Anda di halaman 1dari 19

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi

JIUBJ Volume …, Nomor …, …….. 2019, (Halaman …. - …..)


DOI 10.33087
ISSN 1411-8939 (Online) | ISSN 2549-4236 (Print)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SEKSIO


CESAREA DI MASA COVID-19 DI RUMAH SAKIT UMUM
MAYJEN H.A THALIB KABUPATEN KERINCI TAHUN 2020
Roza Yunita1
e-mail: roza00344@gmail.com

ABSTRAK
Rumah sakit umum Mayjen H.A Thalib Kabupaten Kerinci merupakan rumah sakit satu-satunya dan cakupan
secsio caesarea sebanyak 11,3 % dari 1548 jumlah pasien kebidanan yaitu sebanyak 178 persalinan secsio
caesarea. Kemudian pada tahun 2020 jumlah persalinan secsio caesarea meningkat menjadi 20 %walaupun
pada masa pandemi tetap terajdi peningkatan di karenakan rumah sakit rujukan satu-satunya di kerinci.Tujuan
penelitian Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan persalinan secsio caesarea di masa Covid- 19 di
Rumah Sakit Umum Mayjen H.A Thalib Kabupaten Kerinci tahun 2020. Jenis penelitian ini merupakan penelitian
surveyanalitik menggunakan rancangan case control dengan pendekatan Retrospektif., populasi dalam
penelitian ini sebanyak 178, sampel dalam penelitian ini sebanyak 178,. Pengumpulan data dilakukan dengan
data sekunder dengan melihat rekam medis pada pengambilan sampel kasus dari semua ibu yang mengalami
Sectio caesarea dari Maret – Desember 2020 sebanyak 178 orang sementara untuk pengambilan sampel kontrol
dari ibu yang tidak mengalami Sectio caesarea sebanyak 178 orang yang didapatkan dari buku register. Analisis
univariat dari 356 responden ibu melahirkan dengan ndikasi secsio caesarea dengan diketahui partus lama
(38,8%) riwayat SC, (68,5%) Post date, (71,3%) gawat janin (65,5%) dan KPD (61,2%) Analisis bivariat diketahui
faktor-faktor yang mempengaruhi secsio caesarea, partus lama (p Value = 0,0004 dan OR= 1,892), riwayat SC
(p Value = 0,000 dan OR = 2,609), Post date (p Value = 0,000 dan OR = 2,787), gawat janin (p Value = 0,008
dan OR = 1,778), KPD (p Value = 0,0004 dan OR = 1,892). Dapat disimpulkan ada hubungan partus lama,
riwayat SC, Post Date gawat janin KPD dengan secsio caesarea. Diharpakan kepada bidan RS
.

Kata kunci : secsio caesarea , partus lama, riwayat SC, post date, gawat janin, KPD

ABSTRACT
General hospital of Mayjen H.A Thalib in Kerinci Regency is the only hospital and the coverage of cesarean
section is 11.3% of the 1548 obstetric patients, namely 178 cesarean deliveries. In 2020, the number of cesarean
delivery increased to 20% even though during the pandemic. There is still an increase due to the only referral
hospital in Kerinci. The purpose of this study was to determine Factors Related to Cesarean Delivery During
Covid-19 Era at the General Hospital of Mayjen H.A Thalib, Kerinci Regency in 2020. It was survey analytic study
by using case control design with a retrospective approach. The population was all mothers who had Sectio
Caesarea from March to December 2020. They were 178 people while for control sampling from mothers did do
Sectio Caesarea were 178 people obtained from register book. The data were collected through secondary data
by looking at medical records. Univariate analysis of 356 respondents of women who gave birth with indication of
caesarean section with known prolonged labor (38.8%) history of CS, (68.5%) Postdate, (71.3%) fetal distress
(65.5%) and PROM (61.2%). Then, the bivariate analysis found that the factors that affect caesarean section,
prolonged labor (p Value = 0.0004 and OR = 1.892), history of SC (p Value = 0.000 and OR = 2.609), Postdate
(p Value = 0.000 and OR = 2.787), fetal distress (p value = 0.008 and OR = 1.778), PROM (p value = 0.0004 and
OR = 1.892). In short, there was an association with prolonged labor, history of CS, Postdate of PROM fetal
distress with caesarean section. Expected to the hospital midwife

Keywords :
Caesarean Section, Prolonged Labor, History of CS, Post Date, Fetal Distress, PROM

PENDAHULUAN pengaruh besar terhadap keberhasilan


Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan kesehatan (Rukiyah, 2011).
menciptakan manusia Indonesia seutuhnya Penyakit infeksi yang muncul telah terbukti
serta pembangunan seluruh masyarakat memiliki dampak penting pada wanita hamil
Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur dengan meningkatnya risiko komplikasi. Fokus
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang utama dalam manajemen ancaman penyakit
Dasar 1945. Oleh karena itu, pembangunan di menular adalah merawat populasi yang rentan.
bidang kesehatan harus dilaksanankan sebagai Salah satu populasi yang rentan adalah wanita
bagian integral dari pembangunan nasional. hamil. Berdasarkan pandemi coronavirus
Salah satu indikator untuk menentukan derajat sebelumnya yakni severe acute respiratory
kesehatan suatu bangsa ditandai dengan tinggi syndrome coronavirus (SARS-CoV) dan middle
rendahnya angka kematian ibu dan bayi. Hal ini east respiratory syndrome coronavirus (MERS
merupakan suatu fenomena yang mempunyai CoV) tercatat sekitar sepertiga wanita hamil
1
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN Roza Yunita
PERSALINAN SEKSIO CESAREA DI MASA COVID-19 DI
RUMAH SAKIT UMUM MAYJEN H.A THALIB
KABUPATEN KERINCI TAHUN 2020

terinfeksi dan mengalami perburukan keadaan membawa manfaat besar bagi keselamatan ibu
( Al faraj et al., 2019; Lim et al., 2020). dan bayi serta mempermudah proses persalinan
Wabah coronavirus disease 2019 (COVID- sehingga banyak ibu hamil yang lebih senang
19) saat ini disebabkan oleh severe acute memilih jalan ini walaupun sebenarnya mereka
respiratory syndrome coronavirus 2 atau sidrom bisa melahirkan secara normal. Sectio Caesarea
pernapasan akut yang parah coronavirus 2 merupakan metode operasi modern di abad 20
(SARS-CoV-2), dinyatakan sebagai pandemi yang berperan dalam menurunkan morbidity rate
oleh WHO pada bulan Maret 11, 2020. Dengan dan mortality rate pada ibu bersalin (Salawati,
sifatnya yang menyebar secara cepat dan 2013).
berkelanjutan di seluruh dunia telah Word Health Organization (WHO)
mencatatkan berbagai kasus infeksi pada ibu mempertimbangkan rata-rata tindakan Sectio
hamil terutama di trimester 3 ( Al faraj et al., Caesarea berkisar 5% sampai 15% sebagai
2019; Lim et al., 2020). range maksimum yang ditargetkan pada
Prinsip pertolongan persalinan  di era intervensi penyelamatan nyawa dalam hal
Pandemi Covid-19 menurut Kemenkes RI dalam persalinan. Pada tahun 2004, di Amerika Serikat
buku Pedoman bagi ibu hamil, bersalin, nifas 1 rata-rata Sectio Caesarea meningkat hingga
dan bayi baru lahir di Era Pandemi Covid 19 29,1%, di Inggris dan Wales juga telah mencapai
adalah: Ibu tetap bersalin di fasilitas pelayanan 21,4%, meningkat 5 kali lipat sejak tahun 1971.
kesehatan dan segera berangkat ke fasilitas Selain itu, tercatat pula pada tahun 2001 hingga
kesehatan jika sudah terdapat tanda tanda 2003, angka kejadian Sectio Caesarea di
persalinan, Melakukan rujukan terencana untuk Kanada adalah 22,5%. Data tersebut
ibu hamil berisiko, Tempat pertolongan menunjukkan bahwa secara global, khusus-nya
persalinan ditentukan berdasarkan Kondisi ibu di negara-negara maju, bahwa angka tindakan
sesuai dengan level fasilitas pelayanan persalinan melalui Sectio Caesarea terbilang
kesehatan penyelenggara pertolongan tinggi. Pada tahun 70-an permintaan Sectio
persalinan. Status ibu hamil dengan kasus Caesarea adalah sebesar 5%, kini lebih dari
suspek, kasus probabel atau kasus konfirmasi 50% ibu hamil menginginkan operasi Sectio
Ibu dengan kasus suspek, kasus probabel atau Caesarea (Ayuningtyas dkk, 2018).
kasus konfirmasi harus melahirkan di rumah Berdasarkan hasil Survei Demografi dan
sakit rujukan Covid-19 Ibu dengan bukan kasus Kesehatan Indonesia Angka kematian Ibu (AKI)
suspek, kasus probabel atau kasus konfirmasi di tahun 2012 mencapai 359/100.000 kelahiran
bisa melahirkan di fasilitas pelayanan kesehatan hidup. Penyebab AKI sendiri adalah penyebab
sesuai kondisi kebidanan (bisa di FKTP ataupun langsung yang berhubungan dengan komplikasi
FKTRL ) Bila diperlukan rujukan, maka harus obstetric selama kehamilan, persalinan, dan
dilakukan sesuai dengan prosedur pencegahan masa nifas dan penyebab tak langsung yaitu
Covid-19.( Kemenkes RI 2020), Untuk sejauh ini perdarahan sesudah persalinan, eklamsi, pre-
belum ada kasuus pasien yang terdampak Covid eklamsi dan infeksi. Infeksi merupakan
19 atau pun hasil pemeriksaan Laboratorium penyebab nomor dua setelah
atau rapid Tes nya yang menunjukan reaktif. perdarahan sehingga sangat tepat jika tenaga
Sectio Caesarea merupakan suatu persalinan kesehatan memberikan perhatian yang lebih
buatan, dimana janin dilahirkan melalui suatu tinggi pada masa nifas (Kemenkes RI, 2013).
insisi pada dinding rahim dengan syarat rahim Pada tahun 2018 AKI didunia sebesar
dalam keadaan utuh dan berat janin lebih dari 216/100.000 kelahiran hidup, yang mana 99%
500 gram (Afriani & Kadri, 2013). Persalinan angka kematian ibu berasal dari negara
pervaginam dianggap sebagai proses persalinan berkembang. Sedangkan AKI di Indonesia
yang sulit dan cenderung berbahaya bagi calon sebesar 305/100.000 kelahiran
ibu dan bayinya, sehingga operasi sesar hidup,Sedangkan di Provinsi Jambi AKI sebesar
merupakan metode persalinan dengan 54/100.000 kelahiran hidup (Dinkes Jambi,
melakukan pembedahan besar pada perut 2018). Penyebab kematian ibu tergolong kepada
cenderung disukai dari pada persalinan melalui kematian ibu langsung. Pola penyebab
jalan lahir (pervaginam). Meskipun pada masa langsung dimana-mana, yaitu perdarahan
lalu Sectio Caesarea masih menjadi hal yang obstetri 38,3%, pre-eklamsia dan eklamsia
menakutkan namun dengan berkembangnya 19,1%, anemia dalam kehamilan 13,6% sepsis
kecanggihan bidang ilmu kedokteran kebidanan, 2,8%, partus macet 1,2%, abortus 1,2% dan
pandangan tersebut mulai bergeser. Kini sebab-sebab lain 2,2% (Kemenkes RI, 2018).
persalinan melalui Sectio Caesarea kerap Hasil data Rikesdas tahun 2013 persalinan
menjadi alternatif pilihan persalinan (Sihombing, dengan sectio caesarea di Indonesia 9,8 %,
Saptarini & Putri, 2017). dengan proporsi tertinggi di DKI Jakarta 19,9 %,
Kemajuan di bidang teknologi kedokteran dan terendah di Sulawesi Tenggara 3,3 %.
khususnya dalam metode persalinan ini jelas Sedangkan faktor ibu saat melahirkan dengan
2
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN Roza Yunita
PERSALINAN SEKSIO CESAREA DI MASA COVID-19 DI
RUMAH SAKIT UMUM MAYJEN H.A THALIB
KABUPATEN KERINCI TAHUN 2020

