PENDAHULUAN
Berdasarkan Pasal tersebut, setiap orang dengan sengaja menyerang kehormatan atau nama
baik orang lain dengan cara menuduhkan suatu hal, dengan maksud supaya hal tersebut diketahui
umum dalam bentuk informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang dilakukan melalui
sistem elektronik, merupakan salah satu bentuk permasalahan sosial secara digital saat ini yang
biasa disebut sebagai Cyber Bullying yang kerap terjadi dikalangan Generasi Z.
1.1.2 Adapaun dari itu alasan alasan mengapa kami ingin mengangkat topik pembahasan
mengenai kesehatan mentalitas dikalangan Generasi Z saat ini, yaitu karena seiring dengan adanya
perkembangan zaman atau yang biasa disebut dengan era digitalisasi/modernisasi, segala macam
media sosial mulai berkembang pula pastinya semacam, Tiktok, Twitter, Instagram, Facebook.
Dari hal itupun muncul berbagai macam dampak terutama pada aspek kehidupan secara mentalitas
bagi para remaja Z, dan dampaknya sebelumnya sudah dijelaskan yaitu salah satunya adalah
Cyber Bullying yang terjadi secara marak, dari hal itu kami ingin mengidentifikasi hal hal tentang
mentalitas remaja di era gempuran serba digital yang rawan terjadi hal hal negatif secara tidak
langsung, seperti keadaan remaja akibat dari dampak Cyber Bullying, bagaimana pola sosialisasi
mereka setelahnya, dan penyelesaian masalah untuk hal ini.
1.1.3 Selain itu, seperti yang kita semua ketahui bahwa memang faktanya keadaan mentalitas
remaja saat ini terbilang cukup rentan terhadap berbagai macam hal, tak bisa dipungkiri lagi dari
fakta tersebut tercipta fakta baru yang menyatakan bahwa memang dengan adanya perkembangan
digital dapat membentuk kepribadian seseorang secara tidak langsung, seperti kestabilan mental
yang rapuh, mudah depresi, mudah merasa terancam, merasa tidak percaya diri, merasa terbatasi
akibat adanya hukum kemasyarakatan/standar yang harus terpenuhi. Sangat berbeda dengan
generasi sebelum-sebelumnya yang lumayan membentuk kepribadian yang terharuskan mandiri,
kuat mental, dan tahan banting akan segala macam hal-hal.
1.1.4 Dengan adanya penelitian ini tentunya akan membantu kita dalam mengatasi
permasalahan mental para remaja masa kini yang terbilang cukup rentan terhadap hal hal negatif
yang menimpanya dan salah satunya adalah tentu Cyber Bullying, hasil dari analisi ini akan
teridentifikasi pula tanda tanda Cyber Bullying dan pada saat apa kesehatan mental remaja sudah
dikatakan mulai terganggu. Solusi juga pengatasan masalah dapat terjawabkan dengan adanya
hasil penelitian ini.
1.2 Identifikasi Masalah
1.2.1 Adapun identifikasi masalah yang dapat kita telaah dari topik penelitian tentang
kesehatan mentalitas Generassi Z saat ini, yaitu:
1. Perkembangan zaman merupakan permasalahan terbesar saat ini yang harus dihadapi
oleh para kalangan remaja Generasi Z di Jakarta
2. Kestabilan Mental remaja Generasi Z saat ini terancam akibat adanya Perkembangan
Digital/Digitalisasi era penyebab Cyber Bullying, terutama pada Kota Berkembang
Jakarta
3. Banyak faktor yang menyebabkan adanya sekat besar antara Generasi Z dan generasi
dibawahnya, sehingga Generasi saat ini hingga kedepannya akan terus menurun
kualitasnya.
1. Kita dapat mengetahui cara penyelesaian untuk mengatasi kesehatan mental remaja
Generasi Z yang terganggu.
2. Solusi bijak yang ditawarkan untuk menghindari terjadinya Cyber Bullying ataupun hal
buruk lainnya yang dapat terjadi kapanpun di dunia maya.
BAB II
KAJIAN TEORI
Kesehatan mental atau yang juga dikenal dengan mental health adalah kondisi kesehatan yang
berkaitan dengan aspek kejiwaan, psikis, dan emosional seseorang. Mental health
mencerminkan keadaan kesehatan mental seseorang, termasuk tingkat
keseimbangan/stabilitas emosional, kemampuan mengatasi tekanan, dan kualitas hubungan
interpersonal.
C. Generasi Z
Generasi Z atau generasi internet bertumbuh dan berkembang dalam dunia digital di
berbagai aspek. Generasi Z ahli dalam mengoperasikan berbagai media teknologi
(digital natives) dan memiliki karakter multitasking yang membedakan dengan generasi
sebelumnya.
Masa remaja adalah periode penting untuk mengembangkan kebiasaan sosial dan emosional
yang penting untuk kesejahteraan mental. Beberapa remaja mempunyai risiko lebih besar
terhadap kondisi kesehatan mental karena kondisi kehidupan mereka, stigma, diskriminasi atau
pengucilan, atau kurangnya akses terhadap dukungan dan layanan berkualitas, semakin
banyak faktor risiko yang dialami remaja, semakin besar potensi dampaknya terhadap
kesehatan mental mereka.
Kesehatan mental ini dapat memengaruhi masa depan dirinya sendiri sebagai individu dan bisa
berdampak pada keluarga hingga masyarakat.
