Anda di halaman 1dari 6

MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

p-ISSN: 1412-4920 e-ISSN: 2775-5614


https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkmi
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

DOI : 10.14710/mkmi.20.3.206-211 _________________________

Analisis Pengaruh COVID-19 Terhadap Kesehatan Mental Masyarakat di


Indonesia

Nasrullah 1* , Lalu Sulaiman 1


1
Universitas Qamarul Huda Badaruddin, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat
*Corresponding author : nsnasrullah2@gmail.com

Info Artikel:Diterima 25 Februari 2021; Disetujui 2 Mei 2021 ; Publikasi 1 Juni 2021

ABSTRAK
Latar belakang: Pandemi COVID-19 membawa pengaruh yang besar terhadap kesehatan masyarakat. B u kan
hanya dari segi fisik, namun juga kesehatan psikis atau mental yang disebabkan o leh b erbagai m asalah dan
kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fa ktor apa saja yang mempengaru hi k esehatan m ental
masyarakat dan mengetahui pengaruh COVID-19 terhadap kesehatan mental masyarakat Indonesia secara lu a s.
Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualit atif d an st u di lit era t ur. Tek nik
pengumpulan data yaitu melakukan penggalian informasi berdasarkan beberapa sumber tertulis sep ert i b u ku,
artikel, jurnal, majalah, serta dokumen sesuai dengan permasalahan yang dikaji.
Hasil: Hasil dari penelitian ini adalah COVID-19 membawa pengaruh besar pada kesehatan f isik d an m ental
masyarakat di Indonesia. Adapun faktor yang mempengaruhi kesehatan mental masyarakat adalah risiko u t ama
depresi yang muncul akibat pandemi COVID-19 antara lain: resesi ekonomi, faktor jarak dan isolasi sosial, serta
stress dan trauma pada tenaga kesehatan. Pengaruh yang diakibatkan COVID-19 pada perubahan y ang t erj adi
secara tiba-tiba, membuat masyarakat sulit beradaptasi dan menyebabkan stress hingga trauma.
Simpulan: COVID-19 membawa pengaruh besar dalam kesehatan fisik dan mental masyarakat di Indonesia.

Kata kunci: Pengaruh COVID-19, kesehatan mental.

ABSTRACT
Title: Analysis of The Effect of Covid-19 on Public Mental Health in Indonesia
Background: COVID-19 pandemic has a major impact on public health. Not only in terms of physical, but also
psychological or mental health caused by various problems and anxiety that occur as a result. This study a i ms
to find out what factors affect people's mental health and find out how COVID-19 affects the men tal h ealt h o f
the Indonesian people at large.
Method: The method used in this research is qualitative method and literat ure study. The technique of
collecting data is extracting information based on several written sources such as bo oks, a rti cl es, j o u rn als,
magazines, and documents according to the problems being studied.
Results: The results of this study are COVID-19 has a major impact on the physical and mental health of people
in Indonesia, while factors that affect people's mental health are the main risk of depression that ari ses d u e t o
the COVID-19 pandemic such as economic recession, distance and social isolation, stress and trauma to health
workers. The effect caused by covid-19 on changes that occur suddenly, makes it difficult for p eopl e t o a d apt
and causes stress to trauma.
Conclusion: COVID-19 has a major impact on the physical and mental health of people in Indonesia.

Keywords: The effect of COVID-19, mental health

PENDAHULUAN COVID-19 atau Corona Virus Disaese 2019


Pengaruh pandemi COVID-19 sangat dirasakan merupakan jenis virus baru 11 yang pertama kali
oleh masyarakat di Indonesia . Pada dasarnya, ditemukan pada tahun 2019 di Kota Wuhan C h ina,
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia 20(3), 2021

