Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU REMAJA

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Akmal Taufik Nur Hidayat

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042171625

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4111/Pendidikan Kewarganegaraan

Kode/Nama UPBJJ : 24/UPBJJ UT-Bandung

Masa Ujian : 2020/21.1 (2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam era globalisai ini teknologi semakin maju, tidak dipungkitu
hadirnya internet semakin dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam
kegiatan sosialisasi, kegiatan pendidikan, kegiatan bisnis dan sebagainya.
Kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh vendor smartphone serta tablet murah
yang sangat mudah dijumpai dan menjadi trend. Hampir semua orang memiliki
smartphone, dengan semakin majunya internet dan hadirnya smartphone maka
media sosial pun ikut berkembang pesat.
Media sosial merupakan situs dimana seseorang dapat mebuat web page
pribadi dan terhubung dengan setiap orang yang tergabung dalam media sosial
yang sama untuk berbagi informasi dan melakukan komunikasi. Jika media
tradisional menggunkan media cetak dan media broadcast, maka media sosial
menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk
bergabung dna berpartisipasi dengan memberikan feedback secara terbuka,
memberi komentar, serta memberi informasi dalam waktu yang cepat dan tak
berbatas. Media sosial menghapus batasan-batasan dalam bersosialisasi. Didalam
media sosial tidak ada Batasan ruang dan waktu, mereka dapat berkomunikasi
kapanpun dan dimanapun mereka berada. Tidak dapat dipungkiri bahwa media
sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang. Seseorang
yang asalnya kecil menjadi besar dengan adanya media sosial, begitupun
sebaliknya.
Bagi masyarakat indonesia khususnya kalangan remaja, media sosial
seakan sudah menjadi candu, tiada hari yang dilalui tanpa membuka media sosial,
bahkan hampur 24 jam mereka tidak lepas dari smartphone. Media sosial yang
paling seing digunakan oleh kalangan remaja antaralain: Facebook, LINE,
Whatshapp, Twitter , Path, Youtube, Messenger. Masing masing media sosial
tersebut memiliki keunggulan tersendiri dalam menarik pengguna media sosial
yang mereka miliki. Media sosial memang menawarkan banyak kemudahan yang
dapat membuat para kalangan remaja betah berlama-lama berselancar di dunia
maya. Media social mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan
memberi feedback secara terbuka untuk berkomentar, serta membagikan
informasi yang diperoleh dalam waktu yang cepat dan tak berbatas.
Kalangan remaja yang mempunyai media sosial biasanya memposting
kegiatan prinadinya, curhatannya, serta foto-foto bersama teman-teman dan
keluarga. Dalam media social siapapun dapat dengan bebas berkomentar serta
menyalurkan pendapatnya tapa rasa khawatir. Hal ini dikarenkan dalam internet
khususnya media sosial sangat mudah memalsukan identitas atau jati diri untuk
melakukan suatu tindakan kejahatan. Padahal dalam perkembangan sekolah,
remaja berusaha mencari identitasnya dengan bergaul bersama teman-teman
sebayanya. Namun saat ini seringkali remaja yang beranggapan bahwa semakin
aktif dirinya di media sosial maka mereka akan dianggap semakin keren dan gaul.
Sedangkan remaja yang tidak mempunyai media sosial biasanya dianggap kuno
atau ketinggalan jaman dan kurang gaul.
Menurut (Putri, Nurwati, & S., 2016) dalam jurnalnya, kata remaja bersal
dari kata Bahasa latin adolescere yang artinya tumbuh atau tumbuh dewasa.
Istilah ini mempunyai arti yang sangat luas lagi yang mencakup kematangan
mental, emosional, sosial, fisik. Masa remaja menujukan denga jelas sifat transisi
yang dialami anak. Masa remaja merupakan masa transisi sebab pada saat itu,
seseorang telah meninggalkan masa kanak-kanak namun ia juga belum memasuki
masa dewasa. Kalangan remaja yang menjadi hiperaktif di media sosial ini juga
memposting kegiatan sehari-hari yang seakan menggambarkan kehidupan yang
dijalani. Mereka mencoba mengikuti perkembangan jaman. Namun apa yang
mereka posting di media social tidak selalu menggambarkan tentang keadaan
mereka yang sebenarnya. Ketika para remaja tersebut memposting sisi hidup nya
yang penuh kesenangan, tidak jarang kenyataannya malah sebaliknya atau mereka
merasa kesepian. Manusia sebagai aktor yang kreatif mampu menciptakan
berbagai hal, salah satunya adalah ruang interaksi dunai maya. Setiap individu
