LANDASAN TEORI
Remaja merupakan masa pergantian berdasarkan fase anak-anak menuju fase dewasa,
atau orang-orang menggunakan usia belasan tahun, atau sanggup dianggap seorang yg
pertanda tingkah laris tertentu, misalnya susah diatur atau orang yg gampang terpancing
emosinya. Periode remaja merupakan ketika buat tumbuh & berkembang dan beranjak
usia dewasa. Periode remaja merupakan periode pergantian secara biologis, psikologis,
sosiologi, & ekonomi dalam individu. Ini merupakan masa yg menyenangkan pada
rentang kehidupan. Para remaja sebagai lebih sedikit bijak, dan lebih sanggup buat
kanak-kanak.
Dalam kesehariannya, remaja tidak lepas dari pergaulan dengan remaja lain. Remaja
sikap terhadap diri sendiri dan orang lain, sikap kejujuran, sikap tanggung jawab, sikap
8
9
a. Masa remaja sebagai periode yang penting karena fisik dan akibat psikologis,
b. Masa remaja sebagai masa peralihan dari satu tahap perkembangan ke tahap
berikutnya,
d. Masa remaja sebagai usia bermasalah, namun masalah masa remaja tersebut sering
e. Masa remaja sebagai masa mencari identitas, penyesuaian diri dengan kelompok
f. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan adanya anggapan stereotip
budaya,
g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistic, Masa remaja sebagai ambang masa
dewasa. Berpakaian dan bertindak seperti orang dewasa ternyata belumlah cukup,
remaja mulai memusa tkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status
dewasa dengan begitu mereka menganggap bahwa perilaku ini akan memberikan
citra yang mereka inginkan (Deprina Fajaria; Marjohan; Indah Sukmawati, 2013).
a) Perkembangan fisik
badan orang dewasa. Perkembangan fisik terlihat jelas dari perubahan tinggi
b) Perkembangan seksual
sekunder.
c) Perkembangan heteroseksual
Pada masa remaja mulai timbul rasa ketertarikan terhadap lawan jenis.
d) Perkembangan Emosional
kematangan anak, status ekonomi famili, taraf pendidikan, & kemampuan mental
rapikan cara kehidupan famili adalah lingkungan yg aman bagi pengenalan anak. Di
sang famili. Pola pergaulan & bagaimana kebiasaan pada menempatkan diri terhadap
lingkungan yg lebih luas ditetapkan & diarahkan sang famili. Komunikasi pada
famili pula dibutuhkan antara orang tua & anak. Komunikasi pada famili bisa
berlangsung secara timbal kembali & silih berganti; sanggup menurut orang tua ke
anak atau menurut anak ke orang tua, atau menurut anak ke anak. Pola komunikasi
11
antara orang tua & anak, Wursanto pernah menyampaikan bahwa komunikasi bisa
berlangsung setiap saat, pada mana saja, kapan saja, sang siapa saja & menggunakan
siapa saja. Ada interaksi positif antara dukungan sosial ayah menggunakan
penyesuaian sosial remaja, & membuktikan interaksi yg positif & signifikan antara
makin tinggi dukungan sosial yg diperoleh remaja menurut ayah, makin tinggi juga
2003)
b. Kematangan anak
mempertimbangan dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang lain,
dengan baik diperlukan kematangan fisik sehingga setiap orang fisiknya telah mampu
Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial
keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan melihat anak, bukan sebagai
anak yang independen, akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam
keluarga anak itu. "ia anak siapa". Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak,
keluarganya. Dari pihak anak itu sendiri, perilakunya akan banyak memperhatikan
kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya. Sehubungan dengan itu,
12
dalam kehidupan sosial anak akan senantiasa "menjaga" status sosial dan ekonomi
keluarganya. Dalam hal tertentu, maksud "menjaga status sosial keluarganya" itu
mengakibatkan menempatkan dirinya dalam pergaulan sosial yang tidak tepat. Hal ini
dapat berakibat lebih jauh, yaitu anak menjadi "terisolasi" dari kelompoknya. Akibat
lain mereka akan membentuk kelompok elit dengan normanya sendiri. Status sosial
status sosial ekonomi orang tua maka semakin rendah tingkat perilaku merokok
seorang remaja dan semakin rendah status sosial ekonomi orang tua maka semakin
tinggi tingkat perilaku merokok seorang remaja. perilaku merokok dipengaruhi oleh
d. Pedidikan
proses pengoperasian ilmu yg normatif, akan menaruh rona kehidupan sosial anak
pada pada rakyat & kehidupan mereka pada masa yg akan datang. Pendidikan pada
arti luas wajib diartikan bahwa perkembangan anak ditentukan sang kehidupan
sengaja pada berikan pada siswa yg belajar pada kelembagaan pendidikan (sekolah).
