Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA SEHAT

REMAJA
Heni Lestari 1710711011
Defina Ramandhani 1710711012
Ariyana Pramitha H 1710711013
Jesy Milanti 1710711021
“ Adolescent atau masa remaja
berasal dari adolescere yang
berarti “tumbuh” atau “tumbuh
menjadi dewasa”.

2
Masa remaja sebagai
periode yang penting

Masa remaja sebagai Masa remaja sebagai


usia bermasalah periode peralihan

Masa remaja sebagai


periode perubahan
Masa remaja sebagai
masa mencari identitas

Masa remaja sebagai


Masa remaja sebagai
usia yang menimbulkan
ambang masa dewasa
ketakutan

Masa remaja sebagai


masa yang tidak
realistis
 Karakteristik masa remaja mulai merasakan suatu perasaan identitasnya sendiri,

merasa unik, siap untuk berperan dalam masyarakat. Mulai menyadari sifat-sifat
yang melekat pada dirinya sendiri seperti kesukaan dan ketidaksukaan, tujuan
yang dikejar di masa datang, kekuatan dan hasrat untuk mengontrol nasibnya
sendiri. Merupakan masa peralihan dari anak ke dewasa.

 Kadang-kadang remaja berada pada kondisi kekacauan identitas, mereka menjadi

hampa, cemas dan bimbang, tingkah lakunya tidak konsisten, ingin masuk dunia
kehidupan dewasa tapi masyarakat menganggap belum mampu dan mereka
merasa sudah bukan anak-anak lagi.

6
Problema yang mungkin timbul pada
masa remaja

1. Problema berkaitan dengan perkembangan fisik dan motorik

2. Problema berkaitan dengan perkembangan kognitif dan bahasa

3. Problema berkaitan dengan perkembangan perilaku sosial, moralitas


dan keagamaan

4. Problema berkaitan dengan perkembangan kepribadian, dan emosional

7
1. Problema berkaitan dengan
perkembangan fisik dan motorik

◍ Pada masa remaja ditandai dengan adanya


pertumbuhan dan perkembangan fisik yang cepat.
Keadaan fisik pada masa remaja dipandang sebagai
suatu hal yang penting, namun ketika keadaan fisik
tidak sesuai dengan harapannya dapat menimbulkan
rasa tidak puas dan kurang percaya diri.

8
2. Problema berkaitan dengan
perkembangan kognitif dan bahasa

◍ Pada masa remaja awal ditandai dengan perkembangan kemampuan


intelektual yang pesat. Namun ketika, si remaja tidak mendapatkan
kesempatan pengembangan kesempatan intelektual, terutama melalui
pendidikan di sekolah, maka boleh jadi potensi intelektualnya tidak akan
berkembang optimal.

◍ Terhambatnya perkembangan kognitif dan bahasa dapat berakibat pula


pada aspek emosional, sosial, dan aspek-aspek perilaku dan kepribadian
lainnya.

9
3. Problema berkaitan dengan perkembangan
perilaku sosial, moralitas dan keagamaan

Sejalan dengan pertumbuhan organ reproduksi, hubungan sosial


yang dikembangkan pada masa remaja ditandai :

◍ Adanya keinginan untuk menjalin hubungan khusus dengan


lawan jenis

◍ Adanya keinginan untuk mencoba-coba dan menguji


kemapaman norma yang ada.

10
4. Problema berkaitan dengan
perkembangan kepribadian, dan emosional

◍ Usaha pencarian identitas pun banyak dilakukan dengan menunjukkan


perilaku coba-coba, perilaku imitasi atau identifikasi.
◍ Ketika remaja gagal menemukan identitas dirinya, dia akan mengalami
krisis identitas atau identify confusion), sehingga mungkin saja akan
terbentuk sistem kepribadian yang bukan menggambarkan keadaan diri
yang sebenarnya.
◍ Reaksi-reaksi dan ekspresi emosional yang masih labil dan belum
terkendali pada masa remaja dapat berdampak pada kehidupan pribadi
maupun sosialnya.

11
Remaja dan
Perkembangan
Tugas-tugas perkembangan remaja adalah sebagai berikut:

1. Menerima keadaan fisik dirinya sendiri dan menggunakan


tubuhnya secara lebih efektif.

2.Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan


orang-orang dewasa lainnya.

3.Mencapai suatu hubungan dan pergaulan yang lebih matang antara lawan jenis
yang sebaya sehingga remaja akan mampu bergaul secara baik dengan kedua jenis
kelamin, baik laki-laki maupun perempuan.

13
4.Dapat menjalankan peran sosial maskulin dan feminin.

5.Berperilaku sosial yang bertanggung jawab.

6.Mempersiapkan diri untuk memiliki karier atau pekerjaan


yang mempunyai konsekuensi ekonomi dan finansial.

7.Mempersiapkan perkawinan dan membentuk keluarga

8.Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan


untuk berperilaku sesuai dengan norma yang ada di masyarakat.

