attack the respiratory system. As a result of this pandemic, anxiety arises from all communities,
including teenagers, one of which is fear because they do not know whether the people around them
are healthy or not so they also avoid crowds or gatherings that invite many people, and themselves
are afraid of whether they will bring the virus to others. people around him. This study aims to
determine the relationship between anxiety levels and adolescent attitudes in dealing with the
Covid-19 pandemic in students of SMA Negeri 12 Padang in 2022.
This research is descriptive analytic with a cross sectional study approach that has been
carried out from July 25 to August 01 2022. The population in this study were all students of SMA
Negeri 12 Padang totaling 789 students, consisting of class X 11 local and class XI 10. local
sampling technique is simple random sampling totaling 89 students. Data were collected using a
questionnaire. Data were analyzed using univariate and bivariate analysis with Chi-Square
statistical test.
The results of this study show that more than half of 68.5% of respondents have a positive
attitude and less than half of 49.4% of respondents have moderate levels of anxiety in the face of the
Covid-19 pandemic. The bivariate analysis found that there was a significant relationship between
the level of anxiety and student attitudes with a value (p value = 0.002).
It can be concluded that there is a relationship between the level of anxiety and the attitude
of adolescents in dealing with Covid-19 in adolescent students at SMA Negeri 12 Padang. It is
hoped that teachers will be more active in providing education to students related to Covid-19 with
positive things so that these students can do positive things during the Covid-19 pandemic.
Keywords: Covid-19, Anxiety, Adolescent Attitude
dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya mencegah
PENDAHULUAN penyebaran dan penularan Covid-19 ini, seperti
WHO (World Health Organization)pada 11 Februari himbauan untuk menjaga jarak, mencuci tangan dengan
2020 menyatakan bahwa Corona Virus Disease 2019 sabun, dan memakai masker serta diam didalam rumah
atau biasa dikenal dengan sebutan Covid-19 Merupakan (Dinas Kesehatan Kota Padang, 2020).
sebuah penyakit menular yang dapat menyerang sistem Penyakit Covid-19 ini memiliki dampak negatif pada
pernafasan disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 (Severe kesehatan fisik dan psikologis semua kelompok umur
Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2) muncul termasuk remaja. Dampak psikologis selama pandemi
pertama kali pada akhir Desember 2019 di China dikota diantaranya gangguan stres pascatrauma, kebingungann,
Wuhan. Covid-19 ini adalah penyakit yang kegelisahan,frustasi, ketakutan akan infeksi, insomnia
mengguncang masyarakat dunia karena hampir 200 dan merasa tidak berdaya. Bahkan beberapa psikiatris
negara didunia sudah tertular oleh Covid-19 termasuk dan psikolog mencatat hampir semua jenis gangguan
negara Indonesia. Sejak Maret 2020 WHO menyatakan mental ringan hingga berat dapat terjadi dalam kondisi
bahwa Covid-19 sebagai pandemi global (Suryaatmaja pandemi saat ini. Bahkan kasus xenofobia dan kasus
& Wulandari, 2020). bunuh diri karena ketakutan terinfeksi Covid-19 sudah
WHO April 2022 diseluruh dunia kasus Covid-19 mulai bermunculan. Gangguan psikis pada masa
mencapai 494.587.638 orang, dengan jumlah orang pandemi disebabkan karena beberapa faktor, yaitu
meninggal sekitar 6.170.283, hingga yang dirawat atau ketakutan akan wabah, rasa terasingkan, rasa sedih jauh
yang masih terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak dari keluarga, rasa cemas terhadap kebutuhan hidup
70.965.006 orang, hingga yang dinyatakan sembuh sehari-hari, serta adanya berita simpang siur. Namun,
sebanyak 339.685.622 orang, sedangkan jumlah kasus jika secara terus menerus, dapat menimbulkan efek tidak
Covid-19 diseluruh dunia pada usia remaja telah baik terhadap kesehatan mental, seperti memicu
mencapai sekitar 13% dari 91 kasus Covid-19 total 101 timbulnya stres, cemas, panik, dan rasa takut (Syarli,
negara masih dalam pengamatan, hingga estimasi kasus 2021).
Covid-19 usia remaja yang meninggal sekitar 8.700 Kondisi pandemi Covid-19 ini tentunya
orang. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan menyebabkan masyarakat belum siap menghadapi
Republik Indonesia jumlah kasus Covid-19 di Indonesia secara fisik maupun psikis karena kondisi yang datang
mencapai 6.019.981 orang sedangkan jumlah yang secara tiba-tiba. Covid-19 ini berhasil mengubah
meninggal sebanyak 155.288 orang dan yang telah kebiasaan masyarakat sehari-hari, hingga masyarakat
dinyatakan sembuhmencapai sekitar 5.768.703 orang, saat ini mau tidak mau harus hidup dengan kebiasaan
dan kasus Covid-19 pada usia remaja mencapai 351,336 baru yang berdampingan dengan Covid-19. Kebiasaan
orang (Kemenkes RI, 2020). baru tersebut yaitu sering mencuci tangan pakai sabun,
Data Pantauan Covid-19 Provinsi Sumatera Barat memakai masker, meningkatkan daya tahan tubuh
April 2022 kasus Covid-19 di Sumatera Barat berjumlah dengan istirahat cukup, olahraga, dan makan makanan
103.632 orang, dan yang meninggal sekitar 2.328 orang, bergizi, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.,
sedangkan yang dinyatakan sembuh sebanyak 98.672 dalam (Syarli, 2021).
