Anda di halaman 1dari 3

Peran Pendidikan pada Masa Pandemi Covid 19

Oleh : Ahmad Fauzi


Penmat 1A

Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran pendidikan dalam masa pandemi Covid 19 ini?


2. Contoh permasalahan nyata peran pendidikan di Indonesia pada masa pandemi
Covid 19 ini.

Kajian Teori

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini tak lepas dari peran dunia
pendidikan. Perkembangan IPTEK terutama semenjak revolusi industri memang
sangat berkembang pesat. Peranan globalisasi juga turut membuat persebaran IPTEK
jadi lebih merata ke seluruh dunia.

Perkembangan IPTEK selalu berjalan beriringan dengan perkembangan pendidikan,


bisa dikatakan keduanya saling mempengaruhi satu sama lain. Pendidikan menjadi
faktor majunya IPTEK, begitupun IPTEK menjadi penunjang dan faktor kemajuan
dunia pendidikan. Menurut Christine E. Sleeter dan Peter L, yang dikutip oleh H.A.R
Tilaar (2012, 55) mengatakan ada tiga kekuatan yang dominan, yaitu ilmu
pengetahuan, teknologi sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dan informasi.

Peranan IPTEK dan pendidikan mempengaruhi segala sektor kehidupan manusia,


entah itu dalam bidang sosial, ekonomi, politik, kesehatan, dan lain sebagainya. Bisa
dibilang berbagai kemajuan masyarakat dunia sekarang ini adalah hasil dari
pendidikan dan IPTEK yang berkembang pesat.

Pandemi Covid 19 yang melanda seluruh dunia sepanjang tahun ini telah
memberikan banyak dampak negatif terhadap berbagai bidang kehidupan manusia.
Bidang kesehatan adalah yang paling terdampak, dimana sebuah penyakit baru yang
masih belum diketahui obatnya serta menyebar secara mudah dan cepat, membuat
penanggulangannya semakin sulit. Di bidang ekonomi, pandemi ini membuat
kegiatan perekonomian menjadi terhambat, dan menyebabkan pertumbuhan
ekonomi stagnan atau bahkan minus. Dampaknya adalah banyaknya orang yang
kehilangan mata pencaharian, serta kenaikan harga berbagai kebutuhan hidup,
karena kegiatan ekonomi masyarakat tak bisa dilakukan secara leluasa karena harus
mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Di bidang pendidikan pun sama, belajar
secara langsung tidak dapat dilakukan karena berpotensi meningkatkan penyebaran
virus.

Menghadapi pandemi global seperti ini bukanlah hal yang baru bagi umat manusia.
Tercatat sudah beberapa kali kita diuji musibah global seperti ini, seperti wabah
hitam, flu Spanyol, wabah MERS, SARS, HIV, dan sebagainya. Pengalaman-
pengalaman menghadapi hal semacam ini bisa menjadi sebuah pelajaran berharga
dalam menghadapi kejadian serupa di masa depan.

Upaya penanggulangan pandemi Covid 19 tak lepas dari peranan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Ilmu pengetahuan, khususnya di bidang kedokteran dan farmasi
memainkan peranan penting dalam upaya penanggulangan wabah ini. Seperti yang
kita tahu, pendeteksian virus dan perawatan orang terpapar virus ini tak lepas dari
peranan tenaga kesehatan dan dunia kedokteran. Bidang farmasi memberikan
peranan dalam meriset obat-obatan dan vaksin yang ampuh untuk menanggulangi
virus ini. Sekarang sudah ada beberapa pihak farmasi yang melakukan riset untuk
menemukan vaksin yang tepat untuk virus corona baru ini.

Selain dunia kedokteran dan farmasi, teknologi pun berperan penting dalam upaya
penanggulangan pandemi ini. Teknologi membantu dunia kedokteran dan farmasi
bekerja secara lebih efektif dengan bantuan alat-alat canggih berteknologi tinggi. Tes
PCR dan rapid test adalah bentuk dari hadirnya teknologi dalam pendeteksian virus
corona baru ini. Selain itu, teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini
membantu berbagai pihak dalam penyebaran informasi yang valid mengenai
perkembangan dan upaya-upaya pencegahan virus ini.

