Anda di halaman 1dari 19

NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN

DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 PADA MASYARAKAT SEHAT

DI KELURAHAN BELIAN KOTA BATAM TAHUN 2021

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan


Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

PUTRI MAHARANI

KHOIRUNNISA DIAN PERMATA

61117113

PPROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BATAM
2021
NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN


DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 PADA MASYARAKAT SEHAT
DI KELURAHAN BELIAN KOTA BATAM TAHUN 2021

Fitta Deskawaty1, Isramilda2, Khoirunnisa Dian Permata3


deska.fitta@gmail.com1, isramilda@univbatam.ac.id2, khoirunnisadpermata@gmail.com3
Fakultas Kedokteran Universitas Batam.

ABSTRAK

KHOIRUNNISA DIAN PERMATA, 61117113, 2021. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan


Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 pada Masyarakat Sehat di Kelurahan
Belian Kota Batam Tahun 2021.

Latar Belakang: Akhir tahun 2019 lalu terjadi masalah kesehatan akibat wabah Covid-19
(Coronavirus Disease) dan ditetapkan sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO).
Virus ini berasal dari famili yang sama dengan virus penyebab SARS dan MERS akan tetapi lebih
menular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat
kecemasan dalam menghadapi pandemi Covid-19 pada masyarakat sehat di Kelurahan Belian Kota
Batam Tahun 2021.

Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan desain cross sectional.
Penelitian dilakukan kepada masyarakat sehat di daerah Kelurahan Belian Kota Batam pada Juni
2021. Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat sehat yang tinggal di Kelurahan Belian Kota
Batam pada saat wabah Covid-19. Besar sampel berjumlah 73 orang. Uji analisis data
menggunakan uji Chi Square dengan menggunakan program komputer.

Hasil: Hasil analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan dalam penelitian
ini didapatkan usia p=.001, tingkat pengetahuan p=.017, sikap pencegahan penularan Covid-19
p=.031, sedangkan untuk jenis kelamin p=.272. Artinya terdapat hubungan antara faktor usia,
tingkat pengetahuan, dan pencegahan penularan dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi
pandemi Covid-19, sedangkan faktor jenis kelamin tidak terdapat hubungannya dengan tingkat
kecemasan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara faktor
usia, tingkat pengetahuan, dan pencegahan penularan Covid-19 dengan tingkat kecemasan,
sedangkan jenis kelamin tidak terdapat hubungannya dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi
pandemi Covid-19 pada masyarakat sehat di Kelurahan Belian Kota Batam tahun 2021.

Kata Kunci: Faktor-Faktor, Kecemasan, Covid-19


NASKAH PUBLIKASI

Factors Related to Anxiety Levels in Facing the Covid-19 Pandemic in Healthy Communities in
Belian Village, Batam City in 2021.

Fitta Deskawaty1, Isramilda2, Khoirunnisa Dian Permata3


deska.fitta@gmail.com1, isramilda@univbatam.ac.id2, khoirunnisadpermata@gmail.com3
Faculty Of Medicine Batam University

ABSTRACT

KHOIRUNNISA DIAN PERMATA, 61117113, 2021. Factors Related to Anxiety Levels in


Facing the Covid-19 Pandemic in Healthy Communities in Belian Village, Batam City in 2021.

Background: At the end of 2019 there were health problems due to the Covid-19 (Coronavirus
Disease) outbreak and was declared a pandemic by the World Health Organization (WHO). This
virus is from the same family as the viruses that cause SARS and MERS but is more contagious.
This study aims to determine the factors related to the level of anxiety in dealing with the Covid-19
pandemic in healthy communities in Belian Village, Batam City in 2021.

Methods: This research is an analytic observational study with a cross sectional design. The study
was conducted on healthy communities in the Belian Village area, Batam City in June 2021. The
population in this study were healthy people living in Belian Village, Batam City during the Covid-
19 outbreak. The sample size is 73 people. Test data analysis using Chi Square test using a
computer program.

Results: The results of the analysis of factors related to the level of anxiety in this study obtained
age p = .001, level of knowledge p = .017, attitude to prevent transmission of Covid-19 p = .031,
while for gender p = .272. This means that there is a relationship between the age factor, level of
knowledge, and prevention of transmission with the level of anxiety in dealing with the Covid-19
pandemic, while the gender factor has no relationship with the level of anxiety in dealing with the
Covid-19 pandemic.

Conclusion: Based on the results of this study, it was concluded that there was a relationship
between the factors of age, level of knowledge, and prevention of Covid-19 transmission with the
level of anxiety, while gender had no relationship with the level of anxiety in dealing with the
Covid-19 pandemic in healthy communities in Belian Village, Batam City in 2021.

Keywords: Factors, Anxiety, Covid-19


NASKAH PUBLIKASI

LATAR BELAKANG Covid-19, bekerja sama dengan organisasi


Akhir tahun 2019 lalu, tepatnya pada 29 IKA FKM UA. Dengan melibatkan 8.031
Desember 2019, dunia digemparkan oleh para responden yang berasal dari 34 provinsi yang
dokter di Wuhan, China yang menyatakan ada di Indonesia didapatkan hasil bahwa lebih
bahwa adanya penyakit Pneumonia yang tidak dari 50% responden mengalami kecemasan,
wajar. Lalu pada 31 Desember 2019, otoritas dengan kategori cemas dan sangat cemas.
kedokteran di Wuhan melaporkan temuan Dapat disimpulkan bahwa pandemi Covid-19
tersebut ke WHO. Baru 4 minggu kemudian, ini menimbulkan kecemasan ditengah
tepatnya 26 Januari 2020, Coronavirus jenis masyarakat. Ditambah banyaknya masyarakat
baru (Novel Coronavirus atau Covid-19) yang takut tertular karena Covid-19 ini sangat
diidentifikasi dan diumumkan ke publik. Dari cepat. Selain itu juga mengenai bayaknya
Wuhan, Covid-19 terus merebak ke seluruh berita hoaks yang beredar tentang angka
dunia, hingga pada 11 Maret 2020, WHO kematian yang tinggi dari kasus Covid-19 ini
secara resmi menyatakan Covid-19 sebagai menyebabkan masyarakat mengalami
pandemi. Diumumkannya Covid-19 sebagai kecemasan yang berlebihan (Putri APK,
Pandemi menandakan bahwa penyakit 2020).
tersebut sudah menjangkiti begitu banyak Sebagian masyarakat saat ini mungkin
populasi di seluruh dunia. Secara global virus merasakan keluhan berupa rasa demam,
ini telah menyebar ke seluruh Negara yang pegal-pegal, dan sakit tenggorokan setelah
ada di dunia, data pertanggal 1 Maret 2021 terpapar berita atau kejadian yang
menunjukkan bahwa telah terdapat berhubungan dengan infeksi Covid-19. Reaksi
114.694.360 juta kasus yang terkonfirmasi gejala semu ini timbul akibat rasa cemas dan
positif terserang virus tersebut, dan jumlah lazim disebut gangguan psikosomatik.
90.254.118 juta orang dinyatakan sembuh, Gangguan psikosomatik merupakan kondisi
ketika tekanan psikologis mempengaruhi
serta 2.543.402 juta jiwa yang meninggal.
fungsi fisiologis (somatik) secara negatif
Kematian merupakan dampak yang tidak
sehingga menimbulkan gejala sakit. Menurut
terhindarkan dari virus ini (Kemenkes RI,
Britannica (2020) gangguan psikosomatik
2020).
bisa terjadi karena adanya disfungsi atau
Situasi pandemi Covid-19 ini selain
kerusakan organ fisik akibat aktivitas yang
membawa perubahan besar dalam tatanan
tidak semestinya dari sistem saraf tak sadar
kehidupan sehari-hari seperti, pewajiban
dan respons biokimia tubuh. Ketika cemas,
pelaksanaan physical distancing, pewajiban
Amygdala, pusat rasa cemas pada otak,
penggunaan masker, hingga Pembatasan
merespons dengan mengaktifkan sistem saraf
Sosial Berskala Besar juga membawa dampak
otonom secara berlebihan. Tubuh dibuat
dalam berbagai lini kehidupan masyarakat.
seolah sedang menghadapi ancaman sehingga
Dampak dari pandemi Covid-19 melingkupi
selalu siaga. Akibatnya gejala psikosomatik
berbagai lini kehidupan, mulai dari segi
muncul, denyut jantung dan tekanan darah
ekonomi, sebelumnya diprediksi Indonesia
meningkat, dan seringkali menciptakan rasa
memiliki pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3%
sakit di dada (Khairani,2020. WHO, 2018).
pada tahun 2020, namun dengan
Kecemasan di tengah Pandemi Covid-19
pertimbangan situasi pandemi, prediksi
merupakan sebuah hal yang wajar. Sebab
merosot hingga dibawah 2%. Kemudian dari
orang-orang berada dalam kondisi yang tidak
segi kesehatan, pada 21 September 2020 di
pasti. Tingkat kecemasan setiap orang dapat
Indonesia telah tercatat kasus positif dengan
berbeda tergantung pada faktor-faktor yang
peringkat ke-18 tertinggi didunia. Hal tersebut
terkait. Berbagai faktor termasuk faktor
tentunya meingkatkan rasa tidak aman dan
demografi dapat mempengaruhi kecemasan
kecemasan di kalangan masyarakat umum.
dalam menghadapi pandemi. Selain itu,
Sebelumnya, pada 22 Juni 2020 lalu Persakmi
persepsi mengenai resiko terpapar
merilis hasil survei studi psikososial
dimungkinkan juga sangat mempengaruhi
masyarakat Indonesia di masa pandemi
tingkat kecemasan (Santoso,2020).
NASKAH PUBLIKASI