orang, hingga masih ada yang positif aktif dan masih Kekhawatiran kesehatan dan kecemasan yang terkait
dirawat sekitar 2.632 orang. Di Provinsi Sumatera Barat dengan pandemi Covid-19 dapat memiliki dampak
kasus Covid-19 dilaporkan pertama kali pada tanggal 18 psikologi yang signifikan misalnya stres, pikiran negatif
Maret 2020. Terhitung hingga tanggal 26 juli 2020 yang mengganggu, penghindaran. Kecemasan adalah
dinyatakan 806 terkonfirmasi kasus positif Covid-19 di kekhawatiran akibat ancaman yang dirasakan terhadap
Provinsi Sumatera Barat (Pemerintah Provinsi Sumatera kesehatan (Syarli, 2021) perasaan was-was, khawatir,
Barat, 2020). Adapun persentase Covid-19 di Sumbar atau tidak nyaman seakan-akan akan terjadi sesuatu
usia remaja (10-19 tahun) mencapai 2.03 %. Pada yang dirasakan sebagai ancaman. Kecemasan juga
umumnya Sumatera Barat khususnya di Kota Padang merupakan responemosional terhadap penilaian tersebut
Covid-19 juga sudah menyebar, dari data Pantauan salah satunya emosi perasaan cemas (khawatir)
Dinas Kesehatan Kota Padang april 2022, jumlah kasus berlebihan seolah-olah ada hal buruk yang akan terjadi.
Covid-19 di Kota Padang sebanyak 7.338 orang, dan Kecemasan sebenarnya adalah perasaan yang normal
data yang meninggal sekitar 473 orang, hingga yang kerap dimiliki oleh manusia dan terjadi pada semua
dinyatakan sembuh sebanyak 7.108 orang, dan untuk kelompok umur, salah satunya kelompok umur remaja di
data saat ini pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 mulai dari umur 10-19 tahun. Kecemasan juga
tidak ada yang dirawat. Berbagai langkah cepat telah berdampak pada kesehatan mental remaja, karena sifat
remaja yang masih labil dalam menghadapi kondisi yang laku seseorang yang dapat mencerminkan perilaku
tidak terduga. Kondisi emosi pada remaja akan mudah beragama seseorang. Selain hubungan yang baik dengan
terguncang seperti merasa cemas yang berlebihan, sesama manusia, diperlukan juga hubungan yang baik
ketakutan akan tertular Covid-19 dan lain sebagainya dengan Tuhan kita sesuai dengan kepercayaan yang
(Fitria, 2020). dimiliki. Karena dengan meningkatkan religiusitas,
WHO 2020 menyatakan bahwa kecemasan seseorang akan lebih optimis dan memiliki koping yang
merupakan gangguan jiwa umum yang prevalensinya positif dalam menghadapi keadaan. Jenis kelamin juga
paling tinggi. Lebih dari 200.000.000 orang diseluruh dapat mempengaruhi tingkat kecemasan seseorang.
dunia (sekitar 3,6 % dari populasi) menderita kecemasan Masalahkecemasan yang di alami remaja seperti sering
(Azmi Listya A, 2020). Menurut RISKESDAS tahun berkeringat, sering gemetar, ketakutan tanpa alasan,
2018 prevalensi gangguan mental kecemasan di sering takut tertular, merasa panik jika ada yang
Indonesia menunjukan angka sekitar 11,6% populasi terkonfirmasi positif atau ada tetangga yang meninggal
indonesia atau sekitar 27.708.000 yang terjadi gangguan dunia akibat Covid-19 (Ruskandi, 2021).
kecemasan pada remaja usia 15 tahun Berdasarkan hasil penelitian yang juga telah
keatas.Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan di dilakukan oleh Fitria & Ifdil (2020) tentang kecemasan
Sumatera Barat prevalensi gangguan kecemasan pada remaja pada masa pandemi Covid-19 menunjukan
umur 15 tahun keatas yaitu sebanyak 47.692 penduduk bahwa prevalensi tingkat kecemasan remaja akibat
dari 155.208 jiwa penduduk, posisi pertama terdapat di Covid-19 berada pada kategori rendah sebesar 2,1%,
Kepulauan Mentawai sebanyak 32,8 % dan Kota Padang kategori sedang 43,9%, dan kategori tinggi 54%. Hasil
adalah posisi ketujuh dengan gangguan kecemasan penelitian menyatakan bahwa tingkat kecemasan remaja
sebesar 14,2 % (Demur, 2018). 54% berada pada kategori tinggi. Hal ini disebabkan
Masalah-masalah yang sering dialami remaja jika karena kurangnya informasi yang diperoleh remaja
tidak segera ditanganni dapat menimbulkan masalah terkait dengan pandemi yang ada pada pikiran remaja
psikologis yang lebih serius seperti depresi. Depresi adalah Covid-19 sangat berbahaya yang apabila
dapat menyebabkan manifestasi psikomotor berupa seseorang terinfeksi Covid-19 ini sulit untuk sembuh
keadaan gairah, semangat, aktivitas, serta konsentrasi dan kebanyakan orangmeninggal. Kecemasan yang
dan daya pikir melambat. Manifestasipsikomotor dialami remaja ini akan berdampak pada gangguan tidur,
tersebut bisa membawa pengaruh pada prestasi belajar kesulitan untuk focus, sering lupa, meningkatkan emosi
jika penderita adalah siswa yang sedang aktif dalam dan mudah marah (Fitria, 2020).
