Abstrak
Covid-19 merupakan masalah global yang bukan hanya meningkatkan mortalitas melainkan juga morbiditas
secara fisik dan psikis. Secara fisiologis, saat hamil terjadi penurunan imunitas tubuh sehingga individu tersebut
rentan terhadap infeksi sehingga memasukkan ibu hamil dalam kelompok rentan Covid-19. Berbagai kebijakan
dan dampak negatif akibat pandemi meningkatkan beban mental ibu sehingga rentan mengalami berbagai
permasalahan psikologis. Penulisan ini menggunakan metode tinjauan literatur dengan databased Google
Scholar, Science Direct, Springerlink all journal, NCBI, dan Wiley Online Library. Penilaian literatur
menggunakan Critical Appraisal Skills Program (CASP). Diperoleh 6 artikel yang memenuhi kriteria inklusi
yaitu dapat diakses full text, penelitian primer berjenis kuantitatif, dan penerbitan artikel antara tahun 2020-
2021.Kata kunci yang digunakan adalah “mental health of pregnant woman and Covid-19”, “the impact of
Covid-19 toward pregnancy”, “Covid-19 and pregnancy psychology disorder”, “stress, anxiety, and depression
of pregnancy during pandemic”. Hasilnya terjadi peningkatan gejala depresi, kecemasan, dan stres pada ibu
hamil selama pandemi Covid-19. Jika masalah itu tidak ditangani dengan baik maka akan membahayakan ibu
dan janin. Oleh karena itu, masalah kesehatan mental harus mendapat perhatian lebih dan intervensi psikologis
harus diberikan pada ibu hamil.
Kata Kunci: Cemas, Covid-19, depresi, kesehatan mental, stres
Abstract
Covid-19 is a global problem that not only increases mortality but also physical and psychological morbidity.
Physiologically, during pregnancy there is a decrease in the body's immunity so that the individual is susceptible
to infection and makes pregnant women are included in the Covid-19 vulnerable group. Various policies and
negative impacts due to the pandemic increase the mental burden of mothers so that they are vulnerable to
various psychological problems. This writing uses a literature review method with databased Google Scholar,
Science Direct, Springerlink all journal, NCBI, dan Wiley Online Library. Assessment of literatures using the
Critical Appraisal Skills Program (CASP). There were 6 articles that met the inclusion criteria, which were
accessible full text, quantitative primary research, and published articles between 2020-2021. The keywords
used were “mental health of pregnant woman and Covid-19”, “the impact of Covid-19 toward pregnancy”,
“Covid-19 and pregnancy psychology disorder”, “stress, anxiety, and depression of pregnancy during the
pandemic”. The result is an increase in symptoms of depression, anxiety, and stress in pregnant women during
the Covid-19 pandemic. If the problem is not handled properly it will endanger the mother and fetus, therefore
mental health problems should receive more attention and psychological intervention should be given to
pregnant women.
Keywords: Anxiety, Covid-19, depression, mental health, stress
135
Setyarini DA, Febriyana N Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia
136
Vol.12. No.3, September 2022 Masalah Kesehatan Mental pada Ibu Hamil di Masa
Pandemi Covid-19 : Literature Review
Hasil
Tabel 1. Daftar Literatur yang Ditinjau
Nama Metode Hasil
No. Judul Literatur
Peneliti
(8,3%, 13/156) cemas, (50,6%, 79/156)
depresi, (8,3%, 13/156) cemas dan
Investigation on the mental
depresi. (8,3%, 13/156) cemas ringan.
1. Dong, H., et health status of pregnant Survei
(46,7%, 73/156) normal, (23,72%,
al. (2020) woman in China during the kuesioner
37/156) depresi ringan, (22,44%, 35/156)
Pandemic of Covid-19
depresi sedang, (4,49%, 7/156) depresi
berat.
Mental health status of Prevalensi gejala depresi dan cemas
pregnant and breastfeeding sedang-berat pada ibu hamil (15% dan
Ceulemans,
2. woman during the COVID- Cross- 11% dari 3.907 responden), prevalensi
M., et al.
19 pandemic-A sectional gejala depresi dan cemas sedang-berat
(2021)
multinational cross- pada ibu menyusui (13% dan 10% dari
sectional study 5134 responden).
Elevated depression and
3. Lebel, C., et anxiety symtoms among Survei Peningkatan gejala depresi dan gejala
al. (2020) pregnant individuals during kuesioner kecemasan (37% dan 57%).
the COVID-19 pandemic
Mental health among
pregnant woman under Prevalensi depresi, kecemasan, stres, dan
4. Xu K., et al. Cross-
public health interventions rendahnya kualitas tidur (16,1%, 13,9%,
(2021) sectional
during COVID-19 outbreak 42,7%, 37,6% dari 274 responden).
in Wuhan, China
Kecemasan Ibu Hamil Cemas ringan-sedang (
5. Pane, J.P., Trimester III di Masa Cross- 60,6%, 20/33), cemas berat (33,3%,
dkk. (2021) Pandemi COVID-19 dalam sectional 11/33) dan tidak mengalami cemas
Menghadapi Persalinan (6,1%, 2/33).
Tidak mengalami kecemasan (3,7%,
4/108), kecemasan ringan (39,8%,
Tingkat Kecemasan Ibu 43/108),
Observasi
6. Asmariyah, Hamil pada Masa Pandemi kecemasan sedang (37,0%, 40/108), dan
dan
dkk. (2021) COVID-19 di Kota kecemasan berat (19.4%, 21/108) dan
Wawancara
Bengkulu tidak ada ibu hamil dalam kategori
tingkat kecemasan panik.
Pembahasan Depresi
Berdasarkan 6 artikel yang telah dikaji, Depresi adalah gangguan afek atau
didapatkan 3 jenis gangguan atau masalah perasaan yang ditandai dengan hilangnya
psikologis yang ditemukan meningkat selama gairah atau kegembiraan disertai dengan
kehamilan di masa pandemi Covid-19, yaitu gejala-gejala lain seperti gangguan tidur dan
depresi, kecemasan, dan stres. Faktor-faktor penurunan selera makan sehingga seluruh
yang mempengaruhi kesehatan mental ibu proses mental baik dalam berpikir,
hamil selama pandemi diantaranya kehilangan berperasaan, ataupun berperilaku dapat
pekerjaan, isolasi sosial, mengancam nyawa, mempengaruhi motivasi untuk beraktivitas
membahayakan janin, ketegangan hubungan, dalam kehidupan sehari-hari maupun pada
perubahan PNC (janji dibatalkan 36%, tidak hubungan interpersonal.(8,9)
boleh oleh pasangan 90%), menurunnya
Dari penelitian sebelumnya, rata-rata
kualitas PNC, 74% kesulitan mengakses
peningkatan depresi pada ibu hamil selama
pelayanan kesehatan selama hamil.(5) Dari 274
pandemi sebesar 3,5-8,2%. Sedangkan pada
ibu hamil setidaknya sebanyak 62,4%
penelitian ini dari 156 responden, sebanyak 79
mengalami salah satu dari gejala depresi,
orang atau sekitar 50,6% mengalami masalah
kecemasan, stres tinggi, dan rendahnya
pada kesehatan psikologisnya, dan semuanya
kualitas tidur.(7)
menderita depresi.(10) Menurut penelitian,
137
Setyarini DA, Febriyana N Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia
disebutkan prevalensi gejala depresi pada ibu struktur fungsi dan struktur otak pada anak.
hamil selama pandemi Covid-19 meningkat Untuk itu, gangguan psikologis yang terjadi
sebesar 15%.(6) Didukung penelitian Label C., saat hamil perlu mendapatkan penanganan
et al. (2020), bahkan peningkatan gejala yang tepat melalui intervensi psikologi yaitu
depresi pada ibu hamil terjadi hingga 37%.(5) cognitive behavior therapy (CBT) sebagai
Masalah psikologis ini banyak dijumpai pada terapi utama dan interpersonal therapy (IPT)
ibu hamil dengan gangguan mental kronis dan sebagai terapi tambahan.(5)
perokok.(6) Faktor-faktor penyebab depresi
Cemas
seperti tidak memeriksakan diri di fasilitas
kesehatan karena dilarang oleh pasangan, Kecemasan adalah gangguan psikologis
kehamilan trimester 1, dan lulusan pendidikan berupa kekhawatiran yang tidak jelas di mana
tinggi. Tidak mengetahui kondisi kesehatan tidak memiliki objek spesifik, berhubungan
tubuhnya akibat keterbatasan perawatan, dengan perasaan tidak pasti dan tidak
membuat ibu hamil khawatir terhadap kondisi berdaya.(11)
kesehatan dirinya sendiri dan janin. Prevalensi ibu hamil yang mengalami
Kekhawatiran sedang hingga berat gejala kecemasan sebesar 11%.(6) Penelitian
mempengaruhi depresi. Ibu hamil trimester 1 oleh Lebel C, et al. (2020) menyebutkan
rentan mengalami depresi karena selama peningkatan sebanyak 56,6% kecemasan
pandemi sebagian besar kehamilan yang terjadi terjadi pada ibu hamil selama pandemi Covid-
bukan kehamilan yang diinginkan atau tidak 19.(5) Tingkat kecemasan ibu hamil
terencana. Ibu hamil dengan riwayat multigravida trimester III di masa pandemi
pendidikan tinggi memiliki kecenderungan Covid-19 ditemukan sebanyak 20 orang
tingkat depresi yang tinggi pula. Selama (60,6%) mengalami kecemasan ringan sampai
pandemi semua pekerjaan dilakukan di rumah sedang dan sebanyak 11 orang (33,3%)
sehingga memunculkan kekhawatiran terkait mengalami kecemasan berat.(7) Menurut
kesehatan keluarga, finansial, dan keamanan. Asmariyah (2021), ibu hamil dengan
Namun penelitian lain ada yg menemukan kecemasan ringan sebanyak 43 responden
sebaliknya sehingga perlu penelitian lebih (39,8%), kecemasan sedang 40 responden
lanjut tentang ini. Ibu dengan sikap higiene (37,0%), dan kecemasan berat 21 responden
yang baik memiliki tingkat risiko depresi (19,4%).(12) Sama dengan penelitian Pane, dkk.