regulasi emosi pada remaja yang menjadi siswa di boarding school. Hubungan positif
tersebut menunjukan semakin tinggi peer attachment maka semakin tinggi pula
13
regulasi emosi remaja yang menjadi siswa di boarding school . (Penelitian Miranti
Rasyid,2012).
akan berkemampuan berbahasa secara baik. Oleh karena itu kemampuan intelektual
pengertian dan kemampuan memahami orang lain merupakan modal utama dalam
kehidupan sosial dan hal ini akan dengan mudah dicapai oleh remaja yang
reaksi atau penyesuaian yang cepat dan tepat, baik secara fisik maupun mental,
terhadap pengalaman baru, membuat pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki
siap untuk dipakai apabila dihadapkan pada fakta atau kondisi baru
Dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup
Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di
dunia.
Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia dalam masyarakat.
Sedangkan dari sisi ekonomi, gaya hidup adalah perilaku seseorang dalam
Gaya hidup berkaitan erat dengan perkembangan zaman dan teknologi. Gaya hidup
menjadi upaya untuk membuat diri menjadi eksis dengan cara tertentu dan berbeda dari
sosial, individu memilih rangkaian tindakan dan penampilan mana yang menurutnya
sesuai dan mana yang tidak sesuai untuk ditampilkan dengan ruang sosial.
Chaney ( Subandy, 1997), terdapat beberapa bentuk gaya hayati, antara lain :
Dalam Abad gaya hayati, penampilan-diri itu justru mengalami estetisisasi, "estetisisasi
kehidupan sehari-hari" & bahkan tubuh/diri pun justru mengalami estetisisasi tubuh.
Tubuh/diri & kehidupan sehari-hari pun sebagai sebuah proyek, benih penyemaian gaya
hayati. "Kamu bergaya maka engkau terdapat!" merupakan ungkapan yg mungkin cocok
buat melukiskan kegandrungan insan terbaru akan gaya. Itulah sebabnya industri gaya
b. Iklan Gaya Hidup Dalam rakyat terkini, banyak sekali perusahaan (korporasi), para
globalisasi fakta misalnya kini ini, yg berperan akbar pada membangun budaya gambaran
(image culture) & budaya cita rasa (taste culture) merupakan gempuran iklan yg
pentingnya gambaran diri buat tampil pada muka publik. Iklan juga perlahan akan tetapi
c. Public Relations & Journalisme Gaya Hidup Pemikiran terkini pada global kenaikan
pangkat hingga dalam konklusi bahwa pada budaya berbasis-selebriti (celebrity based-
culture), para selebriti membantu pada pembentukan bukti diri menurut para konsumen
kontemporer. Dalam budaya konsumen, bukti diri sebagai suatu sandaran "aksesori
misalnya kini ini dipercaya terbentuk melalui bukti diri yg diilhami selebriti (celebrity-
inspired identity), cara mereka berselancar pada global maya (Internet), cara mereka
gonta-ganti pakaian buat jalan-jalan. Ini berarti bahwa selebriti & gambaran mereka
dipakai momen demi momen buat membantu konsumen pada parade bukti diri.
