0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan10 halaman
Penelitian ini mengkaji hubungan antara osteoartritis dan diabetes melitus tipe 2 di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Data dikumpulkan dari 57 pasien dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil menunjukkan hubungan bermakna antara kedua variabel (p=0,008), menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kejadian osteoartritis dengan diabetes melitus tipe 2.
Penelitian ini mengkaji hubungan antara osteoartritis dan diabetes melitus tipe 2 di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Data dikumpulkan dari 57 pasien dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil menunjukkan hubungan bermakna antara kedua variabel (p=0,008), menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kejadian osteoartritis dengan diabetes melitus tipe 2.
Penelitian ini mengkaji hubungan antara osteoartritis dan diabetes melitus tipe 2 di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Data dikumpulkan dari 57 pasien dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil menunjukkan hubungan bermakna antara kedua variabel (p=0,008), menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kejadian osteoartritis dengan diabetes melitus tipe 2.
Shafwan Habib, 61117002, 2021. Hubungan Antara Kejadian Osteoartritis
Dengan Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Dr M YUNUS Bengkulu. Skirpsi. Fakultas Kedokteran Universitas Batam. Latar Belakang : Diabetes melitus merupakan salah satu prioritas ke 4 dari penyakit tidak menular serta penyebab kematian ke 7 di dunia menurut World Health Organization (WHO). Meningkatnya jumlah usia lanjut dan penderita Diabetes Melitus Tipe 2 akan meningkatkan pula kejadian komplikasi kronik salah satunya Osteoartritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Antara Kejadian Osteoartritis Dengan Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Dr M YUNUS Bengkulu. Metode : Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini adalah observasi analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr M Yunus Tahun 2021. Data diambil dari rekam medik. Teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 57 pasien. Hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi ditabulasi silang kemudian diuji dengan chi-square untuk mengetahui adanya hubungan. Hasil : Hasil analisis dengan chi square Osteoartritis dengan DM Tipe 2, didapatkan nilai p value = 0,008 (p < 0,05) yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara Osteoartritis dengan DM Tipe 2. Simpulan : Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara Kejadian Osteoartritis Dengan Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Dr M YUNUS Bengkulu.
Kata Kunci: Muskuloskeletal, Osteoartritis, Diabetes Melitus Tipe 2
Universitas Batam Page 1
ZONA KEDOKTERAN – Vol. 11 No. JUNI 2021
HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN OSTEOARTRITIS
DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD Dr. M. YUNUS BENGKULU
Shafwan Habib, 61117002, 2021. Relationship between Osteoarthritis and
Diabetes Mellitus Type 2 at Dr M YUNUS Hospital Bengkulu. Thesis. Faculty of Medicine, University of Batam. Background : Diabetes mellitus is one of the 4th priority of non-communicable diseases and the 7th cause of death in the world according to the World Health Organization (WHO). The increasing number of elderly and people with Diabetes Mellitus Type 2 will also increase the incidence of chronic complications, one of which is Osteoarthritis. The purpose of this study was to determine the relationship between Osteoarthritis and Diabetes Mellitus Type 2 at Dr M YUNUS Hospital Bengkulu. Methods : This research is a type of quantitative research. This research method is analytic observation with a cross sectional approach which was carried out at the Dr M Yunus Regional General Hospital in 2021. The data were taken from medical records. The sampling technique was simple random sampling with a total sample of 57 patients. The results of the study were analyzed by cross- tabulating frequency distribution and then tested by chi-square to determine the relationship. Results : The results of the chi square analysis of Osteoarthritis with Diabetes Melitus Type 2, obtained p value = 0.008 (p < 0.05) which means that there is a significant relationship between Osteoarthritis and DM Type 2. Conclusion : Based on the results of this study, it can be concluded that there is a significant relationship between Osteoarthritis and Diabetes Mellitus Type 2 at Dr M YUNUS Hospital Bengkulu.
Keywords: Muskuloskeletal, Osteoartritis, Diabetes Mellitus Type 2
Universitas Batam Page 2
ZONA KEDOKTERAN – Vol. 11 No. JUNI 2021
PENDAHULUAN pula kejadian komplikasi kronik
salah satunya Osteoartritis. Osteoartritis (OA) merupakan Diabetes melitus merupakan kelainan persendian degeneratif yang salah satu prioritas ke 4 dari penyakit paling umum dan menjadi tidak menular serta penyebab permasalahan kesehatan masyarakat kematian ke 7 di dunia menurut yang utama. Diperkirakan sekitar World Health Organization (WHO). 10% pria dan 18% wanita di seluruh Pada 2016 diperkirakan 1,6 juta dunia berusia diatas 60 tahun kematian secara langsung disebabkan mempunyai OA simtomatik. Di oleh diabetes dan 2,2 juta kematian Amerika Serikat diperkirakan 2,5% lainnya disebabkan oleh glukosa populasi orang dewasa atau lebih darah tinggi pada tahun 2012 (WHO, dari 50 juta orang di Amerika Serikat 2019). akan terkena dampak OA pada tahun Diabetes Melitus adalah kelainan 2020 dan akan menjadi penyebab metabolisme kronis yang dapat utama morbiditas dan keterbatasan dicegah dan dianggap sebagai salah fisik di antara individu yang berusia satu pembunuh diam-diam di seluruh 40 tahun keatas (Shen, 2014). dunia. Beban diabetes meningkat di Rasa sakit adalah gejala yang negara-negara berpenghasilan dominan meskipun perlu diketahui menengah dan rendah karena bahwa tidak ada korelasi antara pengaruh kuat urbanisasi, gaya hidup derajat severitas rasa sakit dan menetap, transisi nutrisi dan perubahan tulang rawan sendi pada epidemiologis (Hussain, 2017). pemeriksaan foto polos. Individu Diperkirakan bahwa peningkatan dengan OA lutut atau pinggul akan Diabetes Tipe 2 di negara-negara mengalami kesulitan dalam Asia Selatan adalah lebih dari 150% beraktivitas sehari-hari. Selanjutnya antara tahun 2000 dan 2035. Oleh individu dengan OA pada umumnya karena itu, langkah-langkah drastis mempunyai penyakit lainnya seperti diperlukan melalui berbagai program diabetes ataupun penyakit jantung kesadaran kesehatan untuk (Bennel, 2011). mengendalikan tren peningkatan Penelitian selanjutnya yang diabetes di negara-negara ini untuk dilakukan oleh Purnomo pada tahun mengurangi beban penyakit. Asia 2002 dengan judul Gangguan Tenggara 82 juta, China menjadi Muskuloskeletal pada Penderita negara dengan penderita DM Diabetes Melitus di RSUP Dr. terbanyak di dunia dengan 114 juta Kariadi Semarang, mengatakan penderita, kemudian diikuti oleh bahwa frekuensi kejadian gangguan India 72,9 juta, lalu Amerika serikat muskuloskeletal akibat komplikasi 30,1 juta, kemudian Brazil 12,5 juta kronik pada DM terbanyak yaitu dan Mexico 12 juta penderita. Osteoartritis pada lutut yaitu (53,3%) Indonesia menduduki peringkat ke meskipun tingkat kendali gula darah tujuh untuk penderita diabetes cukup baik.Meningkatnya jumlah melitus terbanyak di Dunia dengan usia lanjut dan penderita Diabetes jumlah 10,3 juta penderita. Jumlah Melitus Tipe 2 akan meningkatkan terbesar orang dengan diabetes
Universitas Batam Page 3
ZONA KEDOKTERAN – Vol. 11 No. JUNI 2021
melitus yaitu berada di wilayah
