Anda di halaman 1dari 16

BAB V

PERKEMBANGAN REMAJA

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu menjelaskan perkembangan periode remaja

POKOK-POKOK MATERI
a) Pengertian periode remaja
b) Karakteristik perkembangan remaja
c) Tugas perkembangan remaja
d) Perkembangan fisik
e) Perkembangan kognitif remaja
f) Perkembangan bahasa remaja
g) Ketidakmatangan berpikir pada remaja
h) Perkembangan Psikososial remaja
i) Permasalahan pada remaja
j) Identitas
k) Peer and romantic relationship

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 43


PERKEMBANGAN REMAJA
A. Pengertian remaja
Remaja (adolescence) berarti “tumbuh menjadi dewasa”. Masa remaja dimulai
saat individu matang secara seksual dan berakhir saat ia mencapai usia matang secara
hukum. Remaja laki-laki lebih lambat matang drpd perempuan, meski pd usia 18th sdh
dianggap matang sama dg remaja perempuan.

B. Karakteristik perkembangan remaja


1. Masa Remaja sbg Periode yg Penting : perkembangan fisik dan mental yg cepat
menimbulkan perlunya penyesuaian mental dan perlunya membentuk sikap, nilai,
dan minat baru.
2. Masa Remaja sbg Periode Peralihan : peralihan dr masa anak ke masa dewasa.
3. Masa Remaja sbg Periode Perubahan : remaja bersikap ambivalen thd
perubahan yg dialami. Mereka ingin kebebasan tp takut bertanggung jawab.
4. Masa Remaja sbg Usia Bermasalah : Remaja merasa sulit mengatasi masalah krn
selama masa anak2 sll dibantu dlm penyelesaian masalah dan adanya keinginan
remaja utk mandiri mengatasi masalahnya.
5. Masa Remaja sbg Masa Mencari Identitas : remaja menginginkan identitas
dirinya dan tdk ingin lg mjd sama dg kelompoknya.
6. Masa Remaja sbg Usia yg Menimbulkan Ketakutan : adanya stereotip yg negatif
ttg remaja mempengaruhi konsep diri remaja.
7. Masa Remaja sbg Masa yg Tidak Realistik : remaja melihat dirinya dan orang lain
sebagaimana yg dia inginkan dan bukan sebagaimana adanya.
8. Masa Remaja sbg Ambang Masa Dewasa: remaja mulai memusatkan diri pd
perilaku yg dihubungkan dg status orang dewasa spt merokok, minum minuman
keras, dan perilaku seksual.

C. Tugas perkembangan remaja


Tugas perkembangan pada masa remaja menuntut perubahan besar dalam sikap
dan pola perilaku anak.
1. Mencapai hubungan baru dan yg lebih matang dengan teman sebaya baik pria
maupun wanita.

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 44


2. Mencapai peran sosial pria dan wanita.
3. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif.
4. Mencapai perilaku sosial yg bertanggung jawab.
5. Mencapai kemandirian emosional dr orangtua dan orang dewasa lainnya.
6. Mempersiapkan karier ekonomi
7. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga
8. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sbg pedoman berperilaku.

Batasan usia remaja


1. Masa remaja awal: 12 – 15 tahun
2. Masa remaja tengah: 15 – 18 tahun
3. Masa remaja akhir : 18 – 21 tahun

Masa Remaja sebagai Periode Transisi


Masa remaja menunjukkan sifat-sifat masa transisi atau peralihan, artinya remaja
belum memperoleh status orang dewasa namun tidak lagi memiliki status kanak-
kanak. Dipandang dari segi sosial, remaja mempunyai posisi marginal.

Batasan masa remaja


1. Batasan secara hukum (Legal definition)
1) Usia 17th - bisa masuk Angkatan Bersenjata
2) Usia 18 th – boleh menikah tanpa izin orangtua
3) Usia 18-21 th – boleh melakukan kontrak
2. Batasan secara sosiologis (Sociological definition)
Dianggap dewasa ketika ia mampu untuk mandiri atau sudah bekerja, telah menikah
atau membentuk keluarga.
3. Batasan secara psikologis (Psychological definition)
Kedewasaan ditandai dengan adanya kematangan berpikir dan kematangan
emosional
1) Cognitive maturity : mampu berpikir abstrak
2) Emotional maturity : pencapaian identitas diri, tidak tergantung pd orangtua,
mengembangkan sistem nilai, membentuk hubungan.

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 45


3) Dari batasan psikologis, sebagian orang tidak pernah beranjak meninggalkan
keremajaannya meski usia kalender bertambah.