METODE PENELITIAN Sedangkan teknik pengambilan sampel


Desain penelitian ini adalah analitik menggunakan simple random sampling, dan
observasional dengan pendekatan cross ˗ sampel dalam penelitian ini diambil
sectional. Variabel–variabel yang hendak menggunakan rumus Finit yaitu sebanyak 73
diteliti hanya diukur pada satu kali orang responden.
pengukuran saja, kemudian dilihat ada
tidaknya hubungan antara variabel satu HASIL PENELITIAN.
dengan yang lainnya (Notoatmodjo, 2012). Hasil penelitian menggunakan data
Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan primer dengan hasil pengukuran langsung
Belian Kota Batam pada bulan Juni pada masyarakat sehat Kelurahan Belian Kota
2021.Variabel bebas dalam penelitian ini Batam pada tahun 2021, yaitu sebanyak 73
adalah usia, jenis kelamin, tingkat orang.
pengetahuan tentang Covid-19, dan
pencegahan penularan virus Covid-19. Analisis Univariat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah A. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia
kecemasan (anxiety). Hasil distribusi frekuensi berdasarkan usia
Populasi yang digunakan dalam responden dapat dilihat pada tabel distribusi
penelitian ini sebagai subjek kasus adalah frekuensi dibawah ini:
masyarakat sehat di kelurahan Belian.

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Usia Responden

Usia Frekuensi Persentase


(f) (%)
Remaja awal-Remaja akhir 23 31,5%
(12-25 tahun)
Dewasa awal-Dewasa akhir 24 32,9%
(26-45 tahun)
Lansia awal-Lansia akhir 26 35,6%
(46-65 tahun)
Total 73 100,0%

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 73 B. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis


responden, didapatkan bahwa 23 responden Kelamin
(31,5%) berusia 12-25 tahun, 24 responden Hasil distribusi frekuensi berdasarkan jenis
(32,9%) berusia 26-45 tahun, dan 26 kelamin responden dapat dilihat pada tabel
responden (35,6%) berusia 46-65 tahun. distribusi frekuensi dibawah ini:

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase


(f) (%)
Laki-laki 36 49,3%
Perempuan 37 50,7%
Total 73 100,0%

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 73 responden (50,7%) berjenis kelamin


responden, di dapatkan bahwa 36 responden perempuan.
(49,3%) berjenis kelamin laki-laki, dan 37 C. Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Tingkat Pengetahuan Responden
NASKAH PUBLIKASI

Hasil Hasil distribusi frekuensi


berdasarkan tingkat pengetahuan dapat dilihat
pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini:
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan tentang Covid-19

Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persentase


(f) (%)
Baik 35 47,9%
Cukup 38 52,1%
Kurang 0 0%
Total 73 100,0
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 73 D. Distribusi Frekuensi Berdasarkan
responden, di dapatkan bahwa 35 responden Pencegahan Penularan Responden
(47,9%) yang memiliki pengetahuan baik, 38 Hasil distribusi frekuensi berdasarkan
responden (52,1%) memiliki pengetahuan pencegahan penularan dapat dilihat pada tabel
cukup, dan 0 responden (0%) memiliki distribusi frekuensi dibawah ini :
pengetahuan kurang.
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Pencegahan Penularan

Pencegahan Penularan Frekuensi Persentase


(f) (%)
Baik 43 58,9%
Cukup 30 41,1%
Kurang 0 0%
Total 73 100,0

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 73 E. Distribusi Frekuensi Berdasarkan


responden, di dapatkan bahwa 43 responden Tingkat Kecemasan Responden
(58,9%) yang tindakan pencegahan Hasil distribusi frekuensi berdasarkan
penularannya baik, 30 responden (41,1%) yang tingkat kecemasan dapat dilihat pada tabel
tindakan pencegahan penularannya cukup, dan distribusi frekuensi dibawah ini:
0 responden (0%) yang tindakan pencegahan
penularannya kurang.
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan

Tingkat Kecemasan Frekuensi Persentase


(f) (%)
Tidak ada Kecemasan/Normal 16 21,9%
(skor 20-44)
Kecemasan Ringan 20 27,4%
(skor 45-59)
Kecemasan Sedang 20 27,4%
(skor 60-74)
Kecemasan Berat 17 23,3%
(skor 75-80)
Total 73 100,0%
NASKAH PUBLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 73 yang memiliki tingkat kecemasan ringan, 20


responden, di dapatkan bahwa 16 responden responden (27,4%) yang memiliki tingkat
(21,9%) memiliki tingkat kecemasan kecemasan sedang, dan 17 responden (23,3%)
normal/tidak cemas, 20 responden (27,4%) yang memiliki tingkat kecemasan berat.
Analisis Bivariat
F. Analisis Hubungan Usia dengan Tingkat Hasil analisis dipaparkan pada Tabel 6
Kecemasan. berikut :

Tabel 6 Hubungan Usia dengan Tingkat Kecemasan dalam menghadapi Pandemi Covid-19
pada Masyarakat Sehat di Kelurahan Belian Kota Batam.

Tingkat Kecemasan

Normal/Tidak Cemas Cemas Cemas Berat P


Usia Total
Cemas Ringan Sedang Value

f % f % f % f % f %

Remaja awal 6 54,5 3 27,3 0 0,0 2 18,2 11 100


(12-16 tahun)
Remaja akhir 5 41,7 6 50 1 8,3 0 0,0 12 100
(17-25 tahun)
Dewasa awal 2 14,3 2 1 4,3 4 28,6 6 42,9 14 100 0,012
(26-35 tahun)
Dewasa akhir 1 10 1 10 4 40 4 40 10 100
(36-45 tahun)
Lansia awal 2 14,3 4 28,6 6 42,9 2 14,3 14 100
(46-55 tahun)
Lansia akhir 0 0,0 4 33,3 5 41,7 3 25,0 12 100
(56-65 tahun)
Total 16 20 20 17 73
Berdasarkan tabel 6, pada awalnya peneliti yaitu membagi data dalam tabel 3x3 yaitu:
membagi data dalam tabel 4x6, yang mana Remaja awal-Remaja akhir, Dewasa awal-
variabel independen dan dependen masing- Dewasa akhir, Lansia awal-Lansia akhir. Dan
masing terbagi dalam kategori yaitu : Remaja tingkat kecemasan terbagi atas : Normal/tidak
awal, Remaja akhir, Dewasa awal, Dewasa ada kecemasan, Kecemasan ringan-sedang,
akhir, Lansia awal dan Lansia akhir. Dan dan Kecemasan berat. Sehingga analisis
tingkat kecemasan dibagi dalam kategori : hubungan usia dengan tingkat kecemasan
normal/tidak ada kecemasan, kecemasan dalam menghadapi Pandemi Covid-19 pada
ringan, kecemasan sedang, dan kecemasan Masyarak Sehat di Kelurahan Belian Kota
berat. Tetapi karena persyaratan penggunaan Batam tahun 2021 di paparkan pada Tabel 7
chi-square expected count tidak kurang dari 5, sebagai berikut :
maka peneliti melakukan penggabungan sel

Tabel 7 Hubungan Usia dengan Tingkat Kecemasan dalam menghadapi Pandemi Covid-19
pada Masyarakat Sehat di Kelurahan Belian Kota Batam.
NASKAH PUBLIKASI

Tingkat Kecemasan
P
Normal/Tidak Cemas Ringan- Cemas Berat Value
Usia Total
Cemas Sedang
f % f % f % f %
Remaja awal-Remaja
akhir 11 47,8 10 43,5 2 8,7 23 100
(12-25 tahun)

Dewasa awal- Dewasa


akhir 3 12,5 11 45,8 10 41,7 24 100 0,001
(26-45 tahun)

Lansia awal-Lansia
akhir 2 7,7 19 73,1 5 19,2 26 100
(46-65 tahun)
Total 16 21,9 40 54,8 17 23,3 73 100

Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan awal-lansia akhir (46-65 tahun) dengan


bahwa responden dengan usia remaja awal- tingkat kecemasan normal sebanyak 2
remaja akhir (12-25 tahun) dengan tingkat responden (7,7%), responden dengan usia
kecemasan normal sebanyak 11 responden lansia awal-lansia akhir (46-65 tahun) dengan
(47,8%), responden dengan usia remaja awal- tingkat kecemasan ringan-sedang sebanyak 19
remaja akhir (12-25 tahun) dengan tingkat responden (73,1%), responden dengan usia
kecemasan ringan-sedang sebanyak 10 lansia awal-lansia akhir (46-65 tahun) dengan
responden (43,5%), responden dengan usia tingkat kecemasan berat sebanyak 5
remaja awal-remaja akhir (12-25 tahun) responden (19,2%).
dengan tingkat kecemasan berat sebanyak 2 Hasil analisis diperoleh angka koefesien
responden (8,7%). Kemudian responden korelasi bernilai 0,298 dengan p-value 0,001.
dengan usia dewasa awal-dewasa akhir (26-45 Karena nilai p-value lebih kecil dari 0,05
tahun) dengan tingkat kecemasan normal maka keputusan uji adalah H0 ditolak dan Ha
sebanyak 3 responden (12,5%), responden diterima. Adanya hubungan usia dengan
dengan usia dewasa awal-dewasa akhir (26-45 tingkat kecemasan, dimana semakin muda
tahun) dengan tingkat kecemasan ringan- usia seseorang, maka tingkat kecemasannya
sedang sebanyak 11 responden (45,8%), akan semakin ringan.
responden dengan usia dewasa awal-dewasa
akhir (26-45 tahun) dengan tingkat kecemasan G. Analisis Hubungan Jenis Kelamin
berat sebanyak 10 responden (41,7%). dengan Tingkat Kecemasan
Sedangkan responden dengan usia lansia Hasil analisis dipaparkan pada Tabel 8
berikut:

Tabel 8 Hubungan Jenis Kelamin dengan Tingkat Kecemasan dalam menghadapi Pandemi
Covid-19 pada Masyarakat Sehat di Kelurahan Belian Kota Batam.

Jenis Kelamin Tingkat Kecemasan


Normal/Tidak Cemas Ringan- Cemas Berat Total
NASKAH PUBLIKASI

P
Cemas Sedang
Value
f % f % f % f %
Laki-laki 7 19,4 23 63,9 6 16,7 36 100

Perempuan 9 24,4 17 45,9 11 29,7 27 100 0,272


Total 16 21,9 40 54,8 17 23,3 73 100

Berdasarkan Berdasarkan Tabel 8 dengan tingkat kecemasan berat sebanyak 11


menunjukkan bahwa responden dengan jenis responden (29,7%).
kelamin laki-laki dengan tingkat kecemasan Hasil analisis diperoleh angka koefesien
normal sebanyak 7 reponden (19,4%), korelasi bernilai 0,061 dengan p-value 0,272.
responden dengan jenis kelamin laki-laki Karena nilai p-value lebih besar dari 0,05
dengan tingkat kecemasan ringan-sedang maka keputusan uji adalah H0 diterima dan
sebanyak 23 responden (63,9%), responden Ha ditolak. Tidak adanya hubungan antara
dengan jenis kelamin laki-laki dengan tingkat jenis kelamin dengan tingkat kecemasan,
kecemasan berat sebanyak 6 responden dimana laki-laki dan perempuan memiliki
(16,7%). Sedangkan responden dengan jenis tingkat kecemasan yang sama.
kelamin perempuan dengan tingkat
kecemasan normal sebanyak 9 respomden H. Analisis Hubungan Tingkat
(24,4%), responden dengan jenis kelamin Pengetahuan tentang Covid-19 dengan
perempuan dengan tingkat kecemasan ringan- Tingkat Kecemasan
sedang sebanyak 17 reponden (45,9%), Hasil analisis dipaparkan pada Tabel 9
responden dengan jenis kelamin perempuan berikut:

Tabel 9 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan dalam menghadapi


Pandemi Covid-19 pada Masyarakat Sehat di Kelurahan Belian Kota Batam.

Tingkat Kecemasan

Tingkat Cemas Berat


Normal/Tidak Cemas Ringan-
Total P
Pengetahuan Cemas Sedang
Value
f % f % F % f %
Baik/Tahu 9 25,7 23 65,7 3 8,6 35 100

Cukup 7 18,4 17 44,8 14 36,8 38 100


0,017

Total 16 21,9 40 54,8 17 23,3 73 100

Berdasarkan Tabel 9 menunjukkan normal sebanyak 9 responden (25,7%),


bahwa responden yang memiliki tingkat responden yang memiliki tingkat pengetahuan
pengetahuan baik dengan tingkat kecemasan baik dengan tingkat kecemasan ringan-sedang
NASKAH PUBLIKASI

sebanyak 23 responden (65,7%), responden Karena nilai p-value lebih kecil dari 0,05
yang memiliki tingkat pengetahuan baik maka keputusan uji adalah H0 ditolak dan Ha
dengan tingkat kecemasan berat sebanyak 3 diterima. Adanya hubungan antara tingkat
responden (8,6%). Sedangkan responden yang pengetahuan dengan tingkat kecemasan,
memiliki tingkat pengetahuan cukup dengan dimana semakin baik tingkat pengetahuan
tingkat kecemasan normal sebanyak 7 masyarakat tentang Covid-19, maka tingkat
responden (18,4%), responden yang memiliki kecemasan pada masyarakat akan semangkin
tingkat pengetahuan cukup dengan tingkat ringan.
kecemasan ringan-sedang sebanyak 17 I. Analisis Hubungan Pencegahan
responden (44,7%), responden yang memiliki Penularan Covid-19 dengan Tingkat
tingkat pengetahuan cukup dengan tingkat Kecemasan
kecemasan berat sebanyak 14 responden Hasil analisis dipaparkan pada Tabel 10
(36,8%).
Hasil analisis diperoleh angka koefesien
korelasi bernilai 0,264 dengan p-value 0,017.
Tabel 10 Hubungan Pencegahan Penularan Covid-19 dengan Tingkat Kecemasan dalam
menghadapi Pandemi Covid-19 pada Masyarakat Sehat di Kelurahan Belian Kota Batam.

