Mental Health Education with I-HELP Method in Muhammadiyah 15 Senior High School
DKI Jakarta
Abstrak
Pendahuluan : Remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak-anak hingga
masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira-kira 12 tahun dan berakhir pada usia 18
Riwayat artikel
tahun hingga 22 tahun. Pada masa ini remaja mengalami proses pematangan fisik yang
Diajukan: 31 Desember lebih cepat dari pada psikososialnya dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar
2021 keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pengetahuan
Diterima: 3 Februari 2022 responden tentang kesehatan mental. Desain penelitian adalah dengan menggunakan
intervensi edukasi dengan pendekatan I HELP. Metode I HELP adalah suatu pendekatan
intervensi perubahan perilaku di sekolah yang menggunakan variabel nilai ajaran Islam.
Penulis Korespondensi: Metode :Desain penelitian menggunakan Quasi Eksperimen dengan rancangan non-
- Elia Nur Ayunin randomized one-group design. Total sampel yakni 46 siswa yang diperoleh menggunakan
- Prodi Sarjana Kesehatan teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan yaitu uji wilcoxon dikarenakan
Masyarakat FIKES data berdistribusi tidak normal (p-value= 0.00, < alpha (0,05)). Mayoritas responden
berjenis kelamin perempuan (76%). Distribusi umur peserta berkisar antara 15-17 tahun,
Universitas
dengan mayoritas peserta berusia 16 tahun (50%). Hasil : Hasil uji wilcoxon diperoleh
Muhammadiyah Prof Dr nilai p-value 0.207, lebih besar dari alpha (0,05), memberi arti peningkatan pengetahuan
HAMKA tidak signifikan. Perbedaan skor rata-rata pengetahuan responden menunjukkan
e-mail: peningkatan skor antara sebelum dan sesudah kegiatan. Kesimpulan :Kegiatan edukasi
elianurayunin@uhamka.ac. kesehatan mental dengan pendekatan I-HELP mampu meningkatkan pengetahuan siswa
id tentang kesehatan mental.
Kata Kunci:
I-HELP, kesehatan mental, Abstract
SMA Muhammadiyah 15, Background: The adolescence is a transition period from early childhood to early
remaja adulthood, which is entered at approximately 12 years and ends at 18 to 22 years. At this
time, adolescents experience a process of physical maturation that is faster than
psychosocial and spend more and more time outside the family. This study aims to
analyze increasing the respondent's knowledge about mental health. Methods : The
research design used an educational intervention with the Islamic Health Promoting
School (I-HELP) approach. The method I-HELP is a behavior change intervention
approach in schools that uses the variable values of Islamic teachings. The research design
used a quasi-experimental design with a non-randomized one-groups design. The
sampling technique used was purposive sampling with a total sample was 46 respondents.
Analysis of the data is not normally distributed (p-value = 0,000, < alpha (0.05)). The
majority of participants were female (76%). The age distribution of participants ranged
from 15-17 years, with the majority of participants aged 16 years (50%).
Results:Statistical testing using the Wilcoxon test obtained a p-value 0.207, more
significant than alpha (0.05), meaning that the increase in knowledge was not significant.
The difference in the average score of respondents' knowledge shows an increase in scores
before and after the activity. Conclusions: With the I-HELP approach, mental health
education activities can increase students' knowledge about mental health.
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), Vol 8, No 1, Tahun 2022
METODE
Desain penelitian menggunakan Quasi
Eksperimen dengan rancangan non-
randomized one-groups design.
Intervensi yang diberikan berupa
edukasi Kesehatan mentan dengan
pendekatan I-HELP. Pendekatan I-
HELP adalah penerapan materi training
kesehatan mental dengan nilai-nilai
keislaman.
