Anda di halaman 1dari 3

Nama : Restu Juandani

Kelas : XII

REMAJA MENGEJAR CITA-CITA DENGAN CINTA ATAU TANPA CINTA


A. Latar Belakang

Cinta adalah sebuah perasaan natural yang dirasakan oleh seseorang terhadap orang lain,
khususnya terhadap lawan jenis. Perasaan saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi, dan saling
pengertian yang sama sekali tidak dapat dipaksakan. Cinta, jatuh cinta, pacaran, dan putus cinta sangat
identik dengan kehidupan remaja. Sedangkan cita-cita merupakan sebuah keinginan yang sempurna
untuk dicapai atau dilaksanakan oleh semua orang. Memiliki cita-cita dalam hidup merupakan hal yang
penting bagi anak karena dengan memiliki cita-cita anak akan mengetahui gambaran hidup masa depan
yang akan dijalankan. Selain itu cita-cita juga dapat melatih atau membuat sesorang untuk menggali
potensi yang berada di dalam dirinya secara maksimal serta memunculkan daya juang dalam meraih
sebuah harapan. Dan dalam sebuah kehidupan kita pasti akan mengenal sebuah cinta baik itu cinta
terhadap keluarga, lawan jenis, teman dan lain sebagainya

Remaja adalah generasi muda yang sudah seharusnya menjadi masa depan suatu bangsa, oleh
karena itu setiap remaja sangat ditekankan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam segala aspek sehingga
dapat ikut serta dalam membangun suatu bangsa dan sebagai sumber daya manusia bagi Negara.
Seorang remaja tentunya memiliki sebuah pandangan hidup tentang masa depannya yang salah satu
contohnya dengan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Ketertarikan dengan lawan jenis mulai
terjadi pada masa remaja disebabkan oleh mulai berfungsinya alat reproduksi dan meningkatnya
produksi hormon seksual sehingga remaja mulai mengalami jatuh cinta, nah pada masa ini sering terjadi
dilema antara cita-cita dan cinta yang membuat para remaja berfikir apakah mengejar cita-cita dengan
cinta ataukah tanpa cinta.

Pengaruh Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Remaja


A. Latar Belakang

Sebagai makhluk sosial, manusia hidup tidak bisa sendirian dan membutuhkan orang lain individu
mempunyai panggilan untuk selalu hidup bersama orang lain dan berinteraksi. Kebutuhan akan interaksi
sosial merupakan kebutuhan dasar yang melekat pada eksistensi manusia. Kondisi psikososisal seseorang
dapat dilihat dari lingkungannya, baik di lingkungan rumah, sekolah maupun masyarakat. Kematangan
kepribadian seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan perkembangan psikososialnya.
Interaksi sosial menggambarkan adanya hubungan-hubungan antara orang peorangan, antara
kelompokkelompok manusia, maupun antara orang berorangan dengan kelompok sosial. Syarat
terjadinya interaksi sosial merupakan adanya kontak sosial dan komunikasi.

Teknologi telah berkembang pesat, hal tersebut dikarenakan teknologi sudah menjadi kebutuhan
primer oleh masyarakat. Perkembangan teknologi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari,
semua aktivitas keseharian dapat dengan mudah dan cepat dengan bantuan teknologi. Salah satunya
dalam bidang informasi dan komunikasi. Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari
seseorang kepada orang lain untuk memberikan informasi atau mengubah sikap, pendapat maupun
perilaku dengan melalui lisan ataupun melalui media. Teknologi telah berkembang pesat, hal tersebut
dikarenakan teknologi sudah menjadi kebutuhan primer oleh masyarakat. Perkembangan teknologi tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, semua aktivitas keseharian dapat dengan mudah dan cepat
dengan bantuan teknologi. Salah satunya dalam bidang informasi dan komunikasi. Komunikasi
merupakan suatu proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain untuk memberikan
informasi atau mengubah sikap, pendapatmaupunperilaku dengan melalui lisan ataupun melalui media.

KHAWATIR MASA DEPAN MEMBUAT REMAJA GAGAL MENCAPAI TUJUAN

A. Latar Belakang

Kecemasan adalah salah satu emosi yang banyak dijumpai dan merupakan sesuatu yang tidak
asing lagi dalam masyarakat, karena kecemasan merupakan pengalaman universal, dijumpai oleh siapa
saja, kapan saja, dan dimana saja. Individu merasa cemas ketika memikirkan masa lalu atau masa depan.
Banyak hal menimbulkan kecemasan diantaranya: kesehatan, relasi sosial, ujian, karier, relasi
internasional dan hal-hal yang berkaitan dengan apa yang akan terjadi di masa mendatang. Kecemasan
sangat erat hubungannya dengan masa depan, kecemasan merupakan kondisi emosi kekhawatiran,
ketakutan dan keprihatinan individu terhadap kondisi atau situasi yang akan datang. Jadi apabila individu
merasa cemas maka kecemasannya itu berhubungan dengan kondisi dan situasi yang belum dialami dan
belum dilalui.
Kecemasan yang terjadi pada diri individu akan membuat individu tersebut merasa rendah diri,
meremehkan diri sendiri, menganggap dirinya tidak menarik dan menganggap dirinya tidak
menyenangkan untuk orang lain. Kecemasan menghadapi masa depan disebabkan karena individu
menilai dirinya tidak memiliki sumber daya atau kemampuan untuk mengatasi situasi yang diperkirakan
akan muncul. Kecemasan merupakan fenomena kognitif, yang berfokus pada hasil yang negatif dan
ketidak jelasan hasil di masa depan. Jadi, perasaan negatif dan memperkirakan hasil-hasil yang negatif

Anda mungkin juga menyukai