Anda di halaman 1dari 16

KONSEP PERTUMBUHAN

DAN PERKEMBANGAN
REMAJA
OLEH : KELOMPOK 1
KONSEP PENGERTIAN REMAJA
 Remaja merupakan masa antara kanak-kanak dan dewasa. Remaja juga terjadi proses
perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan
psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orangtua dan cita-cita mereka,
dimana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa depan.
 Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau
dimensi tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur dengan berat, ukuran panjang, umur,
tulang, dan keseimbangan metabolik. Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya jumlah sel
tubuh suatu organisme yang disertai irreversible (tidak dapat kembali pada keadaan semula).
TAHAP PERKEMBANGAN
REMAJA
Ada tiga tahap perkembangan remaja dalam rangka
penyesuaian diri menuju kedewasaan, yaitu remaja
awal (usia 11-14 tahun), remaja madya (usia 15-17
tahun), dan remaja akhir (usia 18-21 tahun).
1) Remaja awal (early adolescent)
Mereka mengembangkan pikiran yang baru, cepat
tertarik pada lawan jenis, mudah terangsang secara
erotik. Kepekaan terhadap ego menyebabkan para
remaja awal ini sulit dimengerti orang dewasa.
2) Remaja madya (middle adolescent)
Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan teman-
teman. Ia senang kalau banyak teman sebaya yang
mengakuinya.
3) Remaja akhir ( late adolescent)

Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian lima hal yaitu:
minat yang makin mantap terhadap fungsifungsi intelektual, egonya mencari kesempatan untuk bersatu
dengan orangorang lain dan dalam pengalaman-pengalaman baru, terbentuknya identitas seksual yang
tidak akan berubah lagi, egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti dengan
keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain, tumbuh ”dinding” yang memisahkan diri
pribadinya (private self) dan masyarakat.
CIRI –CIRI
MASA
REMAJA  Masa remaja sebagai periode yang penting yaitu perubahan-
perubahan yang dialami masa remaja akan memberikan dampak
langsung pada individu yang bersangkutan dan akan mempengaruhi
perkembangan selanjutnya

 Masa remaja sebagai periode pelatihan. Disini berarti perkembangan masa


kanak-kanak lagi dan belum dapat dianggap sebagai orang dewasa.

 Masa remaja sebagai periode perubahan, yaitu perubahan pada emosi


perubahan tubuh, minat dan peran (menjadi dewasa yang mandiri),
perubahan pada nilai-nilai yang dianut, serta keinginan akan
kebebasan.

 Masa remaja sebagai masa mencari identitas diri.

 Masa remaja sebagai masa yang menimbulkan ketakutan. Dikatakan


demikian karena sulit diatur, cenderung berperilaku yang kurang baik

 Masa remaja sebagai masa dewasa.


PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN REMAJA
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN FISIK
a) Pada anak perempuan

• Pertumbuhan tulang-tulang (badan • Mencapai pertumbuhan ketinggian badan


menjadi tinggi, anggota-anggota badan yang maksimum setiap tahunnya
menjadi panjang)
• Bulu kemaluan menjadi keriting
• Pertumbuhan payudara
• Menstruasi atau haid
• Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap
• Tumbuh bulu-bulu ketiak
di kemaluan
b) Pada anak laki-laki

• Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimun


• Pertumbuhan tulang-tulang
setiap tahunnya
• Testis membesar
• Tumbuh rambut-rambut halus di wajah (kumis, janggut)
• Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna
gelap • Tumbuh bulu ketiak

• Awal perubahan suara • Akhir perubahan suara

• Ejakulasi (keluarnya air mani) • Rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap

• Bulu kemaluan menjadi keriting • Tumbuh bulu di dada


PERKEMBANGAN KOGNITIF
Teori perkembangan kognitif remaja tidak lagi dibatasi dengan kenyataan dan
aktual, yang merupakan ciri periode berpikir konkret; mereka juga memerhatikan
terhadap kemungkinan yang akan terjadi. Pada saat ini mereka lebih jauh ke
depan. Tanpa memusatkan perhatian pada situasi saat ini, mereka dapat
membayangkan suatu rangkaian peristiwa yang mungkin terjadi, seperti
kemungkinan kuliah dan bekerja; memikirkan bagaimana segala sesuatu
mungkin dapat berubah di masa depan, seperti hubungan dengan orang tua, dan
akibat dari tindakan mereka, misalnya dikeluarkan dari sekolah.
PERKEMBANGAN BAHASA
Bahasa remaja adalah bahasa yang telah
berkembang ia telah banyak belajar dari lingkungan,
dan dengan demikian bahasa remaja terbentuk dari
kondisi lingkungan.
Pola bahasa yang dimiliki adalah bahasa yang
berkembang di dalam keluarga atau yang disebut
bahasa ibu. Perkembangan bahasa remaja dilengkapi
dan diperkaya oleh lingkungan masyarakat di mana
mereka tinggal. Hal ini berarti pembentukan
kepribadian yang dihasilkan dari pergaulan
masyarakat sekitar akan memberi ciri khusus dalam
perilaku bahasa.
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
Teori psikososial adalah teori yang menjelaskan bahwa perkembangan manusia dibentuk oleh pengaruh-
pengaruh sosial yang menjadikan manusia matang secara fisik dan psikologis. Menurut Erikson setiap tahap
memiliki kemungkinan pemecahan psotif maupun negatif. Kegagalan pada tahap tertentu akan mempengaruhi
tahap-tahap berikutnya.

Erikson membagi rentang kehidupan dalam delapan tahap dengan nama, dan komponen-komponen dasar sebagai
berikut : masa bayi, tahap percaya lawan tidak percaya; masa kanak-kanak, tahap otonomi lawan rasa malu dan
ragu-ragu; usia prasekolah, tahap inisiatif lawan rasa bersalah; usia sekolah, tahap industri lawan rasa rendah diri;
masa remaja, tahap identitas lawan keraguan akan identitas; masa awal dewasa, tahap keakraban lawan perasaan
terasing; masa dewasa, tahap produktif lawan keadaan pasif; dan masa tua, tahap integritas lawan putus asa.
PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL
1. Fase Oral 3. Fase Phallic
Yaitu antara usia 0-1,5 tahun, dikatakan fase oral karena pada
Yaitu antara usia 3-5 tahun, pada fase ini fokus utama
masa ini bagi bayi, mulut merupakan hal yang dapat memicu
libido adalah pada alat kelamin. Yang terpenting pada
kesenangannya dengan mencicipi atau menghisap sesuatu,
contohnya seperti menghisap tangannya sendiri atau payudara ibu. fase ini yaitu munculnya oedipus complex, yang diikuti
oleh fenomena castration anxiety (Kecemasan
2. Fase Anal
terpotongnya penis) pada laki-laki dan penis envy
Yaitu antara usia 1,5-3 tahun, pada tahap ini fungsi utama libido
(kecemburuan penis) pada perempuan. oedipus complex
adalah pada pengendalian kandung kemih dan buang air besar.
yaitu ketika anak laki-laki akan menganggap ayahnya
Contohnya seperti melatih anak untuk buang air kecil atau besar ke
toilet dengan baik. sebagai kompetitornya dalam berebut kasih sayang
ibunya, pun pada perempuan sebaliknya.
Lanjutt..
4. Fase Laten

Yaitu antara usia 5-12 tahun/pubertas, pada fase ini libido


seakan “tidur” dan akan bangkit lagi dengan kekuatan penuh kelak
di masa pubertas tiba. Di fase ini, anak akan memilingi rasa ingin
tahu yang besar tentang berbagai hal.

5. Fase Genital

Yaitu usia 12 tahun (pubertas) sampai seterusnya merupakan


tahap akhir dari psikoseksual. Pada fase ini seseorang akan
mengalami perubahan yang besar dalam diri maupun dunianya,
dan masa ini pula seseorang akan mengembangkan minat seksual
yang kuat pada lawan jenis.
PERKEMBANGAN MORAL
Menurut Kohlberg dan Piaget mengemukakan bahwa moral dapat ditinjau dari tiga pengertian
yang berbeda satu sama lainnya, yaitu pandangan moral, perasaan moral dan tingkah laku moral.
Pandangan moral adalah pendapat atau pertimbangan seseorang tentang persoalan moral.
Pandangan moral remaja akan bagus apabila pertimbangannya dalam menelaah persoalan moral
sesuai dengan aturan-aturan dan etika moral yang berlaku. Perasaan moral adalah perasaan yang
terjadi di dalam diri remaja setelah dia mengambil keputusan.
Untuk berprilaku moral atau tidak. Apakah remaja merasa senang atau puas jika dia melakukan
tindakan bermoral dan merasa bersalah jika dia melakukan perbuatan yang tidak bermoral.
Sedangkan tingkahlaku moral adalah tindakan yang sesuai dengan aturan-aturan etika moral.
Pandangan atau pertimbangan moral yang benar diharapkan menjadikan remaja bertingkahlaku
bermoral.
PERKEMBANGAN SPIRITUAL
Pada saat remaja mulai mandiri dari orang tua atau
otoritas yang lain, beberapa diantaranya mulai
mempertanyakan nilai dan ideal keluarga mereka.
Sementara itu, remaja lain tetap berpegang teguh pada
nilai-nilai ini sebagai elemen yang stabil dalam hidupnya
seperti ketika mereka berjuang melawan konflik pada
periode pergolakan ini. Remaja mungkin menolak
aktivitas ibadah yang formal tetapi melakukan ibadah
secara individual dengan privasi dalam kamar mereka
sendiri. Mereka mungkin memerlukan eksplorasi terhadap
konsep keberadaan Tuhan. Membandingkan agama
mereka dengan orang lain dapat menyebabkan mereka
mempertanyakan kepercayaan mereka sendiri tetapi pada
akhirnya menghasilkan perumusan dan penguatan
spiritualitas mereka.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai