Anda di halaman 1dari 10

ZONA KEDOKTERAN – Vol. 11 No.

JUNI 2021

HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN OSTEOARTRITIS


DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2
DI RSUD Dr. M. YUNUS BENGKULU

Putra Hendra*, Sukma Sahreni**, Shafwan Habib***


putrahendra@univbatam.ac.id, sukmasahreni@univbatam.ac.id
shafwanhabib75@gmail.com

Fakultas Kedokteran Universitas Batam

ABSTRAK

Shafwan Habib, 61117002, 2021. Hubungan Antara Kejadian Osteoartritis


Dengan Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Dr M YUNUS Bengkulu. Skirpsi.
Fakultas Kedokteran Universitas Batam.
Latar Belakang : Diabetes melitus merupakan salah satu prioritas ke 4 dari
penyakit tidak menular serta penyebab kematian ke 7 di dunia menurut World
Health Organization (WHO). Meningkatnya jumlah usia lanjut dan penderita
Diabetes Melitus Tipe 2 akan meningkatkan pula kejadian komplikasi kronik
salah satunya Osteoartritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Hubungan Antara Kejadian Osteoartritis Dengan Diabetes Melitus Tipe 2 di
RSUD Dr M YUNUS Bengkulu.
Metode : Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini
adalah observasi analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan di
Rumah Sakit Umum Daerah Dr M Yunus Tahun 2021. Data diambil dari rekam
medik. Teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling dengan jumlah
sampel sebanyak 57 pasien. Hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi
ditabulasi silang kemudian diuji dengan chi-square untuk mengetahui adanya
hubungan.
Hasil : Hasil analisis dengan chi square Osteoartritis dengan DM Tipe 2,
didapatkan nilai p value = 0,008 (p < 0,05) yang berarti terdapat hubungan yang
bermakna antara Osteoartritis dengan DM Tipe 2.
Simpulan : Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang bermakna antara Kejadian Osteoartritis Dengan Diabetes Melitus
Tipe 2 di RSUD Dr M YUNUS Bengkulu.

Kata Kunci: Muskuloskeletal, Osteoartritis, Diabetes Melitus Tipe 2

Universitas Batam Page 1


ZONA KEDOKTERAN – Vol. 11 No. JUNI 2021

HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN OSTEOARTRITIS


DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2
DI RSUD Dr. M. YUNUS BENGKULU

Putra Hendra*, Sukma Sahreni**, Shafwan Habib***


putrahendra@univbatam.ac.id, sukmasahreni@univbatam.ac.id
shafwanhabib75@gmail.com

Faculty of Medicine Batam University

ABSTRACT

Shafwan Habib, 61117002, 2021. Relationship between Osteoarthritis and


Diabetes Mellitus Type 2 at Dr M YUNUS Hospital Bengkulu. Thesis. Faculty of
Medicine, University of Batam.
Background : Diabetes mellitus is one of the 4th priority of non-communicable
diseases and the 7th cause of death in the world according to the World Health
Organization (WHO). The increasing number of elderly and people with Diabetes
Mellitus Type 2 will also increase the incidence of chronic complications, one of
which is Osteoarthritis. The purpose of this study was to determine the
relationship between Osteoarthritis and Diabetes Mellitus Type 2 at Dr M
YUNUS Hospital Bengkulu.
Methods : This research is a type of quantitative research. This research method
is analytic observation with a cross sectional approach which was carried out at
the Dr M Yunus Regional General Hospital in 2021. The data were taken from
medical records. The sampling technique was simple random sampling with a
total sample of 57 patients. The results of the study were analyzed by cross-
tabulating frequency distribution and then tested by chi-square to determine the
relationship.
Results : The results of the chi square analysis of Osteoarthritis with Diabetes
Melitus Type 2, obtained p value = 0.008 (p < 0.05) which means that there is a
significant relationship between Osteoarthritis and DM Type 2.
Conclusion : Based on the results of this study, it can be concluded that there is a
significant relationship between Osteoarthritis and Diabetes Mellitus Type 2 at
Dr M YUNUS Hospital Bengkulu.

Keywords: Muskuloskeletal, Osteoartritis, Diabetes Mellitus Type 2

Universitas Batam Page 2


ZONA KEDOKTERAN – Vol. 11 No. JUNI 2021

PENDAHULUAN pula kejadian komplikasi kronik


salah satunya Osteoartritis.
Osteoartritis (OA) merupakan Diabetes melitus merupakan
kelainan persendian degeneratif yang salah satu prioritas ke 4 dari penyakit
paling umum dan menjadi tidak menular serta penyebab
permasalahan kesehatan masyarakat kematian ke 7 di dunia menurut
yang utama. Diperkirakan sekitar World Health Organization (WHO).
10% pria dan 18% wanita di seluruh Pada 2016 diperkirakan 1,6 juta
dunia berusia diatas 60 tahun kematian secara langsung disebabkan
mempunyai OA simtomatik. Di oleh diabetes dan 2,2 juta kematian
Amerika Serikat diperkirakan 2,5% lainnya disebabkan oleh glukosa
populasi orang dewasa atau lebih darah tinggi pada tahun 2012 (WHO,
dari 50 juta orang di Amerika Serikat 2019).
akan terkena dampak OA pada tahun Diabetes Melitus adalah kelainan
2020 dan akan menjadi penyebab metabolisme kronis yang dapat
utama morbiditas dan keterbatasan dicegah dan dianggap sebagai salah
fisik di antara individu yang berusia satu pembunuh diam-diam di seluruh
40 tahun keatas (Shen, 2014). dunia. Beban diabetes meningkat di
Rasa sakit adalah gejala yang negara-negara berpenghasilan
dominan meskipun perlu diketahui menengah dan rendah karena
bahwa tidak ada korelasi antara pengaruh kuat urbanisasi, gaya hidup
derajat severitas rasa sakit dan menetap, transisi nutrisi dan
perubahan tulang rawan sendi pada epidemiologis (Hussain, 2017).
pemeriksaan foto polos. Individu Diperkirakan bahwa peningkatan
dengan OA lutut atau pinggul akan Diabetes Tipe 2 di negara-negara
mengalami kesulitan dalam Asia Selatan adalah lebih dari 150%
beraktivitas sehari-hari. Selanjutnya antara tahun 2000 dan 2035. Oleh
individu dengan OA pada umumnya karena itu, langkah-langkah drastis
mempunyai penyakit lainnya seperti diperlukan melalui berbagai program
diabetes ataupun penyakit jantung kesadaran kesehatan untuk
(Bennel, 2011). mengendalikan tren peningkatan
Penelitian selanjutnya yang diabetes di negara-negara ini untuk
dilakukan oleh Purnomo pada tahun mengurangi beban penyakit. Asia
2002 dengan judul Gangguan Tenggara 82 juta, China menjadi
Muskuloskeletal pada Penderita negara dengan penderita DM
Diabetes Melitus di RSUP Dr. terbanyak di dunia dengan 114 juta
Kariadi Semarang, mengatakan penderita, kemudian diikuti oleh
bahwa frekuensi kejadian gangguan India 72,9 juta, lalu Amerika serikat
muskuloskeletal akibat komplikasi 30,1 juta, kemudian Brazil 12,5 juta
kronik pada DM terbanyak yaitu dan Mexico 12 juta penderita.
Osteoartritis pada lutut yaitu (53,3%) Indonesia menduduki peringkat ke
meskipun tingkat kendali gula darah tujuh untuk penderita diabetes
cukup baik.Meningkatnya jumlah melitus terbanyak di Dunia dengan
usia lanjut dan penderita Diabetes jumlah 10,3 juta penderita. Jumlah
Melitus Tipe 2 akan meningkatkan terbesar orang dengan diabetes

