Anda di halaman 1dari 6

ZONA KEDOKTERAN

HUBUNGAN OBESITAS TERHADAP RISIKO TERKENA ASMA PADA ANAK USIA 5-11
TAHUN DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH LUBUK BAJA
KOTA BATAM TAHUN 2020

Oscar Noesirwan1, Isramilda1, Alya Dewingga Putri2


oscarnoesirwan@gmail.com , isramilda@univbatam.ac.id , alyadewinggaptr@yahoo.com

Fakultas Kedokteran Universitas Batam

ABSTRAK

Alya Dewingga Putri, 2021. Hubungan Obesitas Terhadap Risiko Terkena Asma pada Anak Usia
5-11 Tahun di Rumah Sakit Santa Elisabeth Lubuk Baja Kota Batam Tahun 2020. Skripsi. Fakultas
Kedokteran Universitas Batam.
Latar Belakang : Asma merupakan inflamasi kronik pada saluran napas. Inflamasi kronik pada
asma akan menyebabkan peningkatan hiperesponsif pada jalan napas sehingga timbul gejala
episodik berulang seperti batuk-batuk, mengi, dada terasa berat dan sesak napas. Faktor yang
mempengaruhi terjadinya penyakit asma adalah genetik, faktor lingkungan seperti terpaparnya
alergen atau asap rokok, obesitas, dan nutrisi pada saat kehamilan. Obesitas termasuk ke dalam
faktor yang dapat menyebabkan timbulnya Asma.
Metode : Metode penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan studi
crossectional yang dilakukan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Lubuk Baja Kota Batam pada bulan
Maret tahun 2021. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 93 responden. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data rekam medik. Analisis
data menggunakan uji chi-square.
Hasil : Dengan total responden 93 diketahui dari 41 responden yang mengalami obesitas terdapat
22 responden yang menderita asma dengan persentase (53,6%), dan terdapat 19 responden yang
tidak mengalami asma dengan persentase (46,3%). Sedangkan dari 52 responden yang tidak
mengalami obesitas terdapat 12 responden yang menderita asma dengan persentase (23%), dan
terdapat 40 responden yang tidak menderita asma dengan persentase (77%). Dari hasil perhitungan
uji chi-square didapatkan hasil Chi-Square p value = 0,002.
Simpulan : Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa bahwa Hᴏ ditolak dan Ha diterima atau
terdapat hubungan yang bermakna antara Obesitas Terhadap Risiko Terkena Asma pada Anak Usia
5-11 Tahun di Rumah Sakit Santa Elisabeth Lubuk Baja Kota Batam Tahun 2020.

Kata Kunci : Obesitas, Risiko, Asma


ZONA KEDOKTERAN

THE RELATIONSHIP BETWEEN OBESITY AND THE RISK OF ASTHMA IN CHILDREN


AGED 5-11 YEARS AT SANTA ELISABETH HOSPITAL LUBUK BAJA BATAM CITY IN
2020. THESIS. FACULTY OF MEDICINE, UNIVERSITY OF BATAM.

Oscar Noesirwan1, Isramilda1, Alya Dewingga Putri2


oscarnoesirwan@gmail.com , isramilda@univbatam.ac.id , alyadewinggaptr@yahoo.com

Faculty of Medicine Batam University

ABSTRACT

Alya Dewingga Putri, 2021. The Relationship between Obesity and the Risk of Asthma in Children
aged 5-11 Years at Santa Elisabeth Hospital Lubuk Baja Batam City in 2020. Thesis. Faculty of
Medicine, University of Batam.
Background :Asthma is a chronic inflammation of the airways. Chronic inflammation in asthma
will cause an increase in airway hyperresponsiveness, resulting in recurrent episodic symptoms
such as coughing, wheezing, chest tightness and shortness of breath. Factors that influence the
occurrence of asthma are genetic, environmental factors such as exposure to allergens or cigarette
smoke, obesity, and nutrition during pregnancy. Obesity is one of the factors that can cause
asthma.
Method : This research method is an observational analytic with a cross-sectional study approach
which was carried out at Santa Elisabeth Lubuk Baja Hospital, Batam City in March 2021. The
sampling technique was total sampling with a total sample of 93 respondents. This research was
conducted by collecting medical record data. Data analysis using chi-square test.
Results : With a total of 93 respondents, it is known that from 41 respondents who are obese there
are 22 respondents who suffer from asthma with a percentage (53.6%), and there are 19
respondents who do not experience asthma with a percentage (46.3%). Meanwhile, from 52
respondents who are not obese, there are 12 respondents who suffer from asthma with a percentage
(23%), and there are 40 respondents who do not suffer from asthma with a percentage (77%).
From the calculation results of the chi-square test, the results of the Chi-Square p value = 0.002.
Conclusion: Based on this study, it was concluded that Hᴏ was rejected and Ha was accepted or
there was a significant relationship between Obesity and Risk of Asthma in Children aged 5-11
Years at Santa Elisabeth Hospital Lubuk Baja Batam City in 2020.

Keywords: Obesity, Risk, Asthma,


ZONA KEDOKTERAN
PENDAHULUAN
Asma merupakan inflamasi kronik pada paru menyebabkan obesitas sebagai salah satu
saluran napas. Inflamasi kronik pada asma faktor peneyebab terjadinya asma.6
akan menyebabkan peningkatan hiperesponsif Obesitas merupakan penyakit yang kompleks
pada jalan napas sehingga timbul gejala dan multifaktorial yang ditandai dengan
episodik berulang seperti batuk-batuk, mengi, kelebihan berat badan karena adanya
dada terasa berat dan sesak napas.1 Menurut penumpukan lemak yang berlebihan di dalam
perkiraan World Health Organization (WHO) tubuh. Obesitas disebabkan oleh tidak
terbaru yang dirilis pada Desember 2016, seimbangnya jumlah energi yang masuk dan
terdapat 383.000 kematian akibat asma pada jumlah energi yang dikeluarkan sehingga
2015. 4 berat badan menjadi lebih berat dibandingkan
Hasil laporan Riset Kesehatan Dasar berat badan ideal karena adanya penumpukan
(RISKESDAS) oleh Badan dan lemak di dalam tubuh.11 Jumlah penderita
Pengembangan Kesehatan Kementrian RI obesitas didunia telah meningkat secara
pada tahun 2018 menunjukkan prevalensi signifikan setiap tahunnya.2 Menurut Steve,
asma di Indonesia mencapai nilai 2,4% Peningkatan prevalensi obesitas tidak hanya
dimana anak dengan usia 5-14 tahun terjadi pada usia dewasa namun juga pada
mencapai 1,9%.8 Hasil laporan RISKESDAS anak-anak. Tahun 2030 diperkirakan 38%
pada tahun 2018 prevalensi asma di populasi dunia pada usia orang dewasa akan
Kepulauan Riau mencapai nilai 2,4% dimana mengalami kelebihan berat badan sedangkan
karakteristik prevalensi terus meningkat 20% lainnya akan menderita obesitas.9
seiring bertambahnya usia dan prevalensi Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang
asma pada perempuan cenderung lebih tinggi dilakukan oleh peneliti, di Semarang pada
dari laki-laki.8 tahun 2019, didapatkan hasil penelitian yaitu
Secara umum, Faktor risiko yang dapat Prevalensi kejadian asma sebesar 15,2 % dan
mempengaruhi terjadinya penyakit asma angka insidensi asma sebesar 6,45 % pada
adalah genetik, faktor lingkungan seperti anak usia 13-14 tahun di Semarang.
terpaparnya alergen atau asap rokok, obesitas, Prevalensi obesitas sebesar 12,9 % pada anak
dan nutrisi pada saat kehamilan.5 usia 13-14 tahun di Semarang. Terdapat
Menurut Nindia Dara Utama Asma hubungan bermakna antara obesitas dengan
didefinisikan sebagai gangguan inflamasi kejadian asma pada anak usia 13-14 tahun di
kronik saluran nafas dengan banyak sel yang Semarang.
berperan, khususnya sel mast, eosinofil, dan Berdasarkan latar belakang di atas, perlu
limfosit T. Pada orang yang rentan inflamasi dilakukan penelitian untuk mengetahui
ini menyebabkan mengi berulang, sesak adanya pengaruh obesitas terhadap kejadian
nafas, rasa dada tertekan dan batuk, asma pada anak usia 5-11 tahun. Penelitian ini
khususnya pada malam atau dini hari. Gejala diharapkan dapat memberi informasi kepada
ini biasanya berhubungan dengan masyarakat terutama orangtua mengenai
penyempitan jalan nafas yang luas namun pentingnya menjaga berat badan ideal karena
bervariasi, yang sebagian bersifat reversibel berkaitan dengan kejadian asma.
baik secara spontan maupun dengan
pengobatan, inflamasi ini juga berhubungan SUBJEK DAN METODE
dengan hipereaktivitas jalan nafas terhadap Penelitian ini dilakukan dengan metode
berbagai rangsangan. Obesitas sebagai suatu cross sectional. Dalam penelitian yang
keadaan dengan kelebihan lemak tubuh yang menjadi populasi adalah keseluruhan objek
menjadi permasalahan kesehatan sehingga penelitian atau objek yang diteliti di mulai
bisa mempengaruhi kesehatan. Salah satu dari bulan Maret 2021. Sampel penelitian ini
masalah yang dapat ditimbulkan adalah adalah 93 responden yang di ambil dengan
kejadian asma. Meningkatnya mediator menggunakan tehnik total sampling.
inflamasi, gangguan mekanik dan volume Penelitian ini dilaksanakan di Rumah
Sakit Santa Elisabeth Lubuk Baja Kota Batam
ZONA KEDOKTERAN
Tahun 2020 pada bulan Maret 2021. Variabel Analisa bivariat merupakan analisa yang
bebas dalam penelitian ini adalah Obesitas. digunakan untuk melihat hubungan antara
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah variabel bebas dengan variabel terikat.
Asma. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Obesitas dan variabel terikat adalah Asma.
HASIL PENELITIAN Pada penelitian ini menggunakan uji statistik
Analisis Univariat chi-square
Distribusi frekuensi berdasarkan Asma
didapatkan hasil dari penelitian sebagaimana Tabel 4.3 Hubungan Obesitas Terhadap
dijabarkan dalam tabel dibawah ini. Risiko Terkena Asma Pada Anak Usia 5-11
Tahun Di Rumah Sakit Santa Elisabeth
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Asma pada Lubuk Baja Kota Batam Tahun 2020
Anak Usia 5-11 Tahun Di Rumah Sakit Asma
Santa Elisabeth Lubuk Baja.
Tidak
Obesitas Asma P value
Kategori f % Asma