dan belum pernah diidentifikasi menyerang manusia indvidu itu sendiri maupun orang lain. Bentu k d ari
sebelumnya .10 Hal ini terbukti dengan adanya gangguan mental ini tidak terbatas, bisa berawal dari
banyak peraturan yang ditetapkan oleh pemerin tah, gangguan emosional, hingga ketidakmampuan
terutama di Indonesia seperti menggunakan masker, menyesuaikan diri.7
cuci tangan, menggunakan handsanitizer dan Ketika seseorang memiliki mental yang k u rang
disinfektan,, pshycal distancing, seh ingga m un cul sehat, maka rasa cemas cenderung akan mengua sai
trending #Dirumahaja di berbagai media sosial. dirinya. Apalagi, pada dasarnya semua ga ngguan
Berawal dari salah satu kota di China yaitu kesehata n mental diawali oleh pera saan cemas
Wuhan yang dilaporkan terdapat 27 orang menderita (anxiety). Menurut Sadock dkk. (dalam Deshin ta,
penyakit mirip pneumonia dengan gejala k esulit an 2020) kecemasan merupakan respons terhadap
berna pas, demam, dan paru-paru yang tidak situasi tertentu yang mengancam dan merupakan hal
normal.1 Kejadian ini berasal dari salah sa tu p asar yang normal terjadi. Kecemasan diawali dari adanya
makanan hewan laut serta terdapat berbagai h ewan situasi yang mengancam seba gai suatu stimulus
lain seperti ular, kelinci dan unggas lainnya. yang berbahaya (stressor). Pada tingkat tertentu
Tanggal 5 Januari 2020 China melaporkan k epada kecemasan dapat menjadikan seseorang lebih
WHO (World Health Organization) bahwa terdapat waspada (aware) pada suatu a ncaman yan g a kan
41 kasus dan satu diantaranya m enin ggal d u nia. menimpa mereka, karena apabila ancaman terseb ut
Dilansir dari LiveScience pada tanggal 1 5 Jan uari dinilai tidak membahayakan, maka seseorang t id ak
2020, WHO mengungkapkan bahwa virus misterius akan melakukan pertahanan diri (self defence).
ini adalah virus baru yang bernama Novel Saat virus COVID-19 mulai ditetapkan sebagai
Coronavirus atau dikenal dengan 2019-nCOV.1 pandemi oleh WHO, seluruh masyaraka t m erasa
Masyarakat menjadi semakin p anik d an t ak ut panik dan takut. Terlebih semua media o nli ne d an
karena pasien yang terjangkit terus bertambah d an pemberita an yang secara serentak dipenuhi oleh
menyebar ke luar dari China termasuk I n don esia. berita-berita mengerikan tentang viru s co ro na in i.
Terdapat kurang lebih 200 negara yang telah Dari mulai orang-orang yang terinfeksi virus,
terjangkit virus ini. Negara dengan kasus konfirmasi transmisi penularan yang sangat cepat melalui
terbanyak yaitu Amerika Serikat dengan kurang kontak langsung, hingga bisa membuat p en derit a
lebih 186.046 kasus, lalu Italia dengan 105.792 kehilangan nyawa dalam waktu yang sebentar, serta
kasus, dan Spanyol dengan 95.923 kasus pada tahun pemberitaan mengerikan lainnya. Tidak h anya it u ,
2020.1 pemberlakuan phisycal distancing juga
Kehadiran wabah atau virus ini memberikan menimbulkan pengaruh pada kesehatan mental
dampak atau pengaruh pada masyarakat Indonesia, masyarakat. Tingkat stress semakin tinggi, terleb ih
bukan hanya dampak yang terjadi pa da k esehatan ketika para perusahaan dan pabrik tutup , sehin gga
fisik, akan tetapi kondisi psikologis setiap invidu harus mem-PHK banyak pegawainya. Hingga rasa
dan masyarakat ikut terpengaruh juga. B ro ok d kk bosan yang memicu stress karena masyarakat
(2020) mengungkapkan bahwa ada beberapa merasa dikekang dan tidak bisa men gek sp resik an
dampak psikologi ketika pandemi terjadi yang diri seperti biasanya 4
dirasakan oleh masyarakat seperti gangguan st ress Kondisi tersebut dapat memicu kecemasan
pasca trauma (Post Traumatic Stress Disorder), berlebih pada semua orang k arena m ereka t akut
kegelisahan, kebingungan, ketakutan akan afaksi, bahwa dirinya akan terjangkit dan m en galami h a l
frustasi, insomania, dan merasa diri tidak b erdaya. mengerikan. Pasalnya, kecemasan in i m eru pakan
Adapun kondisi paling parah pada seseorang adalah suatu kondisi tegang yang berhubungan dengan
munculnya kasus xenofobial, bahkan k asu s b unu h ketakutan, kekhawatiran, perasaan tidak aman, d an
diri sering kali terjadi karena sebagian oran g t akut kebutuhan akan kepastian. Kecemasan ini pun
terinfeksi oleh virus yang dianggap paling merupakan respon pada apa ya ng sed ang t erj adi.
mematikan itu. Ketika kecemasannya bersifat tidak wajar tent unya
Fitria (2020) mengungkapkan bahwa ga ngguan akan memberatkan dirinya dan menyebabkan
psikologis yang seringkali dialami oleh masyarakat kelumpuhan dalam memberik an k eput usan a tau
khususnya di Indonesia ada lah ra sa a n xiety j ik a melakukan suatu tindakan.7
tertular. Anxiety merupakan bentuk ketakutan d an Awal menghadapi pandemi COVID-19,
kerisauan terhadap sesuatu yang tidak jelas. Banyak masyarakat seringkali mendapatkan informasi d ari
para ahli berpendapat bahwa k esehatan f isik d an berbagai sumber, tidak hanya b erasal d a ri m edia
mental sebenarnya harus dikelola dengan akan tetapi dari tenaga kesehatan dan p emerintah ,
seimbang.5 Di saat seseorang tidak memiliki mental sehingga dapat meningkatkan kesadaran setiap
yang sehat, maka dirinya dapat dikatakan t erkena orang tentang resiko terpapar atau terjangkit . Oleh
gangguan mental. karena itu, individu bersedia melakukan praktik
Mental yang tidak sehat adalah mental yang pencegahan. Resiko nyata terpapar virus COVID-19
terganggu, yang didefinisikan sebagai gangguan mungkin rendah, akan tetapi pandemi ini
atau penyakit yang dapat menghalan gi seseorang mendapatkan perhatian oleh media , sehingga
untuk hidup sehat seperti yang diinginkan oleh menjadi topik dalam diskusi media so sial. H al in i