proses belajar mengajar (Syarli, 2021). Beberapa rentang Sikap adalah evaluasi, perasaan dan kecenderungan
usia remaja berdasarkan ketentuan, salah satunya yang konsisten atas suka atau tidak sukanya seseorang
menurut WHO rentang usia remaja adalah 10-19 tahun. atau objek atau ide. Beberapa ahli manajemen
Remaja adalah masa peralihan atau masa transisi dari pemesanan mendefinisikan sikap adalah perasaan dari
anak menuju masa dewasa. (Ruskandi, 2021) Pada masa konsumen (positif dan negatif) dari suatu objek setelah
ini remaja mengalami pertumbuhan dan perkembangan dia mengevaluasi objek tersebut. Sikap memiliki fungsi,
baik itu fisik maupun mental. Remaja akan melewati yaitu penyesuaian, ego, defensive, ekspresi nilai dan
beberapa tahapan perkembangan yaitu periode adaptasi pengetahuan. Sikap konsumen merupakan suatu respon
terhadap perubahan fisik, kognitif, dan psikologis. yang diberikan oleh pesan iklan dan ditangkap oleh
Remaja akan mengalami sejumlah perubahan dramatis konsumen (Binalay, 2016).
dalam pematangan fisik, seksualitas, otonomi, pengaruh Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
teman sebaya, tanggung jawab, peran, dan identitas Rahayu dkk tahun 2021 tentang hubungan pengetahuan
pribadi (Pratama & Sari, 2021). dan sikap remaja terhadap pemutusan rantaipenularan
Tingkat Kecemasan yang dialami oleh remaja selama Covid-19 di Pangkalan Kasai didapatkan hasil penelitian
masa pandemi Covid-19 yaitu ringan, sedang, dan berat. menunjukan bahwa minoritas remaja 23 orang (46,9 %)
Salah satu faktor penyebab dari terjadinya kecemasan bersikap negatif, dan remaja yang tidak berupaya dalam
pada remaja adalah karena kurangnya informasi yang memutuskan mata rantai penularan Covid-19 11 orang
didapat. Selain itu, informasi palsu (hoax) dan Berita- (42,30%). Sedangkan 26 orang (53,1%) bersikap positif
berita terkait Covid-19 yang beredar cepat dimedia serta 15 orang (57,69%) tidak berupaya dalam memutus
sosial kebanyakan bersifat negative yang menimbulkan rantai penularan Covid-19. Salah satu sikap yang sering
ketakutan dan kekhawatiran. Faktor yang dapat ditunjukan remaja adalah aktifitas berkelompok. Dimana
mempengaruhi tingkat kecemasan pada remaja adalah sikap inilah yang dapat membuat semakin buruk sikap
religiusitas, yaitu nilai, keyakinan, sikap serta tingkah remaja, jika tidak diarahkan kepada hal-hal yang positif,
apalagi dimasa pandemi Covid-19 ini. Aktifitas HASIL
berkelompok tidak dianjurkan karena dapat Tabel 1 Karakteristik Responden
meningkatkan penularan Covid-19 (Rahayu, 2021).
Upaya yang harus dilakukan guna untuk menghentikan Karakteristik f %
penyebaran Covid-19 antara lain mengikuti protokol Umur :
kesehatan, menghindari keramaian, tetap menjaga 15 tahun 4 4,5
kesehatan, tidak panik, menjaga jarak, serta memperkuat 16 tahun 53 59,6
imunitas tubuh. Selain dari kebijakan yang telah dibuat 17 tahun 29 32,6
pemerintah harus ada respon balik dari masyarakat juga 18 tahun 3 3,4
serta komitmen untuk tetap patuh terhadap kebijakan Jumlah 89 100
tersebut (Ruskandi, 2021). Jeni Kelamin :
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Propinsi Laki-Laki 32 36,0
Sumatera Barat bahwa di Kota Padang terdapat 72 SMA Perempuan 57 64,0
Negeri dan Swasta, diantaranya terdapat 20 SMA Negeri Jumlah 89 100
dan 52 SMA swasta. Menurut data yang didapat oleh Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dilihat persentase
peneliti dengan membandingkan 5 SMA yang ada di umur responden dengan persentase paling tinggi yaitu
Kota Padang yaitu SMAN 1, SMAN 2, SMAN 6, 16 tahun (59,6%). Jenis kelamin perempuan lebih
SMAN 3 dan SMAN 12. SMAN 12 menduduki urutan banyak dari pada laki-laki (64,0%).
ke-3 dengan jumlah data siswa terbanyak, tetapi pada
data Covid-19 Kecematan Nanggalo menduduki urutan Analisa Univariat
pertama dengan jumlah kasus Covid terbanyak dan
merupakan lokasi SMA Negeri 12 Padang dibandingkan Tabel 2 Distribusi Frekuensi Sikap pada Remaja
dengan lokasi 4 SMA tersebut. Berdasarkan hasil survey Akibat Pandemi Covid-19 pada Siswa SMA Negeri
awal yang dilakukan peneliti padatanggal 24 dan 26 12 Padang Tahun 2022
maret 2022 dengan menggunakan metode wawancara ke
10 siswa di SMAN 12 padang didapatkan hasil dari 10
siswa menyatakan bahwa 3 siswa mengalami tingkat Sikap f %
kecemasan berat dengan gejala ketakutan, trauma dan Positif 61 68,5
Negatif 28 31,5
khawatir, karna sebelumnya salah satu anggota keluarga
Jumlah 89 100
mereka atau tetangganya meninggal akibat Covid-19,
dan 5 siswa mengalami tingkat kecemasan sedang
dengan gejala merasa tidak nyaman, gelisah, susah tidur, Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa dari 89
dan 2 orang siswa lainnya mengalami kecemasan ringan responden lebih dari separoh (68,5 %) responden
dengan gejala penurunan konsentrasi, merasa tidak memiliki sikap positif terhadap pandemi Covid-19 pada
tenang saat mendengar informasi terkait Covid-19. siswa SMA Negeri 12 Padang tahun 2022.
Berdasarkan fenomena dan penjelasan diatas, peneliti
tertarik ingin meneliti terkait Hubungan tingkat
kecemasan terhadap sikap remaja akibat pandemi Covid- Tabel 3Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan
19 pada siswa SMA Negeri 12 Padang tahun 2022. pada Remaja AkibatPandemi Covid-19 Pada Siswa
SMA Negeri 12 Padang Tahun 2022
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan Tingkat Kecemasan f %
desain penelitiancross sectional. Populasi pada Ringan 29 32,6
penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi SMA Negeri 12 Sedang 44 49,4
Berat 16 18,0
Padang yang berjumlah 789 siswa, yang terdiri dari
kelas X 11 lokal dan XI 10 lokal dengan teknik Jumlah 89 100
pengambilan sampel adalah simpel random sampling
berjumlah 89 siswa. Data dikumpulkan dari tanggal 25 Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa dari 89
Juli – 01 Agustus 2022menggunakan kuesioner. responden kurang dari separoh (49,4%) yang mengalami
Kemudian data dianalisa menggunakananalisa kecemasan sedang dalam menghadapi pandemi Covid-
univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-Square. 19 pada siswa SMA Negeri 12 Padang Tahun 2022.
Analisa Bivariat yang kemudian memunculkan kecenderungan perilaku
individu terhadap objek tersebut dengan cara tertentu.
Tabel 4 Hubungan Tingkat Kecemasan Terhadap Sikap juga dapat diartikan sebagai suatu penilaian
Sikap Remaja Dalam Menghadapi Covid-19 pada emosioanal atau afektif berupa perasaan senang, benci,
siswa SMA Negeri 12 Padang Tahun 2022 dan sedih (Mawardi, 2019).Sikap adalah suatu
kencenderungan untuk merespon, baik secara positif
maupun negatif, terhadap seseorang, situasi, ataupun
Sikap P suatu objek tertentu, Dengan demikian sikap seseorang
Tingkat
Kecemasan Positif Negatif Jumlah value tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus
F % f % F % ditafsirkan terlebih dahulu dari tingkah laku yang
Ringan tampak baik dan verbal maupun nonverbal (Mawardi,
21 72,4 8 27,6 29 100
0,002 2019).
Sedang 35 79,5 9 20,5 44 100 Sikap adalah respon individu terhadap suatu
Berat 5 31,3 11 68,8 16 100 stimulus. Sehingga sikap remaja dalam penelitian ini
Total 61 68,5 28 31,5 89 100 dapat diartikan sebagai respon remaja terhadap kejadian
Covid-19. Terbentuknya sikap remaja tersebut sebab
Berdasarkan tabel 4 didapatkan bahwa proporsi adanya interaksi yang dialami oleh remaja, seperti ada
sikap remaja dalam menghadapi Covid-19 lebih tinggi pengaruh dari teman sebaya, guru, maupun orang tua.
pada tingkat kecemasan sedang, dibandingkan Informasi yang diperoleh remaja ada yang negatif dan
dengantingkat kecemasan ringan dan berat yaitu positif sehingga sikap ditentukan oleh seberapa baik
(79,5%). Pada hasil uji statistik Chi-Square didapatkan remaja untuk menyaring informasi mana yang benar
nilai p = 0,002 (p <0,05) artinya ada hubungan Tingkat maupun mana yang tidak benar.
