Anda di halaman 1dari 6

MENIMBANG KESEHATAN MENTAL GENERASI Z

INDONESIA

Disusun oleh:

1. Nabila Raisyah
2. Mela Amanda
3. Deco Faroz Chondar

SMAN 2 LAHAT
TAHUN AJARAN 2023/2024
MENIMBANG KESEHATAN MENTAL GENERASI Z INDONESIA

Nama Penulis: Nabila Raisyah, Mela Amanda, Deco Faroz Chondar

Abstrak

Generasi Z, yang terdiri dari individu yang lahir sekitar pertengahan 1990-an hingga awal 2010-
an, telah tumbuh dalam dunia yang sangat terkoneksi secara digital. Artikel ini membahas
tantangan utama yang dihadapi Generasi Z terkait dengan kesehatan mental mereka. Terlepas
dari akses yang lebih mudah ke informasi dan teknologi, generasi ini menghadapi tekanan yang
unik dan meningkat terkait dengan penggunaan media sosial, tekanan akademik, isu-isu identitas,
dan ketidakpastian masa depan.

Artikel ini akan menjelajahi dampak negatif dari penggunaan media sosial yang berlebihan,
termasuk perasaan kurang berharga dan kecemasan sosial. Kami juga akan membahas bagaimana
tekanan untuk mencapai kesuksesan akademik yang tinggi dapat berkontribusi pada gangguan
kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Selain itu, kami akan membahas bagaimana
Generasi Z menghadapi tekanan identitas, dengan eksplorasi gender, orientasi seksual, dan isu-
isu sosial yang kompleks.

Kami juga akan membahas upaya-upaya yang dapat diambil oleh individu, keluarga, sekolah,
dan masyarakat untuk membantu Generasi Z dalam menjaga kesehatan mental mereka. Ini
termasuk pendekatan proaktif dalam mendidik tentang kesehatan mental, meningkatkan
kesadaran diri, dan mencari dukungan ketika diperlukan. Dengan memahami tantangan yang
dihadapi oleh Generasi Z dan upaya kolaboratif untuk mengatasi masalah ini, kita dapat
berkontribusi pada kesejahteraan mental mereka di dunia yang semakin kompleks ini.

Pendahuluan

Kesehatan jiwa atau kesehatan mental adalah keadaan individu sejahtera menyadari potensi yang
dimilikinya, mampu menanggulangi tekanan hidup normal, bekerja secara produktif, serta
mampu memberikan kontribusi bagi lingkungannya. Dengan demikian, kesehatan jiwa
mencakup aspek-aspek fisik, psikologis, sosial.

Kesehatan mental adalah topik yang semakin mendapatkan perhatian global, dan tidak
terkecuali generasi Z. Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, telah tumbuh dalam
era teknologi dan informasi yang canggih. Meskipun memiliki banyak keuntungan dari kemajuan
ini, mereka juga menghadapi tantangan kesehatan mental yang unik. Dalam artikel ini, kita akan
mengeksplorasi isu-isu kesehatan mental yang dihadapi oleh generasi Z dan beberapa solusi yang
dapat membantu mereka menjalani kehidupan yang lebih sehat secara mental.
Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode studi literatur.
Kami mengambil refrerensi dari berbagai sumber yang ada mengenai kesehatan mental untuk
kalangan Gen Z.

Hasil Pembahasan

Penelitian menunjukkan, bahwa gen Z rentan alami masalah kesehatan mental seperti berikut ini.

1. Kecemasan
Tumbuh di dunia yang “sangat terhubung” ternyata dapat membangkitkan perasaan terisolasi
dan kesepian yang intens. Situasi ini ternyata membuat gen Z harus tumbuh dewasa di masa
stres dan kecemasan yang meningkat.
Akses yang begitu terbuka pada apapun dapat juga memicu hentakan berita negatif, rasa
takut ketinggalan, juga rasa malu karena gagal memenuhi standar media sosial. Belum lagi
berbagai permasalahan yang terjadi seperti kekerasan dan terorisme hingga pandemi COVID-
19, harus Zoomer (sebutan bagi orang yang masuk ke dalam generasi Z) hadapi dalam waktu
yang relatif singkat.
Tak hanya itu, gen Z memiliki lebih banyak kecemasan terhadap perubahan iklim daripada
generasi sebelumnya. Sisi positifnya, orang dewasa gen Z lebih terlibat dengan masalah
perubahan iklim daripada gen X dan milenial.
2. Mudah stres
Beragam faktor yang harus dihadapi oleh gen Z tadi ternyata berimbas langsung pada
kesehatan mental mereka. Penelitian baru menunjukkan bahwa pemuda AS antara usia 13
dan 24 lebih banyak dipengaruhi oleh stres pandemi daripada generasi lainnya.
Ketidakpastian dan ketakutan akan virus adalah salah satu sumber stres utama mereka.
Mereka juga merasa stres atas kehidupan sosial, pekerjaan, dan sekolah mereka. Para ahli
mengatakan Gen Z sangat terpengaruh karena ini adalah masa transisi kehidupan.
3. Keinginanan bunuh diri
Selain itu, menurut sebuah studi oleh JAMA Network of Medical Journals, tingkat bunuh diri
untuk individu dari segala usia di Amerika Serikat meningkat 30% dari tahun 2000 hingga 2016
dan mencapai puncaknya untuk kaum muda pada tahun 2017. Hal yang berkontribusi pada
tingginya tingkat depresi dan percobaan bunuh diri remaja di Amerika adalah akibat penggunaan
media sosial.
4. Depresi
Di seluruh dunia, tingkat depresi dan kecemasan meningkat lebih dari 25% pada tahun 2020,
menurut penelitian yang diterbitkan di Lancet. Kelompok usia yang lebih muda mengalami
peningkatan yang lebih besar daripada kelompok yang lebih tua, dengan kelompok usia 20
hingga 24 tahun mengalami lompatan terbesar dari semuanya. Di Amerika Serikat, tingkat
depresi naik pada tahun 2021 menjadi hampir 33% - dengan 1 dari setiap 3 orang Amerika
berusia 18 tahun atau lebih mengalaminya.
Ciri-Ciri Kesehatan Mental yang Baik