absolut pada sesuatu yg lain. Untuk itu dibutuhkan kemampuan buat mengenali kelebihan
& kekurangandiri sendiri, dan berstrategi menggunakan kelebihan & kekurangan tadi
buat mencapai tujuan. Nalar merupakan indera buat menyusun strategi. Bertanggung
jawab maksudnya melakukan perubahan secara sadar & tahu betuk setiap resiko yg akan
terjadi dan siap menanggung resiko & menggunakan kedisiplinan akan terbentuk gaya
hayati yg mandiri. Dengan gaya hayati mandiri, budaya konsumerisme nir lagi
memenjarakan insan. Manusia akan bebas & merdeka buat memilih pilihannya secara
kemandirian tadi.
e. Gaya Hidup Hedonis Gaya hayati hedonis merupakan suatu pola hayati yg aktivitasnya
buat mencari kesenangan hayati, misalnya lebih poly menghabiskan ketika diluar rumah,
lebih poly bermain, bahagia dalam keramaian kota, bahagia membeli barang mahal yg
Adapun dampak dampak positif dan negatif yang terjadi akibat terjadinya perubahan
gaya hidup :
a. Dampak Positif menurut penelitian Ayuni, A., Suharso, P., & Sukidin, S. (2019):
a) Modernisasi
hidupnya disebabkan oleh banyaknya tren penampilan yang diadopsi dari negara
lain serta zaman yang semakin berkembang yang ditandai salah satunya dengan
perkembangan teknologi yang semakin canggih. Zaman yang sudah modern secara
tidak langsung juga membuat pola pikir anak remaja zaman sekarang juga lebih
modern.
yang dikategorikan sebagai anak muda yang mudah terpengaruh. Adanya motivasi
dari artis-artis idola yang menjadikan semangat tersendiri bagi remaja untuk
Gaya hidup berdampak pada simbol dan status, sebagai remaja penampilan serta
perilaku mereka harus sesuai dengan status mereka. Contohnya mahasiswa, atau
pegawai kantoran. Status dan keadaan membuat suatu adanya perubahan. Status
menarik, dan modern. Memiliki penampilan yang cantik, menarik, modern dengan
17
mahasiswi .
penapilan mereka, sehingga mereka benar-benar menjaga diri supaya tetap terlihat
baik oleh masyarakat. Kebanggaan dan kekaguman terhadap diri sendiri ketika
mendapat pujian dan penilaian positif dari masyarakat apalagi orang-orang terdekat
terdapat pandangan diri bahwa penilaian serta komentar masyarakat sangat penting
b. Dampak negatif menurut penelitian Lestarina, E., Karimah, H., Febrianti, N., Ranny,
karena didasari oleh hasrat yang tiba-tiba atau keinginan sesaat, yang dilakukan
Erikson (Desmita, 2008) berpendapat bukti diri diri menjadi pencerahan individu buat
menempatkan diri & memberi arti dalam dirinya menggunakan sempurna pada pada
konteks kehidupan yg akan tiba sebagai sebuah kesatuan citra diri yg utuh &
berkesinambungan buat menemukan jati dirinya. Untuk menciptakan suatu bukti diri yg
pertumbuhan & masa krisis yg dialami remaja pada sebuah pertimbangan. Pada termin
ini, remaja acapkalikali menolak orang tuanya & seluruh yg dekat menggunakan mereka
bukti diri mereka sendiri. Remaja haus akan role contoh & nir bisa membedakan dimana
Identitas diri merupakan proses sebagai seseorang individu yg unik menggunakan kiprah
yg krusial pada hidup (Papalia, 2008). Identitas diri yaitu suatu pencerahan akan kesatuan
& transedental pribadi, dan keyakinan yg relative stabil sepanjang rentang kehidupan.