f % f % f %
Asma 34 36,6
Obesitas 22 53,6 19 46,3 41 100
Tidak asma 59 63,4
Tidak 12 23 40 77 52 100 0,002
Total 93 100 obesitas
Berdasarkan hasil Tabel 4.1 dapat Jumlah 34 59 93
dijelaskan bahwa dari 93 responden, terdapat
34 responden dengan persentase (36,6%)
yang mengalami asma, dan 59 responden Berdasarkan Table 4.3 di atas dengan total
dengan persentase (63,4%) yang tidak responden 93 diketahui dari 41 responden
mengalami asma di Rumah Sakit Santa yang mengalami obesitas terdapat 22
Elisabeth Lubuk Baja Tahun 2020. responden yang menderita asma dengan
persentase (53,6%), dan terdapat 19
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi
responden yang tidak mengalami asma
Obesitas pada Anak Usia 5-11 Tahun
dengan persentase (46,3%). Sedangkan dari
Di Rumah Sakit Santa Elisabeth
52 responden yang tidak mengalami obesitas
Lubuk Baja
terdapat 12 responden yang menderita asma
Kategori f %
dengan persentase (23%), dan terdapat 40
responden yang tidak menderita asma dengan
Obesitas 41 44 persentase (77%).
Dari hasil perhitungan uji chi-square
Tidak obesitas 52 56
didapatkan hasil Chi-Square p value = 0,002.
Total 93 100 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
Hᴏ ditolak dan Ha diterima atau terdapat
Berdasarkan hasil Tabel 4.2 dapat hubungan yang bermakna antara hubungan
dijelaskan bahwa dari 93 responden, ada 41 obesitas terhadap risiko terkena asma pada
responden dengan persentase (44%) yang anak usia 5-11 tahun di Rumah Sakit Santa
mengalami obesitas dan 52 responden dengan Elisabeth Lubuk Baja Kota Batam Tahun
persentase (56%) yang tidak mengalami 2020.
obesitas di Rumah Sakit Santa Elisabeth
Lubuk Baja Kota Batam Tahun 2020. PEMBAHASAN
Beberapa faktor yang menyebabkan asma
Analisis Bivariat pada anak meliputi: paparan asap rokok,
ZONA KEDOKTERAN
kepemilikan binatang peliharaan, dan peningkatan hipereaktivitas dan obstruksi
Riwayat penyakit keluarga. Asap rokok saluran napas.10
merupakan Pembakaran tembakau sebagai
sumber zat iritan dalam rumah yang KESIMPULAN
menghasilkan campuran gas yang komplek Berdasarkan penelitian yang telah
dan partikel-partikel berbahaya. Lebih dari dilakukan di Rumah Sakit Santa Elisabeth
4500 jenis kontaminan telah dideteksi Lubuk Baja pada 12 Maret Tahun 2021, dapat
dalam tembakau, diantaranya hidrokarbon disimpulkan bahwa:
polisiklik, karbon monoksida, karbon
dioksida, nitrit oksida, nikotin, dan 1. Dari 93 responden anak yang berusia
akrolein. Binatang peliharaan yang berbulu 5-11 tahun didapatkan 34 responden
seperti anjing, kucing, hamster, burung yang mengalami asma sebesar 36,6%.
dapat menjadi sumber Alergeninhalan. 2. Dari 93 responden anak usia 5-11
Sumber penyebab asma adalah alergi tahun didapatkan 41 responden yang
protein yang ditemukan pada bulu binatang mengalami obesitas sebesar 44%.
di bagian muka dan ekskresi. Alergen 3. Terdapat hubungan yang signifikan
tersebut memiliki ukuran yang sangat antara Obesitas terhadap risiko terkena
kecil (sekitar 3-4 mikron) dan dapat asma pada anak usia 5-11 tahun di
terbang di udara sehingga menyebabkan Rumah Sakit Santa Elisabeth Lubuk
serangan asma, terutama dari burung Baja Kota batam tahun 2020 dengan p
dan hewan menyusui. Riwayat penyakit value = 0,002.
keluarga adalah Risiko orang tua dengan
asma mempunyai anak dengan asma
SARAN
