A. Landasan Teori
1. Pengertian Pergaulan
menghindari pergaulan, maka kita sebagai individu harus cermat serta selektif
masa depan yang suram. Melansir buku Aturan Sopan Santun dalam Pergaulan, Sri
berlangsung di dalam jangka waktu yang relatif lama, sehingga saling memengaruhi
satu sama lain. Agar tercipta pergaulan yang baik dan damai, kita perlu saling
Adapun tujuan dari sebuah pergaulan untuk mencapai suatu tujuan antara lain :
1) Menjalin hubungan dan kekeluargaan
2) Menambah relasi atau pertemanan
3) Untuk menuangkan ide-ide kreatif secara bersamaan
4) Membangun suatu komunikasi yang menjadi sumber informasi
5) Untuk mencapai suatu tujuan yang dinginkan Bersama
Terbentuknya pergaulan dalam lingkungan pertemanan maupun persaudaraan
memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut ini :
adalah:
A. Faktor Keluarga
paling kuat pengaruhnya terhadap anak. Adapun keadaan keluarga yang dapat
menjadi sebab timbulnya penyimpangan dapat berupa keluarga yang tidak normal
Menurut pendapat umum pada broken home ada kemungkinan besar bagi terjadinya
mempengaruhi perkembangan si anak. Selain itu juga ada keluarga yang tidak normal
dalam masyarakat modern saat ini yaitu “broken home semu” ialah kedua orang
tuanya masih utuh, tetapi karena masing-masing anggota keluarga (ayah dan ibu)
buruk bagi anak yang lain, atau anak yang terlantar akibat guru tidak hadir ke sekolah,
faktor lingkungan baru yang sangat menantang atau bahkan mencemaskan dirinya.
kondusif bagi perkembangan sosial remaja. Teman sebaya yang ada di sekolah juga
merupakan salah satu faktor penyebab anak menjadi seseorang yang berperilaku
menyimpang. Jika tidak ada kebijakan dari sekolah untuk memperhatikan tingkah laku
Indonesia, melainkan juga di negara-negara lain, khususnya para remaja yang tinggal
di kota-kota besar karena pengaruh globalisasi, akan tetapi masalah ini dapat
dalam aktivitas-aktivitas yang bersifat positif. Masalah yang dialami oleh remaja
dalam proses sosialisasinya adalah masih dianggap anak kecil, sehingga kurang
memiliki peran sebagai orang yang sudah dewasa. Dari permasalahan tersebut, sering
D. Media Sosial
segala informasi. Alat teknologi seharusnya dapat digunakan untuk pendidikan dengan
baik dan benar sehingga meningkat ilmu pengetahuan dan prestasi. Media merupakan
alat yang digunakan untuk mengakses dan menerima berbagai informasi dari luar
dalam bentuk hardware, seperti Handphone, Laptop, Komputer, DVD, dan lain
sebagainya.
Sedangkan yang dimaksud dengan media sosial adalah perangkat lunak atau software,
dimana perangkat ini berbentuk aplikasi yang dapat menghubungkan kita untuk
melihat informasi apapun baik dalam negeri maupun luar negeri, seperti Instagram,
Pengaruh dari media sosial itu sendiri sangat besar dampaknya terutama dalam
pergaulan anak zaman sekarang, banyak hal yang tidak patut dilihat dari media
b) Putus Kuliah
yang mengutamakan ego ketimbang akal sehat dan realita yang ada,
dan semakin bodohnya masyarakat menjadi hal yang sering terjadi. Akibat
sepantasnya dilakukan.
merupakan akibat dari gaya berpacaran yang semakin tidak terkontrol pergi
Dampak yang sering terjadi ini, menjadi hal yang biasa diterima oleh
obatan terlarang, judi, hamil di luar nikah, dan lain sebagainya sangat
berdampak pada psikologi dan ini seringkali terlupakan. Terutama free sex
rasa bersalah, marah, sedih, menyesal, malu, kesepian, tidak punya bantuan,
bingung, stress, benci pada diri sendiri, benci pada orang yang terlibat, takut
tidak jelas, sulit tidur, kehilangan percaya diri, gangguan makan, kehilangan
hampa, halusinasi.
