Abstrak
Konsep diri berasal dari hasil interaksi dengan orang lain. Konsep diri merupakan faktor yang menentukan
bagi perilaku prososial remaja. Untuk mencapai keberhasilan remaja dalam hubungan sosialnya diperlukan
konsep diri yang positif. Populasi dalam penelitian adalah siswasiswi kelas X SMA Muhammadiyah 1
Malang terdiri dari 3 kelas dengan jumlah siswa 75 siswa. Untuk mencari sampel yang benarbenar
mencerminkan populasi digunakan cara pengundian, dengan terlebih dahulu mengidentifikasi kelaskelas
untuk didaftar sebagai anggota populasi dan kemudian mengundinya atau biasa disebut cluster random
sampling. Berdasarkan hasil pelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
konsep diri dan perilaku prososial siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Malang.
Abstract
Selfconcept derived results from the interaction with others.Selfconcept is the determining factor for the
prososial remaja.To achieve success remaja in relation to social necessary selfconcept a positive.The
population in research is the students class X of SMA Muhammadiyah 1 Malang consisting of 3 the
classroom with the number of students 75 students. To search for sample which is totally reflected the
population used in the manner of the draw, by first identify classes to registered as a member of the
population and then draw it or commonly called clusters of random sampling. Based on the research can
conclude that a significant relation exists between the self concept and prosocial behavioral on class X
student of SMA muhammadiyah Malang.
ISSN: 08538050 95
peneliti mencoba mengadakan penelitian yang merupakan gambaran seseorang tentang
berhubungan dengan masalah konsep diri dan bagaimana sebenarnya dia di dalam realita
prilaku prososial siswa di SMA Muhammadiyah 1 sesungguhnya.
Malang. b. Ideal self concept, merupakan gambaran
Dalam penelitian ini peneliti hanya mengambil seseorang tentang bagaiman seharusnya
siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Malang, dirinya.
sebagai subjek penelitian dengan pertimbangan c. The social self concept, merupakan konsep
bahwa siswa kelas X telah mulai menunjukan diri yang terbentuk dari hasil interaksi
prilaku prososial seorang remaja. individu dengan orang lain.
Berdasarkan latar belakang menarik untuk
mengetahui lebih lanjut dengan mengadakan Berdasarkan pendapatpendapat diatas dapat
penelitian yang berjudul “Hubungan antara konsep disimpulkan, bahwa konsep diri adalah gambaran
diri dan perilaku prososial siswa SMA individu tentang dirinya sendiri secara keseluruhan
Muhammadiyah 1 Malang”. yang merupakan hasil dari pengenalan diri melalui
serangkaian proses persepsi dan evaluasi diri baik
Pengertian Konsep Diri bersifat fisik, social maupun psikologis yang dapat
Konsep diri merupakan suatu hal yang sangat diperoleh melalui pengalaman dalam berhubungan
penting dalam sebuah kehidupan. Sebelum kita dengan orang lain.
memahami orang lain, tentunya kita harus me
ngetahui terlebih dahulu mengenai diri kita sendiri, Aspekaspek Konsep Diri
siapa diri kita dan sadar pada peranannya sendiri Konsep diri seseorang berkaitan erat dengan
agar seseorang itu dapat menentukan apa yang akan perkembangan fisik dan psikososial. Hal ini sesuai
dikerjakan. dengan apa yang dinyatakan oleh Berzonsky
Konsep diri (self consept) adalah suatu istilah (1986) bahwa dalam konsep diri terdapat aspek
yang digunakan oleh para ahli psikologi untuk aspek
menjelaskan kepribadian manusia, secara lebih a. Aspek Fisik (Physical Self). Meliputi peni
khusus untuk menerangkan bagaimana memahami laian individu terhadap segala sesuatu yang
perilaku seseorang. Jadi konsep diri mengacu pada dimilikinya, seperti tubuh, pakaian dan
pengertian bagaimana individu memandang atau benda yang dimiliki.
menilai tentang pribadinya. b. Aspek Psikis (Psychological Self). Aspek
Pudjijogyanti (1995) mengartikan konsep diri psikis mencakup pikiran, perasaan dan sikap
sebagai sikap dan pandangan individu terhadap yang dimiliki individu terhadap diri sendiri.
seluruh keadaan dirinya, hal senada juga c. Aspek Sosial (Social Self). Meliputi bagai
dikemukakan oleh Burns (1996) bahwa konsep diri mana peranan individu dalam lingkup peran
adalah bagaimana seseorang melihat dirinya sosialnya dan penilaian individu terhadap
sendiri. peran tersebut
Sejalan dengan pendapat di atas Calhoun dan d. Aspek Moral (Moral Self). Aspek moral ini
Acocella (1995) mengemukakan konsep diri adalah merupakan nilai dan prinsip yang memberi
pandangan individu tentang diri sendiri. Selanjut arti dan arah dalam hidup individu dan
nya dikatakan bahwa konsep diri terdiri dari memandang nilai etika moral dirinya,
bagaimana individu melihat diri sendiri sebagai seperti kejujuran, tanggung jawab atas
pribadi, merasa tentang diri sendiri dan meng kegagalan yang dialaminya, religiusitas,
inginkan diri sendiri menjadi manusia sebagaimana serta kesesuaian perilakunya dengan norma
diharapkan. norma mesyarakat yang ada.
Selain itu Hurlock (2001) mengemukakan
bahwa konsep diri merupakan wujud dan tiga Sejalan dengan pendapat diatas Jersild (1985)
gambaran diri, yaitu: mengemukakan konsep diri mempunyai tiga aspek
a. The basic self concept (real concept) yaitu:
ISSN: 08538050 97
RT, Persatuan Bulutangkis, Ikatan Sarjana tindakan yang ditujukan kepada orang lain, baik
Komunikasi dll. Setiap kelompok mem secara fisik maupun psikis yang memberikan
punyai normanorma tertentu. Ada kelompok manfaat positif bagi orang yang dikenai tindakan
yang secara emosional mengikat, dan ber itu, walaupun tindakan itu sebenarnya tidak mem
pengaruh terhadap konsep diri. Ini disebut punyai manfaat dan keuntungan yang jelas bagi
kelompok rujukan. Dengan melihat kelom individu yang melakukannya dan tindakan itu
pok ini, orang mengarahkan perilakunya dan dilakukan sesuai dengan norma masyarakat yang
menyesuaikan dirinya dengan ciriciri kelom berlaku.
poknya.
Aspekaspek Perilaku Prososial
Berdasarkan uraianuraian diatas maka dapat Terdapat beberapa macam aspekaspek perilaku
disimpulkan bahwa konsep diri disebabkan oleh prososial. Menurut Mussen (1990) aspekaspek
dua faktor, yaitu dari dalam (internal) yaitu faktor perilaku prososial antara lain:
yang datangnya dari diri sendiri baik secara fisik a. Berbagi (sharing), yaitu kesediaan untuk
maupun psikis, dan faktor (eksternal) yaitu yang berbagi perasaan dengan orang lain dalam
datang dari lingkungan baik dari lingkungan suasana suka maupun duka.
keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masya b. Menolong (helping), yaitu kesediaan mem
rakat maupun temanteman sebayanya. Faktor berikan bantuan atau pertolongan kepada
faktor ini sangat berpengaruh terhadap terbentuk orang lain yang sedang mengalami ke
nya konsep diri baik secara langsung maupun tidak sulitan, baik berupa moril maupun meteriil.
langsung. Menolong meliputi membantu orang lain
atau menawarkan sesuatu yang menunjang
Pengertian Perilaku Prososial berlangsungnya kegiatan orang lain.
Perilaku prososial diartikan sebagai suatu c. Kerjasama (cooperating), yaitu kesediaan
kepedulian terhadap sesama apapun motifnya. untuk bekerja sama dengan orang lain demi
Menurut Baron & Byrne (2005) mengatakan bahwa tercapainya suatu tujuan. Cooperating
perilaku prososial adalah suatu tindakan menolong biasanya saling menguntungkan, saling
yang menguntungkan orang lain tanpa harus me memberi, saling menolong dan menenang
nyediakan suatu keuntungan langsung pada orang kan.
yang melakukan tindakan tersebut, dan mungkin d. Bertindak jujur (honesty), yaitu kesediaan
bahkan melibatkan suatu resiko bagi orang yang untuk melakukan sesuatu seperti apa
menolong. Gerungan (2000) menyatakan bahwa adanya, tidak berbuat curang terhadap orang
perilaku prososial mencakup perilaku yang meng lain.
untungkan orang lain yang mempunyai konse e. Berderma (donating), yaitu kesediaan untuk
kuensi sosial yang positif sehingga akan menambah memberikan secara sukarela sebagian
kebaikan fisik maupun psikis. barang miliknya kepada orang yang mem
Abraham dan Shanley (1997) menerangkan butuhkan.
bahwa pengaruh sosial dan orang lain pada situasi
darurat yang lebih mungkin menyebabkan perbua Selanjutnya Staub (1987) menyatakan ada tiga
tan keputusan untuk menolong. indikator yang menjadi aspekaspek perilaku
Menurut Dayakisni & Hudaniah (2003) mem prososial yaitu:
batasi perilaku prososial sebagai perilaku yang a. Tindakan itu berakhir pada dirinya dan tidak
memiliki intensi untuk mengubah keadaan fisik menuntut keuntungan pada pihak pelaku.
atau psikologis penerima bantuan dari kurang baik b. Tindakan itu dilahirkan secara sukarela.
menjadi lebih baik, dalam arti secara material c. Tindakan itu menghasilkan kebaikan.
maupun psikologis.