rendah. Sebanyak 25% partisipan yang (2021) ibu hamil trimester ketiga mengalami
memiliki kekhawatiran sedang hingga berat cemas ringan sampai sedang sebanyak 20
terhadap kondisi janin, padahal hanya sebagian responden (60,6%) dan cemas berat sebanyak
kecil dari mereka yang melaporkan memiliki 11 responden (33,3%).(7)
riwayat kontak atau gejala Covid-19.
Kekhawatiran yang berlebihan ini dipengaruhi Berbeda dari penelitian sebelumnya,
oleh banyaknya berita-berita terkait menurut Dong H., et al. (2021) dari 156
perkembangan kasus yang memburuk. responden, sebanyak 13 orang atau 8,3%
Beberapa penelitian sebelumnya menyarankan mengalami kecemasan ringan dan 8,3% juga
agar pemerintah mengurangi penyebaran mengalami gejala kecemasan dan depresi.
informasi berlebihan seputar Covid-19 dan Berdasarkan rata-rata persentase ibu hamil
pengaruhnya terhadap kesehatan. Apalagi yang mengalami kecemasan (8,5%-11,9%),
selama pandemi terdapat pembatasan fisik tidak ada perubahan atau peningkatan yang
yang berimbas pada pelayanan kesehatan signifikan pada ibu hamil yang mengalami
prenatal.(6) Tidak ada perbedaan yang kecemasan di masa pandemi. Menurutnya
signifikan antara tingkat depresi yang dialami tidak adanya tren peningkatan kecemasan
sebelum dan sesudah lockdown. Hal ini selama hamil di masa pandemi karena pada
dikarenakan, saat lockdown dibuka, saat proses pengambilan data, situasi epidemi
kekhwatiran terhadap risiko terinfeksi masih dalam keadaan stabil dan jumlah kasus
tinggi karena mobilitas juga akan meningkat.(6) terkonfimasi Covid-19 menurun. Selain itu
selama pandemi semua keluarga berada di
Risiko depresi akan menurun jika rumah sehingga menambah dukungan sosial
mendapatkan dukungan sosial yang cukup. bagi ibu hamil.(10)
Kecemasan dan depresi dapat mengubah
138
Vol.12. No.3, September 2022 Masalah Kesehatan Mental pada Ibu Hamil di Masa
Pandemi Covid-19 : Literature Review
Sama dengan gejala depresi, masalah ini illness. Stres sering dialami oleh wanita
banyak ditemui pada ibu hamil yang perokok dan pada kehamilan tidak terencana.