Jika seorang sudah memperoleh bukti diri, maka beliau akan menyadari karakteristik-
tujuan masa depan yg diantisipasi, perasaan bahwa beliau bisa & wajib mengatur
Erikson (Desmita, 2008) menyatakan keliru satu tugas terpenting yg dihadapi remaja
yaitu menuntaskan krisis bukti diri, sebagai akibatnya diperlukan terbentuk suatu bukti
diri diri yg stabil dalam akhir masa remaja. Remaja yg berhasil mencapai status bukti diri
diri yg stabil, akan memperoleh suatu pandangan yg kentara mengenai dirinya, tahu
19
disparitas & persamaan menggunakan orang lain, menyadari kelebihan & kekurangan
dirinya, penuh percaya diri, tanggap terhadap banyak sekali situasi, bisa merogoh
keputusan krusial, bisa mengantisipasi tantangan masa depan, dan mengenal kiprahnya
pada masyarakat.
Aspek bukti diri diri Marcia (1993) mengklasifikasikan kategori status bukti diri dari 2
pertimbangan:
a. apakah mereka mengalami suatu krisis bukti diri atau nir (eksplorasi), &
Identitas diri dalam remaja bisa berada dalam keliru satu berdasarkan empat status bukti
pembentukan bukti diri diri bisa digambarkan melalui status bukti diri dari terdapat
tidaknya eksplorasi (krisis) & komitmen. Eksplorasi yg jua dikenal menggunakan kata
krisis merupakan suatu periode dimana adanya asa buat berusaha mencari tahu, mengusut
banyak sekali pilihan yg terdapat & aktif bertanya secara serius, buat mencapai sebuah
Sedangkan komitmen adalah aktifitas yg nisbi tegas & menarik mengenai elemen-elemen
bukti diri remaja, berperan menjadi pengarah menuju tindakan penuh arti dalam sesuatu
yg dipilih menggunakan disertai keyakinan, kesetiaan, & sulit buat goyah atau
Menurut Marcia (1993) pembentukan bukti diri diri membutuhkan adanya 2 elemen
penting, yaitu eksplorasi (krisis) & komitmen. Eksplorasi (krisis) memilih dalam suatu
masa dimana seorang berusaha menjelajahi aneka macam pilihan cara lain pilihan, yg
20
dalam akhirnya mampu tetapkan satu cara lain tertentu. Istilah komitmen memilih dalam
bisnis menciptakan keputusan tentang pekerjaan atau ideologi, dan memilih aneka macam
taktik buat merealisasikan keputusan tadi. Marcia lalu mengklasifikasikan pada 4 kategori
status bukti diri yg berdasarkan dalam tinggi & rendahnya komitmen & eksplorasi
(krisis). Keempat status bukti diri tadi adalah : a. Penyebaran Identitas (Identity diffusion)
Ialah kata yg dipakai sang Marcia buat mendeskripsikan remaja yg belum melakukan
menciptakan komitmen apapun. Mereka nir hanya belum menetapkan pilihan pilihan
pekerjaan & ideologis, akan tetapi jua cenderung menampakan minat yg mini pada
dilema dilema semacam itu. b. Penundaan Identitas (Identity moratorium) Ialah kata yg
dipakai sang Marcia buat mendeskripsikan remaja yg sedang berada pada tengah-tengah
eksplorasi (krisis), namun komitmen mereka nir terdapat atau hanya didefinisikan secara
samar c. Pencabutan Identitas (Identity foreclosure) Ialah kata yg dipakai sang Marcia
buat mendeskripsikan remaja yg sudah menciptakan suatu komitmen akan tetapi belum
mengalami atau melakukan eksplorasi (krisis). Ini paling acapkalikali terjadi saat orang
tua meneruskan komitmen pada anak remaja mereka, & umumnya secara otoriter.