Tingkat Kecemasan

Pencegahan Cemas Berat


Normal/Tidak Cemas Ringan-
Total P
Penularan Cemas Sedang
Value
f % f % f % f %
Baik 6 14,0 23 53,4 14 32,6 43 100

Cukup 10 33,3 17 56,7 3 10,0 30 100


0,031

Total 16 21,9 40 54,8 17 23,3 73 100

Berdasarkan Tabel 10 menunjukkan kecemasan berat sebanyak 3 respoden


bahwa responden yang memiliki pencegahan (10,0%).
penularan baik dengan tingkat kecemasan Hasil analisis diperoleh angka koefesien
normal sebanyak 6 responden (14,0%), korelasi bernilai -0,307 dengan p-value 0,031.
responden yang memiliki pencegahan Karena nilai p-value lebih kecil dari 0,05
penularan baik dengan tingkat kecemasan maka keputusan uji adalah H0 ditolak dan Ha
ringan-sedang sebanyak 23 responden diterima. Adanya hubungan antara
(53,4%), responden yang memiliki pencegahan penularan dengan tingkat
pencegahan penularan baik dengan tingkat kecemasan, dimana semakin baik melakukan
kecemasan berat sebanyak 14 responden tindakan pencegahan Covid-19, maka tingkat
(32,6%). Sedangkan responden yang memiliki kecemasan pada masyarakat akan semangkin
pencegahan penularan cukup dengan tingkat ringan.
kecemasan normal sebanyak 10 responden
(33,3%), responden yang memiliki PEMBAHASAN
pencegahan penularan cukup dengan tingkat A. Analisis Univariat
kecemasan ringan-sedang sebanyak 17 1. Distribusi Frekuensi Usia Responden
responden (56,7%), responden yang memiliki Berdasarkan Berdasarkan hasil penelitian
pencegahan penularan cukup dengan tingkat pada Tabel 1 terhadap 73 responden,
NASKAH PUBLIKASI

didapatkan bahwa 23 responden (31,5%) kecemasan seseorang. Dalam penelitian


berusia 12-25 tahun, 24 responden (32,9%) tersebut juga dikatakan bahwa jenis kelamin
berusia 26-45 tahun, dan 26 responden perempuan lebih berisiko mengalami
(35,6%) berusia 46-65 tahun. Maka dapat
kecemasan dibandingkan dengan jenis
disimpulkan responden dengan usia 46-65
tahun mendominasi penelitian ini. kelamin laki-laki, perbedaan otak dan hormon
Hal ini juga dilakukan oleh Aditya yang menjadi faktor utamanya. Terkait
Gumantan, dkk, pada penelitiannya tahun struktur kandungan kimia di otak, sistem otak
2020 yang membagi usia dalam beberapa perempuan cenderung lebih intuitif dan
kelompok. Didapatkan kelompok 1 dengan berpikir analitis, sementara otak pria
usia 17-26 tahun, kelompok 2 dengan usia 27- cenderung lebih optimal pada kemampuan
36 tahun, kelompok 3 dengan usia 37-46
motorik. Selain itu, hormon juga memainkan
tahun, kelompok 4 dengan usia 47-56, dan
kelompok 5 dengan usia >57 tahun. Ternyata peran atas perasaan lebih cemas pada wanita.
yang mengalami cemas yang berlebihan Dalam beberapa studi disebutkan ada korelasi
adalah pada kelompok 4 dan 5 dengan rentang fluktuasi hormon, sensitivitas emosional,
usia >47 tahun. (Gumantan A., 2020) dengan kecemasan. Hormon-hormon wanita
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan lebih mampu memicu kecemasan (Wang C.,
oleh Martaria Rizky Rinaldi, dkk, pada dkk. 2020)
penelitiannya tahun 2020, yang menyatakan
3. Distribusi Frekuensi Tingkat
bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan
Pengetahuan Responden
antara usia dengan kecemasan. Dengan hasil
Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 3
Uji Linearitas menunjukkan f = 1,607 dengan
terhadap 73 responden, di dapatkan bahwa 35
p = 0,007 (p < 0,05). Dengan demikian dapat
responden (47,9%) yang memiliki
disimpulkan bahwa hubungan antara usia
pengetahuan baik, 38 responden (52,1%) yang
dengan kecemasan tidak linear (Rinaldi M.R,
memiliki pengetahuan cukup dan 0 responden
2020)
(0%) yang memiliki pengetahua kurang.
2. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin
Maka dapat disimpulkan bahwa responden
Responden
pada penelitian ini memiliki tingkat
Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 2
pengetahuan cukup-baik.
terhadap 73 responden, didapatkan bahwa
Pengetahuan yang harus dimiliki oleh
terdapat 36 responden laki-laki (49,3%), dan
masyarakat sebagai pedoman dalam untuk
37 responden perempuan (50,7%). Maka
melindungi diri dari terpaparnya Covid-19
dapat disimpulkan bahwa antara responden
melakukan secara rutin membersihkan tangan
laki-laki dan perempuan jumlahnya hampir
dengan sabun, gunakan hand sanitizer,
sama.
menghindari menyentuh bagian wajah pada
Hasil penelitian ini sejalan dengan
sat tangan kotor, melakukan etika cara batuk
penelitian yang dilakukan oleh Fadli, dkk,
dan bersin dengan benar, gunakan masker dan
pada tahun 2020 lalu yang menyatakan bahwa
jaga jarak (minimal 2 meter). Penggunaan
tidak adanya hubungan jenis kelamin dengan
masker harus sesuai standar masker medis
tingkat kecemasan pada petugas kesehatan
maupun masker kain tidak lebih dari 4 jam,
dalam upaya pencegahan Covid-19 dimana
Melakukan sosial distancing dengan jarak
nilai p value mencapai 0,538 yang artinya
minimal 2 meter serta menghindari keramaian
nilai tersebut lebih besar dari nilai signifikan
dengan berbagai kontak fisik, Tidak
atau Sig.(2-tailed) yaitu sebesar 0,05
bepergian keluar kecuali saat darurat, Jangan
(Fadli,2020)
menyentuh mata, hidung, mulut dengan
Namun berbeda dengan penelitian yang
tangan yang kotor (Nurkholis, 2020).
dilakukan oleh Cuiyan Wang, dkk, pada tahun 4. Distribusi Frekuensi Pencegahan
2020 menyatakan bahwa faktor jenis kelamin Penularan Responden
secara signifikan dapat mempengaruhi tingkat
NASKAH PUBLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 4 Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan bahwa


