Banyak yang bilang masa remaja adalah masa yang paling indah, karena di masa
remaja banyak perubahan yang kita alami, mulai dari perubahan fisik sampai psikis. Dan
ini dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk dalam lingkungan teman pergaulan.
Faktor-faktor aspek sosial yang turut berperan terhadap perkembangan kemampuan sosial
seorang remaja antara lain adalah lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
1. Lingkungan keluarga
Orang tua seringkali dibuat bingung atau tidak berdaya dalam menghadapi
perkembangan anak remajanya dan ini menambah parahnya gangguan yang diderita
oleh anak remajanya. Untuk menghindari hal tersebut dan mampu menentukan
sikap yang wajar dalam menghadapi anak remaja, kita sekalian diharapkan
memahami perkembangan remajanya beserta cirri-ciri khas yang terdapat pada
masa perkembangan tersebut seperti terjadi :
1. Perubahan peranan
Perubahan dari masa anak ke masa remaja membawa perubahan pada diri
seorang individu. Kalau pada masa anak ia berperan sebagai seorang individu
yang bertingkah laku dan beraksi yang cenderung selalu bergantung dan
dilindungi, maka pada masa remaja ia diharapkan untuk mampu berdiri sendiri
dan ia pun berkeinginan mandiri. Pertentangan antara keinginan untuk bersikap
sebagai individu yang mampu berdiri sendiri dengan keinginan untuk tetap
bergantung dan dilindungi, akan menimbulkan konflik pada diri remaja. Ia
menjadi mudah sekali tersinggung, marah, kecewa dan putus asa.
Tujuan akhir dari suatu perkembangan remaja adalah terbentuknya identitas diri.
Sebelum identitas diri terbentuk, pada umumnya akan terjadi suatu krisis
identitas. Setiap remaja harus mampu melewati krisisnya dan menemukan jati
dirinya.
Dengan kata lain, timbulnya masalah terjerumusnya remaja dalam pergaulan yang
tidak sehat adalah karena adanya interaksi anatar pengaruh lingkungan dan kondisi
psikologis remaja. Di dalam upaya pencegahan, tindakan yang dijalankan dapat diarahkan
pada dua sasaran proses. Pertama diarahkan pada upaya untuk menghindarkan remaja dari
lingkungan yang tidak baik dan diarahkan ke suatu lingkungan yang lebih membantu proses
perkembangan jiwa remaja. Upaya kedua adalah membantu remaja dalam mengembangkan
dirinya dengan baikdan mencapai tujuan yang diharapkan ( suatu proses pendampingan
kepada si remaja, selain, pengaruh lingkungan pergaulan di luar rumah dan sekolah ).
Karena pengaruh pergaulan dan kelompok teman sebaya sangat mendominasi
factor-faktor pemicu pergaulan tidak sehat, maka dapat dilakukan upaya pencegahan untuk
menghindarkan anak agar tidak terjerumus di dalamnya.
1. Membatasi pergaulan dengan teman yang memiliki kebiasaan tidak sehat, misal
suka suka merokok, minum-minuman keras dan sebgainya.
2. Menghindari atau menolak jika ditawari oleh teman untuk mencoba merokok
apalagi minum-minuman keras.
3. Menghindari tempat-tempat yang biasa dipergunakan oleh orang-orang yang suka
merokok ataupun memakai obat.
4. Membina hubungan yang akrab dan harmonis dengan orang tua dan seluruh anggota
keluarga di rumah.
5. Mengisi waktu luang dengan kesibukan antara lain membantu orang tua serta
melakukan hobi yang bermanfaat sehingga tidak ada waktu luang atau kosong.
6. Hindari perbuatan iseng yang bisa mengarah kepada penyalahgunaan obat terlarang.
7. Menjalani hidup sehat secara teratur, makan dan minum yang bergizi, olahraga
teratu, cukup istirahat sehingga terjalin keseimbangan dalam menjalankan irama
kehidupan sehari-hari.
8. Selalu bersikap terbuka terhadap orang tua, dan anggota keluarga yang lain serta
tidak segan berkonsultasi dengan guru pembimbing apabila menemui kesulitan.
9. Menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya dengan
tekun dan sungguh-sungguh.
mengutamakan
masalah
moral,
mengutamakan
masalah
ekonomi,
4. Berteman bukan untuk bersaing, jadi jika teman kita berhasil dalam hal tertentu,
kita jangan iri, puji dan dukunglah selama apa yang ia lakukan dalam konteks
yang benar. Ingat, kebahagiaannya adalah kebahagiaan kita juga.
5. Usahakan jangan sering mengeluh di depan teman kita, bisa-bisa teman kita
menganggap dirinya hanya sebagai tempat untuk mengeluh. Berbagi hal-hal
yang menggembirakan juga perlu.
6. Apabila teman kita punya kebiasaan buruk, jangan langsung menegurnya
dengan kasar, apabila jika ia mudah tersinggung. Katakan dengan halus dan
sopan atau tidak secara langsung, akan lebih baik lagi jika kita bisa
membantunya untuk menghilangkan kebiasaan buruk itu.
7. Kejujuran harus terus dijaga dalam berteman, kalau kita melakukan kesalahan,
segeralah meminta maaf, jangan malu untuk melakukan hal itu.
8. Kita dan teman kita memiliki kedudukan yang sama, tidak ada yang lebih pintar
atau bodoh. Saling membantu dan melengkapi adalah hal yang terpenting.
9. Pahami
keadaan
teman
kita
dan
lingkungannya
sehari-hari,
jangan