Universitas Batam Page 3


ZONA KEDOKTERAN – Vol. 11 No. JUNI 2021

melitus yaitu berada di wilayah


Pasifik Barat 159 juta (IDF, 2017).
Tabel 1 Distribusi Frekuensi DM HASIL PENELITIAN
Tipe 2
Frekuensi Persen A. ANALISIS UNIVARIAT
(n) (%) Analisis univariat digunakan
Tidak 23 40,4 untuk mendeskripsikan karakteristik
Ya 34 59,6 setiap variabel penelitian dengan
Total 57 100 distribusi frekuensi dan presentase
Berdasarkan laporan Dinas dari masing-masing variabel.
Kesehatan Provinsi Bengkulu pada
tahun 2019, tercatat sebanyak 18.436 1. Distribusi Frekuensi Diabetes
jiwa penderita diabetes melitus yang Melitus Tipe 2
berada di Provinsi Bengkulu.
Berdasarkan Tabel 1 di atas
menunjukkan bahwa dari 57 Pasien
SUBJEK DAN METODE
yang menderita Osteoartritis dan
tanpa Osteoartritis di RSUD Dr M
Penelitian ini merupakan
Yunus Bengkulu, lebih dari setengah
penelitian analitik observasional,
pasien yang menderita diabetes
yang mencari hubungan antar
melitus tipe 2 sebanyak 34 pasien
variabel, yaitu dengan melakukan
(59,6%). Sedangkan pasien yang
suatu analisis terhadap data yang
tidak menderita penyakit diabetes
dikumpulkan. Penelitian ini
melitus tipe 2 sebanyak 23 pasien
dilaksanakan bulan Juli tahun 2021.
(40,4%).
Dalam penelitian yang menjadi
responden adalah 57 pasien penyakit
1. Hubungan Osteoartritis
dalam RSUD Dr M Yunus Bengkulu
dengan Diebetes Melitus Tipe
tahun 2021. Dalam penelitian ini
2
menggukan Rekam medik. Variabel
independen dari penelitian ini adalah
Diabetes Melitus Tipe 2 Variabel
dependen penelitian ini yaitu
Tabel 3 Osteoartritis * DM Tipe 2 Crosstabulation

DM Tipe 2

Tidak Ya Total P Value


(n) (%) (n) (%) (n) (%)
Osteoartritis Tidak 15 60 10 40 25 100 0,008
Ya 8 25 24 75 32 100
Total 23 34 57
Osteoartritis.

Universitas Batam Page 4


ZONA KEDOKTERAN – Vol. 11 No. JUNI 2021

PEMBAHASAN

Analisis Univariat Distrbusi


2. Distribusi Frekuensi Frekuensi Diabetes Melitus Tipe 2
Osteoartritis Berdasarkan Tabel 1 Pasien
Berdasarkan Tabel 2 di atas Osteoartritis di RSUD Dr M Yunus
menunjukkan Tabel 2 Distribusi Frekuensi
bahwa dari 57 Pasien yang menderita Osteoartritis
Osteoartritis dan tanpa Osteoartritis Frekuensi Percent
di RSUD Dr M Yunus Bengkulu, (n) (%)
lebih dari setengah pasien Tidak 25 43,9
mengalami osteoartritis sebanyak 32
Ya 32 56,1
pasien (56,1%). Sedangkan pasien
Total 57 100
yang tidak mengalami penyakit
osteoartritis sebanyak 25 pasien Bengkulu yang tidak menderita
(43,9%). penyakit diabetes melitus tipe 2
sebanyak 23 pasien (40,4%) dan
B. Analisis Bivariat yang menderita diabetes melitus tipe
2 sebanyak 34 pasien (59,6%).
Analisis bivariat dalam penelitian Diabetes melitus adalah penyakit
ini menggunakan uji chi-square, uji multifaktorial, yang ditandai dengan
ini dilakukan untuk mengetahui ada sindroma hiperglikemia kronis dan
atau tidaknya hubungan antara gangguan metabolisme karbohidrat,
variabel bebas dan variabel terikat. lemak serta protein yang disebabkan
Dalam penelitian ini, variabel insufisiensi sekresi insulin ataupun
bebasnya adalah DM tipe 2 aktivitas endogen insulin atau
sedangkan variabel terikatnya adalah keduanya (Price and Wilson, 2005).
Osteoartritis. Hasil penelitian menunjukkan
Berdasarkan Tabel 3 di atas bahwa dari 60 responden seluruhnya
dapat dijelaskan bahwa dari total 25 menderita Diabetes Melitus Tipe 2.
pasien yang tidak Osteoartritis, Penelitian ini sejalan dengan teori
sebanyak 15 pasien (60%) tidak yang menyatakan bahwa kasus
mengalami DM tipe 2 dan 10 pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dari tahun
mengalami DM Tipe 2 (40%). ke tahun mengalami peningkatan dan
Sedangkan dari total 32 pasien yang masih menjadi masalah global serta
mengalami Osteoartritis, sebanyak 8 prevalensinya tumbuh diseluruh
pasien (25%) tidak DM Tipe 2 dan dunia khususnya di negara
24 pasien (75%) mengalami DM berkembang (WHO, 2014).
Tipe 2 1. Analisis Univariat Distrbusi
Berdasarkan uji Chi Square, Frekuensi Kejadian Osteoartritis
didapatkan nilai P Value 0,008 Berdasarkan Tabel 2 Dari total 57
(<0,05) dimana hipotesi nol ditolak Pasien Poli Penyakit Dalam di
yang berarti terdapat hubungan yang RSUD Dr M Yunus Bengkulu yang
bermakna antara osteoartritis dengan tidak menderita penyakit
diabetes melitus tipe 2. Osteoartritis sebanyak 25 pasien
(43,9%) dan yang menderita

