Anda di halaman 1dari 17

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Hasanuddin University Repository

Jurnal Ilmiah

KONSEP DIRI DAN SELF DISCLOSURE REMAJA


BROKEN HOME DI KOTA
MAKASSAR

OLEH:
HESLY PADATU

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2015
ABSTRAK

HESLY PADATU. Pembentukan Konsep Diri dan Self Disclousure Remaja


Broken Home di Kota Makassar. Dibimbing oleh Tuti Bahfiarti dan Alem Febri
Sony.

Penelitian ini bertujuan mengetahui (1) Bagaimana proses terbentuknya


konsep diri dan self disclousure remaja broken home di Kota Makassar. (2) Faktor-
faktor yang menjadi penghambat proses komunikasi seorang remaja broken home.
Penelitian ini dilaksanakan di Kota Makassar pada tanggal 27 Februari
sampai 2 Mei 2015. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan cara
observasi, wawancara, dan kajian pustaka. Data yang diperoleh diolah secara
deskriptif kualitatif yaitu dengan mengadakan analisis data untuk memberikan
gambaran tentang masalah yang akan dibahas dalam penelitian serta dikembangkan
berdasarkan teori yang ada.

Pengaruh keadaan keluarga brokenhome terhadap perkembangan remaja


banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Relatif anak-anak yang tumbuh dalam
lingkungan keluarga brokenhome, mereka akan tumbuh menjadi individu yang
memiliki kepribadian kurang sehat, kemudian dalam perkembangan emosi anak-
anak yang beranjak remaja akan berada dalam kecenderungan rasa tidak nyaman
dan kurang bahagia. Kemudian hal tersebut juga akan berpengaruh pada
perkembangan sosial remaja karena dari keluarga remaja menampilkan bagaiman
cara bergaul dengan teman masyarakat.
ABSTRACT

HESLY PADATU. Self Concept and Self Disclosure Broken Home remaja in
Makassar City. Guided by Tuti Bahfiarti and Alem Febri Sonni.

The purposive of this research to know (1) How does the process of
formation of self-concept and self disclousure adolescents broken home in the city
of Makassar. (2) What’s factor to became pursuer communication process in a
broken home adolescent.
This research conducted in Makassar City on 27th February until 2nd May
2015. This type of this research is descriptive qualitative. Technique data
collecting by observation, interview and literature review. The data obtained were
processed by conducting qualitative descriptive data analysis to provide an
overview of issues to be addressed in the research and developed based on existing
theories.
Broken home family circumstances influence on the development of
adolescents are influenced by several factors. Comparatively children who grow up
in a family environment broken home, they will grow into individuals who have
less healthy personality, thus affecting adolescent communication process. Is he
grew into a teenager who is open, partially open, or closed. It will also affect the
social development of adolescents because of that family, showing how to get along
with social friends.
KONSEP DIRI DAN SELF DISCLOSURE REMAJA BROKEN HOME
DI KOTA MAKASSAR

Oleh: Hesly Padatu

Topik remaja selalu hangat


PENDAHULUAN untuk diteliti karena kehidupan
Seorang anak disebut sebagai remaja cukup kompleks jika diteliti
remaja pada masa peralihan dari dari berbagai permasalahan yang
masa kanak-kanak ke masa dewasa. ditimbulkan oleh remaja dam dampak
Masa remaja bermula dari usia 10 interaksinya dengan teman pergaulan
hingga 17 tahun. Walau seiring dengan perkembangan zaman
bagaimanapun, tempo peralihan ini yang semakin canggih dan
berbeda diantara remaja yang satu memudahkan setiap orang untuk
dengan yang lainnya. Ketika remaja, mengakses apapun itu, dimanapun,
baik remaja lelaki maupun perempuan dan kapanpun.
secara sadar atau tidak akan Dari pendapat beberapa ahli
mengalami perubahan dari segi psikologi bahwa masa remaja
bentuk tubuh dan emosi. Perubahan- memang rentan terhadap munculnya
perubahan ini berlaku akibat tindakan berbagai konflik. Terdapat berbagai
hormon dalam bentuk badan. alasan antara lain, pengaruh
Ketika masa remaja inilah gelombang hormon pada masa
mereka akan melalui perubahan demi remaja, remaja mulai mengantisipasi
perubahan. Pemikiran mereka masih tuntutan peran masa dewasa,
belum mencapai tahap matang perkembangan kemampuan kognitif
sepenuhnya. Inilah yang remaja yang mulai memahami ketidak
menyebabkan perilaku-perilaku yang konsistenan dan ketidaksempurnaan
menyimpang pada remaja semakin orang lain dan mulai melihat
tidak terkontrol ketika pengawasan persoalan-persoalan yang terjadi
dari keluarga terutama dari orang tua sebagai persoalan pribadi daripada
tidak ada. memberikannya pada otoritas orang
tua. Remaja mengalami transisi konsep diri sangat penting untuk
tahapan perkembangan dan dipelajari dan dimengerti, karena
perubahan-perubahan menuju dalam komunikasi antar pribadi selain
kematangan yang meningkatkan kita juga diharuskan mengerti dan
kemungkinan timbulnya konflik. memahami diri orang lain kita juga
Permasalahan sosial yang harus memahami diri kita agar
dihadapi remaja selanjutnya secara komunikasi antar pribadi dapat
lebih khusus merupakan konflik berjalan lancar dan pesan dapat
interpersonal karena secara spesifik disampaikan secara efektif. Hal
menyangkut interaksi antara individu tersebut tak lepas dari upaya
(remaja) dengan orang lain, menuntut penyesuaiannya untuk dapat diterima
remaja meresponnya secara tepat, sosial, khususnya kelompok teman
dalam hal ini sesuai dengan harapan sebaya.
sosial, dan tidak menimbulkan efek
negatif baik untuk remaja itu sendiri Kemampuan seorang remaja
dan orang lain. Konsep diri dimulai dalam berkomunikasi interpersonal
dari diri antar pribadi seseorang, juga memengaruhinya didalam
konsep diri berkaitan dengan membuka diri. Baik dalam lingkup
komunikasi antarpribadi. Dimana keluarga maupun kelompok sosial
seseorang menilai dirinya sendiri masyarakat seperti pada teman sebaya
dipengaruhi oleh kemampuannya ataupun dalam suatu kelompok-
dalam berkomunikasi. kelompok tertentu. Namun
Konsep diri dirasa penting di keterbukaan seorang remaja juga
dalam komunikasi antar pribadi dipengaruhi oleh kemampuanya
dikarenakan konsep diri adalah dalam menyesuaikan diri dengan
bagaimana kita memandang dan lingkungannya, tentu kemampuan
memahami diri kita sendiri. seseorang dalam menyesuaikan diri
Memahami diri pribadi merupakan berbeda-beda tergantung pada
salah satu teori untuk mempelajari pembentukan konsep dirinya.