sectio caesarea adalah karena ketubanpecah RSUD Liun Kendage Tahuna pada tahun 2013
dini 407 (13,14%),karena preeklamsi 170 yaitu panggul sempit.
(5,49%) orang,karena pendarahan 170 (5,14%), Sistem rujukan di Indonesia menjadikan
karena jalan lahir tertutup 136 (4,40%)orang, rumah sakit (RS) kabupaten sebagai RS rujukan
karena rahim robek 70 (2,3 %), dan karenahamil sekunder, yang memiliki berbagai fungsi
diluar rahim 9 (0,29%). pelayanan obstetri (Syamsul Arifin Nasution,
Dinas Kesehatan Jambi menemukan 2003: 1). Di Kabupaten kerinci terdapat 1
sebanyak 29 kasus Angka Kematian Ibu (AKI) Rumah Sakit Daerah yaitu Rumah sakit umum
terjadi di 9 Kecamatan di provinsi itu sepanjang mayjen H A Thalib Kabupaten Kerinci
2016. Jumlah AKI tersebut mengalami Merupakan satu-satunya Rumah sakit Rujukan
peningkatan sebanyak lima kasus dibandingkan di Kabuptaen Kerinci dengan Fasilitas Kmar
2015 yang hanya 4 kasus. Ia menyebutkan Operasi yang cukup Memadai.
penyebab kematian ibu melahirkan di daerah itu Pada umumnya persalinan di Kabupaten
yakni sebanyak 33,6 persen disebabkan Kerinci hanya ditangani oleh bidan Desa, tetapi
perdarahan, 23,9 persen karena hipertensi hanya untuk persalinan normal. Jika terdapat
dalam kehamilan dan faktor lainnya (Dinkes persalinan tidak normal misalnya memerlukan
Provinsi Jambi, 2016). bedah secsio caesarea, barulah sang ibu di
Data yang didapatkan dari Rumah Sakit rujuk ke Rumah Sakit Rujukan untuk persalinan
Umum Mayjen H. A Thalib Kabupaten Kerinci yang bermasalah ke Rumah Sakit Umum
menunjukkan kasus persalinan secsio caesarea Kabuapten Kerinci, Sehingga persalinan yang
pada tahun 2019 menunjukkan prosentase ada di Rumah Sakit Umum Mayjen H. A Thalib
sebesar 11,3 % dari 1548 jumlah pasien Kabupaten Kerinci rata-rata adalah rujukan dari
kebidanan yaitu sebanyak 178 persalinan persalinan yang bermasalah termasuk
secsio caesarea. Kemudian pada tahun 2020 persalinan secsio caesarea, dan angka
jumlah persalinan secsio caesarea meningkat persalinan seksio sesarea disini cukup tinggi.
menjadi 20 % dari 1487 jumlah pasien Apalagi di Era Pandemi covid 19 ini yang
kebidanan yaitu sebanyak 290 persalinan secsio sedang marak –maraknya, di era pandemi ini
caesarea terjadinya peningkatan di kabupaten tidak ada perubahan yang signifikan
kerinci, meningkatnya persalinan secara secsio penambahan pasien Secsio caesarea di rumah
caesarea dapat di simpulkan beberapa faktor sakit Umum, karena Pasien yang tidak bisa di
pendukung yang terjadi di antaranya faktor tolong secara normal akan tetap di kirm ke
Internal dan Eksternal. Di Kabupaten Kerinci rumah sakit Rujukan. Data yang didapatkan dari
dapat di ketahui pada tahun 2020 terjadi sekitar Rumah Sakit Umum Mayjen H. A Thalib
10 Kasus kematian Ibu 2 di antaranya terjadi Kabupaten Kerinci menunjukkan kasus
setelah tindakan secsio caesarea (RSU MHAT, persalinan secsio caesarea pada tahun 2018
2020). menunjukkan prosentase sebesar 11,3 % dari
Tindakan sectio caesarea merupakan pilihan 1548 jumlah pasien kebidanan yaitu sebanyak
utama bagi tenaga medis untuk menyelamatkan 178 persalinan secsio caesarea. Kemudian pada
ibu dan janin. Ada bebeapa indikasi untuk tahun 2019 jumlah persalinan secsio caesarea
dilakukan tindakan secsio caesarea adalah meningkat menjadi 20 % dari 1449 jumlah
Gawat janin, Diproporsi Sepalopelvik, Persalinan pasien kebidanan yaitu sebanyak 270 persalinan
tidak maju, Plasenta Previa, Prolapsus tali secsio caesarea. Pada tahun 2020 dari Bulan
pusat, Mal presentase janin/ Letak Lintang Maret - Desember jumlah persalinan secsio
(Norwitz E & Schorge J, 2007), Panggul Sempit caesarea meningkat menjadi 23 % dari 1195
dan Preeklamsia (Jitowiyono S & Kristiyanasari jumlah pasien kebidanan yaitu sebanyak 178
W, 2010). persalinan secsio caesarea (RSU MHAT, 2020).
Berdasarkan hasil penelitian Veibymiaty Semakin bertambah banyaknya jumlah
Sumelung,dkk 2014 terdapat 4 faktor yang operasi secsio caesarea di Indonesia,
paling berperan dalam peningkatan angka khususnya yang ada di Rumah Sakit Umum
kejadian secsio caesarea di RSUD Liun Mayjen H. A Thalib Kabupaten Kerinci, maka
Kendage Tahuna pada tahun 2013, diantara lain peneliti tertarik untuk mencari tahu tentang
dari faktor janin yaitu gawat janin, dan dari faktor faktor- faktor yang berhubungan dengan
ibu yaitu persalinan tidak maju, preeklampsia persalinan secsio caesarea di Rumah Sakit
serta panggul sempit.Dari hasil penelitian Umum Mayjen H. A Thalib Kabupaten Kerinci
indikasi yang paling banyak berperan dalam Tahun 2020. Berdasarkan data yang diperoleh
peningkatan angka kejadian secsio caesarea di dari rekam medik RSU Mayjen H.A Thalib
RSUD Liun Kendage Tahuna pada tahun 2013 Berdasarkan data survey awal yang di
yaitu gawat janin. Dari hasil penelitian indikasi lakukan di Ruangan Kebidanan Rumah Sakit
yang paling terendah perannya dalam Umum Mayjen H.A Thalib pada bulan Maret,
peningkatan angka kejadian secsio caesarea di April dan Mei yang dilakukan oleh peneliti dari
3
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN Roza Yunita
PERSALINAN SEKSIO CESAREA DI MASA COVID-19 DI
RUMAH SAKIT UMUM MAYJEN H.A THALIB
KABUPATEN KERINCI TAHUN 2020

45 orang di dapatkan 25 Orang atas indikasi mempunyai pengaruh pada pendataran dan atau
Partus Lama, didapatkan 17 orang atas Indikasi pembukaan serviks.
Post date, 25 orang atas Indikasi Ketuban pecah 2)Keluarnya lendir berdarah dari jalan lahir
Dini , dan 15 orang atas indikasi kejadian gawat (show)
janin, 13 orang atas Indikasi Riwayat SC 3)Dengan pendataran dan pembukaan, lendir
Sebelumnya. Berdasarkan data diatas maka dan canalis cervikalis keluar disertai dengan
peneliti telah melakukan penelitian dengan judul sedikit darah.
Faktor-faktor apa saja yang berhubungan 4)Keluarnya cairan banyak dari jalan lahir.
dengan persalinan seksio sesarea di era Covid – 5)Hal ini terjadi kalau ketuban pecah atau
19 pada persalinan ibu di Rumah Sakit Umum selaput janin sobek. Ketuban biasanya pecah,
Mayjen H.A Thalib Kabupaten Kerinci tahun kalau pembukaan lengkap atau hampir lengkap
2020. dan dalam hal ini keluarnya cairan merupakan
Pengertian Persalinan Menurut Manuaba tanda yang lamban sekali.
(2012) dan Mochtar (2012), mempunyai Persalinan yang dianggap normal adalah
persamaan defenisi dari persalinan adalah persalinan dengan beberapa kriteria, anatara
proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan lain : proses keluarnya bayi pada kehamilan
uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup cukup bulan, yaitu antara 37-42 minggu. Jika
diluar kandungan melalui jalan lahir maupun luar bayi terpaksa lahir sebelum 37 minggu, hal ini
jalan lahir, dengan bantuan atau tanpa bantuan disebut persalinan prematur atau preterm. Jika
(kekuatan sendiri). bayi lahir diatas 42 minggu, hal ini disebut
Persalinan menurut Dep. Kes RI (2014) persalinan serotinus atau post term. Lahir
adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi spontan yaitu kelahiran dengan tenaga
serviks, lahirnya bayi dan plasenta dari rahim mengejan dari ibu, tanpa bantuan alat apapun,
ibu. Bentuk persalinan berdasarkan defenisi seperti vakum; dengan presentasi belakang
adalah sebagai berikut : kepala, proses berlangsung antara 12-18 jam,
1.Persalianan Normal tidak ada komplikasi atau masalah yang terjadi
Beberapa pendapat tentang pengertian pada ibu maupun bayinya (Mochtar, 2012).
defenisi persalinan normal yaitu proses
pengeluaran janin yang terjadi cukup bulan (37-
42 minggu), lahir spontan dengan presentasi 3. Persalinan Operatif
belakang kepala yang berlangsung dalam 18-24 1.Persalinan Dengan Forceps
jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun Forcep obstetric merupakan alat yang
pada janin (Saefuddin, 2012). Bila persalinan ditemukan oleh Peter Chamberlen diciptakan
seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu atau dirancang untuk ekstraksi kepala janin.
sendiri atau proses lahirnya bayi pada LBK Klasifikasi tindakan forcep adalah sebagai
(letak belakang kepala) dengan tenaga ibu berikut :
sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak 1) Forceps rendah adalah tindakan
melukai ibu dan bayi yang umumnya pemasangan forcep setelah kepala janin
berlangsung kurang dari 24 jam (Mochtar, 2012). mencapai dasar perineum, sutura sagitalis
2.Persalinan Buatan berada pada diameter anteroposterior dan
Menurut Mochtar (2012) bila proses kepala janin tampak di introitus vagina.
persalinan dengan bantuan tenaga dari luar, 2) Forceps tengah adalah pemasangan
dapat juga disebut dengan persalinan luar biasa forcep sebelum kriteria pemasanagn forcep
(abnormal) yaitu persalinan pevaginam dengan rendah dipenuhi tetapi setelah kepala masuk
bantuan alat-alat atau melalui dinding perut panggul/engagement. Diameter biparietalis telah
dengan melalui operasi caesarea. Jenis melewati pintu atas panggul dan bagian
persalinan pervaginam dengan banyuan alat-alat terbawah kepala telah mencapai spina
: ischiadika.
1.Ekstraksi Vacum 3) Forceps tinggi adalah tindakan melahirkan
2.Ekstraksi Cunam / Forcep forcep pada kepala janin belum mencapai pintu
2. Tanda -Tanda Persalinan atas panggul, bagian terendah belum mencapai
Tanda –tanda yang akan timbul menjelang spina ischiadika . Bahaya trauma pada ibu dan
persalinan adalah sebagai berikut (Andriani, janin besar sekali sehingga tindakan ini tidak
2010) : dikerjakan lagi, digantikan oleh operasi
1)Timbulnya his persalinan ialah his caesarea.
pembukaan dengan sifatnya sebagai berikut: Indikasi persalinan dengan forcep dapat
nyeri melingkar dari punggung memancar ke dilakukan untuk setiap keadaan yang
perut bagian depan, teratur, makin lama makin mengancam keselamatan ibu dan bayi yang
pendek intervalnya, dan makin kuat intensitanya, kemungkinan besar bisa teratasi bila persalinan
kalau dibawa berjalan bertambah kuat, segera diselesaikan, tanpa meninggalkan
4
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN Roza Yunita
PERSALINAN SEKSIO CESAREA DI MASA COVID-19 DI
RUMAH SAKIT UMUM MAYJEN H.A THALIB
KABUPATEN KERINCI TAHUN 2020

trauma. Indikasi maternal adalah penyakit demikian nama hukum ini saat pertama kali
jantung, edema pulmoner yang akut, partus disebut, berubah menjadi lex caesarea dibawah
yang tidak maju, infeksi intra partum, atau kekaisaran dan dikenal menjadi operasi
kelelahan dalam peralinan, indikasi janin caesarea. Kata Jerman Kaisserschnitt (sayatan
mencakup tali pusat menumbung, solsuio kaisar) mencerminkan etimologi ini.
plasenta, dan gawat janin (Oxorn dan Forte, 3. Kata caesareanberasal dari katakerja latin
2010) sekitar abad pertengahan, caedere, “memotong”
Bahaya persalinan dengan forcep pada ibu; turunan kata yang jelas adalah kata caesura,
robekan vulva, vagina, cerviks dan perluasan suatu potongan atau jeda, dalam bait sajak.
episiotomy, rupture uteri, perdarahan, atonia Penjelasan kata caesarean inilah yang
uteri, trauma pada vesika urinaria, infeksi traktus tampaknya paling logis, tetapi kapan sebenarnya
genitalis dan fraktura os coccygeus. Sementara kata ini pertama kaliditerapkan untuk operasi ini
pada bayi dijumpai bahaya seperti masih belum jelas, karena “seksio” berasal dari
cephalthematoma, kerusakan otak/ perdarahan verba Latinsecoyang juga berarti “memotong”,
intracranial, asfiksia pada janin, fraktura tulang maka kata seksio saesarea tampaknya
kepala serta paralisis facial (Cunningham, merupakan pengulangan tanpa menambah
Mcdonald, Gant, 2017) kejelasan (Cunningham, 2015)
2.Persalinan Dengan Vacum Titik balik dalam evolusi secsio caesarea
Suatu usaha untuk memasang alat traksi terjadi pada tahun 1882, saat Max Sanger
yang dilekatkan dengan penghisapan kepala memperkenalkan penjahitan dinding uterus.
bayi. kelebihan vacuum ekstraksi bila Begitu lamanya tindakan sesederhana
dibandingkan forcepyaitu daun forcep terbuat penjahitan uterus diabaikan bukan disebabkan
dari bahan baja, akan memakan ruangan dalam oleh kealpaan tetapi berakar pada kepercayaan
vagina. Dengan vakum ekstraksi menghindari yang tertanam dalam bahwan penjahitan uterus
resiko terjepitnya jaringan lunak ibu. tersebut berlebihan dan berbahaya karena
Indikasi vakum adalah persalinan dengan bersumber sebagai sumber infeksi yang parah.
presentasi kepala, kelelahan ibu, partus macet Walaupun introduksi penjahitan uterus
kala dua, gawatjanin ringan, toksomia mengurangi angka kematian sectioakibat
gravidarum, rupture uteri mengancam, tidak perdarahan, peritonitis generalisata tetap
dapat digunakan untuk presentasi muka menjadi utama penyebab kematian
(Andriani, 2010). (Cunningham, 2015)
Keuntungan vacum adalah mangkok vacum Sampai hari ini, terdapat tiga perkembangan
dapat dipasang pada stasiun berapa saja tetapi penting dari teknik operasi. Pertama,
paling aman saat kepala sudah masuk pintu atas perkembangan metode penjahitan rahim dengan
panggul. Komplikasi persalinan dengan vacum benang untuk menghentikan perdarahan.
yang berat pada ibu jarang terjadi, umumnya Kedua, perkembangan dari cara tindakan yang
hanya berupa robekan kecil pada cerviks dan aseptic dan ketiga perubahan dari insisi atau
vagina. Pengaruh jelek lebih banyak menimpa sayatan melintang pada segmen bawah rahim.
janin serupa dalam macam dan insidensi Dengan makin majunya perkembangan ilmu
dengan yang terjadi pada tindakan kedokteran, bidang teknik pembedahan,
forceps.Beberapa komplikasi pada janin yaitu; anestesi, dan perineonatologi, ilmu yang
terjadi caput, terlihat chepalhematoma, asfiksia berkaitan dengan caesarea juga ikut maju pesat
dan iritasi pada otak yang berhubungan dengan (Indiarti dan Wahyudi, 2013)
jumlah tarikan (Oxorn dan Forte, 2010).
B. Sectio Caesarea
1.Sejarah Sectio Caesarea a. Pengertian Sectio Caesarea
Asal kata saesarea (caesarean) masih belum Ada beberapa teori tentang defenisi sectio
jelas, tiga penjelasan telah diajukan: caesarea, dan masing masing mempunyai
1. Legenda menyatakan bahwa Julius Caesar pengertian yang berberda tetapi makna yang
dilahirkan dengan cara ini, karena itu prosedur sama yaitu : secsio caesarea adalah suatu cara
ini kemudian dikenal dengan nama operasi melahirkan janin dengan membuat sayatan pada
caesarea. dinding uterus melalui dinding depan perut dan
2. Anggapan yang telah meluas mengatakan vagina, atau secsio caesarea adalah suatu
bahwa nama operasi ini berasal dari sebuah histerotomia untuk melahirkan janin dalam rahim
hukum Romawi, dibuat oleh Numa Pompillius (mochtar, 2012).
(abad ke-8 SM), yang memerintahkan bahwa
prosedur inidilakukan pada wanita yang sekarat b. Istilah dalam Sectio Caesarea
pada beberapa minggu terakhir kehamilan Menurut Mochtar (2012), ada beberapa istilah
dengan harapan bayinya dapat diselamatkan. dalam secsio caesarea yaitu :
Penjelasan ini menyatakan bahwa lex regiaini,
5
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN Roza Yunita
PERSALINAN SEKSIO CESAREA DI MASA COVID-19 DI
RUMAH SAKIT UMUM MAYJEN H.A THALIB
KABUPATEN KERINCI TAHUN 2020