terhadap 73 responden, di dapatkan hasil responden dengan usia remaja awal-remaja
bahwa 43 responden (58,9%) yang tindakan akhir (12-25 tahun) dengan tingkat kecemasan
pencegahan penularannya baik, 30 responden normal sebanyak 11 responden (47,8%),
(41,1%) yang tindakan pencegahan responden dengan usia remaja awal-remaja
penularannya cukup, dan 0 responden (0%) akhir (12-25 tahun) dengan tingkat kecemasan
yang tindakan pencegahan penularannya ringan-sedang sebanyak 10 responden
kurang. Maka dapat disimpulkan bahwa (43,5%), responden dengan usia remaja awal-
responden pada penelitian ini memiliki sikap remaja akhir (12-25 tahun) dengan tingkat
pencegahan penularan terhadap Covid-19 kecemasan berat sebanyak 2 responden
cukup-baik. (8,7%). Kemudian responden dengan usia
Hal ini juga dilakukan oleh Devra, dkk, dewasa awal-dewasa akhir (26-45 tahun)
pada tahun 2020 yang menunjukkan bahwa dengan tingkat kecemasan normal sebanyak 3
adanya hubungan yang signifikan antara sikap responden (12,5%), responden dengan usia
remaja dalam pencegahan penularan Covid- dewasa awal-dewasa akhir (26-45 tahun)
19 dengan tingkat kecemasan dengan nilai dengan tingkat kecemasan ringan-sedang
p=0,000 (<0,05), dengan keeratan hubungan sebanyak 11 responden (45,8%), responden
0,636 yang dapat diinterpretasikan dengan usia dewasa awal-dewasa akhir (26-45
mempunyai hubungan yang kuat antara sikap tahun) dengan tingkat kecemasan berat
pencegahan penularan dengan kecemasan sebanyak 10 responden (41,7%). Sedangkan
remaja dalam menghadapi pandemi Covid-19 responden dengan usia lansia awal-lansia
(Devra J.C.S 2020). akhir (46-65 tahun) dengan tingkat kecemasan
5. Distribusi Frekuensi Tingkat normal sebanyak 2 responden (7,7%),
Kecemasan Responden responden dengan usia lansia awal-lansia
Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 5 akhir (46-65 tahun) dengan tingkat kecemasan
terhadap 73 responden, di dapatkan bahwa 11 ringan-sedang sebanyak 19 responden
responden (15,1%) memiliki tingkat (73,1%), responden dengan usia lansia awal-
kecemasan normal, 19 responden (26,0%) lansia akhir (46-65 tahun) dengan tingkat
yang memiliki tingkat kecemasan ringan, 29 kecemasan berat sebanyak 5 responden
responden (39,7%) yang memiliki tingkat (19,2%).
kecemasan sedang, 14 responden (19,2%) Hasil analisis menunjukkan bahwa
yang memiliki tingkat kecemasan berat. hubungan usia responden dengan tingkat
Mengingat prevalensi global gangguan kecemasan dalam menghadapi pandemi
kecemasan secara keseluruhan diperkirakan Covid-19 diperoleh nilai p value sebesar
biasanya sekitar 7,3%, hasil dari penelitian 0,001. Nilai p value tersebut lebih kecil dari
yang dilakukan oleh Javier Santabárbara, nilai signifikan atau Sig.(2-tailed) yaitu
Isabel Lasheras, et al, pada tahun 2021 ini sebesar 0,05. Hasil tersebut menunjukkan
menunjukkan bahwa tingkat kecemasan pada adanya hubungan usia dengan tingkat
populasi umum bisa 3 kali lebih tinggi selama kecemasan dalam menghadapi pandemi
wabah Covid-19 masih berlangsung. Oleh Covid-19 ini. Hasil koefisien korelasi
karena itu, beberapa strategi tingkat individu menunjukkan nilai sebesar 0,298. Artinya
dan populasi harus diterapkan untuk menjaga tingkat kekuatan hubungan (korelasi) antara
kesejahteraan mental kelompok rentan dan variabel usia dengan tingkat kecemasan
mengurangi dampak dari beberapa faktor berada pada tingkat sedang. Angka koefisien
yang dapat dimodifikasi yang terkait dengan korelasi pada analisis diatas bernilai positif
kecemasan (Javier S. 2021). sehingga hubungan kedua variabel tersebut
B.Analisis Bivariat bersifat searah, dengan demikian dapat
1. Analisis Hubungan Usia Dengan diartikan bahwa semakin muda usia
Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi seseorang, maka tingkat kecemasannya akan
Pandemi Covid-19 pada Masyarakat semakin ringan.
Sehat di Kelurahan Belian Kota Batam.
NASKAH PUBLIKASI

Hasil penelitian ini sejalan dengan yang jenis kelamin dengan tingkat kecemasan
dilakukan oleh Aditya Gumantan, didapatkan dalam menghadapi pandemi Covid-19 pada
kelompok 1 dengan usia 17-26 tahun, penelitian ini.
kelompok 2 dengan usia 27-36 tahun, Hal ini sejalan dengan penelitian yang
kelompok 3 dengan usia 37-46 tahun, dilakukan oleh Jing Zhu, Li Su, et al, pada
kelompok 4 dengan usia 47-56, dan kelompok tahun 2020 lalu. Dimana hasil penelitiannya
5 dengan usia >57 tahun. Ternyata yang menunjukkan bahwa karakteristik responden
mengalami cemas yang berlebihan adalah seperti jenis kelamin tidak mempengaruhi
pada kelompok 4 dan 5 dengan rentang usia kecemasan secara signifikan. Karena dengan
>47 tahun, dan rata-rata dari para responden adanya Covid-19 menyebabkan China
telah memiliki penyakit bawaan yang mengalami lockdown total, yang membuat
dikhawatirkan menjadi kuat ketika Covid-19 semua orang mengalami tekanan psikologis.
menjangkiti dirinya, dan mengakibatkan Terlebih lagi pada saat itu, masih belum ada
komplikasi penyakit, serta kematian. Karena obat khusus untuk menyembuhkan Covid-19
jika usia semakin tua, akan memiliki faktor yang sangat menular,membuat keadaan
resiko tertinggi terkena Covid-19 akibat dari menjadi tidak menentu. Dampak negatif
daya tahan tubuh yang lebih rendah daripada sudah diprediksi terhadap perekonomian yang
manusia yang lebih muda, maka dari itu disebabkan oleh Covid-19, ini membuat
responden pada usia ini merasa takut dan semua orang menjadi cemas dan takut,
cemas berlebihan (Gumantan A. 2020). sehingga membuat semua orang dan semua
2. Analisis Hubungan Jenis Kelamin gender mengalami kecemasan berlebihan
Dengan Tingkat Kecemasan dalam (Zhu J, et al. 2020).
Menghadapi Pandemi Covid-19 pada 3. Analisis Hubungan Tingkat
Masyarakat Sehat di Kelurahan Belian Pengetahuan Dengan Tingkat
Kota Batam. Kecemasan dalam Menghadapi
Berdasarkan Tabel 8 menunjukkan Pandemi Covid-19 pada Masyarakat
bahwa responden dengan jenis kelamin laki- Sehat di Kelurahan Belian Kota Batam.
laki dengan tingkat kecemasan normal Berdasarkan Tabel 9 menunjukkan bahwa
sebanyak 7 reponden (19,4%), responden responden yang memiliki tingkat pengetahuan
dengan jenis kelamin laki-laki dengan tingkat baik dengan tingkat kecemasan normal
kecemasan ringan-sedang sebanyak 23 sebanyak 9 responden (25,7%), responden
responden (63,9%), responden dengan jenis yang memiliki tingkat pengetahuan baik
kelamin laki-laki dengan tingkat kecemasan dengan tingkat kecemasan ringan-sedang
berat sebanyak 6 responden (16,7%). sebanyak 23 responden (65,7%), responden
Sedangkan responden dengan jenis kelamin yang memiliki tingkat pengetahuan baik
perempuan dengan tingkat kecemasan normal dengan tingkat kecemasan berat sebanyak 3
sebanyak 9 respomden (24,4%), responden responden (8,6%). Sedangkan responden yang
dengan jenis kelamin perempuan dengan memiliki tingkat pengetahuan cukup dengan
tingkat kecemasan ringan-sedang sebanyak 17 tingkat kecemasan normal sebanyak 7
reponden (45,9%), responden dengan jenis responden (18,4%), responden yang memiliki
kelamin perempuan dengan tingkat tingkat pengetahuan cukup dengan tingkat
kecemasan berat sebanyak 11 responden kecemasan ringan-sedang sebanyak 17
(29,7%). responden (44,7%), responden yang memiliki
Dari data diatas menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan cukup dengan tingkat
hubungan jenis kelamin responden dengan kecemasan berat sebanyak 14 responden
tingkat kecemasan dalam menghadapi (36,8%).
pandemi Covid-19 diperoleh nilai p value Hasil analisis menunjukkan bahwa
sebesar 0,272. Nilai p value tersebut lebih hubungan tingkat pengetahuan responden
besar dari nilai signifikan atau Sig.(2-tailed) dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi
yaitu sebesar 0,05. Hasil tersebut juga pandemi Covid-19 diperoleh nilai p value
menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan sebesar 0,017. Nilai p value tersebut lebih
NASKAH PUBLIKASI