Ialah kata Marcia bagi remaja yg sudah mengalami suatu eksplorasi (krisis) & telah
(Marcia dalam Desmita, 2005) terjadi secara gradual sejak lahir, yakni sejak anak
berintegrasi dengan ibu dan anggota keluarga lainnya. (Perdana dalam Dariyo, 2004)
menguraikan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian identitas diri remaja antara
lain :
a. Keluarga
Keadaan keluarga dapat mempengaruhi remaja dalam pencapaian identitas diri. Ada
a) Identitas sosio-ekonomi
b) Keutuhan keluarga
b. Lingkungan sosial
sebagai tempat remaja untuk mengekspresikan identitas dirinya. Para remaja merasa
dengan bersosialisasi remaja dapat mencapai identitas dirinya. Selain itu, didalam
lingkungan sosial terdapat norma, niali, tata cara serta adat istiadat. Dalam pencapaian
identitas diri, remaja akan mengidentifikasi nilai - nilai yang berlaku dilingkungan
sosialnya. Cara masyarakat dilingkungan sekitar remaja pada saat bersosialisasi juga
c. Pendidikan
Cara berpikir & bertindak seorang remaja dapat dipengaruhi oleh pendidikan remaja,
serta norma-norma yang baik dan buruk dalam lingkungan sekitarnya. Pada masa
remaja individu berada pada tahap berpikir formal operasional yang dimana pada
tahap ini membutuhkan kemampuan remaja didalam berpikir secara hipotesis dan
secara sistematis. Dengan adanya pendidikan yang baik juga akan membuat remaja
yang berpikir secara formal operasional merasa tertantang untuk mecapai identitas
Dampak dari pembentukan identitas diri adalah krisis identitas di mana individu
mengatasi ketidakpastian, menjadi lebih sadar diri tentang kekuatan dan kelemahan
mereka, dan menjadi lebih percaya diri dalam kualitas mereka sendiri yang unik. Untuk
kunci tentang nilai-nilai dan cita-cita mereka, pekerjaan atau karir masa depan mereka,
dan identitas seksual mereka. Melalui proses refleksi diri dan self-definition, remaja
sampai pada pengertian, terpadu koheren identitas mereka sebagai sesuatu yang bertahan
Dampak negatif perubahan identitas diri adalah krisis Identitas terjadi karena adanya
perubahan fisik, emosional, kognitif, dan social. Jika remaja tidak dapat memenuhi
harapan dorongan diri pribadi dan social yang membantu mereka mendefinisikan tentang
diri, maka remaja ini dapat mengalami kebingungan idntitas. (Erikson dalam Hidayah,
2016; Ristianti, 2008). Kebimbangan tersebut bisa menyebabkan dua hal: penarikan diri
individu, mengisolasi dirinya dari teman sebaya dan keluarga, atau meleburkan diri
23
dengan dunia teman sebayanya dan kehilangan identitas dirinya (Santrock, 2003:341).
Krisis identitas diri juga akan berdampak pada remaja sehingga menimbulkan perilaku
konsumtif.
Sedangkan dampak positif dari perubahan identitas diri adalah lebih mudah dalam
mengekspresikan diri, karena media sosial memberikan sarana baru bagi manusia dalam
mengekspresikan diri. Ketika manusia mengikuti perilaku dan kepercayaan diri public
figur atau tokoh yang di idolakan, Orang biasa, orang pemalu, atau orang yang selalu
1. Client advokat
Sebagai advokat klien, perawat berfungsi sebagai penghubung antara klien dengan tim
kesehatan lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan klien, membela kepenting klien dan
membantu klien memahami semua infrmasi dalam upaya kesehatan yang diberikan oleh tim
bertindak sebagai narasumber dan fasilitator dalam pengambilan keputusan terhadapat upaya
kesehatan klien.
2. Konselor
Konselor ini bertugas mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan
pengalaman kesehatan dengan pengalaman yang lalu, pemecahan masalah difokuskan pada
masalah keperawatan, mengubah perilaku hidup ke arah yang lebih baik dan sehat.
24
3. Edukator
Perawat dapat memberikan edukasi tentang bagaimana cara kita untuk menjadi diri sendiri,
tidak mengikuti orang lain, membentengi diri dengan pengaruh dari hal hal negatif yang ada
terutama pada instagram, karena banyak selebgram yang sering mengupdate kehidupan
sehari harinya di instagram yang diantara banyak juga yang tak layak ditiru terutama pada
remaja.