1. Sectio caesarea Primer (elektif)Sejak oleh lipatan vesicouterina sehingga mengurangi


semula telah direncankan bahwa janin akan perembesan ke dalam cavum peritonia
dilahirkan secara Sectio caesarea, tidak generralisata (Andriani, 2012)
diharapkan lagi kelahiran biasa, misalnya, pada b. Segmen Bawah : Insisi Membujur
panggung sempit (CV kurang dari 8 cm). Cara membuka abdomen dan
2. Sectio caesarea Sekunder Dalam hal ini menyingkapkan uterus sama pada insisi
kita mencoba menunggu kelahiran biasa (partus melintang. Insisi membujur dibuat dengan skapel
percobaan). Jika tidak ada kemajuan persalinan dan dilebarkan dengan gunting tumpul untuk
atau partus percobaan gagal, baru dilakukan menghindari cedera pada bayi.
Sectio caesarea. Insisi membujur mempunyai keuntungan,
3. Sectio caesarea Ulang (Repeat Caesarean yaitu kalau perlu luka insisi bisa diperlebar ke
Sectio)Ibu pada kehamilan yang lalu menjalani atas. Pelebaran ini diperlukan kalau bayinya
Sectio caesarea dan pada kehamilan besar, pembentukan
selanjutnya juga dilakukan Sectio caesarea segmen bawah jelek, ada malposisi janin
ulang. seperti letak lintang atau kalau ada anomaly
4. Sectio caesarea Histerektomi (Caesarean janin seperti kehamilan kembar yang menyatu
Sectio Histerektomy)Suatu operasi yang meliputi (conjoined twins). Sebagian ahli kebidanan
pelahiran janin dengan Sectio caesarea yang menyukai jenis insisi ini untuk plasenta previa.
secara langsung diikuti histerektomi karena Salah satu kerugian utamanya adalah
suatu indikasi. perdarahan dari tepi sayatan yang lebih banyak
5.Operasi Porro (Porro Operation) Adalah karena terpotongnya otot. Juga, sering luka
suatu operasi tanpa mengeluarkan janin dari insisi tanpa dikehendaki meluas ke segmen atas
kavum uteri (tentunya janin sudah mati), dan sehingga nilai penutupan retroperitoneal yang
langsung dilakukan histerektomi, misalnya pada lengkap akan hilang (Oxorn dan Forte, 2010).
keadaan infeksi rahim yang berat. Sectio c. Sectio caesarea Klasik
caesarea oleh ahli kebidanan disebut obstetric Insisi klasik atau vertical dilakukan ketika
panacea, yaitu obat atau terapi ampuh bagi terdapat adhesi akibat kelahiran caesarea
semua obstetri. sebelumnya, jika janin berada dalam keadaan
C. Jenis Sectio caesarea letak lintang, atau jika implantasi plasenta terjadi
a. Segmen Bawah: Insisi Melintang di sebelah anterior.
Insisi melintang segmen bawah ini 1. Insisi klasik dilakukan lewat abdomen pada
merupakan prosedur pilihan. Abdomen dibuka uterus atas.
dan uterus disingkapkan. Lipatan vesicouterina 2. Jenis insisi ini dapat digunakan pada
periteoneum (bladder flap) yang terletak dekat pasien plasenta previa karena insisi dapat
sambungan segmen atas dan bawah uterus dilakukan tanpa memotong plsenta.
ditentukan dan disayat melintang, lipatan ini 3. Kemungkinan kelahiran pervaginam
dilepaskan dari segmen bawah dan bersama- sesudah kelahiran caesarea pada jenis insisi ini
sama kandung kemih didororng kebawah serta sangat kecil karena insisi dilakukan pada bagian
ditarik agar tidak menutupi lapangan pandangan. utama uterus yang paling aktif melakukan
Pada segmen bawah uterus dibuat insisi kontraksi (Lockhart dan Saputra, 2014)
melintang yang kecil, luka insisi ini dilebarkan ke d. Sectio caesarea Extraperitoneal
samping dengan jari-jari tangan dan berhenti Pembedahan ini dikerjakan untuk
didekat daerah pembuluh-pembuluh darah menghindari perlunya histerektomi pada kasus-
uterus. kasus yang mengalami infeksi luas dengan
Kepala janin yang pada sebagian besar mencegah peritonitis generalisata yang sering
kasus terletak dibalik insisi diekstraksi atau bersifat fatal. Ada beberapa metode Sectio
didorong, diikuti oleh bagian tubuh lainnya dan caesarea extraperotoneal, seperti metode
kemudian plasenta serta selaput ketuban. Insisi Waters, Latzkodan Norton.
melintang tersebut ditutup dengan jalan jahitan Teknik pada prosdur ini relative sulit, sering
kembali pada dinding uterus sehingga seluruh tanpa sengaja masuk kedalam vacum peritonei,
luka insisi terbungkus dan tertutup dari rongga dan insidensi cedera vesica urineria meningkat.
peritoneum generalisata. Dinding abdomen Perawatan prenatal yang lebih baik, penurunan
ditutup lapis demi lapis (Oxorn dan Forte, 2012). insidensi kasus yang terlantar, dan tersedianya
Keuntungan dari insisi ini adalah insisi darah serta antibiotic telah mengurangi perlunya
dilakukan pada segmen bawah uterus, otot tidak teknik extraperitoneal. Metode ini tidak boleh
dipotong tetapi dipisahkan ke samping, cara ini dibuang tetapi tetap disimpan sebagai cadangan
mengurangi perdarahan. Lapisan otot yang tipis bagi kasus-kasus tertentu (Oxorn dan Forte,
dari segmen bawah rahim lebih mudah 2010).
dirapatkan disbanding segmen atas yang tebal
sehingga keseluruhan luak insisi terbungkus e. Histerektomi Caesarea
6
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN Roza Yunita
PERSALINAN SEKSIO CESAREA DI MASA COVID-19 DI
RUMAH SAKIT UMUM MAYJEN H.A THALIB
KABUPATEN KERINCI TAHUN 2020

Pembedahan ini merupakan Sectio caesarea Beberapa komplikasi yang paling banyak dari
yang dilanjutkan dengan pengeluaran uterus. operasi adalah akibat tindakan anetesi, jumlah
Kalau mungkin histerektomiharus dikerjakan darah yang dikeluarkan oleh ibu selama operasi
lengkap (histerektomitotal). Akan tetapi, karena berlangsung, komplikasi penyulit, endometriosis
pembedahan subtotal lebih mudah dan dapat (radang endometrium), tromboplebitis
dikerjakan lebih cepat, maka pembedahan (pembekuan darah pembuluh balik), embolisme
subtotal menjadi prosedur pilihan kalau terdapat (penyumbatan pembuluh darah paru-paru), dan
perdarahan hebat dan pasiennya shock, atau perubahan bentuk serta letak rahim menjadi
kalau pasien dalam keadaan jelek akibat sebab- tidak sempurna (Prawirohardjo, 2008). Dalam
sebab lain. Pada kasus-kasus semacam ini, bukunya Harry Oxorn dan William Forte
tujuan pembedahan adalah menyelesaikannya menyebutkan beberapa kompliasi yang serius
secepat mungkin. pasca tindakan SC adalah perdarahan karena
Histerektomi caesarea dilakukan atas atonia uteri, pelebaran insisi uterus, kesulitan
indikasi; perdarahan akibat atonia uteri setelah mengeluarkan plasenta, hematoma ligamentum
terapi konservatif gagal, perdarahan yang tidak latum (broad ligament). Selain itu infeksi pada
dapat dikendalikan pada kasus-kasus plasenta traktus genitalia, pada insisi, traktrus urinaria,
previa dan abruption plsenta tertentu, plasenta pada paru-paru dan traktus respiratorius atas.
accrete, fibromyoma yang multiple dan luas, Komplikasi lain yang bersifat ringan adalah
pada kasus-kasus yang terlantar dan terinfeksi kenaikan suhu tubuh selama beberapa hari
kalau resiko peritonitis generalisata tiak dijamin selama masa nifas. Ada beberapa komplikasi
dengan mempertahankan uterus,misalnya pada persalinan dengan Sectio caesarea yang terjadi
seorang ibu yang sudah memiliki beberapa anak pada ibu dan atau anak sebagai berikut :
dan tidak ingin menambahnya lagi. 1. Pada ibu yaitu terjadi infeksi puerperal,
Sebagai suatu metode strerilisasi, prosedur perdarahan dan komplikasi lain seperti luka
ini memiliki beberapa keuntungan tertentu kandung kencing, embolisme paru, dan
dibandingkan dengan pengikatan tuba, yaitu sebagainya jarang terjadi.
termasuk angka kegagalan yang lebih rendah 2. Pada anak seperti halnya d ngan ibunya,
dan pengeluaran organ yang kemudian hari bisa nasib anak yang dilahirkan dengan sectio
menimbulkan kesulitan. Namun demikian, caesarea banyak tergantung dari keadaan yang
komplikasi histerektomi caesareacukup banyak menjadi alasan untuk melakukan Sectio
sehingga prosedur ini tidak dianjurkan sebagai caesarea. Menurut statistic di negara-negara
prosedur rutin strelisasi (Oxorn dan Forte, 2010) dengan pengawasan antenatal dan intra natal
d. Indikasi Tindakan Sectio Caesarea yang baik, kematian perinatal pasca Sectio
Indikasi Sectio caesarea bisa indikasi absolut caesarea berkisar antara 4 dan 7 %
atau relatif. Setiap keadaan yang membuat (Wiknyosastro, 2017).
kelahiran lewat jalan lahir tidak mungkin g.Risiko Sectio Caesarea
terlaksana merupakan indikasi absolut untuk Menurut Simkin yang dikutip dari Razauna
sectio abdominal. Di antaranya adalah (2013) dibawah ini terdapat beberapa risiko
kesempitan panggul yang sangat berat dan bedah Sectio caesarea adalah :
neoplasma yang menyumbat jalan lahir. Pada A. Masalah yang muncul akibat bius yang
indikasi relatif, kelahiran lewat vagina bisa digunakan dalam pembedahan danobat-obatan
terlaksana tetapi keadaan adalah sedemikian penghilang nyeri sesudah bedah caesarea.
rupa sehingga kelahiran lewat Sectio caesarea B. Peningkatan insidensi infeksi dan
akan lebih aman bagi ibu, anak atau pun kebutuhan akan antibiotika.
keduanya (Oxorn dan Forte, 2010). C. Perdarahan yang lebih berat dan
Kontra Indikasi Sectio Caesarea peningkatan risiko perdarahan yang dapat
Dalam praktek kebidanan modern, tidak ada menimbulkan anemia atau memerlukan tranfusi
kontra indikasi tegas terhadap sectio caesarea, darah.
namun demikian Sectio caesarea jarang D. Rawat inap yang lebih lama, yang
dilakukan bila keadaan-keadaan sebagai berikut meningkatkan biaya persalinan.
(Cunningham, 2015) : E. Nyeri pasca bedah yang berlangsung
1.Janin mati berminggu-minggu atau berbulan- bulan dan
2.Terlalu prematur untuk bertahan hidup membuat anda sulit merawat diri sendiri,
3.Ada infeksi pada dinding abdomen merawat bayi dan kakak-kakaknya.
4.Anemia berat yang belum diatasi F. Risiko timbulnya masalah dari jaringan
5.Kelainan kongenital parut atau perlekatan di dalam perut.
6.Tidak ada / kurang sarana / fasilitas / G. Kemungkinan cederanya organ-organ lain
kemampuan (usus besar atau kandung kemih) dan risiko
pembentukan bekuan darah dan kaki dan
f.Komplikasi Tindakan Sectio Caesarea daerah panggul.
7
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN Roza Yunita
PERSALINAN SEKSIO CESAREA DI MASA COVID-19 DI
RUMAH SAKIT UMUM MAYJEN H.A THALIB
KABUPATEN KERINCI TAHUN 2020

