Anda di halaman 1dari 26

HIPERLIPIDEMIA /

DISLIPIDEMIA PADA ANAK


Pendahuluan

 Dislipidemia  faktor penyebab yang penting dalam terjadinya


pernyakit kardiovaskular  penyebab kematian terbanyak di
dunia.

 Penyakit kardiovaskular dapat terjadi pada usia anak dan


tercatat kerusakan endotel terjadi pada beberapa tahun pertama
kehidupan pada anak dengan dislipidemi.
Definisi

 Hiperlipidemi dapat diartikan sebagai kenaikan kadar


kolesterol, trigliserida (TG) ataupun keduanya dalam plasma
menurut umur dan jenis kelamin

 Dislipidemia dipergunakan untuk menggambarkan profil lipid,


dimana ada komponen yang naik (seperti Low Density
Lipoprotein (LDL), Very Low Density Lipoprotein (VLDL) dan
trigliserida) dan komponen yang turun (seperti High Density
Lipoprotein (HDL).
Definisi

 Dislipidemia  kelainan metabolisme lipid yang ditandai


dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam
plasma.

 Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah kenaikan kadar


kolesterol total, kolesterol LDL, kenaikan kadar trigliserida
serta penurunan kadar HDL
Etiologi

 Hiperlipidemia primer  keadaan peningkatan kadar lemak


darah yang tidak ada hubungannya dengan penyakit lain
(herediter)

 Hiperlipidemia sekunder  gangguan metabolisme lemak yang


ditandai dengan penyakit organik atau metabolik tertentu
Etiologi
Lipid

 Lipid di dalam plasma darah ialah kolesterol, trigliserida (TG), fosfolipid dan
asam lemak yang tidak larut dalam cairan plasma. Lipid-lipid ini memerlukan
modifikasi dengan bantuan protein untuk dapat diangkut dalam sirkulasi darah
karena sifatnya yang tidak larut dalam air.
 Lipoprotein merupakan molekul yang mengandung kolesterol dalam bentuk
bebas maupun ester, trigliserida, fosfolipid, yang berikatan dengan protein
yang disebut apoprotein. Dalam molekul lipoprotein inilah lipid dapat larut
dalam sirkulasi darah, sehingga bisa diangkut dari tempat sintesis menuju
tempat penggunaannya serta dapat didistribusikan ke jaringan tubuh.
Lipoprotein

Lipoprotein dibagi menjadi beberapa jenis, berdasarkan berat jenisnya, yaitu:


1. Kilomikron. Lipoprotein yang diproduksi oleh usus halus dan bertugas
mengangkut trigliserida dari makanan ke dalam jaringan.
2. Very Low Density Lipoprotein (VLDL). Lipoprotein yang terdiri atas 60%
trigliserida, 10-15% kolesterol dan bertugas membawa kolesterol dari hati ke
jaringan perifer.
Lipoprotein

3. Low Density Lipoprotein (LDL). Lipoprotein pada manusia yang berguna


sebagai pengangkut kolesterol ke jaringan perifer dan berguna untuk sintesis
membran dan hormon steroid. Low Density Lipoprotein mengandung 10%
trigliserida serta 50% kolesterol, dipengaruhi oleh banyak faktor misalnya
kadar kolesterol dalam makanan, kandungan lemak jenuh, dan tingkat
kecepatan sintesis dan pembuangan LDL dan VLDL dalam tubuh.
Lipoprotein

4. High Density Lipoprotein (HDL)  disebut juga α-lipoprotein. Komponen


HDL adalah 20% kolesterol, <5% trigliserida, 30% fosfolipid dan 50%
protein. HDL berfungsi sebagai pengangkut kolesterol dalam
jalur cholesterol transport dari ekstra hepar ke dalam hepar. High Density
Lipoprotein berfungsi sebagai penyimpan apoliporotein C dan E yang
menjadi bahan dalam metabolisme kilomikron dan VLDL. HDL merupakan
hasil produksi dari hepar dan usus yang membentuk HDL.
Metabolisme Lipid
Hiperlipidemia