Universitas Batam Page 5


ZONA KEDOKTERAN – Vol. 11 No. JUNI 2021

Osteoartritis sebanyak 32 pasien Berdasarkan uji Chi Square,


(56,1%). didapatkan nilai P Value 0,026
Penelitian sejalan dengan (<0,05) dimana hipotesi nol ditolak
penelitian Plaza M.N et al yang yang berarti terdapat hubungan yang
menyatakan dari 202 responden yang bermakna antara diabetes melitus
terdiri dari 100 pasien dengan DM tipe 2 dengan osteoartritis.
tipe 2 dan 102 pasien tanpa DM tipe Hasil penelitian sejalan dengan
2 diperoleh sebagian besar pasien penelitian Plaza MNet al pada 100
DM tipe 2 mengalami OA sebanyak pasien DM tipe 2 di Amerika serikat
49,0% dari pada pasien tanpa DM yang menunjukkan bahwa terdapat
tipe 2 sebesar 26,5% (Plaza MNet hubungan kejadian OA lutut pada
all, 2013). pasien DM tipe 2 dengan nilai p-
Hal ini disebabkan karena value 0.001 dengan nilai OR [95%
kemampuan kondrosit untuk CI]: 5.06 [1.66–15.66] (Plaza MN
mengatur kapasitas transport glukosa et al, 2013).
dalam kondisi ekstrim glukosa Hal ini disebabkan oleh karena
ekstraselular (baik kurang atau DM merupakan faktor tambahan
berlebih), diketahui bahwa kondrosit dalam patofisiologi OA melalui
normal mampu mengatur variasi pembentukan advanced glycation
konsentrasi glukosa ekstraselular, end products (AGEs). Akumulasi
sedangkan kondrosit pada pasien OA AGEs ditemukan pada tulang rawan
tidak mampu melakukan pengaturan artikular selama perkembangan OA
tersebut, sehingga menyebabkan yang menimbulkan kekakuan
akumulasi glukosa dan tingginya kolagen disebabkan cross linking
produksi reactive oxygen species, AGEs. Kerusakan pada jaringan
yang berpotensial menjadi mediasi kolagen ini dapat mengganggu sifat-
destruksi kartilago. Hal tersebut sifat mekanis matriks ekstraselular,
dianggap menjadi mekanisme dan dapat menyebabkan perubahan
patogenik bahwa DM tipe 2 dapat tulang rawan yang berhubungan
mempercepat perubahan degeneratif dengan OA. Perubahan pada tulang
yang memfasilitasi perkembangan rawan normal dengan akumulasi
OA. (Schett, 2013). AGEs juga meningkatkan degradasi
matriks dan menurunkan sintesis
2. Analisis Bivariat Hubungan Antara proteoglikan oleh kondrosit (Pottie,
Kejadian Osteoartritis Dengan 2015).
Diabetes Melitus Tipe 2 DM tipe 2 menjadi aspek yang
Berdasarkan Tabel 3 dari total 25 mempengaruhi permasalahan
pasien kelompok yang tidak muskuloskeletal, terutama tulang
Osteoartritis, sebanyak 15 pasien rawan dan sendi. Peninggian Kadar
(60%) tidak DM tipe 2 dan 10 pasien glukosa darah mempunyai korelasi
mengalami DM Tipe 2 (40%). positif terhadap kejadian OA.
Sedangkan dari total 32 kelompok Kondisi ini sepertinya memberikan
pasien Osteoartritis, sebanyak 8 sinyal katabolik yang meningkatkan
pasien (25%) tidak DM Tipe 2 dan aktivitas enzim proteolitik yang
24 pasien (75%) mengalami DM membuat degradasi komponen
Tipe 2. matriks dan menyebabkan degradasi

