Anda di halaman 1dari 4

Pencegahan pergaulan bebas

A. Pengertian pergaulan bebas


Pergaulan tercipta dari interaksi manusia yang dilakukan secara terus-menerus. Dengan
demikian dapat diartikan bahwa pergaulan adalah jalinan hubungan sosial antara seseorang
dengan orang lain atau seseorang dengan kelompok yang berlangsung secara intens dan
dalam jangka waktu relatif lama sehingga saling memengaruhi. Berdasarkan sifatnya,
pergaulan dibedakan menjadi dua, yaitu pergaulan yang bersifat positif dan negatif. Pergaulan
yang bersifat positif disebut pergaulan sehat. Pergaulan sehat merupakan pergaulan yang
mengarah kepada pembentukan kepribadian yang sesuai dengan nilai dan norma sosial,
kesusilaan, dan kesopanan yang berlaku. Adapun pergaulan yang bersifat negatif adalah
pergaulan yang cenderung mengarah ke pergaulan bebas. Secara sederhana, pergaulan
bebas bisa diartikan pergaulan yang melanggar norma- norma ketimuran. Adapun secara
lengkap, pergaulan bebas ialah pergaulan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial,
kesusilaan, serta kesopanan yang berlaku di masyarakat. Pergaulan sudah dibentuk sejak
masa remaja. Remaja merupakan fase di mana seseorang memiliki emosi yang labil dan
mudah terpengaruh. Hal inilah yang menyebabkan remaja mudah terjerumus dalam pergaulan
bebas. Selain karena emosi yang masih labil, faktor-faktor di luar dirinya, seperti keluarga,
kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas
membuat remaja makin mudah terjerumus dalam pergaulan bebas.
B. Ciri-Ciri pergaulan bebas
Ciri-ciri remaja yang terjerumus dalam pergaulan bebas sebagai berikut.

1. Gaya hidupnya penuh dengan hura-hura, seperti mengonsumsi minuman


keras dan menggunakan Narkotika.

2. Memiliki sifat boros dan suka menghambur-hambur-Kan uang demi menuruti


gaya hidupnya.

3. Tidak segan melakukan tindak kejahatan untuk

4. Sering melanggar norma sosial dalam lingkungan masyarakat.

5. Selalu ingin mencoba hal-hal baru yang sifatnya negatif.

6. Memiliki emosi yang labil dan mudah terpengaruh.

7. Terlihat malas, gelisah, tidak sabar, emosional, dan suka memberontak.

8. Ingin menunjukkan eksistensi dan kebanggan diri.

9. Mengalami konflik kepribadian serta mengalami tekanan mental dan emosi.

10. Tidak mau mendengar nasihat dan cenderung melawan ketika diberi
nasihat.

C. Faktor penyebab pergaulan bebas


Ada banyak faktor yang menyebabkan seorang remaja terjerumus ke dalam
pergaulan bebas. Faktor-faktor tersebut bisa berasal dari diri sendiri maupun
dari lingkungan sekitarnya. Dari beberapa faktor penyebab, ada tiga faktor
utama yang menyebabkan remaja terjerumus dalam pergaulan bebas, yaitu
mental yang tidak sehat, pelampiasan rasa kecewa, dan kegagalan remaja
dalam menyerap norma.

1. Sikap Mental yang Tidak Sehat

Remaja merupakan fase peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa. Oleh
karena itu, tidak heran seorang remaja memiliki emosi yang labil pada fase ini.
Pada masa remaja, seseorang mulai mencari jati dirinya. Dia akan mulai
menempatkan dirinya di masyarakat dan mulai ingin diakui keberadaannya.
Sikap mental yang tidak sehat pada remaja terjadi ketika emosi yang masih
labil dipacu dengan penganiayaan emosi. Pembentukan kepribadian remaja
yang tidak sewajarnya membuat remaja merasa tidak nyaman sehingga