kecil dari nilai signifikan atau Sig.(2-tailed) khususnya dalam melakukan Social
yaitu sebesar 0,05. Hasil tersebut Distancing. Pada penelitian yang dilakukan
menunjukkan adanya hubungan tingkat oleh Yanti, dkk ini juga menambahkan bahwa
pngetahuan dengan tingkat kecemasan dalam pada tingkat pengetahuan yang tinggi ini juga
menghadapi pandemi Covid-19 ini. Hasil didukung dengan tingkat pendidikan yang
koefisien korelasi menunjukkan nilai sebesar cukup layak. Diharapkan semakin tinggi
0,264. Artinya tingkat kekuatan hubungan pendidikan seseorang maka akan semakin
(korelasi) antara variabel tingkat pengetahuan mudah untuk mendapatkan akses informasi
dengan tingkat kecemasan berada pada mengenai suatu permasalahan dalam hal ini
tingkat sedang. Angka koefisien korelasi pada termasuk masalah kesehatan (Sitohang RJ.
analisis diatas bernilai positif sehingga 2021). Memiliki pengetahuan yang baik
hubungan kedua variabel tersebut bersifat membuat seseorang menjadi lebih was-was
searah, dengan demikian dapat diartikan akan terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan,
bahwa semakin baik tingkat pengetahuan jika sudah mempersiapkan diri sebelumnya
seseorang mengenai Covid-19, maka tingkat maka kecemasan tidak akan dirasa berlebihan
kecemasannya akan semakin ringan. atau bahkan tidak akan merasa cemas,
Hasil penelitian ini sejalan dengan terutama dalam menghadapi Pandemi Covid-
penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Guntur 19 ini.
(2021), yang menunjukkan bahwa terdapat 4. Analisis Hubungan Pencegahan
hubungan yang bermakna antara tingkat Penularan Dengan Tingkat Kecemasan
pengetahuan dengan tingkat kecemasan dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
masyarakat dalam menghadapi pandemi pada Masyarakat Sehat di Kelurahan
Covid-19 dengan p value = 0,000. Masyarakat Belian Kota Batam.
yang mengalami kecemasan berat sebanyak Berdasarkan Tabel 10 menunjukkan
16 orang dengan tingkat pengetahuan baik bahwa responden yang memiliki pencegahan
sebanyak 2 orang dan tingkat pengetahuan penularan baik dengan tingkat kecemasan
kurang sebanyak 14 orang. Responden yang normal sebanyak 6 responden (14,0%),
mengalami kecemasan sedang sebanyak 28 responden yang memiliki pencegahan
orang dengan tingkat pengetahuan baik penularan baik dengan tingkat kecemasan
sebanyak 13 orang, tingkat pengetahuan ringan-sedang sebanyak 23 responden
sedang 8 orang dan tingkat pengetahuan (53,4%), responden yang memiliki
kurang sebanyak 7 orang. Sedangkan yang pencegahan penularan baik dengan tingkat
mengalami kecemasan ringan sebanyak 127 kecemasan berat sebanyak 14 responden
orang dengan tingkat pengetahuan baik (32,6%). Sedangkan responden yang memiliki
sebanyak 94 orang, tingkat pengetahuan pencegahan penularan cukup dengan tingkat
sedang sebanyak 14 orang, dan tingkat kecemasan normal sebanyak 10 responden
pengetahuan kurang sebanyak 14 orang. (33,3%), responden yang memiliki
Sangat disarankan adanya pemberian pencegahan penularan cukup dengan tingkat
informasi yang akurat kepada masyarakat kecemasan ringan-sedang sebanyak 17
terkait Covid-19 untuk mengurangi atau responden (56,7%), responden yang memiliki
bahkan menghilangkan kecemasan yang pencegahan penularan cukup dengan tingkat
berlebihan pada masyarakat dalam kecemasan berat sebanyak 3 respoden
menghadapi Pandemi Covid-19. (10,0%).
Pada dasarnya pengetahuan masyarakat Hasil analisis menunjukkan bahwa
Indonesia tentang Covid-19 adalah baik hubungan pencegahan penularan Covid-19
adanya. Hal ini didukung oleh penelitian yang dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi
dilakukan oleh Yanti, dkk (2020) yang telah pandemi Covid-19 diperoleh nilai p value
menemukan bahwa 99% masyarakat sebesar 0,031. Nilai p value tersebut lebih
Indonesia mempunyai pengetahuan yang baik, kecil dari nilai signifikan atau Sig.(2-tailed)
59% mempunyai sikap yang positif terhadap yaitu sebesar 0,05. Hasil tersebut
upaya pencegahan Covid-19 di Indonesia menunjukkan adanya hubungan sikap
NASKAH PUBLIKASI

pencegahan penularan dengan tingkat pencegahan penularan Covid-19nya baik


kecemasan dalam menghadapi pandemi sebanyak 43 orang (58,9%), sedangkan
Covid-19 ini. Meskipun hasil koefisien pencegahan penularan Covid-19nya cukup
korelasi menunjukkan nilai sebesar -0,307, ada sebanyak 30 orang (41,1%).
yang perlu diperhatikan adalah nilai koefisien 2. Masyarakat di Kelurahan Belian Kota
korelasi tidak bisa menggambarkan hubungan Batam yang menjadi responden dengan
sebab dan akibat antara variabel pencegahan usia remaja awal-remaja akhir (12-25
penularan dengan tingkat kecemasan yang tahun) dengan tingkat kecemasan normal
bisa diperhitungkan. sebanyak 11 responden (47,8%),
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan responden dengan usia remaja awal-remaja
oleh Mawardah (2020) dengan judul akhir (12-25 tahun) dengan tingkat
Gambaran Perilaku Pencegahan Coronavirus kecemasan ringan-sedang sebanyak 10
Disease (COVID-19) pada Masyarakat di responden (43,5%), responden dengan usia
Kelurahan Sendang Mulyo Kecamatan remaja awal-remaja akhir (12-25 tahun)
Tembalang Kota Semarang. Dengan dengan tingkat kecemasan berat sebanyak
menggunakan 100 responden, didapatkan 2 responden (8,7%). Kemudian responden
hasil dari penelitian tersebut menunjukkan p- dengan usia dewasa awal-dewasa akhir
value sebesar 0,009 < α (0,05). Diketahui (26-45 tahun) dengan tingkat kecemasan
bahwa masyarakat di Kelurahan Sendang normal sebanyak 3 responden (12,5%),
Mulyo Kecamatan Tembalang Kota responden dengan usia dewasa awal-
Semarang mempunyai prilaku pencegahan dewasa akhir (26-45 tahun) dengan tingkat
penularan Covid-19 lebih banyak kategori kecemasan ringan-sedang sebanyak 11
baik yaitu sebaanyak 53 orang (53,0%), responden (45,8%), responden dengan usia
daripada kateegori kurang yaitu sebaanyak 47 dewasa awal-dewasa akhir (26-45 tahun)
orang (47%). Dimana masyarakatnya dengan tingkat kecemasan berat sebanyak
melakukan pemakaian masker yang benar, 10 responden (41,7%). Sedangkan
dan memberlakukan perilaku physical responden dengan usia lansia awal-lansia
distancing (Mawardah, dkk. 2020). akhir (46-65 tahun) dengan tingkat
kecemasan normal sebanyak 2 responden
Kesimpulan (7,7%), responden dengan usia lansia
1. Masyarakat di Kelurahan Belian Kota awal-lansia akhir (46-65 tahun) dengan
Batam yang menjadi responden dengan tingkat kecemasan ringan-sedang sebanyak
usia Remaja awal-Remaja akhir (12-25 19 responden (73,1%), responden dengan
tahun) sebanyak 23 orang (31,5%), usia usia lansia awal-lansia akhir (46-65 tahun)
Dewasa awal-Dewasa akhir (26-45 tahun) dengan tingkat kecemasan berat sebanyak
sebanyak 24 orang (32,9%), dan usia 5 responden (19,2%), hasil analisis
Lansia awal-Lansia akhir (46-65 tahun) menunjukkan bahwa terdapat hubungan
sebanyak 26 orang (35,6%). Masyarakat di yang signifikan antara usia dengan tingkat
Kelurahan Belian Kota Batam yang kecemasan dalam penelitian ini dengan
menjadi responden dengan jenis kelamin nilai p value = 0,001 (<0,05). Masyarakat
Laki-laki sebanyak 36 orang (49,3%), dan di Kelurahan Belian Kota Batam yang
perempuan sebanyak 37 orang (50,7%). menjadi responden dengan jenis kelamin
Masyarakat di Kelurahan Belian Kota laki-laki dengan tingkat kecemasan normal
Batam yang menjadi responden dengan sebanyak 7 reponden (19,4%), responden
tingkat pengetahuan baik sebanyak 35 dengan jenis kelamin laki-laki dengan
orang (47,9%), dengan tingkat tingkat kecemasan ringan-sedang sebanyak
pengetahuan cukup sebanyak 38 orang 23 responden (63,9%), responden dengan
(52,1%), dan dengan tingkat pengetahuan jenis kelamin laki-laki dengan tingkat
kurang sebanyak 0 orang (0%). kecemasan berat sebanyak 6 responden
Masyarakat di Kelurahan Belian Kota (16,7%). Sedangkan responden dengan
Batam yang menjadi responden dengan jenis kelamin perempuan dengan tingkat
NASKAH PUBLIKASI

kecemasan normal sebanyak 9 respomden responden yang memiliki pencegahan


(24,4%), responden dengan jenis kelamin penularan cukup dengan tingkat
perempuan dengan tingkat kecemasan kecemasan ringan-sedang sebanyak 17
ringan-sedang sebanyak 17 reponden responden (56,7%), responden yang
(45,9%), responden dengan jenis kelamin memiliki pencegahan penularan cukup
perempuan dengan tingkat kecemasan dengan tingkat kecemasan berat sebanyak
berat sebanyak 11 responden (29,7%), 3 respoden (10,0%), hasil analisis
hasil analisis menunjukkan bahwa tidak menunjukkan bahwa terdapat hubungan
adanya hubungan yang signifikan antara yang signifikan antara pencegahan
jenis kelamin dengan tingkat kecemasan penularan dengan tingkat kecemasan
dalam penelitian ini dengan nilai p value = dalam penelitian ini dengan nilai p value =
0,272 (>0,05). Masyarakat di Kelurahan 0,031 (<0,05). Dalam penelitian ini
Belian Kota Batam yang menjadi variabel usia, tingkat pengetahuan, dan
responden yang memiliki tingkat sikap pencegahan penularan Covid-19
pengetahuan baik dengan tingkat memiliki hubungan yang signifikan dengan
kecemasan normal sebanyak 9 responden tingkat kecemasan. Sedangkan untuk
(25,7%), responden yang memiliki tingkat variabel jenis kelamin tidak memiliki
pengetahuan baik dengan tingkat hubungan yang signifikan dengan variabel
kecemasan ringan-sedang sebanyak 23 tingkat kecemasan.
responden (65,7%), responden yang
memiliki tingkat pengetahuan baik dengan Saran
tingkat kecemasan berat sebanyak 3 1. Bagi Responden
responden (8,6%). Sedangkan responden a. Diharapkan agar masyarakat di daerah
yang memiliki tingkat pengetahuan cukup Kelurahan Belian Kota Batam dapat
dengan tingkat kecemasan normal membantu dan mendukung program
sebanyak 7 responden (18,4%), responden kesehatan dengan menerapkan serta
yang memiliki tingkat pengetahuan cukup mematuhi protokol kesehatan 10 M Covid-
dengan tingkat kecemasan ringan-sedang 19 (Melakukan pembersihan tangan,
sebanyak 17 responden (44,7%), Menggunakan masker, Menjaga jarak,
responden yang memiliki tingkat Menghindari Kerumunan, Mengurangi
pengetahuan cukup dengan tingkat Mobilitas, Menjaga Sirkulasi, Melakukan
kecemasan berat sebanyak 14 responden pembersihan lingkungan, Meningkatkan
(36,8%), hasil analisis menunjukkan daya tahan tubuh, Mengganti baju,
bahwa terdapat hubungan yang signifikan Meningkatkan imun) dalam kegiatan
antara tingkat pengetahuan dengan tingkat sehari-hari demi memutus mata rantai
kecemasan dalam penelitian ini dengan penularan Covid-19, serta memberikan
nilai p value = 0,017 (<0,05). Masyarakat sikap dan etika yang baik sesuai dengan
di Kelurahan Belian Kota Batam yang protokol kesehatan pada masa Pandemi
menjadi responden yang sikap pencegahan Covid-19.
penularan baik dengan tingkat kecemasan b. Diharapkan kepada masyarakat di
normal sebanyak 6 responden (14,0%), daerah Kelurahan Belian Kota Batam agar
responden yang memiliki pencegahan dapat memahami dan menjadikan ini
penularan baik dengan tingkat kecemasan sebagai tambahan informasi pengetahuan
ringan-sedang sebanyak 23 responden tentang pandemi Covid-19, dan tidak
(53,4%), responden yang memiliki terpengaruh oleh berita-berita hoax Covid-
pencegahan penularan baik dengan tingkat 19 baik dari media sosial ataupun dari
kecemasan berat sebanyak 14 responden televisi sehingga mampu untuk
(32,6%). Sedangkan responden yang menurunkan kecemasan dalam
memiliki pencegahan penularan cukup menghadapai pandemi ini.
dengan tingkat kecemasan normal 2. Bagi Institusi
sebanyak 10 responden (33,3%),
NASKAH PUBLIKASI