menampilakn karakter diri yang berbeda ketika berada didunia maya dengan
didunia nyata. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pengaruh media sosial,
menjelaskan apa saja pengaruh media sosial bagi remaja dimasa
perkembangannya dan untuk mengetahui apa saja pengaruh terhadap perilaku
remaja yang disebabkan oleh media sosial saat ini.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam
penelitian ini adalah apakah ada pengaruh penggunaan media sosial terhadap
perilaku remaja?
1.3 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah yang diatas, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media social
terhadap perilaku remaja
BAB II
Kajian Pustaka
2.1 Remaja
a. Pengertian remaja
Masa remaja adalah masa dimana periode yang sangat penting dalam rentang
kehidupan, dimana ada periode transisional, masa perubahan, masa usia
bermasalah, masa dimana individu mencari identitas diri, usia menyeramkan
(dreaded), masa unrealism, dan masa menuju kedewasaan (Krori, 2011). Remaja
dapat dikatakan sebagai masa peralihan dan masa kanakkanak menuju masa
dewasa. Batas usia remaja menurut WHO (2013) yaitu 12 sampai 24 tahun.
Tetapi, jika pada usia remaja seseorang sudah menikah, maka tergolong pada
orang tua (tidak mandiri), maka akan tetap dimasukkan ke dalam kelompok
remaja. Pada masa remaja merupakan masa “strum and drang” (topan dan badai),
dimana masa yang penuh emosi dan terkadang emosinya dapat meledak-ledak,
yang akan muncul karena adanya pertentangan dengan nilai-nilai. Emosi yang
besar ini terkadang menyulitkan, baik untuk remaja maupun bagi orang tua atau
orang dewasa yang ada disekitarnya. Namun emosi yang besar ini dapat
bermanfaat untuk remaja mendapatkan identitas dirinya. Respon orang yang
berada disekitarnya dapat menjadi pengalaman belajar bagi remaja untuk
menentukan tindakan apa yang kelak akan dilakukannya (Sarwono, 2011).
b. Ciri-ciri remaja
Menurut Havighurst dalam Hurlock (2013) ciri-ciri remaja antara lain :
a. Masa remaja sebagai periode peralihan
Peralihan bukan berarti terputus atau berubah dari apa yang telah terjadi
sebelumnya. Tetapi peralihan merupakan perpindahan dari satu proses seks.
Remaja menganggap bahwa perilaku seperti ini akan memberikan citra yang
mereka inginkan.
b. Masa remaja sebagai masa pencari identitas
Pencarian identias dapat dimulai dari masa akhir masa kanakkanak, penyesuaian
diri dengan standar kelompok lebih penting daripada bersikap individualistis.
Penyesuaian diri dengan kelompok pada remaja awal masih tetap penting bagi
anak laki-laki dan perempuan, tetapi semakin kesini mereka mulai menginginkan
identitas diri ingin menjadi pribadi yang lebih dalam berbeda dari orang lain.
c. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik
Remaja dapat melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang remaja
inginkan dan bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam persoalan cita-cita.
Semakin tidak realitas cita-cita pada remaja yang akan semakin membuat dirinya
marah. Remaja akan lebih merasa sakit hati dan kecewa apabila orang lain
mengecewakannya atau kalua remaja tidak berhasil mencapai tujuan yang
ditetapkan.
d. Masa remaja dimana sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
Anggapan stereotype budaya bahwa remaja merupakan anak-anak yang tidak
rapi, tidak dapat dipercaya dan akan cenderung berperilaku merusak,
menyebabkan orang dewasa yang akan membimbing dan mengawasi kehidupan
remaja muda takut bertanggung jawab dan bersikap tidak simpatik terhadap
perilaku remaja yang normal.
e. Masa remaja sebagai usia bermasalah
Setiap periode mempunyai sebuah masalah sendiri-sendiri, tetapi masalah remaja
sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik anak laki-laki maupun anak
perempuan.
Masa remaja sedang dalam fase perkembangan yang amat pesat. Secara
fisik mereka sudah semakin kuat dan menarik. Secara emosi mereka tengah
menggelora sehingga memiliki semangat yang membara. Rasa ingin tahu yang
begitu tinggi dan ingin mencoba halhal baru. Interaksi sosial atau hubungan social
dengan orang lain sudah semakin menunjukkan sikap toleransi, apalagi dengan
kelompok teman sebayanya sesama remaja. Secara psikologis, mereka sudah
menunjukkan bakat dan kemampuan yang luar biasa. Remaja sudah menyadari
akan pentingnya nilai moral yang dapat dijadikan pegangan hidup (Ali dan
Asroni, 2006: 7).