2
mencari tempat pelarian hingga terjerumus dalam pergaulan bebas.
Pembentukan kepribadian yang tidak wajar, misalnya tindakan keluarga
ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh.. menghukum, mengolok-olok,
dan memaksakan kehendak

2. Pelampiasan Rasa Kecewa

Ketidaknyamanan remaja dengan lingkungan di mana dia berada akan


membuatnya kecewa. Kekecewaan itulah yang akhirnya dilampiaskan ke hal-
hal yang negatif. Bentuk kekecewaan yang sering dialami remaja, di antaranya
orang tua terlalu otoriter, ferlalu membebaskan anak, lingkungan sekitar yang
memberikan tekanan terus-menerus; serta lingkungan masyarakat yang
memberikan masalah dalam sosialisasi.

3. Kegagalan Remaja Menyerap Norma

Norma-norma yang berlaku di masyarakat sekarang sudah banyak diabaikan


para remaja Para remaja menganggap bahwa aturan-aturan yang berlaku di
masyarakat saat ini merupakan aturan yang kuno sehingga sudah tidak relevan
apabila diterapkam pada masa sekarang, Remaja cenderung mengikuti norma-
norma yang kebarat-baratar

D. Solusi pencegahan pergaulan bebas


Pergaulan bebas sangat berbahaya bagi remaja karena dapat menyebabkan
remaja kehilangan masa depannya. Oleh karena itu, perlu dilakukan
pencegahan pergaulan bebas pada remaja. Berikut beberapa solusi
pencegahan pergaulan bebas pada remaja.

1. Memperbaiki Cara Pandang


Cara pandang sangat memengaruhi remaja dalam memilih pergaulan.
Remaja yang memiliki pandangan yang baik dan positif tentang masa depan
akan memilih pergaulan yang sehat.

2. Menjaga Keseimbangan Pola Hidup


Remaja harus terbiasa mengelola waktu, emosi, pikiran, dan energi. Mereka
harus terbiasa melakukan hal-hal yang positif dan bermanfaat. Misalnya,
mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang
dengan kegiatan positif.

3. Memperbaiki Cara Berkomunikasi


Hubungan baik dengan orang lain dapat terwujud apabila dilakukan dengan
komunikasi yang baik. Komunikasi yang baik meliputi cara berbicara yang baik,
cara bertegur sapa yang baik, serta penggunaan bahasa yang tepat ketika
berkomunikasi.

3
4. Menanamkan Nilai Ketimuran
Nilai-nilai ketimuran selalu berkaitan dengan nilai keagamaan yang membentuk
akar budaya ketimuran. Nilai yang bersumber pada ajaran agama perlu
dipegang. Pada dasamya, semua agama mengajarkan hal yang baik. Oleh
karena itu, remaja harus selalu berpegang teguh pada ajaran agama yang
dianutnya.

5. Banyak Beraktivitas secara Positif

Waktu luang harus dimanfaatkan dengan kegiatan-kegiatan yang positif,


misalnya melibatkan remaja dalam organisasi-organisasi sosial. Dengan
banyak melakukan kegiatan positif, remaja tidak akan sempat untuk
memikirkan hal-hal yang negatif.

6. Sosialisasi Bahaya Pergaulan Bebas


Informasi-informasi mengenai bahaya yang ditimbulkan akibat pergaulan bebas
perlu terus disampaikan di kalangan remaja. Harapannya, mereka punya
informasi sebagai bahan pertimbangan akal sehatnya. Dengan mengetahui
bahaya pergaulan bebas, mereka menjadi takut untuk melakukannya.

7. Menegakkan Aturan Hukum


Sebagai alat terakhir untuk pencegahan pergaulan bebas, hukum harus benar-
benar ditegakkan sehingga dapat memberikan efek jera pada pelakunya.
Aturan hukum harus dirumuskan dan dilaksanakan melalui hukum yang
berlaku di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai