Anda di halaman 1dari 3

Nama : Putri Aulia Dalillah

NPM : 24071120147
Kelas/Semester : A/Semester Antara
Mata Kuliah : Psikologi Komunikasi
Dosen Pengampu : Dr. Zikri Fachrul Nurhadi S.T., M.Si.

TUGAS-3
Deskripsikan; Dampak Psikologi Komunikasi Pasien Covid
ditengah Arus Informasi

Arus informasi merupakan aliran informasi yang mengalir sesuai


tingkatannya. Arus informasi sangat penting bagi seluruh masyarakat, karena dengan
adanya arus ini, perkembangan dan penyebaran informasi, akan lebih cepat
tersampaikan dalam lingkup yang luas dan dapat diterima dengan baik oleh khalayak.
Arus Informasi di masa sekarang, sudah sangat berkembang pesat disbanding dulu.
Sekarang, informasi bisa cepat sampai kepada khalayak, karena bantuan teknologi.
Teknologi membantu arus informasi terus mengalir ke berbagai kalangan dan
cakupan.
Di tengah arus informasi yang berkembang pesat melalui media sosial, berita
online, tv, dan perantara lain, membuat masyarakat menjadi serba tahu apa saja hal
yang sedang happening saat ini. Informasi-informasi yang dibuat media di Indonesia
terkadang dilebih-lebihkan, atau disampaikan dengan bahasa komunikasi yang kurang
tepat bagi khalayak. Hal ini menyebabkan kesalahpahaman yang terjadi di lingkup
masyarakat. Apalagi keadaan Indonesia di tahun 2020 sampe pertengahan 2021 ini,
Indonesia masih belum lepas dari pandemic covid-19. Sudah hampir 1 tahun lebih,
Indonesia belum bisa melewati hal ini. Dampak dari pandemi ini banyak sekali,
terutama bagi masyarakat. Banyak yang meninggal, kekurangan ekonomi, dan
terkena mentalnya karena memikirkan pandemi yang tidak selesai dan malah semakin
bertambah. Pemikiran-pemikiran dari diri sendiri mengenai covid sudah cukup
membuat banyak orang terkena psikologisnya, tetapi di zaman dimana arus informasi
berkembang secara cepat, semua pihak yang menyebarkan informasi juga malah
membunuh semangat masyarakat. Informasi-informasi di media sosial terkadang
memberikan stigma buruk bagi masyarakat.
Seperti yang kita tahu, faktanya, sekarang pasien covid di Indonesia
bertambah, hal ini disebabkan karena ketidakpatuhan masyarakat Indonesia sendiri,
salah satu faktornya adalah dari bosannya berada dirumah, maka masyarakat memilih
keluar, dan tidak peduli dengan adanya virus ini, itu artinya psikologis masyarakat
Indonesia sedikit terganggu karena adanya pandemi. Hal inilah yang harus
diperhatikan, terutama bagi para pasien covid di Indonesia. Bukan hanya peringatan
atau hal-hal yang harus kita patuhi saja, tetapi informasi yang tidak benar atau kurang
tepat diperlihatkan di media sosial harus dipilah Kembali. Dalam menyampaikan
informasi, hendaknya harus memperhatikan psikologi komunikasi, dimana mencakup
kejiwaan masyarakat sebagai penerima pesan, apalagi seorang pasien covid. Psikologi
komunikasi sangat berperan bagi perubahan perilaku manusia, terutama pada saat
kegiatan komunikasi berlangsung, dari mulai komunikasi yang langsung atau dalam
lingkup massa.
Contoh kasus mengenai informasi yang terlalu banyak dan menurut saya
kurang tepat adalah mengenai banyak orang yang meninggal, saya melihat diberbagai
sosial media, bagi pasien covid, hal ini bisa membuat kondisi drop, karena mereka
pun sedang melawan virus tersebut, mereka menjadi takut, karena hal-hal seperti ini.
Mungkin pengurangan informasi bisa menjadi pilihan, agar seorang pasien covid bisa
bangkit dan tidak berpikir negatif.
Pada intinya, ditengah arus informasi yang sangat pesat ini, memberikan
dampak bagi psikologi komunikasi pasien covid itu sendiri, dimana dampaknya
adalah kepada kondisi kejiwaan pasien covid seperti panic buying atau gangguan
kecemasan (Anxiety) yang terus terpikirkan oleh seorang pasien covid. Kemudian
menyebabkan kondisi kesehatan yang menurun, karena pikiran yang negatif, dan ada
juga yang ditinggal oleh orang terdekat, karena virus ini. Seorang pasien covid tengah
berjuang melawan penyakitnya, akan tetapi informasi yang mereka lihat di media
sosial, membuat pola pikir pasien menjadi negatif.

Anda mungkin juga menyukai