Anda di halaman 1dari 7

Pola Hubungan

Sosial Remaja

 Assyfa Ayu Angelina


 Bagus Dwi Bagaskara
 Dian Fajriyantio
 Fajar Hari Arofah
1. Pengertian Hubungan Sosial
Menurut Alisyahbana (dalam Ali dan Asrori.
2006). Hubungan sosial adalah cara- cara
individu bereaksi terhadap orang- orang di
sekitarnya dan bagaimana pengaruh
hubungan itu terhadap dirinya. Hubungan
sosial ini juga menyangkut penyesuaian diri
terhadap lingkungan, seperti makan dan
minum sendiri, mentaati peraturan,
membangun komitmen bersama dalam
kelompok atau organisasinya, dan sejenisnya.
 Kesulitan anak dalam hubungan sosial biasanya
dikarenakan pola asuh orang tua di rumah berupa
unjuk rasa sehingga mengakibatkan anak merasa takut
dan hal ini berakibat kepada anak seperti anak tidak
mampu mengambil inisiatif, tidak berani mengambil
keputusan, tidak berani memutuskan pilihan teman
yang dianggap sesuai. Kemungkinan anak dengan
pola asuh seperti ini akan menimbulkan anak juga
susah beradaptasi dengan situsi yang nantinya akan
menimbulkan konflik pada diri anak sendiri.dari hal
tersebut dapat diketahui bahwa pada peletak dasar
hubungan sosial adalah dirumah yaitu pola asuh orang
tua. Dalam psikologi remaja (Sunarto, 1998). Bahwa hal
ini masih dapat diperbaiki, pola asuh yang seperti ini
masih dapat diperbaiki oleh orang tua sendiri
 Hubungan sosial yang terjadi dalam diri remaja lebih banyak
menekankan pada hubungan terhadap kelompok sebaya.
Karena remaja lebih banyak berada diluar rumah bersama
dengan teman-teman sebaya sebagai kelompoknya.
Sebagaimana dijelaskan oleh Horrocks dan Benimoff (dalam
Hurlock 2000) menjelaskan pengaruh teman sebaya sebagai
berikut:
Kelompok sebaya merupakan dunia nyata kawula muda,
yang menyiapkan panggung dimana ia dapat menguji diri
sendiri dan orang lain. Di dalam kelompok sebaya ia
merumuskan dan memperbaiki konsep dirinya, di sinilah ia
dinilai oleh orang lain yang sejajar dengan dirinya dan yang
tidak dapat memaksakan sanksi-sanksi dunia dewasa yang
justru ingin dihindari. Kelompok sebaya memberikan sebuah
dunia tempat kawula muda dapat melakukan sosialisasi
dalam suasana di mana nilai-nilai yang berlaku bukanlah
nilai-nilai yang ditetapkan oleh orang dewasa melainkan oleh
teman-teman seusianya.
 hubungan sosial remaja ditandai dengan:
 1. remaja mulai melakukan pergaulan dengan
orang lain
2. mulai berteman dengan anak-anak seusianya
dan mulai membentuk kelompok-kelompok.
3. remaja juga mulai menyadari dan memilih nilai-
nilai dan norma-norma yang berlaku di dalam
masyarakat
4. remaja mulai mencari nilai-nilai yang dapat
menjadi pegangannya. Karena itu orang dewasa
dan orang tua harus menunjukkan konsistensinya
dalam memegang dan menerapkan nilai-nilai
yang berlaku.
Ketika siswa sulit berhubungan sosial, maka siswa
akan mengalami kendala dalam kehidupan
sosialnya. Hal ini senada dengan pendapat Tohirin
(1987: 127) masalah siswa yang berhubungan
dengan lingkungan sosialnya, diantaranya:
a. Kesulitan dalam persahabatan,
b. Kesulitan mencari teman,
c. Merasa Terasing dalam aktifitas kelompok,
d. Kesulitan dalam memperoleh penyesuain
dalam kegiatan kelompok,
e. Kesulitan mewujudkan hubungan yang
harmonis dalam keluarga,
f. Kesulitan dalam menghadapi situasi sosial
yang baru.
Tips jitu mencari teman
 Pada saat ngobrol pertama kali dengan
seseorang kita harus bersikap ramah.
 Usahakan jadi teman ngobrol yang baik.
 Pada saat oranglain bicara kita harus
mendengarkannya dan jangan
memotong pembicaraan.
 Berbicaralah apa adanya jangan terlalu
berlebihan

Anda mungkin juga menyukai