H. Peningkatan risiko masalah pernafasan Persalinan lama (partus lama) dikaitkan


dan temperatur untuk bayi baru lahir. dengan His yang masih kurang dari normal
I. Tingkat kemandulan yang lebih tinggi sehingga tahanan jalur lahir yang normal tidak
dibanding pada wanita dengan melahirkan lewat dapat diatasi dengan baik karena durasinya
vagina. tidak terlalulama, frekuensinya masih jarang,
J. Peningkatan risiko plasenta pervia atau tidak terjadinya koordinasi kekuatan, keduanya
plasenta yang tertahan pada hamil yang tidak cukup untuk mengatasi tahanan jalan lahir
berikutnya. tersebut (Manuaba, 2012).
K.Peningkatan kemungkinan harus Pecahnya ketuban dengan adanya cerviks
dilakukannya bedah caesarea pada kehamilan yang matang dan kontraksi yang kuat tidak
berikutnya. pernah memperpanjangpersalinan. Akan tetapi,
h.Risiko Sectio Caesarea bila kantong ketuban pecah pada saat cerviks
Menurut Simkin yang dikutip dari Razauna masih panjang, keras, dan menutup, maka
(2013) dibawah ini terdapat beberapa risiko sebelum dimulainya proses persalinan sering
bedah caesarea adalah : terdapat periode laten yang lama. Kerja uterus
a. Masalah yang muncul akibat bius yang yang tidak efisien mencakup ketidakmampuan
digunakan dalam pembedahan danobat-obatan cervix untuk membuka secara lancar dan cepat
penghilang nyeri sesudah bedah Sectio disamping kontraksi rahim yang tidak efektif
caesarea (Oxorn dan Forte, 2010). Dalam hal ini tindakan
b. Peningkatan insidensi infeksi dan SC dengan indikasi partus lama/tak maju adalah
kebutuhan akan antibiotika. suatu persalinan buatan yang sangat dianjurkan,
c. Perdarahan yang lebih berat dan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada
peningkatan risiko perdarahan yang dapat dinding perut dan dinding rahim karena
menimbulkan anemia atau memerlukan tranfusi ketiadaan kemajuan dalam dilatasi serviks, atau
darah. penurunan dari bagian yang masuk selama
d. Rawat inap yang lebih lama, yang persalinan yang aktif ( Purnamasari, 2012).
meningkatkan biaya persalinan. Prinsip penanganan persalinan lama adalah
e. Nyeri pasca bedah yang berlangsung menilai keadaan umum wanitatersebut termasuk
berminggu-minggu atau berbulan-bulan dan tanda vital dan tingkat hidrasinya, periksa denyut
membuat anda sulit merawat diri sendiri, jantung janin jika terdapat gawat janin maka
merawat bayi dan kakak-kakaknya. lakukan sectio caesarea, kecuali jika syarat-
f.Risiko timbulnya masalah dari jaringan parut syaratnya dipenuhi, lakukan ekstraksi vacum
atau perlekatan di dalam perut atau forceps (Andriani, 2010)
g. Kemungkinan cederanya organ-organ lain D. Riwayat SC Sebelumnya
(usus besar atau kandung kemih) dan risiko (Bekas SC) Satu-satunya alasan yang paling
pembentukan bekuan darah dan kaki dan lazim untuk melakukan bedah caesareatetap
daerah panggul. karena ibu pernah menjalani bedah
h. Peningkatan risiko masalah pernafasan caesareasebelumnya. Alasan ini tentu saja tidak
dan temperatur untuk bayi baru lahir. sesuai dengan ketiga kategori Dr. Marx.
i. Tingkat kemandulan yang lebih tinggi Walaupun alasan bahwa anda menjalani bedah
dibanding pada wanita dengan melahirkan lewat caesareasebelumnya mungkin merupakan
vagina. alasan yang cukup baik untuk menjalani bedah
j. Peningkatan risiko plasenta pervia atau caesareaberikutnya, dengan sendirinya alasan
plasenta yang tertahan pada hamil yang ini tak lagi dianggap sebagai alasan medis yang
berikutnya. baik. (Mulyawati, 2010).
k. Peningkatan kemungkinan harus Setiap wanita yang pernah mengalami
dilakukannya bedah caesarea pada kehamilan kelahiran caesareaharus mempertimbangkan
berikutnya. risiko dan manfaat dalam memutuskan antara
C. Persalinan Lama percobaan persalinan atau mengulangi kelahiran
Persalinan lama adalah persalinan yang caesarea elektif. Masalah utama terkait dengan
berlangsung lebih dari 24 jam pada primi dan kelahiran pervaginam setelah kelahiran
lebih dari 18 jam pada multi. Persalinan lama caesarea(vaginal birth after caesarea birth,
ditandai dengan fase laten lebih dari 8 jam, VBAC) adalah risiko rupture uterus yang
persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih kasusnya terhitung sekitar 1 % (Dutton,
tanpa kelahiran bayi, dan dilatasi serviks di Densmore, dan Turner, 2010)
kanan garis waspada pada partograf. Partus Risiko komplikasi pada ibu meningkat sejalan
lama disebut juga distosia, di definisikan sebagai dengan semakin banyaknya jumlah persalinan
persalinan abnormal/sulit (Karlina, Ermalinda cesarea yang pernah dilakukan, terutama risiko
dan Pratiwi, 2016) terjadinya plasenta previa dan rupture uterus
pada kehamilan berikutnya. Adanya komplikasi
8
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN Roza Yunita
PERSALINAN SEKSIO CESAREA DI MASA COVID-19 DI
RUMAH SAKIT UMUM MAYJEN H.A THALIB
KABUPATEN KERINCI TAHUN 2020

akibat persalinan caesarea sebelumnya bokong, penurunan minimal Hodge II, his dan
mengakibatkan ibu harus melakukan persalinan reflek mengejan yang baik
secara bedah caesarea (Dewi, 2015).
E. Kehamilan Post Date F. Gawat janin
Kehamilan post date atau kehamilan lewat Gawat janin adalah keadaan/reaksiketika
waktuialah kehamilan yang umurnya lebih dari janin tidak memperoleh oksigen yang cukup.
42 minggu. Kehamilan post date adalah Gawat janin dapat diketahui dari tanda-tanda
kehamilan yang melewati 294 hari atau 42 sebagai berikut (Karlina,Ermalinda, dan Pratiwi,
minggu lengkap. Diagnosa usia kehamilan lebih 2016):
dari 42 minggu didapatkan dari perhitungan a. Frekwensi bunyi jantung janin kurang dari
seperti rumus neagle atau dengan fundus uteri 100 x/menit atau lebih dari 180 x/menit.
serial (Sujiyatini, 2015). b. Berkurangnya gerakan janin (janin normal
Di Indonesia diagnosis kehamilan serotinus bergerak lebih dari 10 kali per hari
(postterm) sangat sulit karena kebanyakan ibu c. Adanya air ketuban bercampur mekonium,
tidak mengetahui tanggal haid yang terakhir warna kehijauan.Fetal distress mengacu
secara tepat. Diagnosis yang baik hanya dapat pada gangguan janin yang mengakibatkan
kalau pasien memeriksakan diri sejak permulaan keadaan stress yang patologis dan
kehamilan. potensial membawa kematian janin
Menurut Wijayarini yang dikutip dari Nabia (Lockhart danSaputra, 2014).
Wahid (2013), patofisiologi kehamilan serotinus Fetal distress atau gawat janin merupakan
meliputi bayi yang sangat besar dan akan asfiksia janin yang progresif yang dapat
mengakibatkan trauma lahir atau apabila menimbulkan berbagai dampak seperti
bayinya kecil karena pada saat kehamilannya dekompresi dan gangguan sistem saraf pusat
kekurangan nutrisi dan akibat penuaan plasenta serta kematian. Jika serviks telah berdilatasi
atau disfungsi plasenta dan penurunan cairan dan kepala janin tidak lebih dari 1/5 diatas
amnion. symphisis pubis, atau bagian teratas tulang,
Pertolongan persalinan diluar rumah sakit lakukan persalinan dengan ekstraksi vacum
sangat berbahaya karena setiap saat dapat ataupun forceps. Jika serviks tidak berdilatasi
memerlukan tindakan operasi. Bahayanya penuh dan kepala janin berada lebih 1/5 atas
adalah janin dapat meninggal mendadak diatas symphisis pubis, maka lakukan persalinan
intrauterine, mengalami kesulitan saat dengan sectiocaesarea, karena bahaya janin
pertolongan persalinan karena bahu terlalu meninggal dalam kandungan. Sikap bidan
besar (persalinan distosia bahu). Oleh karena itu adalah melakukan konsultasi dengan dokter
bidan hendaknya melakukan rujukan untuk pengawasnya dan segera melakukan rujukan
melakukan pertolongan yang lebih baik sehingga janin dapat diselamatkan dengan
(Andriani, 2010). Adapun penatalaksanaan tindakan operasi (Andriani, 2010).
kehamilan serotinus menurut Nabila Wahid G.Ketuban Pecah Dini (KPD)
(2013) adalah sebagai berikut : Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban
1. Setelah usia kehamilan > 40 minggu yang sebelum terdapatnya tanda persalinan, dan
penting adalah monitoring janin sebaik-baiknya. setelah ditunggu satu jam belum dimulainya
2. Apabila tidak ada tanda-tanda insufisiensi tanda persalinan. Waktu sejak pecah ketuban
plasenta, persalinan spontan dapat ditunggu sampai terjadi kontraksi rahim disebut “kejadian
dengan pengawasan ketat, menurut Dr. Taufan ketuban pecah dini” (periode laten)
(2012) Ketuban pecah dini menyebabkan hubungan
3. Bishop score yaitu suatu cara untuk langsung antara dunia luar dan ruangan dalam
menilai kematangan serviks dan responnya rahim, sehingga memudahkan terjadinya infeksi
terhadap suatu induksi persalinan, karena telah asenden. Salah satu fungsi selaput ketuban
diketahui bawah serviks bishop score rendah adalah melindungi atau menjadi pembatas dunia
artinya serviks belum matang dan memberikan luar dan ruangan dalam rahim sehingga
angka kegagalan yang lebih tinggi disbanding mengurangi kemungkinan infeksi. Makin lama
serviks yang matang. periode laten, main besar kemungkinan infeksi
4. Dilakukan Sectio caesarea, jika gawat dalam rahim, persalinan prematuritas dan
janin (deselerasi lambat, pewarnaan mekonium), selanjutnya meningkatkan kejadian kesakitan
gerakan janin abnormal (<5 kali / 20 menit), dan kematian ibu dan bayi atau janin dalam
contraction stress test (CST), berat badan > rahim (Manuaba, 2012).
4000 gr, malposisi, malpresentasi, partus > Dalam hal ini bidan dengan bijaksana
18jam bayi belum lahir. melakukan intervensi apabila ditunggu belum
5. Dilakukan vakum ekstraksi, jika ada tanda akan terjadi persalinan segera
pembukaan minimal 5, ketuban negatif atau lakukan rujukan ke rumah sakit yang dapat
dipecahkan, anak hidup, letak kepala atau melakukan intervensi khusus. Bila mungkin
9
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN Roza Yunita
PERSALINAN SEKSIO CESAREA DI MASA COVID-19 DI
RUMAH SAKIT UMUM MAYJEN H.A THALIB
KABUPATEN KERINCI TAHUN 2020

berikan antibiotik untuk menghindari yang sama dan menyingkirkan data yang tidak
kemungkinan infeksi. Bidan jangan terlalu sering sesuai kriteria inklusi.
melakukan periksa dalam karena akan 2. Coding (Pengkodean Data)
menambah beratnya infeksi (Andriani,2010). Pemberian kode merupakan pemberian
kode yang masih berbentuk huruf menjadi
angka, tujuannya adalah untuk memudahkan
METODE PENELITIAN peneliti dalam memasukkan dan mengolah data.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian
survey analitik menggunakan rancangan case 3. Entry (Memasukkan Data)
control dengan pendekatan retrospektif Setelah semua data benar maka data
merupakan penelitian ini dilakukan dengan cara kemudian dimasukkan kedalam program
membandingkan antara dua kelompok yaitu komputer.
kelompok kasus dengan kelompok kontrol
(Notoadmodjo, 2014).
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari -
Februari 2021 di Rumah Sakit Umum Mayjen 4. Cleaning (Membersihkan Data)
H.A Thalib Kerinci. Merupakan pengecekan kembali data
Populasi dalam penelitian ini adalah semua yang telah dimasukkan kedalam komputer untuk
ibu yang di rawat di ruang Kebidanan RSU. melihat kemungkinan-kemungkinan adanya
Mayjen H.A Thalib Kerinci dari Maret – kesalahan, ketidaklengkapan data dsb
Desember 2020 sebanyak 1195 orang (Rekam (Notoadmodjo,2014).
Medik RSU Mayjen H.A Thalib Kerinci, 2020).
1. Sampel C. Teknik Analisis Data
Sampel adalah objek yang akan diteliti Analisa data yang digunakan
dan dianggap mewakili seluruh populasi adalah analisa univarat dan bivariat, karena
(Notoadmodjo, 2014). dalam penalitian ini peneliti tidak saja
Sampel dalam penelitian ini berjumlah menggambarkan tetapi juga mencari hubungan
178 orang sampel kasus Sectio Caesarea, antara kedua variabel yaitu hubungan antara
dengan perbandingan antara kasus : kontrol = variabel independen dan variabel dependen.
1 : 1, dimana sampel terdiri dari kelompok kasus Dalam hal ini peneliti akan menganalisa
178 orang yang Sectio caesarea dan kelompok dengan :
control sebanyak 178 orang yang didapatkan a. Analisa Univariat (Analisa Deskriptif)
dari buku register. Teknik pengambilan sampel Analisa univariat yaitu seluruh variabel
secara purposive sampling yaitu memilih sampel diolah berdasarkan distribusi frekuensi. Analisa
sesuai keinginan peneliti dan berdasarkan tujuan univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
penelitian, dimana pengambilan sampel kasus mendikripsikan karakteristik setiap variabel
dari semua ibu yang mengalami Sectio caesarea variabel penelitian baik variabel independen
dari Maret – Desember 2020 sebanyak 178 maupun variabel dependen (Notoadmodjo
orang sementara untuk pengambilan sampel 2012).
kontrol dari ibu yang tidak mengalami Sectio a. Analisa Bivariat
caesarea sebanyak 178 orang yang didapatkan Analisa bivariat dilakukan terhadap dua
dari buku register. variabel yang diduga berhubungan atau
A. Teknik Pengumpulan Data berkorelasi. Analisis hasil uji statistik dengan
Pengumpulan data dilakukan menggunakan Chi-Square test, untuk
dengan cara mendata sampel kejadian Sectio menyimpulkan adanya 2 variabel yang bersifat
caesarea yang diambil dari data sekunder kategorik, analisis data menggunkan derajat
berupa catatan buku register. kemaknaan signifikan 0,05. Hasil analisis chi-
square dibandingkan dengan nilai p, jika pvalue<
B. Teknik Pengolahan Data 0,05 artinya terdapat hubungan yang bermakna,
Alat pengumpulan data dalam sebaliknya jika pvalue> 0,05 artinya tidak terdapat
penelitian yang digunakan yaitu lembar hubungan yang bermakna (Notoadmodjo, 2014).
Observasi penelitian tentang Persalinan Lama,
Riwayat Sectio caesarea, Kehamilan Post Date, HASIL DAN PEMBAHASAN
Gawat Janin, Ketuban pecah Dini. Setelah data
terkumpul, dianalisis, kemudian data tersebut 1. Analisis Univariat
diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut : Hasil Penelitian
a. Partus Lama
1. Editing (Pemeriksaan Data) Berdasarkan analisis, menunjukkan bahwa
Setelah data di dapat dari rekam medis, responden dengan partus lama pada kelompok
maka data diperiksa kembali agar tidak ada data kasus sebanyak 109 responden (38,8%) dan
10
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN Roza Yunita
PERSALINAN SEKSIO CESAREA DI MASA COVID-19 DI
RUMAH SAKIT UMUM MAYJEN H.A THALIB
KABUPATEN KERINCI TAHUN 2020

kelompok kontrol sebanyak 97 responden Setelah dilakukan analisis lanjut didapatkan