• Definisi Cyberbullying
Cyberbullying adalah tindakan yang sangat merugikan dan bisa memiliki dampak emosional
dan psikologis yang serius pada korban. Penting bagi kita untuk mengambil tindakan untuk
melindungi diri sendiri dan melaporkan tindakan tersebut kepada pihak berwenang atau
penyedia platform media sosial.
Orang yang melakukan cyberbullying memiliki masalah pribadi atau emosi negatif yang mereka
luapkan kepada orang lain. Mereka mungkin merasa frustrasi, cemburu, atau tidak bahagia
terhadap orang lain, dan menggunakan cyberbullying sebagai saluran untuk mengeluarkan
emosi tersebut.
2) Pengaruh lingkungan
Beberapa orang mungkin terlibat dalam cyberbullying karena mereka merasa tekanan dari
teman sebaya atau kelompok tertentu. Mereka khawatir akan kehilangan persahabatan atau
ingin mendapatkan penerimaan dari kelompok mereka.
Orang yang melakukan cyberbullying karena mereka mendapatkan kepuasan atau rasa kuasa,
dengan merendahkan atau menyakiti orang lain. Mereka mungkin merasa bahwa tindakan
tersebut memberi mereka perasaan superioritas.
• Dampak cyberbullying
Korban bisa mengalami berbagai emosi negatif, seperti kesedihan, kemarahan, ketakutan, dan
rasa malu akibat tindakan cyberbullying.
1) Rasa malu
Karena cyberbullying terjadi di dunia maya, kejahatan ini akan sulit dilupakan. Korban bisa
merasa terekspos, malu, dan kurang percaya diri
Dari penelitian yang termuat di jurnal ilmiah berjudul Dampak Cyberbullying pada Remaja di
Media Sosial, yang dipublikasikan di Alauddin Scientific Journal of Nursing,
perundungan online dapat memicu beragam emosi dalam diri remaja. Ini membuatnya menarik
diri dari lingkungan pergaulan dan merasa rendah diri
Menurut penelitian yang termuat dalam jurnal ilmiah berjudul Ide Bunuh Diri pada Korban
Bullying, yang dipublikasikan di Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan UNESA, korban
cyberbullying merespons perasaan depresi mereka dengan melukai diri sendiri sampai ide
untuk bunuh diri.
Korban cyberbullying dapat mengalami kecemasan, depresi, dan kondisi terkait stres lainnya.
Tekanan tambahan dari cyberbullying secara terus-menerus juga dapat menghilangkan
perasaan bahagia dan kepuasan korban.
Banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya telah melakukan cyberbullying dan hanya
menganggap tindakan tersebut sebagai candaan semata. Padahal, perlu dipahami bahwa
candaan seharusnya tidak menyakiti orang lain.
Cyberbullying bisa dipicu oleh kesehatan mental yang semakin menurun. Oleh karena itu,
cobalah mengidentifikasi masalah di dalam diri sendiri yang berdampak pada kesehatan
mental.
Menjadi pribadi yang lebih baik dapat meredam keinginan untuk melakukan bullying. Alih-alih
meneruskan siklus bullying yang tidak ada habisnya, lebih baik mempelajari cara untuk self love
dengan bantuan psikolog atau psikiater.
3. Mulai Berinteraksi dengan Orang Lain
Jika tindakan bullying yang dilakukan didasari oleh perasaan kesepian dan kurangnya
perhatian serta kasih sayang, mulailah membangun hubungan sosial yang baik dengan orang
lain. Mengikuti kegiatan sukarela atau kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan hobi bisa
menjadi suatu pilihan aktivitas untuk menghindarkan diri dari keinginan melakukan
cyberbullying.
Apabila cyberbullying dilakukan hanya karena rasa bosan, maka carilah aktivitas baru untuk
menghilangkan rasa bosan tersebut. Menghabiskan waktu dan tenaga untuk melakukan
aktivitas yang disenangi tentunya lebih menyenangkan dan berdampak positif daripada
melakukan cyberbullying.
Bagi korban cyberbullying, cobalah terapkan hal-hal berikut untuk mengatasi rasa cemas dan
depresi akibat penindasan di dunia maya:
2.3 Hipotesa
1. Hipotesa A (Ha)
Cyber Bullying sangat mempengaruhi kesehatan mental pada remaja di Jakarta Pusat.
2. Hipotesa O (Ho)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
•3.1.1 Tempat Penelitian
•3.1.2 Waktu Penelitian
Daftar Pustaka
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/362/mengenal-pentingnya-
kesehatan-mental-pada-remaja#:~:text=Kesehatan%20mental
%20merupakan%20kondisi%20dimana,menghasilkan%2C%20serta
%20mampu%20memberikan%20kontribusi
https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-cyberbullying-penyebab-
dampak-dan-cara-mengatasinya
https://www-who-int.translate.goog/news-room/fact-sheets/detail/
adolescent-mental-health?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
https://siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-mental-health
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/gangguan-
kesehatan-mental-pada-remaja
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=http://e-journal.uajy.ac.id/
26307/3/170906217%25202.pdf&ved=2ahUKEwi6l4zIiIyFAxUCjGMGHasM
BjgQFnoECBMQBQ&usg=AOvVaw1T8DarYvS0Wl6FeWd9Y7qF