komunikasi antar pribadi Penyesuaian diri remaja
(interpersonal communication). Jadi kepada teman sebayanya merupakan
usaha remaja untuk berada dalam Dalam proses menuju kedewasaan,
lingkungan sosial yang lebih luas. remaja membutuhkan penyesuaian
Pergerakan remaja menuju teman social dan keterampilan sosial.
sebayanya adalah salah satu tugas Keterampilan sosial adalah
perkembangan remaja. Seperti yang kemampuan seseorang untuk
dikemukakan Monks, Knoers & menunjukkan perilaku yang sesuai
Handitono (2002:177), bahwa dengan situasi yang dihadapi dalam
perkembangan sosial remaja dapat hubungan interpersonal dan interaksi
dilihat dengan adanya dua macam sosial, memperkuat perilaku yang
gerak yaitu memisahkan diri dari dapat diterima secara sosial dan
orang tua dan menuju kearah teman- sesuai dengan aturan yang berlaku
teman sebaya. Karena remaja lebih serta perilaku yang dapat dipelajari.
banyak berada di luar rumah bersama Keterampilan sosial sangat penting
dengan teman-teman sebaya sebagai dimiliki oleh anak ketika anak akan
kelompok, maka dapatlah dimengerti memasuki masa remaja karena
bahwa pengaruh teman-teman sebaya keterampilan sosial akan sangat
pada sikap, pembicaraan, minat, membantu remaja dalam memasuki
penampilan, dan perilaku lebih besar lingkungan sosialnya. Perkembangan
daripada pengaruh keluarga (Hurlock, anak juga dapat mengalami suatu
1999:434). masalah ketika anak tidak mampu
Pada dasarnya, remaja tidak mengembangkan keterampilan
ingin dianggap sebagai anak kecil sosialnya. Kekurangan keterampilan
lagi. Oleh karena itu, mereka mulai sosial berhubungan secara langsung
meniru perilaku yang mereka kepada kenakalan remaja. Salah satu
hubungkan dengan status dewasa. faktor yang mempengaruhi
Remaja mulai memusatkan diri pada keterampilan sosial adalah keluarga.
perilaku yang dihubungkan dengan Keluarga adalah tempat
status dewasa yaitu merokok, minum pengenalan anak-anak pada
minuman keras, menggunakan obat- masyarakat dan memegang
obatan terlarang, dan terlibat tanggungjawab yang utama terhadap
perbuatan seks dan sebagainya. sosialisasi anak. Melalui sosialisasi,
anak-anak memperoleh keterampilan sosial seperti penyelesaian masalah
sosial, emosional, dan kognitif dan intimasi. Hubungan orang tua dan
sehingga mereka dapat berfungsi anak yang baik mempengaruhi
dalam masyarakat. Sebaliknya, anak- perkembangan hubungan sosial
anak yang tidak disosialisasikan untuk dengan orang lain serta
mengembangkan hati nurani dapat mempengaruhi perkembangan
terlibat dalam perilaku kenakalan psikologis dan psikososial remaja.
remaja. Hubungan yang baik antara
Dalam suatu keluarga, orang tua dan anak dapat terjadi
keberadaan orang tua tentu sangat apabila hubungan perkawinan antara
penting bagi anak. Orang tua orang tua juga berlangsung dengan
memiliki tanggung jawab penting baik dan harmonis. Hubungan
dalam memenuhi kebutuhan dasar dan pernikahan dimana suami isteri
perawatan, perlindungan, merupakan suatu kesatuan, yang satu
membimbing dan mendukung menjadi bagian dari yang lain dan
perkembangan remaja. Dengan yang lain selalu menjadi perlindungan
demikian, peranan orang tua sangat bagi yang lainnya akan menimbulkan
besar dalam proses perkembangan suasana keluarga penuh keakraban
anak karena orang tua merupakan saling pengertian, persahabatan,
figur utama yang mempengaruhi anak toleransi, dan saling menghargai