(54,5%). Responden dengan tidak partus lama nilai OR sebesar 1,8992 artinya bahwa
pada kelompok kasus sebanyak 69 responden responden yang melahirkan dengan indikasi
(61,2%) dan kelompok kontrol 81 (45,5%). partus lama yang di lakukan secara berpeluang
b. Riwayat SC sebesar 1 kali untuk mengalami Secsio
Berdasarkan analisis menunjukkan bahwa Caesarea.
responden dengan riwayat SC pada kelompok
kasus sebanyak 122 responden (68,5%) dan Hubungan Riwayat SC dengan Secsio
kelompok kontrol sebanyak 81 responden Caesarea
(45,5%). Responden dengan tidak riwayat SC
pada kelompok kasus sebanyak 56 responden Berdasarkan tabel 5.8 Hasil tabulasi silang
(31,5%) dan kelompok kontrol 97 (45,5%). antara riwayat SC dengan Secsio Caesarea di
Berdasarkan analisis, menunjukkan bahwa dapatkan pada riwayat SC dengan Secsio
responden dengan Post Date pada kelompok Caesarea pada kelompok kasus sebanyak 122
kasus sebanyak 127 responden (71,3%) dan responden (34,3%), dan kasus riwayat SC yang
kelompok kontrol sebanyak 84 responden tidak mengalami Secsio Caesarea pada
(52,8%). Responden dengan tidak Post Date kelompok kontrol sebanyak 81 responden
pada kelompok kasus sebanyak 51 responden (22,8%) total sebanyak 203 (57,0%), sedangkan
(28,7%) dan kelompok kontrol 94 (52,8%). tidak riwayat SC yang mengalami Secsio
c. Gawat Janin Caesarea pada kelompok kasus sebanyak 56
(15,7%), dan tidak riwayat SC tidak mengalami
Berdasarkan analisis menunjukkan bahwa Secsio Caesarea pada kasus kontrol sebanyak
responden dengan gawat janin pada kelompok 97 (27,2%) total sebanyak 166 (46,6%). Hasil uji
kasus sebanyak 113 responden (65,5%) dan statistik menunjukan nilai p = 0,0000 < 0,05 (α)
kelompok kontrol sebanyak 90 responden artinya Ho ditolak, maka dapat disimpulkan
(50,6%). Responden dengan tidak gawat janin bahwa ada hubungan yang bermakna antara
pada kelompok kasus sebanyak 65 responden Riwayat SC dengan Secsio Caesarea Rumah
(36,5%) dan kelompok kontrol 88 (49,4%). Sakit Umum Mayjen H.A Thalib Tahun 2020.
d. Ketuban Pecah Dini (KPD) Setelah dilakukan analisis lanjut didapatkan
Berdasarkan analisis menunjukkan bahwa nilai OR sebesar 2,609 artinya bahwa responden
responden dengan KPD pada kelompok kasus yang melahirkan dengan indikasi riwayat SC
sebanyak 109 responden (61,2%) dan kelompok berpeluang sebesar 2 kali untuk mengalami
kontrol sebanyak 81 responden (45,5%). Responden Secsio Caesarea di bandingkan dengan riwayat
dengan tidak KPD pada kelompok kasus sebanyak 69
responden (38,8%) dan kelompok kontrol 97 (54,5%).
SC tidak di lakukan Secsio Caesarea.
e. Secsio Caesarea
Berdasarkan analisis dapat diketahui bahwa Hubungan Post Date dengan Secsio
dari 356 responden terdapat 178 responden Caesarea
(50,0%) mengalami Secsio Caesarea.
Berdasarkan analisis Hasil tabulasi silang
2. Analisis Bivariat antara post date dengan Secsio Caesarea di
Hubungan Partus Lama dengan Secsio dapatkan pada kasus post date dengan Secsio
Caesarea Caesarea pada kelompok kasus sebanyak 127
Berdasarkan analisis Hasil tabulasi silang responden (35,7%), dan kasus post date yang
antara partus lama dengan Secsio Caesarea di tidak mengalami Secsio Caesarea pada
dapatkan pada partus lama dengan Secsio kelompok kontrol sebanyak 84 responden
Caesarea pada kelompok kasus sebanyak 109 (23,6%) dengan total sebanyak 211 (59,3),
responden (30,6%), dan kasus partus lama yang sedangkan kasus tidak post date yang
tidak mengalami Secsio Caesarea pada mengalami Secsio Caesarea pada kasus
kelompok control sebanyak 81 responden sebanyak 51 (14,3%), dan kasus tidak post date
(22,8%), sedangkan kasus tidak partus lama tidak mengalami Secsio Caesarea pada
yang mengalami Secsio Caesarea pada kelompok control sebanyak 94 (26,4%) dengan
kelompok kasus sebanyak 69 (19,4%), dan total sebanyak 145 (40,7%). Hasil uji statistik
tidak partus lama tidak mengalami Secsio menunjukan nilai p = 0,0000 < 0,05 (α) artinya
Caesarea pada kelompok kontrol sebanyak 97 Ho ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa ada
(27,2%). Hasil uji statistik menunjukan nilai p = hubungan yang bermakna antara post date
0,0004 < 0,05 (α) artinya Ho ditolak, maka dapat dengan Secsio Caesarea Rumah Sakit Umum
disimpulkan bahwa ada hubungan yang Mayjen H.A Thalib Tahun 2020.
bermakna antara partus lama dengan Secsio Setelah dilakukan analisis lanjut didapatkan
Caesarea Rumah Sakit Umum Mayjen H.A nilai OR sebesar 2,787 artinya bahwa responden
Thalib Tahun 2020. yang melahirkan dengan indikasi Post date
11
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN Roza Yunita
PERSALINAN SEKSIO CESAREA DI MASA COVID-19 DI
RUMAH SAKIT UMUM MAYJEN H.A THALIB
KABUPATEN KERINCI TAHUN 2020

berpeluang sebesar 2 kali untuk mengalami terdapat 109 responden (38,8%) ibu melahirkan
Secsio Caesarea di bandingkan dengan Post dengan indikasi partus lama.
date tidak di lakukan Secsio Caesarea. Partus lama adalah persalinan yang
berlangsung lebih lama dari 24 jam digolongkan
Hubungan gawat janin dengan Secsio sebagai persalinan lama. Namun demikian,
Caesarea kalau kemajuan persalinan tidak terjadi secara
Berdasarkan analisis tabulasi silang antara memadai selama periode itu, situasi tersebut
gawat janin dengan Secsio Caesarea di harus segera dinilai. Permasalahannya harus
dapatkan pada kasus gawat janin dengan segera dikenali dan diatasi sebelum batas waktu
Secsio Caesarea pada kelompok kasus 24 jam tercapai. Sebagian besar partus lama
sebanyak 113 responden (46,8%), dan kasus menunjukkan pemanjangan kala satu.Apa pun
gawat janin yang tidak mengalami Secsio yang menjadi penyebabnya, cervikx gagal
Caesarea pada kelompok kontrol sebanyak 88 membuka penuh dalam jangka waktu yang layak
responden (24,7%) dengan total sebanyak 201 (Saifuddin, AB. 2012)
(56,5), sedangkan kasus tidak gawat janin yang Faktor terjadinya persalinan lama di bagi
mengalami Secsio Caesarea pada kelompok menjadi dua faktor yaitu faktor penyebab dan
kasus sebanyak 65 (18,3%), dan kasus tidak faktor resiko, faktor penyebab: his, mal
gawat janin tidak mengalami Secsio Caesarea presentasi dan mal posisi, janin besar, panggul
pada kelompok kontrol sebanyak 90 (25,3%) sempit, kelainan serviks dan vagina, disproporsi
dengan total sebanyak 155 (43,5%).Hasil uji fetovelvik, dan ketuban pecah dini, dan faktor
statistik menunjukan nilai p = 0,0008 < 0,05 (α) resiko: analgesik dan anastesis berlebihan,
artinya Ho ditolak, maka dapat disimpulkan paritas, usia, wanita dependen, respons stres,
bahwa ada hubungan yang bermakna antara pembatasan mobilitas, dan puasa ketat (Oxorn,
gawat janin dengan Secsio Caesarea Rumah 2010).
Sakit Umum Mayjen H.A Thalib Tahun 2020. Sebab-sebab persalinan lama yaitu
Setelah dilakukan analisis lanjut didapatkan kelaianan tenaga (kelainan his), his yang tidak
nilai OR sebesar 1,778 artinya bahwa responden normal dalam kekuatan atau sifatnya
yang melahirkan dengan indikasi gawat janin menyebabkan kerintangan pada jalan lahir yang
berpeluang sebesar 1 kali untuk dilakukan lazim terdapat pada setiap persalinan tidak
Secsio Caesarea di bandingkan dengan gawat dapat diatasi sehingga persalinan mengalami
janin tidak di lakukan Secsio Caesarea. hambatan atau kemacetan. Kelaianan janin ,
persalinan dapat mengalami gangguan atau
Hubungan KPD dengan Secsio Caesarea kemacetan karena kelaianan dalam letak atau
Berdasarkan analisis tabulasi silang antara dalam bentuk janin. Kelaianan jalan lahir,
KPD dengan Secsio Caesarea di dapatkan pada kelaianan dalam ukuran atau bentuk jalan lahir
kasus KPD dengan Secsio Caesarea pada biasa menghalangi kemajuan persalinan atau
kelompok kasus sebanyak 109 responden menyebabkan kemacetan (Mochtar, 2012).
(30,6%), dan kasus KPD yang tidak mengalami Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
Secsio Caesarea pada kelompok kontrol dewi, 2016 DI RSUD ABDUL MOELOEK
sebanyak 81 responden (22,8%) dengan total Provinsi Lampung yang menyatakan sebanyak
sebanyak 190 (53,4), sedangkan kasus tidak 100 % melahirkan dengan indikasi partus lama
KPD yang mengalami Secsio Caesarea pada dengan mayoritas mengalami partus lama
kasus sebanyak 69 (19,4%), dan kasus tidak sebanyak 172 responde (100%).
KPD tidak mengalami Secsio Caesarea pada Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
kelompok kontrol sebanyak 97 (27,2%) dengan penelitian Fatmawati, (2017) Di Puskesmas
total sebanyak 166 (46,6%).Hasil uji statistik Jumpandang Baru Makassar yang menyatakan
menunjukan nilai p = 0,0004 < 0,05 (α) artinya bahwa frekuensi pada ibu bersalin dengan
Ho ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa ada indikasi partus lama sebanyak 31 orang (64,6%).
hubungan yang bermakna antara KPD dengan Menurut asumsi peneliti, dari data yang
Secsio Caesarea Rumah Sakit Umum Mayjen didapatkan bahwa mayoritas ibu melahirkan
H.A Thalib Tahun 2020. dengan indikasi partus lama Penyebab lain juga
Setelah dilakukan analisis lanjut didapatkan ditemukan pada penelitian sebelumnya seperti
nilai OR sebesar 1,892 artinya bahwa responden faktor berat badan bayi lahir yang
yang melahirkan dengan KPD berpeluang mempengaruhi persalinan lama itu sendiri dan
sebesar untuk dilakukan Secsio Caesarea di faktor psikologis (kecemasan) yang sering
bandingkan dengan tidak KPD lakukan Secsio ditemukan pada ibu bersalin atau melahirkan
Caesarea. khususnya pada ibu primigravida gravidarum.
adanya 2 faktor yaitu faktor ibu dan faktor janin,
Hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian dimana dari faktor ibu adanya penyempitan pintu
besar responden yaitu dari 356 responden tengah panggul yang berbentuk android, tidak
12
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN Roza Yunita
PERSALINAN SEKSIO CESAREA DI MASA COVID-19 DI
RUMAH SAKIT UMUM MAYJEN H.A THALIB
KABUPATEN KERINCI TAHUN 2020