Berdasarkan dari beberapa definisi maka
perilaku prososial dapat didefinisikan sebagai
ISSN: 08538050 99
Sebaliknya, rasa empatik terfokus pada si korban depannya.
yaitu hanya dapat dikurangi dengan membantu Konsep diri berkembang sesuai dengan usia
orang yang berada dalam kesulitan dalam rangka anak, seperti yang dikemukakan Rogers, (1990),
meningkatkan kesejahteraannya. bahwa penemuan tergantung self sudah dimulai
pada masa kanakkanak, tetapi kesadaran tergan
d. Orang yang membutuhkan pertolongan, meliputi tung self secara intelektual dan emosional baru
1) Menolong orang yang disukai muncul pada saat individu mencapai masa remaja.
Rasa suka awal individu terhadap orang lain Pada masa remaja, konsep diri telah kokoh
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti daya bentuknya, walaupun sering ditinjau kembali
tarik fisik dan kesamaan. Karakteristik yang dengan adanya pengalaman prososial dan pribadi
sama juga mempengaruhi pemberian bantuan yang baru, berarti terdapat kecenderungan dari
pada orang yang mengalami kesulitan. beberapa konsep diri tetap, tak berubah atau
Sedangkan individu yang memiliki daya tarik mempunyai bentuk relatif tak berubah. Tetapi
fisik mempunyai kemungkinan yang lebih dengan bertambahnya pengalaman dalam kehi
besar untuk menerima bantuan. Perilaku dupan selanjutnya, usia dan kematangan dapat
prososial juga dipengaruhi oleh jenis hu merubah konsep diri seseorang dalam kurun waktu
bungan antara orang seperti yang terlihat tertentu.
dalam kehidupan seharihari. Misalnya, indi Konsep diri merupakan produk prososial dan
vidu lebih suka menolong teman dekat dari terbentuk oleh interaksi prososial, selanjutnya
pada orang asing. berkembang dan berubah melalui interaksi proso
2) Menolong orang yang pantas ditolong sial juga. Salah satu tugas perkembangan remaja
Individu membuat penilaian sejauh mana yang sulit adalah yang berhubungan dengan
kelayakan kebutuhan yang diperlukan orang perilaku prososial diantaranya bergaul dengan
lain, apakah orang tersebut layak untuk diberi teman sebaya didalam kelompoknya. Jika remaja
pertolongan atau tidak. Penilaian tersebut memahami dan menerima fakta yang bermacam
dengan cara menarik kesimpulan tentang macam tentang dirinya, maka ia akan mengem
sebabsebab timbulnya kebutuhan orang bangkan konsep diri yang tinggi dan menjadi
tersebut. Individu lebih cenderung menolong remaja yang mandiri, aktif dan percaya diri.
orang lain bila yakin bahwa penyebab tim Aditomo dan Retnowati (2004) mengemukakan
bulnya masalah berada di luar kendali orang bahwa konsep diri berpengaruh dalam perilaku
tersebut. remaja dalam kehidupan seharihari, remaja dengan
konsep diri rendah cenderung berperilaku negatif
Berdasarkan uraianuraian diatas dapat dalam perilakunya dan merasa tidak dihargai, tidak
disimpulkan bahwa faktor faktor yang mempe diterima dan diperlakukan kurang baik oleh orang
ngaruhi perilaku prososial antara lain, Selfgain, lain, sebaliknya remaja dengan konsep diri tinggi
Empathy, Personal values and norms, penolong, cenderung berperilaku positif dalam perilakunya,
situasional, rasa bersalah, suasana hati. individu mampu melihat dirinya berharga, diterima
dan diperlakukan baik oleh orang lain. Begitu pula
Hubungan antara Konsep Diri dan Perilaku dalam konteks perilaku prososial, konsep diri
Prososial diperlukan agar remaja mampu melakukan tindakan
Konsep diri merupakan penentu tingkah laku, yang menuntut pengorbanan (ikhlas) untuk mem
seperti yang dijelaskan oleh Ariety (1967), bahwa bantu orang lain sesuai dengan apa yang
konsep diri merupakan dasar dari semua tingkah diharapkan
laku, juga terungkap dari pernyataan Eisenberg dan Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan
Delaney (1970) bahwa konsep diri sangat bahwa perilaku prososial berkaitan erat dengan
menentukan tingkah laku individu sekarang dan keadaan diri individu, yakni seberapa besar
masa mendatang serta menentukan pembuatan evaluasi positif dan negatif tentang dirinya sebagai
keputusan dan aspirasiaspirasi individu bagi masa manifestasi konsep diri. Oleh karena itu perilaku