Dosen Pengampu:
Ns. Alfianur, M.Kep.
Orang-orang Betawi juga merupakan sebutan bagi pribumi Jakarta yang telah
mendominasi wilayah Ibukota Republik Indonesia tersebut. Karena sejarah Suku Betawi
berhubungan dengan banyaknya orang-orang asing yang masuk ke daerah Jakarta, beberapa
orang Betawi melakukan perkawinan silang dengan orang-orang asing tersebut. Suku-suku
atau kelompok-kelompok yang dulu pernah tinggal di wilayah Betawi terdiri dari orang-
orang Melayu, Arab, Sunda, Jawa, Bugis, Bali, dan lain-lain. Sehingga dari perkawinan
silang, didapatkan beberapa kebudayaan baru yang mengambil corak suku/kelompok
tersebut. Berikut adalah upacara kematian yang dilakukan oleh suku Betawi:
3. Tahlilan
Tahlilan merupakan bentuk penghormatan kepada orang yang meninggal dalam
tradisi Betawi. Tahlilan ini dilaksanakan oleh para anggota keluarga yang
ditinggalkan almarhum atau almarhumah. Mereka menggunakan selamatan atau
sedekahan saat waktu meninggal telah mencapai 7 hari, 40 hari, 100 hari, dan 1000
hari. Saat tahlilan ini, keluarga mengundang tetangga dan atau kerabat untuk hadir
dan membacakan ayat-ayat Al-Qur'an dan doa-doa untuk almarhum dan almarhumah.
4. Ngored
Ngored merupakan kegiatan berziarah kubur dalam adat Betawi. Kegiatan ini
biasanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu dan bertujuan untuk mendoakan orang
yang telah meninggal agar diampuni dosa-dosanya selama hidup di dunia.