Anda di halaman 1dari 4

INTERNSHIP/KKN

PROGRAM A 2019

Dosen Pengampu : Ns. Nuniek Setyo Wardani, S.Kep. M.Kep

Paper Remaja

Rani Asfiya K (011911006)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS BINAWAN

JAKARTA

TA 2021/2022
Jelaskan Perkembangan remaja dan penyimpangan perilaku remaja.
Menurut John W. Santrock dalam buku Life-span Development: Perkembangan Masa Hidup,
Remaja adalah masa perkembangan transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang
mencakup perubahan biologi, kognitif, dan sosial emosional. Masa remaja awal dimulai pada
usia 12 hingga 15 tahun dan diakhiri pada masa remaja akhir di usia 18 hingga 21 tahun. Pada
perkembangan remaja, seseorang tidak mau diperlakukan sebagai anak-anak. Namun, belum
memiliki kematangan seorang dewasa.
Ciri – ciri perkembangan remaja
- Mengalami tanda seksual sekunder hingga kematangan reproduksi.
- Mengalami perubahan fisik dan perilaku sesuai dengan jenis kelamin.
- Mulai merasakan, mengendalikan, dan juga mengarahkan dorongan seksual.
- Perubahan nilai yang dianggap penting dan tidak penting.
- Kerap berpikiran abstrak, namun dapat kembali berpikiran konkret ketika berada di
bawah tekanan.
- Mengalami perkambangan otak akan keterampilan sosial dan juga pemecahan
masalah.
- Memiliki keinginan untuk mandiri dan merasakan kebebasan. Memiliki keinginan
untuk mencoba hal baru dan cenderung lebih mengambil risiko.
- Perubahan emosional atau mood yang berlangsung dengan cepat.
- Mulai mengalami kegelisahan dalam hidupnya.
- Mulai merasakan kekurangan diri, namun belajar untuk menerimanya.
- Mengembangkan hubungan sosial yang lebih luas dan lebih kuat.
- Mulai memahami bagaimana tindakan dan keputusan yang diambil memberikan
pengaruh pada masa depan.
Tugas perkembangan remaja
Ketika memasuki masa remaja, muncul tugas perkembangan remaja. Tugas tersebut harus
dituntaskan agar remaja smerasakan kebahagiaan, kesuksesan, penerimaan di masyarakat,
dan kesiapan untuk memasuki tahap perkembangan selanjutnya. Menurut E. B. Hurlock
dalam buku berjudul Psikologi Perkembangan Edisi 5, tugas perkembangan remaja adalah:
- Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya, baik pria maupun
wanita.
- Mencapai peran sosial baik sebagai pria maupun wanita.
- Menerima keadaan fisiknya dan dapat menggunakan tubuhnya secara efektif.
- Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.
- Mencapai kemandirian emosional dari orang tua.
- Mempersiapkan karier ekonomi.
- Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.
- Memperoleh peringkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku dan
mengembangkan ideologi.
Perkembangan Emosional
Beberapa ciri perkembangan emosional pada masa remaja adalah:
- Memiliki kapasitas untuk mengembangkan hubungan jangka panjang, sehat, dan
berbalasan.
- Memahami perasaan sendiri dan memiliki kemampuan untuk menganalisis mengapa
mereka merasakan perasaan dengan cara tertentu.
- Mulai mengurangi nilai tentang penampilan dan lebih menekankan pada nilai
kepribadian.
- Setelah memasuki masa remaja, individu memiliki kemampuan untuk mengelola
emosinya. Ia telah mengembangkan kosa kata yang banyak sehingga dapat
mendiskusikan, dan kemudian mempengaruhi keadaan emosional dirinya maupun
orang lain. Faktor lain yang berperan secara signifikan dalam pengaturan emosi yang
dilakukan remaja adalah meningkatnya sensitivitas remaja terhadap evaluasi yang
diberikan orang lain terhadap mereka, suatu sensitivitas yang dapat memunculkan
kesadaran diri. Menurut David Elkind (Zeman, 2001) menggambarkan remaja
menunjukkan seolah-olah mereka berada di hadapan audience imajiner yang mencatat
dan mengevaluasi setiap tindakan yang mereka lakukan. Dengan demikian, remaja
menjadi sangat sadar akan dampak dari ekspresi emosional mereka terhadap interaksi
sosial.
- Gender berperan secara signifikan dalam penampilan emosi remaja. Laki-laki kurang
menunjukkan emosi takut selama distres dibandingkan dengan perempuan. Hal ini
didukung oleh keyakinan pada laki-laki bahwa mereka akan kurang dimengerti dan
dikecilkan/diremehkan oleh orang lain bila menunjukkan emosi agresif dan mudah
diserang (vulnerable)
Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial dan emosional berkaitan sangat erat. Baik pengaturan emosi (berada
dalam kendali emosi) maupun ekspresi emosi (komunikasi efektif tentang emosi) dierlukan
bagi keberhasilan hubungan interpersonal. Selanjutnya, kemajuan perkembangan kognitif
meningkatkan kualitas hubungan interpersonal karena membuat remaja mampu memahami
dengan lebih baik keinginan, kebutuhan, perasaan, dan motivasi orang lain. Karena itulah,
tidak mengherankan, dengan makin kompleksnya pikiran, emosi, dan identitas pada masa
remaja, hubungan sosialnya pun makin kompleks.
Menurut Erikson, dalam perkembangan psikososial, remaja harus menyelesaikan krisis yang
terjadi pada masa remaja. Istilah krisis digunakan oleh Erikson untuk menggambarkan suatu
rangkaian konflik internal yang berkaitan dengan tahap perkembangan; cara seseorang
mengatasi krisis akan menentukan identitas pribadinya maupun perkembangannya di masa
datang. Pada masa remaja, krisis yang terjadi disebut sebagai krisis antara identitas versus
kekaburan identitas. Krisis menunjukkan perjuangan untuk memperoleh keseimbangan antara
mengembangkan identitas individu yang unik dengan “fitting-in” (kekaburan peran tentang
“siapa saya”, “apa yang akan dan harus saya lakukan dan bagaimana caranya”, dan
sebagainya). Jika remaja berhasil mengatasi krisis dan memahami identitas dirinya, maka ia
akan dengan mudah membagi “dirinya” dengan orang lain dan mampu menyesuaikan diri
(well-adjusted), dan pada akhirnya ia akan dapat dengan bebas menjalin hubungan dengan
orang lain tanpa kehilangan identitas dirinya. Sebaliknya, jika remaja gagal mengatasi krisis,
ia akan tidak yakin tentang dirinya, sehingga akan terpisah dari hubungan sosial, atau bisa
jadi justru mengembangkan perasaan berlebih-lebihan tentang pentingnya dirinya dan
kemudian mengambil posisi sebagai ekstremis. Jika ia masuk pada kondisi ini, maka ia tidak
akan mampu menjadi orang dewasa yang matang secara emosi.
Perilaku Penyimpangan Remaja
1. Mencuri
2. Berkelahi
3. Berjudi
4. Membaca buku dan menonton film pornografi
5. Minum minuman keras
6. Merokok
7. Tawuran
8. Narkoba
9. Pergaulan bebas
10. Melawan orang tua

Anda mungkin juga menyukai