merokok.(6) Faktor risiko atau pencetus dari Tingkat stres akan menurun seiring dengan
kecemasan ini yaitu stresor Covid-19 dan bertambahnya usia.(6) Stres yang terjadi saat
ketakutan Covid-19 seperti ancaman hidup, hamil dapat mengganggu perkembangan
membahayakan janin, tidak mendapatkan kognitif dan perilaku anak.(5) Faktor
perawatan, kehilangan pekerjaan, perubahan sosiopsikologi, stres, dan dukungan sosial
atau ketegangan hubungan dengan pasangan, memiliki pengaruh yang besar terhadap
perasaan terisolasi, kejenuhan, kecemasan kehamilan. Stres yang tinggi selama hamil di
menjelang persalinan, ketakutan ibu untuk masa pandemi berhubungan dengan
menginfeksi dan terinfeksi orang lain, munculnya semua gejala yaitu depresi, cemas,
informasi mengenai manajemen Covid-19, dan gangguan kualitas tidur.(9,12) Ibu hamil
serta faktor ekonomi. Ketegangan hubungan, trimester 1 lebih rentan terhadap stres. Hal ini
nullipara, usia, tingkat pendidikan, efektifitas mungkin terjadi karena kehamilan yang tidak
kontrol terhadap epidemi, dan pembatasan diinginkan atau kehamilan yang tidak
sosial merupakan faktor-faktor yang secara direncanakan. Stres dapat menyebabkan
signifikan dapat mempengaruhi kecemasan.(4, seseorang mengalami gejala depresi antenatal,
6,12)
kecemasan kronik, hingga kesulitan tidur dan
durasi tidur yang singkat. Stres selama
Risiko kecemasan akan menurun jika
pandemi dipicu oleh meluasnya sebaran
mendapatkan dukungan sosial yang cukup.
penyakit Covid-19, kekhawatiran tehadap
Dan kecemasan akan menurun jika memiliki
kondisi kesehatan, isolasi di rumah, shortage
kegiatan fisik yang aktif.(5) Kecemasan
medical resources, kehilangan pekerjaan, dan
berkorelasi dengan stres dan rendahnya
ketegangan hubungan dengan pasangan.(4,12)
dukungan sosial pada ibu hamil dapat
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara
meningkatkan kecemasan.(10) Kecemasan dan
tingkat stres yang dialami sebelum dan sesudah
depresi yang dialami ibu hamil dapat berimbas
lockdown. Hal ini dikarenakan, saat lockdown
pada anak dengan mengubah struktur fungsi
dibuka, kekhawatiran terhadap risiko
dan struktur otak pada anak. Untuk itu,
terinfeksi masih tinggi karena mobilitas juga
gangguan psikologis yang terjadi saat hamil
akan meningkat.(6)
perlu mendapatkan penanganan yang tepat
melalui intervensi psikologi.(5) Perhatian khusus harus diberikan pada
ibu hamil trimester 1, tingkat pendidikan
Stres
tinggi, stres tinggi, dan severe health concerns.
Stres merupakan kondisi cemas yang Mereka memiliki risiko yang tinggi terhadap
akibat kejadian tertentu yang dampaknya gejala kesehatan mental. Dukungan psikologis
melebihi batas kemampuan koping masalah pada ibu hamil selama pandemi diperlukan
dari seorang individu.(14) Menurut Rahman untuk menyembuhkan tekanan psikologis dan
(2016) stres merupakan reaksi yang masalah kesehatan yang serius untuk
ditunjukkan seseorang akibat rangsangan dari meningkatkan kesejahteraan mental pada
dalam maupun luar yang dianggap perinatal.(13)
mengancam, menantang, atau membahayakan
Kesimpulan
kesejahteraan, harga diri, atau integritasnya.
Diantaranya pola-pola reaksi yang muncul Selama pandemi terdapat berbagai
yaitu kecemasan. Timbulnya reaksi-reaksi ini peningkaatan gangguan atau masalah
menyebabkan keseimbangan tubuh terganggu psikologis yang menyerang ibu hamil.
dan memerlukan energi besar agar Masalah-masalah kesehatan mental yang
(15)
keseimbangannya kembali normal. dialami yaitu gejala depresi, kecemasan, dan
stres. Gangguan tersebut tidak terlepas dari
Lebih dari 60% ibu hamil mengalami
ketakutan dan stresor Covid-19. Permasalahan
setidaknya salah satu dari gejala gangguan
kesehatan mental merupakan sesuatu yang
psikologis seperti depresi, stres, cemas, dan
serius, pemerintah dan semua golongan
gangguan kualitas tidur. Sebanyak 42,7% ibu
masyarakat sebaiknya lebih
hamil mengalami stres tinggi akibat
memperhatikannya. Jika tidak tertangani
pandemi.(13) Stres Berhubungan dengan
dengan baik, janin akan terkena dampaknya
chronic mental illness dan chronic somatic
139
Setyarini DA, Febriyana N Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia
140
Vol.12. No.3, September 2022 Masalah Kesehatan Mental pada Ibu Hamil di Masa
Pandemi Covid-19 : Literature Review
https://ejournal.upi.edu/index.php/JER/article/
view/2480
141