Masa Remaja Awal


Mengandung kesempatan utk tumbuh berkembang, bukan hanya dalam hal aspek
fisik saja namun juga aspek kognitif dan kompetensi sosial, kemandirian, harga diri,
dan intimacy.

D. Perkembangan Fisik Remaja


1. Kondisi Fisik dan Kesejahteraan Mental Remaja
Remaja menghadapi beberapa bahaya sehubungan dengan kondisi fisik dan
kesejahteraan mental mereka:
• Kehamilan di usia dini
• Kematian akibat kecelakaan, pembunuhan, dan bunuh diri.

2. Pola Perilaku Remaja yg Mendorong Timbulnya Bahaya


• Minuman keras
• NAPZA (narkotika dan zat berbahaya)
• Aktivitas seksual dan gang
• Berkendaraan motor tanpa helm
• Penggunaan senjata api

3. Perkembangan Fisik
Lepas dari masa kanak-kanak menuju dewasa ditandai dengan adanya perubahan
biologis yakni pubertas. Hal ini ditandai dg pertumbuhan yg cepat dlm tinggi
dan berat badan, perubahan proporsi tubuh, dan pencapaian kematangan seksual.
1) Permulaan Pubertas
• Permulaan pubertas ditandai dg mulai berproduksinya hormon seksual :
estrogen pd perempuan; testosterone pd laki-laki.
• Perubahan hormonal berpengaruh thd meningginya emosi dan suasana
hati (mood) pd remaja.

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 46


• Meningginya emosi selain krn perubahan hormon, jg krn pengaruh
gender, usia, temperamen, dan waktu pubertas.
• Pengaruh Standar Hidup thd Kematangan Remaja
• Kematangan lebih cepat dicapai oleh remaja dg standar hidup yg lebih
tinggi, spt misal. di AS, Eropa Barat, dan Jepang.
• Krn anak yg lebih sehat, mendpt asupan yg lbh baik, diasuh dg lbh baik.
• Rata2 kematangan seksual remaja lbh dini di negara dg standar hidup yg
lbh tinggi.
Ciri-ciri Seksual Primer & Sekunder
• Tanda2 seksual primer adl organ yg dibutuhkan utk reproduksi: pd
wanita adl indung telur, tuba falopi, uterus, vagina; pd pria adl testis,
penis, skrotum, gelembung sperma, dan kelenjar prostat.
• Tanda2 seksual sekunder adl sinyal fisiologis kematangan seksual yg
tdk berkait langsung dg organ seks. Misal. Pertumbuhan payudara pd
wanita, bahu melebar pd pria, perubahan suara dan tekstur kulit,
pertumbuhan rambut.

2) Tanda-tanda Kematangan Seksual


• Pd pria, kematangan seksual ditandai dg produksi sperma è spermache
• Pd wanita, kematangan seksual ditandai dg menstruasi pertama è
menarche
• Fisik dan Kesehatan Mental pada Remaja
• Kebugaran fisik
• Kebutuhan tidur
• Nutrisi dan gangguan makan
• NAPZA
• Depresi
• Kematian pd remaja

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 47


E. Perkembangan Kognitif Remaja
Perkembangan kognitif pada remaja terus berlangsung, dr cara berpikir kanak-kanak
menuju ke dewasa. Meski dlm bbrp hal cara berpikir remaja masih belum matang,
umumnya mereka mulai mampu berpikir abstrak, memiliki penalaran moral, dan
merencanakan masa depan secara realistis.

1. Perkembangan Kognitif Remaja: Operasional Formal (Formal Operations)


1) Remaja mampu berpikir abstrak
Merupakan tahap perkembangan kognitif tertinggi; Perkembangan
kemampuan berpikir abstrak dimulai umur sekitar 11 tahun. Memahami
tidak hanya terbatas pada ‘disini dan sekarang’, namun mereka mampu
memahami rentang waktu dan ruang angkasa luar.
2) Mampu berpikir secara hipotetik
Meembayangkan berbagai kemungkinan. Memungkinkan individu mampu
mengintegrasikan apa yg telah mereka pelajari di masa sebelumnya,
menghadapi masa sekarang, dan membuat rencana masa depan.
3) Kemampuan berpikir abstrak berpengaruh pada kehidupan emosional.
Sebelumnya pada masa kanak-kanak mereka bisa mencintai orangtua atau
membenci teman kelasnya. Namun sekarang seorang remaja mencintai
kebebasan atau membenci eksploitasi.

