Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 9 KONSELING ANAK DAN REMAJA

” BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM UPAYA OPTIMALISASI PERKEMBANGAN


SOSIO-EMOSIONAL REMAJA“

Dosen Pengampu :
Reizki Maharani, S.Pd., M.Pd

Disusun:

Fakhri Qusairi
(12040215721)

KELAS 5C

BIMBINGAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
TA.2022/2023
MIND MAPPING

ANALISIS

1. Identitas Jurnal
a. Judul Artikel : Perkembangan Sosio-Emosional Pada Masa Remaja
b. Nama Jurnal : Perkembangan Sosio-Emosional pada Masa Remaja,Volume VIII, Nomor 2
c. Tahun : 2019
d. Penulis : Ahmad Abdullah

2. Hasil Analisis
Artikel ini membahas (Abdullah, 2019) Remaja merupakan generasi penerus bangsa
yang akan melanjutkan cita-cita bangsa. Harapan dan masa depan bangsa merupakan tanggung
jawab remaja.Oleh karena itu masyarakat sangat mendambakan sosok remaja yang marnpu
1
mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya (menyangkut
aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spiritual).
Menurut, Murray Kematangan emosi remaja mencakup empat aspek yaitu pemberian
dan penerimaan cinta, pengendalian emosi, toleransi terhadap frustrasi, dan kemampuan
mengatasi ketegangan. Konflik-konfil internal maupun eksternal ini teelah di temukan dan
melanda individu yang masih dalam proses perkembanganya.
Livson & Bronson Mengatakan bahwa, dalam mencapai kematangan emosi, pola-pola
kontrol emosi yang ideal perlu dimiliki oleh individu, misalnya tidak melakukan represi-represi
emosi yang tidak perlu dan mengendalikan emosi dengan wajar dan sesuai dengan
harapan-harapan sosial. Kematangan emosi yang dimiliki oleh individu akan dapat mengontrol
perilaku-perilaku impulsif yang dapat merusak energi yang dimiliki oleh tubuh, individu dapat
melakukan hal-hal yang bersifat positif dibandingkan memenuhi nafsu yang dapat merusak dan
bersifat merusak. Individu mempunyai waktu yang lebih banyak untuk melakukan hal-hal yang
lebih berguna untuk dirinya dan orang lain.
Permaasalahan, Perkembangan sosio-emosional pada remaja penting dikembangkan.
Karena semakin banyaknya permasalahan yang terjadi,seperti lingkungan yang kurang
baik,Salah memilih teman dalam bergaul,dan yang utama Keluarga yang kurang
memperhatikan anak anaknya dalam bergaul.
1. Keluarga
Pada Masa pertengahan dan akhir masa anak-anak, orang tua meluangkan
waktu lebih sedikit waktu dengan anak mereka daripada masa awal anak-anak,
disiplin melibatkan suatu peningkatan penggunaan penalaran dan pengurangan
hak-hak pribadi,ada suatu peralihan pengendalian secara berangsur-angsur dari orang
tua kepada anakanak tetapi masih dalam batas koregulasi, dan orang tua serta
anak-anak semakin tanggap terhadap satu sama lain atas dasar cap yang dikenakan
pada mereka.
Tunututan remaja akan tanggung jawab membingunkan dan membuat marah
banyk orang tua. Orang tua melihat remaja mereka melepaskan diri dari genngaman
mereka. Mereka mungkin berusaha melakukan pengendalian yang lebih kuat ketika
remaja menuntut otonomi dan tanggung jawab. Keadaan emosional yang memanas
dapat terjadi di kedua belah pihak, dimana salah satu pihak mencaci maki,
mengancam dan melakukan apa saja yang dirasa perlu untuk mendapatkan kendali.
2. Teman Teman Sebaya
Konformitas dengn tekanan teman-teman sebaya pada remaja dapat bersifat

2
positif maupun negatif. Umunya remaja terlibat dalam semua bentuk perilaku
konformitas yang negatif seperti: menggunakan bahasa yang jorok, mencuri,
merusak, dan mengolok-olok orang tua dan guru. Akan tetapi banyak sekali
konformitas teman sebaya yang tidak negatif dan terdiri atas keinginan untuk
dilibatkan di dalam dunia teman sebaya, seperti berpakaian seperti teman-tman dan
keinginan untuk meluangkan waktu bersama anggotanya.Keadaan-keadaan semacam
ini dapat juga melibatkan kegiatan-kegiatan prososial seperti ketika klub
mengumpulkan uang untuk tujuan-tujuan yang bermakna.
Metode Konseling yang Digunakan,Yaitu Bimbingan Individual, Menurut Prayitno
,konseling individu adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara
konseling oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu
masalah (klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Melalui metode
ini upaya pemberian bantuan diberikan secara individual dan langsung bertatap muka
(berkomunikasi) antara pembimbing (konselor) dengan Remaja (klien). Dengan perkataan lain
pemberian bantuan diberikan dilakukan melalui hubungan yang bersifat face to face
relationship (hubungan empat mata),yang dilaksanakan dengan wawancara antara
(pembimbing) konselor dengan siswa (klien).Masalah-masalah yang dipecahkan melalui teknik
konseling,yaitu masalah-masalah yang bersifat pribadi.
Artikel ini diperkuat oleh e-book “Dinamika Perkembangan Remaja” (Dr. Haerani
Nur, 2020) dan jurnal yang berjudul “Tekanan Ekonomi, Interaksi Orang Tua Remaja, Dan
Perkembangan Sosial Emosi Remaja” (Rina Fatima, 2020) yang sejalan dengan analisis jurnal
diatas yang menjelaskan bahwa Remaja dituntut dapat bersosialisasi dengan lingkungan
sekitar dan menjalin interaksi sosial yang lebih kompleks sehingga diharapkan remaja
memiliki hubungan sosial yang matang dan mendapat penerimaan dalam hubungan sosial
tersebut didalam hidup bermasyarakat.

3
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A. (2019). Perkembangan Sosio-Emosional Pada Masa Remaja. Perkembangan


Remaja, 8(2), 418-429.
Dr. Haerani Nur, S. M. (2020). Dinamika Perkembangan Remaja Problematika Dan Solusi.
Jakarta: KENCANA.
Rina Fatima, d. (2020). Tekanan Ekonomi, Interaksi orang tua Remaja, Dan Perkembangan
Sosial Emosi Remaja. Ilmu Keluarga Dan Konseling, 13(2), 146-147.

Anda mungkin juga menyukai