Pendahuluan
Era new normal ini berimbas besar bagi seluruh elemen masyarakat. Salah
satu imbasnya adalah gangguan kesehatan mental yang dapat menghantui siapa saja.
Hal ini tentunya sangatlah mengkhawatirkan. Melalui tulisan ini, penulis akan
mengupas tentang gangguan kesehatan mental yang terjadi di era new normal sebagai
akibat dari pandemi COVID-19. Selain itu, penulis juga akan membahas langkah
yang dapat dilakukan oleh generasi milenial selaku nakhoda bangsa dalam
menanggulangi masalah ini.
Kesehatan Mental sebagai Masalah Kesehatan Masyarakat di Era New Normal
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, salah satu hal yang mungkin
menghantui kita di era new normal ini adalah gangguan kesehatan mental. Hal ini
menimbulkan kekhawatiran karena kesehatan mental merupakan bagian penting dari
kesehatan secara keseluruhan. Hal ini sesuai dengan definisi kesehatan yang
diberikan oleh World Health Organization (WHO), yaitu “health as a state of
complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of
disease or infirmity.” Dari definisi ini, kita dapat menyimpulkan bahwa kesehatan
mental tidak kalah pentingnya ketimbang kesehatan fisik.
Selain ketiadaan interaksi fisik dan tatap muka, faktor lain yang menyebabkan
gangguan kesehatan mental di era new normal adalah penggunaan media sosial.
Orang yang sering membuka media sosial, khususnya mengenai berita terkait
COVID-19, lebih rentan stres dan mengidap kecemasan (Gao et al., 2020). Hal ini
disebabkan oleh maraknya disinformasi dan berita bohong (hoaks) yang disebarkan di
media sosial (Erku et al., 2020). Selain itu, kesedihan dan kecemasan dapat muncul
saat kita melihat penderitaan orang lain melalui media sosial ataupun portal berita (Li
et al., 2020).
Melihat sangat masifnya pengguna media sosial di dunia dan Indonesia, maka
tidak mengherankan jika disinformasi dan hoaks dapat dengan mudah menyebar.
Namun, dilihat dari sisi positifnya, media sosial dapat dimanfaatkan oleh generasi
milenial untuk melakukan penjagaan dan perlindungan kesehatan mental masyarakat.
Pemaparan berikutnya akan menjelaskan mengenai bentuk-bentuk penjagaan dan
perlindungan kesehatan mental masyarakat yang dapat dilakukan oleh generasi
milenial melalui media sosial.
Hal pertama yang dapat dilakukan oleh generasi milenial secara kolektif
adalah menahan diri untuk tidak mudah menyebarkan berita yang tidak diketahui
validitasnya. Hal ini sangat krusial karena disinformasi dan hoaks yang disebarkan
melalui media sosial dapat mengakibatkan gangguan kesehatan mental (Erku et al.,
2020). Selain menahan diri untuk tidak menyebarkan berita yang diragukan
validitasnya, generasi milenial juga harus mengampanyekan gerakan antihoaks.
Dengan mengampanyekan gerakan antihoaks, harapannya masyarakat dapat lebih
tercerdaskan sehingga mampu lebih bijak dalam menyikapi berita yang didengar.
Hal kedua yang generasi milenial dapat lakukan adalah secara kolektif
mengampanyekan perilaku 3M yang terdiri dari memakai masker, mencuci tangan,
serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Kunci dari suksesnya kampanye ini
terletak pada kolektivitasnya. Semakin banyak generasi milenial yang
mengampanyekan perilaku 3M, maka semakin banyak orang yang akan mengikuti.
Hal ini sesuai dengan konsep bandwagon effect yang menyatakan bahwa seseorang
lebih mungkin mengikuti sesuatu yang dilakukan oleh banyak orang (Beck, 2015).
Perilaku 3M ini memang terdengar sederhana, tetapi dampaknya cukup signifikan.
