Anda di halaman 1dari 21

DISLIPIDEMIA

Nadya Vanessa
Stase Ilmu Penyakit Dalam
RSUD Dabo

Kepaniteraan Klinik Senior Fakultas Kedokteran Universitas Batam


Definisi

Dislipidemia adalah suatu kelainan pada metabolisme lipid


yang ditandai dengan peningkatan dan penurunan dari
fraksi lipid dalam plasma.

Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan : Kadar


kolesterol total (kol-total)
Kadar kolesterol LDL (kol-LDL)
Kadar trigliserida (TG)
penurunan ↓ Kolesterol HDL (kol-HDL).
Epidemiologi
Data dari (AHA) diperkirakan bahwa saat ini terdapat
98 juta warga Amerika mempunyai kadar kolesterol
> 200 mg/dl dan diperkirakan akan terus meningkat.
Dislipidemia merupakan faktor resiko primer utuk
penyakit jantung koroner dan berperan sebelum
faktor resiko utama lainnya muncul.

Data epidemiologi menunjukkan bahwa setiap ↓ LDL


sebesar 5 30 mg/dL maka akan terjadi penurunan
resiko untuk penyakit jantung koroner sebesar 30%

World Health Organization (WHO)


memperkirakan dislipidemia
berhubungan dengan kasus penyakit
jantung iskemik secara luas, serta
menyebabkan 4 juta kematian per
tahun.
Etiologi Dislipidemia
Faktor Jenis Kelamin

Faktor Usia

Faktor Genetik

Faktor Kegemukan

Faktor Olahraga

Faktor Merokok

Faktor Pola Makan


Klasifikasi Dislipidemia

1. Dislipidemia Primer

 Dislipidemia yang disebabkan karena


kelainan penyakit genetik. Pasien dislipidemia
sedang disebabkan olehhiperkolesterolemia
poligenik dan dislipidemia kombinasi familial.
Dislipidemia berat umumnya karena
hiperkolesterolemia familial, dislipidemia
remnan, dan hipertrigliseridemia primer.
2. Dislipidemia Sekunder
 Dislipidemia yang terjadi akibat suatu penyakit lain misalnya hipotiroidisme,

siindroma nefritik, DM dan sindroma metabolik. Pengelolaan penyskit primer

akan memperbaiki dislipidemia yang ada. Dalam hal ini pengobatan penyakit

primer yang diutamakan. Akan tetapi pada pasien DM pemakaian obat

hipolipidemik sangat dianjurkan, sebab resiko koroner pasien tersebut sangat

tinggi. Pasien DM dianggap mempunyai resiko yang sama dengan pasien

penyakit jantung koroner. Pankreatitis aku merupakan manifestasi umum

hipertrigliseridemia yang berat.


Patofisiologi
Kolesterol,trigliserida dan fosfolipid diangkut dalam darah sebagai kompleks lipid
dan protein (lipoprotein). Lipid dalam darah diangkut dengan 2 cara yaitu jalur eksogen
dan endogen. Jalur eksogen yaitu trigliserida dan kolesterol yang berasal dari
makanan dalam usus sebagai kilomikron. Selain kolesterol yang berasal dari makanan
dalam usus juga terdapat kolesterol dari hati yang diekskresi bersama empedu ke
usus halus. Baik lemak di usus halus yang berasal dari makanan maupun yang
berasal dari hati disebut lemak eksogen.
Jalur endogen yaitu trigliserida dan kolesterol yang disintesis oleh hati mengalami
hidrolisis dalam sirkulasi oleh lipoprotein lipase yang juga menghidrolisis kilomikron
menjadi partikel lipoprotein yang lebih kecil. LDL merupakan lipoprotein yang
mengandung kolesterol paling banyak (60-70%). Lipoprotein dikelompokkan menjadi 6
kategori yaitu : I (Kilomikron), IIa (LDL), IIb (LDL+very-low-density lipoprotein [VLDL]),
III (intermediate density lipoprotein), IV (VLDL), V (VLDL+kilomikron). Jumlah
kolesterol yang akan teroksidasi tergantung dari kadar kolesterol yang terkandung di
LDL. Beberapa keadaan mempengaruhi tingkat oksidasi seperti meningkatnya jumlah
LDL seperti pada sindrom metabolik dan kadar kolesterol HDL, makin tinggi kadar HDL
maka HDL bersifat protektif terhadap oksidasi LDL
Hipertrigliseridemia dapat terjadi karena dua
mekanisme. Mekanisme pertama adalah kelebihan
produksi VLDL oleh hati sebagai akibat dari
kenaikan asam lemak bebas yang melewati hati.