207
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia 20(3), 2021

dapat memicu kekhawatiran pada masyarakat, dalam penelitia n akan sangat memperhatikan proses,
sehingga mengubah perilakunya (Sj ö be rg, 2 0 00). peristiwa dan otentitas (Gumilar, 2005). Sementara
Sejak munculnya pandemi COVID-19 terjadi studi literatur dijadikan sebagai metode pemerk uat
peningkatan dalam penggunaan masker (Feng d k k , data yang didapatkan ketika p enelit ian seh in gga
2020) dan hand sanitizer yang kemudian dapat dipahami maknanya secara maksimal. Teknik
menyebabkan kelangkaan dan peningkatan harga d i pengumpulan data yaitu melakukan pengga lian
pasaran. Di Indonesia, harga hand sanitizer naik informasi berdasarkan beberapa sumber tertulis
sepuluh kali lipat.8 seperti buku-buku, artikel, jurnal, majalah, serta
Berbagai kondisi yang terjadi selama p andemi dokumen sesuai dengan permasalahan yang d ik aj i,
COVID-19 memberikan efek psikologis kepada sehingga dapat memperkuat argumentasi pada
masyarakat.10 Hal ini sebabkan oleh pandemi artikel ini.
COVID-19 mennimbulkan stress yang berat.
Kecemasan merupakan respon umum yang t erj adi HASIL DAN PEMBAHASAN
selama masa krisis. Kecemasan merupakan ko ndisi Faktor yang memengaruhi kesehatan mental
umum dari ketakutan atau perasaan tidak nyaman.1 1 masyarakat Indonesia di saat pandemi
Kecemasan biasanya ditandai dengan berbagai Fenomena perubahan besar y an g m enyangk ut
gejala, yang mencakup gejala fisik , p erila ku, d an sosial dan ekonomi akibat virus Co rona t erj adi d i
kognitif. Gejala fisik meliputi gemetar, sesak di berbagai negara termasuk Indonesia, tidak
bagian perut atau dada, berkeringat hebat, t elapa k mengherankan jika berdampak besar pada
tangan berkeringat, kepala pusing a tau rasa in gin pengangguran yang dialami oleh m asyarakat dan
pingsan, mulut atau tenggorokan terasa kering, jarak sosial yang dapat dikatakan isolasi sosial,
napas tersengal-sengal, jantung berdegup kencan g, kemudian besarnya jumlah orang sa kit d an o ran g
jari atau anggota tubuh terasa dingin dan rasa mual. meninggal dunia berdampak besar p ula t erhadap
Gejala perilaku meliputi perilaku menghindar, kesehatan mental secara kolektif. Holly Daniels,
perilaku bergantung dan perilaku gelisah. Gejala selaku direktur pelaksana urusan klinis untuk
kognitif meliputi kekhawatiran, merasa t akut atau California Association of Marriage and Family
cemas akan masa depan, terlalu m emik irkan atau Therapists, yang dikutip dari thejakartapost.com
sangat waspada dengan sensasi yang muncul di mengatakan bahwa a danya an juran p emerin tah
tubuh, takut kehilangan kendali, memikirkan pikiran untuk #DirumahAja pun untuk sebagian orang
yang mengganggu secara terus menerus, d an su lit terdapat anggapan bahwa rumah bukanlah t empat
berkonsentrasi atau memfokuskan pemikirannya. yang aman. Hal ini karena bagi sebagian orang yang
Di Indonesia sendiri, tingkat kekhawatiran dan sendirian dan terisolasi dapat menyebabkan
kecemasan masyarakat sangat tersirat dengan jelas. seseorang berada di situasi tidak aman. Serta adanya
Terlebih ketika awal-awal kedatangan virus Corona social distancing menimbulkan jarak secara
ke Indonesia yang menjadikan b erbagai k egia tan emosional antara keluarga, sa habat , t eman , a tau
lumpuh sementara. terhitung sampai saat ini, k a sus umat di tempat ibadah yang dapat salin g m emberi
COVID-19 di Indonesia masih terus mengalami dukungan. Lebih lanjut lagi dengan terjadinya rasa
kenaikan. Dikutip dari Merdeka.com (2021) tercatat kesepian dan terisolasi akan meningkatnya t in gkat
sebanyak 1.078.314 kasus konfirmasi, pasien bunuh diri.
sembuh 873.221 orang, pasien menin ggal 2 9 .99 8 Banyaknya orang yang mengalami permasalahan
orang pada tanggal 31 janua ri 2021. Setiap hari kesehatan mental yang diakibatkan o leh p andemi
kasus semakin bertambah. Setiap harinya COVID, sangat dapat dipahami mengingat pandemi
masyarakat semakin banyak y ang t erpapar o leh COVID-19 merupakan sumber stres baru bagi
virus Corona, mengakibatkan masyarakat semak in masyarakat dunia saat ini. Secara glo b al, t erd apat
panik dan takut. Membuat Indonesia masih d alam empat faktor rIsiko utama depresi yang muncul
zona tidak aman, sehingga pembatas so sial m asih akibat pandemi Covid-19 Thakur dan Jain (d alam
dilakukan di setiap wilayah. Sulis, 2020). Pertama , resesi ekonomi yang
Berdasarkan ulasan di atas peneliti tertarik disebabkan COVID-19. Seperti yang diketahui, pada
menganalisis tentang faktor apa saja yang masa pandemi COVID-19 telah memicu krisis
memengaruhi kesehatan mental masyarakat ekonomi global yang sangat tiba-tiba, kemungkinan
Indonesia di saat pandemi dan b agaimana ak ibat akan meningkatkan resiko bunuh diri y a ng t erk ait
COVID yang bukan hanya berpengaruh pada dengan pengangguran dan tekanan ekonomi. Ketika
kesehatan fisik, namun pada kesehatan mental pembatasan sosial berskala besar dilakukan, banyak
masyarakat luas. perusahaan yang mulai menutup pabrik atau
perusahannya yang kemudian mem-PHK karyawan
MATERI DAN METODE mereka secara besar-besaran. Kondisi tersebut akan
Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah memicu perasaan putus asa, cemas, k ecewa y ang
metode kualitatif dan studi literatur. Penelitian berlebihan, perasaan akan ketidakpa stia n, h in gga
dengan metode kualitatif dimaksudkan untuk perasaan tidak berharga yang dapat memicu
mengkonstruksi realitas dan memahami m ak nan ya seseorang berniat untuk bunuh diri. Ked u a , f ak tor

208
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia 20(3), 2021

jarak dan isolasi sosial. Ketakutan akan COVID-19 penyakit kronis dan/atau gangguan psikologis a tau
menciptakan tekanan emosional y an g seriu s b agi menggunakan obat-obatan (drugs). Tidak hanya it u
psikologis masyarakat. Rasa k eterasingan a kibat munculnya gangguan psikomatis. Maraknya
adanya perintah jaga jarak telah mengganggu informasi yang beredar di media so sial m en genai
kehidupan banyak orang dan memengaruhi ko n disi penderitaan virus Corona terkadang membuat
kesehatan mental mereka, seperti depresi dan bunuh seseorang yang membacanya tidak nyaman bahkan
diri. Mengacu pada beberapa kasus yang t erj adi d i merasa was-was, ditambah dengan beberapa b erita
negara lain seperti Amerika Serikat, India, I n ggris, hoax atau berita yang tid ak p ast i k ebenaran nya,
dan Saudia Arabia isolasi selama pandemi COVI D- dapat menambah rasa cemas yang ada. Dalam h al
19 kemungkinan berkontribusi terhadap bunu h d iri terdapat gangguan psikomatis yang d a pat t erjadi.
dan setres. Ketiga, stress dan trauma p ada t enaga Gangguan psikosomatis adalah gangguan kesehatan
kesehatan, penyedia pelayanan kesehatan pada yang melibatkan pikiran dan t u buh, d ia wali d a ri
resiko kesehatan mental yang sangat tinggi sela ma suatu kondisi seperti takut, cemas, stress bahkan
pandemi COVID-19. depresi. Dampak dari gangguan ini bermaca m-
Faktor lainnya adalah pada masalah so sial d an macam tergantung penyakit yang dipikirkan.
budaya masyarakat di saat pemberlakuan p shycal Apabila seseorang merasa cemas dan takut t en tang
distancing, misalnya para remaja y ang b ia san ya COVID-19, maka gejala yang akan t erasa sep ert i
menghabiskan waktu libur dengan bermain bersama batuk-batuk, sesak napas hingga demam. Biasanya
temannya, selama pandemi diwajibkan haru s d iam gangguan psikomatis ini terjadi set elah m embaca
di rumah. Tentunya jika hal tersebut terjadi secara berita negatif meliputi bahaya virus Corona, tingkat
terus-menerus akan berdampak p ada ra sa b o san kematian yang terus bertambah, dan lain-lain.
yang memicu stress orang tersebut sehingga
membuat para remaja semakin tidak terurus. Kesehatan Mental
Menurut Deshinta (2020), mengungkapkan Kesehatan mental memiliki peranan yang cu ku p
bahwa ada beberapa go lo n ga n masyarakat y ang penting untuk memaksimalkan k esehatan set iap
sangat rentan terkena ga ngguan mental selama individu. Meskipun begitu, seseorang y ang p u nya
pandemi. Kelompok rentan ini sepert i a nak-anak , kesehatan mental baik belum t entu t erbebas d ari
perempuan, remaja, dan lansia. Kondisi tersebut berbagai gangguan mental yang m un gkin t erjadi.
perlu dijadikan perhatian mengingat perempuan Menurut Siti Nurjanah (2020) gangguan mental
memegang peran yang sangat penting dalam emosional merupakan suatu keadaan yang
mengelola rumah tangga. Anak-anak d an remaja mengindikasikan individu yang m engalami su at u
tidak luput dari dampak kebijakan pembatasan perubahan emosional yang dapat berkembang
penyebaran virus melalui sistem pembalajaran jarak menjadi keadaan patologis apabila terus b erlanj ut.
jauh. Ruang gerak yang terbatas dan minimnya Orang yang memiliki kesehatan mental y an g b aik
interaksi dengan teman sebaya selama masa sekalipun, pada dasarnya tidak b isa t erlepas d ari
pandemi dapat berpengaruh terhadap kesehatan jiwa kecemasan dan juga perasaan bersalah.
mereka. Orang yang punya kesehatan mental baik , t id ak
Kelompok lansia seringkali memiliki kerentanan akan dikendalikan oleh kecemasan dan rasa
disebabkan oleh proses degeneratif yang bersalah. Sehingga, dirinya mampu menyelesaikan
menyebabkan menurunnya imunitas tubuh, sehingga segala suatu masalah dan hambatan dengan p enuh
lansia rentan terinfeksi penyakit, termasuk virus keyakinan serta dapat memecahkan suat u masalah
Corona. Di tengah kondisi pandemi yang penuh tanpa ada hal lain yang menganggu stuktur d irin y a
ketidakpastian, kelompok lansia sangat mudah sendiri (Yustinus: 2006). Di saat seseorang
dihinggapi dengan perasaan cemas yang sangat memiliki kesehatan mental yang buruk, maka
berlebihan, kemudian berpengaruh pada kondisi kondisinya banyak kecemasan y ang m enghant ui
kesehatan fisik. Situasi yang d emik ian k omp leks dirinya dan mengendalikan dirinya. Penyebab
dan penuh tekanan secara psikologi dari setiap terganggunya kesehatan mental seseorang tentu
kelompok usia membutuhkan perhatian dan dapat terdiri dari banyak faktor. Adapun faktor yang
penanganan yang cepat sehingga tidak menjadi paling sering menggangu masyarakat adalah sesuatu
ganguan jiwa yang lebih serius. Kelo m po k ren tan hal yang belum pasti dan nampak.
yang disebutkan di atas adalah potret umum kondisi Kesehatan mental merupakan komponen
masyarakat pada saat ini. mendasar dari definisi kesehatan. Kesehatan
World Health Organization (WHO) (2019), mental yang baik memungkinkan o ran g u n t u k
mengungkapkan bahwa stres yang muncul d i m a sa menyadari potensi mereka, mengatasi t ek anan
pandemi COVID-19 dapat berupa: (a ) Peru bahan kehidupan yang normal, bekerja secara produktif,
pola tidur dan/atau pola makan yang tidak teratur (b) dan berkontribusi pada komunitas mereka .
Ketakutan dan kecemasan mengenai kesehatan d iri Kesehatan mental jelas merupaka n bagian
maupun kesehatan orang lain y ang d isa yangi (c) integral dari definisi sehat , sehingga tujuan sert a
Sulit tidur dan konsentrasi (d) Memperparah kondisi tradisi kesehatan masyarakat dan promosi
fisik seseorang yang memang memiliki riwayat kesehatan dapat diterapkan sama bermanfaatnya

209
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia 20(3), 2021

dalam bidang kesehatan mental. Keseh a tan masyara kat adalah resiko utama depresi yang
mental membahas lebih daripada tid ak adanya muncul akibat pandemi COVID-19 antara la in (1 )
penyakit mental, yang sangat penting bagi Resesi ekonomi yang disebabka n COVID-19.
individu, keluarga dan masyarakat. Keseh a tan Seperti yang diketahui, pada masa pandemi COVID-
mental merupakan pendekatan multidisiplin 19 telah memicu krisis ekonomi global yang sangat
yang mencakup promosi kesejahteraan, kesehatan tiba-tiba, kemungkinan akan meningkat kan risik o
mental, dan pencegahan penyakit.6 bunuh diri yang terkait dengan pengan gguran d an
tekanan ekonomi. (2) Faktor jarak dan isolasi sosial.
Pengaruh COVID-19 Terhadap Kesehatan Ketakutan akan COVID-19 menciptakan t ekanan
Mental Masyarakat Luas emosional yang serius bagi psikologis masyarakat.
COVID-19 pada realitasnya tidak hanya (3) Stress dan trauma pada tenaga k esehatan dan
memberikan pengaruh pada kesehata n fisik penyedia pelayanan kesehatan pada resiko kesehatan
masyarakat saja, namun juga memberikan pengaruh mental yang sangat tinggi selama pandemi COVID-
pada aspek kehidupan lainnya. Pengaruh yang 19. (4) Masalah sosial dan budaya masyarakat d i
cukup terasa terjadi pada kondisi kesehatan m en tal saat pemberlakuan physical distancing.
masyarakat yang terdampak pandemi. Kondisi Pengaruh yang diakibatkan COVID-19 pada
kehidupan semenjak adanya pandemi C OVI D-19 perubahan yang terjadi secara tiba -tib a, m embuat
memang banyak membuat kehidupan masyarakat masyarakat sulit beradaptasi d a n m eny ebabkan
menjadi berbeda. Perubahan yang terjadi secara stress hingga trauma. Banyaknya pemberitaan d an
tiba-tiba, membuat masyarakat sulit beradaptasi dan informasi mengenai penyebaran C OVI D-19 y ang
menyebabkan stres hingga trauma. Banyaknya terkesan menakutkan, membuat masyarakat merasa
pemberitaan dan informasi mengenai p en yebaran cemas dan khawatir. Kebanyakan dari m asyarakat
COVID-19 yang terkesan menakut kan , m embuat melakukan pembatasa n diri sendiri, mengurangi
masyarakat merasa cemas dan khawatir. kontak fisik, hingga mengisolasi dan mengasingkan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh diri sendiri di rumah. Meskipun pembatasan so sial
peneliti mengindikasikan sebuah hasil dimana dan proses isolasi mandiri dilakukan b erdasarkan
COVID-19 memang memiliki banyak pengaruh keinginan sendiri, namun setelah b eb erapa wak tu
terhadap kesehatan mental masyarakat di Indonesia. kebanyakan masyarakat pun merasa jengah. Bahkan
Berawal dari adanya rasa kecemasan, ketakutan, dan tidak hanya itu, COVID-19 semakin meningkatkan
kekhawatiran masyarakat terkena virus yang kematian di Indonesia selama masa pandemi
dianggap sangat berbahaya dan mematikan. berlangsung. Banyaknya o rang a tau m asyarakat
Kebanyakan dari masyarakat melakuka n yang mengalami permasalahan mental yang
pembatasan diri sendiri, mengurangi k o ntak f isik , disebabkan oleh pandemi COVID-19 dapat
hingga mengisolasi dan mengasingkan diri sendiri di dipahami, mengingat pandemi merupakan su mb er
rumah. Meskipun pembatasan sosial dan proses stress baru yang dihadapi oleh masyarakat di seluruh
isolasi mandiri dilakukan berdasarkan keinginan dunia.
sendiri, namun setelah beberapa waktu kebanyakan
masyarakat pun merasa jengah. DAFTAR PUSTAKA
Adanya PHK besar-besaran inilah yang 1. Bramasta, Dandy Bayu. (2020). Update Vi rus
kemudian menjadi faktor kecemasan dan stress Corona di Dunia 1 April: 854.608 Kasus di 201
masyaraka t di Indonesia, sehingga menggangu Negara, 176.908 Sembuh Melalui <
kondisi psikologis dan kesehatan mental https://www.kompas.com/tren/read/202
masyarakat. Begitu pun ketika sebagia n p egawai 0/04/01/070200365/updat e-vi ru s-co ro nadi -
melakukan WFH (work from home), dimana seorang dunia-1-april-854608-kasus-di-201negara-
pegawai yang pada masa pandemi in i m ela k ukan 176908>. Diakses pada 11 April 2020.
kerja dari rumah (work from home) akan melakukan 2. Deshinta. (2020). Kesehatan Mental
rasionalisasi bahwa memiliki kinerja y a ng k u ran g Masyarakat: Mengelola Kecemasan di Ten gah
optimal. Bekerja di rumah di masa pandemi b u kan Pandemi Covid-19. Jurna l Kependudukan
sekedar pindah ruang kerja. Rasionalisasi ini bu k an Indonesia. Edisi Khusus Demografi dan
untuk orang lain, tetapi untuk dirinya sendiri, COVID-19. 69-74.
sebagai upaya menjaga kesehatan mental diri, 3. Fitria, L. (2020). Cognitive Behavior Th erap y
sehingga tidak menimbulkan frustasi, rasa bersalah, Counseling Untuk Mengatasi An xi et y Da l am
dan perasaan tidak berdaya (Salma, 2020). Masa Pandemi Covid-19. ALIRSYAD, 10(1).
4. Iqbal. (2020). Deteksi Dini Kesehatan M ental
SIMPULAN Akibat Pandemi Covid-19 Pada Unnes Sex
Berdasarkan analisis yang telah dilak ukan o leh Care Community Melalui Metode Self
peneliti, maka dapat dita rik kesimpulan bahwa Reporting Questionnaire. 3 (1). 20-24.
COVID-19 membawa pengaruh besar dalam 5. Linda. (2020). Kecemasan Remaja Pada M asa
kesehatan fisik dan mental masyarakat di Indonesia. Pandemi Covid -19. Jurnal Educatio. 6 (1). 1-4.
Adapun faktor yang memengaruhi kesehatan mental

210
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia 20(3), 2021

6. WHO. (2020). Mental health and psychosocia l 9. Sulis. (2020). Permasalahan Kesehatan Mental
considerations during the COVID-19 outbreak, Akibat Pandemi Covid-19. Pusat Penelitian
18 March 2020: World Health Organization. Badan Keahlian DPR RI. 11 (15). 13-18.
Google Scholar. 10. WHO. Mental Health Action Plan 2013 – 2020.
7. Semiun, Yustinus. (2006). Kesehatan Mental 3. Geneva : World Health Organization. 2013.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius. 11. Zulva, T. N. I. (2020). Covid-19 Dan
8. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kecenderungan Psikosomatis. J. Chem. Inf.
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualit at if, Model, 1-4.
dan R&D. Bandung: Alfabeta.

211

Anda mungkin juga menyukai