2.2 Media Sosial


a. Pengertian media social
Media sosial merupakan sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang
dibangun atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 yang menjadi platfom dasar
media sosial bagi penggunanya dengan mudah berbagi dan menciptakan pesan
termasuk blog, jejaring sosial, wiki/ensiklopedia online, forum-forum maya
(Kaplan & Haenlein, 2010; Mayfield, 2008).
Pada dasarnya media sosial merupakan perkembangan mutakhir dari
teknologi-teknologi web baru berbasis internet yang memudahkan semua orang
untuk dapat berkomunikasi, berpartisipasi, saling berbagi dan membentuk sebuah
jaringan secara online, sehingga dapat menyebarluaskan konten mereka sendiri.
Pada saat yang sama ketika teknologi internet dan mobile phone semakin maju,
maka semakin pesat pula pertumbuhan media sosial. Misalnya untuk mengakses
instagram, hal tersebut dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan
melalui sebuah mobile phone. Maka media sosial kini semakin menjadi aspek
yang mengakar dari hubungan masyarakat, manajemen merek dan komunikasi
antar perusahaan, karena tugas utama dari pemasaran sebagai alat yang digunakan
untuk menginformasikan konsumen tentang produk perusahaan, siapa mereka dan
apa yang mereka tawarkan, pemasaran sosial memainkan peran penting dalam
pemasaran (Zarrella, 2009).
Media sosial merupakan sebuah media online yang penggunanya dapat
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, serta menciptakan isi yang meliputi blog,
jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual (Wikipedia, 2014).
b. Jenis jenis media social
Media Sosial Facebook, Instagram, dan Whatshapp
1) Facebook
Facebook yaitu sebuah media online yang didalamnya terdapat berbagai fitur
untuk membantu masyarakat dalam berkomunikasi. Facebook dengan berbagai
fitur menarik, sering dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berkomunikasi atau
sekedar mencari informasi. Facebook juga menyediakan fitur foto atau video yang
bisa di share. Didalam Facebook juga menyediakan fitur untuk diskusi grup, hal
ini bisa di manfaatkan oleh masyarakat untuk berdiskusi satu dengan yang lain.
Biasanya pengguna media sosial jenis ini memajang foto pribadinya ke semua
temannya.
2) Instagram
Instagram adalah sebuah media sosial yang digunakan untuk berbagi foto yang
memungkinkan pengguna mengambil foto atau video dan membagikannya ke
Instagramnya dan keberbagai jejaring sosial lainnya seperti Facebook dan lain
sebagainya. Instagram merupakan salah satu fitur yang dimilki oleh handphone.
Instagram adalah sebuah aplikasi di handphone yang berbasis android. Aplikasi
ini sering digunakan masyarakat untuk mengambil foto, mengelola foto, mengedit
foto, dan memberikan efek filter pada foto kemudian membagikan foto kesemua
orang. Saat ini Instagram tidak hanya digunakan untuk membagikan foto saja
namun aplikasi ini dapat digunakan untuk membagikan sebuah video.
3) WhatsApp
Salah satu aplikasi jejaring sosial yang digunakan oleh masyarakat untuk
berkomunikasi atau mengirim pesan dalam jejaring sosial adalah WA
(WhatsApp). Kehadiran situs WA merupakan media sosial yang digunakan untuk
mempublikasikan sebuah konten seperti story, profil dan aktivitas yang digunakan
oleh pengguna. WhatsApp adalah sebuah aplikasi chatting yang biasanya tersedia
di handphone yang memungkinkan pengguna berbagi gambar dan pesan. Dalam
