Kepaniteraan Klinik Senior Fakultas Kedokteran Universitas Batam
Definisi
Dislipidemia adalah suatu kelainan pada metabolisme lipid
yang ditandai dengan peningkatan dan penurunan dari fraksi lipid dalam plasma.
Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan : Kadar
kolesterol total (kol-total) Kadar kolesterol LDL (kol-LDL) Kadar trigliserida (TG) penurunan ↓ Kolesterol HDL (kol-HDL). Epidemiologi Data dari (AHA) diperkirakan bahwa saat ini terdapat 98 juta warga Amerika mempunyai kadar kolesterol > 200 mg/dl dan diperkirakan akan terus meningkat. Dislipidemia merupakan faktor resiko primer utuk penyakit jantung koroner dan berperan sebelum faktor resiko utama lainnya muncul.
Data epidemiologi menunjukkan bahwa setiap ↓ LDL
sebesar 5 30 mg/dL maka akan terjadi penurunan resiko untuk penyakit jantung koroner sebesar 30%
World Health Organization (WHO)
memperkirakan dislipidemia berhubungan dengan kasus penyakit jantung iskemik secara luas, serta menyebabkan 4 juta kematian per tahun. Etiologi Dislipidemia Faktor Jenis Kelamin
Faktor Usia
Faktor Genetik
Faktor Kegemukan
Faktor Olahraga
Faktor Merokok
Faktor Pola Makan
Klasifikasi Dislipidemia
1. Dislipidemia Primer
Dislipidemia yang disebabkan karena
kelainan penyakit genetik. Pasien dislipidemia sedang disebabkan olehhiperkolesterolemia poligenik dan dislipidemia kombinasi familial. Dislipidemia berat umumnya karena hiperkolesterolemia familial, dislipidemia remnan, dan hipertrigliseridemia primer. 2. Dislipidemia Sekunder Dislipidemia yang terjadi akibat suatu penyakit lain misalnya hipotiroidisme,
siindroma nefritik, DM dan sindroma metabolik. Pengelolaan penyskit primer
akan memperbaiki dislipidemia yang ada. Dalam hal ini pengobatan penyakit
primer yang diutamakan. Akan tetapi pada pasien DM pemakaian obat
hipolipidemik sangat dianjurkan, sebab resiko koroner pasien tersebut sangat
tinggi. Pasien DM dianggap mempunyai resiko yang sama dengan pasien
penyakit jantung koroner. Pankreatitis aku merupakan manifestasi umum
hipertrigliseridemia yang berat.
Patofisiologi Kolesterol,trigliserida dan fosfolipid diangkut dalam darah sebagai kompleks lipid dan protein (lipoprotein). Lipid dalam darah diangkut dengan 2 cara yaitu jalur eksogen dan endogen. Jalur eksogen yaitu trigliserida dan kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus sebagai kilomikron. Selain kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus juga terdapat kolesterol dari hati yang diekskresi bersama empedu ke usus halus. Baik lemak di usus halus yang berasal dari makanan maupun yang berasal dari hati disebut lemak eksogen. Jalur endogen yaitu trigliserida dan kolesterol yang disintesis oleh hati mengalami hidrolisis dalam sirkulasi oleh lipoprotein lipase yang juga menghidrolisis kilomikron menjadi partikel lipoprotein yang lebih kecil. LDL merupakan lipoprotein yang mengandung kolesterol paling banyak (60-70%). Lipoprotein dikelompokkan menjadi 6 kategori yaitu : I (Kilomikron), IIa (LDL), IIb (LDL+very-low-density lipoprotein [VLDL]), III (intermediate density lipoprotein), IV (VLDL), V (VLDL+kilomikron). Jumlah kolesterol yang akan teroksidasi tergantung dari kadar kolesterol yang terkandung di LDL. Beberapa keadaan mempengaruhi tingkat oksidasi seperti meningkatnya jumlah LDL seperti pada sindrom metabolik dan kadar kolesterol HDL, makin tinggi kadar HDL maka HDL bersifat protektif terhadap oksidasi LDL Hipertrigliseridemia dapat terjadi karena dua mekanisme. Mekanisme pertama adalah kelebihan produksi VLDL oleh hati sebagai akibat dari kenaikan asam lemak bebas yang melewati hati.
Mekanisme kedua adalah adanya gangguan pada
pemecahan VLDL dan kilomikron oleh lipoprotein lipase. Ketika aktifitas lipoprotein lipase menurun, trigliserida gagal dihidrolisa, diubah, atau 10 dihancurkan, dan metabolism kilomikron serta VLDL remnan tertunda. Manifestasi klinis • Gangguan kesadaran • Keringat dingin. • Parastesia • Xantoma pada daerah tendon archiles, siku dan lutut • Nyeri dada. • Mudah lelah. • Riwayat PJK • Riwayat stroke • Terdapat lipemia retinalis • Xantelasma pada kelopak mata Diagnosis Diagnosis hiperlipidemia berdasarkan kriteria The National Cholesterol Education Panel Third Adult Treatment Panel (NCEP ATP III), adalah sebagai berikut: -Anamnesis- Pada anamnesis, perlu dicari faktor risiko aterosklerotik, yaitu kebiasaan merokok, riwayat hipertensi, riwayat pemeriksaan kadar lipid sebelumnya yang menunjukkan kadar kolesterol HDL rendah, riwayat penyakit jantung dini pada keluarga (pada wanita usia <65 tahun dan pria usia <55 tahun), serta usia pasien saat ini (laki-laki >45 tahun, perempuan >55 tahun). Selain itu, perlu juga menggali kebiasaan dan gaya hidup pasien seperti asupan makanan sehari-hari, kebiasaan mengkonsumsi alkohol, serta aktivitas fisik harian. -Pemeriksaan Fisik- Pada pemeriksaan fisik dilakukan evaluasi tekanan darah untuk mencari adanya faktor-faktor resiko kardiovaskuler : • Penyakit jantung koroner • Penyakit arteri karotis yang simtomatik • Penyakit arteri perifer • Aneurisma aorta abdominal Pemeriksaan Penunjang ● Tes Laboraturium Tes laboraturium yang direkomendasikan adalah: 1. Total Kolesterol 2. Kolesterol LDL 3. Trigliserida 4. Kolesterol HDL Catatan : pemeriksaan untuk trigliserida membutuhkan puasa selama 12 jam Pada pasien dengan riwayat PJK atau pasien dengan resiko sangat tinggi maka pemeriksaan ditambah dengan pemeriksaan -Non HDL kolesterol , -lipoprotein, -Apo B, -Rasio apoB/Apo A1 -Rasio non K-HDL/ K-HDL Penatalaksanaan Terapi Non Farmakologi 1. Terapi Nutrisi Medis Pasien dengan penyakit dislipidemia dianjurkan untuk mengurangi asupan lemak jenuh dan lemak trans tidak jenuh sampai < 7-10% total energi. Penggantian makanan sumber kolesterol dan lemak jenuh dengan makanan alternative lainnya misal produk susu rendah lemak. Pasien disarankan mengonsumsi makanan padat gizi (sayuran, kacang-kacangan, dan buah) serta dianjurkan untuk menghindari makanan tinggi kalori (makanan berminyak dan soft drink) konsumsi makanan suplemen contohnya asam lemak omega 3, makanan tinggi serat dan sterol. Meskipun begitu, upaya perubahan pola diet harus dilakukan secara bertahap 2. Aktivitas Fisik Aktivitas fisik yang dianjurkan merupakan program latihan yang mencakup setidaknya 30 menit aktivitas fisik dengan intensitas sedang (menurunkan 4-7 kkal/menit) 4 sampai 6 kali seminggu, dengan pengeluaran minimal 200 kkal/hari. Kegiatan yang disarankan meliputi jalan cepat, bersepeda, dan berenang. Tujuan aktivitas fisik harian dapat dipenuhi dalam satu sesi atau beberapa sesi sepanjang rangkaian dalam sehari (minimal 10 menit). Bagi beberapa pasien, beristirahat selama beberapa saat disela aktivitas penguatan otot dianjurkan dilakukan minimal 2 hari seminggu 3. Berhenti merokok Terapi Farmakologi Prognosis
Prognosis dislipidemia akan baik pada
penatalaksanaan yang adekuat, tetapi jika pasien tidak patuh maka dapat timbul komplikasi seperti aterosklerosis yang akan menyebabkan infark miokard akut atau sindrom koroner akut. Dislipidemia yang ditangani dengan komprehensif memiliki prognosis yang baik. Sebagian besar pasien merespon baik terhadap terapi penurun kolesterol. Hanya saja, perubahan gaya hidup dan modifikasi asupan nutrisi memiliki peranan penting dalam kesuksesan terapi dislipidemia. Sebagai contoh, peningkatan kadar HDL hingga >60 mg/dL melalui modifikasi asupan nutrisi dapat mengurangi satu risiko kardiovaskular pada pasien dislipidemia. Tetapi, keberlangsungan dari modifikasi gaya hidup sangat bergantung pada pasien. Thank You