Berdasarkan kadar lipid yang meningkat, hiperlipidemia dibagi menjadi lima


tipe :
1. Tipe I (hiperkilomikronemia familial)
2. Tipe II (hiperkolesterolemia familial)
3. Tipe III (penyakit keturunan yang jarang terjadi)
4. Tipe IV (penyakit umum )
5. Tipe V (penyakit keturunan yang jarang terjadi)
Hiperlipidemia Tipe 1

 merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi dan


ditemukan pada saat lahir, dimana tubuh penderita tidak mampu
membuang kilomikron dari dalam darah.
 Penderita diharuskan menghindari semua jenis lemak
Hiperlipidemia Tipe 2

 merupakan suatu penyakit keturunan yang mempercepat


terjadinya aterosklerosis dan kematian dini, biasanya karena
serangan jantung.
 Penderita diharuskan menjalani diet rendah lemak atau tanpa
lemak, terutama lemak jenuh dan kolesterol serta melakukan
olah raga secara teratur karena tingginya kadar LDL dalam
darah.
Hiperlipidemia Tipe 3

 Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, yang


menyebabkan tingginya kadar kolesterol VLDL dan trigliserida.
 Pengobatannya meliputi pencapaian dan pemeliharaan berat
badan ideal serta mengurangi asupan kolesterol dan lemak
jenuh. Biasanya diperlukan obat penurun kadar lemak. Kadar
lemak hampir selalu dapat diturunkan sampai normal, sehingga
memperlambat terjadinya aterosklerosis
Hiperlipidemia Tipe 4

 Merupakan penyakit umum yang sering menyerang beberapa


anggota keluarga dan menyebabkan tingginya kadar trigliserida.
Penyakit ini bisa meningkatkan resiko terjadinya aterosklerosis.
 Penderita dianjurkan untuk mengurangi berat badan,
mengendalikan diabetes dan menghindari alkohol. Bisa
diberikan obat penurun kadar lemak darah.
Hiperlipidemia Tipe 5

 Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, dimana


tubuh tidak mampu memetabolisme dan membuang kelebihan
trigliserida sebagaimana mestinya.
 Komplikasi utamanya adalah pankreatitis. Pengobatannya
berupa penurunan berat badan, menghindari lemak dalam
makanan dan menghindari alkohol. Bisa diberikan obat penurun
kadar lemak.
Diagnosis Hiperlipidemia pada anak
Skrining Klinis
The National Cholesterol Education Program (NCEP), kelompok ahli kolesterol
darah pada anak dan remaja mengusulkan pendekatan dua tingkat yaitu pendekatan
populasi dan pendekatan individual.
 Pendekatan berbasis populasi bergantung pada profesional tenaga kesehatan
untuk mendorong tatalaksana diet dan gaya hidup, termasuk latihan,
mempertahankan berat badan ideal dan menghindari rokok.
 Pendekatan berbasis individu mengidentifikasi anak dengan penyakit
kardiovaskular lebih awal dengan pemeriksaan klinis dan laboratorium. Anak
dan remaja dengan faktor risiko seperti berat badan berlebih, hipertensi, diabetes,
merokok, pola makan dan gaya hidup yang buruk.
Diagnosis Hiperlipidemia pada anak
Skrining Biokimia
 Skrining pemeriksaan darah termasuk kadar kolesterol total (TC), High Density Lipoprotein (HDL),
Triglyceride (TG), dan Low Density Lipoprotein (LDL). LDL biasanya dihitung dengan
menggunakan formula Friedewald (LDL=TC(HDL+TG/5), namun formula ini tidak akurat jika
kadar TG lebih dari 400 mg%.
 Hasil perbatasan atau tinggi pemeriksaan harus segera diulang. Perbatasan dan tinggi sesuai dengan
persentil 75 dan 95. Secara nilai TC, LDL, HDL dan TG berturut-turut <170, <110, ≥40 dan <150
mg%. Nilai perbatasan TC, LDL dan TG adalah 170-199, 110-129, dan 150-499 mg%. Nilai lebih
tinggi dari nilai perbatasan disebut dengan nilai tinggi.
 Pemeriksaan kadar kolesterol acak bagi anak dengan orang tua dengan kolesterol tinggi (>200 mg
%) tanpa adanya penyakit kardiovaskular dini. Pemeriksaan diulang jika kadar kolesterol >170 mg
%.
Tatalaksana Hiperlipidemia pada anak
1. Tatalaksana diet
Diet dengan <10% kalori dari lemak jenuh, 30% kalori dari lemak, dan <300 mg/hari dari
kolesterol direkomendasikan untuk semua anak sehat ≥2 tahun. Asupan lemak tak jenuh
rantai ganda dan tunggal, asam lemak omega 3, dan makan tinggi serat. Jika dengan cara
tersebut tidak berhasil mencapai kadar kolesterol target lemak jenuh harian dikurangi hingga
<7% dan asupan kolesterol <200mg/hari. Tidak didapatkan efek samping pada pertumbuhan,
penyimpanan besi, status gizi pada periode 3-10 tahun pada anak yang diikuti dengan asupan
tersebut.