Universitas Batam Page 6


ZONA KEDOKTERAN – Vol. 11 No. JUNI 2021

kartilago. Kadar glukosa pada kurang dari setengah (40,4)


plasma yang meningkat bereaksi pasien yang tidak Diabetes
dengan asam amino bebas melalui Melitus Tipe 2.
reaksi Maillard, yaitu suatu reaksi 2. Lebih dari setengah (56,1%)
kimia asam amino dan menurunkan pasien yang mengalami
Kadar glukosa yang menghasilkan Osteoartritis dan kurang dari
suatu produk non-enzimatik untuk setengah (43,9) pasien tidak
membuat kondisi yang stabil. Protein mengalami Osteoartritis.
terglikasi tersebut bergabung 3. Ada hubungan yang bermakna
membentuk formasi yang lebih antara kejadian Osteroartritis
besar, agregasi insoluble yang dengan Diabetes Melitus Tipe 2
diketahui sebagai advanced glycation (p = 0,008).
end products (AGEs). Fenomena ini
terjadi pada jaringan yang kaya SARAN
kolagen dan menyebabkan
perubahan mekanik dan biokimia 1. Bagi Tenaga Kesehatan
pada jaringan tersebut. Dengan mengetahui hasil
AGEs biasanya terakumulasi penelitian ini dapat digunakan
seiring dengan proses penuaan dan sebagai masukan data oleh
telah dipelajari sebagai mekanisme tenaga kesehatan mengenai
yang dapat menyebabkan OA primer hubungan antara kejadian
(Onur, 2014). osteoarthritis dengan diabetes
Hasil penelitian berbeda dengan melitus tipe 2 di RSUD Dr M
hasil penelitian Astutik dan kawan- Yunus Bengkulu.
kawan pada 54 responden pasien DM 2. Bagi Fakultas
tipe 2 di RSD dr Soebandi Jember Hasil penelitian diharapkan dapat
didapatkan 0.90 dengan OR 0.131 memberikan informasi dan dapat
yang artinya tidak terdapat hubungan dijadikan referensi di bidang
yang signifikan antara kejadian kesehatan bagi civitas akademik.
osteoartritis pada pasien DM tipe 2 3. Bagi Peneliti Lain
hal ini disebabkan bahwa banyak Hasil penelitian dapat digunakan
faktor penyebab kejadian sebagai acuan dan bahan
osteoartritis diantaranya usia, jenis referensi untuk penelitian
kelamin, obesitas, pola hidup serta selanjutnya.
pekerjaan (Astutik dkk, 2014). 4. Bagi Peneliti
Dapat dijadikan sebagai
KESIMPULAN pengalaman peneliti serta
mendapatkan informasi dan
Berdasarkan analisis data dan pengetahuan tentang hubungan
pembahasan tentang hubungan antara hubungan antara kejadian
kejadian Osteoartritis dengan osteoarthritis dengan diabetes
Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Dr melitus tipe 2.
M Yunus Bengkulu dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Lebih dari setengah (59,6) pasien
Diabetes Melitus Tipe 2 dan