adalah tiga kali lipat lebih tinggi jika
1. Bagi Masyarakat
riwayat keluarga dengan asma disertai
Diharapkan kepada masyarakat dapat
dengan salah satu atopi.3 Adapun faktor
memahami dan dijadikan tambahan
risiko terjadinya asma merupakan interaksi
informasi mengenai hubungan obesitas
antara faktor pejamu dan faktor lingkungan.
terhadap risiko terkena asma pada anak
Salah satu faktor lingkungan yang
usia 5-11 tahun. Dimana pada penelitian
berpengaruh terhadap kejadian asma adalah
ini di dapatkan peluang yang mengalami
obesitas. Obesitas dan asma merupakan dua
obesitas memiliki risiko mengalami
kondisi yang banyak diderita oleh jutaan
asma.
orang. Prevalensi kedua kondisi ini
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Di
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
negara maju maupun negara berkembang.
untuk lebih menjelaskan tentang obesitas
Penurunan sistem komplians paru pada
dan asma. Diharapkan untuk meneliti
obesitas disebabkan oleh penekanan dan
menggunakan sampel dan uji yang
infiltrasi jaringan lemak di dinding dada,
berbeda.
serta peningkatan volume darah paru.
3. Bagi Institusi Akademik
Dispneu merupakan gejala akibat
Diharapkan dapat menambah
terganggunya sistem ini. Selain itu, pada
referensi, serta bahan bacaan bagi
penderita obesitas aliran udara di saluran
mahasiswa di perpustakaan Fakultas
napas terbatas, ditandai dengan menurunnya
Kedokteran Universitas Batam, sehingga
nilai FEV1 dan FVC yang umumnya terjadi
dapat menambah pengetahuan pembaca.
simetris. Penurunan volume paru
berhubungan dengan berkurangnya diameter
saluran napas perifer menimbulkan gangguan DAFTAR PUSTAKA
fungsi otot polos saluran napas. Hal ini
menyebabkan perubahan siklus jembatan 1. Cavallazzi, R, Jorayeva, A, Beatty, BL,
aktin-miosin yang berdampak pada Antimisiaris, D, Gopalraj, R, Myers, J,
Polivka, BJ 2018, 'Predicting asthma
ZONA KEDOKTERAN
in older adults on the basis of clinical
history', Respiratory Medicine, 142,
36–40.
2. Ermona dan Wirjatmadi. Amerta Nutr
(2018). Hubungan Aktivitas Fisik Dan
Asupan Gizi Dengan Status Gizi Lebih
Pada Anak Usia Sekolah Dasar Di Sdn
Ketabang 1 Kota Surabaya Tahun
2017 97-105.
3. Hamdan dan Nia Musniati (2020).
Faktor faktor yang berhubungan
dengan kejadian asma bronkial pada
anak usia 5-12 tahun. Vol 1. No. 01,
Jakarta selatan.
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI
tentang pedoman pengendalian asma,
2019.
5. Michele, et al. (2014). Risk Factor of
Asthma.Ital J Pediatr.; 40(1): p77.
6. Nindia Dara Utama, (2014). Hubungan
Obesitas dengan Kejadian Asma, 4:7
7. RISKESDAS (2013). Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS. Laporan Nasional 2013, 1–
614.147 2018.
8. RISKESDAS (2018). Prevalensi asma pada penduduk semua umur menurut profinsi tahun
2013-2018 hal. 51/220.
9. Stevens G.A., Singh G.M., Lu Y., Danaei G., Lin J.K., Finucane M.M., et al. (2012).
National, regional, and global trends in adult overweight and obesity prevalences. Popul
116 The Indonesian Journal of Public Health, Vol 14, No 1 Juli 2019:106-116 Health Metr.
10(1):22.
10. Ronmark E, et al. Obesity increases the Risk of Incidence Asthma among Adult. Eu Respir J.
25: 282-286. 2005.
11. Wijaksana, (2016). Infectobesity dan Periodontitis: Hubungan Dua Arah Obesitas dan
Periodontal, 3:1

Anda mungkin juga menyukai