2. Pengertian remaja
1. Pengertian Remaja
Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
Masa remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian masyarakat karena
mempunyai sifat-sifat khas dan yang menentukan dalam kehidupan individu dalam
masyarakatnya. Remaja merupakan anak yang mulai beranjak dewasa tetapi belum
dewasa, jadi masih mengalami perubahan tingkah laku seperti ingin mencoba
sesuatu yang baru sesuai apa yang di lihat di lingkungan sekitar atau sifat mudah
meniru. Setiap perubahan tersebut akan berefek positif atau negatif, tergantung dari
tindakan yang dilakukan oleh remaja tersebut.
Pada masa remaja ini juga akan mengalami goncangan batin, sebab pada masa
ini mereka sudah tidak ingin memakai pedoman hidup kekanak-kanakan, tetapi juga
belum mempunyai pedoman hidup yang baru. Oleh karena itu remaja merasa tidak
merasa dirinya mampu, tetapi mereka juga masih mencari pertolongan karena belum
2. Karakteristik Remaja
Perubahan setiap individu meningkat dari kecil hingga besar pada usia yang
dilalui serta diiringi dengan perkembangan karakteristik individu tersebut, sejak awal
sampai selesai proses perubahan itu disebut sebagai proses perkembangan. Proses
didapatkannya.
Masa remaja dimana masa anak menemukan jati diri, mulai mengenal dan
mengarahkan dirinya dengan lingkungan sosial, meneliti sikap hidup yang lama dan
mencoba-coba yang baru agar dapat menjadi pribadi yang dewasa. Pada dasarnya
memperlihatkan kurangnya koordinasi antara pikiran dan badan. Biasanya masa awal
remaja berlangsung hanya dalam waktu relatif singkat. Masa ini anak mulai tampak
dan ingin mencari identitas diri, ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada
lawan jenis, dan timbul perasaan cinta yang mendalam. Oleh karena itu timbul gejala
yang negatif seperti tidak tenang, kurang suka bekerja, pesimistik, dan sebagainya.
muda dalam banyak hal mencapai ketinggian fisiknya. Pada waktu yang lalu anak
anak ini telah melalui satu periode di mana mereka mencari jati diri. Sekarang mereka
keputusannya sendiri.
Secara fisik akhir remaja adalah waktu yang lambat untuk tumbuh.
Kepribadian muncul dan karakter menjadi tetap. Rasa memerlukan orang lain, tidak
lagi dalam grup atau kelompok-kelompok tetapi dalam satu klub, kelompok
3. Pengertian pembelajaran
Menurut Amri (2015: 33) “pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk
dilakukan oleh guru atau pendidik untuk membuat siswa atau peserta didik
(mengubah tingkah laku untuk mendapatkan kemampuan yang baru) yang berisi
suatu usaha yang dilakukan guru untuk menjadikan siswa belajar sesuai dengan
kebutuhan dan minatnya dan terjadinya interaksi antara guru dan siswa sehingga
4. Hasil belajar
Hasil belajar merupakaan suatu hal yang diperoleh oleh siswa dalam proses
belajar mengajar, dengan adanya hasil belajar tujuan pembelajaran dapat diukur
hasil akhir pengambilan keputusan tentang tinggi rendahnya nilai peserta didik,
merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan tindakan mengajar.”
Dapat disimpulkan dari beberapa kajian mengenai hasil belajar merupakan hasil
akhir yang dimiliki siswa yang tergolong pada tinggi rendahnya nilai siswa tersebut dan
hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian
Hasil belajar dapat mendorong siswa untuk berperilaku lebih baik sehingga dalam
kegiatan proses pembelajaran ini tujuan pembelajaran menjadi terarah. Terarahnya tujuan
tersebut dapat menciptakan hasil yang maksimal bagi siswa, mereka membutuhkan arahan
dari pendidik.
sekitar siswa.
kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi, cara belajar dan
kebiasaan belajar.
1) Menambah pengetahuan,
1) Aspek kognitif
a) Pengetahuan, dalam hal ini siswa diminta untuk mengingat kembali satu
fakta atau konsep (hukum, dalil, aturan, cara) secara tepat untuk diterapkan
dan bisa dilihat langsung dari hasil tes. Pendidik dituntut untuk
unsur tujuan dari segi kognitif, sehingga peserta didik dapat mencapai
2) Aspek afektif
3) Aspek psikomotorik
manipulasi benda atau kegiatan yang memerlukan koordinasi saraf dan koordinasi
mengajar, tidak hanya aspek kognitif yang harus diperhatikan melainkan aspek
afektif dan psikomotorik juga. Untuk melihat keberhasilan kedua aspek ini,
pendidik dapat melihatnya dari segi sikap dan keterampilan yang dilakukan oleh