adanya penurunan kepala serta putaran paksi normal atau pervaginam dan mereka
yang disebabkan karena disproporsi antara beranggapan luka bekas sc akan robek atau
panggul dan janin, kontraksi uterus yang tidak rupture.
adekuat sehingga menghambat kemajuan
pembukaan.Dari faktor janin yang ditimbulkan Post Date
yaitu adanya kelainan posisi seperti Posisi Hasil penelitian diperoleh bahwa lebih dari
Oksipitalis Posterior Persisten atau ubun – ubun separuh responden responden ibu melahirkan
kecil janin melintang, presentasi dahi serta berat terdapat sebanyak 127 responden (71,3%) ibu
janin yang melebihi dari normal >4250 – 4500. melahirkan dengan indikasi Post Date.
Persalinan adalah pada umur kehamilan 39
Riwayat SC -41 minggu, jika persalinan dilakukan pada usi
Hasil penelitian diperoleh bahwa lebih dari kehamilan lebih dari 42 minggu maka
separuh responden ibu melahirkan terdapat 122 kemungkinan untuk terjadinya mortalitas dan
responden (68,5%) ibu melahirkan dengan morbiditas janin karena itu diperlukan adanya
indikasi riwayat SC. suatu sistem pengolahan yang benar benar
Satu-satunya alasan yang paling lazim untuk cermat agar tidak terjadi umur kehamilan yang
melakukan bedah caesarea tetap karena ibu melebihi 42 minggu. Apabila persalinan dengan
pernah menjalani bedah caesarea sebelumnya. kehamilan postterm sudah terjadi maka
Alasan ini tentu saja tidak sesuai dengan ketiga penatalaksanaan dalam proses persalinan
kategori Dr. Marx. Walaupun alasan bahwa anda diperlukan pemantauan keadaan ibu bersalin
menjalani bedah caesarea sebelumnya mungkin dan janin (Prawirohardjo,2013).
merupakan alasan yang cukup baik untuk Penelitian ini sejalan dengan Wida, 2016
menjalani bedah caesarea berikutnya, dengan Hasil penelitian menunjukan bahwa distribusi
sendirinya alasan ini tak lagi dianggap sebagai kejadian kehamilan pastian: di BRSUD “45”
alasan medis yang baik. (Mulyawati, 2010) . Kabupaten Kuningan pada tahun 2005 sebanyak
Setiap wanita yang pernah mengalami kelahiran 51 kasus (3,95%) dari 1290 persalinan.
caesarea harus mempertimbangkan risiko dan Menurut asumsi peneliti, dari data yang
manfaat dalam memutuskan antara percobaan didapatkan bahwa Beberapa ibu bersalin
persalinan atau mengulangi kelahiran caesarea mengalami post date dikarenakan kurangnya
elektif. Masalah utama terkait dengan kelahiran pemahaman ibu hamil bahwa kehamilan
pervaginam setelah kelahiran caesarea (vaginal merupakan suatu hal yang beresiko dan harus
birth after caesarean birth, VBAC) adalah risiko tetap waspada walaupun nantinya bayi akan
rupture uterus yang kasusnya terhitung sekitar 1 lahir dari kehamilan yang aterm, karena proses
% (Dutton, Densmore, dan Turner, 2010). kalahiran menyangkut dua nyawa yang
Hasil penelitian sejalan dengan miftahul dipertaruhkan. Diagnosa yang baik hanya dapat
zanah, 2015 dI RSUD Panembahan Senopati dibuat kalau ibu memeriksakan diri sejak
Bantul faktor ibu jenis persalinan melalui SC permulaan kehamilan..
terbesar karena riwayat sc dan kelainan
kontraksi Rahim sebesar 8,1 %. Gawat Janin
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Hasil penelitian diperoleh bahwa lebih dari
penelitian Fitri (2017) yang menyatakan bahwa separuh responden ibu melahirkan terdapat
sebagian ibu melahirkan indikasi medis kasus sebanyak 113 responden (65,5%) ibu
sectio caesarea di RSUD Rantau prapat tahun melahirkan dengan indikasi Gawat Janin.
2017 adalah SC terdapat 45 (30,5%) Menurut Gawat janin, cacat atau kematian janin
asumsi peneliti, dari data yang didapatkan sebelumnya, insufiensi plasenta, prolapsus
bahwa lebih dari separuh responden yang funiculus umbilical, diabetes maternal,
melahirkan SC dengan indikasi riwayat SC inkompatibilitas rhesus, post mortem caesarean
karena Riwayat persalinan sangat menentukan dan infeksi virus herpes pada traktus genitalis
terhadap pemilihan persalinan pada kehamilan merupakan indikasi dilakukan sectio caesarea
berikutnya dan keinginan ibu untuk mengulang untuk menyelamatkan bayi (Oxorn, 2010).
Seksio cesarea kembali tetapi mereka Pada situasi gawat janin bidan harus
mempunyai pilihan untuk merencanakan mengetahui bahwa harus segera dilakukan
persalinan selanjutnya dengan cara melakukan persalinan, jika DJJ diketahui tidak normal,
persalinan normal atau melakukan kembali tindakan definit pda gawat janin dapat dilakukan
operasi sesar. Akibat kurangnya informasi secara pervaginam atau perabdominam,
mengenai pilihan ini, wanita dengan riwayat tindakan berabdominam harus harus dilakukan
bekas sesar cenderung memilih untuk dalam waktu sesingkat mungkin terutama yang
melakukan operasi sesar kembali pada telah terbukti mengalami asidosis (Miftakhul
persalinan selanjutnya dan mereka beranggapan Zanah, 2015.
bahwa riwayat SC tidak bisa melahirkan secara
13
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN Roza Yunita
PERSALINAN SEKSIO CESAREA DI MASA COVID-19 DI
RUMAH SAKIT UMUM MAYJEN H.A THALIB
KABUPATEN KERINCI TAHUN 2020

Penelitian dilakukan dI Rumah Sakit Umum Penelitian Marlina, 2016 DI RUMAH SAKIT
Daerah LIUN KENDAGE gawat Janin IMANUEL BANDAR LAMPUNG dari 317 responden
Berdasarkan hasil penelitian yang di peroleh di ibu yang melahirkan dengan indikasi KPD sebanyak
RSUD. Liun Kendage Tahun pada tahun 2013, 64 (19,9%) sedangkan dengan tidak KPD
sebanyak 254 (80,1). ketuban pecah dini (KPD)
indikasi yang paling berperan dalam adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya
meningkatnya angka kejadian sectio caesarea melahirkan, hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan
adalah gawat janin sebanyak 52 responden maupun jauh dari sebelum waktunya melahirkan.
(31,14%). Menurut asumsi peneliti, dari data yang
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian didapatkan bahwa mayoritas mengalami KPD Hal ini
Yanti 2016 dI Rumah Sakit EMBUNG FATIMAH menunjukkan bahwa langkah awal dalam
KOTA BATAM Sectio caesarea yang penanganan ibu bersalin dengan KPD adalah induksi
disebabkan oleh gawat janin merupakan indikasi persalinan. induksi persalinan sebagai usaha agar
terbanyak ke tujuh (7) dengan 20 responden persalinan mulai berlangsung dengan jalan
merangsang timbulnya his ternyata dapat
(4,45%) sedangkan pada tahun 2015 hanya 47 menimbulkan komplikasi yang kadang-kadang tidak
responden atau 10,85% dari total 443 ringan. Komplikasi-komplikasi yang dapat terjadi
responden. seperti gawat janin sampai IUFD (Intrauteri Fetal
Menurut asumsi peneliti, dari data yang Death), tetani uteri, ruptur uteri, emboli air ketuban
didapatkan bahwa sebagian ibu melahirkan dan juga mungkin terjadi intoksikas
dengan gawat janin, ibu dengan gawat janin
tidak dapat melakukan partus normal karena SC
akan membahayakan keselamatan ibu dan Hasil penelitian diperoleh bahwa lebih dari
keadaaan dimana janin tidak menerima Oksigen separuh responden yaitu dari 356 responden terdapat
178 responden (50,0%) mengalami Secsio Caesarea
cukup, sehingga mengalami resiko hipoksia serius
SC adalah tindakan operasi untuk mengeluarkan
dapat mengancam kesehatan janin.
bayi dengan melalui insisi pada dinding perut dan di
dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan
KPD
utuh serta berat janin diatas 500 gram. (Winkjosatro,
Hasil penelitian diperoleh bahwa lebih dari
2010). ersalinan dengan metode SC dilakukan atas
separuh responden yaitu ibu yang melahirkan
dasar indikasi medis dari sisi ibu dan janin. Menurut
terdapat sebanyak 109 responden (61,2%) ibu yang
Winkjosastro (2010) indikasi dilakukannya SC pada
melahirkan dengan indikasi KPD.
ibu yaitu (1) DKP atau Disproporsi Kepala Panggul,
Ketuban Pecah Dini dapat berpengaruh terhadap
(2) tumor jalan lahir, (3) stenosis serviks atau vagina,
kehamilan dan persalinan. Jarak antara pecahnya
(4) partus lama, (5) plasenta previa, (6) ruptur uteri
ketuban dan permulaan persalinan disebut periode
yang membakat dan (7) pre eklamsia/eklamsia.
laten atau dengan sebutan Lag Period.10 Ada
Menambahkan riwayat bedah caesar pada kehamilan
beberapa penghitungan yang mengukur Lag Period,
sebelumnya sebagai penyebab SC.
diantaranya 1 jam atau 6 jam sebelum intrapartum,
Selain itu berdasarkan penelitian yang dilakukan
dan diatas 6 jam setelah ketuban pecah. Semakin
oleh Andayasari dkk pada tahun 2015 menyebutkan
muda usia kehamilan maka semakin memanjang lag
ketuban pecah dini (KPD) juga menjadi salah satu
period. Bila periode laten terlalu panjang dan ketuban
indikasi dilakukannnya persalinan dengan SC. Selain
sudah pecah, maka dapat terjadi infeksi pada ibu dan
itu, faktor janin yang dapat menjadi indikasi dilakukan
juga bayi (Rangaswamy N, dkk, 2012).
SC yaitu adanya kelainan letak dan terjadi kegawatan
Membran fetus yang normal adalah sangat kuat
pada janin. (Winkjosastro, 2010).
pada awal kehamilan.Kombinasi akibat peregangan
Berdasarkan rekomendasi penanganan infeksi
membran dengan pertumbuhan uterus, seringnya
virus Corona (COVID-19) pada maternal (wanita
kontraksi uterus dan gerakan janin memegang
hamil, bersalin, dan nifas) Pokjainfeksi saluran
peranan dalam melemahnya membran amnion. KPD
reproduksi Perkumpulan Obstetri dan ginekologi
pada kehamilan aterm merupakan variasi fisiologis,
Indonesia Tahun 2020, wanita hamil dengan COVID-
namun pada kehamilan preterm melemahnya
19 membutuhkan penanganan khusus meliputi
membran merupakan proses yang patologis. KPD
antenatal, persalinan, dan post partum. Prinsip-prinsip
sebelum kehamilan preterm sering diakibatkan oleh
manajemen COVID-19 pada kehamilan meliputi
adanya infeksi.Beberapa penelitian menunjukkan
isolasi awal, prosedur pencegahan infeksi sesuai
bahwa bakteri yang terikat pada membran
standar, terapi oksigen, hindari kelebihan cairan,
melepaskan substrat seperti protease yang
pemberian antibiotik empiris (mempertimbangkan
menyebabkan melemahnya membran.Penelitian
risiko sekunder akibat infeksi bakteri), pemeriksaan
terakhir menyebutkan bahwa matriks
SARS-CoV-2 dan pemeriksaan infeksi penyerta yang
metaloproteinase merupakan enzim spesifik yang
lain, pemantauan janin dan kontraksi uterus, ventilasi
terlibat dalam pecahnya ketuban oleh karena infeksi
mekanis lebih dini apabila terjadi gangguan
(Oxorn, 2010).
pernapasan yang progresif, perencanaan persalinan
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Yona 2010
berdasarkan pendekatan individual / indikasi obstetri,
di dapat jumlah persalinan dengan KPD sebanyak
dan pendekatan berbasis 35 tim dengan multidisipin.
151 orang dengan presentase 55.9%, dan jenis
Tindakan sectio caesarea merupakan pilihna
persalinan tidak ketuban pecah dini sebanyak 119
utama bagi tenaga medis untuk menyelamatkan ibu
orang dengan presentase 44.1%.
dan janin. Ada bebeapa indikasi untuk dilakukan
tindakan section caesarea adalah Gawat janin,
14
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN Roza Yunita
PERSALINAN SEKSIO CESAREA DI MASA COVID-19 DI
RUMAH SAKIT UMUM MAYJEN H.A THALIB
KABUPATEN KERINCI TAHUN 2020

