PERKEMBANGAN REMAJA
PUBERTA
S
PUBERTAS
• Menurut Prawirohardjo (1999: 127) pubertas
merupakan masa peralihan antara masa
kanak-kanak dan masa dewasa.
• Menurut Soetjiningsih (2004: 134) pubertas
adalah suatu periode perubahan dari tidak
matang menjadi matang.
• Menurut Monks (2002: 263) pubertas adalah
berasal dari kata puber yaitu pubescere yang
artinya mendapat pubes atau rambut kemaluan
, yaitu suatu tanda kelamin sekunder yang
menunjukkan perkembangan seksual.
• Menurut Root dalam Hurlock (2004) Pubertas
merupakan suatu tahap dalam perkembangan
dimana terjadi kematangan alat–alat seksual
dan tercapai kemampuan reproduksi.
Perubahan Fisik
• Selama pertumbuhan pesat masa puber,
terjadi empat perubahan fisik penting dimana
tubuh anak dewasa: perubahan ukuran tubuh,
perubahan proporsi tubuh, perkembangan
ciri-ciri seks primer dan perkembangan ciri-
ciri seks sekunder (Hurlock, 2004: 188).
• Perubahan primer
• Perubahan sekunder
Perubahan Primer
• Perubahan primer pada masa pubertas adalah tanda-tanda/
perubahan yang menentukan sudah mulai berfungsi optimalnya
organ reproduksi pada manusia.
• Pada pria – Gonad atau testis yang terletak di skrotum, di luar tubuh,
pada usia 14 tahun baru sekitar 10% dari ukuran matang. Kemudian
terjadi pertumbuhan pesat selama 1 atau 2 tahun, setelah itu
pertumbuhan menurun, testis sudah berkembang penuh pada usia 20
atau 21 tahun. Kalau fungsi organ-organ pria sudah matang, maka
biasanya mulai terjadi mimpi basah.
• Pada wanita - Semua organ reproduksi wanita tumbuh selama masa
puber, meskipun dalam tingkat kecepatan yang berbeda. Berat uterus
anak usia 11 atau 12 tahun berkisar 5,3 gram, pada usia 16 rata-rata
beratnya 43 gram. Tuba falopi, telur-telur, dan vagina juga tumbuh
pesat pada saat ini. Petunjuk pertama bahwa mekanisme reproduksi
anak perempuan menjadi matang adalah datangnya menstruasi.
• (Hurlock, 2004: 210).
Perubahan Sekunder
• Perubahan sekunder pada masa pubertas
Perubahan sekunder pada masa pubertas adalah perubahan-perubahan
yang menyertai perubahan primer yang terlihat dari luar.
• Pada perempuan: lengan dan tungkai kaki bertambah panjang;
pertumbuhan payudara; tumbuh bulu-bulu halus disekitar ketiak dan
vagina; panggul mulai melebar; tangan dan kaki bertambah besar;
tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar; vagina
mengeluarkan cairan; keringat bertambah banyak; kulit dan rambut
mulai berminyak; pantat bertambah lebih besar.
• Pada pria: lengan dan tungkai kaki bertambah panjang; tangan dan kaki
bertambah besar; pundak dan dada bertambah besar dan membidang;
otot menguat; tulang wajah memanjang dan membesar tidak tampak
seperti anak kecil lagi; tumbuh jakun; tumbuh rambut-rambut di ketiak,
sekitar muka dan sekitar kemaluan; penis dan buah zakar membesar;
suara menjadi besar; keringat bertambah banyak; kulit dan rambut
mulai berminyak.
• Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai
periode “ badai dan tekanan”, suatu masa dimana
ketegangan keterangan emosional sebagai akibat
dari perubahan fisik dan kelenjar serta perubahan
tuntutan dari lingkungan, sehingga diperlukan suatu
proses penyesuaian diri dari remaja.
• Tidak semua remaja mengalami masa badai dan
tekanan. Namum benar benar juga bila sebagian
besar remaja mengalami ketidakstabilan dari waktu
ke waktu sebagai konsekuensi dari usaha
penyesuaian diri pada pola perilaku baru dan harapan
sosial yang baru.
a. Cinta / kasih sayang
Kemampuan untuk menerima cinta sama
pentingnya dengan kemampuan untuk
memberinya. Perasaan ini dapat disembunyikan.
b. Gembira
Rasa gembira akan dialami apabila segala
sesuatunya belangsung dengan baik dan para
remaja akan mengalami kegembiraan jika ia
diterima sebagai seorang sahabat atau ia jatuh
cinta
c. Kemarahan dan permusuhan
Rasa marah merupakan gejala yang penting diantara
emosi-emosi yang memainkan peranan yang
menonjol dalam perkembangan kepribadian. Melalui
rasa marahnya seseorang mempertajam tuntutannya
sendiri dan pemilikan minatnya sendiri.
d. Ketakutan dan kecemasan
Banyak ketakutan-ketakutan baru muncul karena
adanya kecemasan-kecemasan dan rasa berani yang
bersamaan dengan perkembangan remaja. Tidak
ada seorang pun yang menerjunkan dirinya dalam
kehidupan dapat hidup tanpa rasa takut.
Menurut Biehler (1972)
• Ciri-ciri emosional remaja berusia 12-15 tahun :
1) Banyak murung dan tidak dapat diterka
2) Bertingkah laku kasar
3) Ledakan kemarahan
4) Cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan
membenarkan pendapatnya sendiri
5) Mulai mengamati orang tua dan guru-guru secara
lebih objektif
• Ciri-ciri emosional remaja berusia 15-18 tahun :
1) Pemberontakan
2) Mengalami konflik dengan orang tua mereka
3) Sering kali melamun, memikirkan masa depan
mereka
Pada masa ini remaja kembali menunjukkan rasa
cinta, penghargaan, dan kesetiaan kepada figur
orangtua.
Remaja yang mengalami kedekatan dengan
orangtua lebih dapat menunjukkan kemandirian,
berprestasi di sekolah, dan lebih sedikit mengalami
masalah dalam penyesuaian diri.