Kecemasan dengan Sikap remaja dalam menghadapi Menurut asumsi peneliti, lebih dari separoh (68,5
pandemi Covid-19 pada siswa di SMA Negeri 12 %) siswa memiliki sikap Positif terhadap pandemi
Padang Tahun 2022. Covid-19. Hal ini dapat dilihat dari pengisian kuesioner
dimana pada soal nomor satu (93,5%) siswa menyatakan
Sangat Setuju mencegah penyebaran Covid-19 dengan
PEMBAHASAN melakukan kegiatan dirumah saja, hingga soal nomor
dua juga terdapat (94,4%) siswa menyatakan sangat
Analisa Univariat setuju apabila menggunakan masker dapat mencegah
penularan Covid-19. Positifnya sikap siswa di SMA
Sikap Negeri 12 Padang ini karena memiliki kesadaran secara
pribadi untuk bersikap/berprilaku sehat untuk mencegah
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penyebaran Covid-19, seperti menghindari tempat-
didapatkan bahwa dari 89 responden lebih dari separoh tempat keramaian, mencuci tangan sesering mungkin
(68,5 %) responden memiliki sikap positif terhadap apalagi ketika sedang berada diluar rumah atau
pandemi Covid-19 pada siswa SMA Negeri 12 Padang memegang benda atauperalatan yang tidak steril,
tahun 2022. melakukan kegiatan dirumah saja, menggunakan masker
Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang hinga melepas masker hanya dengan memegang tali
dilakukan oleh Suryaatmaja & Wulandari (2020), masker saja. Sebaliknya remaja yang sikapnya negatif
dengan judul Hubungan Tingkat Kecemasan Terhadap disebabkan remaja yang lebih sering mengabaikan
Sikap Remaja akibat Pandemik Covid-19 di SMA informasi yang beredar dan menganggap anjuran
Perguruan Advent Salemba Jakarta Pusat ditemukan pemerintah tidak penting tentang pencegahan Covid-19
hasil (67,9%) responden memiliki Sikap baik/positif. dan menganggap tidak ada penyakit seperti itu.
Hasil penelitian ini juga sama dengan penelitian Penelitian ini menunjukan bahwa persentase umur
yang dilakukan oleh Monalisa dkk (2021), dengan judul responden yang paling banyak adalah umur 16 tahun
Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Remaja Terhadap dimana semakin tinggi umurnya sikapnya semakin baik,
Pandemi Covid-19 di SMK N 1 Rengat Kabupaten lebih dewasa dan cara pandang yang luas hingga
Indragiri Hulu ditemukan hasil (54%) responden yang pengetahuan yang didapat semakin baik, berfikirnya
memiliki sikap positif. lebih berhati-hati dalam suatu tindakan. Jenis kelamin
Sikap diartikan sebagai suatu reaksi atau respon pada umumnya jenis kelamin perempuan biasanya lebih
yang muncul dari seseorang individu terhadap objek berhati-hati dalam menyikapi suatu masalah kesehatan,
sedangkan laki-laki seringkali abai terhadap anjuran karena adanya Covid-19 dan takut berada ditenga
pemerintah terkait pencegahan Covid-19 dan tingkat kerumunan banyak orang. Hal ini menunjukan bahwa
kesadarannya lebih rendah dibandingkan remaja kebanyakan siswa merasa cemas dalam menghadapi
perempuan sehingga akan bersikap seakan tidak peduli. pandemi karena firasat buruk dan rasa takut terkait kasus
Covid-19.
Tingkat Kecemasan Di sisi lain, diketahui bahwa jenis kelamin
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, perempuan lebih beresiko mengalami gangguan
didapatkan bahwa dari 89 responden kurang dari kecemasan dibandingkan dengan jenis kelamin laki-laki
separoh (49,4%) yang mengalami kecemasan sedang karena diduga perempuan lebih mudah terpengaruh oleh
dalam menghadapi pandemi Covid-19 pada siswa SMA perasaan sehingga perempuan dianggap lebih sensitif
Negeri 12 Padang Tahun 2022. terhadap emosi, serta lebih cepat peka terhadap sesuatu
Hasil Penelitian ini hampir sama dengan penelitian hal yang tidak wajar dilingkungannya dan menimbulkan
yang dilakukan oleh Suryaatmaja & Wulandari (2020) panik, takut serta cemas dibandingkan laki-laki
dengan judul Hubungan Tingkat Kecemasan Terhadap cenderung banyak menggunakan logika dalam
Sikap Remaja akibat Pandemi Covid-19 di SMA Advent bertindak. Berdasarkan umur pada penelitian ini adalah
Salemba Jakarta Pusat ditemukan hasil (64,7%) terdapat mayoritas siswa umur 16 tahun sebanyak
responden yang mengalami kecemasan sedang. (59,6%) dimana remaja usia 16 tahun lebih banyak
Hasil penelitian ini juga hampir sama dengan beresiko mengalami kecemasan seperti penelitian
peneltian yang dilakukan oleh Fitria Linda (2020) sebelumnya yang dilakukan pada siswa Kalimantan
dengan judul penelitian Kecemasan Remaja pada masa Timur, sebagian besar dari mereka yang mengalami
Pandemi Covid-19 ditemukan hasil (43,9%) responden kecemasan sedang hingga berat berusia dibawah 20
yang mengalami kecemasan kedang. tahun (50%) (Ardan dkk, 2020).
Kecemasan adalah kondisi psikologi seseorang
yang penuh dengan rasa takut dan khawatir, dimana
perasaan takut dan khawatir akan sesuatu hal yang Analisa Bivariat
belum pasti akan terjadi. Kecemasan berasal sari bahasa
Latin (anxius) dan bahasa Jerman (anst) yaitu suatu kata Hubungan Tingkat Kecemasan Terhadap Sikap
yang digunakan untuk menggambarkan efek negatif dan Remaja Dalam Menghadapi Covid-19 pada siswa
rangsangan fisiologis (Tarbiyah, 2020). SMA Negeri 12 Padang Tahun 2022
Kecemasan merupakan keadaan emosi yang
muncul saat individu sedang stress, dan ditandai oleh Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
perasaan tegang, pikiran yang membuat yang membuat didapatkan bahwa proporsi sikap remaja dalam
individu merasa khawatir dan disertai respon fisik menghadapi Covid-19 lebih tinggi pada tingkat
(jantung berdetak kencang, naiknya tekanan darah, dan kecemasan sedang, dibandingkan dengan tingkat
lain sebagainya). Kecemasan adalah perasaan takut yang kecemasan ringan dan berat yaitu (79,5%). Pada hasil uji
bersifat lama pada sesuatu yangb tidak jelas dan statistik Chi-Square didapatkan nilai p = 0,002 (p <0,05)
berhubungan dengan perasaan yang tidak menentu dan artinya ada hubungan Tingkat Kecemasan dengan Sikap
tidak berdaya (Tarbiyah, 2020). remaja dalam menghadapi pandemi Covid-19 pada
Menurut asumsi peneliti, tingkat kecemasan pada siswa di SMA Negeri 12 Padang.
siswa SMA Negeri 12 Padang dibagi atas 3 tingkatan Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian
yaitu kecemasan ringan, sedang dan berat. Hasil yang dilakukan oleh Suryaatmaja & Wulandari (2020)
penelitian ini didapatkan tingkat kecemasan sedang. dengan judul Hubungan Tingkat Kecemasan Remaja
Tingkat kecemasan siswa disebabkan beberapa masalah Terhadap sikap remaja akibat pandemi Covid-19
diantaranya dapat dilihat dari pengisian kuesioner diperoleh hasil uji statistik dengan nilai p= <0,05 artinya
dimana pada soal nomor satu 73% menyatakan siswa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat
tersebut memiliki firasat buruk tentang Covid-19, takut kecemasan dan sikap siswa di SMA Adven Salemba
akan pikiran sendiri terkait Covid-19, mudah (Suryaatmaja & Wulandari 2020).
tersinggung ketika mendengar berita terkait Covid-19, Kecemasan merupakan keadaan emosi yang muncul
dan khawatir tentang adanya kasus positif Covid-19. saat individu sedang stress, dan ditandai oleh perasaan
Selain itu pada soal nomor tiga 62,9% siswa menyatakan tegang, pikiran yang membuat yang membuat individu
takut ditinggal sendirian saat kasus positif Covid-19 merasa khawatir dan disertai respon fisik (jantung
Semakin banyak, takut saat berada ditengah keramaian berdetak kencang, naiknya tekanan darah, dan lain
sebagainya). Kecemasan adalah perasaan takut yang UCAPAN TERIMAKASIH
bersifat lama pada sesuatu yangb tidak jelas dan Dalam proses pembuatan Skripsi ini peneliti
berhubungan dengan perasaan yang tidak menentu dan telah mendapatkan bantuan dan bimbingan serta
tidak berdaya. Sikap adalah suatu kencenderungan untuk dukungan dari berbagai pihak, dalam kesempatan ini
merespon, baik secara positif maupun negatif, terhadap peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada
seseorang, situasi, ataupun suatu objek tertentu, Dengan yang terhormat :
demikian sikap seseorang tidak dapat diamati 1. Bapak Ns. Edo Gusdiansyah, S.Kep, M.Kep, selaku
secaralangsung, melainkan harusditafsirkan terlebih pembimbing I yang telah meluangkan waktu dalam
dahulu dari tingkah laku yang tampak baik dan verbal membimbing serta banyak memberikan arahan dan
maupun nonverbal (Mawardi, 2019). masukan kepada peneliti dengan penuh kesabaran
Menurut asumsi peneliti, kecemasan yang dialami sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi ini.
oleh siswa SMA Negeri 12 Padang mengakibatkan 2. Ibu Ns. Diana Arianti, S.Kep, M.Kep selaku
mereka bersikap positif artinya secara pribadi mereka pembimbing II yang telah meluangkan waktu dalam
sadar akan pentingnya mengikuti anjuran pemerintah membimbing serta banyak memberikan arahan dan
agar tetap terhindar dari Covid-19 dengan melakukan masukan kepada peneliti dengan penuh kesabaran
kegiatan dirumah saja, menghindari tempat keramaian, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi ini.
memakai masker hingga melepas masker hanya dengan 3. Ibu Ns. Welly, S.Kep, M.Kep selaku penguji I yang
memegang tali masker, mencuci tangan sesering sudah banyak memberikan saran dan masukan
mungkin apalagi ketika sedang berada diluar rumah atau kepada peneliti sehingga peneliti dapat
pada saat memegang benda atau peralatan yang tidak menyelesaikan Skripsi ini.