dalam pertumbuhan dan sehingga menciptakan suatu
perkembangan. hubungan kelurga yang harmonis.
Perkembangan anak akan Pada dasarnya, tidak semua
berlangsung dengan baik apabila keluarga mampu menciptakan dan
mereka memiliki hubungan yang baik mempertahankan hubungan yang
dengan orang tuanya. Hubungan baik, perselisihan yang terjadi dalam
remaja dengan orang tuanya berkaitan hubungan tersebut dapat berakhir
sangat erat dengan kesehatan pada sebuah perceraian. Perceraian
perkembangan sosial. Hubungan akan memisahkan salah satu orang tua
orang tua dan anak juga dihubungkan dari anaknya. Perceraian ini juga akan
dengan perkembangan keterampilan berdampak pada perkembangan anak
selanjutnya. Ketegangan-ketegangan METODE
antara ayah dan ibu ini akan Rumusan Masalah
menghasilkan anak-anaknya tidak 1. Bagaimana pembentukan
merasa mendapatkan perlindungan konsep diri dan self disclosure
dan kasih sayang. remaja broken home di kota
Faktor-faktor ini sangat Makassar?
penting bagi perkembangan anak 2. Apa saja faktor-faktor yang
secara normal. Rumah tangga yang menghambat proses komunikasi
tidak stabil ini serta perselisihan- remaja broken home?
perselisihan yang mendahului
perceraian, menyebabkan anak Tujuan Penelitian
bingung dan tidak tahu harus 1. Tujuan Penelitian
memihak kepada siapa. Perpisahan a. Untuk mengetahui konsep
dalam keluarga akan mengurangi diri dan self disclosure
fungsi, menciptakan harapan-harapan remaja broken home.
yang tidak realistis, perubahan peran, b. Untuk mengetahui faktor-
keadaan ekonomi, perubahan dalan faktor yang menghambat
hukum, masalah finansial, dan proses komunikasi remaja
emosional yang baik bagi orang tua broken home.
dan anak. Perceraian juga memiliki 2. Kegunaan Penelitian
konsekuensi terhadap fungsi keluarga a) Secara teoritis penelitian ini
dan sosialisasi terhadap anak-anak. diharapkan dapat memberikan
Padahal, peran kedua orang tua manfaat dalam perkembangan
sangat penting dalam sosialisasi anak ilmu komunikasi serta dapat
karena masing-masing orang tua menjadi bahan rujukan bagi
menterjemahkan masyarakat pada mahasiswa yang ingin
mereka seiring dengan pertumbuhan mengadakan penelitian lebih
anak mereka. lanjut khususnya dalam kajian
komunikasi antarpribadi
spesialisasi komunikasi
keluarga.
b. Kegunaan Praktis Hasil Penelitian Aktivitas dalam analisis data,
ini diharapkan dapat memberikan yaitu :
kontribusi penting dalam bidang 1. Reduction File (Reduksi Data)
pendidikan terhadap anak dan remaja Data yang diperoleh di
khususnya bagi keluarga untuk lapangan jumlahnya cukup banyak,
membimbing remaja dalam untuk itu perlu dicatat secara teliti dan
pembentukan konsep diri remaja. rinci. Mereduksi data berarti :
Bagi orang tua, penelitian ini merangkum, memilih hal-hal yang
diharapkan dapat memberikan pokok, memfokuskan pada hal-hal
informasi tentang pentingnya yang penting, dicari tema dan polanya
membangun sebuah relasi dengan dan membuang yang tidak perlu.
anak-anak terutama pada masa 2. Data Display (Penyajian Data)
remaja. Setelah data direduksi, maka
Teknik Analisis Data langkah berikutnya adalah
Data ini merupakan data yang menyajikan data. Penyajian data
bersifat deskripsi kualitatif, kata-kata dalam penelitian kualitatif bisa
dan bukan angka. Fenomena yang dilakukan dalam bentuk : uraian
nampak ditanyakan, dikejar, dan singkat, bagan, hubungan antar
dikembangkan lewat wawancara kategori, flowchart dan sebagainya.