2. Tatalaksana gaya hidup


Anak didorong untuk melakukan bermain aktif atau aerobik 60 menit atau lebih setiap hari.
Mengurangi waktu berdiam diri dan mengurangi waktu menonton televisi, internet dan video
games.
Tatalaksana Hiperlipidemia pada anak
3. Tatalaksana medikamentosa
Tatalaksana medikamentosa sering diperlukan untuk mencapai target kolesterol LDL,
terapi medikamentosa direkomendasikan pada anak ≥10 tahun dengan respon yang
buruk terhadap terapi diet dan gaya hidup yang sudah diterapkan selama 6-12 bulan.
Pemilihan terapi tergantung riwayat profil lipid, usia, jenis kelamin dan riwayat
keluarga. Pedoman terbaru pengobatan ditujukan untuk menurunkan kadar LDL dan
pendekatan terapi farmakologis yang agresif pada anak dengan dislipidemia. Inisiasi
terapi lebih awal diberikan pada anak dan remaja dengan risiko tinggi.
Tatalaksana Medikamentosa
 Inhibitor HMG-Co A reduktase
Statin atau inhibitor HMG-Co A reduktase merupakan terapi pilihan pada
kadar LDL tinggi pada orang dewasa dan semakin sering penggunaannya
pada anak. Keamanan dan efektifitas pada anak sama dengan pada
dewasa.
Statin menyebabkan penurunan kadar LDL-C dengan efek samping
minimal, tanpa mengganggu pertumbuhan, perkembangan, status
hormonal dan kualitas hidup.
Tatalaksana Medikamentosa
 Ezetimib
Ezetimib memasuki siklus enterohepatik dan mengurangi penyerapan
asam empedu dan kolesterol dengan dosis tunggal tiap hari. Meskipun
penelitian jangka panjang pada anak belum ada namun Ezetimib dapat
digunakan pada anak yang lebih muda, baik sebagai terapi tunggal
maupun kombinasi.
Ezetimib diberikan pada anak diatas 10 tahun dengan dosis 10 mg/hari.
Ezetimib ini berperan sebagai adjuvant pada terapi statin.
Tatalaksana Medikamentosa
 Niasin
Niasin merupakan obat yang paling baik untuk menaikkan kadar HDL.
Niasin telah digunakan pada anak namun sebagai terapi tambahan dengan
pengawasan. Kombinasi niasin/lapopipran dapat mengurangi efek
samping niasin konvensional.
Tatalaksana Medikamentosa
  Fibrat
Fibrat digunakan pada anak dengan trigliserida sangat tinggi (>400
mg/dl) untuk mencegah pankreatitis. Obat ini ditoleransi dengan baik oleh
anak namun perlu diwaspadai peningkatan enzim hati, gejala
gastrointestinal, dan risiko terjadinya kolelithiasis.
Golongan obat ini diantaranya fenofibrat dan benzafibrat. Kombinasi
terapi fibrat dan statin pada anak dan dewasa meningkatkan resiko
rhabdomyolysis dan harus dihindari pada anak yang lebih muda.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai