Anda di halaman 1dari 7

Vaksinasi Kesehatan Mental Dengan Menerapkan

Self Emotional Control Di Masa Peralihan Pandemi Covid-19 Bagi Kalangan Anak-Anak Dan
Remaja

Oleh:Nanda Aulia Putri

A.Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Pandemic covid-19 memberikan dampak bagi kesehatan mental masyarakat,tanpa memandang


usia ataupun status social sekarang covid-19 sudah menjadi bagian menakutkan dalam kehidupan
masyarakat,tak pelik hal ini memberikan perhatian lebih pada kesehatan mental masyarakat yang
mana kondisi pandemic saat ini akan memicu terjadinya gangguan psikologis seperti
kecemasan,depresi,somatic syndrome dan gangguan psikologis lainnya.

Tercatat dalam hitungan hari ada 30-40 ribu masyarakat yang terdeteksi positive mengidap
covid-19,hal ini tentunya menyita perhatian masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia pada
umumnya,bersumber dari data world health organization menjelaskan bahwa perkembangan
covid -19 terhitung dari bulan januari hingga juni 2020 ,virus ini telah tersebar bahkan lebih dari
8 juta kasus dan menyebabkan 461,715 angka kematian pada hampir seluruh Negara yang ada di
dunia.sehingga dalam hal ini WHO menyatakan deklarasi bahwa persebaran virus covid -19
sebagai global pandemic atau pendemi yang menyerang seluruh Negara dunia.

Bahkan pada tahun 2021 ini tepatnya pada bulan juli hingga September yang mana Indonesia
ditetapkan sebagai Negara nomor 2 terparah persebaran covid-19 se Asia tenggara dengan angka
pasien positive mencapai 30 hingga 40 ribu perhari ,sehingga pada waktu itu Indonesia
memberlakukan program pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM)level iv pada beberapa
wilayah di indonesia

Menyikapi hal ini tentunya banyak tindakan yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk
menekan angka penyebaran covid-19 seperti yang kita perhatikan saat ini yaitu penerapan 5M
yaitu,memakai masker,mencuci tangan,menjaga jarak,menjauhi kerumunan,serta menguragi
mobilitas.meskipun dalam perjalananya saat ini terjadi penurunan yang signifikan dalam
penambahan jumlah angka pasien yang dinyatakan positive covid-19,namun hal itu telah
memberikan efek baik dalam segi fisik ataupun psikologis masyarakat

kebiasaan baru selama masa pandemic ini tentunya akan memberikan tantangan baru bagi
kondisi psikologis masayarakat dalam rangka beradaptasi serta menyesuaikan kondisi yang
baru.meskipun sekarang sudah ada vaksin untuk kesehatan fisik masyarakat namun,penting juga
untuk mengimunisaikan kesehatan mental masyarakat salah satu bentuknya adalah dengan self
control emotional dalam ranah edukasi pentingnya kesehatan mental pada saat masa peralihan
pandemi ini.

1.2 Urgensi

Mengambil informasi dari lembaga UNICEF Indonesia pada 5 oktober 2021 menyatakan
bahwa,UNICEF memperingatkan bahwa anak-anak dan remaja berpotensi mengalami dampak
luas dan jangka yang lama dari meluasnya persebaran pandemic Covid-19 terhadap kesehatan
mental,yang mana dalam laporan yang bertajuk ”The state of the world children 2021;On My
Mind: promoting,protecting,and charing children’s mental healt” memberikan laporan bahwa
berdasarkan data terbaru diperkirakan bahwa terdapat 1 dari 7 remaja berusia 10-19 tahun di
dunia ini yang hidup dalam keadaan “mental disorders”.bahkan setiap tahun ditemukan tindakan
bunuh diri merenggut nyawa 46.000 anak muda,tindakan ini merupakan salah satu penyebab dari
lima penyebab besarnya kematin pada usia kelompok itu.

Dalam hal ini UNICEF menyatakan bahwa,tidak dapat dipungkiri bahwa pandemic Covid-19
telah memberikan dampak yang terbilang besar.Berdasarkan temuan awal dari survey
internasional terhadap anak-anak dan orang dewasa di 21 negara yang dilaksanakan oleh
lembaga UNICEF dan Gallup,yang mana hasilnya disajikan dalam bentuk sekilas di dalam
laporan “The State Of the World’s children 2021”Menyatakan bahwa terdapat media 1 dari 5
anak muda usia 15-24 tahun yang di dalam survey menyatakan bahwa mereka sering mengalami
depresi atau rendahnya minat untuk ikut berkegiatan.
Memasuki periode ketiga dari Pandemi Covid-19 sudah banyak dampak pandemic yang meluas
terhadap kesehatan dan kesejahteraan mental anak-anak dan pemuda terus memburuk .1,6 miliar
anak terdampak oleh terhentinya proses belajar mengajar.Adanya gangguan terhadap
rutinitas,pendidikan,hiburan,serta kecemasan terkait keuangan keluarga dan kesehatan membuat
anak muda mengalami takut,marah,sekaligus kekhawatiran akan masa depan mereka.

Hal inilah yang menjadi urgensi dan membutuhkan perhatian lebih untuk masyarakat,karena
selain menjaga kesehatan fisik masyarakat juga perlu menjaga kesehatan mental terutama pada
kelompok usia anak-anak dan remaja beranjak dewasa,untuk itu salah satu penanganan yang
dapat dilakukan adalah “self emotional control”sebagai upaya untuk mengurangi dan vaksinasi
kesehatan mental dalam masa peralihan Covid-19 ini

1.3 Topik

Dengan penjabaran mengenai latar belakang masalah dan urgensi terkait masalah tersebut
maka Essay ini mengangkat topik “Selamatkan Generasi Muda Dan Raih Kesehatan Mental”
B.Pembahasan Analisis

2.1 Definisi Self Emotional control

Definisi kontrol diri secara emosi,perspektif saat ini didefinisikan sebagai mekanisme yang
memungkinkan untuk menghambat atau mengesampingkan impuls yang datang dari sistem
panas, memungkinkan sistem dingin lebih diutamakan (Gillebaart dan De Ridder, 2017).Selain
itu ada beberapa ahli yang mengemukakan definisi control diri ,diantaranya Kontrol diri juga
telah didefinisikan sebagai kemampuan untuk menunda kepuasan segera dari hadiah yang lebih
kecil untuk hadiah yang lebih besar di kemudian hari (Ainslie, 1975; Mischel et al., 1989; Kirby
dan Herrnstein, 1995).

Definisi ini mencakup gagasan penghambatan yang berhasil, tetapi diperluas dalam arti bahwa
ia menekankan dilema pengendalian diri atau konflik antara pilihan jangka pendek yang segera
memuaskan (yang perlu dihambat) dan pilihan jangka panjang dengan nilai imbalan yang lebih
besar. Kemampuan untuk melepaskan hadiah langsung mencerminkan pengendalian diri.

Dari kedua definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut maka dapat dipahami Self
Emotioanal Control atau control diri secara emosi merupakan bentuk pengendalian diri dari
berbagai hal yang nanti berguna untuk menekan dilemma ketika ada permasalahan ataupun
konflik baik dalam bentuk jangka panjang maupun jangka pendek.

2.2 Arti Penting Self Emotional Control

Pentingnya pengendalian diri secara Emosi pada perilaku dan kesejahteraan tidak dapat
dibantahkan lagi.Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan menjelaskan bahwa tingkat
pengendalan diri pada usia muda dapat memprediksi keterampilan kognitif dan pengaturan diri
pada remaja (Shoda et al., 1990),Serta hasil penting seperti kesehatan dan kesejahteraan di
kemudian hari (Moffitt et al., 2011). Selain itu, memiliki kontrol diri terkait dengan nilai dan
prestasi akademik yang lebih baik (Tangney et al., 2004; Duckworth dan Seligman, 2005),
definisi operasional interpersonal yang lebih berkualitas dari hubungan pengendalian diri (Vohs
et al., 2011), dan pada dasarnya, kehidupan yang lebih bahagia (Cheung et al., 2014; Hofmann et
al., 2014). Sebaliknya, menjadi rentan terhadap pengendalian diri yang rendah dikaitkan dengan
perilaku dan hasil yang bermasalah seperti pembelian impulsif (Baumeister,2002)
3.3 Jenis-Jenis Self Emotional Control

Ada beberapa jenis dari sistem Self Emotional Control ,Mengutip dari sumber menyatakan
bahwa Block and Block (Lazarus,1976)mengemukakan tiga jenis Self Emotional Control yaitu:

1.Over control,merupakan bentuk control emosi yang dilakukan oleh indivisu secara berlebihan
sehingga individu tersebut banyak menahan diri dalam bereaksi terhadap stimulus.

2.Under control,merupakan bentuk control emosi yang mana individu cenderung untuk
melepaskan impulsifitas dengan bebas tanpa memberikan pertimbangan yang matang.bentuk
control emosi ini membuat individu sangatrentan untuk melepaskan dirinya untuk
mengendalikan berbagai hal.

3.Appropiate control,merupakan bentuk pengendalian emosi individu dalam upaya


mengendalikan impuls secara tepat,sehingga sangat dibutuhkan sekali individu dengan
pengendalian seperti ini.Jenis control emosi ini akan memberikan manfaat untuk individu itu
sendiri karena dengan adanya kemampuan pengendalian yang baik akan cenderung
menghasilakn dampak negative yang signifikan

3.4 Aspek Penerapan Self Control Emotional Dengan Upaya Vaksinasi Kesehatan Mental Di
Masa Peralihan Pandemi Covid-19 Bagi Kalangan Anak-Anak Dan Remaja.

A.Behavioral control (Kontrol perilaku)

Behavioral control merupakan suatu bentuk kemampuan seseorang dalam mengendalika dirinya
pada suatu keadaan yang tidak menyenangkan .kemampuan mengontrol perilaku ini dijelaskan
menjadi dua komponen yaitu kemampuan mengatur pelaksanaan(regulated administrasition) dan
kemampuan memodifikasi perilaku(stimulus modifability).

B.Cognitif control(Kontrol kognitif)

Cognitif control didefinisikan sebagai kempuan individu dalam mengolaj informasi yang tidak
dia inginkan dan menginterpretasi,menilai,atau menghubungkan sesuatu kejadian kedalam
kerangka kognitif sebagai adaptasi psikologis untuk mengurangi tekanan yang dihadapi

C.Decisional control (mengontrol suatu keputusan)


C.Kesimpulan Dan Saran

3.1 Kesimpulan

Self emotional control merupakan bentuk pengendalian diri dalam menghadapi berbagai
tekanan yang muncul akibat stimulus untuk tetap mempertahakan kondisi emosi agar tetap
stabil.self emotional control memiliki arti penting bagi masyarakat terutama kelompok usia anak
anak dan remaja karena hal itu mampu memprediksi kemampuan kognitif serta pengaturan diri
individu pada kelompom usia tersebut. Ada berbagai jenis self emotional control yang dapat
dilakukan mulai dari over control,under control,dan appropriate control dan jenis pengendalian
yang baik adalah appropriate control.Aspek-aspek yang dapat dilakukan juga bisa dimulai dari
perilaku,kognitif hingga pengambilan keputusan.

3.2 Saran

Sekolah-sekolah dan bidang pendidikan lainnya dapat melakukan sosialisasi terkait


pentingnya Self emotional control terutama pada jenjang pendidikan dasar dan sekolah
menengah,selain itu peran orang tua juga sangat diperlukan dalam memberikan edukasi terkait
pentingnya kesehatan mental bukan hanya terfokus pada kesehatan fisik saja.

SUMBER REFERENSI:

Khairunnisa Amani,Natasha.Top 3: “Kasus COVID-19 di Indonesia Terparah No. 2 di Dunia


Sejak Juli 2021 Disorot”.Diakses dari: https://www.liputan6.com/global/read/4629832/top-3-
kasus-covid-19-di-indonesia-terparah-no-2-di-dunia-sejak-juli-2021-disorot

Aisyah Roziika, Meilanny Budiarti Santoso, Moch. Zainudiin.(2020).PENANGANAN STRES


DIMASA PANDEMI COVID-19 DENGAN METODE EMOTIONAL FREEDOM
TECHNIQUE (EFT).3(2).121-128.

Helen Wylie,”Dampak COVID-19 terhadap rendahnya kesehatan mental anak-anak dan pemuda
hanyalah ‘puncak gunung es”.Diakses dari:
https://www.unicef.org/indonesia/id/press-releases/dampak-covid-19-terhadap-rendahnya-
kesehatan-mental-anak-anak-dan-pemuda-hanyalah

Marleen Gilebaart.(2018).The Operational definition of self control.9.2.2-4.

Mulyani,Syamsu Yusuf L.N.(2016.)BIMBINGAN KELOMPOK TEKHNIK MODELING


UNTUK MENINGKATKAN SELF CONTROL(Studi Deskriptif Terhadap Peserta Didik Kelas
XI SMK Sangkuriang 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

Anda mungkin juga menyukai