Universitas Batam Page 7


ZONA KEDOKTERAN – Vol. 11 No. JUNI 2021

DAFTAR PUSTAKA International Diabetes Federation


(IDF), (2013). One Adult In
American Diabetes Association
Ten Will Have Diabetes By
(ADA), (2018). Standards
2035. Diabetes Atlas, 8th
and Medical Care in
Edition
Diabetes. Diabetes Care
Kemenkes RI, (2013). Survei
2018; 36(1): 14-37
Demografi dan Kesehatan
American College of Rheumatology
Indonesia. Jakarta :
(ACR), (1986). The
Kemenkes RI
American College of
Kemenkes RI, (2014). Survei
Rheumatology Criteria For
Demografi dan Kesehatan
The Classification and
Indonesia. Jakarta :
Reporting of Osteoarthritis of
Kemenkes RI
The Knee. Arthritis
Koentjoro, (2010). Hubungan
Rheum;29:1039-1049
Antara Indeks Masa Tubuh
Astuti Fitriyah Hardiyanti, Ali
(IMT) dengan derajat
Santoso dan Hairuddin,
Osteoartritis Lutut Menurut
(2014). Hubungan Kendali
Kellgren dan Lawtrence.
Glukosa Darah Dengan
Semarang: FK-UNDIP
Osteoartritis Lutut Pada
Kohei, K, (2010). Patophysiology of
Pasien DM di RSD Dr
type 2 diabetes and its
Sobandi. e-Jurnal Pustaka
treatment policy. JMAJ. 53
Kesehatan. vol : 2, no:2
(1) ; 41-46
Bennel, K.L and Hinman, R.S,
Murphy L., Helmick C.G., (2012).
(2011). A review of the
The Impact of Osteoarthritis
clinical evidence for exercise
in the United States: A
in osteoarthritis of the hip
Population-Health
and knee. Journal of Science
Perspective. American
and Medicine in Sport.14 : 4-
Journal of Nursing. Vol. 112:
9
3
Decroli E. Diabetes Melitus Tipe II.
Noor, Zairin, (2016). Buku Ajar
In Kam A, Efendi YP,
Gangguan Muskuloskeletal:
Decroli GP,
Osteoartritis. Edisi 2. Jakarta:
Rahmadi A, editors. Diabetes
Salemba Medika
Melitus Tipe. Padang: Pusat
Notoatmodjo, Soekidjo (2010).
Penerbitan Bagian Ilmu
Metodelogi Penelitian
Penyakit Dalam Fakultas
Kesehatan. Jakarta. PT
Kedokteran
Rhineka Cipta Jakarta.Onur,
Universitas Andalas Padang,
T. Wu, R. Metz, L. Dang, A,
2019; 2019. p.1-49.
(2014).
Fransen, et. al, (2011). The
Characterisation of osteoarthritis in
Epidemiology of
a
Osteoarthritis in Asia.
small animal model of type 2
International Journal of
diabetes mellitus. Bone Joint
Rheumatic Diseases. 14: 113-
Res. 3 : 203-
121
2011

Universitas Batam Page 8


ZONA KEDOKTERAN – Vol. 11 No. JUNI 2021

Ozougwu, J.C. Obimba, K.C. Severe Osteoarthritis.


Belonwu, C.D. Unakalamba, Diabetes Care. 36 : 403-410
C.B, (2013). The Setiati, et. al, (2014). Buku Ajar Ilmu
pathogenesis and Penyakit Dalam:
patophysiology of type 1 and Osteoartritis. Jilid III. Edisi
type 2 diabetes mellitus. VI. Jakarta: Interna
Journal of Physiology and Publishing
Pathophysiology. 4(4) : 46-57 Shen, J and Chen, D. (2014). On the
PERKENI, (2015). Konsensus Horizon From the ORS. J Am
Pengelolaan dan Pencegahan Acad Orthop Surg. 22 : 467-
Diabetes Melitus Tipe 2 di
468
Indonesia. Jakarta : PB.
PERKENI Sudoyo, et. al, (2007). Buku Ajar
Plaza, et. al, (2013). Association Of Ilmu Penyakit Dalam jilid 2.
Hand Or Knee Edisi 5. Jakarta: Departemen
Osteoarthritis With Diabetes Ilmu Penyakit Dalam
Mellitus In A Population Of Fakultas Kedokteran
Hispanics From Puerto Universitas Indonesia
Rico. J Clin Rheumatol.
Sugiyono, (2008). Metode Penelitian
January ; 19(1):
Kuantitatif, Kualitatif, dan
doi:10.1097/RHU.0b013e31
827cd57. R&D. Bandung: Penerbit
Pottie, et. al, (2015). Obesity and Alfabeta
osteoarthritis : more complex WHO, (2014). Diabetes. Diakses
than predicted! Obesity and tanggal 25 Januari 2018 dari
osteoarthritis.1403-1407 www.who.int/mediacentre/ne
Price, S & Wilson, L, (2005). ws/releases/2016/world-
Patofisiologi: Konsep Klinis
health-day/en/
Proses-proses Penyakit. Edisi
6. Jakarta: EGC Yuliasih, (2009). Obesitas
Purnomo, HD, (2002). Gangguan Abdominal Sebagai Faktor
Muskulo Skeletal pada Resiko Peningkatan Kadar
Penderita Diabetes Melitus Glukosa Darah. Program
Di RSUP Dr. Kariadi Studi Ilmu Gizi. Semarang:
Semarang. Program FK-UNDIP
Pendidikan Dokter Spesialis-
1 Bagian IMSF Ilmu Penyakit
Dalam. Semarang
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas),
(2013). Badan Penelitian dan
Pengembangan Keehatan
Kementrian Kesehatan RI.
Penyakit Tidak Menular:
Sendi/Rematik/Encok. 94-9
Schett, et. al, (2013). Diabetes Is an
Independent Predictor for

Universitas Batam Page 9

Anda mungkin juga menyukai