Dapat dijadikan tambahan informasi Fuadi T.M, Irdalisa. Covid-19 : Antara Angka
kepada masyarakat dengan pemberian Kematian & Angka Kelahiran. Jurnal
pendidikan kesehatan atau edukasi Sosiologi Agama Indonesia. November
mengenai pengaruh yang didapatkan dari
2020. Vol. 1, No. 3. Hal : 200.
kurangnya pengetahuan dan kurangnya
menerapkan prilaku pencegahan penularan Data Harian Satuan Gugus Tugas Covid-19
tentang wabah Covid-19 yang mampu Indonesia. Published online 1 Maret
untuk meningkatkan kecemasan dalam 2021.
menghadapai wabah ini. Putri APK, Septiawan A. Manajemen
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Kecemasan Masyarakat dalam
Penelitian ini diharapkan dapat Menghadapi Pandemi Covid-19.
digunakan sebagai data dasar untuk
Academica Journal of Multidisciplinary
penelitian selanjutnya. Bila memungkinkan
agar dilakukan penelitian lebih lanjut Studie. Juli-Desember 2020. Vol. 4, No.
dengan sampel yang lebih besar dengan 2. Hal : 200-202.
validitas dan reliabilitas. Sehingga Rinaldi, M. R., & Yuniasanti. Kecemasan
kelengkapan, kecermatan dan ketelitian pada Masyarakat Saat Masa Pandemi
dalam memperoleh informasi yang dapat Covid-19 di Indonesia. COVID-19
menimbulkan bias dalam pengukuran dalam Ragam Tinjauan Perspektif.
dapat dihindari.
Jakarta. 2020. Hal : 137-150.
Daftar Pustaka Khairani M, Mawarpury M, Meinarno E.A.
Elvira SD, Hadisukanto, Gitayanti. Buku Ajar Ragam Cerita Pembelajaran dari
Psikiatri Edisi Kedua. Badan Penerbit Covid-19. Syiah Kuala University
FKUI. Jakarta. 2015. Press. Banda Aceh. 2020. Hal : 34-35
Maslim, Rusdi. Diagnosis Gangguan Jiwa, Santoso DH, Santosa A. Covid-19 dalam
Rujukan Ringkas dari PPDGJIII dan Ragam Tinjauan Perspektif. MBridge
DSM 5. Cetakan 2 Bagian Ilmu
Press. Jakarta. 2020. Hal : 137-140.
Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya.
PT Nuh Jaya. Jakarta. 2013 Hanifah, et al. Kajian Jenis Kecemasan
World Health Organization (WHO), et. al. Masyarakat Cilacap dalam
ICD-11 for Mortality and Morbidity Menghadapi Pandemi Covid-19.
Statistics. 2018 Published online 06 May 2020, 19:56
Kaplan H.I, Sadock, B.J, Grebb J.A. Sinopsis WIB.
Psikiatri: Ilmu Pengetahuan Perilaku Astri KS, Thresya. Gambaran Epidemiologi
Psikiatri Klinis Edisi Ke Tujuh Jilid dan Stigma Sosial Terkait Pandemi
Dua. Binarupa Aksara. Tangerang. Covid-19 di Kota Tangerang Selatan
2010a. Tahun 2020. Universitas
Willy FM, Albert AM. Catatan Ilmu Muhammadiyah Jakarta. 2020. Vol. 3,
Kedokteran Jiwa Jilid Dua. Airlangga No. 3
University Press. Surabaya. 2009. Hal Senay KMD, Oguzhan KMD, dkk. Factors
309-312. affecting the anxiety levels of
Aziza L, Aqmarina A, Ihsan M. Pedoman adolescents in home-quarantine during
Pencegahan & Pengendalian Covid-19 Pandemic in Turkey. Journal
Coronavirus Disease (Covid-19). of Asia-Pasific Psychiatry. 2020. Vol.
Kemenkes RI. Jakarta Selatan. 2020. 13, No.2. Hal: 1-6
Hal: 17-24. LLDIKTI Wilayah X. Tingkat Kecemasan
Petugas Kesehatan Meenjalani Rapid
NASKAH PUBLIKASI

Test Mendeteksi Dini Covid-19.Jurnal National Library of Medicine. 2020.


Endurance: Kajian Ilmiah Problema 17(5):1729
Kesehatan. 2021. Vol. 6, No. 1 Suprayitno E., Rahmawati S., et al.
Wenning FU, et al. Psychological health, Pengetahuan dan Sikap Masyarakat
sleep quality, and coping styles to stress dalam Pencegahan Covid-19. Journal
facing the COVID-19 in Wuhan, of Health Science. 2020. Vol. 5, No. 2.
China. Translational psychiatry. 2020. Hal 68-73.
Vol. 10, No.1. Hal 1-9. Devra JCS., Imanuel SMW. Hubungan
Yue T, Wang H, et al. (2020). Comparison of tingkat Kecemasan terhadap Sikap
hospital anxiety and depression scale Remaja Akibat Pandemi Covid-19.
(HADS) and zung self-rating Universitas Malahayati Lampung.
anxiety/depression scale (SAS/SDS) in 2020. Vol. 2, No. 4
evaluating anxiety and depression in Javier Santabárbara, Isabel Lasheras, et al.
patients with psoriatic arthritis. Journal Prevalence of Anxiety in The Covid-19
Abbreviation: Dermatology. 2020. Vol. Pandemic:An Updated Meta-Analysis
36, No. 2. Hal 170-178. of Community-based Studies. Progress
Tim Subdit Masalah Penyalahgunaan Napza in Neuro-Psychopharmacology and
Direktorat P2MKJN. Pedoman Biological Psychiatry, 2021. Volume
Dukungan Kesehatan Jiwa & 109, 110207.
Psikososial pada Pandemi Covid-19. Zhu J., Su L., Zhou Y., et al. The Effect of
Direktorat Jenderal Pencegahan & Nationwide Quarantine on Anxiety
Pengendalian Penyakit. Kemenkes RI. Levels During the Covid-19 Outbreak
Jakarta. 2020. Hal : 6-10. in China. National Center for
Gumantan, A., Mahfud, I., & Yuliandra, R. Biotechnology Information, National
Tingkat Kecemasan Seseorang Library of Medicine. 2020. Published
Terhadap Pemberlakuan New Normal online 11 November 2020.
dan Pengetahuan Terhadap Imunitas Ahmad G. Hubungan Tingkat Pengetahuan
Tubuh. Sport Science And Education dengan Kecemasan dalam Mencegah
Journal, Universitas Teknokrat Paparan Covid-19 di Perkotaan. Media
Indonesia. 2020. Vol. 1, No. 2. Hal : Husada Journal. 2021. Vol. 2, No. 1.
25-26 Sitohang R.J, Simbolon I. Hubungan Tingkat
Fadli, Safruddin, dkk. Faktor yang Pengetahuan dengan Tingkat
Mempengaruhi Kecemasan pada Kecemasan Lanjut Usia Terhadap
Tenaga Kesehatan dalam Upaya Covid-19. Universitas Advent
Pencegahan Covid-19.Universitas Indonesia. 2021. Vol. 5, No. 1.
Pendidikan Indonesia. 2020. Vol. 6, Mawardah, Afifah, et al. Gambaran Prilaku
No.1. Pencegahan Coronavirus Disease
Wang C., Pan R., et al. Immediate (Covid-19) pada Masyarakat di
Psychological Responses and Kelurahan Sendang Mulyo Kecamata
Associated Factors during the Initial Tembalang Kota Semarang. Universitas
Stage of the 2019 Coronavirus Disease Ngudi Waluyo. 2020. Published online
(COVID-19) Epidemic among the 26 Oktober 2020.
General Population in China. National
Center for Biotechnology Information,
NASKAH PUBLIKASI

Anda mungkin juga menyukai