2. Penalaran Deduktif-Hipotetis
1) Mampu mengembangkan hipotesis dan mengujinya.
2) Mampu membayangkan semua hubungan yg mungkin, kemudian scr
sistematis satu per satu dieliminir yg salah utk akhirnya sampai pd hal yg
benar.
3) Penalaran deduktif-hipotetis mrp alat untuk pemecahan masalah.

F. Perkembangan Bahasa Remaja


1. Kosakata yg dikuasai oleh remaja usia 16-18 th rata2 sekitar 80.000 kata
(Owens, 1996).

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 48


2. Remaja mampu mendiskusikan hal-hal abstrak spt. cinta, keadilan, dan
kebebasan; Menggunakan kalimat yg menggambarkan hubungan logis spt.
namun, melainkan, sehingga, kenyataannya, mungkin dsb; Menyadari bhw
kata mrp simbol yg mengandung berbagai makna, penggunaan kata-kata
ejekan dan kiasan.
3. Remaja mjd lebih trampil dalam pengambilan perspektif sosial (social
perspective-taking), yakni kemampuan utk memahami sudut pandang orang
lain, tingkat pemahaman, dan pembicaraan mereka.
4. Kemampuan ini penting utk meyakinkan dan melibatkan diri dlm percakapan
dg orang lain.
5. Remaja suka menggunakan “bahasa gaul” utk berkomunikasi dg sesama
mereka.

G. Ketidakmatangan Berpikir pada Remaja


Menurut David Elkind (1998) ketidakmatangan berpikir pada remaja dapat dikenali
dalam enam ciri :
1. Idealism and criticalness
Remaja memimpikan dunia ideal, mrk menyadari betapa jauh dr dunia nyata, yg
mrk anggap mrp tanggung jawab orang dewasa, pembandingan yg
menyederhanakan masalah.
2. Argumentativeness
Remaja menjadi argumentatif ketika menyusun fakta & logika untuk mencari
alasan.
3. Indecisiveness
Kurang pengalaman dan kurang tahu strategi yg efektif utk memilih membuat
remaja ragu-ragu.
4. Apparent hypocrisy
Remaja sering tdk mengenali perbedaan antara mengekspresikan sst yg ideal dan
melakukan pengorbanan yg diperlukan.
5. Self-consciousness
Remaja memahami apa yg mereka pikirkan dan apa yang orang lain pikirkan,
shg beranggapan org lain berpikir sama seperti mereka.

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 49


6. Specialness and invulnerability
Remaja merasa diri mereka spesial, pengalaman mrk unik, berbeda dari orang
lain pada umumnya.

H. Perkembangan Psikososial Remaja


• Remaja berusaha melepaskan diri dr orangtua dan ingin menemukan dirinya.
• Perkembangan psikososial remaja ditandai dg pencarian identitas (Erikson, 1968):
identitas vs kebingungan identitas
• Pembentukan identitas remaja tdk dilakukan dg meniru ttp dg cara modifikasi dan
sintesis identifikasi lbh awal kedlm “struktur yg baru”.
• Identitas remaja terbentuk ketika berhasil dipecahkan 3 masalah utama:
o pilihan pekerjaan
o adopsi nilai yg diyakini & dijalani
o perkembangan identitas seksual

1. Perkembangan Status Identitas (James E. Marcia, 1966, 1980)


Empat Jenis Status Identitas:
1) Identity achievement
2) Foreclosure
3) Moratorium
4) Identity diffusion

2. Identitas Seksual
Identitas seksual berkait dg masalah dorongan biologis namun ekspresinya
ditentukan oleh faktor kultur/budaya. Orientasi seksual dibedakan menjadi tiga
macam:
1) Heterosexual
2) Homosexual
3) Bisexual

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 50


3. Konformitas Kelompok Remaja
• Usaha mencapai originalitas pd remaja dilakukan dg cara membentuk
kelompok dan melepaskan diri dr pengaruh orang dewasa.
• Norma kelompok sangat ditentukan oleh pemimpin kelompok.
• Remaja yg kontrol eksternal nya lbh tinggi akan lbh peka thd pengaruh
kelompok.

4. Remaja dalam Masyarakat


Mollenhauer menyatakan ada 6 macam pertentangan antara remaja dan
masyarakat:
1) Pertentangan antara integrasi dan partisipasi kritis
2) Pertentangan antara kesempatan dan usaha ke arah peningkatan status
sosial
3) Pertentangan antara sugesti mengenai kehidupan yg serba enak dg
kenyataan yg ada yakni tergantung pd orangtua
4) Pertentangan antara perhatian mengenai faktor ekonomi & pembentukan
kepribadian
5) Pertentangan antara fungsi politis dlm pembentukan kepribadian dg sifat
sebenarnya
6) Pertentangan antara tuntutan rasionalitas dg kenyataan yg irrasional

5. Penyesuaian Sosial Remaja


• Penyesuaian sosial mrp tugas perkembangan remaja.
• Remaja hrs mampu melakukan penyesuaian thd kelompok sebaya,
perilaku sosial, pengelompokan sosial, nilai-nilai dlm persahabatan,
nilai-nilai baru dlm interaksi sosial.