Populasi pada penelitian ini adalah Gambar 2. Poster Sosialisasi Kegiatan
siswa-siswa SMA Muammadiyah 15
DKI Jakarta. Sampel adalah peserta HASIL DAN PEMBAHASAN
kegiatan edukasi kesehatan mental HASIL
dengan pendekatan I-HELP. Dengan Jumlah peserta yang mengikuti
kriteria inklusi yang telah mendaftarkan kegiatan berjumlah 51 orang. Namun
diri untuk ikut kegitan intervensi beberapa siswa tidak mengisi instrument
tersebut dan menghadiri rangkaian pengukuran perubaan pengetahuan.
kegiatan, sedangkan kriteria Responden yang mengikuti kegiatan dan
mengisi lengkap intrumen pretest dan berpengetahuan kurang dan ada responden
posttes berjumlah 46 orang. Mayoritas yang berbengetahuan sangat baik. Sehingga
peserta berjenis kelamin perempuan (76%). dapat disimpulkan pengetahuan Kesehatan
Distribusi umur peserta berkisar antara 15- mental reponden masih beragam, ada yang
17 tahun, dengan mayoritas peserta berusia masih kurang, cukup dan juga sangat baik.
16 tahun (50%).
Pengetahuan setelah intervensi
Tabel 1 distribusi peserta kegiatan Pengetahuan responden setelah diberikan
No Variabel Kategori Jumlah intervensi dapat disimpulan baik. Hal
15 tahun 15 tersebut disimpulkan dari perolehan nilai
1. Umur 16 tahun 23 rata-rata postest yang telah meningkat
17 tahun 8 menjadi 8.2. Nilai minimal pada kelompok
Jenis Perempuan 35 pretest adalah 7 dan nilai maksimal 10,
2. dengan standar deviasi 0.957. Hal tersebut
Kelamin Laki-laki 11
Total 46 menandakan bahwa terdapat perbedaan nilai
Sumber: pengolahan data primer antar responden yang kecil. Dengan nilai
rata-rata dan nilai minimal yang meningkat
Hasil pengujian statistika menggunakan uji dan nilai standard deviasi yang mengecil
wicoxon diperoleh nilai p-value 0.207, lebih pada postest dibandingkan dengan pretest,
bersar dari alpha (0,05), memberi arti sehingga dapat disimpulkan pengetahuan
peningkatan pengetahun tidak signifikan. kesehatan mental reponden mengalami
Namun dari perhitungan selisih skor rata- peningkatan. Walaupun secara uji statistik
rata pengetahuan responden menunjukkan nilai p value tidak menunjukkan hasil yang
peningkatan skor antara sebelum dan signifikan.
sesudah kegiatan. Sehingga tetap dapat
disimpulkan bahwa kegiatan ini dapat Pengaruh intervensi terhadap
memberikan peningkangkatan pengetahuan pengetahuan
kepada peserta yaitu pengetahuan Kegiatan ini dapat meningkatan
Kesehatan mental. pengtahuan pada responden terkait
Kesehatan mental, walaupun peningkatan
Tabel 2 distribusi skor pengetahuan yang terjadi tidak bermagna secara
Skor min max mean SD P value statistika. Hal tersebut dikarenakan
Pretest 5 10 7.98 1,183 0,207 perubahan nilai rata-rata antara pretest dan
Postest 7 10 8.2 957 postest tidak besar. Tidak besarnya
Sumber: pengolahan data primer peningkatan pengetahuan dapat dikarenakan
pengetahuan awal pada peserta yang sudah
baik. Hal tersebut diketahui dari nilai rata-
PEMBAHASAN rata pretest peserta mencapai skor 7,98 dari
Pengetahuan sebulum intervensi skor maksimal 10.
Pengetahuan responden sebelum Responden yang mayoritas berjenis
diberikan intervensi dapat disimpulan baik. kelamin perempuan juga memungkinkan
Hal tersebut disimpulkan dari perolehan penetahuan yang dimiliki responden pada
nilai rata-rata pretest yang cukup tinggi 7,98 sebelum pelatihan cukup tingi. Hal tersebut
dari total nilai 10. Nilai minimal pada dikarenakan perempuan dianggap memiliki
kelompok pretest adalah 5 dan nilai kesadaran dan kepedulian terhadap
maksimal 10, dengan standar deviasi 1.183. Kesehatan lebih tinggi dibandingkan laki-
Hal tersebut menandakan bahwa terdapat laki, sehingga literasi Kesehatan pada
perbedaan nilai antar responden yang cukup perempuan menjadi lebih tinggi
besar. masih ada responden yang dibandingkan laki-laki. (A’yunin, et al,
2021)