Selain hal di atas, pendidikan juga secara langsung berpengaruh dalam respon
menghadapi pandemi ini, terutama dalam pembentukan pola pikir masyarakat.
Masyarakat yang memiliki pendidikan bagus memiliki pola pikir yang lebih adaptif
terhadap pandemi ini. Mereka cenderung paham akan situasi, serta selalu mengikuti
informasi-informasi valid dan menghindari informasi-informasi hoax. Masyarakat
seperti ini lebih peduli dan paham pentingnya memakai alat keselamatan diri seperti
masker, serta patuh menjalankan protokol kesehatan.

Sementara itu, masyarakat yang pendidikannya kurang, dalam hal respon terhadap
pandemi ini masih kurang peka dan tepat. Masyarakat seperti ini cenderung abai
dalam melaksanakan protokol kesehatan, serta seringkali lebih percaya informasi
yang tidak jelas maupun teori konspirasi mengenai pandemi ini.

Peran pendidikan yang lainnya adalah dalam hal sosialisasi masyarakat mengenai
pandemi Covid 19 ini. Pendidikan berperan menginformasikan bagaimana
perkembangan virus ini, bagaimana cara menghindarinya, dan bagaimana
beradaptasi terhadap keadaan baru di masa pandemi ini.

Maka dari itu, jelas sekali peranan pendidikan dalam upaya penanggulan pandemi
Covid 19 ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kajian Empiris

Penyebaran virus Covid 19 di Indonesia sekarang ini masih belum menunjukkan


tanda-tanda akan menurun, bahkan setiap hari malah semakin meningkat, dan
sudah lebih dari 500 ribu orang positif dan belasan ribu orang meninggal akibat
wabah ini. Kenyataan bahwa wabah ini malah semakin meningkat tiap harinya
membuat miris kita semua.

Selain karena memang virus ini bisa dengan mudah menular dan menyebar, perilaku
masyarakat kita yang masih abai dan kurang adaptif dalam masa wabah ini juga turut
menjadi faktor meningkatnya angka positif Covid 19.

Masih banyak warga yang kurang sadar dan abai dalam melaksanakan protokol
kesehatan, serta masih banyak yang kurang wawasan mengenai pandemi ini dan
dengan mudah mempercayai isu dan informasi tidak valid serta teori konspirasi
mengenai wabah ini.

Hal-hal ini dipicu oleh pola pikir masyarakat yang masih kurang tepat. Pembentukan
pola pikir seperti kita tahu salah satu faktor utamanya adalah pendidikan.
Mungkinkah pendidikan di Indonesia ini masih belum mumpuni untuk bisa
membentuk pola pikir yang baik bagi masyarakatnya?

Solusi
1. Menerapkan sosialisasi yang masif dan efektif dalam menginformasikan informasi
yang valid.
2. Memberikan pemahaman yang baik ke masyarakat akan pentingnya protokol
kesehatan.
3. Perbaikan pendidikan agar lebih baik dan membentuk pola pikir yang baik bagi
masyarakat.

Rekomendasi
Pandemi Covid 19 yang masih belum tahu kapan berakhirnya ini sudah sepatutnya
ditanggapi dengan serius dan bijaksana oleh berbagai pihak. Pemerintah harus
berupaya semaksimal mungkin menanggulangi virus ini. Masyarakat juga harus sadar
dan patuh terhadap segala peraturan pemerintah, terutama dalam menjalankan
protokol kesehatan. Selain itu setiap orang harus jadi contoh baik bagi orang lain,
sebagai salah satu cara mendidik bagaimana harusnya bersikap dan berperilaku di
masa pandemi ini.

Anda mungkin juga menyukai