1. Merasa lebih bahagia dan lebih positif tentang diri mereka sendiri dan menikmati hidup
2. Merasa lebih bahagia dan lebih positif tentang diri mereka sendiri dan menikmati hidup
3. Memiliki hubungan yang lebih sehat dengan keluarga dan teman
4. Melakukan aktivitas fisik dan makan makanan yang sehat
5. Terlibat dalam kegiatan
6. Memiliki rasa pencapaian
7. Bisa bersantai dan tidur nyenyak
8. Merasa nyaman di komunitas mereka.

Tantangan Kesehatan Mental Generasi Z

1. Tekanan Akademik: Generasi Z seringkali menghadapi tekanan akademik yang tinggi.


Persaingan yang ketat di sekolah dan tuntutan untuk mencapai prestasi tinggi dapat menyebabkan
stres yang berlebihan.
2. Media Sosial: Generasi Z tumbuh dengan media sosial yang mendominasi kehidupan mereka.
Tekanan untuk tampil sempurna secara online dan perbandingan dengan orang lain dapat
mengganggu kesehatan mental mereka.
3. Ketidakpastian Masa Depan: Banyak generasi Z merasa cemas tentang masa depan mereka,
termasuk pekerjaan, ekonomi, dan perubahan sosial yang cepat.
4. Isolasi Sosial: Meskipun terhubung secara digital, banyak dari mereka merasa terisolasi secara
sosial. Ini dapat memengaruhi kesejahteraan mental mereka.
5. Stigma Terkait Kesehatan Mental: Beberapa generasi Z masih menghadapi stigma terkait
kesehatan mental, yang dapat mencegah mereka mencari bantuan ketika diperlukan.

Solusi untuk Menjaga Kesehatan Mental Generasi Z

1. Pendidikan tentang Kesehatan Mental: Pendidikan tentang kesehatan mental harus diperkenalkan
di sekolah-sekolah untuk membantu generasi Z memahami pentingnya merawat kesehatan
mental mereka dan mengenali tanda-tanda masalah kesehatan mental.
2. Pengelolaan Stres: Generasi Z perlu dilatih dalam pengelolaan stres. Ini dapat mencakup teknik
relaksasi, meditasi, atau bahkan olahraga yang teratur untuk membantu mereka mengatasi
tekanan akademik dan sosial.
3. Penggunaan yang Bijak Media Sosial: Generasi Z harus diberikan pemahaman tentang
penggunaan yang sehat dan bijak media sosial. Mereka perlu menyadari bahwa apa yang mereka
lihat online sering kali tidak mencerminkan kehidupan yang sebenarnya.
4. Dukungan Sosial: Membangun hubungan yang kuat dengan teman, keluarga, dan komunitas
dapat membantu generasi Z merasa lebih terhubung dan kurang terisolasi.
5. Akses ke Bantuan Kesehatan Mental: Penting untuk mengurangi stigma terkait kesehatan mental
dan menyediakan akses yang mudah ke layanan bantuan kesehatan mental, baik melalui sekolah,
layanan kesehatan, atau sumber daya online.
Simpulan

Kesehatan mental generasi Z adalah isu yang perlu mendapatkan perhatian serius. Dengan
pemahaman yang lebih baik tentang tantangan kesehatan mental yang mereka hadapi dan upaya
untuk memberikan solusi yang tepat, kita dapat membantu generasi ini menjalani kehidupan
yang lebih sehat secara mental. Pendidikan, dukungan sosial, dan akses ke layanan kesehatan
mental yang memadai adalah langkah-langkah penting dalam menjaga kesehatan mental generasi
Z dan mempersiapkan mereka menghadapi masa depan dengan lebih baik.
Daftar Pustaka
Anggraini, d. S. (2022, Juli 21). SKATA. Retrieved 2023, from
https://skata.info/article/detail/1363/penelitian-gen-z-rentan-alami-masalah-kesehatan-mental

Arif, A. (2023, Juli 10). Kompas.id. Retrieved 2023, from


https://www.kompas.id/baca/humaniora/2023/07/09/krisis-kesehatan-mental-menghantui-
generasi-z-indonesia

Elsa Savitrie, S. M.-R. (2022, Juli 21). yankes.kemkes. Retrieved 2023, from
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/362/mengenal-pentingnya-kesehatan-mental-pada-
remaja#:~:text=Jika%20kesehatan%20mental%20terganggu%2C%20maka,hasrat%20untuk
%20menyakiti%20diri%20sendiri.

https://www.merdeka.com/jatim/pentingnya-kesehatan-mental-bagi-remaja-yang-perlu-
diketahui-baca-selengkapnya-kln.html

https://www.halodoc.com/artikel/ini-6-gangguan-mental-yang-muncul-di-masa-remaja

Anda mungkin juga menyukai