14
Period Of Storm And Stress

15
Arnett menarik tiga tantangan tipikal yang
secara general biasa dihadapi oleh remaja ;

Konflik dengan Perubahan mood


Perilaku berisiko
orang tua yang cepat

16
Empat Model Kognitif Bagi
Kecemasan Remaja
Laugesen (2003) dalam studinya tentang 4 model
kognitif yang digagas oleh Dugas, Gagnon, Ladouceur,
dan freeston (1998) menemukan 4 model kognitif
tersebut efektif untuk pencegahan dan perlakuan
terhadap kecemasan pada remaja.
Intoleransi
terhadap
ketidakpastia
n

Keyakinan
positif Penghindara
tentang n kognitif
kecemasan

Orientasi
negatif
terhadap
masalah
PENGKAJIAN
Pengumpulan data tentang status kesEhatan remaja meliputi observasi dan
interpretasi pola perilaku, yang mencakup informasi sebagai berikut:

‐ Pertumbuhan dan perkembangan


‐ Keadaan biofisik (penyakit)
‐ Keadaan emosi (status mental, termasuk proses
berpikir dan pikiran tentang bunuh diri atau
membunuh orang lain)
‐ Latar belakang (sosial budaya, ekonomi, agama)
‐ Penampilan kegiatan kehidupan sehari-hari
(rumah, sekolah)
21
‐ Pola penyelesaian masalah (pertahanan ego seperti
denial, acting out, menarik diri)
‐ Pola interaksi (keluarga, teman sebaya)
‐ Persepsi remaja tentang kepuasan terhadap keadaan
kesehatannya
‐ Tujuan kesehatan remaja
‐ Lingkungan (fisik, emosi)
‐ Sumber materi dan narasumber yang tersedia bagi
remaja (sahabat, sekolah, dan keterlihatannya dalam
kegiatan di masyarakat)
22
Data yang dikumpulkan mencakup semua
aspek kehidupan remaja baik pada masa lalu
maupun sekarang yang diperoleh dari remaja
itu sendiri, keluarganya, atau orang lain.
Permasalahan yang biasanya dihadapi oleh
remaja berkaitan dengan diri, identitas diri,
kemandirian, seksualitas, peran sosial, dan
perilaku seksual yang menimbulkan perilakıu
adaptif dan maladaptive.
23
Menurut para remaja, kemandirian berarti
melepaskan diri dari kendali orang tua, tanpa
menyadari bahwa kemandirian terjadi melalui
suatu proses belajar yang terjadi secara
bertahap.

24
DIAGNOSA
Perkembangan Psikososial
Contoh diagnosia keperawatan sejahtera yang
berhubungan dengan remaja yaitu:
‐ Memulai rasa identitas pribadi
‐ Meningkatkan minat pada lawan jenis
‐ Menggabungkan perubahan seks sekunder ke
dalam citra tubuh
‐ Memulai perumusan tujuan okupasional
‐ Memulai pemisahan dari autoritas keluarga

26
Perkembangan kognitif
Diagnosa keperawatan sejahterah yang
berhubungan dengan tahapan ini dapat
meliputi:
‐ Meningkatkan pertimbangan terhadap
pendaoat orang lain
‐ Meningkatkan kemampuan untuk pemikiran
abstrak

27
Pembelajaran Peran
Diagnosa keperawatan dalam bidang ini meliputi:
‐ Mengembangkan hubungan yang berpotensi
jangka panjang
‐ Mengembangkan hubungan dengan sebaya
lawan-jenis
‐ Meningkatkan minat pribadi dan hobi

28
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Intervensi

Memulai rasa identitas • Jelaskan kebutuhan untuk identitas pribadi kepada


pribadi pengasuh.
• Bantu remaja menyatakan nilai pribadi.
• Dorong remaja untuk mengkaji nilai pribadi dibanding
dengan nilai kelompok sebaya.
Meningkatkan minat kepada • Gali harapan dengan remaja.
lawan jenis • Sarankan pada remaja situasi di mana berkencan dapat
dimulai di lingkungan yang aman.
Menggabungkan perubahan • Biarkan remaja menyatakan perasaan tentang
seks sekunder ke dalam perubahan seksual.
citra tubuh • Dorong pengasuh untuk menjaga komunikasi terbuka
dengan remaja.
• Perbaiki kesalahan konsepsi atau mitos tentang
seksualitas dan reproduksi dengan remaja.
30
Memulai perumusan tujuan • Gali minat pekerjaan remaja.
okupasional • Sediakan remaja sumber tentang pekerjaan tertentu.
• Perkuat perkembangan tujuan pribadi remaja.

Memulai pemisahan dari • Gali konflik antara nilai pribadi dan keluarga dengan
autoritas keluarga remaja atau keluarga.
• Yakinkan remaja dan/atau pengasuh bahwa hal ini
adalah proses normal.
• Dorong remaja untuk mengatasi masalah dan
menyelesaikan konflik.
• Gali cara untuk memenuhi kebutuhan privasi dengan
remaja dan/atau pengasuh.

31
Diagnosa Intervensi

Meningkatkan • Dengarkan perhatian remaja.


pertimbangan • Dorong remaja untuk membandingkan
terhadap pendapat pendapat sendiri dan orang lain untuk
orang lain memperjelas harapan dan meningkat kan
kemampuan membedakan nilai sendiri dan
orang lain.
Meningkatkan • Dorong remaja untuk mengatasi masalah untuk
kemampuan untuk menyelesaikan konflik.
pemikiran abstrak • Dorong remaja untuk mempertimbangkan
konsekuensi perilaku.
• Perkuat kemampuan pembuatan keputusan
remaja.
32
Diagnosa Intervensi
Mengembangkan • Dorong remaja untuk mengembangkan hubungan
hubungan yang untuk menperoleh dukungan dan dorongan yang
berpotensi jangka bermanfaat.
panjang
Mengembangkan • Dorong remaja untuk menemukan minat yang
hubungan dengan bermanfaat dengan sebaya lawan-jenis.
sebaya lawan-jenis • Dorong remaja untuk mulai berkencan untuk belajar
lebih banyak tentang diri dan orang lain dari lawan
jenis sebasi dasar untuk hubungan di masa depan.

Meningkatkan minat • Dorong remaja untuk mengidentifikasi dan


pribadi dan hobi mengembangkan minat pribadi.
• Perkuat pencapaian remaja dalam bidang yang
diminati
33

Anda mungkin juga menyukai