layanan WA, tentunya pengguna telepon seluler diharapkan mampu
menggunakan fitur yang sesuai dengan ketentuan penggunaan
c. Pengaruh Internet dan Media Sosial
Masyarakat sudah banyak yang menggunakan internet, terlebih dalam
menggunakan media sosial yang ada di handphone mereka. Menurut mereka
internet sudah menjadi bagian dalam kehidupannya, seperti mereka bergaul
dengan pakaian mereka. Mendapatkan banyak kegunaan dari internet, salah
satunya dalam proses berbagi informasi dan komunikasi. Namun, masih banyak
masyarakat yang menyalahgunakan penggunaan internet tersebut. Era saat ini
banyak sekali remaja yang bemalas malasan untuk belajar hanya karena terlalu
asyik untuk bermain internet. (Chairul Anam, 2017 : 77) Bahkan di era sekarang
remaja tanpa rasa malu membuka situs porno di internet. Mereka memiliki
banyak alasan apabila ditanya ketika mereka terciduk membuka situs porno.
Remaja saat ini juga dengan mudah terpengaruh omongan orang dewasa yang
menyebabkan remaja menyalahgunakan penggunaan internet. Hal tersebut sangat
berdampak negative bagi mereka yang salah dalam menggunakan internet bahkan
media sosial yang mereka punya. Sekalinya mereka melihat hal negative dari
internet selamnya mereka akan ketergantungan atau memiliki rasa untuk
membuka hal negative walaupun hanya sebentar. Hal tersebut menyebabkan sifat
mereka semakin buruk dan bisa juga menjerumuskan mereka ke pergaulan bebas.
Dengan begitu orang- orang yang berada di sekitar mereka akan merasakan
kerugian juga. Orang orang yang berada di sekitar mereka akan merasa tidak
tenang jika ada salah satu dari mereka yang memiliki budi pekerti buruk
BAB III
Pembahasan
Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial mempunyai penaruh yang
besar dalam kehidupan seseorang. Seseorang yang awalnya kecil bisa menjadi
besar dengan media sosial, atau sebaliknya. Bagi masyarakat khususnya kalangan
remaja, media sosial sudah menjadi candu yang membuat pengguna tiada hari
tanpa membuka media sosial.
Kalangan remaja yang mempunyai media sosial biasanya memposting
tentang kegiatan pribadinya, curhatan nya, serta foto-foto bersama teman. Padahal
dalam perkembangannya disekolah, remaja berusaha untuk mencari identitasnya
dengan caranya bermain dengan teman dan keluarga terdekat.
Hal tersebut sesuai dengan teori perkembangan remaja yang mengatakan
bahwa masa remaja merupakan masa perkembangan dalam segaa hal. Sehingga
menjadi labil atau mudah dipengaruhi merupakan suatu ciri dari remaja sendiri.
Masa remaja menunjukan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja
belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Masa
remaja merupakan masa transisi sebab pada aat itu, seseorang telah meninggalkan
masa kanak-kanak namun ia juga belum memasuki masa dewasa.
Saat ini teknologi internet dan mobile phone makin maju, maka media
sosial pun ikut tumbuh dan pesat. Kaum remaja saat ini sangat ketergantungan
terhadap media sosial. Mereka begitu identik dengan smartphone yang hampir 24
jam berada di tangan dan sangat sibuk berselancar di dunia online yang seakan
tidak pernah berhenti
Menurut (Putri et al., 2016) dalam jurnalnya Kalangan remaja yang
hiperaktif di media sosial ini juga sering memposting kegiatan sehari-hari mereka
yang seakan menggambarkan gaya hidup mereka yang mencoba mengikuti
perkembangan jaman, sehingga mereka di anggap lebih populer dilingkungannya.