6. Penyesuaian terhadap Kelompok Sebaya


• Remaja lbh banyak berada di luar rumah bersama dg teman2 sebaya drpd
dg keluarga.

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 51


• Remaja mengikuti perilaku kelompok tanpa mempedulikan perasaan mrk
sendiri.
• Pengaruh kelompok sebaya mulai berkurang sejalan dg bertambahnya
usia remaja; mrk mulai berusaha menemukan identitas diri.

7. Perilaku Sosial Remaja


• Perilaku sosial yg menonjol adl terjadinya perubahan dr berteman dg
yg sejenis mjd mulai menyukai berteman dg lawan jenis.
• Meluasnya kesempatan utk melibatkan diri dlm kegiatan sosial mjdkan
wawasan sosial remaja membaik shg kompetensi sosialnya meningkat.

8. Pengelompokan Sosial
• Pengelompokan sosial pd remaja laki2 biasanya lbh besar & tdk
terlampau akrab dibanding pd remaja perempuan yg kecil dan terumus
scr lbh pasti.
• Macam2 pengelompokan sosial pd remaja:
• Teman dekat; kelompok kecil; kelompok besar; kelompok yg
terorganisasi; dan kelompok geng

9. Nilai-nilai dalam Persahabatan


• Remaja memilih teman berdasarkan kesamaan minat & nilai2.
• Minat2 sosial yg umum pd remaja adl: pesta, minum minuman keras,
obat2 terlarang, percakapan, menolong orang lain, peristiwa dunia,
kritik dan pembaruan.

I. Permasalahan Masa Remaja


• Penyalahgunaan obat-obatan (NAPZA)
• Gangguan makan
• Kenakalan remaja
• Pernikahan dini
• Depresi dan bunuh diri

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 52


MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 53
1. Penyalahgunaan Napza
Penyalahgunaan napza adl penggunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif
lainnya bukan utk tujuan pengobatan atau digunakan tanpa mengikuti takaran yg
seharusnya paling sedikit selama satu bulan, shg menimbulkan gangguan fisik,
mental, dan sosial. Penyalahgunaan obat-obatan (Napza=narkotika, psikotropika
dan zat adiktif lainnya) disebabkan oleh berbagai faktor.
• Faktor internal, dpt diintervensi scr psikologis.
• Faktor eksternal, diintervensi scr politik, hukum, dan sosial.

Penyebab Penyalahgunaan Napza pada Remaja (Landau, 1994)


• Gaya hidup keluarga
• Predisposisi pd alkohol
• Tekanan kelompok teman sebaya
• Kekacauan remaja
• Masalah2 psikologis & emosional yg serius

Faktor Kepribadian sebagai penyebab penyalahgunaan Napza


• Aspek Intrapersonal: harga diri yg rendah
• Aspek Interpersonal: asertifitas yg rendah (kemampuan melakukan hubungan
sosial dg orang lain yg rendah)
• Aspek Kognitif: rendahnya pengetahuan ttg napza
• Hasil penelitian menunjukkan bhw remaja dg harga diri yg rendah merasa
dirinya terasing, tertekan, dan kurang memiliki keberanian utk berbuat
sesuatu. Mrk cenderung lbh cemas, mudah depresi, pesimis akan masa
depannya, dan mudah gagal. Selanjutnya remaja dg ciri2 tsb mudah mendapat
pengaruh dr lingkungan utk mengkonsumsi napza.

Faktor risiko
Semakin banyak faktor risiko terdapat dlm diri remaja, semakin besar
kecenderungan utk menyalahgunakan napza:
• Kontrol impuls yg rendah

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 54


• Pengaruh keluarga (predisposisi genetik thd alkohol, pengasuhan yg buruk,
konflik keluarga).
• Temperamen tinggi
• Masalah perilaku, misal agresif
• Kegagalan akademis
• Penolakan teman sebaya
• Berteman dg pengguna
• Keterasingan dan sikap pemberontak
• Sikap thd penggunaan napza
• Inisiasi penggunaan obat terlarang di usia dini.