steril. Para siswa juga menghindari untuk tidak 4. Ibu Ns. Amelia Susanti, S.Kep, M.Kep, Sp.Kep.J
menyebarkan hoax yang didengar dari orang-orang dan selaku penguji II yang sudah banyak memberikan
tetap tenang dalam menghadapi Covid-19. saran dan masukan kepada peneliti sehingga peneliti
Selain itu kondisi saat ini sangat berpengaruh karena dapat menyelesaikan Skripsi ini.
pada saat ini kasus Covid-19 sudah menurun sehingga 5. Ibu Ns. Asmawati, S.Kep, M.Kep, Ketua Sekolah
pikiran-pikiran negatif terkait covid-19 pun mulai Tinggi Ilmu Kesehatan Alifah Padang.
hilang. Sikap negatif yang dialami oleh siswa SMA 6. Ibu Ns. Ledia Restipa, S.Kep, M. Kep selaku Ketua
Negeri 12 Padang disebabkan karena masih ada Prodi S1 Keperwatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
beberapa siswa yang berpikir bahwa penyakit Covid-19 Alifah Padang.
itu tidak ada, menganggap bahwa aturan pemerintah 7. Seluruh staf dan dosen pengajar di STIkes Alifah
tidak penting, sehingga siswa tersebut pun mengabaikan Padang yang telah banyak memberikan ilmu kepada
informasi terkait Covid-19. penulis selama perkuliahan.
8. Bapak Drs Parendangan, M.Pd selaku Kepala
Sekolah SMA Negeri 12 Padang yang telah
SIMPULAN memberikan Izin kepada peneliti untuk melakukan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Hubungan penelitian sehingga peneliti dapat meneyelesaikan
Tingkat Kecemasan Terhadap Sikap Remaja Akibat skripsi ini.
Pandemi Covid-19 Pada Siswa SMA Negeri 12 Padang 9. Responden yang telah bersedia meluangkan waktu
Tahun 2022, maka dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi sampel dalam penelitian ini, sehingga
1. Lebih dari separoh (68,5 %) responden yang peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
memiliki sikap Positif terhadap pandemi Covid-19 10. Teristimewa untuk kedua orang tua, kakak dan adik
pada siswa di SMA Negeri 12 Padang tahun 2022. serta keluarga besar dan orang yang saya sayangi
2. Kurang dari separoh (49,4%) responden yang yang telah memberikan semangat dan dukungan
mengalami kecemasan sedang dalam menghadapi demi menyelesaikan Skripsi ini.
pandemi Covid-19 pada siswa di SMA Negeri 12 11. Serta teman-teman seperjuangan mahasiswa STIKes
Padang Tahun 2022 Alifah Padang program studi keperawatan yang telah
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara Tingkat banyak memberikan motivasi, informasi dan bantuan
Kecemasan dengan Sikap Remaja pada siswa di terkait penyusunan Skripsi ini.
SMA Negeri 12 Padang Tahun 2022 (p= 0,002) Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala
kebaikan dan bantuan yang telah diberikan dan semoga
skripsi ini bermanfaat bagi peneliti dan bagi para
pembaca agar dapat digunakan sebaik-baiknya.
DAFTAR PUSTAKA https://doi.org/10.31004/cdj.v2i2.2010
Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar
Anisah, A. L. (2020). Intervensi Literasi Dan Layanan Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI, 53(9),
Kesehatan Mental Pns Dalam Meningkatkan 1689–1699.
Kualitas Pelayanan Publik Di Era New Normal. Kementerian Kesehatan RI. 2022 “Data Kasus Covid-19
Civil Service, 14(2), 1–10. Di
Annisa, D. F., & Ifdil, I. (2016). Konsep Kecemasan Indonesia”.https://infeksiemerging.kemkes.go.id
(Anxiety) pada Lanjut Usia (Lansia). Konselor, /dashboard/covid-19
5(2), 93. https://doi.org/10.24036/02016526480- Mawardi, M. (2019). Rambu-rambu Penyusunan Skala
0-00 Sikap Model Likert untuk Mengukur Sikap
Ardan, M. Rahman, FF, Geroda, GB. The Influence Of Siswa. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan
Physical Distance To Student Anxiety On Kebudayaan, 9(3), 292–304.
Covid-19, Indonesia. J Crit https://doi.org/10.24246/j.js.2019.v9.i3.p292-
Rev.2020;7(17):1126-32. 304
Arianti, D., & Susanti, A. (2022). Empowerment : Mendrofa, A. L. (2021). ”Hubungan Pengetahuan Dan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Terapi Hipnotis Sikap Dengan Penerapan Protokol Kesehatan
Lima Jari Pada Ibu Hamil Dengan Kecemasan Dalam Pencegahan Covid-19 Pada Mahasiswa
Di Kecamatan Kuranji Kota Padang FKM USU”, Skripsi Kesehatan Masyarakat
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat. Universitas Sumatera Utara.
1, 163–167. Monalisa, A. P., Yopi, W., & Fitriyani, B. (2021).