Pasifik Barat 159 juta (IDF, 2017). Tabel 1 Distribusi Frekuensi DM HASIL PENELITIAN Tipe 2 Frekuensi Persen A. ANALISIS UNIVARIAT (n) (%) Analisis univariat digunakan Tidak 23 40,4 untuk mendeskripsikan karakteristik Ya 34 59,6 setiap variabel penelitian dengan Total 57 100 distribusi frekuensi dan presentase Berdasarkan laporan Dinas dari masing-masing variabel. Kesehatan Provinsi Bengkulu pada tahun 2019, tercatat sebanyak 18.436 1. Distribusi Frekuensi Diabetes jiwa penderita diabetes melitus yang Melitus Tipe 2 berada di Provinsi Bengkulu. Berdasarkan Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa dari 57 Pasien SUBJEK DAN METODE yang menderita Osteoartritis dan tanpa Osteoartritis di RSUD Dr M Penelitian ini merupakan Yunus Bengkulu, lebih dari setengah penelitian analitik observasional, pasien yang menderita diabetes yang mencari hubungan antar melitus tipe 2 sebanyak 34 pasien variabel, yaitu dengan melakukan (59,6%). Sedangkan pasien yang suatu analisis terhadap data yang tidak menderita penyakit diabetes dikumpulkan. Penelitian ini melitus tipe 2 sebanyak 23 pasien dilaksanakan bulan Juli tahun 2021. (40,4%). Dalam penelitian yang menjadi responden adalah 57 pasien penyakit 1. Hubungan Osteoartritis dalam RSUD Dr M Yunus Bengkulu dengan Diebetes Melitus Tipe tahun 2021. Dalam penelitian ini 2 menggukan Rekam medik. Variabel independen dari penelitian ini adalah Diabetes Melitus Tipe 2 Variabel dependen penelitian ini yaitu Tabel 3 Osteoartritis * DM Tipe 2 Crosstabulation
DM Tipe 2
Tidak Ya Total P Value
(n) (%) (n) (%) (n) (%) Osteoartritis Tidak 15 60 10 40 25 100 0,008 Ya 8 25 24 75 32 100 Total 23 34 57 Osteoartritis.
Universitas Batam Page 4
ZONA KEDOKTERAN – Vol. 11 No. JUNI 2021
PEMBAHASAN
Analisis Univariat Distrbusi
2. Distribusi Frekuensi Frekuensi Diabetes Melitus Tipe 2 Osteoartritis Berdasarkan Tabel 1 Pasien Berdasarkan Tabel 2 di atas Osteoartritis di RSUD Dr M Yunus menunjukkan Tabel 2 Distribusi Frekuensi bahwa dari 57 Pasien yang menderita Osteoartritis Osteoartritis dan tanpa Osteoartritis Frekuensi Percent di RSUD Dr M Yunus Bengkulu, (n) (%) lebih dari setengah pasien Tidak 25 43,9 mengalami osteoartritis sebanyak 32 Ya 32 56,1 pasien (56,1%). Sedangkan pasien Total 57 100 yang tidak mengalami penyakit osteoartritis sebanyak 25 pasien Bengkulu yang tidak menderita (43,9%). penyakit diabetes melitus tipe 2 sebanyak 23 pasien (40,4%) dan B. Analisis Bivariat yang menderita diabetes melitus tipe 2 sebanyak 34 pasien (59,6%). Analisis bivariat dalam penelitian Diabetes melitus adalah penyakit ini menggunakan uji chi-square, uji multifaktorial, yang ditandai dengan ini dilakukan untuk mengetahui ada sindroma hiperglikemia kronis dan atau tidaknya hubungan antara gangguan metabolisme karbohidrat, variabel bebas dan variabel terikat. lemak serta protein yang disebabkan Dalam penelitian ini, variabel insufisiensi sekresi insulin ataupun bebasnya adalah DM tipe 2 aktivitas endogen insulin atau sedangkan variabel terikatnya adalah keduanya (Price and Wilson, 2005). Osteoartritis. Hasil penelitian menunjukkan Berdasarkan Tabel 3 di atas bahwa dari 60 responden seluruhnya dapat dijelaskan bahwa dari total 25 menderita Diabetes Melitus Tipe 2. pasien yang tidak Osteoartritis, Penelitian ini sejalan dengan teori sebanyak 15 pasien (60%) tidak yang menyatakan bahwa kasus mengalami DM tipe 2 dan 10 pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dari tahun mengalami DM Tipe 2 (40%). ke tahun mengalami peningkatan dan Sedangkan dari total 32 pasien yang masih menjadi masalah global serta mengalami Osteoartritis, sebanyak 8 prevalensinya tumbuh diseluruh pasien (25%) tidak DM Tipe 2 dan dunia khususnya di negara 24 pasien (75%) mengalami DM berkembang (WHO, 2014). Tipe 2 1. Analisis Univariat Distrbusi Berdasarkan uji Chi Square, Frekuensi Kejadian Osteoartritis didapatkan nilai P Value 0,008 Berdasarkan Tabel 2 Dari total 57 (<0,05) dimana hipotesi nol ditolak Pasien Poli Penyakit Dalam di yang berarti terdapat hubungan yang RSUD Dr M Yunus Bengkulu yang bermakna antara osteoartritis dengan tidak menderita penyakit diabetes melitus tipe 2. Osteoartritis sebanyak 25 pasien (43,9%) dan yang menderita
Universitas Batam Page 5
ZONA KEDOKTERAN – Vol. 11 No. JUNI 2021
Osteoartritis sebanyak 32 pasien Berdasarkan uji Chi Square,
(56,1%). didapatkan nilai P Value 0,026 Penelitian sejalan dengan (<0,05) dimana hipotesi nol ditolak penelitian Plaza M.N et al yang yang berarti terdapat hubungan yang menyatakan dari 202 responden yang bermakna antara diabetes melitus terdiri dari 100 pasien dengan DM tipe 2 dengan osteoartritis. tipe 2 dan 102 pasien tanpa DM tipe Hasil penelitian sejalan dengan 2 diperoleh sebagian besar pasien penelitian Plaza MNet al pada 100 DM tipe 2 mengalami OA sebanyak pasien DM tipe 2 di Amerika serikat 49,0% dari pada pasien tanpa DM yang menunjukkan bahwa terdapat tipe 2 sebesar 26,5% (Plaza MNet hubungan kejadian OA lutut pada all, 2013). pasien DM tipe 2 dengan nilai p- Hal ini disebabkan karena value 0.001 dengan nilai OR [95% kemampuan kondrosit untuk CI]: 5.06 [1.66–15.66] (Plaza MN mengatur kapasitas transport glukosa et al, 2013). dalam kondisi ekstrim glukosa Hal ini disebabkan oleh karena ekstraselular (baik kurang atau DM merupakan faktor tambahan berlebih), diketahui bahwa kondrosit dalam patofisiologi OA melalui normal mampu mengatur variasi pembentukan advanced glycation konsentrasi glukosa ekstraselular, end products (AGEs). Akumulasi sedangkan kondrosit pada pasien OA AGEs ditemukan pada tulang rawan tidak mampu melakukan pengaturan artikular selama perkembangan OA tersebut, sehingga menyebabkan yang menimbulkan kekakuan akumulasi glukosa dan tingginya kolagen disebabkan cross linking produksi reactive oxygen species, AGEs. Kerusakan pada jaringan yang berpotensial menjadi mediasi kolagen ini dapat mengganggu sifat- destruksi kartilago. Hal tersebut sifat mekanis matriks ekstraselular, dianggap menjadi mekanisme dan dapat menyebabkan perubahan patogenik bahwa DM tipe 2 dapat tulang rawan yang berhubungan mempercepat perubahan degeneratif dengan OA. Perubahan pada tulang yang memfasilitasi perkembangan rawan normal dengan akumulasi OA. (Schett, 2013). AGEs juga meningkatkan degradasi matriks dan menurunkan sintesis 2. Analisis Bivariat Hubungan Antara proteoglikan oleh kondrosit (Pottie, Kejadian Osteoartritis Dengan 2015). Diabetes Melitus Tipe 2 DM tipe 2 menjadi aspek yang Berdasarkan Tabel 3 dari total 25 mempengaruhi permasalahan pasien kelompok yang tidak muskuloskeletal, terutama tulang Osteoartritis, sebanyak 15 pasien rawan dan sendi. Peninggian Kadar (60%) tidak DM tipe 2 dan 10 pasien glukosa darah mempunyai korelasi mengalami DM Tipe 2 (40%). positif terhadap kejadian OA. Sedangkan dari total 32 kelompok Kondisi ini sepertinya memberikan pasien Osteoartritis, sebanyak 8 sinyal katabolik yang meningkatkan pasien (25%) tidak DM Tipe 2 dan aktivitas enzim proteolitik yang 24 pasien (75%) mengalami DM membuat degradasi komponen Tipe 2. matriks dan menyebabkan degradasi
Universitas Batam Page 6
ZONA KEDOKTERAN – Vol. 11 No. JUNI 2021
kartilago. Kadar glukosa pada kurang dari setengah (40,4)
plasma yang meningkat bereaksi pasien yang tidak Diabetes dengan asam amino bebas melalui Melitus Tipe 2. reaksi Maillard, yaitu suatu reaksi 2. Lebih dari setengah (56,1%) kimia asam amino dan menurunkan pasien yang mengalami Kadar glukosa yang menghasilkan Osteoartritis dan kurang dari suatu produk non-enzimatik untuk setengah (43,9) pasien tidak membuat kondisi yang stabil. Protein mengalami Osteoartritis. terglikasi tersebut bergabung 3. Ada hubungan yang bermakna membentuk formasi yang lebih antara kejadian Osteroartritis besar, agregasi insoluble yang dengan Diabetes Melitus Tipe 2 diketahui sebagai advanced glycation (p = 0,008). end products (AGEs). Fenomena ini terjadi pada jaringan yang kaya SARAN kolagen dan menyebabkan perubahan mekanik dan biokimia 1. Bagi Tenaga Kesehatan pada jaringan tersebut. Dengan mengetahui hasil AGEs biasanya terakumulasi penelitian ini dapat digunakan seiring dengan proses penuaan dan sebagai masukan data oleh telah dipelajari sebagai mekanisme tenaga kesehatan mengenai yang dapat menyebabkan OA primer hubungan antara kejadian (Onur, 2014). osteoarthritis dengan diabetes Hasil penelitian berbeda dengan melitus tipe 2 di RSUD Dr M hasil penelitian Astutik dan kawan- Yunus Bengkulu. kawan pada 54 responden pasien DM 2. Bagi Fakultas tipe 2 di RSD dr Soebandi Jember Hasil penelitian diharapkan dapat didapatkan 0.90 dengan OR 0.131 memberikan informasi dan dapat yang artinya tidak terdapat hubungan dijadikan referensi di bidang yang signifikan antara kejadian kesehatan bagi civitas akademik. osteoartritis pada pasien DM tipe 2 3. Bagi Peneliti Lain hal ini disebabkan bahwa banyak Hasil penelitian dapat digunakan faktor penyebab kejadian sebagai acuan dan bahan osteoartritis diantaranya usia, jenis referensi untuk penelitian kelamin, obesitas, pola hidup serta selanjutnya. pekerjaan (Astutik dkk, 2014). 4. Bagi Peneliti Dapat dijadikan sebagai KESIMPULAN pengalaman peneliti serta mendapatkan informasi dan Berdasarkan analisis data dan pengetahuan tentang hubungan pembahasan tentang hubungan antara hubungan antara kejadian kejadian Osteoartritis dengan osteoarthritis dengan diabetes Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Dr melitus tipe 2. M Yunus Bengkulu dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Lebih dari setengah (59,6) pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dan
Universitas Batam Page 7
ZONA KEDOKTERAN – Vol. 11 No. JUNI 2021
DAFTAR PUSTAKA International Diabetes Federation
(IDF), (2013). One Adult In American Diabetes Association Ten Will Have Diabetes By (ADA), (2018). Standards 2035. Diabetes Atlas, 8th and Medical Care in Edition Diabetes. Diabetes Care Kemenkes RI, (2013). Survei 2018; 36(1): 14-37 Demografi dan Kesehatan American College of Rheumatology Indonesia. Jakarta : (ACR), (1986). The Kemenkes RI American College of Kemenkes RI, (2014). Survei Rheumatology Criteria For Demografi dan Kesehatan The Classification and Indonesia. Jakarta : Reporting of Osteoarthritis of Kemenkes RI The Knee. Arthritis Koentjoro, (2010). Hubungan Rheum;29:1039-1049 Antara Indeks Masa Tubuh Astuti Fitriyah Hardiyanti, Ali (IMT) dengan derajat Santoso dan Hairuddin, Osteoartritis Lutut Menurut (2014). Hubungan Kendali Kellgren dan Lawtrence. Glukosa Darah Dengan Semarang: FK-UNDIP Osteoartritis Lutut Pada Kohei, K, (2010). Patophysiology of Pasien DM di RSD Dr type 2 diabetes and its Sobandi. e-Jurnal Pustaka treatment policy. JMAJ. 53 Kesehatan. vol : 2, no:2 (1) ; 41-46 Bennel, K.L and Hinman, R.S, Murphy L., Helmick C.G., (2012). (2011). A review of the The Impact of Osteoarthritis clinical evidence for exercise in the United States: A in osteoarthritis of the hip Population-Health and knee. Journal of Science Perspective. American and Medicine in Sport.14 : 4- Journal of Nursing. Vol. 112: 9 3 Decroli E. Diabetes Melitus Tipe II. Noor, Zairin, (2016). Buku Ajar In Kam A, Efendi YP, Gangguan Muskuloskeletal: Decroli GP, Osteoartritis. Edisi 2. Jakarta: Rahmadi A, editors. Diabetes Salemba Medika Melitus Tipe. Padang: Pusat Notoatmodjo, Soekidjo (2010). Penerbitan Bagian Ilmu Metodelogi Penelitian Penyakit Dalam Fakultas Kesehatan. Jakarta. PT Kedokteran Rhineka Cipta Jakarta.Onur, Universitas Andalas Padang, T. Wu, R. Metz, L. Dang, A, 2019; 2019. p.1-49. (2014). Fransen, et. al, (2011). The Characterisation of osteoarthritis in Epidemiology of a Osteoarthritis in Asia. small animal model of type 2 International Journal of diabetes mellitus. Bone Joint Rheumatic Diseases. 14: 113- Res. 3 : 203- 121 2011
Universitas Batam Page 8
ZONA KEDOKTERAN – Vol. 11 No. JUNI 2021
Ozougwu, J.C. Obimba, K.C. Severe Osteoarthritis.
Belonwu, C.D. Unakalamba, Diabetes Care. 36 : 403-410 C.B, (2013). The Setiati, et. al, (2014). Buku Ajar Ilmu pathogenesis and Penyakit Dalam: patophysiology of type 1 and Osteoartritis. Jilid III. Edisi type 2 diabetes mellitus. VI. Jakarta: Interna Journal of Physiology and Publishing Pathophysiology. 4(4) : 46-57 Shen, J and Chen, D. (2014). On the PERKENI, (2015). Konsensus Horizon From the ORS. J Am Pengelolaan dan Pencegahan Acad Orthop Surg. 22 : 467- Diabetes Melitus Tipe 2 di 468 Indonesia. Jakarta : PB. PERKENI Sudoyo, et. al, (2007). Buku Ajar Plaza, et. al, (2013). Association Of Ilmu Penyakit Dalam jilid 2. Hand Or Knee Edisi 5. Jakarta: Departemen Osteoarthritis With Diabetes Ilmu Penyakit Dalam Mellitus In A Population Of Fakultas Kedokteran Hispanics From Puerto Universitas Indonesia Rico. J Clin Rheumatol. Sugiyono, (2008). Metode Penelitian January ; 19(1): Kuantitatif, Kualitatif, dan doi:10.1097/RHU.0b013e31 827cd57. R&D. Bandung: Penerbit Pottie, et. al, (2015). Obesity and Alfabeta osteoarthritis : more complex WHO, (2014). Diabetes. Diakses than predicted! Obesity and tanggal 25 Januari 2018 dari osteoarthritis.1403-1407 www.who.int/mediacentre/ne Price, S & Wilson, L, (2005). ws/releases/2016/world- Patofisiologi: Konsep Klinis health-day/en/ Proses-proses Penyakit. Edisi 6. Jakarta: EGC Yuliasih, (2009). Obesitas Purnomo, HD, (2002). Gangguan Abdominal Sebagai Faktor Muskulo Skeletal pada Resiko Peningkatan Kadar Penderita Diabetes Melitus Glukosa Darah. Program Di RSUP Dr. Kariadi Studi Ilmu Gizi. Semarang: Semarang. Program FK-UNDIP Pendidikan Dokter Spesialis- 1 Bagian IMSF Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan Keehatan Kementrian Kesehatan RI. Penyakit Tidak Menular: Sendi/Rematik/Encok. 94-9 Schett, et. al, (2013). Diabetes Is an Independent Predictor for