Namun apa yang mereka posting di media sosial tidak selalu menggambarkan
keadaan social life mereka yang sebenarnya. Ketika para remaja tersebut
memosting sisi hidup nya yang penuh kesenangan, tidak jaran kenyataannya
dalam hidupnya mereka kesepian. Manusia sebagai aktor yang kreatif mampu
menciptakan berbagai hal, salah satunya adalah ruang interaksi dunia maya.
Menurut (Dwipayan, N. M., & Rahyuda, 2013) dalam jurnalnya, Sikap
juga merupakan salah satu konsep yang paling penting digunakan pemasar untuk
memahami konsumen (Setiadi, 2003). Pendapat lain dikemukakan oleh Schifman
dan Kanuk (2008) menyatakan bahwa sikap adalah ekspresi perasaan (inner
feeling) ,yang mencerminkan apakah seseorang senang atau tidak senang, suka
atau tidak suka, dan setuju atau tidak setuju terhadap suatu objek. Sikap
merupakan pencerminan seseorang terhadap suatu objek yang dapat
mempengaruhi perilakunya terhadap objek tersebut. Sikap terbentuk melalui dua
komponen yaitu keyakinan akan akibat perilaku tertentu dan evaluasi terhadap
tentang konsekuensi yang diterima. Keyakinan akan akibat perilaku tertentu
berisikan tentang aspek pengetahuan perilaku tertentu.
BAB IV
Penutup
4.1 Simpulan
Di kalangan remaja saat ini, media sosial biasa digunakan sebagai tempat
curhat dan tempat untuk mencari teman-teman baru yang lebih banyak dan sangat
cepat. Di media sosial, remaja sering curhat tentang percintaan, kekeluargaan,
perasaan, dan lain-lain. Para remaja sering mengabadikan moment-moment
penting dengan kamera handphone mereka, lalu mereka upload ke media sosial,
agar teman-teman maya mereka tahu bahwa dia sedang di suatu tempat atau
sedang melakukan sesuatu hal. Pengalaman membuktikan bahwa remaja yang
sering mengungkapkan perasaannya di media sosial, baik itu perasaan marah,
sedih, ataupun bahagia, mereka akan saling sindir dan bahkan akan memperburuk
keadaan. Dampak positif penggunaan media sosial diantaranya adalah banyak
para remaja yang menggunakan media sosial untuk memasarkan iklannya.
Dampak negatif penggunaan sosial media di kalangan para remaja diantaranya
adalah banyak para remaja yang kecanduan untuk menggunakan media sosial
tanpa mengenal waktu sehingga menurunkan produktifitas dan rasa sosial diantara
remaja pun berkurang.
Peran orang tua sangatlah penting, walau orang tua tidak menggunakan media
sosial, tetapi orang tua harus lebih menjaga lingkungan dan pergaulan anak
anaknya dibantu dengan sahabat-sahabat terdekatnya sehingga jika ada perilaku
dari anaknya tersebut berbeda, maka orang tua harus tanggap dan mencoba
menghubungi sahabat terdekatnya.
4.2 Saran
Media sosial memang baik untuk remaja, karena di media sosial mereka akan
mendapatkan banyak teman informasi dan sebagainya. Tetapi, para remaja harus
dapat membagi waktu antara orang tua, belajar, dan teman yang berada didunia
nyata.
DAFTAR PUSTAKA

Dwipayan, N. M. ((2013) 2018). Pengaruh Sikap, Fashion...,. E- Journal Manajemen Udud, 9–25.
https://books.google.co.id/
https://doi.org/10.24198/jppm.v3i1.13625.
https://mandhoteck.wordpress.com/
https://scholar.google.co.id/.
https://www.pustaka.ut.ac.id/lib/mkdu4111-pendidikan-kewarganegaraan-edisi-2/#.
Putri, W. S. (2016). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada
Masyarakat, 3(1).
Sedulur. (2012). “Macam-Macam Jejaring Sosial Sosial.”. http://sedulur-kabeh.blogspot.com, 1.

Anda mungkin juga menyukai