Asmawati. 2022. Pengaruh Terapi Spiritual Qur’anic ZONA KEBIDANAN – Vol. 12 No. 1 Desember
Freedom Technique (SQEFT) Terhadap Ansietas 2021 “ Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap
dan Kadar Kortisol Darah Pada Residen Napza. Remaja Terhadap Pandemi Covid-19 di SMK N1
Makassar : Massagena Pres Rengat Kabupaten Indragiri Hulu”.
Dinas Kesehatan Kota Padang. 2022 “Data Pemantauan Notoatmodjo, S. 2016. Metodologi Penelitian
Covid-19 Kota Kesehatan. 2nd ed. Jakarta: Rineka Cipta.
Padang”https://dinkes.padang.go.id/. Notoatmodjo, Soekidjo. (2018). Metodologi Penelitian
Djami, R. M. K., Shihab, R. M., & Wardah. (2019). Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta.
Pengaruh Kualitas Layanan, Biaya Pendidikan Pratama, D., & Sari, Y. P. (2021). Karakteristik
Dan Fasilitas Pendidikan Terhadap Keputusan perkembangan remaja. Edukasimu.Org, 1(3), 1–
Konsumen Dengan Brand Image Sebagai 9.
Variabel Intervening Dalam Memilih Program Rahayu3, N. S. F. E. A. R. P. (2021). jurnal ilmu
Studi Pada Fakultas Ekonomi Universitas kesehatan masyarakat (Journal of Public Health
Kristen Artha Wacana Kupang. Jurnal Ekonomi Sciences). 10.
& Bisnis, 4(1), 869–880. Rosalia, R. (2018). Dr. M Salamun. 11, 256–264.
Edo Gusdiansyah & Amelia Susanti. 2020 “Buku Ajar Ruskandi, Henokh, J. (2021). Kecemasan Remaja Pada
Asuhan Keperawatan Jiwa dengan Masalah Masa Pandemi COVID-19. Jurnal Penelitian
Psikososial Perawat Profesional, 3(November), 653–660.
Egziabher, T. B. G., & Edwards, S. (2016). Karakteristik http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/inde
perkembangan remaja. Africa’s Potential for the x.php/JPPP
Ecological Intensification of Agriculture, 53(9), Ruskandi, J. H. (2021). Kecemasan Remaja pada Masa
1689–1699. Pandemi Covid-19. Jurnal Penelitian Perawat
Fitria, L. I. (2020). Kecemasan Remaja pada Masa Profesional, 3(3), 483–492.
Pandemi Covid-19. Jurnal https://doi.org/10.37287/jppp.v3i3.530
PenelitianPerawatProfesional3(3),483492.https:/ Suryaatmaja, D. J. C., & Wulandari, I. S. M. (2020).
/doi.org/10.37287/jppp.v3i3.530 Hubungan Tingkat Kecemasan Terhadap Sikap
Hasina, S. N., Nadatien, I., Noventi, I., Gusmantara, P., Remaja Akibat Pandemik Covid-19. Malahayati
Rusdiansyah, M., Muawanah, K., & Hotijah, H. Nursing Journal, 2(4), 820–829.
(2021). Mengelola Kecemasan Remaja Di Masa https://doi.org/10.33024/manuju.v2i4.3131
Pandemi Covid-19 Dengan “Beraksi.” Syafitri, D. U., Falasifah, M., & Hakim, F. R. (2021).
Community Development Journal : Jurnal Penerapan PHBS, Perilaku Pencarian Informasi,
Pengabdian Masyarakat, 2(2), 520–524. dan Kesehatan Mental Masyarakat di Awal
Masa Pandemik COVID 19. Motiva: Jurnal
Psikologi, 4(2), 98.
https://doi.org/10.31293/mv.v4i2.5586
Syarli, S. (2021) ”Tingkat Kecemasan Pada Remaja
Putri Dan Mahasiswa Pada Saat Pandemi Covid-
19”, J. Ilm. Cereb. Med., vsk. 3, nro 1, s. 8, 2021,
doi: 10.53475/jicm.v3i1.73.
Tangke, U. (2016). PEDOMAN PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN CORONAVIRUS
DISEASE (COVID-19) REVISI KE-5. Agrikan:
Jurnal Agribisnis Perikanan, 9(2), 1–214.
https://doi.org/10.29239/j.agrikan.9.2.i-iii
Tarbiyah, J., Sufyan, S., & Majenang, T. (2020).
JURUSAN TARBIYAH - STAI SUFYAN
TSAURI MAJENANG
https://ejournal.stais.ac.id/index.php/qlm.
Pemanfaatan Jaringan Penggerak Sekolah
Madrasah Muhammadiyah (Jpsm) Dalam
Benchmarking Madrasah Muhammadiyah Di
Purbalingga, 01(2), 92–108.
Wahyudi, I., Bahri, S., & Handayani, P. (2019). Aplikasi
Pembelajaran Pengenalan Budaya Indonesia.
V(1), 135–138. https://doi.org/10.31294/jtk.v4i2
Website Corona. 2022 “Data Pantauan Covid-19
Provinsi Sumatera
Barat”.https://corona.sumbarprov.go.id/
World Health Organization (WHO). 2022 “ Data
Sebaran Perkembangan Covid-
19.https://covid19.go.id/

Anda mungkin juga menyukai