Diproporsi Sepalopelvik, Persalinan tidak maju, keduanya tidak cukup untuk mengatasi tahanan jalan
Plasenta Previa, Prolapsus tali pusat, Mal presentase lahir tersebut (Manuaba, 2012)
janin/ Letak Lintang (Norwitz E & Schorge J, 2007), Pecahnya ketuban dengan adanya cerviks yang
Panggul Sempit dan Preeklamsia (Jitowiyono S & matang dan kontraksi yang kuat tidak pernah
Kristiyanasari W, 2010). memperpanjang persalinan. Akan tetapi, bila kantong
Penelitian ini sejalan dengan Miftakhul ketuban pecah pada saat cerviks masih panjang,
Zanah,2015 total persalinan di RSUD Panembahan keras, dan menutup, maka sebelum dimulainya
Senopati Bantul tahun 2015 sebesar 906 persalinan proses persalinan sering terdapat periode laten yang
sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan oleh lama. Kerja uterus yang tidak efisien mencakup
peneliti yaitu semua ibu yang bersalin tahun 2015 ketidakmampuan cervix untuk membuka secara
dengan DKP, kelainan kontraksi Rahim, KPD riwayat lancar dan cepat disamping kontraksi rahim yang
SC, plasenta previa, gawat janin, gameli, dan kelainan tidak efektif (Oxorn dan Forte, 2010). Dalam hal ini
letak janin, yang melahirkan dengan SC sebesar 558 tindakan SC dengan indikasi partus lama/tak maju
(61.6 %) responden dan yang melahirkan pervaginam adalah suatu persalinan buatan yang sangat
atau yang tidak SC sebesar 348 (38.4 %) responden. dianjurkan, dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi
Menurut asumsi penelit idari data yang didapatkan pada dinding perut dan dinding rahim karena
bahwa lebih dari separuh responden mengalami ketiadaan kemajuan dalam dilatasi serviks, atau
persalinan sectio caesarea, hal ini dapat peneliti penurunan dari bagian yang masuk selama persalinan
bahwa angka kejadian sectio caesarea meningkat yang aktif ( Purnamasari, 2012).
karena berbagai faktor seperti diuraikan diatas, jika Prinsip penanganan persalinan lama adalah
tidak dilakukan tindakan sectio caesarea maka akan menilai keadaan umum wanita tersebut termasuk
mengancam nyawa ibu dan janin dengan demikian tanda vital dan tingkat hidrasinya, periksa denyut
dapat menurunkan angka kematian ibu dan anak. jantung janin jika terdapat gawat janin maka lakukan
Walaupun pada masa pandemi covid 19 tetap terjadi sectio caesarea, kecuali jika syarat-syaratnya
Peningkatan sectio secarea hal ini karena rumah dipenuhi, lakukan ekstraksi vacum atau forceps
sakit Umum mayjen. A.Thalib kerinci merupakan (Andriani, 2010).
rumah sakit rujukam satu-satu mya di kerinci, pada Penelitian sejalan dengan penelitian Ade, 2019
masa pandemic covid 19 responden memilih di diketahui bahwa ibu bersalin yang mengalami partus
lakukan SC dari pada partus normal di kerana mereka tak maju sebagian besar yaitu 84,6% mengalami
takut dapat menyebabkan tertular kepada bayi persalinan dengan tindakan sectio caesaria (SC)
sebelum di lakukan SC pada pandemi ini terlebih sedangkan ibu bersalin yang tidak mengalami partus
dahulu dilakukan screening terlebih dahulu, jadi tak maju sebagian besar yaitu 90,2% tidak mengalami
ketika memasuki kehamilan ke-37 atau 38 minggu, persalinan dengan tindakan sectio caesaria (SC).
akan dilakukan pemeriksaan COVID dan dilakukan bahwa pengujian hipotesis pengaruh partus tak maju
tindakan SC. terhadap persalinan dengan tindakan sectio caesaria
A. Bivariat (SC) pada ibu bersalin di RSUD Gunung Jati Kota
Cirebon tahun 2018 menghasilkan nilai c2hitung=
1. Hubungan Partus lama dengan 55,919 dengan p-value = 0,0001Karena p-value
sectio caesarea 0,0001< α 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho
Berdasarkan tabel 5.7 Hasil tabulasi silang antara berhasil ditolak. Karena Ho ditolak maka Ha diterima.
partus lama dengan Secsio Caesarea di dapatkan Artinya terbukti bahwa ada pengaruh signifikan
pada partus lama dengan Secsio Caesarea pada partus tak maju terhadap persalinan dengan tindakan
kelompok kasus sebanyak 109 responden (30,6%), sectio caesaria (SC) pada ibu bersalin di RSUD
dan kasus partus lama yang tidak mengalami Secsio Gunung Jati Kota Cirebon tahun 2019.
Caesarea pada kelompok control sebanyak 81 Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
responden (22,8%), sedangkan kasus tidak partus dilakukan Andriani (2010) yang menyatakan ada
lama yang mengalami Secsio Caesarea pada hubungan yang bermakna antara tindakan sectio
kelompok kasus sebanyak 69 (19,4%), dan tidak caesarea dengan riwayat persalinan dengan sectio
partus lama tidak mengalami Secsio Caesarea pada caesarea. Berbeda dengan penelitian Sadiman dkk
kelompok kontrol sebanyak 97 (27,2%). Hasil uji (2009) menyatakan tidak ada hubungan yang
statistik menunjukan nilai p = 0,0004 < 0,05 (α) artinya bermakna antara faktor ibu dengan riwayat
Ho ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa ada sectiocaesarea sebelumnya dengan tindakan sectio
hubungan yang bermakna antara partus lama dengan caesarea.
Secsio Caesarea Rumah Sakit Umum Mayjen H.A Menurut asumsi peneliti bahwa terdapat hubungan
Thalib Tahun 2020. antara partus lama dengan kejadian SC dan lebih
Setelah dilakukan analisis lanjut didapatkan nilai banyak peluang terjadinya SC karena Persalinan
OR sebesar 1,8992 artinya bahwa responden yang yang berlangsung lebih dari 18-24 jam digolongkan
melahirkan dengan indikasi partus lama yang di sebagai persalinan lama. Permasalahan harus
lakukan secara berpeluang sebesar 1 kali untuk dikenali dan diatasi sebelum batas waktu tercapai.
mengalami Secsio Caesarea. Sebagian besar partus lama menunjukkan
Persalinan lama (partus lama) dikaitkan dengan pemanjangan kala satu. Penelitian ini sesuai dengan
His yang masih kurang dari normal sehingga tahanan prinsip penanganan persalinan lama adalah menilai
jalur lahir yang normal tidak dapat diatasi dengan baik keadaan umum wanita tersebut termasuk tanda vital
karena durasinya tidak terlalu lama, frekuensinya dan tingkat hidrasinya, periksa denyut jantung janin
masih jarang, tidak terjadinya koordinasi kekuatan, jika terdapat gawat janin lakukan sectio caesarea,
kecuali jika syarat syaratnya dipenuhi, lakukan
ekstraksi vakum atau forceps. Persalinan yang aman
15
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN Roza Yunita
PERSALINAN SEKSIO CESAREA DI MASA COVID-19 DI
RUMAH SAKIT UMUM MAYJEN H.A THALIB
KABUPATEN KERINCI TAHUN 2020

adalah hal yang penting dalam upaya meningkatkan hubungan yang bermakna antara post date dengan
kesejahteraan ibu dan bayi oleh karena partus lama Secsio Caesarea Rumah Sakit Umum Mayjen H.A
dapat memberikan dampak yang berbahaya baik bagi Thalib Tahun 2020.
ibu maupun Setelah dilakukan analisis lanjut didapatkan nilai
janin, resiko tersebut naik dengan cepat setelah OR sebesar 2,787 artinya bahwa responden yang
waktu 24 jam. Terjadi kenaikan atonia uteri, laserasi, melahirkan dengan indikasi Post date berpeluang
perdarahan, infeksi, kelelahan ibu dan syok. Pada sebesar 2 kali untuk mengalami Secsio Caesarea di
janin akan memberikan bahaya meningkatnya bandingkan dengan Post date tidak di lakukan Secsio
mortalitas dan morbiditas oleh karen asfiksia, trauma Caesarea. Kehamilan post date atau kehamilan lewat
kepala akibat penekanan kepala janin hal diatas waktu adalah kehamilan yang melampaui umur 294
memungkinkan persalinan dengan sectio caesarea hari (42 minggu) dengan segala kemungkinan
menjadi pilihan. Pada masa covid ini ibu yang komplikasinya. Nama lain kehamilan post date antara
melahirkan dengan indikasi partus lama lebih aman di lain adalah kehamilan serotinus, prolonged
lakukan tindakan SC dari partus normal. pregnancy, post-term pregnancy. Pada Kehamilan
post date aktivitas otot uterusnya terdapat kekuatan
Hubungan Riwayat SC dengan sectio caesarea yang kurang memadai sehingga tidak mampu
Berdasarkan tabel 5.8 Hasil tabulasi silang menimbulkan perubahan pada jalannya persalinan
antara riwayat SC dengan Secsio Caesarea di dan akibatnya bisa menyebabkan persalinan lama
dapatkan pada riwayat SC dengan Secsio Caesarea pada kala pertama. Persalinan lama terjadi pada kala
pada kelompok kasus sebanyak 122 responden satu yaitu pada fase laten memanjang dan fase aktif
(34,3%), dan kasus riwayat SC yang tidak mengalami memanjang, dan kala dua memanjang (Prawirohardjo,
Secsio Caesarea pada kelompok kontrol sebanyak 81 2010).
responden (22,8%) total sebanyak 203 (57,0%), Persalinan merupakan tahapan yang penting bagi
sedangkan tidak riwayat SC yang mengalami Secsio ibu dan bayi. Setelah perdebatan mengenai ada
Caesarea pada kelompok kasus sebanyak 56 tidaknya transmisi vertikal, penularan melalui
(15,7%), dan tidak riwayat SC tidak mengalami Secsio persalinan baik normal (vaginal delivery) maupun
Caesarea pada kasus kontrol sebanyak 97 (27,2%) total Sectio Caesarea (SC) juga menjadi pertanyaan.
sebanyak 166 (46,6%). Hasil uji statistik menunjukan nilai Berdasarkan studi kasus menyebutkan bahwa bayi
p = 0,0000 < 0,05 (α) artinya Ho ditolak, maka dapat yang dilahirkan secara normal dari ibu yang terinfeksi
disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara COVID-19 menunjukkan hasil yang negatif pada tes
Riwayat SC dengan Secsio Caesarea Rumah Sakit Umum swabnya. Suatu tindakan persalinan yang baik dapat
Mayjen H.A Thalib Tahun 2020. mencegah terjadinya paparan virus SARS-CoV-2 dari
Setelah dilakukan analisis lanjut didapatkan Ibu ke bayi maupun petugas medis (Martina, 2020).
nilai OR sebesar 2,609 artinya bahwa responden Berdasarkan hasil penelitian fitri , 2017 terdapat
yang melahirkan dengan indikasi riwayat SC 22 responden (14,6%) terjadinya post date. Hasil uji
berpeluang sebesar 2 kali untuk mengalami Secsio statistik diperoleh p-value 0,039 artinya ada hubungan
Caesarea di bandingkan dengan riwayat SC tidak di yang signifikan antara post date dengan persalinan
lakukan Secsio Caesarea. Penelitian ini sejalan sectio caesarea pada ibu yang melahirkan d Rumah
dengan Ade, 2019 Berdasar table di atas,diketahui Sakit Umum Daerah Rantau prapat dengan sectio
bahwa pengujian hipotesis pengaruh riwayat sectio caesarea. bersalin sebagian besar 74 (52,11%)
caesaria (SC) terhadap persalinan dengan tindakan adalah bersalin dengan post date. Kehamilan lewat
menghasilkan nilai c2hitung= 11,938dengan p-value = waktu merupakan salah satu kehamilan yang
0,001.Karenanilai p-value 0,001< α 0,05 maka dapat beresiko. Dimana usia kehamilan telah mencapai 42
disimpulkan bahwa Ho berhasil ditolak. Karena Ho minggu lengkap atau lebih dihitung dari hari pertama
ditolak maka Ha diterima. Artinya terbukti bahwa ada haid terakhir. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya
pengaruh signifikan riwayat sectio caesaria (SC) bahaya dan komplikasi yang lebih besar baik
terhadap persalinan dengan tindakan sectio caesaria terhadap ibu maupun terhadap janin yang
(SC) pada ibu bersalin di RSUD Gunung Jati Kota dikandungnya selama masa kehamilan, melahirkan
Cirebon tahun 2019sectio caesaria(SC) pada ibu ataupun nifas. Beberapa ahli menyatakan bahwa
bersalin di RSUD Gunung Jati Kota Cirebon tahun kehamilan dapat dianggap memanjang pada usia
2019. kehamilan 41 minggu karena angka morbiditas dan
mortalitas neonatus meningkat setelah usia kehamilan
Hubungan Post Date dengan sectio caesarea 40 minggu.
Berdasarkan tabel 5.9 Hasil tabulasi silang antara 1. Hubungan gawat janin dengan
post date dengan Secsio Caesarea di dapatkan pada Secsio Caesarea
kasus post date dengan Secsio Caesarea pada Berdasarkan tabel 5.10 tabulasi
kelompok kasus sebanyak 127 responden (35,7%), silang antara gawat janin dengan Secsio Caesarea di
dan kasus post date yang tidak mengalami Secsio dapatkan pada kasus gawat janin dengan Secsio
Caesarea pada kelompok kontrol sebanyak 84 Caesarea pada kelompok kasus sebanyak 113
responden (23,6%) dengan total sebanyak 211 (59,3), responden (46,8%), dan kasus gawat janin yang tidak
sedangkan kasus tidak post date yang mengalami mengalami Secsio Caesarea pada kelompok kontrol
Secsio Caesarea pada kasus sebanyak 51 (14,3%), sebanyak 88 responden (24,7%) dengan total
dan kasus tidak post date tidak mengalami Secsio sebanyak 201 (56,5), sedangkan kasus tidak gawat
Caesarea pada kelompok control sebanyak 94 janin yang mengalami Secsio Caesarea pada
(26,4%) dengan total sebanyak 145 (40,7%). Hasil uji kelompok kasus sebanyak 65 (18,3%), dan kasus
statistik menunjukan nilai p = 0,0000 < 0,05 (α) artinya tidak gawat janin tidak mengalami Secsio Caesarea
Ho ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa ada pada kelompok kontrol sebanyak 90 (25,3%) dengan
16
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN Roza Yunita
PERSALINAN SEKSIO CESAREA DI MASA COVID-19 DI
RUMAH SAKIT UMUM MAYJEN H.A THALIB
KABUPATEN KERINCI TAHUN 2020

