1 Pe n a m p ila n ya n g m e n ye n a n g ka n 1 Pe m a p ila n ku r a n g
ka r e n a m e n a r ik s e ca r a fis ik, t e n a n g m e n y e n a n gka n ka r e n a
n a m u n ge m b ir a p e n a m p ila n fis ik, ku r a n g
m e n a r ik, p e n d ia m dan
p e n ye n d ir i p a d a ke s a n p e r t a m a
4 Ma m p u dan m au b e ke r ja s a m a , 4 Su ka m e n o n jo lka n d ir i s e n d ir i,
b e r t a n ggiu n gja wa b , b a n ya k id e , t id a k d a p a t b e ke r ja s a m a , s u ka
ter u tam a d a la m m e m e ca h ka n m e m e r in t a h d an m e n ga t u r
m a s a la h , b ija ks a n a d a n s o p a n s e m a u d ir i s e n d ir i d a n ku r a n g
b ija ks a n a
7 Me m iliki s t a t u s s o s ia l d a n e ko n o m i 7 Sa t u s e ko n o m i ja u h d i b a wa h
ya n g s a m a a t a u s e d ikit d i a t a s ke b a n ya ka n a n ggo t a ke lo m p o k
ke b a n ya ka n a n gg o t a la in d a la m atau t e r la lu ja u h d i atas
ke lo m p o k ke lo m p o k
8 Be r t e m p a t t in gga l ya n g d e ka t d e n ga n 8 Te m p a t t in gga l ya n g ja u h d a r i
ke lo m p o k s e h in gga m e m u d a h ka n ke lo m p o k s e h in gga s u lit u n t u k
m e n gik u t i ke gia t a n ke lo m p o k b e r p a r t is ip a s i d a la m ke gia t a n
ke lo m p o k
2. Pengaruh sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang formal
yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan,
pengajaran dan latihan dalam rangka membantu remaja agar
mampu mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut
aspek moral-spritual, intelektual, emosional maupun sosial.
Oleh karena itu remaja banyak menghabiskan waktunya di
sekolah semenjak berumur empat tahun. Dengan demikian
sekolah mempengaruhi tingkahlaku remaja khususnya tingkah
laku sosialnya. Di sekolah seharusnya banyak dilakukan
kegiatan kelompok untuk mengembangkan tingkah laku sosial
seperti kerja sama, saling membantu, saling menghormati dan
3. Pengaruh masyarakat
Salah satu masalah yang dialami remaja dalam proses
sosialisasi adalah bahwa tidak jarang masyarakat bersikap
tidak konsisten terhadap remaja. Di satu sisi dianggap remaja
sudah beranjak dewasa, tetapi kenyataan di sisi lain mereka
tidak diberikan kesempatan atau berperan penuh sebagai orang
yang sudah dewasa. Untuk masalah-masalah yang dipandang
penting dan menentukan, remaja masih sering dianggap belum
mampu sehingga sering menimbulkan kekecewaan atau
kejengkelan pada remaja. Keadaan seperti ini sering menjadi
penghambat perkembangan sosial remaja. Sebagaimana dalam
lingkungan keluarga dan sekolah maka iklim kehidupan dalam
masyarakat yang kondusif juga sangat diharapkan
kemunculannya untuk perkembangan hubungan sosial remaja.
Remaja sedang mengarungi perjalanan masa mencari jati diri
sehingga faktor keteladanan dan kekonsistenan sistem nilai
dan norma dalam masyarakat juga menjadi suatu yang sangat
penting. Masa remaja adalah masa untuk menentukan identitas
dan menentukan arah, tetapi masa yang sulit itu menjadi
bertambah sulit karena adanya kontradisi yang terjadi dalam
masyarakat. Hal ini diperkuat oleh pendapat Soetjipto
Wirosarjono seperti yang dikutip Moh Ali dan Moh Asrori (2008)
yang menyatakan “Bentuk-bentuk prilaku sosial merupakan
hasil tiruan dan adaptasi dari pengaruh kenyataan sosial yang
ada. Kebudayaan kita menyimpan potensi melegetimasi
anggota masyarakat untuk menampilkan prilaku sosial yang
kurang baik dengan berbagai dalih, yang sah maupun yang tak
terelakkan” Oleh sebab itu bagaimana contoh kehidupan yang