mendalam lewat informan lain/ 3.Conclusion Drawing/verification
wawancara lagi pada informan (Penarikan kesipulan dan verifikasi)
berikutnya sampai mendapatkan Langkah ketiga adalah
sesuatu tentang objek penelitian. penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil atau data yang diperoleh akan Kesimpulan awal yang dikemukakan
dianalisis secara kualitatif yaitu masih bersifat sementara, dan akan
dengan mendeskripsikan atau berubah bila tidak ditemukan bukti-
menggambarkan hasil penelitian yang bukti yang kuat yang mendukung
diperoleh melalui wawancara secara pada tahap pengumpulan data
mendalam terhadap informan. berikutnya. Kesimpulan dalam
penelitian kualitatif yang diharapkan
adalah merupakan temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada. lingkungan sekitarnya, anak dalam
Temuan dapat berupa deskripsi atau keluargapun sangat membutuhkan
gambaran suatu obyek yang interaksi dalam keluarga. Jika hal itu
sebelumnya masih belum jelas, tidak diwujudkan maka akan
sehingga setelah diteliti menjadi jelas. memunculkan ketidak seimbangan
HASIL PENELITIAN dalam kepribadian anak.
Penelitian ini dilakukan selama Berdasarkan hasil wawancara,
tiga bulan di Kota Makassar dengan dapat disimpulkan bahwa, masing-
melakukan wawancara mendalam masing remaja broken home
terhadap lima orang remaja broken mengalami pembentukan kepribadian
home sebagai informan. yang berbeda-beda dalam menyikapi
setiap permasalahan yang dihadapi
Konsep Diri dan Self Disclosure tiap individu.
Remaja Broken Home Dimensi-dimensi dalam
Konsep diri adalah buah dari konsep diri menurut Fitts (1971)
bagaimana kita melihat diri kita, dalam buku Hendriati (2009:137)
menginginkan diri kita. Dan itu membagi konsep diri dalam dua
hanya bisa kita peroleh lewat dimensi pokok, yaitu sebagai berikut :
informasi gambaran diri kita yang 1. Dimensi Internal adalah penilaian
diberikan orang lain kepada kita lewat yang dilakukan individu yaitu
komunikasi. Sedangkan self penilaian yang dilakukan individu
disclosure cara seseorang terhadap dirinya sendiri
mengungkapkan dirinya kepada orang berdasarkan dunia di dalam
lain. dirinya. Dimensi ini terdiri dari
Tiap-tiap orang membutuhkan tiga bentuk :
komunikasi sebagai kebutuhan sosial a. Diri Identitas (identity self)
yang harus dipenuhi. Dalam bagian diri ini adalah bagian
penelitian ini difokuskan pada remaja yang paling mendasar pada
yang memiliki masalah dalam konsep diri dan mengacu pada
keluarga. Seperti halnya manusia pertanyaan “siapakah saya?”
membutuhkan interaksi dengan dalam pertanyaan tersebut
tercakup label-label dan simbol- sebenarnya sedang mengalami
simbol yang diberikan pada diri masalah yang berat dalam
oleh individu-individu yang keluarganya. Memilih tidak menjadi
bersangkutan untuk diri sendiri dan lebih suka memakai
menggambarkan dirinya dan topeng ketika berinteraksi dengan
membangun identitasnya. orang lain. Sedangkan beberapa
Kemudian seiring bertambahnya informan lainnya memilih untuk
usia dan interaksi dengan bersikap tertutup saat bergaul
lingkungannya, pengetahuan sehingga lebih sulit mendapatkan
individu tentang dirinya juga informasi dari informan yang tertutup.
bertambah, sehingga ia dapat Faktor-faktor yang Mempengaruhi
melengkapi keterangan tentang Proses Komunikasi Remaja Broken
dirinya dengan hal-hal yang Home
lebih kompleks. Masa remaja adalah masa transisi atau
b. Diri Pelaku (behavioral self) periode dalam komunikasi manusia
Diri pelaku merupakan persepsi yang megalami beberapa perubahan
individu tentang tingkah yang terjadi secara bersamaan.
lakunya, yang berisikan segala Ketidakmampuan remaja mengatasi
kesadaran mengenai “apa yang kondisi yang menekan karena
dilakukan oleh diri”. perubahan tersebut, sering
c. Diri penerimaaan/penilai mengakibatkan munculnya gangguan
(Judging self) diri penilai dalam perilakunya. Perubahan yang
berfungsi sebagai pengamat, terjadi pada anak remaja, mencakup
penentu standar, dan evaluator. perubahan : fisik, kognitif, sosial, dan
Kedudukannya adalah sebagai emosional.
perantara (mediator) antara diri Kemampuan remaja
identitas dan diri pelaku. mengatasi berbagai problem, sehingga
Informan 1,2,dan 5 memiliki tidak stress sangat ditentukan oleh
cara yang hampir samaa dalam seberapa besar dukungan dari
pergaulan keseharian mereka, mereka keluarga terutama orang tuanya.
cenderung terlihat ceria padahal Makin besar dukungan yang diperoleh
remaja dalam mengatasi berbagai pembentukan konsep diri remaja
problemnya, makin rendah ke arah yang seharusnya.
kemungkinannya remaja mengalami Kurangnya komunikasi yang
stress sehingga terhindar dari dibangun dalam satu keluarga
gangguan dalam perilakunya. perlahan membentuk pribadi
Kenyataannya banyak orang remaja menjadi seorang yang
tua yang kurang dapat berkomunikasi melihat diri mereka sebagai orang
dengan anaknya, terutama dengan ang tidak dihargai. Perasaan
remaja. Banyak orang tua kurang seperti ini biasanya menimbulkan
menyadari bahwa respon (verbal dua respon, respon yang pertama
maupun nonverbal) dalam remaja akan berusaha sedemikian
menanggapi anaknya, menyebabkan rupa untuk menjadikan pribadinya
hambatan dalam berkomunikasi. menjadi seorang yang dihargai.
Orang tua zaman sekarang sering Respon yang kedua, remaja akan
merasa kesulitan mengerti keinginan menerima saja apa adanya
anaknya, tanpa mereka sadari bahwa pemikiran tersebut dan tidak
orangtualah yang selalu membuat mempunyai pemikiran atau usaha
anak harus mengerti keadaan lain agar hal tersebut tidak datang
orangtuanya. kepada diri mereka.
2. Faktor-faktor yang
KESIMPULAN DAN SARAN menghambat proses
komunikasi remaja broken
Kesimpulan
home. pembentukan kosep
1. Pembentukan konsep diri dan self diri remaja cenderung ke arah
disclosure remaja broken home yang negatif, hal ini
adalah cenderung melihat diri disebabkan oleh beberapa
secara negatif. Karena faktor.
dipengaruhi oleh kondisi Saran
lingkungan disekitarnya utamanya Untuk melengkapi hasil
pada kondisi lingkungan keluarga penelitian ini, perlu diajukan beberapa
yang tidak mendukung proses saran atau rekomendasi:
1. Orang tua hendaknya tidak egois Agurtiani,Hendriati.2009.Psikologi
memikirkan diri mereka sendiri Perkembangan.Bandung:PT
melainkan juga memikirkan Refika Aditama.
perasaan-perasaan yang kemudian
muncul dalam anak mereka. Aw,Suranto.2011.Komunikasi
2. Masyarakat seharusnya diberikan Interpersonal.Yogyakarta:Gra
sosialisasi mengenai kondisi ha Ilmu.
keluarga broken home khususnya
untuk remaja, agar lingkungan Amirin, Tatang M.2011.Pokok-pokok
sosial juga dapat memberikan Teori Sistem.Jakarta:PT
tempat bagi mereka untuk RajaGrafindo Persada.
pembentukan kepribadian, bukan
menjauhi mereka karena Ghufron, M.Nur & Risnawita, Rini
ketakutan akan kondisi mental dan S.2010.Teori-Teori
psikologis mereka mungkin akan Psikologi.Jogjakarta:Ar-Ruzz
terganggu sehingga banyak Media.
masyarakat memilih untuk
menghindar. Harapan,Edi dan Ahmad,Syarwani.
3. Bentuk bantuan berupa konseling 2014.Komunikasi
sangat penting bagi mereka yang Antarpribadi: Perilaku Insani
mengalami kondisi keluarga yang dalam Organisasi
broken home sehingga walaupun Pendidikan.Jakarta: PT
kondisi dari keluarga mereka tidak Rajagrafindo Persada.
mendukung dalam pembentukan
kepribadian yang lebih baik, ada Hardjana, Agus M.2007.Komunikasi
wadah bagi mereka untuk dapat Intrapersonal & Komunikasi
membentuk karakter sesuai yang Interpersonal.
diinginkan masyarakat pada Yogyakarta:Kanisius.
umumnya.
Hurlock,Elizabeth B.1999.Psikologi
DAFTAR PUSTAKA
Perkembangan: “Suatu
Pendekatan Sepanjang ______________.2001.Metodologi
Rentang Penelitian
Kehidupan”(Terjemahan Kualitatif.Bandung:PT
Istiwidayanti dan Soedjarno). Remaja ROSDAKARYA.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Munandar,Utami.2001.Bunga Rampai
Ihromi, T.O.2004.Bunga Rampai Psikologi Perkembangan
Sosiologi Pribadi. Jakarta:Universitas
Keluarga.Jakarta:Yayasan Indonesia.
Obor Indonesia.
Najmuddin.2013.Konsep Diri Mantan
Khairuddin.2008.Sosiologi Penderita Kusta di Kota
Keluarga.Yogyakarta:LIBERT Makassar. Tesis tidak
Y terbit.Makassar:Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik.
Kurniawati,Nia
Kania.2014.Komunikasi Pudjijogyanti, Clara R.1995. Konsep
Antarpribadi Konsep dan Diri dalam
Teori Dasar.Jakarta: Garaha Pendidikan.Jakarta: Arcan.
Ilmu
Rakhmat,Jalaluddin.1985.Psikologi
Monks F.J, Knoers A.M.P., Haditono, Komunikasi.Bandung:PT
Rahayu Siti. 2002.Psikologi Remaja Rosdakarya.
Perkembangan.Yogyakarta:(G
adjah Mada University Press). Soekanto,Soerjono.2004.Sosiologi
Keluarga.Jakarta:Rineka
Mulyana, Deddy.2004.Ilmu Cipta.
Komunikasi Suatu
Pengantar.Bandung:PT Supratiknya,A.2009.Komunikasi
REMAJA ROSDAKARYA. Antarpribadi Tinjauan
Psikologis. Orang Tua Dan Remaja Dalam
Yogyakarta:Kanisius. Proses Pendidikan Kepribadian Di
Keluarga Single Parent, Universitas
Suyabrata, Sumadi.2010.Psikologi Diponegoro, Semarang.
Pendidikan.Jakarta:PT Raja (http://eprints.undip.ac.id/ 13926/)
Grafindo Persada. diakses tanggal 10 November 2014
pukul 21.05 WITA.
Walgito,Bimo.2003.Psikologi
Sosial.Yogjakarta:Andi Sari,Mutia dkk.2013.makalah
Offset. komunikasi“memahami diri sendiri
dan johary
Wahlroos, Sven.1999.komunikasi window”.Padang:Universitas
keluarga.Jakarta:PT BPK Andalas.
Gunung Mulia. (http://johariwind.blogspot.com/ )
tanggal 16 Februari Pukul 11.45
Wisnuwardhani,Dian & Mashoedi,Sri WITA.
Fatmawati.2012.Hubungan
Interpersonal. (http://www.scribd.com/doc/9529912
Jakarta:Salemba Humanika. 0/Makalah-Komunikasi-
Interpersonal), di akses tanggal 5
Sumber Lain November 2014 pukul 21.00.
Andriansyah,Rahman.2012.Broken
Home dalam Kehidupan Remaja, Definisi Komunikasi Interpersonal :
Jakarta. Psikologi Zone, [online],
(http://rahmanarruworlds.blogspot.co (http://www.psikologizone.com/definis
m/2013/06/makalah-pendidikan- i-komunikasi-
kewarganegaraan.html) diakses 11 interpersonal/06511922), di akses
Februari 2015 pukul 12.19 WITA. tanggal 3 November 2014 pukul
22.00
Berliana, Diah Ayu.2010.Memahami
Komunikasi Interpersonal Antara
(http://id.wikipedia.org/wiki/Kenakala
n_remaja) di akses tanggal 10
Februari 2015 pukul 10.00

Anda mungkin juga menyukai