Faktor protektif
Steinberg (2002) mengidentifikasi faktor2 protektif yg penting utk menurunkan
kecenderungan penyalahgunaan napza yakni:
• Kesehatan mental yg positif
• Prestasi akademis yg tinggi
• Hubungan keluarga yg adekuat
• Keterlibatan dlm aktivitas religius

2. Gangguan Makan
1) Anorexia nervosa adalah gangguan makan yg ditandai dg pelaparan diri,
berpotensi membahayakan jiwa. Penderitanya memiliki citra tubuh yg
terdistorsi; walaupun mrk melakukan diet scr konstan dan tidak makan, mrk
berpikir masih terlalu gemuk.
2) Bulimia nervosa adl gangguan makan dimana sso scr teratur mengonsumsi
makan dlm jumlah besar kmd membersihkan tubuhnya dg obat pencahar,
memuntahkan dg sengaja, berpuasa, dan melakukan latihan fisik berlebihan.
Orang yg menderita bulimia terobsesi dg berat dan bentuk tubuh mereka. Mrk
memiliki harga diri yg rendah, dihantui oleh rasa malu, mencaci diri sendiri,
dan depresi thd kebiasaan makan mrk.

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 55


MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 56
Penanganan gangguan makan
Anoreksia dan bulimia dapat ditangani dengan :
• Psikoterapi individual
• Terapi perilaku
• Terapi kelompok
• Terapi keluarga
• Terapi kognitif-behavioral

3. Kenakalan Remaja
Faktor risiko terjadinya kenakalan remaja:
• Pengasuhan yg tidak efektif
• Kegagalan sekolah
• Pengaruh teman sebaya
• Pengaruh lingkungan sekitar
• Status sosioekonomi yg rendah

Penanganan Kenakalan Remaja


1) Tindakan preventif berupa program intervensi pd masa kanak2 bertujuan
mencegah perilaku antisosial dan kenakalan remaja
2) Program ditujukan pd kelompok anak urban berisiko tinggi dan berlangsung
paling tidak selama dua tahun.
3) Program ekstrakurikuler sekolah dpt menurunkan problem kriminal pd anak
remaja yg berisiko tinggi.

4. Pernikahan Dini
Remaja yg hamil sering mengalami akibat yg buruk:
• Bayi cenderung prematur atau berisiko
• Masalah kesehatan
• Ibu yg masih remaja cenderung berhenti sekolah (drop-out)

Penanganan Pernikahan Dini

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 57


1) Pendidikan seksual (sex education) sbg upaya preventif.
2) Adopsi anak
3) Dukungan keluarga & dukungan sosial agar remaja tetap dapat berkembang mjd
orang dewasa yg bertanggung jawab (mis. ibu yg remaja tetap diperbolehkan
melanjutkan sekolah)

RANGKUMAN
Remaja (adolescence) berarti “tumbuh menjadi dewasa”. Masa remaja dimulai saat
individu matang secara seksual dan berakhir saat ia mencapai usia matang secara hukum.
Remaja laki-laki lebih lambat matang drpd perempuan, meski pd usia 18th sdh dianggap
matang sama dg remaja perempuan.

LATIHAN/KASUS/TUGAS
Kasus pernikahan dini
Menikah dini karena takut tidur sendirian AR (13) dan AM (14) masih berstatus pelajar SMP
saat menikah di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. AM, sang siswi, mengaku takut
tidur sendirian setelah ibu kandungnya meninggal. "Menurut tantenya, anak ini mau
menikah karena takut tidur sendiri di rumah setelah ibunya meninggal setahun yang lalu.
Sementara ayahnya selalu meninggalkan rumah keluar Kabupaten untuk bekerja" kata
Mahdi Bakri, Pelaksana Humas Kantor Kemenag Kabupaten Bantaeng, 15 April 2018.
Sebetulnya, KUA sudah menolak pengajuan pernikahan kedua mempelai karena usia mereka
masih terlalu muda. Namun, ternyata kedua mempelai mengajukan gugatan di Pengadilan
Agama Kabupaten Bantaeng dan mendapat dispensasi. "Awalnya penghulu dan KUA
Kabupaten Bantaeng menolak menikahkan mereka berdua, karena tidak memenuhi
persyaratan. Namun keduanya melakukan gugatan ke Pengadilan Agama dan mendapat
dispensasi. Ya akhirnya dinikahkan secara resmi, karena sudah ada putusan dari Pengadilan
Agama," katanya.
Dari kasus diatas,
1. Identifikasi perilaku AM dan jelaskan aspek perkembangan apa saja yang dapat
membahas perilakunya tersebut!
2. Jelaskan pendapat anda mengenai kasus tersebut!

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 58

Anda mungkin juga menyukai