total sebanyak 155 (43,5%).Hasil uji statistik Hubungan KPD dengan Secsio Caesarea
menunjukan nilai p = 0,0008 < 0,05 (α) artinya Ho Berdasarkan tabulasi silang antara KPD dengan
ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa ada Secsio Caesarea di dapatkan pada kasus KPD
hubungan yang bermakna antara gawat janin dengan dengan Secsio Caesarea pada kelompok kasus
Secsio Caesarea Rumah Sakit Umum Mayjen H.A sebanyak 109 responden (30,6%), dan kasus KPD
Thalib Tahun 2020. yang tidak mengalami Secsio Caesarea pada
kelompok kontrol sebanyak 81 responden (22,8%)
dengan total sebanyak 190 (53,4), sedangkan kasus
Setelah dilakukan analisis lanjut didapatkan nilai tidak KPD yang mengalami Secsio Caesarea pada
OR sebesar 1,778 artinya bahwa responden yang kasus sebanyak 69 (19,4%), dan kasus tidak KPD
melahirkan dengan indikasi gawat janin berpeluang tidak mengalami Secsio Caesarea pada kelompok
sebesar 1 kali untuk dilakukan Secsio Caesarea di kontrol sebanyak 97 (27,2%) dengan total sebanyak
bandingkan dengan gawat janin tidak di lakukan 166 (46,6%).Hasil uji statistik menunjukan nilai p =
Secsio Caesarea. 0,0004 < 0,05 (α) artinya Ho ditolak, maka dapat
Gawat janin pada persalinan merupakan suatu disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna
keadaan yang serius yang mengancam kesehatan antara KPD dengan Secsio Caesarea Rumah Sakit
janin. Umumnya digunakan untuk menjelaskan Umum Mayjen H.A Thalib Tahun 2020.
kondisi hipoksia. Hipoksia pada janin menyebabkan Setelah dilakukan analisis lanjut didapatkan nilai
kerusakan permanen sistem saraf pusat dan organ OR sebesar 1,892 artinya bahwa responden yang
lain sehingga terjadi kecacatan sampai kematian. melahirkan dengan KPD berpeluang sebesar untuk
Hipoksia pada janin menyebabkan asfiksia dilakukan Secsio Caesarea di bandingkan dengan
neonatorum. Asfiksia berada di urutan ketiga sebagai tidak KPD lakukan Secsio Caesarea.
penyebab utama kematian neonatal (23%) di Rukiyah, Ai Yeyeh (2010), menyatakan ketuban
Indonesia setelah lahir prematur 28% dan infeksi pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum
berat 26% (Andayasari, dkk, 2014). waktunya melahirkan, hal ini dapat terjadi pada akhir
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Ruri, 2017 kehamilan maupun jauh dari sebelum waktunya
dari hasil uji Chi-square pada variabel gawat janin dan melahirkan. KPD disebabkan oleh karena kontraksi
tindakan SC menunjukkan adanya hubungan antara uterus dan peregangan berulang, selaput ketuban
gawat janin dengan tindakan sectio caesaria, dari uji pecah karena pada daerah tertentu terjadi perubahan
Hasil uji contingency coefficient didapat nilai C = biokimia yang menyebabkan selaput ketuban inferior
0,215, setelah dibandingkan nilai C dengan nilai rapuh ini lah yang dapat menyebabkan terjadinya
Cmax = 0,707 dinilai memiliki keeratan hubungan persalinan SC. Resiko infeksi ibu dan bayi meningkat
lemah dengan tindakan sectio caesarea di RS DKT pada KPD, yang dapat meningkatkan inseden SC
Kota Bengkulu. Artinya gawat janin bukan jadi faktor ataupun gagal persalinan normal (Prawiroharjo,
penentu dominan dalam memutuskan pelaksanaan 2010).
tindakan sectio caesarea. Dari hasi uji odds Ratio Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
didapatkan hasil OR = 1,358. Berarti untuk pasien marlina, 2016 Faktor Persalinan Secsio Caesarea Di
dengan gawat janin memiliki resiko 1,358 kali untuk Rumah Sakit Imanuel Bandar Lampungada hubungan
dilakukan tindakan sectio caesaria dibandingkan yang signifikan antara ibu yang mengalami ketuban
dengan pasien yang bukan gawat janin. pecah dini dengan SC di RS Imanuel Bandar
Hasil penelitian ini sejalan juga dengan penelitian Lampung tahun 2014, OR= 2,451, berarti ibu yang
Andayasari, dkk (2014) di RS di Jakarta serta mengalami ketuban pecah dini memilki risiko 2,451
penelitian Mindarsih (2015) di RS Panembahan kali lebih besar melahirkan secara SC dibandingkan
Senopati yang menyatakan ada hubungan antara denganh yang tidak KPD.
Gawat janin dengan tindakan sectio caesarea, namun Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian fitri,
hasil penelitian dari Andayasari menunjukkan gawat 2017 Berdasarkan hasil penelitian terdapat 20
janin dalam penelitiannya memiliki risiko 5,4 kali untuk responden (13,2%) terjadinya ketuban pecah dini.
dilakukan tindakan sectio caesarea. Hasil uji statistik diperoleh p-value 0.000 (p-value <
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan gawat 0,05) artinya terdapat hubungan yang signifikan
janin dengan Secsio Caesarea disebabkan karena antara ketuban pecah dini dengan kejadian sectio
gawat janin pada persalinan merupakan suatu caesarea pada ibu – ibu yang melahirkan dengan
keadaan yang serius yang mengancam kesehatan persalinan sectio caesarea di Rumah Sakit Umum
janin. Umumnya digunakan untuk menjelaskan Daerah Rantauprapat. Hasil ini sesuai dengan teori
kondisi hipoksia. Hipoksia pada janian menyebabkan bahwa KPD erat kaitannya dengan komplikasi
kerusakan permanen sistem saraf pusat dan organ persalinan seperti kelahiran prematur, kompresi tali
lain sehingga terjadi kecacatan sampai kematian. pusat, khoriomnionitis, sindrom gawat janin yang
Hipoksia pada janin menyebabkan asfiksia dapat meningkatkan mortalitas dan morbiditas
neonatorum. Pada situasi gawat janin bidan harus perinatal. Semakin lama KPD, semakin besar
mengetahui bahwa harus segera dilakukan persalinan komplikasi persalinan yang ditimbulkan sehingga
jika Djj diketahui tidak normal, dengan ataupun tanpa meningkatnya risiko terjadinya asfiksia dan itu
kontaminasi mekonium pada cairan amnion, jika menjadi indikasi untuk dilakukannya persalinan sectio
sebab dari ibu diketahui seperti demam lakukan caesarea.
penanganan yang sesuai. Jika sebab dari ibu tidak Menurut asumsi peneliti terdapat hubung pada
diketahui, dan DJJ tetap abnormal sepanjang paling kategori ibu yang mengalami KPD dengan SC, Ibu
sedikit 3 kontraksi, lakukkan pemeriksaan dalam ternyata mengalami KPD sebelum waktu melahirkan,
untuk mencari penyebab gawat janin. hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun
jauh sebelum waktunya melahirkan pada keadaan ini
17
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN Roza Yunita
PERSALINAN SEKSIO CESAREA DI MASA COVID-19 DI
RUMAH SAKIT UMUM MAYJEN H.A THALIB
KABUPATEN KERINCI TAHUN 2020

harus segera dilakukan SC sebelum janin terinfeksi. Andriani, Dewi 2010. Faktor – Faktor Yang
Ibu yang mengalami KPD memiliki kejiwaan yang Mempengaruhi terjadinya Tindakan
belum matang sehingga ibu belum siap merasakan Seksio Saserea Di Rumah Sakit Umum
rasa sakit pada saat persalinan secara normal. Pada Daerah Kabupaten Dompu Tahun 2010
kategori KPD, ibu yang mengalami KPD tetapi tidak
SC dapat disebabkan karena kekuatan his pada ibu.
Pada kategori ibu yang tidak mengalami KPD tetapi Ai Yeyeh, Rukiyah, dkk. et al. (2010). Asuhan
mengalami SC hal ini dikarenakan atas permintaan Kebidanan 1. Jakarta: CV. Trans Info
ibu untuk melakukan tindakan SC, hal ini dikarenakan Media.
kejiwaan yang belum matang sehingga ibu belum siap
merasakan rasa sakit persalinan. Bobak,I.M., Lowdermilk,D.L., Jensen,M.D.
(2015). Buku Ajar Keperawatan
SIMPULAN maternitas.Jakarta: EGC.
Dari 356 Orang Responden di dapatkan Dinas kesehatan provinsi/jambi. 2016. Profil
sebagai berikut :1) Lebih dari separuh kesehatan provinsi jambi Tahun 2016.
responden sebanyak 109 responden (38,8%) ibu Jambi: Dinas kesehatan provinsi jambi.
melahirkan dengan indikasi partus lama. 2)
Lebih dari separuh responden yaitu sebanyak Dewi Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
122 responden (68,5%) ibu melahirkan dengan Kejadian Partus Lama Di Rsud Abdul
indikasi riwayat SC. 3) Lebih dari separuh Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2013
responden yaitu sebanyak 127 responden
(71,3%) ibu melahirkan dengan indikasi Post Dutton, dkk. 2010. Rujukan Cepat Kebidanan.
Date 159. 4) Lebih dari separuh responden yaitu Jakarta: EGC
sebanyak 113 responden (65,5%) ibu
melahirkan dengan indikasi Gawat Janin. 5) Fitri, 2017. Faktor Faktor Yang Berhubungan
Lebih dari separuh responden yaitu 109 Dengan Terjadinya Persalinan Sectio
responden (61,2%) ibu yang melahirkan dengan Caesarea Di Rsud Rantauprapat Tahun
indikasi KPD. 6) Ada hubungan yang bermakna
antara partus lama dengan Secsio Caesarea Jitowiyono, S dan Kristiyanasari, W. 2010.
Rumah Sakit Umum Mayjen H.A Thalib Tahun Asuhan Keperawatan Post Operasi.
2020. nilai p = 0,0004 < 0,05. 7) Ada hubungan Yogyakarta : Nuha Medika
yang bermakna antara Riwayat SC dengan Kemenkes RI. 2017. Profil kesehatan Indonesia
Secsio Caesarea Rumah Sakit Umum Mayjen Tahun 2017.Jakarta: Kemenkes RI.
H.A Thalib Tahun 2020. nilai p = 0,0000 < 0,05.
8) Ada hubungan yang bermakna antara post Maria Kristiani. 2017. Faktor-FaktorYang
date dengan Secsio Caesarea Rumah Sakit Berhubungan Dengan Pengambilan
Umum Mayjen H.A Thalib Tahun 2020. nilai p = Keputusan Persalinan SC PadaIbu Di
0,0000 < 0,05. 9) Ada hubungan yang bermakna RSIA Melati Husada Malang, Program
antara gawat janin dengan Secsio Caesarea Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu
Rumah Sakit Umum Mayjen H.A Thalib Tahun Kesehatan Universitas Tribhuwana
2020. nilai p = 0,0008 < 0,05, 10) Ada Tungga dewi Malang
hubungan yang bermakna antara KPD dengan
Secsio Caesarea Rumah Sakit Umum Mayjen Manuaba. (2012). Ilmu Kebidanan, Penyakit
H.A Thalib Tahun 2020. nilai p = 0,0004 < 0,05. Kandungan, Dan KB. In Ilmu Kebidanan,
Penyakit, Kandungan, Dan KB.
Https://Doi.Org/10.1055/S-2008-1043995
DAFTAR PUSTAKA
Afriani, A., Desmiwarti, Dan Kadri, H. 2013.
Kasus Persalinan Dengan Bekas Seksio RiskaWandini. 2017. Faktor-Faktor Yang
Sesarea Menurut Keadaan Waktu Masuk Berhubungan Dengan Persalinan Seksio
Di Bagian Obstetri Dan Ginekologi RSUP Sesaria diRumahSakit Ahmad Yani(Rsay)
Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Metro Tahun2014.Program Studi
KesehatanAndalas, 2(3): 116-121 IlmuKeperawatan, Fakultas Kedokteran
universitas Malahayati Bandar Lampung
Andayasari, dkk (2014). Proporsi Seksio
Sesarea dan Faktor yang Berhubungan Regina A B Pratiwi. 2019. Faktor–Faktor Yang
dengan Seksio Sesarea di Jakarta. Buletin Memengaruhi Persalinan Dengan Sectio
Penelitian Kesehatan, Vol. 43, No. 2, Juni Caesarea Di RSUD Lembang Pada
2015 : 105 – 116 Tahun2017, Universitas Kristen
Maranatha
18
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN Roza Yunita
PERSALINAN SEKSIO CESAREA DI MASA COVID-19 DI
RUMAH SAKIT UMUM MAYJEN H.A THALIB
KABUPATEN KERINCI TAHUN 2020

Ruri Maiseptya Sari. 2018. Faktor-FaktorYang Yona, 2010 Hubungan Antara Ketuban Pecah
Berhubungan Dengan Tindakan Sectio Dini Dan Persalinan Sectio Caesarea
Caesarea diRumah Sakit Dkt bengkulu, Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru
Prodi Kebidanan Sekolah TinggiI lmu Lahi
Kesehatan tri Mandiri Sakti–Bengkulu.
Wiknjosastro. 2010. Buku panduan Praktis
Mochtar, R.2012. Synopsis Obstetric Fisiologis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
dan Patologis.Jakarta: EGC. Neonatal, Edisi 1. Cet. 12. Jakarta : Bina
Pustaka.
Miftakhul Zanah, 2015. Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Persalinan Sectio Wida , 2016. Hubungan Antara Kehamilan
Caesarea Di Rsud Panembahan Senopati Postterm Dan Ketuban Pecah Dini
Bantul Tahun Dengan Asfiksia Pada Bayi Baru Lahirdi
Rsud ‘45’ Kabupaten Kuningan Tahun
Marlina, 2016 Faktor Persalinan Secsio 2016
Caesarea Di Rumah Sakit Imanuel
Bandar Lampung WHO UNICEF, UNFA, The World Bank And The
United Nations Populasion Division. 2015.
Nugroho T. Kasus Emergency Trends InMaternal Mortality 1990 To
Kebidanan.Yogyakarta: Nuha medika. 2015. ISBN:9789241507226Leman,
Nuha medika; 2016. Martinus. 2015.
Kuncisuksespemberianmakananpendampi
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi ngAir Susuibu (MP-ASI).Jakarta Selatan.
penelitian. Jakarta :Rineka cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosike


sehatan dan perilaku kesehatan.
Jakarta :Rinekacipta.

Oxorn, H dan Forte.WR. 2010. Ilmu Kebidanan


Patologi Dan Fisiologi Persalinan.
Yogyakarta :Yayasan Essentia Medica
Prawirohardjo, Sarwono. 2013. Ilmu Kebidanan
Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo

Rekam medic rumah sakit umum mayjenH.A


Thalib tahun 2019

Rohani, Mulyani, 2016. Faktor-Faktor Yang


Berhubungan dengan kejadian ketuban
pecahdini pada ibubersalin Di RSUD
Labuangbaji Makassar.

Romaulisuryati, 2011,BukuAjar Asuhan


kebidanan1. Yogyakarta: Nuhamedika.

Rangaswamy et al. (2012). Weakening and


Rupture of Human Fetal Membranes –
Biochemistry and Biomechanics. In
(Morrison J, ed) Preterm Birth – Mother
and Child, Intech.

Saifuddin, (2012) Ilmu kebidanan.Jakarta:


Yayasan Bina Pustaka sarwono
prawiroharjdo.

Sulistyawatiari,2012,Asuhan kebidanan pada


masa kehamilan,Jakarta: SalembaMedika
19

Anda mungkin juga menyukai