Wang et al. (2020) menemukan bahwa orang yang aktif melakukan 3M lebih
terlindungi dari gangguan kesehatan mental.
Hal ketiga yang mampu dilakukan oleh generasi milenial adalah secara
kolektif menggalakkan pola hidup sehat. Pola hidup sehat yang dimaksud di sini
adalah olahraga secara rutin, makan dengan gizi seimbang, serta istirahat yang cukup.
Kegiatan-kegiatan tersebut memang terkesan simpel, tetapi ketiga kegiatan tersebut
terbukti efektif dalam mencegah dan mengurangi gejala stres atau depresi (Carek et
al., 2011; Molendijk, 2018; Zhang et al., 2020). Tentu, untuk memastikan bahwa
masyarakat menerapkan pola hidup sehat, generasi milenial harus melakukan
kampanye secara kolektif agar bandwagon effect dapat terjadi.
Carek, P. J., Laibstain, S. E., & Carek, S. M. (2011). Exercise for the treatment of
depression and anxiety. The international journal of psychiatry in medicine,
41(1), 15-28.
Corrigan, P. (2004). How stigma interferes with mental health care. American
psychologist, 59(7), 614.
Erku, D. A., Belachew, S. A., Abrha, S., Sinnollareddy, M., Thomas, J., Steadman, K.
J., & Tesfaye, W. H. (2020). When fear and misinformation go viral:
Pharmacists' role in deterring medication misinformation during
the'infodemic'surrounding COVID-19. Research in Social and Administrative
Pharmacy, 17(1), 1954-1963.
Gao, J., Zheng, P., Jia, Y., Chen, H., Mao, Y., Chen, S., ... & Dai, J. (2020). Mental
health problems and social media exposure during COVID-19 outbreak. Plos
one, 15(4), e0231924.
Huang, Y., Wang, Y., Wang, H., Liu, Z., Yu, X., Yan, J., ... & Wu, Y. (2019).
Prevalence of mental disorders in China: a cross-sectional epidemiological
study. The Lancet Psychiatry, 6(3), 211-224.
Hwang, T. J., Rabheru, K., Peisah, C., Reichman, W., & Ikeda, M. (2020). Loneliness
and social isolation during the COVID-19 pandemic. International
Psychogeriatrics, 32(10), 1217-1220.
Li, Z., Ge, J., Yang, M., Feng, J., Qiao, M., Jiang, R., ... & Yang, C. (2020).
Vicarious traumatization in the general public, members, and non-members of
medical teams aiding in COVID-19 control. Brain, behavior, and immunity,
88, 916-919.
Molendijk, M., Molero, P., Sánchez-Pedreño, F. O., Van der Does, W., & Martínez-
González, M. A. (2018). Diet quality and depression risk: a systematic review
and dose-response meta-analysis of prospective studies. Journal of affective
disorders, 226, 346-354.
Pfefferbaum, B., & North, C. S. (2020). Mental health and the Covid-19 pandemic.
New England Journal of Medicine.
Wang, C., Pan, R., Wan, X., Tan, Y., Xu, L., Ho, C. S., & Ho, R. C. (2020).
Immediate psychological responses and associated factors during the initial
stage of the 2019 coronavirus disease (COVID-19) epidemic among the
general population in China. International journal of environmental research
and public health, 17(5), 1729.
WHO. (2013). Mental Health Action Plan 2013-2020. Geneva: World Health
Organization.
Xiong, J., Lipsitz, O., Nasri, F., Lui, L. M., Gill, H., Phan, L., ... & McIntyre, R. S.
(2020). Impact of COVID-19 pandemic on mental health in the general
population: A systematic review. Journal of affective disorders.
Zhang, Y., & Ma, Z. F. (2020). Impact of the COVID-19 pandemic on mental health
and quality of life among local residents in Liaoning Province, China: A
cross-sectional study. International journal of environmental research and
public health, 17(7), 2381.