Mekanisme kedua adalah adanya gangguan pada


pemecahan VLDL dan kilomikron oleh lipoprotein
lipase. Ketika aktifitas lipoprotein lipase menurun,
trigliserida gagal dihidrolisa, diubah, atau 10
dihancurkan, dan metabolism kilomikron serta
VLDL remnan tertunda.
Manifestasi
klinis
• Gangguan kesadaran
• Keringat dingin.
• Parastesia
• Xantoma pada daerah tendon archiles, siku dan lutut
• Nyeri dada.
• Mudah lelah.
• Riwayat PJK
• Riwayat stroke
• Terdapat lipemia retinalis
• Xantelasma pada kelopak mata
Diagnosis
Diagnosis hiperlipidemia berdasarkan kriteria
The National Cholesterol Education Panel Third
Adult Treatment Panel (NCEP ATP III), adalah
sebagai berikut:
-Anamnesis-
Pada anamnesis, perlu dicari faktor risiko aterosklerotik,
yaitu kebiasaan merokok, riwayat hipertensi, riwayat
pemeriksaan kadar lipid sebelumnya yang menunjukkan kadar
kolesterol HDL rendah, riwayat penyakit jantung dini pada
keluarga (pada wanita usia <65 tahun dan pria usia <55 tahun),
serta usia pasien saat ini (laki-laki >45 tahun, perempuan >55
tahun). Selain itu, perlu juga menggali kebiasaan dan gaya
hidup pasien seperti asupan makanan sehari-hari, kebiasaan
mengkonsumsi alkohol, serta aktivitas fisik harian.
-Pemeriksaan Fisik-
Pada pemeriksaan fisik dilakukan evaluasi
tekanan darah untuk mencari adanya faktor-faktor resiko
kardiovaskuler :
• Penyakit jantung koroner
• Penyakit arteri karotis yang simtomatik
• Penyakit arteri perifer
• Aneurisma aorta abdominal
Pemeriksaan Penunjang
● Tes Laboraturium
Tes laboraturium yang direkomendasikan
adalah:
1. Total Kolesterol
2. Kolesterol LDL
3. Trigliserida
4. Kolesterol HDL
Catatan : pemeriksaan untuk trigliserida
membutuhkan puasa selama 12 jam
Pada pasien dengan riwayat PJK atau
pasien dengan resiko sangat tinggi maka
pemeriksaan ditambah dengan pemeriksaan
-Non HDL kolesterol ,
-lipoprotein,
-Apo B,
-Rasio apoB/Apo A1
-Rasio non K-HDL/ K-HDL
Penatalaksanaan
 Terapi Non Farmakologi
1. Terapi Nutrisi Medis
Pasien dengan penyakit dislipidemia dianjurkan untuk mengurangi asupan lemak jenuh dan lemak
trans tidak jenuh sampai < 7-10% total energi. Penggantian makanan sumber kolesterol dan lemak jenuh
dengan makanan alternative lainnya misal produk susu rendah lemak. Pasien disarankan mengonsumsi
makanan padat gizi (sayuran, kacang-kacangan, dan buah) serta dianjurkan untuk menghindari makanan
tinggi kalori (makanan berminyak dan soft drink) konsumsi makanan suplemen contohnya asam lemak
omega 3, makanan tinggi serat dan sterol. Meskipun begitu, upaya perubahan pola diet harus dilakukan
secara bertahap
2. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik yang dianjurkan merupakan program latihan yang mencakup setidaknya 30 menit
aktivitas fisik dengan intensitas sedang (menurunkan 4-7 kkal/menit) 4 sampai 6 kali seminggu, dengan
pengeluaran minimal 200 kkal/hari. Kegiatan yang disarankan meliputi jalan cepat, bersepeda, dan
berenang. Tujuan aktivitas fisik harian dapat dipenuhi dalam satu sesi atau beberapa sesi sepanjang
rangkaian dalam sehari (minimal 10 menit). Bagi beberapa pasien, beristirahat selama beberapa saat
disela aktivitas penguatan otot dianjurkan dilakukan minimal 2 hari seminggu
3. Berhenti merokok
Terapi Farmakologi
Prognosis

Prognosis dislipidemia akan baik pada


penatalaksanaan yang adekuat, tetapi jika
pasien tidak patuh maka dapat timbul
komplikasi seperti aterosklerosis yang akan
menyebabkan infark miokard akut atau
sindrom koroner akut.
Dislipidemia yang ditangani dengan komprehensif memiliki
prognosis yang baik. Sebagian besar pasien merespon baik
terhadap terapi penurun kolesterol. Hanya saja, perubahan gaya
hidup dan modifikasi asupan nutrisi memiliki peranan penting
dalam kesuksesan terapi dislipidemia. Sebagai contoh,
peningkatan kadar HDL hingga >60 mg/dL melalui modifikasi
asupan nutrisi dapat mengurangi satu risiko kardiovaskular pada
pasien dislipidemia. Tetapi, keberlangsungan dari modifikasi gaya
hidup sangat bergantung pada pasien. 
Thank You

Anda mungkin juga menyukai