Anda di halaman 1dari 11

1

PENINGKATAN MENTAL HEALTH YANG


DISEBABKAN PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA
PADA GENERASI Z

TIFFANI MONICHA BARATIMUR NUR


122110014
SEKOLAH VOKASI / DIII KEBIDANAN

UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN


2022
2

Sub tema : Upaya meningkatkan kesehatan mental pada generasi Z

PENINGKATAN MENTAL HEALTH YANG DISEBABKAN


PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA PADA GENERASI Z

Oleh : Tiffani Monicha Baratimur Nur

A. PENDAHULUAN
Generasi Z ditujukan pada orang-orang yang lahir pada tahun 1995-
2010. Generasi Z biasa disebut dengan generasi internet karena banyak
terpapar internet dan media sosial sejak dari usia muda. Ciri khas dari generasi
ini adalah penggunaan teknologi dan smartphone yang banyak, lebih kreatif,
dan lebih peduli terhadap lingkungan.
Menurut WHO, kesehatan mental didefinisikan sebagai keadaan yang
baik dimana individu menyadari potensi diri mereka yang sebenarnya, bisa
coping dengan stres normal dari hidup, bisa bekerja dengan produktif dan
mampu memberi kontribusi pada lingkungannya. Era globalisasi telah
membawa perubahan dalam banyak aspek dunia ini. Namun, dengan kondisi
dunia yang tidak stabil dalam era globalisasi ini bisa mengakibatkan
pertumbuhan nilai pengidap penyakit mental.
Penyakit mental dapat didefinisikan sebagai kondisi kesehatan yang
mengubah cara berpikir, perasaan, atau perilaku seseorang (atau ketiganya)
yang menyebabkan kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Individu
yang memiliki penyakit mental tidak mutlak terlihat sebagaimana orang
mengidap penyakit pada umumnya, namun bukan berarti penyakit mereka
tidak lebih berat daripada orang yang mengidap penyakit yang menyerang
fisik.
Indonesia tidak rentan dari masalah penyakit mental, terutama Jakarta
sebagai ibukota, dimana tuntutan hidup lebih tinggi dibanding wilayah lainnya.
Dengan padatnya kota dan pekerjaan, level stress di ibukota cenderung lebih
tinggi dan hal ini bisa menyebabkan kesenjangan sosial dan tentunya akan
berefek pada kesehatan mental warga DKI Jakarta.
3

Berdasarkan dari data yang diperoleh dari Kementrian Kesehatan


Republik Indonesia dapat dilihat perbedaan angka pengidap penyakit mental
dari tahun 2013 dan tahun 2018. Terdapat peningkatan dari tahun 2013 ke
tahun 2018 dari provinsi-provinsi di Indonesia, terutama di daerah DKI Jakarta.
Terjadi peningkatan sebesar 4,2% dari 5,8% ke 10% dari jumlah penduduk
Jakarta. Diperkirakan setiap tahunnya persentasi mengalami kenaikan sebesar
0,8%. Dapat disimpulkan bahwa penanganan masalah penyakit mental di
Indonesia belum terlalu diperhatikan baik oleh pemerintah ataupun masyarakat
sendiri.
Oleh karena itu,adanya peran pemerintah sangat penting. Secara
khusus, dengan menyediakan sarana dan prasarana seperti badan dukungan
sosial, pelatihan staf tentang intervensi sosial, dan psikologis yang diperlukan.
Hal Ini termasuk LSM lokal, tokoh masyarakat, kolaborasi media, layanan
medis primer, Komisi Pengetahuan Agama, dan pemantauan berkelanjutan.
Setelah tahu bahwa media sosial berpotensi besar menyebabkan masalah
kesehatan mental,dianjurkan untuk membatasi penggunaannya. Batas aman
penggunaan media sosial dalam sehari adalah tidak lebih dari dua jam.
Menggunakan media sosial secara bijak. Dengan demikian,Gen Z tidak
akan terseret ke dalam “sisi gelap” media sosial yang dapat berujung pada
gangguan kesehatan mental.

B.ISI
Pada dasarnya Generasi Z yaitu dikatakan sebagai Generasi Digital yang
selalu berkaitan dengan adanya internet, smartphone, sosial media dan lain
sebagainya yang berhubungan dengan teknologi. Tidak lepas dari itu, sosial
media yang sering dipergunakan oleh Generasi Z ini tentunya menimbulkan
dampak posistif dan negatif bagi generasi tersebut.
Di sisi yang lain, media sosial sangatlah memiliki dampak negatif pada
Generasi Z termasuk risiko penyakit mental.Pasalnya,Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan sosial media secara berlebihan dapat
memberikan berbagai dampak negatif terhadap kesehatan mental, antara lain :
1. Kecemasan atau Anxiety
4

Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam jurnal Computers and Human


Behaviour, orang yang dilaporkan menggunakan tujuh atau lebih platform
sosial media, tiga kali lebih mungkin mengalami gejala kecemasan umum
tingkat tinggi, dibanding mereka yang hanya menggunakan sekitar dua
platform sosial media saja. Meski begitu, belum dapat dipastikan secara
jelas apakah dan bagaimana sosial media dapat menyebabkan kecemasan.
2. Memicu Depresi
Beberapa penelitian telah menemukan adanya keterkaitan antara depresi
dan penggunaan sosial media. Salah satunya adalah penelitian yang
melibatkan lebih dari 700 siswa menemukan bahwa gejala depresi.
Misalnya seperti suasana hati yang rendah, perasaan tidak berharga, dan
putus asa, berkaitan dengan kualitas interaksi secara daring.
3. Mengganggu Kualitas Tidur
Tidur yang cukup dan berkualitas tentu berkaitan dengan kesehatan tubuh
dan mental secara keseluruhan. Namun, pencahayaan buatan yang berasal
dari layar smartphone dipercaya dapat mengganggu kualitas tidur.
4. Menimbulkan Kecanduan
Salah satu alasan utama kita menggunakan sosial media adalah
mengalihkan perhatian dan menghilangkan kebosanan.Oleh karena itu,
sosial media memberikan penguatan setiap kali seseorang masuk. Perilaku
tersebut dapat menyebabkan kecanduan sosial media. Faktanya, perilaku
seperti itu sangatlah umum,
5. Gangguan Makan
Dengan contoh yakni bulimia, anoreksia dan kecenderungan makan
berlebihan menjadi gangguan makan yang kerap menyerang para Generasi
Z. Seringnya, kondisi gangguan makan seperti ini dilatarbelakangi oleh
tingginya kadar stres pada generasi Z dan mereka melampiaskannya
dengan makan berlebihan. Sejatinya hal tersebut dilakukan untuk mencari
ketenangan/kesenangan.
6. Bipolar
Biasanya menyebabkan perubahan suasana hati yang tidak normal pada
aktivitas dan energi. Para Generasi Z yang mengidap gangguan kesehatan
5

mental seperti ini dapat lebih aktif dibandingkan dalam keadaan normal.
Namun, di saat yang hampir bersamaan, ia bisa tiba-tiba berubah depresi,
merasa sangat terpuruk, terpukul, menyedihakn, marah dan kehilangan
keinginan beraktivitas seperti sedia kala (normal awal)
7. Depresi
Hal yang tidak hanya orang dewasa mengalaminnya namun depresi dini dapat
terjadi kepada para Generasi Z. Depresi dapat memicu terjadinya kondisi
lainnya yang lebih membahayakan. Akan muncul niat seperti keinginan
menyakiti diri sendiri---bunuh diri.

UPAYA MENANGGULANGI PERMASALAHAN KESEHATAN


MENTAL
Upaya untuk mencegah dampak negatif dari penggunaan media sosial
oleh remaja dimulai dengan mendidik remaja tentang bahaya yang diberikan
oleh media sosial. Salah satu cara paling efektif lainnya adalah memastikan
penggunaan media sosial remaja memiliki dampak positif pada
kehidupan..Maka terdapat beberapa upaya yang dapat meningkatkan mental
health akibat penggunaan sosial media yang berlebihan :
1. Fokus pada keseimbangan.
Memastikan generasi Z terlibat dalam interaksi sosial secara offline, dan
punya waktu untuk aktivitas yang membantu membangun identitas dan
kepercayaan diri.
2. Nonaktifkan pemberitahuan.
Pengembang aplikasi menjadi semakin agresif dengan pemberitahuan
untuk memikat pengguna agar menghentikan apa pun yang mereka
lakukan untuk terus terlibat dengan ponsel mereka. Di satu sisi notifikasi
penting, tapi juga bisa mengganggu dan mengikat, menciptakan
ketergantungan.
3. Perhatikan jika penggunaan media sosial mengganggu rasa percaya
diri.
Efek negatif media sosial dapat berdampak lebih besar ketika kepercayaan
diri menurun.
6

4. Ajarkan penggunaan media sosial dengan penuh perhatian.


Mendorong generasi Z untuk jujur dengan diri mereka sendiri tentang
bagaimana waktu yang dihabiskan di media sosial membuat mereka
merasa, dan melepaskan diri dari interaksi yang meningkatkan stres atau
ketidakbahagiaan.
5. Menjadi contoh pengguna media sosial yang baik.
Berikan contoh kepada generasi z bagaimana seharusnya menggunakan
media sosial. Penting untuk dipahami, melepaskan diri dari media sosial
itu perlu supaya bisa menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga.
6. Membatasi waktu bermain medsos
Membatasi diri bermain medsos adalah hal terbaik yang mesti diterapkan,
kamu dapat mencoba langkah kecil dengan mematikan notifikasi atau
menyalakan mode terbang. Pastikan kamu tidak membuka gawai selama
menyantap makanan dan berbincang dengan orang terdekatmu.
7. Punya periode dalam “detoks” medsos
Dengan hanya membatasi diri selama 10 menit bermain media sosial,
dalam rentang tiga bulan saja dapat mengurangi perasaan kesepian dan
depresi. Awalnya pasti sulit, tapi dapat sangat membantu apabila kamu
turut meminta dukungan dari keluarga dan teman terdekat.

B. PENUTUP
Bagi sebagian pengguna media sosial, yang baik akan membawa hal-hal
positif. Seperti halnya ketika mereka mulai membuat konten secara efektif
yang bertujuan untuk menyampaikan bakat dan minat mereka. Namun di sisi
lain ada Generasi Z yang menggunakan media sosial dengan cara yang salah,
di situlah yang membuat mereka lebih rentan terhadap masalah kesehatan
mental.
Untuk mengatasi masalah ini, Gen Z membutuhkan pelibatan komunitas
atau dukungan grup sehingga mereka dapat mengambil tindakan medis dari
tenaga profesional. Hal tersebut merupakan upaya yang dapat dilakukan
sekaligus sebagai langkah pencegahan dini, serta sebagai pengobatan untuk
kondisi mental yang kurang baik. Kemudahan akses informasi milik Gen Z
7

juga harus dimanfaatkan untuk mencari informasi penting yang berguna bagi
dirinya dan kehidupannya.

DAFTAR PUSTAKA

Psychology Today. Diakses pada 2020. Does Social Media Cause Depression?

Child Mind Institute. Diakses pada 2020. Does Social Media Cause Depression?

Healthline. Diakses pada 2020. The FOMO Is Real: How Social Media Increases
Depression and Loneliness.

NCBI. Diakses pada 2021. Frequency and Quality of Social Networking Among
Young Adults: Associations With Depressive Symptoms, Rumination, and
Corumination

UPMC. Diakses pada 2021. Social Media Use in Young Adults Linked to Sleep
Disturbances

Computers and Human Behaviour. Diakses pada 2021. Use of multiple social
media platforms and symptoms of depression and anxiety: A nationally-
representative study among U.S. young adults

Medical News Today. Diakses pada 2021. Social media: how does it affect our
mental health and well-being?

Media Kompas. Diakses pada 2021. Tak Disadari, Kenali Dampak Negatif Media
Sosial bagi Kesehatan Mental

University of Nevada, Reno. Diakses pada 2020. Impact of Social Media on


Youth Mental Health: Statistics, Tips & Resources.

North Carolina Medical Journal. Diakses pada 2020. The Impact of Social Media
on Youth Mental Health.
8
9
10
11

Anda mungkin juga menyukai